You are on page 1of 5

Rahmayani: Analisis posisi kondilus menggunakan radiografi 115

Edisi Cetak Dentika Dental Journal, Desember 2010 (ISSN: 1693-671X)

ANALISIS POSISI KONDILUS MENGGUNAKAN


RADIOGRAFI CONE BEAM COMPUTED TOMOGRAPHY
TIGA DIMENSI PADA KASUS DISC DISPLACEMENT WITH
REDUCTION
(CONDYLE POSITION ANALYSIS USING RADIOGRAPH CONE BEAM COMPUTED
TOMOGRAPHY 3D IN DISC DISPLACEMENT WITH REDUCTION CASE)

Liana Rahmayani*, Erna Kurnikasari**, Rasmi Rikmasari**

*Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala


Jl. Tengku Tanah Abe, Sektor Selatan, Kopelma Darussalam
**Departemen Prostodonti, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran
Jl. Sekeloa Selatan No.1 Bandung

Abstract

Disc displacement with reduction is one of the temporomandibular joint disorders which often occurred. Disc
displacement can cause the changing of condyle position which can be evaluated by using radiograph. Cone Beam
Computed Tomography (CBCT-3D) is a radiograph for viewing of the condyle with more accurate. The aim of this study
was to determine the condyle position in disc displacement with reduction. Sample was 11 patients with disc
displacement and 3 asymptomatic patients as control. A radiographic exposure was done with CBCT-3D and
measurement of joint space in sagittal view was performed. Statistical analysis used T-test. The result of this study
showed that there was significant difference (p<0,05) between disc displacement with reduction and asymptomatic
patients. It can be concluded that there was different condyle position between disc displacement with reduction and
asymptomatic patients. It means condyle position displacement caused sagittal joint space changed.

Key words: condyle position, cone beam computed tomography, disc displacement

PENDAHULUAN riksaan. Pemeriksaan radiografis merupakan salah


satu faktor penunjang untuk menentukan apakah
Sendi temporomandibula merupakan salah satu keadaan sendi rahang normal atau tidak. Peman-
bagian dari sistem stomatognati yang memegang faatan foto hasil pemeriksaan radiografi sendi
peranan penting dalam pergerakan mandibula. Sendi rahang saat ini masih belum maksimal.1
temporomandibula dibentuk oleh kondilus mandi- Kelainan pada sendi temporomandibula memiliki
bula yang terletak tepat pada fosa mandibula dari gejala disfungsi yang berhubungan dengan perubah-
tulang temporal.1,2 an fungsi kondilus-diskus atau lebih dikenal dengan
Gangguan fungsional yang terjadi pada sendi internal derangement (disc derangement), yang di-
temporomandibula dapat menimbulkan gejala, se- bagi menjadi disc displacement with reduction
perti sakit atau timbulnya bunyi di sekitar sendi, (dengan karakteristik adanya kliking) dan disc dis-
terutama bila menggerakkan mandibula; sukar me- placement without reduction (ditandai dengan lock-
buka mulut lebar, dan kadang-kadang disertai nyeri ing/rahang terkunci).1,3
kepala yang tidak menentu. Oleh karena itu, iden- Interpretasi radiografi yang akurat merupakan hal
tifikasi gejala dan penegakan diagnosa yang tepat yang sangat penting untuk membantu menegakkan
sangatlah dibutuhkan untuk keberhasilan perawat- diagnosa dan perawatan gangguan sendi temporo-
an.1 mandibula. Oleh karena kondisi sendi yang ber-
Informasi paling penting untuk menegakkan diag- variasi dan keterbatasan teknik radiografi, radiografi
nosa yang tepat pada Temporomandibular Joint Di- untuk sendi temporomandibula sering menyebab
Sorders diperoleh dari riwayat penyakitdan peme- kan kesalahan interpretasi atau interpretasi yang ber-
116 dentika Dental Journal , Vol 15, No. 2, 2010: 115-119
Edisi Cetak Dentika Dental Journal, Desember 2010 (ISSN: 1693-671X)

lebihan.1 BAHAN DAN METODE


Ada beberapa teknik radiografi yang dapat di-
gunakan untuk melihat kondisi sendi temporo- Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif.
mandibula, antara lain radiografi panoramik, trans- Populasi sampel penelitian ini adalah pasien dengan
kranial, transfaringeal (infrakranial), transmaksilaris gangguan TMJ (disc displacement with reduction)
anteroposterior dan tomografi. Walaupun demikian, dan pasien tanpa gangguan TMJ yang datang ke
teknik-teknik tersebut memiliki keterbatasan, yaitu Klinik Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas
hanya dapat dilihat dalam dua dimensi dengan gam- Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (RSGM
baran sering tampak distorsi dan tumpang tindih, FKG UNPAD) .
selain itu juga dosis radiasinya cukup besar. Sejalan Metode yang digunakan dalam pengambilan sam-
dengan kemajuan ilmu dan teknologi, maka tekno- pel adalah purposive sampling. Sampel terdiri atas
logi radiografi tiga dimensi dalam bidang kedokter- 4 pasien laki-laki dan 10 perempuan yang me-
an gigi pun berkembang. Salah satu diantaranya menuhi kriteria sampel sebagai berikut: berusia 18
adalah Cone Beam Computed Tomography (CBCT- tahun ke atas; ada tanda-tanda disc displacement
3D) yang mampu menggambarkan jaringan keras with reduction (kliking, deviasi/defleksi, rasa nyeri
pada daerah maksilofasial. Tampilan radiogram da- dan keterbatasan pembukaan mulut) dan yang tidak
lam format tiga dimensi tergambarkan lebih kom- ada gejala disc displacement with reduction; belum
pleks dengan distorsi yang minimal, waktu scanning pernah dilakukan perawatan karena kelainan sendi
yang pendek dan dosis yang lebih rendah dari pada temporomandibula (bedah/non bedah); dan belum
Computed Tomography (CT) konvensional. Ke- pernah mengalami trauma. Pengukuran posisi kon-
untungan lain tomografi 3D gambarannya lebih dilus mandibula dilakukan terhadap fosa dalam arah
akurat daripada panoramik atau transkranial ter- sagital dengan mengukur jarak ruang sendi dalam
utama lebih jelas dalam menilai struktur anatomi, arah antero-posterior, menggunakan Indeks Sagital
melihat gambaran abnormal atau perubahan pada jarak posterior – anterior/jarak posterior + anterior x
tulang sendi.1,4,5-7 100.
Ketepatan posisi kondilus mandibula dalam fosa
glenoidalis masih terus diteliti. Ren dkk. melapor-
kan variasi posisi kondilus dengan fosa mandibula
pada sukarelawan asimtomatik (17 pasien) yang
terdistribusi pada posisi anterior, sentrik, dan pos-
terior. Sedangkan sendi dengan anterior disc dis-
placement (85 sendi) lebih dari setengah jumlah
sendi mengalami disc with reduction dan dua per-
tiga dari sendi yang mengalami disc without reduc-
tion terlihat mempunyai posisi kondilus ke posterior.
Begitu juga halnya dengan Kurita dkk. dalam studi-
nya pada pasien dengan internal derangement with
reduction, menunjukkan suatu kecenderungan ke
arah pergeseran posisi kondilus yang lebih ke pos- Gambar 1. Pesawat Picasso Trio CBCT-3D
terior.9
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis Diawali dengan anamnesa pada pasien, dilanjut-
tertarik untuk mengadakan penelitian pada sejumlah kan dengan pemeriksaan klinis (pemeriksaan ekstra
subjek dengan bantuan radiografi Cone Beam Com- oral dan intra oral), kemudian dilakukan pemotretan
puted Tomography untuk mengetahui apakah ter- pasien dengan CBCT-3D (pesawat Picasso Trio me-
dapat perbedaan posisi kondilus antara pasien de- rek Epx-Impla, tipe B applied part Impla, no. seri
ngan gejala disc displacement with reduction de- 0165906, buatan Korea) (Gambar 1).
ngan pasien yang tanpa gejala. Dalam hal ini dipilih Pasien diminta melepaskan barang logam dari
pasien disc displacement with reduction karena ka- tubuh seperti anting, kaca mata ataupun kalung dan
sus tersebut merupakan gejala gangguan sendi tem- memasang apron pada pasien sebagai pelindung
poromandibula yang paling besar frekuensinya dan radiasi. Pasien berdiri tegak dan dipasangkan head-
yang paling sering dijumpai di klinik. rest, kemudian difoto dalam keadaan mulut tertutup.
Rahmayani: Analisis posisi kondilus menggunakan radiografi 117
Edisi Cetak Dentika Dental Journal, Desember 2010 (ISSN: 1693-671X)

Pasien diinstruksikan menutup mata selama tempat Untuk kondilus sebelah kiri dilakukan pengukur-
kerangka peluncuran berputar. an yang sama seperti pada kondilus kanan. Keteliti-
Tempat kerangka peluncuran yang berada di se- an dan kecermatan hasil pengukuran dan pencatatan
kitar kepala akan berputar selama 20 detik lalu ber- jarak ruang sendi temporomandibula dapat dipenga-
henti. Dalam waktu 1-2 menit hasilnya akan ditam- ruhi oleh beberapa faktor antara lain, kemampuan
pilkan pada layar monitor. Dilakukan pengamatan dan ketelitian operator, hasil pemotretan, dan juga
hasil foto pada layar monitor dan menentukan pe- kelelahan operator. Untuk akurasi dan meminimal-
motongan hasil dalam arah sagital pada masing- kan kesalahan, dilakukan pengulangan pengukuran
masing sendi kanan dan kiri. sebanyak 2 kali, sedangkan untuk mengatasi ke-
Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran lelahan operator maka perhari hanya dilakukan pe-
jarak ruang sendi sebelah posterior, anterior, superi- ngukuran untuk 2 pasien.
or, dalam arah sagital. Setelah pemotretan, semua
data akan tertera di layar monitor. Kemudian dilaku- HASIL
kan penentuan arah sagital kondilus dengan cara
mencari pemotongan pada kondilus yang paling Hasil penelitian menunjukkan rerata posisi sendi
puncak. Selanjutnya dilakukan pengukuran pada po- dalam arah sagital pada pasien dengan gejala DDR
sisi yang sudah ditetapkan tersebut (Gambar 2). 0,097 dan tanpa gejala 0,248, secara statistik ada
perbedaan bermakna (p<0,05) (Tabel 1).

Tabel 1. Hasil analisis pengukuran ruang sendi dalam


arah sagital pada pasien dengan gejala DDR dan
tanpa gejala DDR

Pengukuran ruang sendi


Pasien
rerata SD N p

+ DDR 0,097 0,185 11


0,049
- DDR 0,248 0,138 3
Gambar 2. Pengukuran dalam pandangan sagital

Langkah-langkah pengukuran dalam pandangan PEMBAHASAN


sagital kondilus sebelah kanan dalam posisi mulut
tertutup meliputi : Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Peter
a. Garis T-U yaitu garis horisontal sejajar lantai dkk. yang mengevaluasi sendi 58 pasien dengan
yang bersinggungan dengan titik terendah dari kasus disc displacement with reduction (DDR) dan
eminensia (jarak horisontal fosa). disc displacement without reduction (DDNR), de-
b. Menentukan garis vertikal yaitu A-B yang ngan sukarelawan normal 30 pasien, menggunakan
berpedoman pada titik puncak dari kondilus dan radiografi MRI pada masing-masing sendi, dan di-
tegak lurus pada garis T-U. temukan perbedaan antara pasien DDR dengan pa-
c. Kemudian diproyeksikan garis T-U ke titik te- sien DDNR dan pasien normal.10
ngah A-B yang menjadi garis P-Q. Hasil penelitian Ren dkk. juga melaporkan ada-
d. Menentukan titik O, yaitu titik tertinggi pada nya perbedaan dan variasi posisi kondilus dengan
puncak kondilus. fosa mandibula antara sukarelawan asimtomatik (17
e. Menentukan titik R, yaitu titik perpotongan garis pasien) dengan pasien disc with reduction dan
P-Q dengan titik terluar tepi kondilus sebelah pasien disc without reduction. Terlihat pada pasien
pos- terior. simtomatik mempunyai posisi kondilus lebih ke
f. Menentukan titik S, yaitu titik pepotongan garis posterior.8
P-Q dengan titik terluar tepi kondilus sebelah Pengukuran jarak ruang sendi dalam arah sagital
anterior. pada pasien dengan dan tanpa gejala disc displace-
g. Mengukur jarak A-O, jarak tersebut merupakan ment with reduction, terdapat perbedaan nilai rerata
ruang superior. yang signifikan (bermakna secara statistik). Dengan
h. Mengukur jarak P-R yang merupakan jarak ruang demikian, jarak ruang sendi di anterior dalam arah
posterior. sagital pada pasien dengan gejala disc displacement
i. Mengukur jarak S-Q yang merupakan jarak ruang with reduction dengan sampel yang tanpa gejala
anterior. adalah tidak sama. Artinya bahwa telah terjadi per-
118 dentika Dental Journal , Vol 15, No. 2, 2010: 115-119
Edisi Cetak Dentika Dental Journal, Desember 2010 (ISSN: 1693-671X)

geseran posisi kondilus sehingga terjadi perubahan without reduction dan tanpa gejala).10 Begitu juga
jarak ruang sendi dalam arah sagital. Hal ini sesuai dengan penelitian Ren dkk. yang melaporkan variasi
dengan penelitian yang dilakukan oleh Peter dkk. posisi kondilus dengan fosa mandibula pada suka-
yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang relawan asimtomatik yang terdistribusi pada posisi
signifikan pada posisi kondilus antara sendi dengan anterior, sentrik, dan posterior.8 Sedangkan sendi de-
gejala dan yang tidak ada gejala.10 ngan anterior disc displacement lebih dari setengah
Menurut Isberg, posisi kondilus dengan diskus jumlah sendi mengalami disc with reduction dan
yang bergeser ditemukan antara lain ke posterior, dua pertiga dari sendi yang mengalami disc without
posisi sentral (di tengah) dan ke anterior, dengan reduction terlihat mempunyai posisi kondilus ke
persentase terbanyak adalah pergeseran ke posterior posterior.
dilihat dalam arah sagital. Pada 3 orang pasien ter- Informasi yang diperoleh dari gambaran radio-
lihat sendi sebelah kanan pada pandangan sagital grafi seperti ruang sendi yang menyempit atau me-
posisi kondilusnya bergeser ke posterior, sehingga lebar, akan sangat membantu dalam penentuan te-
ruang di anterior lebih lebar dan ruang sendi di rapi kelainan sendi seperti pembuatan splin oklu-
posterior jadi menyempit. Sisi sebelah kiri posisi sal, sehingga ketebalan splin dapat disesuaikan de-
kondilus terlihat bergeser ke anterior, terlihat ruang ngan kondisi ruang sendi yang ada, antara sendi
sendi di anterior lebih sempit dan di posterior jadi kanan dan kiri yang kemungkinan tidak selalu sama
lebih lebar. Ada 1 pasien yang posisi kondilusnya ketebalannya. Selain itu, dapat juga menentukan je-
secara bilateral bergeser ke posterior, ada juga yang nis splin yang akan digunakan, apakah perlu di-
sebaliknya 1 pasien posisi kondilusnya secara bila- lakukan reposisi atau tidak. Karena adanya variasi
teral berada lebih ke anterior.11 posisi kondilus pada sendi yang tanpa gejala maka
Pada seorang pasien (sampel tanpa gejala) terli- sebaiknya rencana perawatan yang kebanyakan di-
hat posisi sendi bergeser ke anterior ditandai de- tujukan hanya untuk menuntun kondilus ke posisi
ngan jarak ruang sendi di posterior yang melebar. pada tengah fosa seharusnya lebih diperhitungkan.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan Kemungkinan yang menyebabkan hasil peneliti-
bahwa pada sendi yang normal, kondilus ditemukan an sangat bervariasi terjadi karena faktor teknis atau
berada di posisi sentrik pada kurang dari setengah variabel lain yang tidak dapat dikendalikan selama
jumlah sendi dan dapat juga berada pada posisi an- berjalannya penelitian. Di samping itu, keahlian op-
terior atau menjadi posisi posterior yang ekstrim. erator yang masih kurang karena alat yang diguna-
Pergeseran diskus juga terdapat pada sendi yang kan dalam penelitian ini termasuk teknologi yang
asimtomatik, oleh karena itu ditemukan adanya va- masih baru dan jumlah sampel yang terbatas dapat
riasi pada posisi kondilus yang normal. Akan tetapi, juga mempengaruhi hasil penelitian. Hasil penelitian
pada sendi dengan posisi diskus yang normal (tidak menunjukkan bahwa alat radiografi CBCT-3D da-
terjadi pergeseran) juga dijumpai adanya variasi pat digunakan sebagai alat bantu dalam pencatatan
posisi kondilus.11 jarak ruang sendi, sehingga dianggap cukup valid
Pada sampel tanpa gejala ditemukan 1 pasien dan akurat untuk diaplikasikan di klinik.
posisi kondilusnya sudah mengalami pergeseran, Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
tetapi tidak menunjukkan adanya gejala kelainan adanya perbedaan posisi kondilus pada pasien de-
TMJ. Hal ini kemungkinan karena kenyataannya ngan gejala disc displacement with reduction dan
setiap individu mempunyai kemampuan yang unik pasien tanpa gejala dalam pandangan sagital. Posisi
untuk beradaptasi terhadap kondisi yang berubah.1 kondilus pada pasien disc displacement with reduc-
Data hasil perhitungan rasio jarak ruang sendi tion ditemukan lebih ke posterior.
dalam arah sagital didapatkan persentase pergeseran
kondilus pada pasien disc displacement with reduc- Daftar Pustaka
tion, dengan pergeseran terbanyak ke posterior
sebesar 50%, cenderung konsentris 45% dan ke 1. Okeson JP. Management of temporomandibular dis-
anterior hanya sebesar 5%. Hal ini sesuai dengan order and occlusion 6th ed. St. Louis: Mosby-Year
penelitian Kurita dkk. yang menunjukkan suatu ke- Book Inc, 2007: 178-95: 258-65.
cenderungan pergeseran posisi kondilus yang lebih 2. George’s A. Temporomandibular joint (TMJ). < http:
ke posterior pada pasien dengan internal derange- //members.rediff.com.> (Maret 2008).
3. New York Presbyterian Hospital. Internal derange-
ment with reduction.9 Penelitian Peter dkk. juga
ment disorders (Temporomandibular Joint) < http://
memperlihatkan hasil yang sesuai, mereka menemu- www.med.cornell.edu/.> (14 Maret 2008).
kan pasien dengan disc displacement with reduction 4. Sam B. Aplikasi cone beam 3D CT-Scan dalam
mempunyai posisi kondilus lebih ke posterior di- pemeriksaan radiografi untuk diagnosa kelainan TM
bandingkan dengan diagnosa lain (disc displacement J. Kumpulan Makalah PIIKG IPROSI I, 2007; 10-7.
Rahmayani: Analisis posisi kondilus menggunakan radiografi 119
Edisi Cetak Dentika Dental Journal, Desember 2010 (ISSN: 1693-671X)

5. Lotzmann U. TMJ disorders and orofacial pain, color 240-8 (Abstract).


atlas of dental medicine. New York: Thieme, 2002: 9. Ren Y, Isberg A, Westesson P. Condyle position in
152-5. the temporomandibular joint comparison between
6. Tsiklakis K, Syriopoulos K, Stamatakis HC. Radio- asymptomatic volunteers with normal disk position
graphic examination of the temporomandibular joint and patients with disk displacement. Oral Surg Oral
using cone beam computed tomography. Dento- Med Oral Pathol Oral Radiol and Endodontology
maxillofac Radiography 2004; 33: 196-201. 2003; 80: 101 (Abstract).
7. Schulze D, Heiland M, Blake F, Rother U, Schmelzle 10. Kurita H, Ohtsuka A, Kobayashi H, Kurashina K. a
R. Evaluation of quality of reformatted images from study of the relationship between the position of the
two cone-beam computed tomographic systems. J condylar head and displacement of the temporo-
Cranio-Maxillofac Surg 2005; 33: 19-23. mandibular joint disk. Dentomaxillofac Radiol 2001;
8. Peter R, Lorenz J, Marc Pho J. Magnetic resonance 30: 162-5.
imaging-based joint space measurements in temporo- 11. Isberg A. Temporomandibular joint dysfunction, a
mandibular joints with disk displacements and in practitioner’s guide. Isis Medical Media 2000; 39-41:
controls. J Oral and Maxillofac Radiol 2000; 90(2): 90.

You might also like