KLIPING
“ Prosedur Darurat dan SAR ”
Guru pengampu :
Nur Welly
DISUSUN OLEH :
Muhammad Rangga Syahputra
X Nautika Kapal Niaga
KELAS X/SEMESTER 1
SMK NEGERI5 BALIKPAPAN TIMUR,
JL.MULAWARMAN RT. 19 NO. 65 KEL. LAMARU
2020Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunianya sehingga penyelesaian
tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Kliping tentang “Prosedur Darurat dan SAR™ ini disusun dan dikemas dari
berbagai sumber sehingga memungkinkan untuk dijadikan referensi maupun acuan.
Besar harapan Kliping ini dapat memberikan kontribusi besar
Penyusun menyadari bahwa kliping ini masih jauh dari sempurna. Oleh
arena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk lebih
menyempurnakan Kliping ini, Akhir kata penyusun ucapkan semoga kliping ini
dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca kliping ini.
Terima kasih.
Balikpapan, 21 September 2020
PenyusunDaftar Isi
Kata pengantar
Daftar Isi.
BAB I PENDAHULUAN ..
A. Latar Belakang - . 1
B. Tujuan Umum
C. Sistematika Penulisan.... i 1
BAB I PEMBAHASAN saxcsnciorinnrmenimamimmemamarmcmmnmess 2
A. prosedur keadaan darurat dan darurat
B. 2 jenis keadaan darurat ...scscsestsenseseseneeies
C. 6 jenis keadaan darurat diatas kapal cco
D. Menjelaskan 6 jenis keadaan darurat diatas kapal
E. 4 petunjuk perencanaan yang perlu diikuti..
BAB III PENUTUP _ / 5
A. Kesimpulan 2 5 5
B. Saran. 5
DAETAR.PUSTATA sscusanscsstsinsarnssasonintvis 6BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecelakaan dapat terjadi pada kapal-kapal baik dalam pelayaran, sedang
berlabuh atau sedang —melakukan kegiatan bongkar = muat di
pelabuhan/terminal meskipun sudah dilakukan usaha supaya yang kuat untuk
‘menghindarinya,
Manajemen harus memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Health
and Safety work Act, 1974 untuk melindungi pelaut pelayar dan mencegah
resiko-resiko dalam melakukan suatu. aktivitas di atas kapal terutama
menyangkut Kesehatan dan keselamatan kerja, baik dalam keadaan normal
‘maupun darurat. Suatu keadaan darurat biasanya terjadi sebagai akibat tidak
bekerja normalnya suatu sistem secara prosedural ataupun karena gangguan
alam
B. Tujuan Umum
1, Tujuan umum
Mengetahui mengenai prosedur darurat dan SAR
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui mengenai prosedur keadaan darurat dan darurat,
b. Mengetahui dan menjelaskan mengenai 2 jenis prosedur keadaan
darurat
c. Mengetahui mengenai 6 jenis keadaan darurat di atas kapal
dd. Menjelaskan mengenai 6 jenis keadaan darurat di atas kapal
e. Mengetahui dan menjelaskan mengenai 4 petunjuk perencanaan yang
perlu di ikuti
‘istematika Penulisan
Penulis membagi penulisan ini menjadi 3 bab, yang terdiri dari :
BABI Pendahuluan
Terdiri dari latarbelakang, tujuan penulisan, serta
sistematika penulisan,
BABII : Pembahasan
BAB IIL Penutup
Terdiri dari kesimpulan dan saranBABI
PEMBAHASAN
SOAL DAN JAWABAN
1. Jelaskan pengertian
a. Prosedur keadaan darurat
Tata cara/pedoman kerja dalam menanggulngi suatu keadaan
darurat,dengan maksud untuk menvegah atau mengurangi kerugian lebih
lanjut atau semakin besar.
b. Prosedur darurat
Tata cara/pedoman kerja dalam menanggulangi suatu keadaan darurat,
dengan maksud untuk mencegah atau mengurangi kerugian lebih lanjut atau
semakin besar,
2. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis proosedur keadaan darurat
a. Prosedur intern (lokal)
Ini merupakan pedoman pelaksanaan untuk masing-masing bagian/
departemen, dengan pengertian keadaan darurat yang terjadi masih dapat di
atasi oleh bagian-bagian yang bersangkutan, tanpa melibatkan kapal-kapal
atau usaha pelabuhan setempat,
b. Prosedur umum (utama)
Merupakan pedoman perusahaan secara keseluruhan dan telah
menyangkut keadaan darurat yang cuku besar atau paling tidak dapat
membahayakan kapal-kapal lain atau dermaga/terminal.
3. Ada 6 jenis keadaan darurat diatas kapal sebutkan !
‘Tubrukan
Kebakaran atau ledakan
Kandas
Kebocoran atau tenggelam
Orang jatuh ke laut
Pencemaran
mpeaose
4, Soal no 3 jelaskan ke 6 jenis keadaan darurat
a. Tubrukan
Keadaan darurat karena tubrukan kapal dengan kapal atau kapal dengan
dermaga maupun dengan benda tertentu akan mungkin terdapat situasi
kerusakan pada kapal, korban manusia, tumpahan minyak ke laut (kapaltangki), pencemaran dan kebakaran, Situasi Iainnya adalah kepanikan atau
ketakutan petugas di Kapal yang justru memperlambat tindakan,
pengamanan, penyelamatan dan penanggulangan keadaan darurat tersebut.
b. Kebakaran / ledakan
Kebakaran di kapal dapat terjadi di berbagai lokasi yang rawan terhadap
Kebakaran, misalnya di kamar mesin, ruang muatan, gudang penyimpanan
perlengkapan kapal, . instalasi listrik dan tempat akomodasi Nakhoda dan
anak buah kapal.
Sedangkan Jedakan dapat terjadi Karena kebakaran atau sebaliknya
kebakaran terjadi Karena ledakan, yang pasti kedua-duanya dapat
menimbulkan situasi darurat serta perlu untuk diatasi
c. Kandas
Kapal kandas pada umumnya didahului dengan tanda-tanda putaran
baling-baling terasa berat, asap di cerobong mendadak menghitam, badan
kapal bergetar dan kecepatan kapal berubah kemudian berhenti mendadak.
d, Kebocorar/Tenggelam
Kebocoran pada kapal dapat terjadi karena kapal kandas, tetapi dapat
juga terjadi Karena tubrukan maupun kebakaran serta kerusakan kulit pelat
kapal karena korosi, sehingga kalau tidak segera diatasi kapal akan segera
tenggelam.
e. Orang jatuh ke laut (Man Over Board )
Orang jatuh ke laut merupakan salah satu bentuk Kecelakaan yang
membuat situasi menjadi darurat dalam upaya melakukan penyelamatan.
f. Pencemaran
Pencemaran taut dapat terjadi Karena buangan sampah dan tumpahan
minyak saat bunkering, buangan limbah muatan kapal tangki, buangan
limbah Kamar mesin yang melebihi ambang 15 ppm dan Karena muatan
kapal tangki yang tertumpah akibat tubrukan atau kebocoran,
Ada 4 petunjuk perencanaan yang perlu diikuti sebutkan & jelaskan 4 petunjuk
tsb,
a. Pusat komando.
Kelompok yang mengontrol kegiatan di bawah pimpinan Nahkoda atau
perwira senior serta dilengkapi perangkap komunikasi intern dan extern.
b. Satuan kesadaran darurat.
Kelompok di bawah perwira senior yang dapat menaksir keadaan,
melapor kepusat komando menyarankan tindakan apa yang harus diambil
apa dan dari mana bantuan dibutuhkan.
c. Satuan pendukung.
Kelompok pendukung ini di bawah seorang perwira harus selalu slap
membaniu kelompok induk dengan perintah pusat komando dan
menyediakan bantuan pendukung seperti peralatan, perbekalan, bantuan
medis, termasuk alat bantuan pernapasan dan lain-lain,d. Kelompok ahli mesin.
Kelompok di bawah satuan pendukung Engineer atau Senior Engineer
menyediakan bantuan atas perintah pusat komando. Tanggung jawab
utamanya di ruang kamar mesin, dan bisa memberi bantuan bila diperlukan.BABII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prosedur keadaan darurat merupakan tata atau pedoman yang bertujuan
mencegah atau menanggulangi keadaan darurat yang terjadi, dimana keadaan
darurat merupakan suatu keadaan yang tidak terduga dapat terjadi karena
berbagai faktor. Prosedur keadaan darurat terbagi menjadi 2 yaitu prosedur
intern dan ekstern, keadaan darurat dibagi menjadi 6 jenis yaitu tubrukan,
terbakar, kandas, bocor, orang jatuh ke laut dan pencemaran, untuk itu,
dilakukan 4 petunjuk perencanaan yang perlu diikuti yaitu pusat komandan,
satuan kesadaran darurat, satuan pendukung, dan kelompok ahli mesin.
B, Saran
Penyusun menyadari bahwa kliping ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
lebih menyempurnakan kliping ini, Akhir kata penyusun ucapkan semoha
{kliping ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca makalah ini,Daftar Pustaka
1, EB. & (2019, februari 9). Retrieved september 21, 2020, from
dimensipelaut. blogspot.com: https://dimensipelaut. blogspot. com/jenis-jenis-
keadaan-darurat-di-kapal
maritimeworld. (2013, september 13). Retrieved september 21, 2020, from
‘www.maritimeworld.web.id: https _:/hvww.maritimeword.web.id/prosedur-darurat-
materi-daruratpn gin Caer