You are on page 1of 20
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 3 Juni 2015 Kepada Yth. 1. Sdr. Gubernur 2. Sdr. BupatiMWalikota di- Seluruh indonesia SURAT EDARAN Nomor: 290/2903/su TENTANG PEDOMAN PENDANAAN TANGGAP DARURAT BENCANA YANG BERSUMBER DARI BELANJA TIDAK TERDUGA. Bahwa penyelenggaraan perianggulangan bencana pada masa tanagap darurat harus dilakukan dengan cepat dan tepat sehingga dapat meminimalisasi korban seria kerugian harta benda yang akan ditimbulkan. Keadaan tanggap darurat juga harus didukung dengan kebijakan yang efektif dan efisien, terutama terkait dengan pencairan dana yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga, Sehubungan dengan hal tersebut, penggunaan belanja tidak terduga untuk mendanai kebutuhan tanggap darurat bencana sebagaimana dimaksud Pasal 162 ayat (8a), ayat (8b), dan ayat (8c) Peraturan Menterl Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah harus dilaksanakan dengan prinsip efektivitas, efisiensi, kepatutan dan kewajaran, transparansi dan akuntabilitas dengan memperhatikxan penggunaan dan prosedur penggunaan Belanja Tidak Terduga pada keadaan darurat bencane sebagaimana tercantur dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini, Demikian untuk dilaksanakan, MENTER! DALAM NEGERI, TJAHJO KUMOLO ‘Tembusan disampaikan kepada Yth: 1. Bapak Presiden Republik Indonesia; 2, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia; 3, Para Menteri Kabinet Kerja;dan 4, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. LAMPIRAN SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGER| REPUBUK NOGNES, NOMOR, TANGGAL TENTANG : PEDOMAN PENDANAAN TANGGAP DARURAT BENCANA YANG BERSUMBER DAR! BELANJA TIDAK TERDUGA PENGGUNAAN DAN PROSEDUR PENGGUNAAN BELANJA TIDAK TERDUGA PADA KEADAAN DARURAT BENCANA Pendahuluan Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada masa tanggap darurat herus dilakukan dengan cepat dan tepat sehingga dapat meminimalisasi korban serta kerugian yang ditimbulkan. Penyelenggeraan tanggap darurat di daereh juga harus didukung dengan kebijakan yang efektif dan efisien, terutama terkait dengan pencairan dana yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga, karena mekanisme pada waktu normal sudah tidak sesuai epabila diterapkan dalam masa tanggap darurat. Pedoman Pendanaan Tanggap Darurat Bencana yang Bersumber dari Belanja Tidak Terduga disusun sebagai acuan bagi pengguna dan pengelola dalam melaksanakan, menatausahaken, dan mempertanggunglawabkan belanja kebutuhan tanggap darurat yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga. Dengan tersusunnya pedoman ini diharapkan penyelenggaraan penangguiangan bencana pada keadaan darurat dapat dileksanakan dengan prinsip efektivitas, efisiensi, kepatufan dan kewajaran, serta transparan dan akuntabel sebagaimana dimaksud pasal 162 ayat (8a), ayat (8b), dan ayat (8c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2008, sebagaimane telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2008. Penggunaan Belanja Tanggap Darurat Bencana Dari Belanja Tidak Terduga A. Pengertian Belanja Tidak Terduga (BTT) Belanja Tidak Terduge adalah belanja untuk kealatan yang sifatnya tidak blasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangen bencana yang tidek diperkiraxen sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tehun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. B. Pengguna BTT Untuk Belanja Kebutuhan Tanggap Darurat Bencana 4, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPED) Provinsi 2, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Kabupaten/Kota. 3. SKPD yang melaksanakan fungsi sebagal penanggulangan bencana. G. Penggunaen BT Untuk Betanja Kebutuhan Tanggap Darurat Bencana Belanja Tidak Terduga untuk belanja kebutuhan tenggap darurat (Permendagri No 21 Tahun 2011 Pasal 162) untuk kebutuhen: 1. | Pencarian dan penyelamatan korban bencana Penggunaan Belanja Tidak Terduga untuk kegiatan pencarian den penyelamatan korban benana dapat berupa : bencana @. Perjalanan dinas dalam rangka pencarian dan penyelamatan korban sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 5, Honorarium/Uang Ielah dalam pencarian dan penyelamatan korban; ©. Transportasi tim pencarian dan pertolongan korben berupa sewia sarana transportasi deret, air, udara dan/atau pembelian bahan bakar minyak. 1) Yang dimaksud dengan transportasi darat antara lain: motor, mobil, truk, bus: 2) Yang dimaksud dengan transpottasi laut/sungai antara lain: perahu, motor boat, kapal; 3) Yang dimaksud dengan transportas! udara, antara lain: terbang; \elikopter, pesawat 4) Sarana transportasi ini diperlukan oleh tim/regu penolong yang tergabung dalam pencarian dan penyelamatan kerban bencana; 5) Penggunaan Belanja Tidak Terduga tidak diperkenankan untuk membeli alat transportasi, 4. Peralatan, berupa pembelian dan atau sewa perelatan pencarian dan penyelamatan. 1) Peralatan pencarian dan penyelamatan yang dapat dibeli antara lain: sepatu | bet, masker, tali temali, lampu senter, kabel, lampu, senso, dan peralatan | penearian dan penyclamatan lainnya; | 2)Peralatan pencarian dan penyelamatan yang dapat disewa adalah: perahu karet, genset dan alat berat pendukung pencarian dan penyelamatan lainnya, 2. |Pertolongan darurat Yang dimaksud dengan pertolongan darurat adalah segala upaya yang dilakukan dengan segera untuk mencagah meluasnya dampak bencana. Penggunaan ‘Belanja Tidak Terduga untuk pertolongan darurat bencane dapat berupa: a. Sewa peralatan darurat termasuk alat transportasi darurat darat, laut, dan udara; ‘b, Pengadaan etau Sewa peralatan dan/atau bahen seria jasa yang diperlukan untuk pembersihan puingllongsor, perbaikan tanggul, serta perbaikanf pengadaan rintisan jalanijembatan/ dermaga/helipad darurat dan peralatan lainnya yang bersifat sementara dan tidak permanen; 6, Pergerakan Tim Tanggap darurat dalam rangke pertolongan darurat. 3. Evakuasi korban bencana Penggunaan Belanja Tidak Terduga untuk evakuasi korban bencane melfputi a, Evakuasi korban, berupa sewa sarana transportasi darat, air, udata, dan/atau pembelian bahan bakar minyak yang diperlukan untuk menolong korban yang perlu dipindahkan ke tempat yang lebih aman; b. Pengadean alat dan bahan evakuasl, yang meliput! kantong mayat, tandu, tali temall, sarung tangan, sepatu bot, formalin, peralatan dan bahan evakuast fainnya, 4. Kebutuhan air bersih dan sanitasi Yang dimaksud dengan pengadaan air bersih adalah mengambil danfateu membeli air bersih termasuk di dalamnya melakukan proses penyaringan. Penggunaan Belanja Tidak ‘Terduga untuk pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi dapat berupa: a, Pengadaan aif bersih, baik pengadaan air bersih di lokasi beneana maupun mendatangkan dari luer daerah; b. Pengadaan/perbaikan senitasi, berupa: 1) Perbalkanipembuatan saluran air buengan untuk MOK dan drainase lingkungan; 2) Pengadaan MCK darurat; c. Sewa alat dan bahan pengolahan air bersih, berupa peralatan yang diperluken dalam penyediaan air bersih dan sanitasi; d. Sewa alat dan pembelian bahan sarana pendukung untuk pemulthan fungsi sumber air bersih; e. Transportasi, berupa sewa sarana transportas! darat, alt, udara, dan/atau pembelian bahan baker minyak untuk pengiriman air bersih, pengiimen peralatan dan bahan yang diperlukan dalam penyediaan air bersin, dan peralatan sanitasi ke lokasi penampungan sementara. 5. Pangan Yang dimaksud dengan pangan adalah makanan dan bahan pangan untuk korban bencana. Penggunaan Belanja Tidak Terduga untuk pemenuhan kebutuhen pangan dapat berupa: a.Pengadaan pangan, berupa makanan slap saji dan penyediaan balan makanan 4) Yang dimaksud dengan makanan siap sali seperti nasi bungkus, roti dan sejenisnya: 2} Dalam penyediaan pangan perlu diperhatiken Keperiuan pengan Khusus untuk bayi, Ibu hamil, ibu menyusul, dan lansia. b. Pengadaan dapur umum, berupa dapur laparngan siap pakai, lat dan Bahan pembuatan dapur umum seperti batu bata, semen, tenda, dan perlengkepan dapur umum Jeinnya, tennasuk didalamnya adalah pengadaan perlengkapan makan darurat; ©. Transportasi untuk distribusi bantuan pangan, berupa sewa sarana transportasi Sarat, air, udara, dan atau pembelian bahan bakar minyak. Serana transportasi tersebut dipertukan untuk pengiriman pangan dari tempat lain ke lokas{ kejadian, maupun dari dapur umum ke tempat pengungsian dan atau tempat terisolir, termasuk pengiriman elat dan bahan pengadaan dapur uum. ‘Sandang Penggunaan Belanja Tidak Terduga untuk pemenuhan kebutuhan sandang dapat berupa: a. Pengadaan sandang, berupa pakaian umum dewasa dan anak, perlengkapan sandang bayi, keperluan tidur, dan perlengkapan khusus wanita dewasa. 1) Yang dimaksud dengan pakaian umum dewasa dan anak antara lain celana, daster, kaos, seragam, sepatu anak sekolah, dan sejenisnya; 2) Yang dimaksud dengan sandang bayi antara lain popok, bedongan, selendang, selimut bayi, kelambu untuk bayi dan sejenisnya; 3) Yang dimaksud dengan keperluan tidur antara lain Kain sarung, kain, selimut, piyama, dan sejenisnya; 4) Yang dimaksud dengan perlengkapan khusus wanita dewasa adalah pembalut wanita dan sejenisnya. b. Transportasi untuk distribusi bantuan sandang, berupa sewa sarana transportasi darat, air, udara, danfataa pembelian bahan bakar minyak. Sarena transportasi tersebut diperlukan untuk pengiriman bantuan sandang dari tempat lain ke lokasi kejadian. Pelayanan kesehatan Penggunaan Belanja Tidak Terduga untuk pelayanan kesehatan dapat berupa: a.Pengadaan obat-obatan untuk korban bencana khususnya di tempat pengungsian; b, Pengadaan peralatan hygiene seperti sabun, shampo, sikat gigi, pasta gigi dan sejenisnya; . Transportesi untuk distribusi bantuan obat-obatan, berupa sewa sarana transportasi daret, air, udara, dan atau petnbelian bahan bakar minyak. Sarana. transportasi tersebut diperlukan untuk pengiriman bantuan obatobatan dari tempat lain ke lokasi kejadian. Penampungen serta tempat hunian sementara Penggunean Belanja Tidak Terduga untuk penampungan serta tempat hunian sementara dapat berupa : a. Pengadaan tenda; b, Pengadaan alas tidur antara lain matras, velbed, tikar, eclimut, kantung tidur dan sejenisnya; ¢. Pengadaan sarana penerangan, antara lain kabel, lampu, dan sejenisnya;, & Pengadaan Alat dan bahan, berupa peralatan dan bahan yang diperlukan untuk Pembuatan tempat penampungan den tempat hunian sementara, seperti alat pertukangan sederhana: - Transportasi dalam rangka distribusi peralatan untuk pengadaan penampungan Serta tempat hunian sementara, berupa sowa sarana transportasi datat, ai, dara, dan/atau pembelian bahan bakar minyak. Sarena ttansportasi tersebut iperiukan untuk pengitiman bantuan peralatan dan bahan pengadaan Penampungan dan tempat hunian sementara dari tempat lain ke lokas! keladian, D.Waktu Penggunaan BTT Pada Keadaan Darurat Bencana Batas waktu penggunaan Belanja Tidak Terduga adalah pada waktu status keadaan Garurat bencana, yaitu dimulai saat tanggap darurat ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui surat pemyatzan tanggap darurat sampai ketelapan tahap tanggap darurat selesai, Jangka waktu tanggap darurat beragam sesuai dengan besar kecilnya skola bencana dan lamanya ditetapkan berdasarkan kajian cepat sesuai dengan Kebutuhan. lll, PROSEDUR PENGGUNAAN BELANJA TIDAK TERDUGA PADA KEADAAN DARURAT BENCANA. A. Pernyataan Tanggap Darurat Bencana 1. Kepala daerah provinsi/kabupaten/kota yang terkena bencana wajlb membuat pemyataan tanggap darurat bencana sebagai syarat penggunean belanja tidak terduga untuk kebutuhan darurat bencanay; 2. Pemyataan tanggap darurat bencana harus didasatkan pada kajian cepat oleh BPBD/SKPD yang melaksanakan fungsi penanggulangan bencana bersama dengan SKPD terkait. B, Mekanisme Pencairan Dana 1. Kepala Pelakeana BPBD/SKPD yang melaksanakan fungsi penenggulangan bencana mengajukan Reneana Kebuiuhan Belanja (RKB) tanggap darurat bencane kepada PPKD selaku Bendahara Umum Daerah setelah masa tanggap darurat ditetapkan oleh Kepala Daerah; 2. PPKD selaku BUD mencairken dane tanggap darurat bencana paling lambat 1 (satu) hari kerja terhitung eejak ditorimanya RKB; Peneairan dana tanggap darurat dilakukan dengan mekanisme TU dan diserahkan kepada bendahara pengeluaran BPBD/ SKPD yang melaksanakan fungsi sebagat penanggulangan bencana. C. PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN *. Penggunean dana tanggap darurat bencana dicatat pada Bulu Kas Umum {ersendiri oleh Bendahara Pengeluaran pada BPBD/SKPD yang melaksenaken fungsi sebagai penanggulangan bencana; 2. Kepala Pelaksana BPBD/SKPD yang melaksanakan fungsi sebagai Penanggulangan bencana bertanggungjawab secara fisik dan kevangan terhadap Penggunaan dana tanggap derurat beneana yang dikslolanya; 8. Pertanggungjawaban atas penggunasn dana tanggap darurat bencana Gisampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD/SKPD yang melaksanakan fungsi ‘sebagai penanggulangan bencana kepada PPKD dengan melampirkan bukticbuktl Pengeluaran yang sah dan lengkap atau surat pernyataan tanggung jawab belenja; Pengadaaan barang/jasa untuk penyelenggaraan tanggap darurat bencana dapat cilakukan melalui pembelian/pengadaan langsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 5. Pertanggungjawaban penggunaan Belanja Tidak Terduga pada Keadaan tanggap daruret bencane dilaperkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah masa tanggap darurat bencana berakhir, dilampiri dokumen antara lain: 2) Kwitansi dan Berita Acara Penyerahan bantuan; b) Surat pernyataen penerimaan bantuan; ¢) Bukti Penyaluran Bantuan yang diketah leh pejabat setempat; ¢) Bukti transaksi pengadzan peralatan dan logistik; @) Bukti sewa kendaraan untuk pengiriman bantuan termasuk personil; ) Bukti pengepaken dan pengiriman bantuan sampai ke lokasl bencana; ¢) Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK) dalam hal pengadaan barang/jasa; h) Bukti-bukti lainnya yang sah. D.Tahapan Pencairan Dana Tanggap Darurat Bencana Yang Bersumber Dari Belanja Tidak Terduga Tahapan pencairan dana tanggap darurat yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga dapat difihat pada Gambar 1 di bawah ini. BPBD melakukan Kaji Cepat Laporan Hail Kaj Cepat © Pencairan Dana Tanagep Darurat den BT st Penggunaan Dana Tanggap Darurat Perianggurdlawaben penggunean Gana BTT Gambar 1 Pemiyataan Tengoap Datura a 'BPED boikeardinasl dengan Bagien Hukunt menyusan SK Pembebanan B17 Mekanisme Pencairan dan Pertanggunglawaban Belanja Tidak Terdiiga pada Keadaan Darurat Bencana Ketetangan Gambar 4: (1) Setelah terjadi bencana, BPED melakukan kaji cepat penilalan dampak bencana yang sekurang-kurangnya berisi fentang Identifikasi ferhadap cakupan lokesi © ” Sencana, jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan. Hasil penilaien kaji copat dilaperkan oleh Kepala BPBD kepada Kepala Daerah untuk kemudian diambil langkah-langkah selanjutnya: Berdasarkan hasil Kaji cepat, Kepala Daerah mengeluarkan Pernyataan Tanggap Darurat Bencana (Lihat Format 4); Kopala Peleksana BPBD mengejukan Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) fanggap darurat bencana kepada PPKD (Lihat Format 2); BPBD berkoordinasi dengan bagian hukum untuk menyusun Surat Keputusan (SK) Kepala Daerah tentang Pembebanan BTT untuk belanja kebutuhan Tanggap Daturat Bencana; Setelah menerima RKB dan SK Pembebanan BTT, PPKD selaku BUD mencairkan dana tanggap darurat bencana paling lambat 1 (satu hari) Pencairan dana tanggap darurat dilakukan dengan mekanisme TU (Tambah Uang) dan diserahkan kepada bendahara pengeluaran BPBD; Penggunaan dana tanggap darurat bencana dicatat pada Buku Kas Umum tersendiri oleh Bendahara Pengeluaran pada BPBD; Pertanggungjawaban atas penggunaan dana tanggap darurat bencana Gisampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD kepada PPKD (ihat Format 3, Format 4, Format 5, Format 6, Format 7, Format 8, Format 9, Format 10, dan Format 11), E. Pengembalian Sisa Lebih Anggaran Dalam hel terdapat sisa dana tanggap darurat bencana yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga, disetorkan ke Kas daerah paling lambat bersamaan dengan penyampaian pertanggungjawaban penggunaan dana tanggap darurat bencana. FORMAT ~ 1: Contoh Format Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana GUBERNUR/BUPATUWALIKOTA ... SURAT PERNYATAAN TANGGAP DARURAT BENCANA NOMOR Yang bertanda tangan di bawah ink Nama Sie Jabatan : GubernurfBupatiWalikota 2 Dengan ini berdasarkan hasil keji cepat dari Baden Penanggulangan Bencane Daerah Kabupaten/iKota............... Menyatakan bahwa: a Be gies dst x, Untuk melaksanakan pasal 21 ayat (1) huruf b, jo pasal 23 ayat (2) Peraturen Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, BupatiWalikota .... Menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana. y. Status keadaan darurat sebagaimena ditetapkan pada butir a, berlaku selama ..... hari, sejak ABNQOEE scooters ... Sampai dengan ...... Demikian Surat Pemnyataan ini dibuat dengan sebenamya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan diosa pada tangas... GUBERNUR/BUPATIAVALIKOTA... NAMA *) menerangkan keadaan beneana dan dampaknya FORMAT 2: Gontoh Format Rencana Kebutuhan Belanja (RKB) RENCANA KEBUTUHAN BELANJA TANGGAP DARURAT BENCANA. PROVINSVKABUPATENIKOTA. 00.0... Peikiraan Kebutuhgn Dana (Rp) > 1 ; : : i Total Tempat, tanggabbulan-tahun KEPALA PELAKSANA, BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINS}/KABUPATEN/KOTA... Nama, NIP. FORMAT ~ 3: Conteh Format Kwitansi Pertanggungjawaban Logo Daerah KWITANS! ‘Sudah terima dari Uang sebesar Terbliang Untuk pembeyaran Tanggal Bendahara Pengeluaran BPBD, Yang Menerima (*) ") Péjabat yang diberikan kuasa untuk menerima dana tanggap darurat bencana FORMAT ~ 4: Conioh Format Berita Acara Serah Terima Peralatan dan Logistik BERITA ACARA SERAH TERIMA PERALATAN DAN LOGISTIK No:... Pada hati ini, Tanggal.... , yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Jabatan Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, Nama Jabatan ; Selanjutrya -but PIHAK KEDUA Dengan ini PIHAK PERTAMA menyerahken kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA bantuan berupa peralatanilogistik sebagai berikut: No = woman Kewiaigan &| ofp} fs Untuk operasional tanggap darurat bencana.... PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, FORMAT ~ 5: Contoh Format Kwitansi KWITANS! ‘Sudah terima dari Uang sebssar PULRpR ig ee co. Se amen ee Terbileng o_o Uniiepembeyaran'= Ss FORMAT 6: Contoh Format Rekapitulasi Betanja Barang REKAPITULASI BELANJA BARANG Penanggung Jawa, FORMAT —7; Contoh Format Rekapitulasi Bantuan dalam Bentuk Barang REKAPITULAS! BANTUAN DALAM BENTUK BARANG . Tanggal:.. sid. i | tt Suma tempat), ....(tenggal, bulan, tahun) Pembawa Baran ‘Yang Menerima ‘ane pecreratian ig Nene iS seni) yo ote Penanggung Jawab, Nie. FORMAT ~ 8: Rekapitulasi Bantuan dalam Bentuk Jasa : | REKAPITULAS] BANTUAN DALAM BENTUK JASA Tanggal: Jumiah (tempat), ....(tanggal, bulan, tahun) ‘Yang menyerahkan Pembawa ‘Yang Menerima Bantuan Jesa Bantuan oo) Penanggung Jawab, FORMAT ~ 9: Contoh Format Rincian Penerima Bantuen beranglJesa RINCIAN PENERIMA SANTUAN BARANGWASA Periode waktu Jeni berangiiasa Penerima Nama-Nama Nilei yang : Nec ames Ditetins (Sp _| Tanda Tangan | TOTAL DANA (tempat), (tanggal, bulan, tahun) Yang Menyerahkan Bantuan FORMAT ~ 10; Contoh Format Penerima Honorarium/Uang Lelah RINGIAN PENERIMA HONORARIUM/UANG LELAH Periode waktu Jenis barangljasa Penerima Nama-Nama Nilai yang . Sketelangane No Penannis Diterima (Roy | Tanda Tangan Keterangan, TOTAL DANA i stterpat), . (tanggal, butan, tahun) ‘Yang Menyerahkan Bantuan FORMAT ~ 11: Contoh Format Rekapitulasi Penyaluran Dana Tanggep Darural yang Bersumber dari Belanja Tidak Terduga REKAPITULAS! PENYALURAN BELANJA TIDAK TERDUGA Tanggal Bencana Tempat TOTAL DANA (tempat), .....(tanggal, bulan, tahun) Penanggung Jawab, MENTERI DALAM NEGERI, TYAHJO KUMOLO

You might also like