You are on page 1of 39
BAB 10 MENERAPKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA Kompetensi Dasar : 3.9. Menerapkan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja 4.9, Memberikan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja Skema Sertifikasi: Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) A) PENGERTIAN Kecelakaan dapat terjadi di mana-mana dan kejadiannya selalu mendadak. Kekagetan yang ditimbulkan oleh kecelakaan dan rasa takut melihat akibatnya membuat orang menjadi panik. Oleh karena itu pengetahuan tentang P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dapat digunakan untuk mengatasi situasi tersebut. P3K ditujukan untuk memberikan pengobatan dan perawatan darurat bagi korban sebelum pertolongan yang lebih mantap diberikan oleh dokter atau tenaga yang lebih ahli. Tindakan yang dilakukan dalam P3K tidaklah dimaksudkan untuk memberikan pertolongan sampai selesai. Pertolongan pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan pertolongan pertama ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami. Pertolongan pertama biasanya diberikan oleh orang-orang di sekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan | kematian. P3K adalah pemberian pertolongan, pengobatan dan perawatan yang sifatnya darurat dan harus dilaksanakan dengan cepat, tepat dan serasi ketika menangani korban kecelakaan atau bencana sebelum ; dirujuk ke rumah sakit atau sarana kesehatan lain yang lebih memadai- Keselamatan Kesehatan Kerja dan Linghungan Hidup (K3LM) i ae ae Dipindsi dengan Camscanner © Kecelakaan adalah kejadian di luar kemampuan manusia, disebabkan oleh kekuatan dari luar, terjadi sec mendadak dan dapat menimbulkan. Kan baik jasmani maupun rohani (WHO) Ben ya adalah kejadian yang sifatnya massal menimpa suatu wilayah, daerah, atau negara, dan menimbulkan kerusakan dan kerugian material maupun spiritual, dan juga korban nyawa. BJRUANG LINGKUP Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut diantaranya: Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya Seringkali kita lengah atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efisien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumber daya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota. © Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dan sebagainya. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain. Pada setiap kecelakaan akan dijumpai situasi di bawah ini: 1, Kekacauan dan kepanikan di tempat kejadian Melibatkan korban yang jumlahnya mungkin lebih dari satu dengan berbagai macam gangguan seperti gangguan pernafasan, gangguan kesadaran, perdarahan dan trauma yang lain. 2. Seorang penolong P3K harus mampu menilai, dan menanggulangi hal-hal di atas. Yang harus dilakukan adalah: © Menghilangkan kekacauan dan menata tempat kejadian. * Merencanakan tindakan dan melakukan prioritas korban. 3. Untuk itu lakukan prinsip penanganan korban, yang disingkat DRABC (Danger, Response, Airway, Breathing, Circulation), yaitu: - Danger : Pelaku P3K harus melihat situasi dan kondisi sekitar sebelum menangani korban. & {4B 30 | MereaphanFertdongan Periama Pa Kecelaaan Kea Dipindsi dengan Camscanner - Response - Airway - Breathing - Circulation Lakukan penilaian kesadaran korban baik secara langsung (ditepuk pipi, digoyang- goyangkan bahunya) maupun secara tidak langsung (dipanggil). Buka jalan napas korban, dan bersihkan jika ada sumbatan atau benda asing. Lakukan penilaian pernapasannya. Berikan napas buatan jika korban tidak bernapas. Periksa denyut jantungnya dengan menilai denyut nadi korban. Lakukan RKP (Resusitasi Kardiopulmoner )/RJP (Resusitasi Jantung Paru)/jika denyut jantungnya tidak ada. Sering disebut BHD (Bantuan Hidup Dasar) atau RJP (Resusitasi Jantung Paru) intinya adalah melakukan oksigenase darurat. Dilakukan pada kecelakaan: ° Tersedak. * Tenggelam. * Sengatan listrik. Penderita tak sadar. Menghirup gas dan atau kurang oksigen. Serangan jantung usia muda, henti jantung primer terjadi ® SISTEMATIKA PERTOLONGAN PERTAMA Secara umum urutan pertolongan pertama pada korban kecelakaan adalah: 1. Jangan Panik Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan 7 kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong. Jauhkan atau Hindarkan Korban dari Kecelakaan Berikutnya Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan ulang yang akan memperberat kondisi korban, Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan Ppertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan Perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian 4 Kean on iegungan Hap a) 2. E: SARs oe ea a ee Dipindsi dengan Camscanner bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayaka: atau memperparah kondisi korban Perhatikan Pernafasan dan Denyut Jantung Korban Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafas: bantuan. Pendarahan Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa_ kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan’ atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apa pun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalaw lokasi Juka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh. Perhatikan Tanda-tanda Syok Syok dapat disebabkan karena peredaran darah yang terganggu sehingga terganggunya fungsi-fungsi di dalam tubuh. Tanda-tanda syok harus diperhatikan, seperti kesadaran menurun, denyut nadi cepat >140/menit dan semakin lama melambat bahkan hilang, penderita mual, badan dingin, lembap dan pucat, napas tidak teratur, pandangan kosong, tidak bercahaya dan pupil melebar. Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah- muntah dalam keadaan setengah sadar, baringkan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cedera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar ) letakkan dalam posisi setengah duduk. Jangan Memindahkan Korban Secara Terburu-buru Korban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cedera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan di tempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah di bidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasai rsumbat oleh kotoran atau muntahan. {BAB 10 | Menerapkan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Ker Dipindsi dengan Camscanner Segera Transportasikan Korban ke Sentral Pengobatan Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten. x _G) PELAKSANAAN P3K Tujuan: © Mencegah kematian. * Mencegah komplikasi (cacat/infeksi). * Menunjang upaya penyembuhan. Unsur yang berperan dalam kecelakaan: * Korban (bayi, anak, dewasa, usia lanjut, dan lain-lain). * Penyebab (kimia, fisika, biologi). © Lingkungan fisik (pakaian, peralatan, material, dan lain-lain). © Lingkungan sosial (pekerjaan, situasi lalu lintas, rekreasi, dan lain-lain). Sikap dan Perilaku seorang pelaku P3K Perilaku seorang pelaku P3K yang terdiri dari paramedis, siswa, organisasi pramuka dan PMR harus sesuai dengan tuntutan kemanusiaan dalam rangka memberikan pertolongan dan memiliki standar dan keseragaman tindakan. Paramedis adalah profesi medis, biasanya anggota layanan medis darurat, yang terutama menyediakan perawatan gawat darurat dan trauma lanjut pra-rumah sakit. Menurut Undang-undang Tahun 1964 No. 18 tentang Wajib Kerja Tenaga Paramedis. Pasal 1, maka tenaga : paramedis dimaksud tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan | rendah, antara lain: * Di bidang farmasi: Asisten apoteker dan sebagainya. * Di bidang kebidanan: Bidan dan sebagainya. * Di bidang perawatan: Perawat, phisio-terapis dan sebagainya. * Di bidang kesehatan masyarakat: Penilik kesehatan, nutrisionis. * Di bid analis). ‘bidang kesehatan lain (umpama untuk laboratorium, Kosetamatan Kesel ja dan Lingkungan Midup (K3LH) Dipindsi dengan Camscanner Paramedis bertugas mempersiapkan perawatan gawat darurat segeré krisis intervensi, stabilisasi penyelamatan hidup, dan mengangkut klien yang sakit atau terluka ke fasilitas perawatan gawat darura dan bedah seperti rumah sakit dan pusat trauma bila memungkinka Adapun perilaku seorang pelaku P3K adalah: * Tetap tenang dan memperhatikan situasi dan kondisi sekitar, ¢ Kumpulkan keterangan yang diperlukan dengan cepat, jelas dan lengkap. 3 * Lakukan penanganan sederhana dan tepat guna sesuai prioritas dan jenis cedera. 4 * | Evakuasi dan transportasikan korban ke sarana kesehatan un\ mendapat perawatan lebih lanjut. Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana dilakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan. @ CARA PENGANGKUTAN KORBAN 1, Pengangkutan Tanpa Menggunakan Alat atau Manual Korban dengan Posisi Tengkurap Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Gambar1 Dipindsi dengan Camscanner Langkah 4 Langkah 5 Penjelasan Langkah 1 :, Masukan kedua tangan kiri dan kanan tepat di bawah ketiak korban dan pegang erat-erat tubuh korban dengan melebarkan telapak tangan pada punggung korban. Langkah 2 : Angkat korban untuk disiapkan posisi berdiri. Langkah 3. : Siapkankorbanuntuk diangkat dengan menempatkannya di posisi samping dan pindahkan tangan korban ke punggung, dan kepala penolong berada di antara tangan dan ketiak korban. Langkah 4 : Angkat korban, stabilkan posisinya di tubuh penolong, pegang pergelangan tangan korban dengan tangan kiri dan kaki korban sebelah kiri dengan tangan kanan. Langkah 5 : Korban siap dibawa, posisi sudah stabil kaki korban sebelah kiri dan tangan kanannya digabungkan. Korban dengan Posisi Telentang Langkah 1 Langkah 2 Dipindsi dengan Camscanner Langkah 3 Langkah 4 Penjelasan Langkah 1 Angkat tubuh korban dengan merangkul dan pegang tangan kanannya. Langkah 2: Buat tumpuan (kuda-kuda) kaki kanan penolong, dengan posisi setengah berdiri, masukan kepala di bawah ketiak korban dan pegang kaki kanan dan tangan kanan korban, untuk disiapkan posisi berdiri. Langkah 3: Angkat korban, stabilkan posisinya di tubuh penolong, Langkah 4 pegang pergelangan tangan korban dengan tangan kiri dan kaki korban sebelah kiri dengan tangan kanan. Korban siap dibawa, posisi sudah stabil kaki korban sebelah kiri dan tangan kanannya digabungkan. Korban Posisi Telentang dengan Kondisi Derajat Kemiringan Tanah atau Medan yang Menurun [BAB 10 | Menerapkan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja a ann Dipindsi dengan Camscanner Ppenjelasan Ikat pergelangan tangan korban dengan saputangan ata’ asukan kepala penolong ditengahnya, penolong bergerak se ahan naik ke atas secara merangkak. Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang: Evakuasi korban dengan tiga orang pada satu posisi yang sama. u dasi, nn cara perl Langkah 1 Langkah 2 Gambar 4 Langkah 3 Dipindsi dengan Camscanner Penjelasan Langkah 1: Penolong berjumlah tiga orang siap di posisi samping _ korban. Q Langkah 2 : Penolong siap mengangkat korban dengan kedua _ tangan berada di bawah tubuh korban. Langkah 3: Penolong secara bersama mengangkat korban dengan — membuat tumpuan pada kaki kiri masing-masing penolong dengan posisi setengah berdiri. 3 Langkah 4 : Masih dengan posisi yang sama penolong secara_ bersama memiringkan tubuh korban (mendekap) _ memindahkan tumpuan angkut ke badan penolong. — Langkah 5 : Korban siap dibawa oleh penolong. Evakuasi korban dengan tiga orang pada posisi yang berhadapan. _ Langkah 2 Langkah 3 Langkah 1 Gambar 5 Penjelasan Langkah 1 : Penolong berjumlah tiga orang siap di posisi silang samping kiri kanan korban. Langkah 2 : Penolong siap mengangkat korban dengan kedua | tangan berada di bawah tubuh korban. Penolong secara bersama mengangkat korban dengan membuat _ tumpuan pada kaki kiri masing-masing penolong dengan posisi setengah berdiri Langkah 3: Korban siap dibawa oleh penolong. Dipindsi dengan Camscanner Evakuasi korban dengan empat orang pada posisi yang berhadapan. Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Gambar6 6a Langkah 4 Penjelasan . Langkah 1 : Posisi penolong berada di kedua sisi korban kiri | dan kanan. Tangan berada di bawah tubuh korban dan saling berpegangan. Langkah 2° : Posisi penolong dengan kedua tangan siap mengangkat korban. Langkah 3: Posisi penolong secara bersama-sama mengangkat korban dengan posisi setengah berdiri. Dan menjaga kestabilan Korban. Langkah 4 : Korban siap diangkat di evakuasi- Kesetamatan Kesehat Kerja dat Linglangan Hidup(K3LHY Sa: Dipindsi dengan Camscanner Gambar7 Penjelasan © Gambar 7, adalah cara mengangkat korban dengan kain sprei, perhatikan posisi korban tengkurap, kemungkinan indikasi adanya patah tulang punggung. * Gambar 7.b, posisi penolong yang berjumlah 4 orang pada saat membawa tandu. Rangkaian Pemindahan Korban Persiapan. Pengangkatan korban ke atas tandu. Pemberian selimut pada korban. Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera. aoge Prinsip Pengangkatan Korban dengan Tandu a. Pengangkatan korban. Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban. b. Sikap mengangkat. Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari _ cedera. Posisi siap angkat dan jalan. 3 Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tinggi dari kaki, kecuali; 3 - Menarik, bila tungkai tidak cedera. - Menurun, bil: ge atau hipotermia. ‘BAB 10 | Menerapkan Pertolongan Pertama Pada Kecolaksan Kerja ana os a eT Dipindsi dengan Camscanner - Mengangkut ke samping. - Memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu. - Kaki lebih tinggi dalam keadaan syok. Transportasi merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas perawatannya lebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi klien/korban cedera cukup parah sehingga harus dirujuk ke dokter. Tata cara Pemindahan Korban a. Dasar melakukan pemindahan korban; aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agar tetap segar. b. Syarat pemindahan korban: 1) Korban tentang keadaan umumnya cukup baik. 2) Tidak ada gangguan pernapasan. 3) Pendarahan sudah diatasi. 4) Luka sudah dibalut. 5) Patah tulang sudah di bidai. Sepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari korban yaitu: a. Keadaan umum korban. b. Sistem persarafan (kesadaran). c. Sistem peredaran darah (denyut nadi dan tekanan darah). d. Sistem pernapasan. e. Bagian yang mengalami cedera. (DD TEKNIK DASAR P3K Keterampilan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) merupakan. salah satu kegiatan penting bagi tenaga kesehatan yang memberikan dalam hal pengalaman kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain, dan kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra tenaga kesehatan profesional di masyarakat. Keterampilan P3K merupakan seperangkat keterampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada klien yang berhenti bernafas, pendarahan parah, syok, dan Patah tulang. Bo eselamatan Kesehatan Kerja dar Lingkungen Hidup Dipindsi dengan Camscanner Keterampilan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) dan pengetahuan praktis tentang keschatan merupakan modul utama tenaga kesehatan yang selaras dengan perkembangannya agar mampt menjaga keschatan dirinya dan keluarga serta lingkungannya, dan. mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain. yang mengalami kecelakaan. @ MATER! POKOK P3K P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) dapat dikelompokkan | berdasarkan kondisi tubuh yang mengalami kecelakaan sehingg: membutuhkan penanganan cepat. Urutan tindakan penanganan secaré umum adalah sebagai berikut: * Cari keterangan penyebab kecelakaan. * | Amankan korban dari tempat berbahaya. * Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarah dan kesadaran. Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia. * Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan. 1. | P3K bagi Klien yang Berhenti Bernafas Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan meniupkan nafas ke paru-paru korban. Langkah-langkah pertolongan dengan nafas buatan dari mulut | ke mulut/hidung sebagai berikut: a. Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas. Rahang ditarik sampai mulut terbuka. c. Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban Tapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya. Tiup ke mulut/hidung korban, kepada orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit, sedangkan pada amak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit. BAB 10 | Menerapkan Pertolongan Pertema Pada Kecelakaan Ker Dipindsi dengan Camscanner 2. P3K bagi Korban Sengatan Listrik a. Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering. b. Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang, menempel pada tubuh korban. c. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang. 3. P3K bagi Klien yang Menderita Pendarahan Parah a. Luka hendaknya ditutup kain kassa kompres yang steril, selanjutnya kain kassa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. b. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kassa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika. c. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada risiko infeksi. d. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit disekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak. e. Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam syok, untuk itu diselimuti dan letakan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang. 4. Pertolongan Pertama Mengurangi Syok a. Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan syok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena syok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting. b. Tanda-tanda syok. oe 1) Denyut nadi cepat ta 2) Merasa lemas. eselamatan Kesehatan Kerja dan Linghungan Hidup (SLM) Dipindsi dengan Camscanner 3) 4) 5) 6) 7) 8) c. Pertolongan pertama mengurangi syok antara lain dilakukan dengan cara: 1) Menghentikan pendarahan. 2) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas. 3) Memberi nafas buatan. 4) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan. 4 d. Langkah-langkah pelaksanaan pertolongan pertama mengurangi_ syok: 3 D Baringkan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah | aliran darah ke jantung dan otak. 2) Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala. j 3) Selimuti klien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin. 4) Usahakan klien tidak melihat lukanya. 4 5) Klien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan syok yang terdiri dari: - 1 sendok teh garam dapur. - Ysendok teh tepung soda kue. - 4-5 gelas air. - Bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh. 6) Perlakukan klien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri 7) Cepat-cepat panggil dokter/telepon ambulan darurat. Selain itu ada ju; kita melakukan tin darurat) terlebih di Muka pucat. 4 Kulit dingin, keringat dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang klien menggigil. Merasa haus. Merasa mual. Nafas tidak teratur. Tekanan darah sangat rendah. akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada syok yang lebih parah ng dinamakan prinsip life saving, artinya _ ntuk menyelamatkan jiwa korban (gawat_ , baru kemudian setelah stabil disusul _ ‘DAB 10 | Menerapkan Pertolongan Pertama Pada Kecolokaan Kerla sit. oo tC ane Dipindsi dengan Camscanner tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi di mana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa terselamatkan. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Patah Tulang a. Tanda-tanda patah tulang 1) 2) 3) 4) 5) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka. Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal. Ada rasa nyeri kalau digerakkan. Kulit tidak terasa kalau disentuh. Pembengkakan dan warna biru disekitar kulit yang luka. b. Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang 1) 2) 3) 4) 5) ©. Macam-macam patah t 1) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulan datang. Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan. Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya: - Hentikan pendarahan serius yang terjadi. - Usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan. - Upayakan lalu lintas udara tetap lancar. - Jika diperlukan buatlah nafas buatan. - Jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agaT leher tidak bergerak. Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang- Pasanglah selalu pembalut (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita : wae Patah lengan bawah pergele tangan Dipindsi dengan Camscanner Letakan perlahan- lahan Iengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada. * Siapkan 2 pembalut (bidai) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, _ } tketkaniah pembotut di bagian ates dan satu untuk membalut bawah pada lengan yang petah bagian dalam, sedang yang lain untuk membalut bagian luar. * | Usahakan pembalut merentang dari siku sampai ke punggung jemari * Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku. Koran digunakan sebagai pembalut darurat = Gambar 1a Gambar 1.b 2) Patah tulang lengan atas (siku ke bahu): ! erly Buatleh pembelut lebih panjang daritulang 4 Kalaujemanmembru, ionggarkan pembelut yang harus di topang Gambar 2.a Gambar 2.5 | * Letakan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin. * Letakan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempeél perut. BAB 10 | Menerapkan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja Dipindsi dengan Camscanner * Pasang satu pembalut (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah. * Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan bulatan (bidai). 3) Patah tulang lengan bawah Letakkan pembalut (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari. 4) Patah tulang di paha * Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi syok dulu dan segera panggil dokter. * Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal. * Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar. ¢ Gunakan 2 pembalut papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk. «Panjang pembalut untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembalut untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut. 6, Pembalut dan Pembalutan 1. Pembalut Macam-macam pembalut: a. Pembalut segitiga atau mitela. Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga. b. Pembalut plester. Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/lutut meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), beuton (alat untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup). Balut pita gulung. d. Pembalut cepat. . Pembalut ini siap. pakai ter dan pembalut gul 2 dari lapisan kassa steril, eselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungon Hidup (K3LM) Dipindsi dengan Camscanner Jenis-jenis pembalut: ‘© Pembalut kassa gulung. ¢ —Pembalut kassa perekat. * Pembalut penekan © Kassa penekan steril (beraneka ukuran). * Gulungan kapas. ¢ Pembalut segitiga (mitela) 2. Pembalutan Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi risik kerusakan jaringan yang telah ada schingga mencegah maut mengurangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi. Kegunaan pembalutan adalah: Menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dan lain-lain. b. Melakukan tekanan. c. Mengurangi atau mencegah pembengkakan. d. Membatasi pergerakan. e. Mengikatkan bidai. a. Indikasi pembalutan: Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurangi rasa nyeri. Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut: a. Bundar, pada kepala. b. Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis. Bulat panjang hampir sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari tangan. d. Tidak karuan bentuknya, pada persendian. c 7. Pembidaian Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai: a. Bidai harus melebihi dua persendian yang patah. b. Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih. c. Bidai dibungkus agar empuk. Dipindsi dengan Camscanner d._ Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena dapat mengganggu aliran darah dan dapat merusak jaringan tubuh, tapi jangan kelonggaran. Alat-alat bidai: a. Papan, bambu, dahan. b. Anggota badan sendiri. cc. Karton, majalah, kain. d. Bantal, guling, selimut. Penjelasan pembidaian: a. Pembidaian patah tulang paha atau kaki. Dipindsi dengan Camscanner Gambar a.3 p. Pembidaian patah lengan. Gambar b.1 Gambar b.2 Bidai untuk patah tulang lengan bawah atau pergelangan tangan Bidai untuk jari tulang yang patah [BAB 10 | Menerapkan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja Dipindsi dengan Camscanner c. Pembidaian cedera patah punggung. Gambar c.4 Penjelasan pembalutan: Pembalutan segitiga pada kepala di hidung, dagu,kuping dan sekitar mata (Gambar a, a.1, a.2). a Sambar a1 4 Cara menutup luka pada hidung dan dagu Cara menutup luka pada telinga dan dagu Cara menutup luka pada daerah mata {AB 10 | Meneraphan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja Dipindsi dengan Camscanner Gambar 3.a AS Gambar 4.a Gambar 3.b Gambar 3.c Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki (Gambar 4). — set Gambar5.b Gambar 4.b Pembungkus segitiga untuk membuat gendongan tangan. (Gambar 5). Gambar 4.c Gambar 5.c & Dipindsi dengan Camscanner d Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi (Gambar 6). | P| Gambar 6.a =A ' Gambar 6.b H Gambar7 Cedera telapak tangan; bungkus tangan (kecuali ibu jari) dengan pembalut dasi Bungkuskan sisa pembalut pada tangan dan jari-jari dan ikatkan di punggung tangan Pembalutan spiral pada tangan (Gambar 7) Balutkan secara spiral pada tangan sejauh yang dibutuhkan Pembalutan dengan perban membentuk angka § ke tangan atau pergelangan tangan yang cedera (Gambar 8). Ss Gambar8 Balutkan secara spiral ke jari yang cedera, kembali ke pergelangan kemudian diikatkan di pergelangan AB 10 | Meneraptan Pertolongan Pertama Pada Kecelakonn Kerla Dipindsi dengan Camscanner a Gambar 9 Gambar 9.a Gambar 9.b gambar 9.c h. Pembalutan luka pada telapak dan mata kaki (Gambar 10). Gambar 10 @® BATASAN UMUM P3K P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktik, maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktik tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban. Sebagai seorang tenaga kesehatan, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam seringkali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan Pertolongan sementara dan membawa korban ke rumah sakit atau dokter terdekat. Tujuannya adalah mencegah kematian dan mempertahankan hidup, ™mencegah penurunan kondisi badan atau cacat. "eselomatan Kesehatan Kr dan Linghungan Widup(KSLH) ap Dipindsi dengan Camscanner Sikap Penolong a Tidak panik, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban, namun tetap waspada pada luka yang diderita korban. Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan. Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar Perhatikan tanda-tanda syok. Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan keparahan luka yang dialami korban, Kewajiban Penolong a. c d. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan b. Perhatikan keadaan penderita. Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan. Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban ke rumah sakit. Wilayah Penolong Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya sementara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan. B BEBERAPA KECELAKAAN DAN PERTOLONGANNYA 1 Pingsan Pingsan adalah situasi di mana korban tidak sadarkan diri tetapi masih bernafas. Macam-macam pingsan: a Pingsan karena sengatan matahari * Gejalanya Penghentian keringat yang tiba-tiba, korban lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan tegak, suhu tubuh 40-410C, pernapasan cepat dan tidak teratur. * Pertolongan ~ Baringkan sal teduh dan banyak angin, kompres seluruh tubuh dengan air dingin, usahakan agar tidak BAB 10 | Menerapkan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja Dipindsi dengan Camscanner - — ee menggigil dengan memijat kaki dan tangan, bila keadaan tidak membaik bawa ke rumah sakit. b. Pingsan karena kelelahan/kelaparan ¢ Gejalanya Kedinginan dan berkeringat, lemah, pandangan berkunang- kunang, kesadaran menurun/mulai tidak sadarkan diri. * Pertolongan Baringkan di tempat datar, letakan kepala lebih rendah dari kaki, buka baju bagian atas, dan kendurkan pakaian yang menekan. Bila muntah miringkan kepala, beri bau- bauan yang merangsang, setelah sadar beri minuman air gula. 2. Syok Syok adalah disebabkan peredaran darah terganggu karena kekurangan cairan sehingga mengakibatkan terganggunya alat tubuh. * Gejalanya Kesadaran menurun, denyut nadi cepat >140/menit dan semakin lama melambat bahkan hilang, penderita mual, badan dingin, lembap dan pucat, napas tidak teratur, pandangan kosong, tidak bercahaya, pupil melebar. + Pertolongan Baringkan kepala lebih rendah dari kaki kecuali gegar otak, tarik lidah penderita keluar, bersihkan hidung dan mulut dari sumbatan, selimuti, hentikan pendarahan bila ada patah tulang pasang bidai, bawa ke rumah sakit. 3. Keseleo * Gejalanya Keadaan di mana persendian keluar dari sendinya, lalu kembali lagi. * Pertolongan - Istirahatkan korban dengan letak keseleo ditinggikan. - Boleh dikompres air hangat. - Bila lutut dipasang knees decker, lakukan pembalutan agar keras pada bagian lain. - Bawa ke rumah sakit untuk memastikan apakah ada retak | “atau patah tulang. ‘Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hun (K3LH) Dipindsi dengan Camscanner 4. 1 a. patah Tulang Menurut Kontaminasinya Patah tulang tertutup Ujung tulang tak berada di Iuar. Patah tulang terbuka Ujung tulang berada di luar. Jenis Patah Tulang Terbuka 1) Patah tulang belakang. 2) Tanda-tanda Gerakan tak normal, tambahan adanya bengkak, sakit bila digerakkan. Pertolongan Usahakan tulang yang patah tidak bergerak dengan memasang bidai dan bawa ke rumah sakit. Tanda-tanda Tulang mencuat keluar, menjadi kotor, pendarahan sulit dihentikan. Pertolongan Mencuci luka dengan air bersih, tulang yang keluar dimasukkan, tutup dengan kassa steril, gunakan antiseptik, pasang perban elastis dan setelah selesaj pasang bidai dan langsung transportasi. * Tanda-tanda: Sulit ditentukan bila keliru akan fatal, Pertolongan: Bila korban jatuh atau jatuh terduduk yang kerag dan mengeluh sakit di punggung dan nyeri jis ditekan maka korban tidak boleh duduk, pungpun harus tetap datar dan di transportasi dalam keacag® telentang dan di bidai. m Patah tulang panggul. Tanda-tanda: Sulit menentukannya. Pertolongan: Bilakorban jatuh terduduk atau miring dan men,,,, nyeri dan sakit untuk duduk, maka langsune! u di transportasi dalam keadaan berbaring, © Sia 48 10 | Menerapkan PerolonganPertama Pada Heceiy 20 Kg "i Dipindsi dengan Camscanner 3) Patah tulang rusuk. * Tanda-tanda: Ada trauma, untuk bernapas dalam sakit, y tekan napas tertahan. * — Pertolongan: Hati-hati jangan sampai mengangkat dengan menckan daerah dada karena bisa jadi patahan tulang rusuk menembus paru-paru yang akan berakibat fatal. Dapat dibantu dengan pemasangan plester lebar dari punggung, memutar ke dada, secara perlahan langsung transportasi ke rumah sakit, korban dalam keadaan duduk atau berbaring asal bagian yang patah tidak tertekan. 4) Patah tulang kecil-kecil. * Pertolongan: Untuk metakarpal dan jari-jari tangan, korban menggenggam bola karsa kemudian dibalut dengan elastis perban. Tetapi untuk metatarsalia dan jari- jari kaki cukup langsung dipasang perban elastis. 5. Penyakit Pegunungan (Mountain Sickness) Terjadi pada ketinggian 2000 mdpl reaksinya tergantung pada daya tahan tubuh orang yang bersangkutan. a. Penyakit Pegunungan yang Akut * Gejala Penderita merasa pusing, sakit kepala, lelah, mengantuk, kedinginan, mual, dan muntah-muntah, pucat, sesak, gelisah, susah konsentrasi, susah tidur. Hal ini karena oksigen dalam tubuh berkurang. + Pertolongan Istirahatkan selama 24-48 jam, bila tidak ada perubahan turunkan ke tempat yang lebih rendah. b. Penyakit pegunungan akut disertai kelainan paru-paru. Terjadi pada ketinggian di atas 3000 mdpl. * Gejala Munculnya 36 jam setelah tiba di tempat tersebut. esetamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Higup (KSLH) Dipindsi dengan Camscanner Beriku Denyut Tanda-tanda Batuk kering, bahkan batuk berdarah, sesak napas, q terasa tertekan, denyut nadi makin cepat, penderite 9124 membiru kemudian pingsan Pucat, Pertolongan Baringkan dengan kepala lebih rendah dati bagian tuty lainnya, berikan pernapasan buatan bila perlu, tuneege penderita ke tempat yang lebih rendah, bawa ke non? sakit Mah t tabel kontrol denyut nadi pada manusia. Nadi Per-menit (Pada Waktu Istirahat) Lt Sani Sangatbak | Dibawah ad Di bawah 2 ih | 30:87 98 est Cukup | 88-103 90-108 Kurang Diatas 103 Diatas 105 entak | Dibawahes Dibawah 88 Di bawah 90 Di atas 92 Baik | 88-95 90-97 92-99 cuts get “9B-116 100-116 Korang ___Diatas 112 Diatas 14 | Diatas 116 6. Luka Bakar Luka disebabkan karena api, benda-benda panas, air panas, aliran | a. De & lai = Baik Dibawah 60 Dibewan & i 063 66.73 Bibawan ee | 10-75, 76883 weet | ___Distas 85 Diatas 69 Diatas 91 Di bawah 70 Dibawah 72 Dibawan 74 i baw 70-77 | 8 781 Srbanah 6 7896 82.98 aio ___Diatas Diatas 10) istrik, dan bahan kimia rajat Luka Ba Derajat I aa Hanya mengengi TT (epidermis), berupa warna 1 Menerapkan Pertolongan Pertama Pada Kecelaksan Kerja Dipindsi dengan Camscanner kemerahan pada kulit, ada rasa nyeri, biasanya sembuh spontan dalam waktu 7-10 hari © Derajat Il Mengenai lapisan dermis, terjadi gelembung berisi cairan, terasa nyeri, dengan peralatan baik sembuh dalam waktu 10-14 hari. © Derajat III Mengenai dermis bagian dalam, gelembung-gelembung, biasanya pecah, warna pucat, rasa nyeri, sembuh lama dan menimbulkan bekas. © Derajat IV Seluruh lapisan kulit rusak, sembuh Jama dan menimbulkan cacat yang, hebat. Luka bakar harus melihat pada derajat kedalaman, permukaan, dan luas luka bakar tersebut. Bahaya luka bakar luas adalah kondisi dehidrasi yang mengancam jiwa penderita. b. Pertolongan Pertama, kita harus membebaskan tubuh penderita dari bahan penyebab. Daerah yang terbakar cukup direndam/disiram dengan air dingin (jangan air es) karena akan menambah sakit. Luka bakar yang Iuas perlu segera mendapatkan tambahan cairan untuk mencegah dehidrasi, jika wilayah terbakar > 10% penderita harus dirawat di rumah sakit. 7. Tenggelam Pertolongan beri pernapasan buatan, raba denyut nadi leher, bila tidak teraba lakukan pijatan jantung dengan cara menekan atau memukul dada korban dengan telapak tangan, melakukan sampai korban sadar, kosongkan air dalam perut dengan memiringkan kepala korban sedikit lebih rendah dari perut, kemudian letakan ke atas belakang hingga air keluar dari mulut. a. Pernafasan Buatan Suatu tindakan yang dilakukan pada seseorang dengan maksud untuk menimbulkan pernafasan yang spontan dan teratur agar orang tersebut dapat tertolong jiwanya. Karena orang hanya dapat hidup beberapa menit saja bila pernafasannya berhenti, makanya pernafasan buatan harus dilakukan dengan segera dan menurut tata cara yang benar. eselamatan Kesehatan Kerjs dan Linghungan Midup (K3LH) Dipindsi dengan Camscanner b. Prinsip Melakukan Pernatasan Buatan ¢ Dimaksudkan untuk mengambil oksigen (O:) untuk oksidasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO) vang tidak berguna bagi tubuh yang dikeluarkan melalui par © Sedangkan pernatasan itu sendiri terdiri dari inspirasi (menarik natas) dan ekspirasi (mengeluarkan nafas). Pada saat inspirasi terjadi, maka rongga dada membesar, tekanan udara lebih kecil, dan udara masuk, sedangkan pada ckspirasi, rongga dada mengecil, tekanan udara lebih besar dan udara keluar. Pedoman Melakukan Pernafasan Buatan © Dilakukan dengan segera. + Lakukan sampai penderita b © Serta lakukanlah dengan cara-cara yang benar dan sesuai. © Hentikan jika dokter telah dinyatakan meninggal. d. Metode-metode Pernatasan Buatan 1) Cara Holger Nielsen Metode ini adalah metode yang terbaik dari metode- metode yang ada, karena tidak melelahkan dan penolongnya pun dapat bergantian. paru mafas dengan teratur. Caranya: ¢ Baringkan penderita dalam keadaan telungkup dan keningnya diletakkan di atas kedua tangannya yang saling berhimpitan. * Pukul penderita di antara tulang belikatnya, agar lidahnya menjulur dan tidak menghalangi pernafasan. * Penolong meletakkan tangannya di atas tulang belikat dengan ibu jari yang menghadap ke punggung penderita. © Penolong membungkuk ke depan dan menahan perlahan- lahan sama rata pada punggung penderita, dan terjadilah ekspirasi aktif. Kemudian hentikan perlahan-lahan dan penolong kembali pada kedudukan semula. * Lengan atas penderita dipegang pada sikunya dan badan penolong digerakkan ke belakang menarik lengan atas penderita sampai terasa adanya denyut, lah inspirasi aktif. irasi dan ekspirasi dapat dilakukan 12 é& {810 | Meverabtan Perttngan ertana Pad Ketsokan Kena Dipindsi dengan Camscanner 2) Cara mulut ke mulut: Cara ini dilakukan pada bayi dan anak kecil (orang dewasa, lebih baik jangan/tetap proteksi diri penolong). Caranya: * Penderita ditelentangkan, kepala ditekan ke belakang, dagu ditarik sebanyak mungkin ke atas. * Penolong menarik nafas sedalam-dalamnya dan letakan mulut yang terbuka di atas hidung dan mulut penderita. © Tiuplah udara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit hingga tampak dada penderita membesar, maka terjadilah inspirasi. © Lepaskan mulut penolong dari mulut penderita maka terjadilah ekspirasi. * Gerakan-gerakan ini dapat dilakukan hingga 12 kali permenit. Keuntungan menggunakan metode ini adalah dapat dirasakan dan dapat diatur, sedangkan kerugiannya bila udara salah masuk ke lambung maka dapat terjadi penularan penyakit pernafasan/paru-paru. 3) Cara Silvester * Penderita dibaringkan telentang. © Penolong berlutut pada satu kaki di belakang kepala si penderita dan menghadap ke muka penderita. * Penolong memegang lengan bawah si penderita dekat sikunya, lalu mengangkat ke atas, kemudian ke belakang sampai sikut penderita menyentuh lantai. Dengan demikian terjadilah inspirasi. * Setelah itu kedua lengan penderita diangkat ke atas dan ke muka, kemudian diturunkan hati-hati pada dada penderita dan menekan dadanya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi. 4) Cara Schafer © Penderita dibaringkan telungkup. * | Muka menghadap ke samping, pipi rapat di atas tanah/ lantai. * Penolong berlutut sehingga badan penderita berada di antara kedua lututnya, dengan muka menghadap punggung penderita. eselamatan Kesehatan Ker dan Lingkungan Hidup (K3LH) Se we Dipindsi dengan Camscanner — af * Kedua telapak tangan penolong, ditempatkan di atas tulang rusuk penderita sebelah bawah dengan jarak kedua ibu jari kurang lebih 3 cm dan sejajar dengan tulang punggung penderita ¢ Kedua lengan lurus, kemudian bengkokkan ke depan sehingga kedua tangan menekan secukupnya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi. * — Kemudian tegakan badan seperti kedudukan semula, sehingga tekanan pada dinding rongga dada lenyap, tapi janganlah melepaskan tangan dari punggung penderita. Dan lenyapnya tekanan pada dinding rongga dada ini terjadilah ekspirasi secara pasit + Ekspirasi dan inspirasi ini diulang, 12 kali per menit. Cara Eve Cara ini merupakan cara yang paling mudah, karena hanya memerlukan satu penolong, namun dalam cara ini sangat diperlukan bangku yang dapat jungkat-jungkitkan. wu Caranya: + Penderita dibaringkan telungkup di atas bangku yang dapat dijungkat-jungkitkan. * Muka penderita menghadap ke samping, pipi rapat dengan bangku. + Inspirasi dilakukan dengan menjungkitkan bangku sehingga kepala lebih tinggi daripada kakinya. * Gerakan ekspirasi dilakukan dengan membuat kepala letaknya lebih rendah dari kakinya. Inspirasi dan ekspirasi ini diulang 12 kali per menit. Benda Asing yang Masuk ke Dalam Tubuh a. Benda asing di hidung, misalnya pacet. Caranya: - Letakan segelas air dingin di depan rongga agar pacet keluar atau meneteskan air tembakau ke hidung. - Setelah pacet melepaskan gigitannya, tarik dengan pinset. b. Benda asing di telinga, misalnya serangga Caranva: - Teteskan beberapa tetes minyak tanah. - Beri air hang: & BAB 20 | Mererapsar Pertlongan Pertamo Pada Kecelaiaan Mera Dipindsi dengan Camscanner Gigitan Binatang Binatang jika mengigit akan menimbulkan 3 masalah, yaitu: a. Perlukaan cara mengatasi: b. Mencuci luka sampai bersih dengan air (steril). Menghilangkan adanya benda asing. Membuang jaringan yang mati Memberikan antiseptik. Menjahit luka. Infeksi cara mengatasi dengan memberikan anti serum. Keracunan, cara mengatasi: Tenangkan penderita agar tidak cepat menjalar. Baringkan penderita dengan posisi yang lebih rendah dari jantung. ; Memberikan ikatan yang kuat di atas dan bawah tempat digigit. yen Sy atkan tempat yang digigi tirah a 6 Isuita indari manipulasi (p Racun ini bersifat merusak sel setelah 4 jam, racun akan menjalar ke seluruh tubuh. pertolongannya: pada perlukaan Memberikan tekanan pada sumber pendarahan- Mencuci luka sampai bersih dengan air steril- Menghilangkan benda asing pada luka. Membuang jaringan yang sudah mati. Memberikan antiseptik. Menjahit luka. _ Menutup luka dengan kassa steril. Bahaya infeksi b) ‘ama dengan perlukaan, ©) Berikan suntikan ATS. pada keracunan ° Baringkan penderita dengan posisi lebih rendah ~ qari jantung. aN posisi lebih ren’ a) yo Hidup KSLA) at pn unanante net Dipindsi dengan Camscanner Usahakan penderita tetap tenang, agar tidak cepat menjalar Memberi ikatan yang kuat atas dan bawah dari tempat yang digigit dengan 10 cm, kendurkan setiap 4 jam sekali selama 3 menit. Mengistirahatkan bagian yang digigit. Hindari manipulasi dengan pijit-pijit. Bawa ke rumah sakit. 2) Digigit pacet : Ludah lintah atau pacet mengandung zat anti pembekuan darah, sehingga darah mengalir terus-menerus melalui peku Iuka yang menyebabkan gatal-gatal dan terjadi pembengkakan. Pertolongannya: Lepaskan pacet dengan membawa/meneteskan air tahbakau ke tubuh lintah, kemudian gosok bekas gigitan dengan salep anti gatal. igigit serangga 3) Depat menimbulkan pembengkakan, merah dan rasa sakit. Pertolongannya: Sengatan serangga diambil. Bekas gigitan digosok dengan salep antigatal (reason). Beri obat penahan sakit (aspirin, antalgin, dan sebagainya). acunan Makanan 10. Ker: Pertolongan: Usahakan pen derita muntah dengan menekan langit-langit tenggorokan dengan jari melalui mulut. Setelah muntah beri norit/arang ditumbuk halus. Bila perlu diberikan napas buatan. Bb PENGENALAN OBAT-OBATAN (FARMAKOLOGI) DALAM P3K Farmakologi adalah pengetahuan mengenai obat-obatan. Yang dibahas disini hanya sekedar obat-obatan standar yang sering dibutuhkan dalam kegiatan P3K alam terbuka. [BAB 10 | Menerapkan Pertolongan Pertama Pada Kocolakoan Kerja bi Dipindsi dengan Camscanner Kegunaan " | cM ~~ Alergi, obat tidur 2 | Betadine Antiseptik 3 Povidane lodine Antiseptik | 4 Neo Napacyne Asma, sesak nas 5 Asma soho ‘Asma,sesak nafas 6 Konidin Batuk } 7 Oralit Dehidrasi 8 Entrostop Diare 9 Demacolin Flu, batuk 0 Norit Keracunan | " ‘Antasida doen Maag ! 2 Gestamag hast 8 Kina jalaria 4 Oxycan Memberi tambahan oksigen murni 5 Damaben Mual 16 Feminax Nyeri haid WV Spasmal Nyeri haid 8 Counterpain Pegal linu 19 ‘Alkohol 70% Pembersih luka/antiseptic 2 Rivanol Pembersih luka/antiseptic a Chloroetil (obat semprot luar) Pengurang rasa a 2 Pendix Pengurang rasa sakit 2B Antalgin Pengurang rasa sakit, pusing ra Paracetamol Penurun panas a Papaverin Sakit perut w Vitamin © Sariawan a Dexametason Sesak nafas, alergi Sumber Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) ee ‘Maton Lathan PP Ospek KSR PMl Unt UNSOED Purwokerto 2006 cs Dipindsi dengan Camscanner

You might also like