You are on page 1of 9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Percobaan


Jarak Jarak
Pelarut Tinta Noda Noda Pelarut Rf
    1. Biru tua 0.5 8 0,0625
  Biru 2. Biru Muda 2.5 8 0.3125
    3 Ungu 5 8 0.625
    1. Biru 0.4 8 0.05
Akuades Hijau 2. Hijau Tua 0.2 8 0.025
    3. Hijau Muda 7.4 8 0.925
    1. Kuning 1.5 8 0.1875
  Merah 2. merah 1.5 8 0.1875
    3. Merah Muda 5 8 0.625
    1.Biru 0 4 0
  Biru 2 -
    3 -
    1. Hijau 0 3.5 0
N-Heksana Hijau 2 -
    3 -
    1. Merah 0 4 0
  Merah 2 -
    3 -
    1. Ungu 7.6 8 0.95
  Biru 2. Biru Muda 0.2 8 0.025
    3 Biru Tua 0.2 8 0.025
    1. Hijau Muda 7.6 8 0.95
Alkohol Hijau 2. Hijau tua 0.2 8 0.025
    3 Biru 0.2 8 0.025
    1. Kuning 4 8 0.5
  Merah 2. Ungu 2 8 0.25
    3 Merah 2 8 0.25

4.2 Perhitungan
4.2.1 Perhitungan Pelarut Akuades
a. Nilai Rf yang dihasilkan tinta biru
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Biru Tua = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

0,5 cm
= 8 cm
= 0,0625

Jarak yang di tempuh komponen


Noda Biru Muda= Rf =
Jarak yang di tempuh pelarut
2.5 cm
= 8 cm
= 0.3125

Jarak yang di tempuh komponen


Noda Ungu = Rf =
Jarak yang di tempuh pelarut
5 cm
= 8 cm
= 0.625

b. Nilai Rf yang dihasilkan tinta Hijau


Jarak yang di tempuh komponen
Noda Biru = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

0.4 cm
= 8 cm
= 0.05
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Hijau Tua = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

0.2 cm
= 8 cm
= 0.025 cm
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Hijau Muda = Rf =
Jarak yang di tempuh pelarut
7.4 cm
= 8 cm
= 0.925

c. Nilai Rf yang dihasilkan tinta merah


Jarak yang di tempuh komponen
Noda Kuning = Rf =
Jarak yang di tempuh pelarut
1.5 cm
= 8 cm
= 0.1875
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Merah = Rf =
Jarak yang di tempuh pelarut
1.5 cm
= 8 cm
= 0.1875
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Merah Muda = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

5 cm
= 8 cm
= 0.625 cm

4.2.2 Perhitungan Pelarut n-heksana


a. Nilai Rf yang dihasilkan tinta biru
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Biru = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

0 cm
= 4 cm
=0
b. Nilai Rf yang dihasilkan tinta hijau
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Hijau = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

0 cm
= 3.5 cm

=0

c. Nilai Rf yang dihasilkan tinta merah


Jarak yang di tempuh komponen
Noda Merah = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

0 cm
= 4 cm
= 0

4.2.3 Perhitungan Pelarut Alkohol


a. Nilai Rf yang dihasilkan tinta biru
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Ungu =Rf=
Jarak yang di tempuh pelarut
7.6 cm
= 8 cm
= 0.95
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Biru Muda = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

0.2 cm
= 8 cm
= 0.025
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Biru Tua = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut
0.2 cm
= 8 cm
= 0.025

b. Nilai Rf yang dihasilkan tinta hijau


Jarak yang di tempuh komponen
Noda Hijau Muda = Rf =
Jarak yang di tempuh pelarut
7.6 cm
= 8 cm
= 0.95
Jarak yang di tempuh komponen
Noda HijauTua = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

0.2 cm
= 8 cm
= 0.025
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Biru = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

0.2 cm
= 8 cm
= 0.025

c. Nilai Rf yang dihasilkan tinta merah


Jarak yang di tempuh komponen
Noda Kuning = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

4 cm
= 8 cm
= 0.5
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Ungu = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

2 cm
= 8 cm
= 0.25
Jarak yang di tempuh komponen
Noda Merah = Rf = Jarak yang di tempuh pelarut

2 cm
= 8 cm
= 0.25
4.3 Pembahasan
Setelah melakukan percobaan mengenai kromatografi ini , semua warna dari tinta
spidol yaitu biru,hijau dan merah direaksikan dengan pelarut akuades n-heksana dan
alcohol 96 % hasilnya adalah hampir semua dari warna tinta spidol yang direaksikan
dengan pelarut akuades terurai menjadi komponen-komponnenya . misalnya saja tinta
biru menghasilkan noda seperti biru tua, biru muda dan ungu. Kemudian tinta hiijau
komponennya terurtai sehingga menghasilkan berbagai noda seperti biru, hijau tua
dan hijau muda dengan nilai Rf tertentu. Kemudian tinta merah sendiri menghasilkan
noda kuning, merah dan merah muda. Kemudian dengan pelarut n-heksana, semua
jarak nodanya 0 cm . dimana komponen-komponennya tidak terurai sama sekali . hal
itu dikarenakan sifat pelarut pada n-heksana bersifat nonpolar sehingga pelarut n-
heksana hanya dapat melarutkan noda yang bersifat sejenis yaitu non polar.
Sedangkan hasil kromatografi dari semua yang direaksikan dengan pelarut alcohol,
semua komponen terurai sama seperti yang terjadi pada akuades . dimana pada tinta
biru , noda yang dihasilkan berwarna ungu, biru Muda, dan Biru tua kemudian tinta
hijau , komponennya terurai menjadi warna hijau muda, hijau tua dan biru dan yang
terakhir pada tinta merah , noda yang dihasilkan antara lain kuning, ungu dan merah .
dimana apakah komponen tersebut dapat terurai atau tidak itu bergantung dari sifat-
sifat dari setiap sampel yang dijadikan sebagai pelarut.
Dalam Penentuan nilai Rf, kita harus mengetahuio apa itu rf. Rf adalah Faktor
Retensi yang diartikan nilai yang menyatakan derajat retensi suatu komponen fase

Jarak yang di tempuh komponen


diam. Nilai Rf dapat dihitung dengan rumus Rf=
Jarak yang di tempuh pelarut
Pada data hasil percobaan pelarut akuades , dimana menghasilkan noda berwarna biru
tua dengan jarak noda 0,5 cm dan nilai Rf nya sekitar 0.0625. Kemudian tinta biru
juga menghasilkan noda berwarna biru tua dengan jarak noda 2.5 cm dan jarak
pelarunya 8 cm , Dimana nilai rfnya adalah 0.3125 dan noda yang dihasilkan juga
berwarna Ungu dengan jarak noda 5 cm dan menghasilkan nilai Rf sekitar 0.625 .
Kemudian pada tinta hijau , menghasilkan berbagai noda contohnya saja noda
berwarna biru dengan jarak noda 0.4 cm dan jarak yang ditempuh pelarut juga sekitar
8 cm sehingga menghasilkan nilai Rf sekitar 0.05. setelah itu komponen yang terurai
tersebut juga menghasilkan warna hijau tua . dimana jarak nodanya sekitar 0.2 cm
dan jarak pelarutnya sekitar 8 cm . Sehingga nilai Rfnya adalah 0.025 . Kemudian
noda yang dihasilkan berwarna hijau muda dengan jarak noda 7.4 cm dan jarak
pelarutnya 8 cm sehingga nilai dari Rf nya adalah 0.925. Kemudian tinta spidol
berwarna merah juga digunakan dalam percobaan ini dimana tinta warnamerah ini
menghasilkan warna kuning. Nilai Rf nya sekitar 0.1875 . kemudian noda yang
dihasilkan juga ada yang berwarna merah . dimana jarak noda dan jarak pelarutnya
sama dengan noda kuning sebelumnya . dan yang terakhir adalah noda yang berwarna
merah muda. Dimana komponennya terurai sejauh 5 cm dan jarak pelarutnya adalahg
8 cm sehingga nilai Rf nya adalah 0.625.

Pada percobaan n-heksana (C6H14) . Tinta berwarna biru, hijau dan merah tidak
memiliki nilai Rf, Hal itu dikarenakan nodanya tidak dapat bereaksi dan tidak
bergerak sama sekali sehingga jarak nodanya sama dengan nol dan ketika dibagi
dengan jarak pelarut maka hasilnya adalah nol.

Kemudian pada pelarut alcohol dimana tinta warna biru, hijau dan merah dapat
terurai . Dimana pada tinta biru menghasilkan noda berwarna ungu dimana nilai Rf
nya adalah 0.95 kemudian noda biru muda dan biru tua , jarak nodanya sama
sehingga nilai Rf nya yaitu 0.025 . Pada tinta berwarna hijau , noda yang terurai
menghasilkan warna hijau muda, dimana jarak yang ditempuh noda adalah 7.6 cm
sehingga nilai Rf nya sekitar 0.95 . Kemudian noda yang dihasilkan juga berwarna
hijau tua dan biru. Dimana jarak nodanya sama yakni 0.2 cm dan jarak pelarut 8 cm
sehingga nilai Rf nya adalah 0.025 . Selanjutnya yang terakhir tinta merah , dimana
tinta merah menghasilkan noda berwarna kuning dengan nilai Rf nya 0.5 dan
menghasilkan noda berwarna ungu dan merah dengan jarak nodanya 2 cm dan jarak
pelarut 8 cm maka nilai Rf nya adalah 0.125 cm.

Prinsip percobaan kromatografi ini berdasarlan pada pemisahan komponen-


komponen warna tinta yang didasarkan pada percobaan migrasi dan komponen-
komponen tinta antara dua fase yaitu fase diamnya adalah tinta , dimana pada
praktikum kali ini tinta yang digunakan berwarna biru , hijau dan merah . Kemudian
fase geraknya adalah pelarut . pelarut yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
akuades , n-heksana dan alcohol. Dimana pelarut yang digunakan didasarkan pada
sifat kepolaran yaitu pelarut akuades dan alcohol bersifat polar dan pelarut n-heksana
bersifat nonpolar . Dimana didalam kromatografi terdapat prinsip “Like Dissolve
Like” yang artinya zat hanya akan larut pada pelarut yang sejenis. Prinsip lain dari
kromatografi ini adalah adsrobsi . Adsorbsi ini didasarkan pada panjang komponen
dalam campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam.dimaana panjang
komponen bisa kita lihat seberapa jauh komponen noda yang terurai . dimana tujuan
kromatografi kertas ini adalah untuk memisahkan campuran dari substansinya
menjadinkomponen-komponennya. Contohnya saja ketika praktikum ini , noda-noda
berwarna memisahka diri pada metode kromatografin kertas ini peralatan yang
dipakai tidak susah untuk dicari karena alat dan bahan yang diguanakan seperti
penggaris , pensil , tinta spidol dan kertas saring.

Dalam praktikum kali ini kita menggunakan sampel sebagai pelarut yang berbeda-
beda . Adanya perbedaan kepolaran dari pelarut yang digunakan diharapkan terjadi
distribusi senyawa dari zat terlarut ke dalam masing-masing pelarut yang sesuai
dengan tingkat kepolarannya hingga mencapai kesetimbangan . dimana pada
percobaan kali ini yang merupakan fase diamnya adalah tinta spidol dan pelarut yang
digunakan sebagai fase geraknya . pelarut yang digunakakn seperti akuades , alkohol
dan n-heksana . Dimana akuades merupakan pelarut yang bersifat paling polar, hal itu
dibuktikan jarak yang ditempuh paling jauh dan waktu untuk sampai ke batas atas
paling cepat. Kemudian pelarut alkohol merupakan pelarut yang bersifat semi polar ,
hal itu dibuktikan noda yang terbentuk bergerak ke batas atas tetapi emmbutuhkan
waktu yang lebihlama dari pada akuades . Kemudian yang terakhir adalah pelarut n-
heksana , kita semua tahu bahwa sanya pelarut ini bersifat non polar sehingga tidak
menghasilkan warna karena sifatnya yang kurang raktif . Sebenarnya bisa saja jika
suatu zatnya bersifat non polar maka akan larut dengan pelarut non polar.

Dalam setiap praktikum, pasti ada kekurangan atau kesalahan, baik kesalahan besar
maupun kesalahan kecil. Contohnya saja pada praktikum kromatografi menggunakan
kertas saring . bisa saja kita sebagai praktikan kurang teliti dalam melakukan proses
pengukuran dan menetukan jarak yang ditempuh noda dan kita mengeringkan terlebib
dahulu kertas saring yang telah dicelupkan . Sehingga noda tersebut bisa hilang
setelah mengering dan mengakibatkan tinggi batas pada pelarut yang berkurang
sehingga hasil yang didapat kurang tepat.

You might also like