Professional Documents
Culture Documents
Description of Exlampsia Eklampsia Pre C Fb6c3f32
Description of Exlampsia Eklampsia Pre C Fb6c3f32
ABSTRACT
One of the cause of morbidity, maternal and fetal mortality is preeclampsia [PE] which, according
to the WHO range between 0.51% - 38.4%. In the eastern Java at 34.71% of pregnant women die
from preeclampsia / eclampsia. In Kalisat health centers are 248 cases of high risk pregnant
women and 35 cases with preeclampsia / eclampsia (7.44%), the purpose of this study is to
describe the factor in preeclampsia / eclampsia in health center of Kalisat Jember regency. This
type of research is descriptive. The populations in this study were 35 pregnant women with the
sampling technique used is the total sampling. Data were analyzed using frequency tables using
statistical product and service solution (SPSS). The results of this study indicated that the factors
cause preeclampsia / eclampsia in health center of Kalisat Jember regency based mostly maternal
age <20 or> 35 years 22 (62.9%), had children 1-2 is 22 (62.9%), had a history of hypertension 20
(57.1%), had over weight body is 23 (65.7), not because of a history of diabetes mellitus is 4
(11.4%), and not because of pregnancy gemeli is 1 (2.9%). The conclusion of this study is the trend
factor in preeclampsia / eclampsia in health center of Kalisat Jember regency is overweight so it is
necessary for balancing input and output of energy / calories.
2012 disebabkan oleh umur ibu lebih dari yang lebih fatal. Pemeriksaan tekanan
35 tahun 64,4% sisanya 35,6% usia 20-30 darah harus dilakukan dengan seksama,
tahun, memiliki paritas primigravida dan usahakan dilakukan oleh orang yang
69,5%, frekuensi kehamilan kurang dari sama misalnya bidan atau dokter.
4 kali sebesar 30,5%. Preeklampsia disebut sebagaL ³the
Banyak faktor yang menyebabkan disease of theoris´ 6NULQLQJ XQWXN
meningkatnya insiden preeklamsia pada deteksi dini preeklampsia pada ibu hamil
ibu hamil. Faktor risiko yang dapat dilakukan pemeriksaan dengan cara:
meningkatkan insiden preeklampsia anamnese untuk menanyakan keluhan
antara lain molahidatidosa, nulipara, usia utama atau keluhan yang dirasakan saat
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 ini, kemudian ditanyakan seluruh riwayat
tahun, janin lebih dari satu, multipara, kesehatan yang lalu dan sekarang
hipertensi kronis, diabetes mellitus atau termasuk pemeriksaan ginekologi dan
penyakit ginjal. Preeklampsia/ eklampsia obstetri. Pemeriksaan lengkap yakni
dipengaruhi juga oleh paritas, genetik dan pemeriksaan yang dilakukan untuk
faktor lingkungan (Cunningham, 1995). meninjau apakah kondisi fisik ibu hamil
Sumber lain mengatakan penyebab ada masalah atau tidak dan dilakukan
terjadinya preeklampsia tidak hanya secara komprehensif atau lengkap dan
disebabkan oleh satu faktor saja, detail dilakukan secara head to toe (dari
melainkan banyak faktor yang kepala ke kaki) serta dilakukan
menyebabkan terjadinya preeklampsia pemeriksaan penunjang yang diperlukan,
dan eklampsia (multiple causation). seperti laboratorium, pemeriksaan
Diabetes melitus, mola hidatidosa, radiologi (Rukiyah, 2011). Dalam
kehamilan ganda, umur lebih dari 35 pengelolaan dini hipertensi pada
tahun dan obesitas merupakan faktor kehamilan, bidan menemukan secara dini
predisposisi untuk terjadinya setiap kenaikan tekanan darah pada
preeklampsia (Trijatmo, 2007). kehamilan dan mengenali tanda serta
Begitu seriusnya masalah gejala preeklampsia lainnya, serta
preeklampsia/eklampsia jika tidak segera mengambil tindakan yang tepat dan
ditangani akan menyebabkan kejang dan merujuknya (Meilani, 2009).
menurunnya kesadaran sampai koma.
Untuk mengatasinya, ibu hamil harus METODE PENELITIAN
memeriksakan kehamilan secara teratur
Jenis penelitian adalah macam-
dan lebih ketat. Laksanakan nasehat
macam metode yang digunakan dalam
dokter/bidan yang menangani agar
penelitian kesehatan. Jenis penelitian ini
keluhan penyakit ini dapat ditangani
adalah jenis kuantitatif. Desain pada
secepatnya. Sebagai informasi, AKI
penelitian ini dilakukan secara deskriptif
akibat preeklampsia/eklampsia masih
dengan menggunakan pendekatan
tinggi terutama di Negara yang sedang
retrospektif. Rancangan penelitian
berkembang (Mellyna, 2001)
retrospektif.
Menurut Manuaba (2008),
pencegahan preeklampsia yaitu
bagaimana penyakit ini dapat dideteksi
sedini mungkin. Deteksi dini didapatkan
dari pemeriksaan tekanan darah secara
rutin pada saat pemeriksaan kehamilan
(antenatal care). Karena itu, pemeriksaan
kehamilan rutin mutlak dilakukan agar
preeklampsia dapat terdeteksi cepat untuk
meminimalisir kemungkinan komplikasi
HASIL PENELITIAN
Data Umum
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pendidikan ibu hamil yang menderita preeklamsia/eklampsia di
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
No Pendidikan Frek Persentase
(%)
1 Dasar 14 40.0
2 Menengah 16 45.7
3 Tinggi 5 14.3
Jumlah 35 100
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pekerjaan ibu hamil yang menderita preeklamsia/ eklampsia di
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
No Pekerjaan Frek Pers(%)
1 Bekerja 14 40.0
2 Tidak Bekerja / IRT 21 60.0
Jumlah 35 100
Data Khusus
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Usia ibu hamil yang menderita preeklamsia/ eklampsia di
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Paritas ibu hamil yang menderita preeklamsia/eklampsia di
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Riwayat Hipertensi ibu hamil yang menderita preeklamsia/
eklampsia di Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
Riwayat
No Frek Pers(%)
Hipertensi
1 Ya 20 57.1
2 Tidak 15 42.9
Jumlah 35 100
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berat Badan ibu hamil yang menderita preeklamsia/eklampsia di
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Riwayat Diabetes Mellitus ibu hamil yang menderita
preeklamsia/eklampsia di Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
Riwayat
No Diabetes Frek Pers (%)
Mellitus
1 Ya 4 11.4
2 Tidak 31 88.6
Jumlah 35 100
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Kehamilan Gemeli ibu di Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember
Tahun 2013
Kehamilan
No Frek Pers (%)
Gemeli
1 Ya 1 2.9
2 Tidak 34 97.1
Jumlah 35 100
wanita penderita tekanan darahnya tinggi Pola hidup yang tidak seimbang
setelah kehamilan 30 minggu tanpa dari makanan yang dikonsumsi dengan
disertai gejala lain. Kira-kira 20% energi yanmg dibutuhkan untuk
menunjukkan kenaikan yang lebih beraktifitas akan menyebabkan berat
mencolok dan dapat disertai satu gejala badan menjadi naik atau bertambah
preeklampsia atau lebih, seperti edema, sehingga dapat menyebabkan obesitas,
proteinuria, nyeri kepala, nyeri sehingga dapat menyebabkan
epigastrium, muntah, gangguan visus penyempitan pembuluh darah yang
(Supperimposed preeklampsia ), bahkan dapat menyebabkan kerja jantung
dapat timbul eklampsia dan perdarahan menjadi berat dan dapat menyebabkan
otak. preeklamsia ringan. Pola makan sehat
Identifikasi Faktor Penyebab akan menurunkan dan mempertahankan
Preeklamsia/Eklampsia berdasarkan berat badan menjadi ideal, sehingga
Berat Badan dianjurkan untuk menyeimbangkan
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui asupan kalori dengan kebutuhan energi
bahwa sebagain besar ibu memiliki total dengan membatasi konsumsi
kenaikan berat badan lebih dari normal makanan yang mengandung kalori
(lebih dari 15,75 kg) saat hamil yaitu 23 tinggi dan atau makanan yang
(65.7%). Hal ini mengindikasikan bahwa kandungan gula dan lemaknya tinggi
terjadinya preeklamsia pada ibu di agar tidak terjadi preeklampsia ringan.
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Disamping itu, agar melakukan
Tahun 2013 dimungkinkan karena faktor aktifitas fisik yang cukup untuk
berat badan ibu mencapai kebugaran jasmani yang baik
Menurut Sunita (2002) obesitas dengan menyeimbangkan pengeluaran
akan menyebabkan pergeseran pembuluh dan pemasukan energi/kalori.
darah yang diikuti dengan rusaknya Identifikasi Faktor Penyebab
dinding pembuluh darah. Pinggir- Preeklamsia/Eklampsia berdasarkan
pinggir pembuluh darah menjadi tidak Diabetes Mellitus
rata akibat tekanan darah yang tinggi. Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa
Akibatnya berbagai zat yang terlarut sebagain besar ibu tidak memiliki riwayat
dalam darah (kolesterol dan kalsium) diabetes mellitus yaitu 31 (88.6%). Hal
akan mengendap pada dinding ini mengindikasikan bahwa terjadinya
pembuluh darah, sehingga terjadi preeklamsia pada ibu di Puskesmas
penyempitan pembuluh darah yang Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
dapat menyebabkan kerja jantung dimungkinkan bukan karena faktor
menjadi berat dan dapat menyebabkan riwayat diabetes mellitus
preeklamsia ringan. Hasil penelitian ini tidak sesuai
Pendapat senada juga dengan pendapat Cunningham (2005),
disampaikan oleh Soemilah, (2000) orang bahwa penyakit diabetes mellitus terjadi
dengan obesitas akan mudah terkena peningkatan substansial risiko pada ibu
hipertensi 10 kali lebih besar. Wanita dan janin. Risiko pada ibu mencakup
dengan obesitas pada usia 30 tahunan kerusakan retina, ginjal, dan jantung,
mempunyai resiko terserang hipertensi 7x infeksi saluran kemih, ketoasidosis
lipat dibandingkan wanita langsing diabetes, dan seksio sesarea. Hipertensi
pada usia yang sama. Dan pada sering dijumpai dan wanita diabetes
penyelidikan dibuktikan bahwa curah dengan penyakit ginjal sehingga beresiko
jantug dan volume darah sirkulasi pasien tinggi mengalami preeklampsia. Pendapat
obesitas dengan hipertensi lebih tinggi ini juga diperkuat oleh Saifudin (2009),
dibandingkan dengan penderita bahwa diabetes mellitus gestasional
hipertensi yang berat badannya normal. merupakan gangguan metabolisme pada