You are on page 1of 16

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No.

4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

PROFIL PENGGUNAAN OBAT KLORFENIRAMIN MALEAT PADA


MASYARAKAT DI KELURAHAN BAILANG DAN KELURAHAN
KAROMBASAN KOTA MANADO

Sally Tuarissa¹ ⁾ , Adeanne C. Wullur²⁾, Gayatri Citraningtyas¹⁾


¹⁾Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT
Medication errors often occur in societies due to the lack of information about
drugs is a good and correct. One of the thype of drugs that are already known by
public is Klorfeniramin maleat (CTM). CTM is currently not only as drugs allergies
but also as sleeping pills by human because negative effects that can use drowsiness.
This research aims to examine drug use of CTM on the community in Bailang and
Karombasan villages Manado. This research is descriptive and population of this
research is the village community in Bailang and Karombasan ever using drugs CTM.
Non-probability sampling with technique sampling is quota sampling where the 169
respondents to the village Bailang and 137 respondents to the village karombasan.
This research is descriptive research by using questionnaires. Result of this study
demonstrate a lack of understanding of the ages, educations, and occupations in
Bailang and Karombasan villages. Abuse on the charactteristics of age tend to be
found in the categoris 10-19 years old and 50 years old and above. On the
caracteristics of education tend to be there is abuse in primary and junior Hight
School education category. Drug abuse of CTM tends to be inversely proportional to
education level of the peoples in term of the lower education level. In this case the
caracteristics of the work are likely to occur in the private job and housewifes.
Keywords : CTM, Profile of drug use, Manado City community.
ABSTRAK

Kesalahan pengobatan sering terjadi pada kalangan masyarakat akibat


kurangnya informasi tentang penggunaan obat yang baik dan benar.Salah satu jenis
obat yang sudah dikenal oleh masyarakat ialah Klorfeniramin maleat (CTM).CTM
saat ini digunakan, tidak hanya sebagai obat alergi namun juga sebagai obat tidur oleh
masyarakat karena efek samping yang dapat menimbulkan kantuk.Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji profil penggunaan obat CTM pada masyarakat Kelurahan
Bailang dan Kelurahan Karombasan di Kota Manado.Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dan populasi adalah masyarakat Kelurahan Karombasan dan
Kelurahan Bailang yang pernah menggunakan obat CTM. Pengambilan sampel
secara non probability dengan teknik pengambilan sampel secara quota sampling
dimana 169 responden pada Kelurahan Bailang dan 137 responden pada Kelurahan
Karombasan. Hasil penelitian menunjukan kurangnya pemahaman masyarakat
tentang penggunaan obat CTM yang benar berdasarkan indikasi sehingga CTM
disalahgunakan sebagai obat tidur.Penyalahgunaan yang dilakukan pada masyarakat

22
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

dapat dikategorikan sebagai drug abuse yaitu penyalahgunaan obat selain tujuan
kesembuhan dengan tujuan mencapai kondisi semu dan drug misuse yaitu
penggunaan obat yang tidak benar atau salah.Penyalahgunaannya ditemukan pada
setiap karakteristik umur, pendidikan dan pekerjaan masyarakat di Kelurahan Bailang
dan Kelurahan Karombasan.Penyalahgunaan pada karakteristik umur cenderung
terdapat pada kategori umur 10-19 tahun dan 50 tahun ke atas.Pada karakteristik
pendidikan cenderung terdapat penyalahgunaan pada kategori pendidikan SD dan
SMP.Pada karakteristik pekerjaan cenderung terjadi pada kategori pekerjaan swasta
dan ibu rumah tangga.

Kata Kunci : CTM, Profil Penggunaan Obat, Masyarakat Kota Manado.

23
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN pemakaian obat di luar indikasi medik,


Upaya masyarakat untuk tanpa petunjuk resep dokter,
mengobati dirinya sendiri yang dikenal pemakaian sendiri secara relatif teratur
dengan istilah swamedikasi, biasanya atau berkala sekurang-kurangnya satu
dilakukan untuk mengatasi keluhan- bulan. Menurut (Muhamaddih, 2004)
keluhan dan penyakit ringan yang penyalahgunaan obat pada dasarnya
banyak dialami terdiri atas dua bagian yaitu drug
masyarakat.Swamedikasi menjadi abuse dan drug Misuse.
alternatif yang diambil masyarakat Drug misuse, penggunaan obat secara
untuk meningkatkan keterjangkauan tidak benar atau salah, juga berkaitan
pengobatan. Namun dalam dengan ketepatan diagnosa penyakit.
pelaksanaannya swamedikasi dapat Untuk mencapai tujuan utama dalam
menjadi sumber terjadinya kesalahan penggunaan obat ada beberapa hal
pengobatan (medication error) karena yang harus dipenuhi yaitu pasien yang
keterbatasan pengetahuan masyarakat tepat, obat yang tepat, takaran yang
akan obat dan penggunaannya tepat, cara penggunaan yang tepat,
(Departemen Kesehatan, pada waktu yang tepat dan dalam
2006).Medication error sering terjadi kurun waktu yang tepat. Drug abuse,
pada kalangan masyarakat dikarenakan penggunaan obat dengan tujuan selain
kurangnya informasi tentang kesembuhan.Misalnya untuk bunuh
penggunaan obat yang baik dan diri.Penyalahgunaan obat biasanya
benar.Jenis obat yang sudah dikenal berkaitan dengan obat atau zat
oleh masyarakat ialah Klorfeniramin psikoaktif dengan tujuan utama
maleat (CTM).Masyarakat sering mencapai ‘kondisi semu’ yang
menyalahgunakan CTM sebagai obat menyenangkan.
tidur karena efek sampingnya yang
dapat menimbulkan kantuk. Kenyataan METODOLOGI PENELITIAN
yang sering terjadi, seseorang dapat Pengumpulan data pada
dengan mudah mengkonsumsi obat penelitian ini dengan mengajukan
CTM 2-3 butir padahal penambahan daftar pertanyaan secara tertulis
dosis yang tidak terbatas akan (kuesioner) yang sudah di uji validasi
memberikan efek toksik (Safana, dan realibilitas.Merupakan data primer
2013). yakni data yang dikumpulkan sendiri
Penggunaan obat untuk suatu oleh peneliti langsung dari sumber
penyakit seharusnya berdasarkan (Sangadji, 2010).Pengambilan sampel
indikasi dari obat tersebut dan bukan secara non probability atau bukan
memanfaatkan efek samping sebagai secara acak dengan teknik
efek terapi dari suatu obat/aturan pengambilan sampel secara quota
baru.Penyalahgunaan obat adalah sampling, dimana banyaknya sampel

24
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

telah ditentukan.Sampel penelitian konsumen (pasien) mengenai


ialah masyarakat Kelurahan Bailang terjaminya mutu obat yang sampai ke
dan Kelurahan Karombasan di Kota tangan pasien, serta dapat memberikan
Manado yang pernah menggunakan segala informasi terkait obat yang
CTM. dikonsumsi (cara pemberian, efek
HASIL DAN PEMBAHASAN samping, dan interaksi obat). Menurut
Kelurahan Bailang surfey dari peneliti yang didapat
Berdasarkan jawaban dari bahwa masyarakat sering mendapatkan
masing-masing responden mengenai setengah strip sampai 1 strip CTM
penyalahgunaan obat CTM dapat untuk pembelian di warung. Hal ini
dilihat pada karakteristik responden masih dalam tahap kewajaran karena
yang mana pertanyaannya mengenai obat CTM ialah obat bebas terbatas
responden mendapatkan obat CTM yaitu obat keras dengan batasan
dan 98 responden menjawab jumlah dan kadar isi berkhasiat dan
mendapatkan obat CTM dari Apotek, harus ada tanda (P) boleh di jual bebas.
52 responden mendapatkan CTM dari Tanda khusus pada kemasan dan etiket
puskesmas sedangkan 19 responden obat bebas terbatas adalah warna biru
menjawab mendapatkan obat CTM dengan garis tepi berwarna hitam
dari apotek. Obat CTM merupakan Pada pertanyaan nomor satu
salah satu golongan obat bebas dan nomor dua mengenai manfaat dari
terbatas yang bisa diperoleh tanpa obat CTM dan pada saat apa
menggunakan resep dokter.Sistem masyarakat mengkonsumsi CTM. 73
distribusi obat bebas dan obat bebas responden dari Kelurahan Bailang,
terbatas yang ideal didistribusikan menjawab manfaat CTM adalah
kesarana pelayanan seperti apotek, sebagai obat alergi dan 96 responden
puskesmas, instalasi farmasi, dan toko menjawab manfaat CTM sebagai obat
obat. Dalam hal ini obat bebas dan tidur sedangkan untuk pertanyaan
obat bebas terbatas harus nomor dua, 67 responden dari
didistribusikan ke sarana-saran Kelurahan Bailang menjawab
pelayanan farmasi yang telah memiliki menggunakan CTM saat terserang
izin menyimpan obat-obatan untuk alergi dan 102 responden menjawab
dijual secara eceran di tempat tertentu menggunakan CTM saat mengalami
dan telah mempekerjakan seorang kurang tidur. Pentingnya peran
farmasis seperti apoteker ataupun farmasis sangat dibutuhkan pada setiap
asisten apoteker sebagai penanggung konsumen (pasien) layaknya dalam
jawab teknis farmasi (Keputusan memberikan obat serta memberikan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia informasi yang tepat mengenai cara
nomor 1331/Menkes/Sk/X/2002 hal ini penggunaan, indikasi, serta efek
untuk memberi perlindungan terhadap samping dari suatu obat agar tidak

25
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

terjadi medication eror yang bisa Pada pertanyaan nomor 5


membahayak nyawa dari masyarakat mengenai penggunaan dosis dewasa
(pasien) ( Supardi, 2009). yang tepat. 71 responden menjawab 3x
Pada pertanyaan nomor 3-4 1 / hari, sedangkan 59 responden
dimana nomor 3 mengenai apa menjawab 2 x 1/hari dan 39 responden
dampak dari pemberian CTM yang menjawab 1 x 1/ hari. Pada jawaban
berlebihan. 151 responden menjawab nomor 5 di atas telihat bahwa
menyebabkan keracunan dan 18 penggunaan obat yang efektif belum
responden menjawab memberikan efek dilaksanakan dengan baik dalam
yang lebih baik. Sedangkan nomor 4 mengobati suatu penyakit.Dosis
mengenai anak berusia balita merupakan hal yang perlu diperhatikan
diperbolehkan mengkonsumsi CTM dalam pengobatan untuk mencapai
secara berlebihan ketika mengalami efek terapi yang baik. Dosis lazim /
susah tidur. 7 responden menjawab tahun = 4 mg dan dosis maksimal 24
bisa dikonsumsikan karena dapat mg/ hari. Perlu diperhatikan bahwa
memberikan efek ngantuk sedangkan penambahan dosis yang tidak terbatas
162 responden menjawab tidak karena akan memberikan efek toksik
dapat menyebabkan keracunan.Dapat (Anonim,1995)
dilihat dari jawaban masyarakat Pada pertanyaan nomor 6 dan 7
sebenarnya masyarakat mengetahui yang mana pertanyaan nomor 6
dampak dari penggunaan CTM yang mengenai CTM yang sementara
berlebihan tapi mereka sering dikonsumsi dapat dibagi/diberikan
menyalahgunakan CTM untuk kepada keluarga yang mengalami
menyembuhkan suatu penyakit yang gejala yang sama tanpa pemeriksaan
bukan indikasi dari obat CTM. Selain ke dokter. 113 responden menjawab ya
itu juga pemberian obat pada anak atau dan 59responden tidak.Sedangkan
balita tidak sama dengan yang pada nomor 7 mengenai anjuran
dilakukan pada orang dewasa. Adanya masyarakat jika melihat seseorang
perbedaan kematangan organ tubuh yang mengkonsumsi CTM
menurut usia menyebabkan terjadinya mengendarai mobil/motor.161
perbedaan kinetika obat. Pada responden menjawab menyarankan
penggunaan suatu obat perlu untuk tidak berkendaraan karena efek
mengetahui farmakodinamik, samping CTM adalah ngantuk dan itu
farmakokinetik, efek samping, dan sangat berbahaya untuk nyawa
interaksi dari suatu obat yang dapat seseorang dan 8 responden menjawab
terjadi. CTM yang digunakan membiarkan dan tidak menyarankan
berlebihan pada bayi akan apa-apa. Menurut Federan, 2011
menyebabkan rusaknya hati. (Lacman, pemeriksaan harusnya dilakukan oleh
1994). para medis seperti dokter agar dapat

26
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

memberikan diagnosa yang tepat pemudabahkan orang dewasa pun


terhadap suatu penyakit. Pemberian sering mengkonsumsi obat CTM
obat pada pasien juga sebaiknya dengan alkohol demi mendapatkan
dilakukan oleh seorang apoteker agar efek mabuk yang lebih tinggi. Jika
dapat memberikan informasi obat yang CTM dikonsumsi bersama alkohol
baik pada pasien.Dosis terhadap AH 1 maka efek sedasi akan lebih meningkat
umumnya menyebabkan dan akan menyebabkan hipertensi,
penghambatan sistem saraf pusat jantung berdetak cepat, sakit kepala
dengan gejala seperti kantuk, hingga serangan stroke. Jumlah setiap
berkurangnya kewaspadaan dan reaksi responden dari nomor 8 yang
yang lambat.Efek samping ini menjawab menkonsumsi dengan
menguntungkan bagi pasien yang alkohol adalah responden yang masuk
memerlukan istirahat namun dirasa dalam penyalahgunaan drug abuse
mengganggu bagi mereka yang yaitu penggunaan obat dengan tujuan
dituntut melakukan pekerjaan dengan selain kesembuhan.Penyalahgunaan
kewaspadaan tinggi. Oleh sebab itu obat biasanya berkaitan dengan obat
pengguna CTM atau obat yang atau zat psikoaktif dengan tujuan
mengandung CTM dilarang utama mencapai ‘kondisi semu’ yang
mengendarai kendaraan ( Ibrahim et menyenangkan (sementara).
all., 2009). Pada pertanyaan nomor 10 dan
Pada pertanyaan nomor 8 11 mengenai efek samping dari obat
mengenai minuman apa yang CTM diimana pertanyaan nomor 10
digunakan saat menelan CTM, 162 mengenai efek yang di rasakan saat
responden menjawab air mineral, 7 mengkonsumsi CTM. 164 responden
responden menjawab minuman soda menjawab efek ngantuk, 4 responden
dan 8 responden menjawab menjawab sakit kepala. Sedangkan
menggunakan alkohol. Pada nomor 9 pertanyaan nomor 11 mengenai efek
mengenai efek lain jika CTM apa yang timbul selain efek ngantuk
dikonsumsi dengan alkohol. 160 dari CTM. 31 responden menjawab
responden menjawab Ya dan 9 mulut kering, 15 responden menjawab
responden menjawab Tidak. Menurut sakit kepala dan 123 responden
(Eka et all., 2008) air mineral adalah menjawab tidak mendapatkan efek
minuman yang baik jika digunakan samping.Pada dasarnya efek samping
untuk menelan obat yang akan yang besar pada CTM yang sering
dikonsumsi karena air mineral tidak masyarakat rasakan adalah efek
memiliki zat yang akan mengurangi ngantuk karena dosis terapi AH 1
efek terapi yang baik bagi Tubuh. umumnya menyebabkan
Menurut survey awal yang dilakukan penghambatan sistem saraf pusat
peneliti pada masa sekarang dengan gejala seperti

27
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

kantuk.Sedangkan efek samaping lain Suatu penyakit yang timbul dan di


yang dirasakan adalah mulut dan rasakan alangkah baiknya segera
sekitar kerongkongan terasa kering memeriksakan diri ke tenaga medis
(Eka, 2002). agar mendapatkan diagnosa yang tepat
Pada pertanyaan nomor 12 dan pengobatan yang baik.Tapi
mengenai apakah masyarakat sering tekadang masyarakat lebih memilih
mengkonsumsi CTM jika mengalami untuk mengobati dirinya sendiri
susah tidur. 103 responden menjawab berdasarkan pengalaman
ya, setiap mengalami susah tidur mereka.Upaya masyarakat untuk
sering mengkonsumsi CTM, 41 mengobati dirinya sendiri yang dikenal
responden menjawab kadang-kadang dengan istilah swamedikasi, biasanya
mengkonsumsi CTM ketika susah dilakukan untuk mengatasi keluhan-
tidur dan 25 responden menjawab keluhan dan penyakit ringan yang
tidak pernah mengkonsumsi CTM banyak dialami masyarakat.
ketika susah tidur. Hal ini disebabkan Swamedikasi menjadi alternatif yang
kerena pengetahuan responden yang diambil masyarakat untuk
masih kurang tentang manfaat dan meningkatkan keterjangkauan
kegunaan dari obat CTM itu sendiri. pengobatan namun, dalam
Terkadang masyarakat setempat tahu pelaksanaannya swamedikasi dapat
manfaat dari suatu obat tetapi sering menjadi sumber terjadinya kesalahan
mencoba-coba menggunakan efek pengobatan (medication error) karena
samping demi kesembuhan suatu keterbatasan pengetahuan masyarakat
penyakit yang bukan merupakan akan obat dan penggunaannya
indikasi dari obat tersebut. Pada (Direktorat Bina Farmasi Komunitas
pertanyaan nomor 13 mengenai apa dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian
anjuran masyarakat Ketika melihat dan Alat Kesehatan Departemen
atau mendengar keluarga atau teman Kesehatan, 2006).
terkena insomnia (susah tidur). 78 Pada pertanyaan nomor 15
responden menjawab menganjurkan mengenai CTM layak diberikan untuk
untuk periksa ke dokter, 87 responden menyembuhkan penyakit alergi.80
menjawab menganjurkan untuk responden menjawab ya dan 89
membeli CTM dan 4 responden responden menjawab tidak. Sedangkan
menjawab tidak menganjurkan apa- pada pertanyaan nomor 16 mengenai
apa. Pada pertanyaan nomor nomor 14 CTM layak diberikan untuk
mengenai penggunaan obat CTM menyembuhkan penyakit susah
dengan baik dan 164 responden tidur.92 responden menjawab ya dan
menjawab diminum sesuai anjuran 77 responden menjawab Tidak.Pada
dokter, 8 responden menjawab pertanyaan nomor 17 mengenaiapakah
diminum berdasarkan pengalaman. tepat jika anda memberikan CTM pada

28
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

kenalan/keluarga anda yang menderita menjawab ya dan 8 responden


kurang tidur.88 responden menjawab menjawab tidak.CTM sendiri bukanlah
ya dan 81 responden menjawab vitamin atau suplemen.Menurut
tidak.sedangkan pada pertanyaan formularium, Komposisi dari CTM
nomor 18 mengenai apakah tepat jika sendiri adalah tiap tablet mengandung
anda memberika CTM pada 4 mg chlorpheniraminin maleat dan zat
kenalan/keluarga anda yang menderita tambahan secukupnya.Jadi tidak
alergi. 82 responden menjawab ya dan terdapat vitamin pada komposisi dari
87 responden menjawab CTM.Penggunaan CTM sendiri dapat
tidak.Chlorpheniraminin maleas dihentikan jika seseorang merasakan
termasuk golongan obat antihistamin penyakit yang dideritanya telah
yang merupakan obat dengan efek sembuh.jika tidak dihentikan, efek
antagonis terhadap histamin.CTM samping dari CTM sendiri akan
merupakan salah satu antihistamin menganggu konsentrasi pekerjaan
yang memiliki efek sedativ atau dengan kewaspadaan tinggi.
menimbulkan rasa ngantuk.Namun Kelurahan Karombasan.
penggunaannya dalam masyarakat Berdasarkan jawaban dari
lebih sering digunakan sebagai obat masing-masing responden mengenai
tidur dibandingkan sebagai penyalahgunaan obat CTM dapat
antihistamin sendiri.Obat ini hanya dilihat pada karakteristik responden
digunakan untuk meredakan bersin, yang pertanyaannya adalah dari mana
gatal, hidung atau tenggorokan gatal responden mendapatkan obat
dan pilek yang disebabkan oleh hay CTM.102 responden menjawab
fever (rhinitis alergi) atau alergi mendapatkan dari warung, 23
pernapasan lainnya (Kafes, 2008). responden menjawab mendapatkan
Pada pertanyaan nomor 19 obat CTM dari puskesmas sedangkan
mengenai CTM dapat digunakan setiap 12 responden menjawab mendapatkan
hari seperti suplemen/vitamin.8 obat CTM dari apotek.Obat CTM
responden menjawab ya dan 161 merupakan salah satu golongan obat
responden menjawab Tidak. Pada bebas terbatas yang dalam hal ini bisa
pertanyaan nomor 20 mengenai jika diperoleh tanpa menggunakan resep
mengkonsumsi CTM itu dapat dokter.Sistem distribusi obat bebas dan
mengalami ketergantungan ?5 obat bebas terbatas yang ideal
responden menjawab ya dan 164 didistribusikan kesarana pelayanan
responden menjawab tidak. Sedangkan seperti apotek, puskesmas, instalasi
pada pertanyaan nomor 21 mengenai farmasi, dan toko obat. Dalam hal ini
penggunaan CTM dapat dihentikan obat bebas dan obat bebas terbatas
jika kita sudah merasa sehat dan harus didistribusikan ke sarana-sarana
sembuh dari alergi.161 responden pelayanan farmasi yang telah memiliki

29
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

izin menyimpan obat-obatan untuk adalah sebgai obat alergi, 78


dijual secara eceran di tempat tertentu responden menjawab manfaat CTM
dan telah mempekerjakan seorang sebagai obat tidur sedangkan untuk
farmasis seperti apoteker ataupun pertanyaan nomor dua, 54 responden
asisten apoteker sebagai penanggung menjawab menggunakan CTM saat
jawab teknis farmasi (Keputusan terserang alergi dan 83 responden
Menteri Kesehatan Republik Indonesia menjawab menggunakan CTM saat
nomor 1331/Menkes/Sk/X/2002), hal mengalami susah tidur. Pentingnya
ini memberi perlindungan terhadap peran farmasis sangat dibutuhkan pada
konsumen (pasien) mengenai setiap konsumen (pasien) layaknya
terjaminya mutu obat yang sampai ke dalam memberikan obat serta
tangan pasien, serta dapat memberikan memberikan informasi yang tepat
segala informasi terkait obat yang mengenai cara penggunaan, indikasi,
dikonsumsi (cara pemberian, efek serta efek samping dari suatu obat agar
samping, dan interaksi obat). Menurut tidak terjadi Medication eror yang
survey dari peneliti yang didapat berdampak membahayak nyawa dari
bahwa masyarakat sering mendapatkan konsumen (pasien) ( Supardi, 2009).
1-2 strip CTM untuk pembelian di Pada pertanyaan nomor 3-4
warung. Hal ini masih dalam tahap yang mana nomor 3 mengenai dampak
kewajaran karena obat CTM adalah dari pemberian CTM yang
obat bebas terbatas yaitu obat keras berlebihan.126 responden menjawab
dengan batasan jumlah dan kadar isi menyebabkan keracunan, 11
berkhasiat dan harus ada tanda (P) responden menjawab memberikan efek
boleh di jual bebas. Tanda khusus pada yang lebih baik.Sedangkan nomor 4
kemasan dan etiket obat bebas terbatas mengenai bayi diperbolehkan
adalah warna biru dengan garis tepi mengkonsumsi CTM secara berlebihan
berwarna hitam.Menurut survey yang ketika mengalami susah tidur.3
di dapat beberapa masyarakat lebih responden menjawab bisa
sering membeli CTM di warung dikonsumsikan karena dapat
alasanya dikarenakan rumah tempat memberikan efek ngantuk sedangkan
mereka tinggal lebih dekat dengan 134 responden menjawab tidak karena
warung yang menjual obat yang dapat menyebabkan keracunan.Dapat
mereka butuhkan hingga mereka lebih dilihat dari jawaban responden
sering membeli ke warung. sebenarnya responden mengetahui
Pada pertanyaan nomor satu dampak dari penggunaan CTM yang
dan nomor dua mengenai apa manfaat berlebihan tapi mereka sering
dari obat CTM itu sendiri dan pada menyalahgunakan CTM untuk
saat apa mengkonsumsi CTM. 59 menyembuhkan suatu penyakit yang
responden menjawab manfaat CTM bukan efek terapi dari obat

30
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

CTM.Selain itu juga pemberian obat satu yang akan mempengaruhi efek
pada bayi sekalipun tidak sama dengan terapi obat.penambahan dosis yang
yang dilakukan pada orang dewasa. tidak terbatas akan memberikan efek
Adanya perbedaan kematangan organ toksik (Anonim,1995)
tubuh menurut usia menyebabkan Pada pertanyaan nomor 6 dan 7
terjadinya perbedaan kinetika obat. yang mana pertanyaan nomor 6 adalah
Pada penggunaan suatu obat perlu jika CTM yang sementara dikonsumsi
mengetahui farmakodinamik, dapat dibagi/diberikan kepada
farmakokinetik, efek samping, dan keluarga yang mengalami gejala yang
interaksi dari suatu obat yang dapat sama tanpa pemeriksaan ke dokter.
terjadi. CTM yang digunakan 102 responden menjawab ya dan 35
berlebihan pada bayi akan responden menjawab tidak.Sedangkan
menyebabkan rusaknya.Pada bayi baru pada nomor 7 pertanyaannya adalah
lahir hati belum terbentuk sempurna, bagaimana anjuran anda jika melihat
begitu untuk fungsi hati untuk seseorang yang mengkonsumsi CTM
mengeluarkan residu obat. Alhasil mengendarai mobil/motor. 128
akan menyebabkan penumpukan racun responden menjawab menyarankan
didalam darah. Selain memperburuk untuk tidak berkendaraan karena efek
kerja hati, penggunaan CTM pada bayi samping CTM sendiri akan
juga akan mengganggu saraf dan menimbulkan kantuk dan itu sangat
sistem saraf pusat. Tidak hanya itu berbahaya untuk nyawa seseorang, dan
gangguan juga bisa terjadi pada otot 9 responden d menjawab membiarkan
diamana akan melemahkan jaringan dan tidak menyarankan apa-apa.
otot sehingga mengganggu tumbuh Menurut (Federan, 2011) Pemeriksaan
kembangnya bayi. Di bawah 1 tahun harusnya dilakukan oleh para medis
tidak dianjurkan mengkonsumsi CTM seperti dokter agar dapat memberikan
hanya pada 1-2 tahun : 1 mg 2x /hari diagnosa yang tepat terhadap suatu
(Lacman, 1994). penyakit.Pemberian obat pada pasien
Pada pertanyaan nomor 5 juga sebaiknya dilakukan oleh seorang
mengenai dosis obat CTM yang tepat apoteker agar dapat memberikan
bagi usia dewasa.64 responden informasi obat yang baik pada
menjawab 3 x 1/hari, sedangkan 56 pasien.Dosis terhadap AH 1 umumnya
responden menjawab 2 x 1/hari dan 17 menyebabkan penghambatan sistem
responden menjawab 1 x 1/hari. saraf pusat dengan gejala seperti
Menurut (Anonim, 1995). Dosis lazim kantuk, berkurangnya kewaspadaan
= 4 mg dan dosis maksimal 24 mg/ dan reaksi yang lambat.Efek samping
hari. Pengetahuan masyarakat masih ini menguntungkan bagi pasien yang
sangat minim dalam dosis suatu obat memerlukan istirahat namun dirasa
karena dosis juga merupakan salah mengganggu bagi mereka yang

31
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

dituntut melakukan pekerjaan dengan biasanya berkaitan dengan obat atau


kewaspadaan tinggi. Oleh sebab itu zat psikoaktif dengan tujuan utama
pengguna CTM atau obat yang mencapai ‘kondisi semu’ yang
mengandung CTM dilarang menyenangkan (sementara).
mengendarai kendaraan ( Ibrahim et Pada pertanyaan nomor 10 dan
all., 2009). 11 mengenai efek samping dari obat
Pada pertanyaan nomor 8 CTM yang mana pertanyaan nomor 10
mengenai minuman apa yang di mengenai efek yang dirasakan saat
gunakan saat menelan CTM.129 mengkonsumsi CTM. 131 responden
responden menjawab air mineral dan 8 menjawab efek ngantuk, 4 responden
responden menjawab menggunakan menjawab sakit kepala. Pada
alkohol. Dan juga pada pertanyaan pertanyaan nomor 11 mengenai
nomor 9 mengenai apakah ada efek Apaefek samping selain ngantuk yang
lain jika CTM dikonsumsi dengan timbul pada saat mengkonsumsi
alkohol.131 responden menjawab ya, 8 CTM.36 responden menjawab mulut
responden menjawab tidak. Menurut kering, 13 responden menjawab sakit
(Eka et all., 2008) air mineral adalah kepala dan 88 responden menjawab
minuman yang baik jika digunakan tidak mendapatkan efek samping.Pada
untuk menelan obat yang akan dasarnya efek samping yang besar
dikonsumsi karena air mineral tidak pada CTM yang sering masyarakat
memiliki zat yang akan mengurangi rasakan adalah efek ngantuk karena
efek terapi yang baik bagi Tubuh. dosis terapi AH 1 umumnya
Menurut penelitian dan survey pada menyebabkan penghambatan sistem
masa sekarang pemuda bahkan orang saraf pusat dengan gejala seperti
dewasa pun sering mengkonsumsikan kantuk. Sedangkan efek samaping lain
obat CTM dengan alkohol demi yang di rasakan adalah mulut dan
mendapatkan efek mabuk yang lebih sekitar kerongkongan terasa kering
tinggi. Jika CTM dikonsumsikan (IONI, 2002).
bersama alkohol maka efek sedasi Pada pertanyaan nomor 12
akan lebih meningkat dan mengenai apakah masyarakat sering
menyebabkan hipertensi, jantung mengkonsumsi CTM jika mengalami
berdetak cepat, sakit kepala hingga susah tidur. 83 responden menjawab
serangan stroke.Jumlah responden dari ya, setiap mengalami susah tidur
nomor 8 yang menjawab sering mengkonsumsi CTM, 21
mengkonsumsi dengan alkohol adalah responden menjawab kadang-kadang
responden yang masuk dalam mengkonsumsi CTM ketika susah
penyalahgunaan drug abuse yaitu tidur dan 33 responden menjawab
penggunaan obat dengan tujuan selain tidak pernah mengkonsumsi CTM
kesembuhan.Penyalahgunaan obat ketika susah tidur. Hal ini disebabkan

32
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

kerena pemahaman responden yang alternatif yang diambil masyarakat


masih kurang tentang manfaat dan untuk meningkatkan keterjangkauan
kegunaan dari obat CTM itu pengobatan. Namun dalam
sendiri.Terkadang masyarakat pelaksanaannya swamedikasi dapat
setempat tahu manfaat dari suatu obat menjadi sumber terjadinya kesalahan
tetapi sering mencoba-coba pengobatan (medication error) karena
menggunakan efek samping demi keterbatasan pengetahuan masyarakat
kesembuhan suatu penyakit yang akan obat dan penggunaannya
bukan merupakan efek terapi dari obat (Anonim, 2006).
tersebut. Pada pertanyaan nomor 13 Pada pertanyaan nomor 15
mengenai ketika melihat atau mengenai apakah benar CTM layak
mendengar keluarga atau teman diberikan untuk menyembuhkan
terkena insomnia (susahtidur) apa yang penyakit alergi.65 responden
akan dianjurkan.63 responden menjawab ya dan 72 responden
menjawab menganjurkan untuk menjawab tidak. Sedangkan pada
periksa ke dokter, 71 responden pertanyaan nomor 16 mengenai apakah
menjawab menganjurkan untuk CTM layak diberikan untuk
membeli CTM dan 3 responden menyembuhkan penyakit susah
menjawab tidak menganjurkan apa- tidur.71 responden menjawab ya dan
apa.Pada pertanyaan nomor nomor 14 66 Responden menjawab tidak.Pada
mengenai penggunaan obat CTM yang pertanyaan nomor 17 Apakah tepat
baik.132 responden menjawab jika anda memberikan CTM pada
diminum sesuai anjuran dokter, 5 kenalan/keluarga yang menderita
responden menjawabdiminum kurang tidur.70 responden menjawab
berdasarkan pengalaman.Suatu ya, 66 responden menjawab tidak.Pada
penyakit yang timbul dan dirasakan pertanyaan nomor 18 mengenai apakah
alangkah baiknya segera memeriksa tepat jika anda memberika CTM pada
diri ke tenaga medis agar mendapatkan kenalan/keluarga anda yang menderita
diagnosa yang tepat dan pengobatan alergi.64 responden menjawab ya dan
yang baik.Terkadang masyarakat lebih 73 responden menjawab tidak.CTM
memilih untuk mengobati dirinya termasuk golongan obat antihistamin
sendiri berdasarkan pengalaman yang merupakan obat dengan efek
mereka.Upaya masyarakat untuk antagonis terhadap histamin.CTM
mengobati dirinya sendiri yang dikenal merupakan salah satu antihistamin
dengan istilah swamedikasi, biasanya yang memiliki efek sedativ atau
dilakukan untuk mengatasi keluhan- menimbulkan rasa ngantuk.Namun
keluhan dan penyakit ringan yang penggunaannya dalam masyarakat
banyak dialami lebih sering sebagai obat tidur
masyarakat.Swamedikasi menjadi dibandingkan sebagai antihistamin

33
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

sendiri.Obat ini hanya digunakan PENUTUP


untuk meredakan bersin, gatal, hidung Kesimpulan
dan tenggorokan gatal serta pilek yang Kelurahan Bailangdan Kelurahan
disebabkan oleh hay fever (rhinitis Karombasan
alergi) atau alergi pernapasan lainnya 1.Profil penggunaan obat CTM pada
(Kafes, 2008). masyarakat Kelurahan Bailang masih
Pada pertanyaan nomor 19 terlihat kurangnya pemahaman tentang
mengenai CTM dapat digunakan setiap manfaat obat CTM serta efek yang
hari seperti suplemen/vitamin.6 ditimbulkan obat tersebut selanjutnya
responden menjawab ya, 131 memungkinkan terjadi
responden menjawab Tidak.Pada penyalahgunaan obat yang dikonsumsi
pertanyaan nomor 20 mengenai jika bukan semata-mata berdasarkan
mengkonsumsi CTM itu dapat manfaat dari obat tersebut tetapi sering
mengalami ketergantungan.3 digunakan berdasarkan efek samping
responden menjawab ya dan 134 yang ditimbulkan dari obat CTM
responden menjawab tidak. Sedangkan tersebut. Penyalahgunaan ini masuk
pada pertanyaan nomor 21 mengenai dalam karakteristik penyalahgunaan
penggunaan CTM dapat dihentikan drug abuse yaitu penggunaan obat
jika sudah merasa sehat dan sembuh dengan tujuan selain kesembuhan.
dari alergi.128 responden menjawab Pada masyarakat Kelurahan Bailang
ya dan 9 responden menjawab tidak. kadang menyalahgunakan obat dengan
CTM sendiri bukanlah vitamin atau tidak mematuhi derajat kepatuhan
suplemen dan Komposisi dari CTM yang merupakan faktor utama penentu
sendiri adalah tiap tablet mengandung tercapainya tujuan utama pengobatan
4 mg chlorpheniraminin maleas serta dengan demikian penyalahgunaan
zat tambahan secukupnya jadi tidak tersebut masuk dalam karakteristik
terdapat vitamin pada komposisi dari penyalahgunaan drug
CTM. Penggunaan CTM sendiri dapat misuse.Penyalahgunaan pada
dihentikan jika seseorang merasakan masyarakat Kelurahan Bailang
penyakit yang dideritanya telah ditemukan pada setiap karakteristik
sembuh.jika tidak dihentikan, efek umur, pendidikan dan pekerjaan.Pada
samping dari CTM akan mengganggu karakteristik umur cenderung terlihat
konsentrasi pekerjaan dengan pada umur 10-19 dan 50 tahun
kewaspadaan tinggi. keatas.Pada karakteristik pendidikan
cenderung pada pendidikan SD dan
SMP sedangkan pada pekerjaan
cenderung terdapat pada pekerjaan ibu
rumah tangga dan swasta.2) Profil
penggunaan obat CTM pada

34
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

masyarakat Kelurahan Karombasan masyarakat di kelurahan lain serta


masih belum memahami sepenuhnya adanya partisipasi tenaga kesehatan
tentang indikasi dari obat CTM yang untuk memberikan informasi
seharusnya CTM adalah obat antialergi penggunaan obat CTM yang tepat.
yang digunakaan untuk mengobati
alergi tetapi masyarakat menggunakan DAFTAR PUSTAKA
obat CTM untuk mengobatai penyakit Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur
susah tidur. Masyarakat Kelurahan Penelitian Suatu Pendekatan
Karombasan terlihat masih kurang Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
pemahaman tentang penggunaan CTM Badan Pusat Statistika Kota
yang baik sehingga menimbulkan Manado.2014. Banyaknya
penyalahgunaan obat CTM yang Penduduk Menurut
sering digunakan sebagai obat Kecamatan.http://manadokota.bp
tidur.Penyalahgunaan ini masuk dalam s.go.id/narasi.php?
kategori penyalahgunaan drug abuse data=penduduk&kat=1 (19
yaitu penggunaan obat dengan tujuan Agustus 2014).
selain kesembuhan.Pada masyarakat Balai Pengawasan Obat Dan
Kelurahan Karombasan juga Makanan.2013.Kota Manado.
menyalahgunakan obat dengan tidak Connors, K.A., Amido, G.L., Stella,
mematuhi derajat kepatuhan yang V.J,. 2001. Stabilitas Kimiawi
merupakan faktor utama penentu Sediaan Farmasi : Buku
tercapainya tujuan utama pengobatan Pegangan Bagi Tenaga Farmasi,
dengan demikian penyalahgunaan Terjemahan Didk, G., Ed. 2,
tersebut masuk dalam karakteristik Semarang : IKIP Semarang
penyalahgunaan drug Kementrian Depertamen Kesehatan
misuse.Penyalahgunaanya di temukan Republik Indonesia.1995.
pada setiap karakteristik umur, Farmakope Indonesia. Edisi III.
pendidikan dan pekerjaan.Pada Jakarta
karakteristik pendidikan cenderung Kementrian Depertamen Kesehatan
terlihat pada umur 10-19 dan 50 tahun Republik Indonesia.1995.
keatas.Pada karakteristik pendidikan Farmakope Indonesia. Edisi IV:
cenderung pada pendidikan SD dan Jakarta
SMP, sedangkan pada karakteristik Direktorat Bina Farmasi Komunitas
pekerjaan cenderung terdapat pada dan Klinik Ditjen Bina
pekerjaan ibu rumah tangga dan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
swasta. Departemen Kesehatan
Saran 2006.Pedoman Penggunaan
Perlu dilakukan penyuluhan Obat Bebas dan Bebas Terbatas:
penggunaan obat CTM pada kelompok Jakarta.

35
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

Ernst, 1991.Dinamika Obat. Bandung : Riyanto.A. 2012.Metodologi


ITB Penelitian. Erlangga : Jakarta.
Fajar Kena. 2002. Manfaat
Penggunaan Antihistamin Sekar Anif. 2007. Penggunaan Obat
Generasi Ke 3. 125-127 : Bebas dan Obat Bebas Terbatas ;
Jakarta. 21-32. Yogyakarta
Hergana Hafari. 1999. Surfey Siswandono. 1995. Faramasetika
Penggunaan Obat Rasional Pada Dasar. EleksMedia : Jakarta
Masyarakat Kota Balikpapan. 3- Silverstein, 1986.Chlorfeniraminin
4 : Jakarta. Maleas, Jakarta : PPPBUI Jakarta
Khalifah, S. 2003. Kekurangan Dan
Kelebihan Obat Tidur. Alpabeta Sugiyono. 2003.Statistik Untuk
Epha, Keners. 1995. Dinamika Penelitian. CV. Alpabeta: Bandung
Kesehatan. Erlangga : Jakarta
Safana. 2013. Kekurangan Dan
Linda Kafes.2001Manfaat CTM pada
Kelebihan Obat Tidur. halaman 123 –
Masyarakatjatinegoro. Jurnal
124. Jakarta
farmasi 10 (4) :08/-061.
Supardi, Sudibyo, Raharni. 2006.
Muhamaddih. 2004Drug Misuse And
Penggunaan obat yang
Drug Abuse. Jurnal Farmasi 9
sesuai dengan aturan dalam
(3) : 08/-061. Bandung
pengobatan sendiri keluhan
Nazir, M. 1998 Metode Penelitian, demam, sakit kepala, batuk
Ghalia Indonesia : Jakarta flu analisis lanjut usia data
Surfey Kesehatan Rumah
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Tangga (SKRT) 2001. Jurnal
Kesehatan Teori dan Kedokteran Yarsi 14 (1) :06/-
Aplikasinya. Rineka Cipta. 069 (2006).
Jakarta.
Tan H.T, Raharja. 2008. Obat-Obat
Pohan, Saut. 2007. Mekanisme Penting. Gramedia : Jakarta
Antihistamin Pad
Pengobatan Penyakit Alergi
: Blokade Reseptor –
Penghambat Aktivitas
Reseptor.57 ; 114-115.
Surabaya.

Galang Rianto. 2006. Penggunaan


Obat Rasional ; 12-18.
Bandung

36
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 4 November 2014 ISSN 2302 - 2493

37

You might also like