You are on page 1of 8

' u Œ v & lš}Œ W vÇ WŒ lo u‰•] YYYYYXXYYYXYYYYXXYE ]o /•š]( ZU , oX íóò - 183

GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB PRE EKLAMPSIA/ EKLAMPSIA


PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALISAT KABUPATEN
JEMBER

Nabila Istifadah *, Mussia**, Nur Riska Rahmawati***

*,**,*** STIKES dr. Soebandi Jember

ABSTRACT

One of the cause of morbidity, maternal and fetal mortality is preeclampsia [PE] which, according
to the WHO range between 0.51% - 38.4%. In the eastern Java at 34.71% of pregnant women die
from preeclampsia / eclampsia. In Kalisat health centers are 248 cases of high risk pregnant
women and 35 cases with preeclampsia / eclampsia (7.44%), the purpose of this study is to
describe the factor in preeclampsia / eclampsia in health center of Kalisat Jember regency. This
type of research is descriptive. The populations in this study were 35 pregnant women with the
sampling technique used is the total sampling. Data were analyzed using frequency tables using
statistical product and service solution (SPSS). The results of this study indicated that the factors
cause preeclampsia / eclampsia in health center of Kalisat Jember regency based mostly maternal
age <20 or> 35 years 22 (62.9%), had children 1-2 is 22 (62.9%), had a history of hypertension 20
(57.1%), had over weight body is 23 (65.7), not because of a history of diabetes mellitus is 4
(11.4%), and not because of pregnancy gemeli is 1 (2.9%). The conclusion of this study is the trend
factor in preeclampsia / eclampsia in health center of Kalisat Jember regency is overweight so it is
necessary for balancing input and output of energy / calories.

Keywords: preeclampsia / eclampsia, maternal

PENDAHULUAN berkisar antara 0,51%-38,4% (Amelda,


Banyaknya kasus 2006). Menurut survey SDKI 2012
preeklampsia/eklampsia membuat menunjukkan bahwa penyebab langsung
kondisi kesehatan perempuan Indonesia Angka Kematian Ibu antara lain:
masih sangat rendah, ini jelas sangat perdarahan 42%, eklampsia/preeklampsia
berpengaruh pada ibu saat melahirkan 13%, abortus 11%, infeksi 10%, partus
selain juga berdampak pada janin. lama/partus macet 9%, dan penyebab lain
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi 15%.
disertai proteinuria akibat kehamilan, Di Jawa Timur sebesar 34,71 % ibu
setelah umur kehamilan 20 minggu atau hamil meninggal karena
segera setelah persalinan. Gejala ini dapat preeklampsia/eklampsia (Dinkesjatim,
timbul sebelum 20 minggu bila terjadi 2012). Sedangkan dari data dari Dinas
penyakit trofoblastik. (Sudhaberta, Kesehatan Jember tahun 2012
2001).Teori yang dewasa ini banyak menunjukkan bahwa Puskesmas Kalisat
dikemukakan sebagai penyebab menduduki peringkat tertinggi pada kasus
preeclampsia adalah iskemia plasenta. ibu hamil dengan resiko tinggi. Di
Akan tetapi dengan teori ini tidak dapat Puskesmas Kalisat terdapat 248 kasus
diterangkan semua hal yang bertalian resiko tinggi pada ibu hamil dan 35 kasus
dengan penyakit itu. dengan preeclampsia/eklampsia (7,44%).
Salah satu penyebab morbilitas dan Faktor penyebab preeklampsia/eklampsia
mortalitas ibu dan janin adalah dalam kehamilan di Puskesmas Kalisat
preeklamsia (PE) yang menurut WHO berdasarkan data yang diperoleh tahun

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 3 No. 1 176


' u Œ v & lš}Œ W vÇ WŒ lo u‰•] YYYYYXXYYYXYYYYXXYE ]o /•š]( ZU , oX 176 - 183

2012 disebabkan oleh umur ibu lebih dari yang lebih fatal. Pemeriksaan tekanan
35 tahun 64,4% sisanya 35,6% usia 20-30 darah harus dilakukan dengan seksama,
tahun, memiliki paritas primigravida dan usahakan dilakukan oleh orang yang
69,5%, frekuensi kehamilan kurang dari sama misalnya bidan atau dokter.
4 kali sebesar 30,5%. Preeklampsia disebut sebagaL ³the
Banyak faktor yang menyebabkan disease of theoris´ 6NULQLQJ XQWXN
meningkatnya insiden preeklamsia pada deteksi dini preeklampsia pada ibu hamil
ibu hamil. Faktor risiko yang dapat dilakukan pemeriksaan dengan cara:
meningkatkan insiden preeklampsia anamnese untuk menanyakan keluhan
antara lain molahidatidosa, nulipara, usia utama atau keluhan yang dirasakan saat
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 ini, kemudian ditanyakan seluruh riwayat
tahun, janin lebih dari satu, multipara, kesehatan yang lalu dan sekarang
hipertensi kronis, diabetes mellitus atau termasuk pemeriksaan ginekologi dan
penyakit ginjal. Preeklampsia/ eklampsia obstetri. Pemeriksaan lengkap yakni
dipengaruhi juga oleh paritas, genetik dan pemeriksaan yang dilakukan untuk
faktor lingkungan (Cunningham, 1995). meninjau apakah kondisi fisik ibu hamil
Sumber lain mengatakan penyebab ada masalah atau tidak dan dilakukan
terjadinya preeklampsia tidak hanya secara komprehensif atau lengkap dan
disebabkan oleh satu faktor saja, detail dilakukan secara head to toe (dari
melainkan banyak faktor yang kepala ke kaki) serta dilakukan
menyebabkan terjadinya preeklampsia pemeriksaan penunjang yang diperlukan,
dan eklampsia (multiple causation). seperti laboratorium, pemeriksaan
Diabetes melitus, mola hidatidosa, radiologi (Rukiyah, 2011). Dalam
kehamilan ganda, umur lebih dari 35 pengelolaan dini hipertensi pada
tahun dan obesitas merupakan faktor kehamilan, bidan menemukan secara dini
predisposisi untuk terjadinya setiap kenaikan tekanan darah pada
preeklampsia (Trijatmo, 2007). kehamilan dan mengenali tanda serta
Begitu seriusnya masalah gejala preeklampsia lainnya, serta
preeklampsia/eklampsia jika tidak segera mengambil tindakan yang tepat dan
ditangani akan menyebabkan kejang dan merujuknya (Meilani, 2009).
menurunnya kesadaran sampai koma.
Untuk mengatasinya, ibu hamil harus METODE PENELITIAN
memeriksakan kehamilan secara teratur
Jenis penelitian adalah macam-
dan lebih ketat. Laksanakan nasehat
macam metode yang digunakan dalam
dokter/bidan yang menangani agar
penelitian kesehatan. Jenis penelitian ini
keluhan penyakit ini dapat ditangani
adalah jenis kuantitatif. Desain pada
secepatnya. Sebagai informasi, AKI
penelitian ini dilakukan secara deskriptif
akibat preeklampsia/eklampsia masih
dengan menggunakan pendekatan
tinggi terutama di Negara yang sedang
retrospektif. Rancangan penelitian
berkembang (Mellyna, 2001)
retrospektif.
Menurut Manuaba (2008),
pencegahan preeklampsia yaitu
bagaimana penyakit ini dapat dideteksi
sedini mungkin. Deteksi dini didapatkan
dari pemeriksaan tekanan darah secara
rutin pada saat pemeriksaan kehamilan
(antenatal care). Karena itu, pemeriksaan
kehamilan rutin mutlak dilakukan agar
preeklampsia dapat terdeteksi cepat untuk
meminimalisir kemungkinan komplikasi

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 3 No. 1 177


' u Œ v & lš}Œ W vÇ WŒ lo u‰•] YYYYYXXYYYXYYYYXXYE ]o /•š]( ZU , oX 176 - 183

HASIL PENELITIAN
Data Umum

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pendidikan ibu hamil yang menderita preeklamsia/eklampsia di
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
No Pendidikan Frek Persentase
(%)
1 Dasar 14 40.0
2 Menengah 16 45.7
3 Tinggi 5 14.3
Jumlah 35 100

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pekerjaan ibu hamil yang menderita preeklamsia/ eklampsia di
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
No Pekerjaan Frek Pers(%)
1 Bekerja 14 40.0
2 Tidak Bekerja / IRT 21 60.0
Jumlah 35 100

Data Khusus

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Usia ibu hamil yang menderita preeklamsia/ eklampsia di
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013

No Usia Frek Pers(%)


Usia resiko
tinggi <20
1 22 62.9
atau > 35
Tahun
Usia resiko
2 rendah 20-35 13 37.1
Tahun
Jumlah 35 100

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Paritas ibu hamil yang menderita preeklamsia/eklampsia di
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013

No Paritas Frek Pers(%)


Paritas rendah 1
1 22 62.9
±2
2 Paritas tinggi > 2 13 37.1
Jumlah 35 100

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Riwayat Hipertensi ibu hamil yang menderita preeklamsia/
eklampsia di Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013

Riwayat
No Frek Pers(%)
Hipertensi
1 Ya 20 57.1
2 Tidak 15 42.9
Jumlah 35 100

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 3 No. 1 178


Gambaran Faktor Penyebab Pre EklampsiaYYYYYXXYYYXYYYYXXYE ]o /•š]( ZU , oX 176 - 183

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berat Badan ibu hamil yang menderita preeklamsia/eklampsia di
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013

No Berat Badan Frek Pers (%)


Normal (11,25-
1 12 34.3
15,75 kg)
Lebih dari
2 normal (.15,75 23 65.7
kg)
Jumlah 35 100

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Riwayat Diabetes Mellitus ibu hamil yang menderita
preeklamsia/eklampsia di Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013

Riwayat
No Diabetes Frek Pers (%)
Mellitus
1 Ya 4 11.4
2 Tidak 31 88.6
Jumlah 35 100

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Kehamilan Gemeli ibu di Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember
Tahun 2013

Kehamilan
No Frek Pers (%)
Gemeli
1 Ya 1 2.9
2 Tidak 34 97.1
Jumlah 35 100

PEMBAHASAN rentan terjadinya berbagai penyakit


Identifikasi Faktor Penyebab dalam bentuk hipertensi, dan eklamsia.
Preeklamsia/Eklampsia berdasarkan Hal ini menurut Rochjati, P (2003)
Usia disebabkan karena tenjadinya perubahan
Berdasarkan tabel 5.3 diperoleh pada jaringan alat-alat kandungan dan
bahwa sebagain besar usia ibu usia resiko jalan lahir tidak lentur lagi. Selain itu, hal
tinggi <20 tahun atau > 35 tahun adalah ini menurut Potter, PA (2005), juga
22 orang atau sekitar (62.9%). Hal ini diakibatkan karena tekanan darah yang
mengindikasikan bahwa kejadian meningkat seiring dengan pertambahan
preeklamsia di Puskesmas Kalisat usia. Sehingga pada usia 35 tahun atau
Kabupaten Jember dimungkinkan karena lebih dapat cenderung meningkatkan
sebagain besar berusia < 20 atau > 35 risiko terjadinya preeklamsia.
tahun. Menurut Bobak (2004), usia yang Hal ini berarti bahwa dalam
rentan terkena preeklamsia adalah usia < maternitas umur ibu yang ekstrim yaitu
18 atau > 35 tahun. Seperti yang telah dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun
dijelaskan Manuaba (1998), pada usia < akan mempunyai resiko kehamilan. Pada
18 tahun, keadaan alat reproduksi belum usia dibawah 20 tahun masih mungkin
siap untuk menerima kehamilan. Hal ini mencapai pertumbuhan organ-organ yang
akan meningkatkan terjadinya keracunan berkaitan dengan kehamilan, sedangkan
kehamilan dalam bentuk preeklamsia dan pada usia > 35 tahun sudah mulai terjadi
eklamsia. Sedangkan pada usia 35 tahun penurunan fungsi pada uterus.
atau lebih, menurut Rochjati, P (2003), Pengawasan pada ibu hamil dengan usia

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 3 No. 1 179


' u Œ v & lš}Œ W vÇ WŒ lo u‰•] YYYYYXXYYYXYYYYXXYE ]o /•š]( ZU , oX 176 - 183

dibawah 20 tahun perlu diperhatikan terhadap vasopeptida-vasopeptida


karena sering terjadi anemia, hipertensi tersebut, sehingga peningkatan besar
menuju preeklamsia, persalinan dengan volume darah langsung meningkatkan
berat badan lahir rendah, kehamilan curah jantung dan tekanan darah.
disertai infeksi dan penyulit persalinan Pada primigravida frekuensi
yang diakhiri dengan tindakan operasi. terjadinya preeklamsia lebih tinggi
Identifikasi Faktor Penyebab dibandingkan dengan multi gravida
Preeklamsia/Eklampsia berdasarkan karena pada kehamilan pertama
Paritas pembentukan blocking antibody terhadap
Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh antigen plasenta belum sempurna
hasil bahwa sebagain besar ibu memiliki sehingga respon immune yang tidak
anak lebih dari 2 yaitu 22 (62.9%). Hal menguntungkan histoin kompabilitas
ini mengindikasikan bahwa kejadian plasenta namun jika timbul lagi pada
preeklamsia di Puskesmas Kalisat kehamilan berikutnya, ini tidak dapat
Kabupaten Jember dimungkinkan karena dijelaskan secara teoritis tetapi hanya
sebagain besar ibu adalah memiliki 1-2 dapat digambarkan bahwa multigravida 3
anak. ke atas dapat pula merupakan salah satu
Menurut Wiknjosastro, H. (2002), keadaan yang kelak dapat menimbulkan
frekuensinya lebih tinggi terjadi pada komplikasi kehamilan.
primigravida dari pada multigravida. Identifikasi Faktor Penyebab
Berdasarkan teori immunologik yang Preeklamsia/Eklampsia berdasarkan
disampaikan Sudhaberata, K (2005), hal Riwayat Hipertensi
ini dikarenakan pada kehamilan pertama Berdasarkan tabel 5.5 diperoleh hasil
WHUMDGL SHPEHQWXNDQ ³blocking bahwa sebagain besar ibu memiliki
antibodies´ WHUKDGDS DQWLJHQ WLGDN riwayat hipertensi yaitu 20 (57.1%). Hal
sempurna. Selain itu menurut Angsar, D ini mengindikasikan bahwa terjadinya
(2004), pada kehamilan pertama terjadi preeklamsia pada ibu di Puskesmas
SHPEHQWXNDQ ³Human Leucocyte Antigen Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
Protein G +/$ ´ \DQJ EHUSHUDQ SHQWLQJ dimungkinkan karena ibu memiliki
dalam modulasi respon immune, riwayat hipertensi sebelumnya.
sehingga ibu menolak hasil konsepsi Menurut Cunningham, (2006) riwayat
(plasenta) atau terjadi intoleransi ibu hipertensi adalah ibu yang pernah
terhadap plasenta sehingga terjadi mengalami hipertensi sebelum hamil atau
preeklamsia. sebelum umur kehamilan 20 minggu. Ibu
Pada primigravida sering yang mempunyai riwayat hipertensi
mengalami stress dalam menghadapi berisiko lebih besar mengalami
persalinan. Stress emosi yang terjadi pada preeklamsi, serta meningkatkan
primigravida menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas maternal dan
pelepasan corticotropic-releasing neonatal lebih tinggi. Diagnosa
hormone (CRH) oleh hipothalamus, yang preeklamsi ditegakkan berdasarkan
kemudian menyebabkan peningkatan peningkatan tekanan darah yang disertai
kortisol. Efek kortisol adalah dengan proteinuria atau edema.
mempersiapkan tubuh untuk berespons Salah satu faktor predisposisi terjadinya
terhadap semua stresor dengan pre-eklampsia atau eklampsia adalah
meningkatkan respons simpatis, termasuk adanya riwayat hipertensi kronis, atau
respons yang ditujukan untuk penyakit vaskuler hipertensi sebelumnya,
meningkatkan curah jantung dan atau hipertensi esensial. Sebagian besar
mempertahankan tekanan darah. Pada kehamilan dengan hipertensi esensial
wanita dengan preeklamsia/eklamsia, berlangsung normal sampai cukup bulan.
tidak terjadi penurunan sensitivitas Pada kira-kira sepertiga diantara para

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 3 No. 1 180


' u Œ v & lš}Œ W vÇ WŒ lo u‰•] YYYYYXXYYYXYYYYXXYE ]o /•š]( ZU , oX 176 - 183

wanita penderita tekanan darahnya tinggi Pola hidup yang tidak seimbang
setelah kehamilan 30 minggu tanpa dari makanan yang dikonsumsi dengan
disertai gejala lain. Kira-kira 20% energi yanmg dibutuhkan untuk
menunjukkan kenaikan yang lebih beraktifitas akan menyebabkan berat
mencolok dan dapat disertai satu gejala badan menjadi naik atau bertambah
preeklampsia atau lebih, seperti edema, sehingga dapat menyebabkan obesitas,
proteinuria, nyeri kepala, nyeri sehingga dapat menyebabkan
epigastrium, muntah, gangguan visus penyempitan pembuluh darah yang
(Supperimposed preeklampsia ), bahkan dapat menyebabkan kerja jantung
dapat timbul eklampsia dan perdarahan menjadi berat dan dapat menyebabkan
otak. preeklamsia ringan. Pola makan sehat
Identifikasi Faktor Penyebab akan menurunkan dan mempertahankan
Preeklamsia/Eklampsia berdasarkan berat badan menjadi ideal, sehingga
Berat Badan dianjurkan untuk menyeimbangkan
Berdasarkan tabel 5.6 diketahui asupan kalori dengan kebutuhan energi
bahwa sebagain besar ibu memiliki total dengan membatasi konsumsi
kenaikan berat badan lebih dari normal makanan yang mengandung kalori
(lebih dari 15,75 kg) saat hamil yaitu 23 tinggi dan atau makanan yang
(65.7%). Hal ini mengindikasikan bahwa kandungan gula dan lemaknya tinggi
terjadinya preeklamsia pada ibu di agar tidak terjadi preeklampsia ringan.
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Disamping itu, agar melakukan
Tahun 2013 dimungkinkan karena faktor aktifitas fisik yang cukup untuk
berat badan ibu mencapai kebugaran jasmani yang baik
Menurut Sunita (2002) obesitas dengan menyeimbangkan pengeluaran
akan menyebabkan pergeseran pembuluh dan pemasukan energi/kalori.
darah yang diikuti dengan rusaknya Identifikasi Faktor Penyebab
dinding pembuluh darah. Pinggir- Preeklamsia/Eklampsia berdasarkan
pinggir pembuluh darah menjadi tidak Diabetes Mellitus
rata akibat tekanan darah yang tinggi. Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa
Akibatnya berbagai zat yang terlarut sebagain besar ibu tidak memiliki riwayat
dalam darah (kolesterol dan kalsium) diabetes mellitus yaitu 31 (88.6%). Hal
akan mengendap pada dinding ini mengindikasikan bahwa terjadinya
pembuluh darah, sehingga terjadi preeklamsia pada ibu di Puskesmas
penyempitan pembuluh darah yang Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013
dapat menyebabkan kerja jantung dimungkinkan bukan karena faktor
menjadi berat dan dapat menyebabkan riwayat diabetes mellitus
preeklamsia ringan. Hasil penelitian ini tidak sesuai
Pendapat senada juga dengan pendapat Cunningham (2005),
disampaikan oleh Soemilah, (2000) orang bahwa penyakit diabetes mellitus terjadi
dengan obesitas akan mudah terkena peningkatan substansial risiko pada ibu
hipertensi 10 kali lebih besar. Wanita dan janin. Risiko pada ibu mencakup
dengan obesitas pada usia 30 tahunan kerusakan retina, ginjal, dan jantung,
mempunyai resiko terserang hipertensi 7x infeksi saluran kemih, ketoasidosis
lipat dibandingkan wanita langsing diabetes, dan seksio sesarea. Hipertensi
pada usia yang sama. Dan pada sering dijumpai dan wanita diabetes
penyelidikan dibuktikan bahwa curah dengan penyakit ginjal sehingga beresiko
jantug dan volume darah sirkulasi pasien tinggi mengalami preeklampsia. Pendapat
obesitas dengan hipertensi lebih tinggi ini juga diperkuat oleh Saifudin (2009),
dibandingkan dengan penderita bahwa diabetes mellitus gestasional
hipertensi yang berat badannya normal. merupakan gangguan metabolisme pada

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 3 No. 1 181


' u Œ v & lš}Œ W vÇ WŒ lo u‰•] YYYYYXXYYYXYYYYXXYE ]o /•š]( ZU , oX 176 - 183

kehamilan yang ringan, tetapi Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember


hiperglikemia ringan dapat memberikan berdasarkan usia dimungkinkan
penyulit pada ibu berupa preeklampsia. karena sebagian besar ibu usia resiko
Hal ini terjadi dimungkinkan karena tinggi <20 atau > 35 Tahun yaitu
adanya riwayat kejadian preeklampsia 62.9%.
yang lalu untuk ibu hamil multipara dan 2. Faktor penyebab preeklamsia/
grandemultipara yaitu pada kehamilan eklampsia Pada Ibu Hamil di
yang dulu mempunyai riwayat Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember
preeklampsia sehingga beresiko berdasarkan paritas dimungkinkan
terjadinya preeklampsia untuk kehamilan karena sebagian besar ibu memiliki
selanjutnya. anak 1sampai 2 yaitu 62.9%.
Identifikasi Faktor Penyebab 3. Faktor penyebab preeklamsia/
Preeklamsia/Eklampsia berdasarkan eklampsia Pada Ibu Hamil di
Kehamilan Kembar / Gemeli Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember
Berdsarkan tabel 5.8 diketahui berdasarkan riwayat hipertensi
bahwa sebagain besar ibu tidak memiliki dimungkinkan karena sebagian besar
kehamilan gemeli yaitu 34 (97.1%). Hal ibu memiliki riwayat hipertensi
ini mengindikasikan bahwa terjadinya 57.1%.
preeklamsia pada ibu di Puskesmas 4. Faktor penyebab preeklamsia/
Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2013 eklampsia Pada Ibu Hamil di
dimungkinkan bukan karena faktor Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember
kehamilan Menurut Karkata, (2006). berdasarkan berat badan
Preeklampsia lebih besar kemungkinan dimungkinkan karena sebagian besar
terjadi pada kehamilan kembar. Selain ibu memiliki badan lebih yaitu 65.7%.
itu, hipertensi yang diperberat karena 5. Faktor penyebab preeklamsia/
kehamilan banyak terjadi pada eklampsia Pada Ibu Hamil di
kehamilan kembar. Dilihat dari segi Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember
teori hiperplasentosis, kehamilan kembar berdasarkan riwayat diabetes mellitus
mempunyai resiko untuk berkembangnya sebagain besar ibu memiliki riwayat
preeklampsia. Kejadian preeklampsia diabetes mellitus yaitu 11.4%.
pada kehamilan kembar meningkat 6. Faktor penyebab preeklamsia/
menjadi 4-5 kali dibandingkan kehamilan eklampsia Pada Ibu Hamil di
tunggal. Selain itu, dilaporkan bahwa Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember
preeklampsia akan meningkat pada berdasarkan kehamilan gemeli,
kehamilan kembar tiga dan seterusnya sebagaian besar ibu memiliki
Hal ini berbeda dengan teori yang kehamilan gemeli yaitu 2.9%.
menyebutkan kehamilan ganda (Gemelli) 7. Faktor dominan penyebab
memperlihatkan kejadian preeklampsia preeklamsia/eklampsia Pada Ibu
13% yang secara bermakna tinggi. Selain Hamil di Puskesmas Kalisat
itu wanita dengan kehamilan ganda dan Kabupaten Jember adalah berat badan
hipertensi akibat kehamilan ibu.
memperlihatkan prognosis neonatus yang
lebih buruk dari pada mereka dengan DAFTAR PUSTAKA
janin tunggal. A d r i a n s z , h a n a f i a h . 2 0 0 8 . Diagnosis
Kehamilan, dalam buku
SIMPULAN Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Berdasarkan pembahasan pada bab Sarwono Prawirohardjo
sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat Cunningham, F. G. (2006). Obstetri
disimpulkan bahwa: Williams. Jakarta: EGC.
1. Faktor penyebab preeklamsia/
eklampsia Pada Ibu Hamil di
JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 3 No. 1 182
' u Œ v & lš}Œ W vÇ WŒ lo u‰•] YYYYYXXYYYXYYYYXXYNabila Istifadah, Hal. 176 - 183

Cunningham, A. 1995. The Science And Rossa, Amelda, 2006. Gambaran


Culture Of Nutrition 1840-1940. Karakteristik Ibu Hamil dengan Pre-
Edition Rodopi. Amsterdam. eklampsia
Dinkes Jawa Timur. 2012. Profil Dinas di RSUP H. Adam Malik Medan Periode
Kesehatan Jawa timur. Diunduh Mei 2005-Mei 2006. Diunduh dari:
dari: http://library.helvetia.ac.id/gdl.php
http://dinkes.jatimprov.go.id/userfi ?mod=browse&op=read&id=supth
le/dokumen/1380615402_PROFIL elpp--ameldaross-7
_KESEHATAN_PROVINSI_JAW Rukiyah,Aiyeyeh.dkk.2010.Asuhan
A_TIMUR_2012.pdf Kebidanan Patologi. Jakarta:Trans
Info Media
Hani, Ummi. 2010. Asuhan Kebidanan
Saifuddin, Abdul Bahri. 2008. Pelayanan
Pada Kehamilan Fisiologis.
Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Salemba Medika. Jakarta. Jakarta : Bina Pustaka.
Hidayat, Aimul, Aziz. 2009. Metode
Siswono. 2007. Pengaruh Nutrisi Dan
Penelitian Keperawatan dan Tekhnik
Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Gaya hidup. Sumber: Replubik
Sudhaberta, K. 2001. Penanganan
Huliana,Mellyna. 2001, Panduan
Preeklampsia Berat dan Eklampsia.
Menjalani Kehamilan Sehat, Jakarta (Online) diunduh 28 Juli 2014.
: Puspa Swara. (Online) diunduh 28 Juli 2014.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Available from URL:
Kedokteran. Edisi ketiga Jilid 1. HYPERLINKwww.kalbe.co.id/files/cd
Fakultas Kedokteran UI. Jakarta. k/.../cdk_133_obstetri_dan_ginekologi
Manuaba. 2008. Buku ajar Patologi .
Obstetri Untuk Mahasiswa Setiadi. 2007. Konsep Dan Penulisan
Kebidanan. EGC; Jakarta. Riset Keperawatan. Graha Ilmu.
Manuaba, I. DKK. 2007. Pengantar Ilmu Yogyakarta
Obstetri. EGC. Jakarta. Sugiono, 2006. Metode Penelitian
Meilani, Niken dkk. 2009. Kebidanan Bisnis. Cetakan Sembilan. CV
Komunitas. Yogyakarta : Alvabeta; Bandung.
Fitramaya. Varney, H. DKK. 2007. Buku ajar
Maulana M, 2008, Cara Cerdas Asuhan Kebidanan. EGC. Jakarta.
Menghadapi Kehamilan dan Wibisono, dr. Hermawan. 2009. Solusi
Mengasuh Bayi, Yogyakarta, Sehat Seputar Kehamilan. Agro
Katahati media pustaka. Jakarta Selatan.
Mutiara, Tia. 2008. Buku Ilmu Winkjosastro, Hanifa, Saifuddin, Abdul
Pengetahuan Alam. Erlangga: Bari, Rachimhadhi, Trijatmo.
Jakarta 2007. Ilmu Kandungan. Edisi 2.
Nursalam. 2009.Konsep dan Penerapan Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Metodologi Penelitian Ilmu Sarwono Prihardjo.
Keperawatan. Pedoman Skripsi,
Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika..
Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu
Kebidanan. YBP-SP. Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu
Kebidanan.Jakarta : Yayasan bina
pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 3 No. 1 183

You might also like