You are on page 1of 86

PENGARUH ORIENTASI DAN PENGALAMAN BERBELANJA

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DISITUS JUAL BELI


LAZADA COM.
( STUDI KASUS PADA MAHASISWA STIEM BONGAYA )

SKRIPSI

Oleh:

HADI WIBOWO BIMANTARA


2013 10 100

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


KONSENTRASI MANAJEMEN PEMASARAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR


STIEM BONGAYA
MAKASSAR
2017

i
ii
iii
iv
v
ABSTRACT

HADI WIBOWO BIMANTARA (2017). The influence of orientation and experience


of shopping for buying interest at lazada com. (guided by Sitti Masyita and Rashid
Rachman).

This study aims to analyze the influence of the orientation and shopping
experience on buying interest on sale and purchase lazada com. Data collection
used primary data obtained by using non probability sampling technique. Its
population is student bonifesto stiem, while the samples taken amounted to 90
respondents who have done shopping online in lazada. The results of the
questionnaire have been tested for validity and reliability, has also been tested
classical assumptions in the assumption of normality assumption and
heteroscedasticity assumptions. Methods of data analysis using multiple
regression techniques.
The results showed that the orientation of shopping (shopping convenience
orientation, price orientation and quality orientation) and shopping experience
simultaneously have a positive and significant impact on buying interest. Partially,
however, the partial test results show that only 2 variables derived from shopping
orientation have a positive and significant effect on buying interest, ie price
orientation and quality orientation. While the other 2 variables, namely the
convenience and shopping orientation shopping pengalman no effect and not
significant on buying interest. While the variables derivative of the most dominant
shopping orientation effect on buying interest is the orientation of quality.

Keywords: shopping orientation, shopping convenience orientation, price


orientation and quality orientation, as well as shopping experience.

vi
ABSTRAK

HADI WIBOWO BIMANTARA (2017). Pengaruh orientasi dan pengalamab


berbelanja terhadap minat beli disitus jual beli lazada com. (dibimbing oleh Sitti
Masyita dan Rasyid Rachman).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh orientasi dan


pengalaman berbelanja terhadap minat beli disitus jual beli lazada com.
Pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dengan
menggunakan teknik non probability sampling. Populasinya adalah mahasiswa
stiem bongaya, sedangkan sampel yang diambil berjumlah 90 responden yang
pernah melakukan belanja online di lazada. Hasil kuesioner tersebut telah diuji
validitas dan reliabilitas, juga telah diuji asumsi klasik berupa uji asumsi
normalitas, asumsi heteroskedastisitas dan multikolinearitas. Metode analisis data
menggunakan teknik regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi berbelanja (orientasi
kenyaman berbelanja, orientasi harga dan orientasi kualitas) dan pengalaman
berbelanja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
Namun secara parsial, hasil uji parsial menunjukkan hanya 2 variabel turunan
orientasi berbelanja yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli,
yakni orientasi harga dan orientasi kualitas. Sementara 2 variabel lainnya, yakni
orientasi kenyamana berbelanja da pengalman berbelanja tidak berpengaruh dan
tidak signifikan terhadap minat beli. Sedangkan variabel turunan orientasi
berbelanja yang paling dominan berpengaruh terhadap minat beli adalah orientasi
kualitas.

Kata Kunci : orientasi berbelanja, orientasi kenyaman berbelanja, orientasi harga


dan orientasi kualitas, serta pengalaman berbelanja.

vii
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahym,
Asssalaamu’alaykum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Puji syukur kepada Allaah Subhaanahu Wata’ala, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul
Pengaruh orientasi dan pengalaman berbelanja terhadap minat beli konsumen di
situs jual beli lazada com. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alayhi Wasallam, beserta
keluarganya, para sahabat, tabi’in serta kepada kita selaku umat manusia.
Adapun tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Strata Satu (S1)
Konsentrasi Manajemen Pemasaran Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar
(STIEM) Bongaya.
Penulisan Skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak yang telah tulus ikhlas memberikan sumbangan berupa pikiran,
motivasi dan nasihat. Untuk semua itu, dengan segala kerendahan hati pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada ibuku tercinta sri seger asrianty, yang telah
membesarkan dan mendidik penulis secara ikhlas serta memberikan motivasi dan
do’a yang tiada henti-hentinya.. Dan ucapan terima kasih juga saya sampaikan
kepada :

1. Bapak Dr. Abdi Akbar Idris, S.T., M.M selaku Ketua Yayasan Pendidikan
Bongaya Ujung Pandang.
2. Bapak Dr. Muh. Jusuf Radja, M.Si selaku Ketua STIEM Bongaya.
3. Bapak Dr. Ir. H. Masnama Tadjo, MS. selaku Kepala P3M STIEM Bongaya.
4. Bapak Dr. Hasbiyadi, SE., MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen STIEM
Bongaya.
5. Bapak Dra. Sitti Masyita, M.Si dan Drs. Rasyid Rachman, M.M selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II, terima kasih karena ditengah kesibukan
mereka yang begitu padat selaku tenaga pengajar, kesibukan dalam keluarga
dan berbagai kesibukan lainnya tapi mereka masih sempat meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis secara intensif, mengoreksi naskah
skripsi serta memotivasi agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

viii
cepat. Penghargaan yang sangat tinggi kepada mereka atas keteladanan yang
diberikan baik sebagai pribadi maupun sebagai pembimbing.
6. Seluruh dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran.
7. Drs. H A. Mansyur Tanra, M.S. selaku Penasihat Akademik, terima kasih atas
bimbingan dan arahannya selama periode perkuliahan.
8. Seluruh dosen beserta staff atau pegawai STIEM Bongaya yang tidak bisa
disebutkan namanya satu per satu, terima kasih atas saran, do’a serta ilmunya
yang telah diberikan kepada penulis.
9. Seluruh mahasiswa stiem bongaya, terima kasih atas bantuan dan kesediaan
meluangkan waktunya kepada penulis dalam proses penelitian.
10. Kakak, adik, serta seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan semangat
yang tiada hentinya kepada penulis.
11. Sahabat saya Malik, yang selalu setia memberikan saran dan motivasi.
12. Sahabat-sahabat saya di kampus (Asri, Angga, Asrul serta yang lainnya yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu namanya).
13. Rekan-rekan mahasiswa STIEM Bongaya angkatan 2013.
14. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan yang diberikan.
Akhir kata, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga
Allaah Subhaanahu Wata’ala senantiasa melimpahkan rahmat serta karuniaNya
kepada kita semua, aamiin.

Makassar, 05 Oktober 2017

Penulis

Hadi Wibowo Bimantara

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ ....... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) SKRIPSI ................. iii

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ...................................................... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................... v

ABSTRACT ............................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7

A. Tinjauan Teoritis 7

1. Electronic Commerce 7

2. Orientasi Berbelanja 8

3. Pengalaman berbelanja 14

4. Minat Beli 17

B. Penelitian Terdahulu 18

C. Kerangka Pikir atau Kerangka Konseptual 20

D. Hipotesis 21

x
BAB 3 METODE PENELITIAN 22

A. Pendekatan Penelitian 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian 22

C. Populasi dan Sampel 22

D. Metode Pengumpulan Data 24

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 25

F. Uji Instrumen 27

G. Uji Asumsi Klasik 28

H. Metode Analisis 29

I. Uji Hipotesis 30

J. Rancangan Penelitian 32

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. ....... 33


A. Hasil Penelitian ...................................................................... ....... 33
B. Pembahasan ......................................................................... ....... 48

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... ....... 59


A. Kesimpulan............................................................................ ....... 59
B. Saran..................................................................................... ....... 60

DAFTAR PUSTAKA 61

LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ........................................... 19


Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................... 25
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian ........................................................... 32
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 38
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ......................... 39
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frek. Berbelanja ........ 39
Tabel 4.4 Pengumpulan data ................................................................ 40
Tabel 4.5 Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Variabel Orientasi
Kenyamanan Berbelanja ....................................................... 41
Tabel 4.6 Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Variabel Orientasi
Harga .................................................................................... 41
Tabel 4.7 Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Variabel Orientasi
Kualitas ................................................................................. 42
Tabel 4.8 Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Variabel
Pengalaman berbelanja ......................................................... 43
Tabel 4.9 Rekapitulasi Skor Jawaban Responden Variabel Minat Beli .. 43
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas ................................................................... 44
Tabel 4.11 Hasil Uji Reabilitas................................................................. 45
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ............................................................... 46
Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 47
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 48
Tabel 4.15 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif ....................................... 49
Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Berganda .................................................... 50
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 51
Tabel 4.18 Hasil Uji Simultan (F) ............................................................. 52
Tabel 4.19 Hasil Uji Parsial (t) ................................................................. 53

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ............................................................ 20


Gambar 4.1 Struktur Organisasi STIEM BONGAYA Makassar ................. 36

xiii
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan diberbagai

bidang kehidupan masyarakat. Menurut Kotler dan Armstrong (2001),

internet adalah web yang luas dan besar pada jaringan komputer yang

menghubungkan komputer di seluruh dunia. Selain dimanfaatkan untuk

berkomunikasi, internet kini dimanfaatkan oleh pebisnis untuk transaksi jual

beli. Hal tersebut dikarenakan terus bertumbuhnya pengguna internet

khususnya di Indonesia. Hasil riset dan kerja sama antara Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dengan Pusat Kajian

Komunikasi (PusKaKom) Universitas Indonesia menunjukkan pertumbuhan

penggunaan internet di Indonesia terus meningkat. Dalam penelitian

mengenai profil pengguna internet di Indonesia tahun 2016 menunjukkan

penetrasi pengguna internet di Indonesia adalah 51.8%. berikut merupakan

grafik yang menggambarkan jumlah dan penetrasi pengguna internet di

Indonesia dari tahun 2016 yang merupakan hasil survei dari APJII.

Peningkatan pengguna internet setiap tahun selanjutnya memicu sebuah

paradigma baru dibidang perekonomian yaitu ecommerce yang mempunyai

banyak keuntungan bagi perusahaan dan kemudahan bagi konsumen.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001) e-commerce atau perdagangan

elektronik merupakan istilah umum untuk proses pembelian dan penjualan

yang didukung oleh cara-cara yang elektronik. Penjual tidak perlu

membangun ataumenyewa toko sehingga menghemat biaya dan konsumen

tidak perlu bergelut dengan lalu lintas atau pergi dari satu toko ke toko lain.
2

Karena dengan penjual membuka toko online, konsumen dapat menjajaki

toko online tersebut dengan tanpa terbatas ruang dan waktu. Seperti hasil

survei yang telah dilakukan oleh APJII pada tahun 2016 mengungkapkan

bahwa sebanyak 93,1% mengakses konten komersil dan konten komersil

yang paling sering dikunjungi yaitu online shop dengan persentase 62% .

Dengan pengguna yang massif dan dapat menjangkau konsumen

yang lebih luas, inilah salah satu faktor yang mendorong lahirnya beberapa

situs jual beli online seperti lazada. Lazada adalah situs yang bergerak

dalam bidang IT sebagai penyedia barang seperti elektronik, buku, mainan

anak dan perlengkapan bayi, alat kesehatan dan produk kecantikan,

peralatan rumah tangga, dan perlengkapan traveling dan olah raga. Lazada

selalu memberikan layanan terbaik kepada konsumen dengan berbagai

penawaran menarik, seperti harga promo, diskon khusus, special deal, dan

juga memberikan kemudahan transaksi dengan gratis ongkos kirim untuk

area tertentu, layanan Cash on Delivery (COD), serta garansi barang

kembali jika tak sesuai.

Saat ini lazada.com tengah bersaing dengan situs jual beli online lainnya.

Berdasarkan situs alexa.com lazada.com masih tertinggal oleh

tokopedia.com, bukalapak.com dan kaskus.com. dari data Pageviews/User,

pengguna lazada.com hanya mengunjungi sekitar 4 laman situs dalam satu

kali kunjungan. Berbeda dengan situs lainnya, pengguna Tokopedia.com

mengunjungi sekitar 8 laman . Lalu bila dilihat dari Time on Site, pengguna

lazada.com juga lebih rendah dibanding tiga situs lainnya. Pengguna

lazada.com hanya mengunjugi situs selama 5 menit, sedangkan pengguna

Tokopedia.com mengunjungi situs selama 15 menit, bukalapak.com selama

8 menit dan kaskus.com 7 menit. Dari penjabaran ini, dapat diketahui bahwa
3

minat konsumen untuk melakukan belanja online di lazada.com masih

tertinggal dibanding tiga situs lainnya.

Menurunnya minat beli konsumen terhadap lazada.com dipicu oleh

beberapa laporan dari konsumen salah satunya seseorang bernama Rizki

Kartadikaria menumpahkan kekecewaannya via Twitter karena pesanan

Asus Zenfone 6-nya tak kunjung datang, Yang ia terima justru dua buah

kotak pewangi pakaian Kispray. Walaupun pihak lazada.com sudah merilis

tanggapan resminya dan segera mengirim produk yang sesuai namun

kejadian tersebut telah mencederai pengalaman berbelanja konsumen

tersebut. Pengalaman berbelanja merupakan faktor penting yang

mempengaruhi minat beli konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh

Mohmed et al (2013) diketahui bahwa pengalaman sebelumnya dalam

berbelanja online memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli

konsumen dalam berbelanja online di masa yang akan datang.

Sementara itu Menurut Gehrt dalam kwek et al (2010), ada tujuh variabel

yang mewakili orientasi konsumen ketika melakukan pembelian secara

online, yakni rekreasi, novelty (sesuatu yang baru), dorongan membeli,

kualitas, merk, harga, dan kenyamanan. orientasi berbelanja yang dimiliki

oleh individu dapat membantu produsen untuk menangkap apa yang

diinginkan, dibutuhkan ataupun tujuan yang diinginkan oleh individu ketika

melakukan kegiatan berbelanjanya. Menurut penelitian yang dilakukan gita

chairunnisa ( 2013 ) bahwa secara simultan orientasi belanja berpengaruh

signifikan terhadap pencarian informasi online.

Minat beli konsumen, merupakan salah satu bagian dari komponen

dalam sikap konsumen mengkonsumsi suatu produk. Minat beli menurut


4

Kinnear dan Taylor (dalam Adi, 2013) adalah tahap kecenderungan

konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar

dilaksanakan. Di dalam belanja online, pencarian informasi merupakan

kegiatan awal yang dilakukan oleh pengguna internet. Pencarian informasi

ini dilakukan untuk mengetahui spesifikasi produk yang diinginkan, model

dan pilihan yang ada, hingga harga yang ditawarkan. Namun tidak semua

pencarian informasi tersebut berujung pada kegiatan belanja. Ada yang

hanya mencari informasi secara online tetapi tetap melakukan belanja

secara konvensional.

Berdasarkan uraian latar belakang yang membahas beberapa variable

mengenai orientasi berbelanja, pengalaman berbelanja dan minat beli, maka

judul dalam penelitian ini adalah pengaruh orientasi dan pengalaman

berbelanja terhadap minat beli konsumen disitus jual beli LAZADA

com.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah orientasi kenyamanan berbelanja, orientasi harga, orientasi

kualitas, dan pengalaman berbelanja berpengaruh signifikan terhadap

minat beli konsumen disitus jual beli LAZADA com ?

2. Apakah orientasi kenyamanan berbelanja berpengaruh signifikan

terhadap minat beli konsumen disitus jual beli LAZADA com ?

3. Apakah orientasi harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli

konsumen disitus jual beli LAZADA com ?


5

4. Apakah orientasi kualitas berpengaruh signifikan terhadap minat beli

konsumen disitus jual beli LAZADA com ?

5. Apakah pengalaman berbelanja berpengaruh signifikan terhadap

minat beli konsumen disitus jual beli LAZADA com ?

6. Variable manakah dari orientasi dan pengalaman berebalanja yang

paling dominan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen

disitus jual beli LAZADA com ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan penulis, maka tujuan dari

penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh orientasi kenyamanan

berbelanja, orientasi harga, orientasi kualitas, dan pengalaman

berbelanja berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen

disitus jual beli LAZADA com.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh orientasi kenyamanan

berbelanja terhadap minat beli konsumen disitus jual beli LAZADA

com.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh orientasi harga

terhadap minat beli konsumen disitus jual beli LAZADA com.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh orientasi kualitas

terhadap minat beli konsumen disitus jual beli LAZADA com.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengalaman

berbelanja terhadap minat beli konsumen disitus jual beli LAZADA

com
6

6. Untuk mengetahui dan menganalisis manakah dari orientasi dan

pengalaman berebalanja yang paling dominan berpengaruh terhadap

minat beli konsumen disitus jual beli LAZADA com

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan

menjadi sebuah sumbangan pemikiran dalam perkembangan ilmu

Manajemen Pemasaran, melalui pendekatan atau metode-metode

yang digunakan terutama mengenai pengaruh orientasi berbelanja

dan pengalaman berbelanja terhadap minat beli konsumen disitus jual

beli LAZADA.com.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan referensi

kepustakaan mengenail ilmu pengetahuan di bidang pemasaran yaitu

orientasi berbelanja dan pengalaman berbelanja terhadap minat beli

konsumen.
7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Electronic Commerce

E-commerce diartikan sebagai kegiatan menjual produk secara

online, tapi faktanya jenis bisnis apapun yang dilakukan secara elektronik

adalah ecommerce. Kegiatan e-commerce merupakan kegiatan membuat,

mengelola, dan meluaskan hubungan komersial secara online Kienan

(2001). Terdapat empat kategori dalam istilah e-commerce Bearden et

al(2001), yaitu:

a. Bussiness to Customer (B2C), pelaku bisnis melakukan penjualan

barang dan jasa kepada konsumen akhir.

b. Business to Business (B2B), melibatkan penjualan produk dan layanan

antar perusahaan. Pemasar B2B menggunakan situs web B2B, e-

mail,catalog produk online, jaringan perdagangan online, dan sumber

daya online lainnya untuk menjangkau pelanggan bisnis baru,

melayani pelanggan yang ada dengan lebih efektif, dan memperoleh

efisiensi pembelian dan harga yang lebih baik.

c. Consumer to Consumer (C2C), konsumen dapat melakukan transaksi

jual beli atau pertukaran informasi barang atau jasa secara langsung

dengan konsumen lainnya, melibatkan konsumen yang menjual secara

langsung

d. Consumer to Business (C2B), konsumen individu menjual produk atau

jasa kepada pelaku bisnis.


8

2. Orientasi Berbelanja

Orientasi berbelanja adalah gaya pembeli yang menempatkan

penekanankhusus pada aktivitas tertentu (Hawkins, Best, dan Coney

dalam Gehrt dan Shim, 1998). Orientasi berbelanja dapat didefinisikan

sebagai gaya pembelanja yang memberikan penekanan khusus pada

gaya hidup belanja yang mencakup kegiatan belanja, kepentingan dan

pendapat, dan mencerminkan pandangan dari belanja sebagai sebuah

fenomena sosial, rekreasi dan ekonomi yang kompleks (Visser dan Preez

dalam Hassan et al.,2010). Orientasi belanja dikonsepkan sebagai bagian

tertentu dari gaya hidup dan dijalankan oleh berbagai kegiatan,

kepentingan dan pernyataan pendapat yang relevan dengan tindakan

belanja (Li et al. dalam Kwek et al.,2010).

Orientasi belanja dapat diidentifikasi menjadi sebelas kelompok:

pembeli confident, brand conscious, convenience/time conscious, pembeli

mall, pembeli toko lokal, pembeli apatis terhadap produk yang dibuat oleh

Amerika, pembeli katalog, penampilan manajer, pengguna kartu

kredit,pembeli ekonomis dan fashion conscious. Pembeli confident yakin

akankemampuannya membuat keputusan dalam melakukan

pembelanjaan,sedangkan brand conscious mencari merek-merek yang

terkenal.Convenience/time conscious mencari toko yang paling nyaman

menurutmereka, sedangkan pembeli mall lebih menyukai berbelanja di

pusatperbelanjaan.Pembeli toko lokal lebih menyukai untuk membeli pada

toko-tokolokal yang lebih kecil, sedangkan pembeli apatis terhadap

produk yangdibuat oleh Amerika tidak peduli di mana produk tersebut

dibuat.Pembelikatalog memilih untuk berbelanja melalui


9

katalog.Appearance managersmeyakini bahwa pilihan akan suatu produk

akan mempengaruhi reputasimereka di mata orang lain. Pembeli

ekonomis lebih memperhatikan produkyang lebih murah, sedangkan

fashion conscious membeli produk sesuaimusim yang sedang terjadi

(Shim dan Kostiopulos dalam Zhang, 2010) Hong et al dalam Prabowo

dan Suwarsi (2007) melakukan penelitianpada konsumen Korea yang

menggunakan internet untuk pembelian. Daripenelitian tersebut

ditemukan bahwa konsumen bervariasi karena adanyaperbedaan

orientasi belanja. Mereka mengidentifikasi empat tipe dalamorientasi

belanja, yaitu: highly-involved, customer service conscious,

priceconscious dan apathetic shopping orientations. Mereka menemukan

bahwahighly-involved shopperscenderung mencari informasi yang lebih

luasmengenai produk atau jasa dan lebih menyukai internet untuk

berbelanja.Gehrtdalam kwek et al (2010) mengakui ada 7 orientasi

belanja, yakni kesenangan berbelanja, novelty (sesuatu yang baru),

dorongan membeli, kualitas, merk, harga, dan kenyamanan. Dimana pada

penelitian ini hanya menggunakan lima variabel orientasi belanja yaitu

orientasi harga, orientasi kualitas, orientasi merek, kesenangan

berbelanja dan kenyamanan berbelanja.

a. Convenience/Time Conscious

Convenience/Time Conscious dapat diartikan sebagai pembeli yang

sadar akan waktu dan kenyamanan. Pembeli dengan tipe ini memiliki

kecenderungan untuk berbelanja di toko yang dapat menghemat waktu

ketika mereka melakukan kegiatan belanja (Seock dan Bailey,

2008).Convenience atau kenyamanan dapat diartikan sebagai segala

sesuatu yang berkaitan dengan penghematan dimensi waktu dan


10

usaha dalam melakukan suatu transaksi pembelian.Kenyamanan jasa

adalah persepsi konsumen terhadap waktu dan usaha berkaitan

dengan pembelian atau pemakaian suatu jasa.Konseptualisasi ini

menggunakan dimensi waktu dan usaha sebagai manfaat

kenyamanan (penghematan waktu dan atau usaha) atau biaya atau

beban ketidaknyamanan (pemborosan waktu dan atau usaha) (Berry

et al, dalam Tjiptono, 2007).Dilihat dari sisi e-commerce, kenyamanan

dapat mengacu pada sejauh mana pelanggan merasa bahwa suatu

situs web bersifat sederhana, intuitif, dan mudah digunakan

(Srinivasan et al, 2002).

Beberapa studi menunjukkan bahwa kenyamanan adalah motivator

utama bagi pelanggan untuk berbelanja online dan berinteraksi dengan

vendor online (Meuter et al dalam Kwek et al, 2010). Kemungkinan

pembelian online akan meningkat seiring dengan peningkatan persepsi

pelanggan terhadap kenyamanan belanja online (Bhatnagar et al

dalam Kwek et al, 2010). Beberapa jenis kemudahan dapat dianggap

sebagai keseluruhan proses berbelanja. Sebagai contoh, produk yang

mudah dijangkau memiliki “kemudahan akses”, sedangkan produk-

produk yang mudah untuk ditemukan dan dibandingkan menunjukkan

“kenyamanan pencarian”. “kenyamanan kepemilikan” terjadi ketika

produk mudah diperoleh, sedangkan kemudahan pembelian dan

pengembalian memungkinkan pembeli untuk memiliki “kenyamanan

transaksi”. Selain itu, belanja yang cepat dan tanpa penundaan

mewujudkan “kenyamanan waktu” (Seiders et al dalam Kwek et al,

2010).
11

Kenyamanan sering dikonseptualisasikan sebagai gagasan

berorientasi waktu, meskipun ada bukti bahwa kemudahan tidak terdiri

dari dimensi ruang dan usaha.Masing-masing mungkin termotivasi

oleh satu atau semua dimensi.Misalnya belanja online mengeliminasi

waktu berkendara dan memungkinkan pembeli untuk mengakses toko

yang jauh (Gehrtet al dalam dalam Kwek et al, 2010).

b. Price Conscious

Price conscious adalah pembeli yang memusatkan perhatian pada

harga suatu barang.Mereka mencari dan membandingkan suatu

penawaran dengan harga yang lebih rendah. Konsumen akan

mengunjungi situs internet untuk mencari tahu tentang penjualan atau

penawaran promosi, atau untuk membandingkan harga dari situs

perusahaan yang berbeda. Harga yang rendah dapat menjadi faktor

yang menyebabkan seorang konsumen memilih salah satu situs web

mana yang akan mereka pilih (Seock dan Bailey, 2008). Calon pembeli

yang sadar akan harga sering juga dikatakan sebagai economic

shopper (pembeli ekonomis). Pembeli ekonomis adalah mereka yang

berkeliling-keliling sebelum melakukan keputusan pembelian

(Vijayasarathy dan Jones dalam Kwek et al, 2010). Pendapat lain

mengatakan pembeli ekonomis adalah mereka yang menaruh

perhatian pada penghematan uang (Shim dan Kotsiopulos dalam

Zhang, 2010). Pembeli ekonomis juga dideskripsikan sebagai

kelompok yang memiliki perhatian utama pada harga berbagai produk

sehingga mereka akan berbelanja untuk pilihan harga dan kualitas

yang terbaik (Lumpkin dalam Zhang, 2010).


12

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah

produk atau jasa, atau sejumlah nilai yang pelanggan tukarkan atas

kepemilikan atau penggunaan manfaat dari sebuah produk atau jasa

(Kotler dan Armstrong, 2010).Harga adalah sejumlah nilai tukar yang

dibebankan untuk mendapatkan suatu produk atau jasa.Pada zaman

dahulu, untuk mendapatkan suatu barang atau jasa biasa dilakukan

dengan barter.Namun seiring perkembangan zaman, kini masyarakat

telah mengenal uang sebagai alat tukar untuk mendapatkan barang

atau jasa yang diinginkan.

Harga merupakan aspek penting dalam belanja online.Kekuatan

harga terbukti nyata dalam peringkat format toko.Beberapa pembeli

sangat sensitif terhadap harga dan karena itu melihat barang yang

murah. Individu itu akan secara aktif mencari dan membeli produk dari

internet untuk mendapatkan harga yang lebih rendah, karena harga

rendah merupakan alasan utama mengapa pembeli berbelanja di toko

online (Forrester Research dalam Kim et al, 2000). Bakos dalam

Korgaonkar dan Silverblatt (2003) menegaskan bahwa internet

menurunkan biaya pencarian untuk mendapatkan informasi tentang

harga dan penawaran produk, dan mengurangi inefisiensi yang

disebabkan oleh pencarian harga dari pembeli. Dalam temuannya

tersebut tersirat bahwa internet secara signifikan mengurangi biaya

mencari harga bagi konsumen yang sadar akan harga dengan

menyediakan akses informasi cepat mengenai produk dan jasa kepada

mereka.
13

c. Quality Orientation

Definisi kualitas sangat beranekaragam dan mengandung banyak

makna.Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa,manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi

atau melebihi harapan konsumenTjiptono (2006).Gasperz (1997)

menyatakan kualitas adalah totalitas dari fitur-fiturdan karakteristik

yang dimiliki oleh produk atau jasa yang sanggup untuk

memuaskankebutuhan konsumen.Kualitas menurut Kotler (1997)

adalah seluruh ciri serta sifatsuatu produk atau jasa yang berpengaruh

pada kemampuan untuk memuaskankebutuhan yang dinyatakan atau

yang tersirat.

Kualitas dianggap sebagai kunci utama dalam keunggulan

kompetitif, oleh karena itu peningkatan kualitas produk atau jasa

menjadi faktor utama yang harus diperhatian perusahaan Daniel et al

dalam Kwek et al, (2010). Hal ini terjadi karena bagi konsumen,

kualitas suatu produk atau jasa merupakan perwujudan dari harapan

mereka ketika melakukan pembelian, maka sangat penting bagi

penjual, terutama penjual online untuk mempertahankan kualitas

produk atau jasa mereka untuk mendapatkan basis konsumen yang

loyal dan dalam jumlah yang substansial Kwek et al (2010).

Sebuah studi yang dilakukan oleh London House, menemukan

bahwa produsen menempatkan penekanan lebih besar pada orientasi

kualitas dan dukungan dari pengecer. Perusahaan The Rosemont

mendefinisikan orientasi kualitas sebagai sejauh mana individu

bertanggung jawab untuk memproduksi produk dan jasa yang bebas

dari kesalahan. Menurut Morgan et 18 al., (1995), orientasi kualitas


14

menjadi filosofi bisnis yang dikembangkan oleh untuk mencapai

keunggulan kompetitif dengan menciptakan kepuasan pelanggan

melalui kualitas dan nilai yang superior. Menurut sebuah studi yang

dilakukan oleh Grant et al. (1994) dalam Morgan et al. (1995),

menyiratkan bahwa fakta perusahaan-perusahaan yang dikelola

dengan baik akan menekankan pada kualitas karena saat ini orientasi

kualitas digunakan sebagai filosofi bisnis.

3. Pengalaman berbelanja

Istilah pengalaman telah digunakan dalam berbagai cara. Definsi

pengalaman dapat dibagi ke dalam dua jenis, pertama pengalaman yang

mengacu pada masa lalu (mengacu pada pengetahuan dan akumulasi

pengalaman dari waktu ke waktu) dan kedua mengacu pada persepsi

yang sedang berlangsung, perasan, dan observasi langsung (Schmitt

dalamnurrahmanto 2015).Tynan dan McKechnie (dalam nurrahmanto,

2012) menjelaskan bahwa pengalaman bersifat kata benda dan kata

kerja. Pengalaman digunakan untuk menyampaikan berbagai proses,

berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, dan cara dimana suatu objek

mempengaruhi pikiran atau emosi seseorang melalui indera atau pikiran.

Pengalaman adalah kejadian umum yang terjadi pada keadaan mental

setiap individu setiap saat (Poulsson dan Kale dalam nurrahmanto,

2015).Sedangkan Pine dan Gilmore (dalam nurrahmanto, 2015) melihat

pengalaman sebagai peristiwa yang melibatkan individu secara pribadi

dan pengalaman sebagai peristiwa yang berkesan.Pengalaman

merupakan persepsi yang dihasilkan ketika manusia mengkonsolidasikan

informasi sensorik mereka, persepsi ini dibentuk olehpertemuan


15

konsumen dengan produk, jasa, dan bisnis (Carbone dan Haeckel dalam

nurrahmanto, 2015).

Pengalaman adalah interaksi atau serangkaian interaksi, antara

konsumen dan sebuah produk, perusahaan atau yang mewakili yang

mengarah pada reaksi.Pengalaman ini benar-benar pribadi dan

menyiratkan keterlibatan konsumen pada tingkat yang berbeda (rasional,

emosional, sensoris, fisik, dan spiritual) (Gentile et al. dalam nurrahmanto,

2015).Pengalaman yang dialami oleh konsumen bisa saja baik atau

buruk, abadi atau sekilas, fenomena acak atau persepsi yang direkayasa.

Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengalaman berbelanja konsumen adalah serangkaian interaksi pribadi

konsumen yang berkesan di saat konsumen melakukan interaksi dengan

sebuah produk, perusahaan atau yang mewakili yang mengarah kepada

reaksi baik ataupun buruk.

Terdapat enam komponen yang terdapat dalam pengalaman

konsumen (Gentile et al. dalam nurrahmanto, 2015) :

1) Sensorik. Penglihatan pendengaran, sentuhan, rasa, dan bau yang

membangkitkan kenikmatan estetis, kegembiraan, kepuasan dan rasa

keindahan.

2)Emosional. Suasana hati, perasaan dan pengalaman emosional yang

membuat hubungan efektif dengan perusahaan, merek dan produk.

3) Kognitif. Pengalaman terkait dengan pemikiran dan proses kesadaran

mental konsumen dalam menggunakan kreativitas mereka atau


16

pemecahan masalah sehingga merevisi tentang asumsi sebuah

produk.

4) Pragmatis. Pengalaman yang dihasilkan dari tindakan praktis dalam

melakukan sesuatu.

5) Gaya hidup. Pengalaman yang dihasilkan dari penegasan nilai-nilai

dan keyakinan pribadi.

6) Relasional. Pengalaman yang muncul dari konteks hubungan sosial

konsumen yang umum terjadi selama mengkonsumsi sebuah produk

sebagai bagian dari komunitas untuk menegaskan identitas sosial

konsumen.

Menurut Kartajaya (2004), produk dan jasa harus memberikan suatu

pengalaman, yaitu pengalaman fisikal, pengalaman emosional,

pengalaman intelektual dan pengalaman spiritual.

1) Pengalaman fisikal. Diperoleh dari interaksi fisik manusia dengan

lingkungan sekitar yang dapat merangsang seluruh panca indra

manusia.

2) Pengalaman emosional. Timbul karena adanya interaksi yang

membangkitkan emosi, baik emosi yang meningkatkan prestige

maupun emosi yang memperlihatkan identitas dan ekspresi manusia.

3) Pengalaman intelektual. Pengalaman karena adanya kemampuan

untuk menggali potensi dan aktualisasi diri.

4) Pengalaman spiritual. Pengalaman yang diperoleh melalui sisi religius

manusia.
17

4. Minat Beli

Minat beli merupakan salah satu bagian dari komponen dalam sikap

konsumen mengkonsumsi suatu produk. Minat beli menurut Kinnear dan

Taylor (dalam Adi, 2013) adalah tahap kecenderungan responden untuk

bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan,

sedangkan menurut Simamora (2002) minat beli adalah sesuatu yang

pribadi dan berhubungan dengan sikap individu yang berminat pada suatu

objek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan

serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek

tersebut. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat beli

adalah suatu sikap dari konsumen untuk bertindak sebelum melakukan

pembelian terhadap sebuah produk.

Ferdinand (2002) mendefinisikan minat beli melalui indikator-indikator

sebagai berikut: (1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang

untuk membeli produk, (2) Minat refensial, yaitu kecenderungan

seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain, (3) Minat

preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang

memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini dapat

diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya, dan (4) Minat

eksploratif, yaitu menggambarkan perilaku seseorang yang selalu

mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari

informasi untuk mendukung sifat-sifat produk tersebut.

Minat beli diperoleh melalui proses belajar dan proses pemikiran yang

membentuk persepsi. Minat beli menciptakan suatu motivasi terhadap

pikiran konsumen, yang pada akhirnya ketika konsumen harus memenuhi


18

kebutuhannya maka akan mengaktualisasikan apa yang ada di dalam

pikirannya. Minat beli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila

seseorang senang dan puas dalam membeli suatu produk maka hal itu

akan memperkuat minat belinya (Kinnear dan Taylor dalam Adi, 2013).

Lucas dan Britt (1951) mengatakan bahwa terdapat aspek-aspek

dalam minat beli, antara lain :

1) Perhatian (attention). Adanya perhatian yang besar terhadap produk

yang diinginkan oleh konsumen.

2) Ketertarikan (interest). Setelah adanya perhatian maka akan timbul

rasa ketertarikan konsumen atas produk tersebut.

3) Keinginan (desire). Berlanjut dari ketertarikan akan timbul rasa untuk

memiliki produk tersebut.

4) Keyakinan (conviction). Setelah itu akan timbul keyakinan pada diri

konsumen terhadap produk tersebut yang menimbulkan tindakan akhir,

keputusan (action) untuk memperolehnya melalui tindakan membeli.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam

melakukan penelitiansehingga penulis dapat memperkaya teori yang

digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian

terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama

seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa

penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada

penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa

jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.


19

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


1 Distiani Fitria Pengaruh Orientasi orientasi berbelanja
Kusuma, Belanja Terhadap mempengaruhi intensi
Berlian Gressy Intensi Pembelian pembelian secara
Septarini ( 2013 ) Produk Pakaian Secara online, serta
Online Pada Pengguna penelitian ini juga
online Shop ditemukan bahwa
orientasi shopping
enjoyment,
convenience/time
consciousness dan in-
home shopping
tendency memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
intensi pembelian

2 Sofiany,Bun Sucento Analisis Orientasi Uji multilinear


( 2013 ) Berbelanja Terhadap membuktikan bahwa
Tujuan Konsumen semua variabel yang
Berbelanja Pada Situs ada secara
E-Commerce bersamaan
Disdus.Com mempengaruhi tujuan
konsumen berbelanja
pada situs
ecommerce
disdus.com.
3 Distiani Fitria Pengaruh Trust online shopping
Kusuma, (Kepercayaan) dan experience
Berlian Gressy Online Shopping (pengalaman
Septarini ( 2015 ) Experiences berbelanja online)
(Pengalaman tidak berpengaruh
Berbelanja Online) terhadap
terhadap Perilaku perilaku konsumen
Konsumen dalam dalam melakukan
Berbelanja Online: aktivitas belanja
Prespektif Konsumen di selanjutnya.
Indonesia
20

4 Yustinus Frandhi Pengaruh orientasi Berdasarkan hasil


Cahyo Pamungkas pembelian,kepercayaan, output regresi linear
( 2014 ) dan pengalaman sederhana dan
pembelian online berganda, Orientasi
Terhadap niat beli Pembelian Impulsif,
online Orientasi Merek,
Orientasi Kualitas,
Kepercayaan Online,
dan Pengalaman
Pembelian Online
Sebelumnya secara
parsial maupun
secara simultan
memiliki pengaruh
positif signifikan
terhadap Niat Beli
Online.

C. Kerangka Konseptual

1. Hemat waktu.
2. Memberi nilai yang tinggi ( )
untuk kenyamanan.
3. Membeli di toko online yang Orientasi
sederhana dan mudah kenyamanan
digunakan

1. Memberi perhatian yang


lebih pada harga.
2. Berbelanja ketika mendapat ( )
penawaran promosi
Orientasi harga
3. Mengunjungi berbagai toko
online sebelum melakukan
pembelian produk
(Y)
1. Ketersediaan produk / jasa
dengan kualitas tinggi. Minat beli
2. menemukan produk / jasa ( )
dengan kualitas lebih baik di
toko online Orientasi
3. Standar dari produk / jasa kualitas
melalui website atau online
shop sangat tinggi.

1. Puas dengan pengalaman


berbelanja sebelumnya ( )
2. Senang dengan Pengalaman
pengalaman berbelanja berbelanja
sebelumnya.
3. Berbagi pengalaman
Berbelanja dengan teman.
21

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

D. Hipotesis

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya,

makadapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

1: Orientasi dan pengalaman berbelanja berpengaruh positif dan signifikan


terhadap minat beli kosumen disitus jual beli LAZADA com.

2: orientasi kenyamanan berbelanja berpengaruh positif dan signifikan


terhadap minat beli konsumen disitus jual beli LAZADA com.

3: orientasi harga positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen disitus
jual beli LAZADA com.

4: orientasi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli


konsumen disitus jual beli LAZADA com.

5: Pengalaman berbelanja berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat


beli konsumen disitus jual beli LAZADA com.

6: Orientasi harga merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian konsumen pada toko buku Gramedia Mal

Ratu Indah.
22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif dengan studi kasualitas yaitu mengukur dua variable

bebas dengan variable terikat (kuncoro, 2011). Sebagaimana dinyatakan

oleh kuncoro bila tujuan analisis adalah mengukur asosiasi antara dua

variable atau lebih, maka teknik kuantitatif yang sesuai adalah korelasi. Inti

dari analisis korelasi adalah mengukur kekuatan hubungan antara variable,

tanpa menunjukkan sebab akibat. Sementara studi kasus kausalitas selain

mengukur hubungan antara dua variable bebas dan variable terikat. Studi

kasualitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis

regresi berganda.

B. Tempat dan Waktu

Penelitian ini terletak di kampus STIEM Bongaya makassar Jalan

Letjen Pol. A. Mappaoudang No.28 Makassar. Objek penelitian yang dipilih

adalah mahasiswa STIEM Bongaya yang pernah melakukan melakukan

online shop di Lazada. Dilaksanakan pada bulan juli sampai dengan agustus

2017.

C. Populasi dan sampel

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk

peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang

menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai

sebuah semesta penelitian (Ferdinand 2009). Dengan demikian Populasi


23

dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIEM Bongaya Makassar, jurusan

Manajemen, angkatan 2013 yang terdiri dari regular 806 orang, eksekutif 60

orang, transfer reguler 25 orang, dan transfer eksekutif 3 orang jadi total

mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2013 berjumlah 894 orang

(Sumber, Akademik STIEM BONGAYA:2017).

Sedangkan sampel menurut Sugiyono bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi, bila jumlah populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi, karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi tersebut”. Metode pengambilan sampel dilakukan

dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

Keterangan:

: ukuran sampel

N : ukuran populasi jumlah Mahasiswa STIEM Bongaya

:persen kelonggaran ketidakteletian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan sebesar 10%

Bersadasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah:

894/ 1+894.(0,01)

894/1+8,94
24

894/9,94

89,939

90 Responden

Adapun jenisnya yaitu purposive sampling. Purposive sampling

merupakan metode penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tersebut didasarkan pada kepentingan dan tujuan penelitian

(Suharyadi dan Purwanto, 2004). Sesuai dengan tujuan penelitian, syarat

untuk menjadi responden dalam penelitian ini yaitu laki-laki atau perempuan

yang pernah melakukan pembelian online di situs lazada, minimal satu kali.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data.

Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka dan tidak

dinyatakan dalam satuan hitung tertentu melainkan dalam bentuk kalimat

yang merupakan pernyataan persepsi responden.

2. Sumber Data.

a. Data primer yang bersumber dari objek yang diamati, dalam hal ini

adalah responden yang diberi kuesioner.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai buku atau

dokumen-dokumen serta hal-hal yang berkaitan dengan objek

penelitian.

3. Teknik Pengumpulan data.

a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dalam hal ini ialah secara

peninjauan melalui halaman website yang berkaitan dengan

penelitian.

b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan

pertanyaan secara tertulis kepada responden. Daftar pertanyaan


25

dalam kuesioner ini harus sesuai dengan

permasalahan yang diteliti, dan memperoleh data berkaitan dengan

orientasi berbelanja dan pengalaman berbelanja terhadap minat beli

konsumen disitus jual beli LAZADA.com.

E. Definisi Operasional dan pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional

Objek penelitian ini terdiri dari 4 variabel, yaitu variabel

independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel independen

(bebas) dalam penelitian ini adalah orientasi kenyamanan berbelanja ( ),

orientasi harga ( ), orientasi kualitas ( ), pengalaman berbelanja ( ),.

Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah minat beli (Y).

Table 3.1
Operasional Variabel

No Variabel Konsep Variabel Indikator


1. Orientasi Persepsi konsumen 1. Hemat waktu.
kenyamanan
terhadap kenyamanan 2. Memberi nilai yang
berbelanja
pembelian online, tinggi untuk
kenyamanan.
3. Membeli di toko online
yang sederhana dan
mudah digunakan

2. Orientasi harga pembeli yang memusatkan 1. Memberi perhatian


perhatian pada harga suatu yang lebih pada harga.
barang.Mereka mencari dan 2. Berbelanja ketika
membandingkan suatu mendapat penawaran
26

penawaran dengan harga promosi


yang lebih rendah. 3. Mengunjungi berbagai
toko online sebelum
melakukan pembelian
produk
3. Orientasi Sejauh mana produk atau 1. Ketersediaan produk /
kualitas
jasa memenuhi atau jasa dengan kualitas
melebihi harapan tinggi.
2. menemukan produk /
jasa dengan kualitas
lebih baik
3. Standar dari produk /
jasa melalui website
atau online shop
sangat tinggi.

4. Pengalaman Pengalaman berbelanja 1. Puas dengan


berbelanja
adalah interaksi atau pengalaman berbelanja
serangkaian interaksi, online sebelumnya.
antara konsumen dan 2. Senang dengan
sebuah produk, perusahaan pengalaman berbelanja
atau yang mewakili yang online sebelumnya.
mengarah pada reaksi. 3. Berbagi pengalaman
berbelanja di situs jual
beli online dengan
teman.
5. Minat beli Minat beli adalah sesuatu 1. Minat transaksional.
yang pribadi dan 2. Minat referensial.
berhubungan dengan sikap, 3. Minat preferensial.
individu yang berminat pada
suatu objek akan
mempunyai kekuatan atau
dorongan untuk melakukan
serangkaian tingkah laku
untuk mendekati atau
27

mendapatkan objek
tersebut.
2. Sekala Pengukuran

Adapun jenis skala yang digunakan untuk menjawab pernyataan

dalam koestioner adalah metode skala likert. Menurut Sugiyono (2014).

Skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau kelompok orang tentang fenomena sosial, jawaban setiap item

instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari

sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain

sebagai berikut:

a) Sangat setuju (SS) = diberi skor 5

b) Setuju (S) = diberi skor 4

c) Kurang Setuju (KS) = diberi skor 3

d) Tidak setuju (TS) = diberi skor 2

e) Sangat tidak setuju (STS) = diberi skor 1

F. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid mempunyai validitas

yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah Arikunto (2006). Oleh karena itu instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuisioner, maka pengujian

validitas yang digunakan berupa pengujian validitas isi (content

validity).Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara

skor butir instrumen dengan skor total. Nilai koefisien korelasi antara skor

setiap item dengan skor total dihitung dengan korelasi productmoment


28

(ProductMomentPearsonCorrelation). Suatu instrumen dinyatakan valid

apabila koefisien korelasi r hitung lebih besar dibandingkan koefisien

korelasi r tabel pada taraf signifikansi 5% atau 10 %.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat ukur yang sama

pula. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan kecepatan dari

pengukurannya.Besamya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh nilai

koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas (Jogiyanto, 2004). Uji reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha (  ), dimana

suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel), bila memiliki Cronbach

Alpha lebih dari 0,6.

G. Uji Asumsi Klasik

1. Uji normalitas

Uji Normalitas ditujukan untuk memeriksa keabsahan sampel untuk

diterapkan dalam teknik statistik tertentu Arikunto (2006). Tujuan uji

normalitas adalah untuk membuktikan bahwa sampel telah diambil secara

acak dari populasinya dan variabel yang diteliti memenuhi kriteria

distribusi normal. Menurut Ghozali (2011) cara normalitas probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhmya

dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis diagonal jika distribusi normal data adalah normal

maka garis menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya atau dengan data lain media grafik histogram dan grafik

normal plot.
29

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain Ghozali (2011). Ada beberapa cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya ialah

dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)

yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2011).

3. Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali dalam Kurniasari, 2013:52). Hasil yang diharapkan dalam

pengujian adalah tidak terjadinya korelasi antar variabel independen. Ada

beberapa cara untuk menguji ada atau tidaknya multikolonieritas dalam

model regresi. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan analisa matrik

korelasi antar variable independen dengan melihat nilai Tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10

atau sama dengan nilai VIF kurang dari 10, hal ini berarti tidak terjadi

multikolonieritas dalam model regresi

H. Metode Analisis

1. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif digunakan memberikan gambaran atau

deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
30

deviasi, maksimum dan minimum. Statistik deskriptif merupakan statistik

yang menggambarkan atau yang memberikan data yang menjadi

sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami

2. Analisis regresi berganda

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda

(multiple regression) yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui

pengaruh orientasi berbelanja dan pengalaman berbelanja terhadap minat beli

konsumen. Model persamaan regresi berganda tersebut adalah sebagai

berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Dimana :

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

Y = minat beli

X1 = orientasi kenyamanan berbelanja

X2 = orientasi harga

X3 = orientasi kualitas

X4 = pengalaman berbelanja

e = Error

I. Uji Hipotesis

1. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap variabel

dependen. Koefisien Determinasi ( ) dapat dijadikan pengukuran mutu


31

penjajakan dengan ,melihat besarnya pengaruh semua variabel

independen terhadap variabel dependen agar dapat diketahui seberapa

baik model persamaan regresi yang digunakan. Untuk pengujian ini

dilakukan dengan membandingkan nilai F pada tabel Anova yang

dihasilkan dengan bantuan aplikasi SPSS21. Jika nilai F hit> F tabel pada

taraf signifikansi 5%, maka Hipotesis nol (H0) ditolak dan sebaliknya

Hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidak terpengaruh

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk pengujian

ini dilakukan dengan membandingkan nilai t pada tabel koefisien yang

dihasilkan dengan bantuan aplikasi SPSS 21. Jika nilai t hit> t tabel pada

taraf signifikansi 10%, maka Hipotesis nol (H0) ditolak dan sebaliknya

Hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

Dengan kata lain koefisien regresi (  ) signifikan.


32

J. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian memuat tentang kegiatan penelitian berserta

dengan jadwal penelitian. Berikut disajikan tabel rancangan penelitian:

Tabel 3.2
Rancangan penelitian

Bulan Ke-

No Uraian Kegiatan 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Setor Judul Proposal


Penelitian
2. Penyerahan SK
Pembimbing Proposal
3. Penyusunan proposal

4. Seminar proposal

5. Pengumpulan data

6. Pengolahan data

7. Penyusunan skripsi
33

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Tempat Penelitian

a. Sejarah Singkat STIEM Bongaya Makassar

Sejarah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar (STIEM) Bongaya adalah

salah satu sekolah tinggi di kota Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi

Selatan. Cikabakal dari STIEM Bongaya adalah Akademik Bank dan

Keuangan (ABK) yang berdiri sejak tahun 1972 berdasarkan SK.

Mendikbud No. 38/O/1972. ABK mengalami perubahan menjadi

akademik keuangan dan perbankan (AKP) pada tahun 1985

berdasarkan SK. Mendikbud No. 046/O/1985.

Perubahan status AKP menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Makassar (STIEM) Bongaya pada tahun 1988 ditandai dengan terbitnya

SK. Mendikbud No. 0398/O/1988, dan sejak pada tahun 1988, STIEM

Bongaya yang bernaung dibawah yayasan Pendidikan Bongaya Ujung

Pandang eksis sebagai wadah yang dapat mencerdaskan anak bangsa

khususnya dibagian timur Indonesia.

STIEM Bongaya dalam menyelenggarakan pendidikan

berpedoman pada undanga-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah No. 60 tahun

1999 tentang Pendidikan Tinggi. Serta peraturan perundangan lainnya

yang berlaku.

STIEM Bongaya Makassar adalah salah satu Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi dikawasan Timur Indonesia yang berperan serta dalam

mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa Kontribusi yang

disumbangkan STIEM Bongaya adalah tersedianya tenaga ahli dibidang


34

ekonomi yang memiliki nilai keunggulan dan kompetensi dalam

pemahaman nilai-nilai ekonomi. Makna keberadaan STIEM Bongaya

dalam fungsi strateginya adalah sebagai lembaga penyelenggaraan

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Visi, Misi dan Tujuan STIEM Bongaya Makassar.

1) Visi STIEM Bongaya Makassar

Menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yang terkemuka dan

unggul dikawasan timur Indonesia.

2) Misi STIEM Bongaya

a) Menyelenggarakan program studi manajemen dan akuntansi

dalam menunjang kegiatan pembangunan diKawasan Timur

Indonesia.

b) Menciptakan budaya akademik yang kondusif, memberdayakan

seluruh potensi yang dimiliki secara optimal, mendorong civitas

akademika dan tenaga pendukung untuk meningkatkan

kualifikasi pendidikan dan profesionalisme serta responsive

terhadap perkembangan ilmu management dan akuntansi.

c) Melakukan kerja sama yang saling menguntungkan dengan

lembaga/instansi sebagai perwujudan dan pelaksanaan tri

dharma perguruan tinggi.

d) Mengembangkan program-program akademik unggulan dengan

menjalin kemitraan dengan pemerintah, pengusaha, dan

masyarakat.

e) Mengembangkan dan menghasilkan ilmu pengetahuan dibidang

manajemen dan akuntansi serta menjunjung tinggi akhlak dan

nilai-nilai kemanusiaan.
35

f) Melaksanaan penelitian dan pengabdian pada masyarakat

sesuai dengan bidang ilmu manajemen dan akuntansi. Program

sarjana yang ditawarkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Makassar ada dua yaitu:

a) Program Studi Manajemen Keuangan dan Perbankan

Visi: Menjadi terkemuka dalam penyelenggaran Tri Dharma

Perguruan Tinggi dalam bidang manajemen keuangan dan

perbankan dikawasan Timur Indonesia.

Misi: Melakukan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

pada masyarakat dalam bidang manajemen keuangan dan

perbankan dan melakukan kerja sama saling

menguntungkan dengan lembaga lain dan masyarakat.

Tujuan: Menghasilkan lulusan yang berkualitas dibidang

manajemen keuangan dan perbankan yang kreatif, inovatif,

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

b) Program Studi Akuntansi

Visi : Menjadi program studi akutansi yang berkualitas

dan diakui dikawasan Timur Indonesia.

Misi : Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian

dan pengabdian pada masyarakat berbasis akuntansi,

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibidang

akuntansi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

yang Maha Esa; menyediakan lingkungan pembelajaran

yang kondusif untuk menghasilkan lulusan yang mampu

bersaing secara regional maupun nasional.


36

Tujuan : Menghasilkan lulusan akuntansi yang memiliki

pengetahuan dan memiliki keahlian khusus dalam

bidang akuntansi; menghasilkan lulusan akuntansi yang

mampu bersaing secara regional maupun nasional

dalam karir sektor publik bisnis dan publik;

menghasilkan sumber daya manusia dalam bidang

akuntansi serta menjunjung tinggi akhlak dan moralitas.

c. Struktur Orgaisasi STIEM Bongaya Makassar

Berikut adalah Struktur Organisasi STIEM Bongaya Makassar

yang dapat dikemukakan melalui skema gambar berikut:

Struktur Organisasi STIEM BONGAYA Makassar

YAYASAN
BPH

KETUA YAYASAN

PUKET I PUKET II YAYASAN


PUKET III
IIIIIIiiAN

KEPALA KEPALA UNIT KEP. BAGIAN KEP. BAGIAN KETUA KETUA DIREKTUR
PERPUSTKAAN KOPUTER ADMINISTRASI ADM. UMUM JURUSAN JURUSAN
KEPALA P3M AKADEMIK KEUANGAN MANAJEMEN AKUNTANSI PPS. MM

SEKERTATIS SEKERTATIS SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN SEKERTATIS SEKERTATIS SEKERTATIS


ADMINISTRASI ADM. UMUM
PSS. MM

STIEM
SUB. BAGIAN KA. LAB MINI KA. LAB
REGISTRASI/ SUB. BAGIAN BANK AKUNTANSI
STATISTIK ADM.
KEUANGAN

SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN


KEMAHASIS- PENGADAAN &
WAAN PERAWATAN

SUB. BAGIAN
KEAMANAN &
KEBERSIHAN
37

a) Pimpinan Stiem Bongaya

Ketua Dr. Muh Jusuf Radja, M.Si

Wa. Ketua I Bid. Akademik Dr. Badaruddin, M.Si

Wa. Ketua II Bid. Umum dan Keuangan Dr. Mappamiring P, M.Si

Wa. Ketua III Bid. Kemahasiswaan Dr. Eli Hasmin, M.M

Kepala BAUK Abd. Mansyur Mus, S.E M.M

Kepala BAUK Dr. hj. Jannati Tangangsilu, M.Si

Ketua Jurusan Manajemen Dr. Hasbiyadi, S.E., M.M

Ketua Jurusan Akuntansi Rahman Pura, S.E., M.Si

Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. H. Syamsul Ridjal, M.Si

Sekertaris Program Pascasarjana Dr. Muchlis Kanto, S.E., M.Si

Sekertaris Jurusan Manajemen Dr. Edy Jumady. S.E., M.M

Sekertaris Jurusan Akuntansi Sahida, S.E., M.Si., Ak

b) Unit Pelaksana

Ka. Unit Penjaminan Mutu Dra. hj. Salma Abdullah, M.Si

Sekertaris Unit Penjaminan Mutu Dr. Syamsul Alam, S.T., M.M

Ka. Unit P3M Dr. Ir. H. Masnama Tedjo, M.Si

sekertaris P3M Bidang Penelitian Zulkarnaen Basir, S.E., M.Si

Sek. P3M Bidang Pengabdian Masyarakat Muh. Syakhrun, S.E., M.Si

Ka. Unit Humas dan Kerjasama Dr. Ansir Launtu, ST., S.E., M.M

Ka. UPT Komputer H, Muh Syafruddin, S.E.

Ka. Unit Perpustakaan Dr. Suseno H. Purnomo, M.Si

Ka. Unit PDPT/PDDIKTI Nasruddin Amin, S.T., M.M

Ka. Pojok Bursa STIEM Dr. Yana Fajriah, M.M


38

c) Unit Laboratarium

Ka. Laboratarium Manajemen Bustam, S.E., M.M

Ka. Laboratarium Akuntansi Anwar, S.E., M.Si

Ka. Laboratarium Aplikasi Komputer H. Muh. Syafruddin, S.E

Ka. Laboratarium Mini Bank Drs. Arifin Idrus, B.Ac., M.M

Ka. Laboratarium Bahasa Drs. Muh. Rusni, M.Hum

2. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIEM

bongaya angkatan 2013 sebanyak 90 orang yang penulis temui pada

saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang

dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan jenis kelamin, umur,

serta frekuensi berbelanja di lazada. Untuk memperjelas karakteristik

responden yang dimaksud, maka disajikan tabel mengenai responden

seperti dijelaskan berikut ini:

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 56 62 %
Perempuan 34 38 %
Total 100 100 %

Berdasarkan tabel 4.1, yakni identitas responden berdasarkan

jenis kelamin, menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 56 orang (62%) dan yang berjenis kelamin

perempuan sebanyak 34 orang (38%). Dari angka tersebut

menggambarkan bahwa mahasiswa STIEM bongaya angkatan 2013


39

yang berbelanja di lazada didominasi oleh laki-laki kemudian

persentase perbandingan jumlah pembeli laki-laki dan perempuan

cukup signifikan. Sehingga dapat disimpulkan, toko online lazada

kebanyakan menyediakan produk yang dibutuhkan dan diinginkan

oleh laki-laki.

b. Umur

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persentase (%)
20 - 22 Tahun 64 71 %
≥ 23 Tahun 26 29 %
Total 90 100 %

Dari tabel 4.2, menunjukkan bahwa dari 90 orang yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini, responden yang berumur 20

sampai dengan 22 tahun yakni sebanyak 64 orang (71%), responden

yang berumur diatas atau sama dengan 23 tahun yakni sebanyak 26

orang (29%). Penelitian ini di dominasi oleh responden yang berumur

20 sampai dengan 22 tahun yaitu sebanyak 64 orang (71%).

c. Frekuensi Berbelanja

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berbelanja
Frekuensi
Jumlah Persentase (%)
Berbelanja
1 Kali 38 41 %
≥ 2 Kali 52 59 %
Total 90 100%

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 90 orang responden yang

diteliti, sebanyak 37 responden (41%) merupakan konsumen yang

baru sekali melakukan pembelian produk dilazada, selebihnya yaitu


40

sebanyak 53 responden ( 59% ) merupakan konsumen yang sudah

melakukan pembelian produk 2 kali atau lebih dilazada.

3. Deskripsi Data atas Variabel Penelitian

a. Tingkat Pengembalian dan Olah Kuesioner

Penyebaran sebanyak 90 kuesioner dilakukan dan

pengumpulan sebanyak 90 buah kuesioner yang kembali dan dapat

diolah seluruhnya. Berdasarkan 90 kuesioner yang disebarkan yang

dapat terkumpul sebanyak 90 buah kuesioner dan semuanya dapat

diolah sebagai data penelitian. Tingkat pengembalian yang diperoleh

adalah sebesar 100 % dari total kuesioner yang dibagi hal ini

menunjukkan tingkat pengembalian yang tinggi karena peneliti

mendatangi langsung STIEM Bongaya Makassar dalam melakukan

penyebaran kuesioner.

Tabel 4.4
Pengumpulan Data
Jumlah
Persentase
Uraian Kuesioner
No (%)
(Rangkap)
1 Kuesioner yang terdisrtibusi 90 100%
2 Kuesioner yang dikembalikan 90 100%
Kuesioner yang tidak
3 - -
dikembalikan
4 Kuesioner yang dapat diolah 90 100%

Responden rate = = 100%

b. Deskripsi Tanggapan Responden/Variabel Penelitian

Deskripsi Tanggapan Responden/Variabel Penelitian

merupakan penjelasan berupa analisis tanggapan responden melalui


41

penyebaran kuesioner. Berikut adalah rekapitulasi skor jawaban

responden :

Tabel 4.5
Rekapitulasi skor jawaban responden untuk variabel
Orientasi Kenyamanan berbelanja

Orientasi Skor
Kenyamanan Uraian SS S KS TS STS Total
Berbelanja 5 4 3 2 1
Jumlah 43 33 13 1 - 90
% 48% 37% 14% 1% - 100%
Jumlah 39 43 8 - - 90
% 43% 48% 9% - - 100%
Jumlah 41 39 9 1 - 90
% 46% 43% 10% 1% - 100%
Akumulasi Jumlah 123 115 30 2 - 270
Jawaban
Responden % 45% 43% 11% 1% - 100%

Berdasarkan tabel 4.8, data tanggapan responden

menunjukkan bahwa untuk variabel Orientasi Kenyamanan berbelanja

sebagian besar responden memilih skor 5 (SS) yaitu sebanyak 45%.

Dimana untuk pernyataan 1 ( ) sebesar 48%, pernyataan 2 ( )

sebesar 43%, pernyataan 3 ( ) sebesar 46%.

Tabel 4.6
Rekapitulasi skor jawaban responden untuk variabel
orientasi harga
Skor
Orientasi
Uraian SS S KS TS STS Total
Harga
5 4 3 2 1
Jumlah 24 45 21 - - 90
% 27% 50% 23% - - 100%
Jumlah 36 47 6 1 - 90
% 40% 52% 7% 1% - 100%
Jumlah 21 44 24 1 - 90
% 23% 49% 27% 1% - 100%
Akumulasi Jumlah 81 136 51 2 - 270
Jawaban
Responden % 30% 50% 19% 1% - 100%
42

Berdasarkan tabel 4.9, data tanggapan responden

menunjukkan bahwa untuk variabel orientasi harga sebagian besar

responden memilih skor 4 (S) yaitu sebanyak 50%. Dimana untuk

pernyataan 1 ( ) sebesar 50%, pernyataan 2 ( ) sebesar 52%,

pernyataan 3 ( ) sebesar 49%.

Tabel 4.7
Rekapitulasi skor jawaban responden untuk variabel
orientasi kualitas
Skor
Orientasi
Uraian SS S KS TS STS Total
Kualitas
5 4 3 2 1
Jumlah 44 38 8 - - 90
% 49% 42% 9% - - 100%
Jumlah 33 47 10 - - 90
% 37% 52% 11% - - 100%
Jumlah 58 25 7 - - 90
% 64% 28% 8% - - 100%
Akumulasi Jumlah 135 110 25 - - 270
Jawaban
Responden % 50% 41% 9% - - 100%

Berdasarkan tabel 4.10, data tanggapan responden

menunjukkan bahwa untuk variabel orientasi kualitas sebagian besar

responden memilih skor 5 (SS) yaitu sebanyak 50%. Dimana untuk

pernyataan 1 ( ) sebesar 49%, pernyataan 2 ( ) sebesar 37%,

pernyataan 3 ( ) sebesar 64%.


43

Tabel 4.8
Rekapitulasi skor jawaban responden untuk variabel
Pengalaman Berbelanja
Pengalaman Skor
Berbelanja Uraian SS S KS TS STS Total
5 4 3 2 1
Jumlah 40 37 13 - - 90
% 45% 41% 14% - - 100%
Jumlah 33 46 7 4 - 90
% 37% 51% 8% 4% - 100%
Jumlah 29 50 6 5 - 90
% 32% 55% 7% 6% - 100%
Akumulasi Jumlah 102 133 26 9 - 270
Jawaban
Responden % 38% 49% 10% 3% - 100%

Berdasarkan tabel 4.11, data tanggapan responden

menunjukkan bahwa untuk variabel Pengalaman Berbelanja sebagian

besar responden memilih skor 4 (S) yaitu sebanyak 50%. Dimana

untuk pernyataan 1 ( ) sebesar 41%, pernyataan 2 ( ) sebesar

51%, pernyataan 3 ( ) sebesar 55%.

Tabel 4.9
Rekapitulasi skor jawaban responden untuk variabel
minat beli (Y)
Skor
Minat Beli Uraian SS S KS TS STS Total
5 4 3 2 1
Jumlah 51 35 3 1 - 90
% 57% 39% 3% 1% - 100%
Jumlah 25 43 20 2 - 90
% 28% 48% 22% 2% - 100%
Jumlah 58 24 7 1 - 90
% 64% 27% 8% 1% - 100%
Akumulasi Jumlah 134 102 30 4 - 270
Jawaban
Responden % 50% 38% 11% 1% - 100%

Berdasarkan tabel 4.12, data tanggapan responden

menunjukkan bahwa untuk variabel minat beli sebagian besar

responden memilih skor 5 (SS) yaitu sebanyak 50%. Dimana untuk


44

pernyataan 1 ( ) sebesar 57%, pernyataan 2 ( ) sebesar 28%,

pernyataan 3 ( ) sebesar 64%.

4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data

a. Uji Validitas

Kuesioner dikatakan valid apabila pernyataan yang terdapat di

dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh

angket tersebut. Hasil uji validitas melalui program SPSS 21 dengan

menggunakan rumus Pearson (korelasi product moment) terhadap

instrumen penelitian diperoleh angka total korelasi dari analisis

validitas yang diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Corrected
item total
Variabel Item rtabel Keterangan
correlation
(rhitung)
Orientasi 0.803 0.3 Valid
Kenyamanan 0.723 0.3 Valid
berbelanja ( ) 0.737 0.3 Valid
0.806 0.3 Valid
Orientasi
0.693 0.3 Valid
Harga ( )
0.850 0.3 Valid
0.819 0.3 Valid
Orientasi
0.754 0.3 Valid
Kualitas ( )
0.786 0.3 Valid
Pengalaman 0.639 0.3 Valid
Berbelanja 0.788 0.3 Valid
( ) 0.828 0.3 Valid
0.789 0.3 Valid
0.765 0.3 Valid
Minat beli (Y)
0.720 0.3 Valid

Dari hasil pengujian diatas, maka dapat diketahui bahwa

seluruh item pernyataan dalam kuesioner untuk setiap variabel dalam

penelitian ini telah dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari
45

diperolehnya rhitung > rtabel pada masing-masing variabel dalam

penelitian ini.

b. Uji Reliabilitas

Pernyataan dalam kuesioner dikatakan handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten. Pengujian

reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha. Koefisien

cronbach alpha > 0,6 menunjukkan keandalan suatu instrumen

(Sunyoto dalam Syam, 2016). Adapun hasil uji reliabilitas data

penelitian dengan menggunakan program SPSS 21, sebagai berikut:

Tabel 4.11
Hasil Uji Reabilitas
Cronbach's Nilai Batas
Variabel Keterangan
Alpha Alpha
Orientasi
Kenyamanan 0.623 0.6 Reliabel
berbelanja ( )
Orientasi Harga ( ) 0.686 0.6 Reliabel

Orientasi Kualitas ( ) 0.691 0.6 Reliabel


Pengalaman
0.616 0.6 Reliabel
Berbelanja ( )
Minat beli (Y) 0.632 0.6 Reliabel

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang telah dilakukan

yang tertuang pada tabel di atas, terlihat dari keseluruhan item

pernyataan pada setiap variabel memiliki nilai koefisien cronbach’s

alpha di atas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item

pernyataan dalam kuesioner untuk setiap variabel dalam penelitian ini

dinyatakan handal (reliabel). Sehingga dapat dilakukan pengujian

selanjutnya yakni uji asumsi klasik dan hipotesis.


46

5. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah

setiap variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat

terdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas data

penelitian dengan menggunakan program SPSS 21, sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

Unstandardized
Residual
N 90
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std. Deviation
1.16825012
Most Absolute .062
Extreme Positive .047
Differences Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .589
Asymp. Sig. (2-tailed) .879

Dari tabel hasil uji normalitas, diperoleh nilai signifikasi 0,879.

Hal ini menunjukkan nilai signikansi >0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Berikut hasil uji

heteroskedastisitas data penelitian dengan menggunakan program

SPSS 21:
47

Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
Model B Error Beta
1 (Constant)
2.518 .971 2.593 .011
Orientasi
Kenyamanan .024 .051 .050 .476 .635
berbelanja
Orientasi Harga .068 .052 .146 1.314 .192
Orientasi Kualitas -.038 .057 -.075 -.666 .508
Pengalaman
berbelanja -.182 .057 -.399 -3.185 .002

Dari tabel hasil uji heteroskedastisitas, menunjukkan 3 dari 4

variabel memperoleh nilai signifikansi > 0.05, maka dapat dikatakan

data tersebut ada masalah heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menentukan apakah dalam suatu model

regresi linier berganda terdapat korelasi antara variabel. Model regresi

linier berganda yang baik adalah yang tidak mengalami

multikolinieritas. Berikut hasil uji multikolinearitas data penelitian

dengan menggunakan program SPSS 21:


48

Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Orientasi Kenyamanan
.914 1.094
berbelanja
Orientasi Harga .806 1.241
Orientasi Kualitas .792 1.262
Pengalaman berbelanja
.632 1.583

Data diatas menunjukkan nilai tolerance semua variabel lebih

besar dari 0,1 (>0.1) dan nilai VIF semua variabel kurang dari 10

(<10). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian

ini tidak mengalami multikolinieritas.

Dari hasil uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa data

berdistrubusi secara normal dan tidak mengalami mulitikolinearitas.

Meskipun terdapat masalah dalam uji heteroskedastisitas, namun

penelitian ini layak untuk dilakukan pengujian selanjutnya karena 2

dari 3 pengujian asumsi klasik menyatakan tidak ada masalah dalam

data penelitian.

B. Pembahasan

1. Analisis Data Penelitian

a. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif data digunakan untuk memberikan

gambaran mengenai penyebaran data variabel-variabel penelitian

yaitu Orientasi Kenyamanan berbelanja ( ), Orientasi Harga ( ),

Orientasi Kualitas ( ), dan Pengalaman berbelanja ( ) terhadap

Minat beli (Y) telah dilakukan dengan baik.


49

Tabel 4.15
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Model Mean Std. Deviation N

Minat beli 13.0667 1.57794 90

Orientasi Kenyamanan
berbelanja 12.9889 1.58996 90

Orientasi Harga
12.2889 1.65063 90
Orientasi Kualitas
13.2222 1.51974 90
Pengalaman berbelanja 12.6444 1.69806 90

Dari tabel 4.18 diatas, menunjukkan nilai rata-rata (mean)

variabel Orientasi Kenyamanan berbelanja ( ) 12.9889 lebih besar

dari standar deviasi 1.58996, Orientasi Harga ( ) 12.2889 lebih

besar dari standar deviasi 1.65063, Orientasi Kualitas ( ) 13.2222

lebih besar dari standar deviasi 1.51974, Pengalaman berbelanja ( )

12.6444 lebih besar dari standar deviasi 1.69806, serta Minat beli (Y)

13.0667 lebih besar dari standar deviasi 1.57794. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa penyebaran data pada semua variabel

dikatakan baik karena nilai rata-rata dari setiap instrument lebih besar

standar deviasinya.

b. Analisis Inferensial

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen,

sekaligus untuk melihat hasil pengujian hipotesis yang diajukan. Hasil

regresi antara Pengaruh Orientasi Kesenangan berbelanja ( ),

Orientasi Merk ( ), Orientasi Kenyamanan berbelanja ( ), Orientasi

Harga ( ), Orientasi Kualitas ( ), dan Pengalaman berbelanja ( )


50

terhadap Minat beli (Y) konsumen disitus jual beli lazada com. dapat

dilihat hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4.16

Hasil Uji Regresi Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta
1 (Constant)
.978 1.599
Orientasi
Kenyamanan .048 .083 .048
berbelanja
Orientasi Harga .352 .086 .368
Orientasi Kualitas .393 .094 .379
Pengalaman
berbelanja .154 .094 .165

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.19, dapat dibuat

persamaan regresi berganda penelitian ini sebagai berikut:

Y=0. 978+0. 048+0.352+0.393+0.154+e

Adapun penjelasan persamaan regresi berganda diatas

sebagai berikut:

= 0,048; artinya apabila kenaikan variabel , , =

konstan, maka kenaikan variabel orientasi kenyamanan berbelanja

( ) sebesar 1 satuan akan menyebabkan penurunan variabel Minat

beli (Y) sebesar 0,048.

= 0,352; artinya apabila kenaikan , , = konstan,

maka kenaikan variabel Orientasi harga ( ) sebesar 1 satuan akan

menyebabkan kenaikan variabel Minat beli (Y) sebesar 0,352.


51

= 0,393; artinya apabila kenaikan variabel , , =

konstan, maka kenaikan variabel orientasi kualitas ( ) sebesar 1

satuan akan menyebabkan kenaikan variabel Minat beli (Y) sebesar

0,393.

= (0,154); artinya apabila kenaikan variabel , ,

konstan, maka kenaikan variabel orientasi pengalaman berbelanja

( ) sebesar 1 satuan akan menyebabkan kenaikan variabel Minat

beli (Y) sebesar 0,154.

2. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali dalam Ikhwan, 2012:55). Hasil uji

koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Adjusted Std.
Square R Error of
Square the
Estimate
1 .672a .452 .426 1.19542

Pada tabel 4.20, menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,452,

hal ini berarti seluruh variabel orientasi dan pengalaman berbelanja

mempunyai kontribusi secara bersama-sama sebesar 45,2% (kd =

0,452 x 100%) terhadap variabel terikat (Y) yakni minat beli. Sisanya

sebesar 54,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor dari pengaruh variabel

lain yang tidak masuk dalam penelitian.


52

b. Uji Simultan (F)

Uji Simultan atau uji F merupakan uji secara bersama-sama

untuk menguji sigifikansi Pengaruh Orientasi Kenyamanan berbelanja

( ), Orientasi Harga ( ), Orientasi Kualitas ( ), dan Pengalaman

berbelanja ( ) secara bersama-sama terhadap variabel Minat beli

(Y). Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel.

Hasil Uji F bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.18
Hasil Uji Simultan (F)

Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression
100.132 4 25.033 17.517 .000b
Residual 121.468 85 1.429
Total 221.600 89

Berdasarkan hasil uji simultan dari tabel 4.21, ditunjukkan

bahwa Fhitung sebesar 17.517, sedangkan hasil Ftabel pada tingkat

kesalahan 5% dan derajat bebas (4 : 85) yang diperoleh dari (k : n-k-

1) (6 : 90-4-1=85) maka diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,479 (nilai ini

dapat dicari di MsExel dengan cara pada sel kosong ketik

=FINV(5%;4;85) lalu enter). Hal ini berarti Fhitung > Ftabel (17.517 >

2,479). Nilai signifikansi (0 < 0,05). Perhitungan tersebut

menunjukkan bahwa seluruh variabel Orientasi Kenyamanan

berbelanja ( ), Orientasi Harga ( ), Orientasi Kualitas ( ), dan

Pengalaman berbelanja ( ) secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel Minat beli (Y).

Hal ini menandakan bahwa hipotesis pertama diterima.


53

c. Uji Parsial (t)

Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh secara

terpisah dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y). Berikut hasil uji parsial (uji t) yang diperoleh dengan

menggunakan program SPSS 21:

Table 4.19
Hasil Uji Parsial (t)

Model t Sig.
1 (Constant)
.612 .542
Orientasi Kenyamanan
berbelanja .574 .567

Orientasi Harga 4.115 .000


Orientasi Kualitas 4.196 .000
Pengalaman berbelanja 1.638 .105

berdasarkan hasil regresi yang ada pada tabel 4.22, uji t

dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Dimana

ttabel pada tingkat kesalahan 5% dan derajat bebas (n-k-1) (90-4-

1=85), maka diperoleh nilai ttabel sebesar 1,988 (nilai ini dapat dicari di

MsExel dengan cara pada sel kosong ketik = TINV(5%;85) lalu enter).

Apabila thitung > ttabel maka dapat disimpulkan variabel tersebut

mempunyai pengaruh yang signifikan.

1. Orientasi Kenyamanan Berbelanja ( )

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 0,574. Sementara itu nilai

pada tabel distribusi 5% sebesar 1,988. Maka thitung (0,574) < ttabel

(1,988) dan nilai signifikansi (0,567 > 0,050) artinya variabel

orientasi kenyamanan berbelanja tidak berpengaruh dan tidak

signifikan terhadap Minat beli. Hal ini menandakan bahwa

hipotesis kedua ditolak.


54

2. Orientasi Harga ( )

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 4,115. Sementara itu nilai

pada tabel distribusi 5% sebesar 1,988. Maka thitung (4,115) > ttabel

(1,988) dan nilai signifikansi (0 < 0,050) artinya variabel orientasi

harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat beli. Hal

ini menandakan bahwa hipotesis ketiga diterima.

3. Orientasi Kualitas ( )

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 4,196. Sementara itu nilai

pada tabel distribusi 5% sebesar 1,988. Maka thitung (4,196) > ttabel

(1,988) dan nilai signifikansi (0 < 0,050) artinya variabel Orientasi

Kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat beli.

Hal ini menandakan bahwa hipotesis keempat diterima.

4. Pengalaman Berbelanja ( )

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 1,638. Sementara itu nilai

pada tabel distribusi 5% sebesar 1,988. Maka thitung (1,638) < ttabel

(1,988) dan nilai signifikansi (0,105 > 0,050) artinya variabel

Pengalaman Berbelanja tidak berpengaruh dan tidak signifikan

terhadap Minat beli. Hal ini menandakan bahwa hipotesis kelima

ditolak.

3. Interpretasi Hasil Penelitian

Penelitian ini menguji pengaruh Orientasi berbelanja ( Orientasi

Kenyamanan berbelanja, Orientasi Harga, Orientasi Kualitas ) dan

Pengalaman berbelanja terhadap variabel Minat beli konsumen disitus

jual beli lazada com. Sebelumnya telah dilakukan pengujian statistik baik

secara simultan maupun secara parsial. Berikut penulis uraikan

penjelasan hipotesis dan hasil penelitian:


55

a. Pengaruh Orientasi berbelanja ( Orientasi Kesenangan

berbelanja, Orientasi Merk, Orientasi Kenyamanan berbelanja,

Orientasi Harga, Orientasi Kualitas ) dan Pengalaman berbelanja

terhadap Minat beli konsumen disitus jual beli lazada com.

Hipotesis pertama menyatakan bahwa Orientasi berbelanja (

Orientasi Kenyamanan berbelanja, Orientasi Harga, Orientasi Kualitas

) dan Pengalaman berbelanja secara simultan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Minat beli konsumen disitus jual beli lazada

com. Hasil pengujian statistik secara simultan F test diketahui nilai

Fhitung sebesar 17.517, sedangkan hasil Ftabel pada tabel distribusi

dengan tingkat kesalahan 5% adalah sebesar 2,479. Hal ini berarti

Fhitung > Ftabel (17.517 > 2,479). Nilai signifikansi (0 < 0,05).

Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa seluruh variabel Orientasi

berbelanja (X) yang terdiri dari Orientasi Kenyamanan berbelanja ( ),

Orientasi Harga ( ) dan Orientasi Kualitas ( ), serta variabel

Pengalaman berbelanja ( ) secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel minat beli (Y).

Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis pertama diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Yustinus Frandhi Cahyo Pamungkas (2014), Sofiany,Bun

Sucento ( 2013 ) dan Distiani Fitria Kusuma, Berlian Gressy Septarini

( 2013 ) yang mengindikasikan bahwa Orientasi berbelanja ( Orientasi

Kesenangan berbelanja, Orientasi Merk, Orientasi Kenyamanan

berbelanja, Orientasi Harga, Orientasi Kualitas ) dan Pengalaman

berbelanja berpengaruh positif terhadap minat beli Konsumen di

LAZADA com. Jika Orientasi berbelanja dan Pengalaman berbelanja

konsumen dapat terpenuhi maka akan berpengaruh positif terhadap


56

minat beli konsumen, demikian sebaliknya jika Orientasi berbelanja

dan Pengalaman berbelanja konsumen tidak dapat terpenuhi maka

minat beli Konsumen di LAZADA com akan menurun.

b. Pengaruh orientasi Kenyamanan berbelanja terhadap terhadap

Minat beli konsumen disitus jual beli lazada com.

Hipotesis kedua menyatakan bahwa Orientasi Kenyamanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen di

situs jual beli lazada com. Hasil pengujian statistik secara parsial

menunjukkan nilai thitung untuk variabel ini sebesar (0,574). Sementara

itu nilai pada tabel distribusi 5% sebesar 1,988. Maka thitung (0,574) <

ttabel (1,988) dan nilai signifikansi (0,567 > 0,050) artinya variabel

Orientasi Kenyamanan tidak berpengaruh dan tidak signifikan

terhadap minat beli. Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis kedua

ditolak.

Dalam penelitian ini variabel Orientasi Kenyamanan tidak

berpengaruh terhadap minat beli dikarenakan sebagian besar

konsumen sudah menguasai berbagai transaksi situs jual beli online

dan juga tidak terlalu mempermasalahkan soal efisiensi.

c. Pengaruh orientasi harga terhadap minat beli Konsumen di situs

jual beli lazada com.

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa orientasi harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli Konsumen di

situs jual beli lazada com. Hasil pengujian statistik secara parsial

menunjukkan nilai thitung untuk variabel ini sebesar 4,115. Sementara

itu nilai pada tabel distribusi 5% sebesar 1,988. Maka thitung (4,115) >

ttabel (1,988) dan nilai signifikansi (0 < 0,050) artinya variabel orientasi
57

harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis ketiga diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Yustinus Frandhi Cahyo Pamungkas (2014) dan Berlian Gressy

Septarini (2013), mengindikasikan bahwa orientasi harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli Konsumen.

Pengaruh positif menunjukkan bahwa orientasi harga dapat

mempengaruhi minat beli untuk berbelanja di situs jual beli lazada

com. Jika harga produk yang ditawarkan lazada murah maka akan

berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, demikian

sebaliknya jika harga produk yang ditawarkan lazada mahal maka

minat beli konsumen di situs jual beli lazada com akan menurun.

d. Pengaruh orientasi kualitas terhadap minat beli Konsumen di

situs jual beli lazada com.

Hipotesis keempat menyatakan bahwa orientasi kualitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen di

situs jual beli lazada com. Hasil pengujian statistik secara parsial

menunjukkan nilai thitung untuk variabel ini sebesar 4,196. Sementara

itu nilai pada tabel distribusi 5% sebesar 1,988. Maka thitung (4,196) >

ttabel (1,988) dan nilai signifikansi (0 < 0,050) artinya variabel orientasi

kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis keempat diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Yustinus Frandhi Cahyo Pamungkas (2014), mengindikasikan

bahwa orientasi kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat beli Konsumen. Pengaruh positif menunjukkan bahwa orientasi

kualitas dapat mempengaruhi minat beli konsumen untuk berbelanja


58

di situs jual beli lazada com. Jika kualitas produk tinggi maka akan

berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, demikian

sebaliknya jika kualitas produk mengalami penurunan maka minat beli

konsumen di situs jual beli lazada com akan menurun.

e. Pengaruh pengalaman berbelanja terhadap minat beli konsumen

di situs jual beli lazada com.

Hipotesis kelima menyatakan bahwa pengalaman berbelanja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen di

situs jual beli lazada com. Hasil pengujian statistik secara parsial

menunjukkan nilai thitung untuk variabel ini sebesar 1,638. Sementara

itu nilai pada tabel distribusi 5% sebesar 1,988. Maka thitung (1,638) <

ttabel (1,988) dan nilai signifikansi (0,105 > 0,050) artinya variabel

pengalaman berbelanja tidak berpengaruh dan tidak signifikan

terhadap minat beli. Sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis

kelima ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Distiani Fitria Kusuma, Berlian Gressy Septarini (2015) dan

Yustinus Frandhi Cahyo Pamungkas (2014). Dimana dalam

penelitian ini mengindikasikan bahwa pengalaman berbelanja tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap minat beli Konsumen. Hal

ini dikarenakan sebagian konsumen tidak terlalu memikirkan

mengenai pengalaman berbelanja online sebelumnya di lazada.com .


59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan menguji Penelitian ini menguji pengaruh

Orientasi berbelanja ( Orientasi Kenyamanan berbelanja, Orientasi Harga,

Orientasi Kualitas ) dan Pengalaman berbelanja terhadap variabel Minat beli

konsumen disitus jual beli lazada com. Adapun hasil penelitian

mengindikasikan beberapa hal yang menjadi jawaban dari rumusan masalah

maupun hipotesis yang diajukan di bab sebelumnya, diantaranya: pertama,

berdasarkan nilai koefisien determinasi menunjukkan seluruh variabel

turunan Orientasi berbelanja dan Pengalaman berbelanja mempunyai

kontribusi secara bersama-sama sebesar 45,2% terhadap variabel terikat (Y)

yakni minat beli. Sisanya sebesar 54,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor dari

pengaruh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian, seperti

kepercayaan, dan lain-lain.

Kedua, hasil perhitungan uji F menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel.

Sehingga hipotesis yang berbunyi ada pengaruh yang positif dan signifikan

secara simultan antara Orientasi berbelanja ( Orientasi Kenyamanan

berbelanja, Orientasi Harga, Orientasi Kualitas ) dan Pengalaman berbelanja

terhadap variabel Minat beli konsumen disitus jual beli lazada com. diterima.

Ketiga, berdasarkan uji t dari keempat variable, diketahui bahwa

terdapat dua variabel yang secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli yaitu variabel orientasi kualitas dan orientasi harga,

dengan melihat thitung > ttabel.


60

B. Saran

Pada bagian akhir ini, penulis hendak mengajukan beberapa saran

yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi

perusahaan yang diteliti maupun para kademisi dan pembaca. Adapun saran-

saran yang penulis ajukan adalah diantaranya:

1. Meskipun tanggapan responden terhadap orientasi dan pengalaman

berbelanja secara simultan tergolong positif, hendaknya orientasi dan

pengalaman berbelanja konsumen menjadi perhatian lebih oleh lazada.

Mengingat pengaruh dari orientasi dan pengalaman berbelanja selain

dapat mempengaruhi minat beli konsumen, juga dapat memuaskan

konsumen yang hendak membeli produk di lazada. pihak lazada juga bisa

memberikan garansi terhadap produk yang mereka jual. Garansi yang

ditawarkan bisa berupa jaminan bahwa produk yang tertera digambar

sama persis dengan yang akan diterima pembeli Memberikan informasi

sedetil mungkin mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh pihak

toko online juga penting untuk dilakukan. sehingga diharapkan lazada

mempunyai citra tersendiri di mata konsumennya.

2. Sedangkan variabel yang kurang mampu mempengaruhi minat beli

konsumen pada lazada com seperti: orientasi kenyamanan serta

pengalaman berbelanja harus lebih ditingkatkan untuk mempengaruhi

minat beli.

3. Kemampuan prediksi dari enam variabel independen terhadap keputusan

pembelian dalam penelitian ini sebesar 45,2% dan sisanya 54,8%

dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Maka untuk penelitian

yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen lain

yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini.


61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi., Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka


Cipta, 2006

Assegaff, Setiawan, “Pengaruh Trust (Kepercayaan) dan Online Shopping


Experiences (Pengalaman Berbelanja Online) terhadap Perilaku
Konsumen dalam Berbelanja Online: Prespektif Konsumen di
Indonesia”, Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol 13 No 3, 2015

Bearden et al., “Marketing: Principles and Perspectives Third Edition”, McGraw-


Hill, 2001

Chairun, Gita., “Pengaruh Orientasi Belanja Dan Gender Differences Terhadap


Pencarian Informasi Online Dan Belanja Online”,2013

Distiani dan Berlian, ” Pengaruh Orientasi Belanja Terhadap Intensi Pembelian


Produk Pakaian Secara Online Pada Pengguna online Shop”, JURNAL
Psikologi Industri dan Organisasi Vol 02,No.1, 2013

Ferdinand, augusty, “ Structural Equation Modeling Dalam Peneliian


Manajemen”, BP. Undip Semarang, 2002

Gehrt dan Shim, “A shopping Orientation Segmentation of French Consumers:


Implications for Catalog Marketing”, Journal of Interactive Marketing,
Vol. 12, No.4, Autumn 1998

Ghozali., Analisis Multivariat Dengan Menggunakan SPSS.Edisi tiga. Semarang:


Badan penerbit universitas Dipenogoro, 2011

nurrahmanto.,” pengaruh kemudahan penggunaan, kenikmatan berbelanja,


pengalaman berbelanja dan kepercayaan konsumen terhadap minat
beli konsumen di situs jual beli online bukalapak.com”,2013

Hansen Torben dan Jan Moller Jensen, “Shopping Orientations and Online
Clothing Purchases: The Role of Gender and Purchase Situation”,
European Journal of Marketing, Vol. 43, No. 9/10, 2009

Hassan et al., “Influence of Shopping Orientation and Store Image of Patronageof


Furniture Store”, International Journal of Marketing Studies, Vol.2,
No.1, 2010

Kienan, Brenda, “Small Bussiness Solutions E-Commerce, E-Commerce untuk


Perusahaan Kecil”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001

Kim et al., “Effects of Consumer Lifestyles on Purchasing Behavior on the


Internet: A Conceptual Frameworks and Empirical Validation”,
International Association for Information Systems Electronic Library
(AISeL), 2000
62

Kotler dan Armstrong, “Principles of Marketing”, Pearson Prentice Hall, New


York, 2010

Kotler, Philip, “Manajemen Pemasaran”, Edisi 12, Jilid 1, PT. Indeks, 2009

Korgaonkar dan Silverblatt, “Relationship of Type of Product, Shopping


Orientations and Demographics with Preference for Shopping in the
Internet”, Journal of Business and Psychology, Vol. 18, No.1, 2003

Kwek et al., “Investigating the Shopping Orientations on Online Purchase


Intention in the e-Commerce Environment: A Malaysian Study”, Journal
of Internet Banking and Commerce, August, Vol.15, No.2, 2010

Lucas, D. & Britt, S.H., “advertising Psychology and Research”, New York: Mc
Graw-hill, 2003

Prabowo dan Suwarsi, “Pengaruh Shopping Orientations dan Gender Differences


pada Online Information Search dan Online Purchase”, Fokus
Manajerial, Vol. 7, No. 2, 2009

Seock dan Bailey, “The Influence of College Students’ Shopping Orientations and
Gender Differences on Online Information Searches and Purchase
Behavours”, International Journal of Consumer Studies, 2008

Simmamora, Bilson, “Panduan Riset Perilaku Konsumen”, jakarta :Gramedia


Pustaka Utama, 2002

Srinivasan et al., “Customer Loyalty in E-commerce: An Explorations of its


Antecedents And Concequences”, Journal of Retailing Vol. 78, 2002

Sofiany dan Sucento “Analisis Orientasi Berbelanja Terhadap Tujuan Konsumen


Berbelanja Pada Situs E-Commerce Disdus.Com” Journal of Business
Strategy and Execution, 2013

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatrif. Bandung: CV

Alfabeta

Tjiptono, Fandy, “Pemasaran Jasa”, Bayumedia Publishing, Malang, 2007

Widianto, Adi., “anlisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian


Secara Dengan Sistem Pre order Secara Online”, 2013

http://www.alexa.com/ diakses pada tanggal 11 april 2017


63

https://apjii.or.id/survei2016/download/5R21UjzVrYSP674taAsNlKmoiM8cgk
diakses pada tanggal 11 april 2017

http://dagdig.com/kisah-sukses-lazada-dari-awal-berdirinya/ diakses pada


tanggal 3 april 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1:

PENGARUH ORIENTASI DAN PENGALAMAN BERBELANJA TERHADAP


MINAT BELI KONSUMEN DISITUS JUAL BELI LAZADA COM.
(STUDI KASUS PADA MAHASISWA STIEM BONGAYA)

No. Responden: ...........

Responden yang terhormat.

Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini, hanya semata-mata untuk data

penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul Pengaruh Orientasi

Dan Pengalaman Berbelanja Terhadap Minat Beli Konsumen Disitus Jual Beli

Lazada Com., studi kasus pada mahasiswa STIEM Bongaya. Angkatan 2013

jurusan manajement, Maka dari itu saya mengharapkan kesediaan saudara-

saudari untuk menjawab pertanyaan dengan baik. Atas waktu yang anda

luangkan, saya mengucapkan terima kasih.

Identitas Responden

1. Nama/ Stb :..........................................................................

2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Umur : 20-22 tahun ≥ 23 tahun

4. jurusan : Manajement Akuntansi

5. Berapakali anda berbelanja produk melalui lazada :

1 kali ≥ 2 kali

Isilah kuesioner ini sesuai dengan penilaian anda, dengan memberi tanda

(√) pada kolom yang tersedia, adapun makna dari tanda kolom yaitu sebagai

berikut:

a) Sangat setuju (SS), Point 5

b) Setuju (S) , Point 4

c) Kurang setuju (KS), Point 3


d) Tidak setuju (TS), Point 2

e) Sangat tidak setuju (STS), Point 1

Berilah tanda (√) pada jawaban yang paling sesuai menurut pendapat

anda.

Variabel Orientasi kenyamanan berbelanja

No Pernyataan SS S KS TS STS

1. Saya dapat menghemat waktu ketika


berbelanja di lazada com.
2. Saya menilai tinggi pada kenyamanan ketika
berbelanja di lazada com.
Saya membeli produk di situs lazada com.
3.
yang tampilannya sederhana dan mudah
digunakan

Variabel Orientasi Harga

No Pernyataan SS S KS TS STS

Sebelum melakukan pembelian di lazada


1.
com. Saya memperhatikan harga terlebih
dahulu

2. Saya berbelanja banyak dilazada ketika


mendapat harga promosi

Saya mengunjungi ke berbagai toko online


3.
terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk
membeli suatu produk di lazada com

Variabel Orientasi Kualitas

No Pernyataan SS S KS TS STS

1. Ketersediaannya produk-produk berkualitas


tinggi oleh lazada com sangatlah penting
buat saya

2. Saya menemukan produk berkualitas tinggi di


lazada com.
3. Standar dan harapan saya terhadap produk
yang saya beli di lazada com. Sangatlah
tinggi

Pengalaman Berbelanja
No. Pernyataan SS S KS S STS
saya merasa puas dengan pengalaman
1
berbelanja online sebelumnya di lazada.com
saya merasa senang dengan pengalaman
2
berbelanja online sebelumnya di lazada.com
saya akan berbagi pengalaman Berbelanja
3 online sebelumnya di lazada.com dengan
teman

Minat Beli

No. Pernyataan SS S KS S STS


Saya berminat membeli sebuah produk di
1
lazada.com
Saya akan mereferensikan lazada.com
2 kepada orang lain yang akan membeli
sebuah produk.
Saya akan lebih berminat membeli di
3
lazada.com dibandingkan di tempat lain.
X1 X2 X3 X41 Y
NO
X11 X12 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X33 X41 X42 X43 Y1 Y2 Y3
1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5
3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5
4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5
5 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
6 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5
7 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
8 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4
9 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4
10 5 5 4 5 5 5 3 3 5 3 4 5 5 5 5
11 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5
12 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4
13 5 5 5 3 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
14 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 5
15 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5
16 4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 5
17 5 4 4 3 3 3 4 5 4 3 3 3 4 3 4
18 4 4 4 3 3 3 4 4 5 3 3 3 5 3 5
19 4 4 4 3 4 3 5 4 5 5 3 4 5 3 5
20 4 4 4 3 5 3 5 4 5 5 4 4 5 3 5
21 5 4 5 3 4 3 5 5 5 5 4 4 5 3 5
22 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
23 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 2 5 5 4
24 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5
25 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2 5 4 4
26 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5
27 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 5 3 4
28 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2
30 3 5 3 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 5
31 3 3 5 3 4 3 4 3 4 4 5 5 4 3 4
32 3 3 5 3 2 3 5 4 5 3 3 3 4 3 5
33 3 3 5 3 3 3 5 4 5 3 4 2 4 3 5
34 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4
35 5 5 4 5 4 5 3 3 3 3 3 4 5 5 3
36 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4
37 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
38 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5
39 3 5 4 3 5 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4
40 4 5 5 4 4 4 5 3 4 5 2 3 5 4 4
41 5 5 5 3 3 3 5 4 5 3 3 3 3 3 4
42 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
43 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5
44 4 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5
45 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
46 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
47 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
48 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5
49 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4
50 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3
51 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5
52 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4
53 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5
54 4 4 4 5 5 4 3 5 3 3 5 5 4 5 3
55 5 5 5 3 5 3 4 5 5 4 5 5 4 3 5
56 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
57 5 4 5 4 5 5 3 3 3 3 5 4 5 4 3
58 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5
59 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5
60 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5
61 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5
62 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5
63 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3
64 4 4 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4
65 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
66 3 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 5 3 5
67 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5
68 4 5 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5
69 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5
70 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5
71 2 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5
72 3 3 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
73 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4
74 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5
75 3 3 2 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5
76 5 3 5 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4
77 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5
78 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5
79 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5
80 5 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5
81 5 5 5 4 4 2 4 3 4 4 5 4 5 4 4
82 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
83 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
84 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3
85 5 5 5 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 3 4
86 5 4 4 4 5 3 5 4 5 5 5 4 4 4 5
87 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
88 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5
89 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5
90 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Corrected
item total
Variabel Item rtabel Keterangan
correlation
(rhitung)
Orientasi 0.803 0.3 Valid
Kenyamanan 0.723 0.3 Valid
berbelanja ( ) 0.737 0.3 Valid
0.806 0.3 Valid
Orientasi
0.693 0.3 Valid
Harga ( )
0.850 0.3 Valid
0.819 0.3 Valid
Orientasi
0.754 0.3 Valid
Kualitas ( )
0.786 0.3 Valid
Pengalaman 0.639 0.3 Valid
Berbelanja 0.788 0.3 Valid
( ) 0.828 0.3 Valid
0.789 0.3 Valid
0.765 0.3 Valid
Minat beli (Y)
0.720 0.3 Valid

Tabel 4.11
Hasil Uji Reabilitas
Cronbach's Nilai Batas
Variabel Keterangan
Alpha Alpha
Orientasi
Kenyamanan 0.623 0.6 Reliabel
berbelanja ( )
Orientasi Harga ( ) 0.686 0.6 Reliabel

Orientasi Kualitas ( ) 0.691 0.6 Reliabel


Pengalaman
0.616 0.6 Reliabel
Berbelanja ( )
Minat beli (Y) 0.632 0.6 Reliabel
Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

Unstandardized
Residual
N 90
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std. Deviation
1.16825012
Most Absolute .062
Extreme Positive .047
Differences Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .589
Asymp. Sig. (2-tailed) .879

Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
Model B Error Beta
1 (Constant)
2.518 .971 2.593 .011
Orientasi
Kenyamanan .024 .051 .050 .476 .635
berbelanja
Orientasi Harga .068 .052 .146 1.314 .192
Orientasi Kualitas -.038 .057 -.075 -.666 .508
Pengalaman
berbelanja -.182 .057 -.399 -3.185 .002
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Orientasi Kenyamanan
.914 1.094
berbelanja
Orientasi Harga .806 1.241
Orientasi Kualitas .792 1.262
Pengalaman berbelanja
.632 1.583

Tabel 4.15
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Model Mean Std. Deviation N

Minat beli 13.0667 1.57794 90

Orientasi Kenyamanan
berbelanja 12.9889 1.58996 90

Orientasi Harga
12.2889 1.65063 90
Orientasi Kualitas
13.2222 1.51974 90
Pengalaman berbelanja 12.6444 1.69806 90

Tabel 4.16

Hasil Uji Regresi Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta
1 (Constant)
.978 1.599
Orientasi
Kenyamanan .048 .083 .048
berbelanja
Orientasi Harga .352 .086 .368
Orientasi Kualitas .393 .094 .379
Pengalaman
berbelanja .154 .094 .165

Table 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Adjusted Std.
Square R Error of
Square the
Estimate
1 .672a .452 .426 1.19542

Tabel 4.18
Hasil Uji Simultan (F)

Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression
100.132 4 25.033 17.517 .000b
Residual 121.468 85 1.429
Total 221.600 89

Table 4.19
Hasil Uji Parsial (t)

Model t Sig.
1 (Constant)
.612 .542
Orientasi Kenyamanan
berbelanja .574 .567

Orientasi Harga 4.115 .000


Orientasi Kualitas 4.196 .000
Pengalaman berbelanja 1.638 .105

You might also like