You are on page 1of 226
oe . x.N. Gde Ranuh, SpAK y PP retoos ie tine Cora icuy Cae fomrerrety tea itet4 i & Ss mi rs coer) a ? a EGC 109 ‘TUMBUH KEMBANG ANAK Oleh: dr. Soetjiningsih, DSAK Editor: Prof. dr. IG.N. Gde Ranuh, DSAK Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Buku Kedokteran EGC © 1995 Penerbit Buku Kedokteran EGC P.O. Box 4276/Jakarta 10042 Tetepon: 6530 6283 Anggota IKAPI Desain kulit muka: Samson P. Barus Hak cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan I: 1995 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Soetjiningsih Tumbuh kembang anak/ oleh Soetjiningsih ; editor, IG.N. Gde Ranuh. ~ Jakarta : EGC, 1995. xi, 252 him. ; 15,5.x 24 cm. ISBN 979-448-277-3 1. Anak, Perkembangan. 1. Judul. I. Ranuh, IG.N Gde. 612.65 {Sidi tuar tanggung jewab percotakan DAFTAR ISI Kata Pengantar vii if Tumbuh-Kembang Anak ix 3. Penilaian Perkembangan Anak 63 Nutrisi Ibu Hamil dan buhan Jani 95 5. Beemitie‘tine Abt Parmai 05 . Bina Keluarga dan Balita us ._ Fungsi Cinta & Kasih Sayang dalam Keluarga 121 Upaya Peningkatan Kualitas Tumbuh Kembang Anak 127 6. 4. 8. 9. . Kependudukan dan Keluarga Berencana 141 10. le Strategi Kelangsungan Hidup anak Perlakuan Salah pada Anak (Child Abuse) 153 12. Keadaan Cacat pada Anak 13. Obesitas pada Anak Ma. Retardasi Mental 15. Kretin ._ Sindrom Down |. Palsi Serebralis }._Gangguan Bicara dan Bahasa pada Anak RBREESEBAER Indeks Bahan dengan hak cipta 1 TUMBUH — KEMBANG ANAK PENDAHULUAN Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan ‘Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkem- bangan per definisi adalah sebagai berikut: 1, Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). 2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struk- tur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat di- ramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil in- teraksi dengan lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu. Sedangkan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang, merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio- fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak. Tujuan Imu Tumbuh Kembang adalah mempelajari berbagai hal yang berhubung- an dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan sosial. Juga menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah keadaan tersebut. TUMBUH KEMBANG ANAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kem- bang anak, yaitu: 1. Faktor genetik. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rang- sangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor gene- tik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif schingga diperolch hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih scring diakibatkan oleh faktor genetik ini. Sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain diakibatkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menye- babkan kematian anak-anak sebelum mencapai usia Balita. Disamping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kro- mosom, seperti sindrom Down, sindrom Turner, dil. 2. Faktor lingkungan. Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan "bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi: a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kan- dungan (Faktor pranatal). b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (Faktor postnatal). ad.a. FAKTOR LINGKUNGAN PRANATAL Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain adalah: 1, Gizi ibu pada waktu hamil. Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat pula menye- babkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru Jahir mudah terkena infeksi, abortus, dan sebagainya. TUMBUH-KEMBANG ANAK Anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan hidup di lingkungan miskin maka akan mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena infeksi dan selanjut- nya akan menghasilkan wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya kurang pula. Keadaan ini merupakan lingkaran setan yang akan berulang dari generasi ke generasi selama kemiskinan tersebut tidak ditanggulangi (Gbr 1.1. dikutip dari Ebrahim GJ, 1985). Wanita Nutrisi buruk LO yeraie ca selama kehamilan Pertumbuhan janin terganggu Penurunan potens’ intelektu Bele poten ete (kurang dari 2,5 kg) Nn. Infoksi perinatal at Nutrisi buruk Gambar 1.1. Pengaruh gizi ibu terhadap tumbuh kembang. (Dikutip dari Ebrahim GJ, 1985). 2. Mekanis. Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes. 3. Toksin/zat kimia. Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, obat-obat anti kanker, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol krcnis sering melahirkan bayi berat badan lahir rendah, lahir mati, cacat, atau retardasi mental. Keracunaan logam berat pada ibu hamil, misalnya karena makan ikan yang ter- kontaminasi merkuri dapat menyebabkan mikrosefali dan palsi screbralis, seperti di Jepang yang dikenal dengan penyakit Minamata. 4. Endokrin. Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah soma- totropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin (Insulin-like growth factors/IGFs). Somatotropin (growth hormone) disekresi oleh kelenjar hipofisis janin seki- tar minggu ke-9. Produksinya terus meningkat sampai minggu ke-20, selanjutnya menetap sampai lahir. Perannya belum jelas pada pertumbuhan janin. TUMBUH KEMBANG ANAK Hormon plasenta (human placental lactogen = hormon chorionic somatro- mammotropic ), disekresi oleh plasenta di pihak ibu dan tidak dapat masuk ke janin. Kegunaannya mungkin dalam fungsi nutrisi plasenta. Hormon-hormon tiroid seperti TRH (Thyroid Releasing Hormon), TSH (Thy- roid Stimulating Hormon), T3 dan T4 sudah diproduksi oleh janin sejak minggu ke-12. Pengaturan oleh hipofisis sudah terjadi pada minggu ke-13. Kadar hormon ini makin meningkat sampai minggu ke-24, lalu konstan. Perannya belum jelas, tetapi jika terdapat defisiensi hormon tersebut, dapat terjadi gangguan pada per- tumbuhan susunan saraf pusat yang dapat mengakibatkan retardasi mental. Insulin mulai diproduksi oleh janin pada minggu ke-11, lalu meningkat sam- pai bulan ke-6 dan kemudian konstan. Berfungsi untuk pertumbuhan janin mela- lui pengaturan keseimbangan glukosa darah, sintesis protein janin, dan pengaruh- nya pada pembesaran sel sesudah minggu ke-30. Sedangkan fungsi IGFs pada janin belum diketahui dengan jelas. Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetes yang hamil dan tidak mendapat pengobatan pada trimester I kehamilan, umur ibu kurang dari 18 tahun/lebih dari 35 tahun, defisiensi yodium pada waktu hamil, PKU (phenylketonuria), dll. 5. Radiasi. Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya. Misalnya pada peristiwa di Hiroshima, Nagasaki dan Chernobyl. Sedangkan efek radiasi pada orang laki-laki, dapat mengakibatkan cacat bawaan pada anaknya. 6. Infeksi Infeksi intrauterin yang sering menycbabkan cacat bawaan adalah TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex). Sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, Coxsackie, Echovirus, malaria, lues, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira, mikoplasma, virus influensa, dan virus hepatitis. Diduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat merusak janin. 7. Stres Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan, dan lain-lain. 8. Imunitas Rhesus atau ABO’ inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati. 9. Anoksiaembrio Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan berat badan lahir rendah. ad, b. FAKTOR LINGKUNGAN POST-NATAL Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang ter- gantung pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. TUMBUH-KEMBANG ANAK Perbedaan lingkungan sebelum dan sesudah anak lahir adalah sebagai berikut (Me- nurut Timiras, dikutip dari Johnston 1986): Tabel 1.1. Perbedaan lingkungan intra dan ckstra uterin. Sebelum lahir Sesudah lahir 1, Lingkungan fisik Cairan Udara 2. Suhu luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah 3. Stimulasi sensoris Terutama kinestetik atau vi- Bermacam-macam stimuli brasi 4, Gizi Tergantung pada zat-zat gizi Tergantung pada tersedianya ba- yang terdapat dalam darah ° han makanan dan kemampuan ibu saluran cerna, 5. Penyediaan oksigen —_Berasal dari bu ke janin me- —_Bearasal dari paru-paru ke pem- Jalui plasenta buluh darah paru-para 6. Pengeluaran hasil Dikeluarkan ke sistem per- Dikeluarkan melalui paru-paru, metabolisme edaran darah ibu kulit, ginjal, dan saluran pencer- naan Masa perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan, merupakan masa rawan dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya tumbuh kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat yang permanen. Risiko palsi serebralis lebih besar pada BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yang disertai asfiksia erat, hiperbilirubinemi yang disertai kern iktorus, IRDS (Idiophatic Respiratory Distress Syndrome, asidosis meta- bolik, dan meningitis/ensefalitis. Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi anak, yaitu peran ibu sebagai “para genetik faktor" yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertum- buhan janin dan pengaruh psikobiologisnya terhadap pertumbuhan post natal dan per- kembangan kepribadian. Disamping itu pemberian ASI/menyusui adalah periode ekstra- gestasi dengan payudara sebagai "plasenta eksternal", karena payudara menggantikan fungsi plasenta tidak hanya dalam memberikan nutrisi bagi bayi, tetapi juga sangat mempunyai arti dalam perkembangan anak karena seolah-olah hubungan anak-ibu tidak terputus begitu dia dilahirkan ke dunia. Demikian pula dengan memberikan ASI sedini mungkin segera setelah bayi lahir, merupakan stimulasi dini terhadap tumbuh kembang anak. Interaksi timbal balik antara ibu dan anak yang terjadi pada proses menyusui dapat digambarkan sebagai berikut: Didalam interaksi timbal balik antara ibu dan anak tersebut terdapat keuntungan yang timbal balik pula. Keuntungan untuk bayi selain nilai gizi ASI yang tinggi, juga adanya zat anti pada ASI yang melindungi bayi terhadap berbagai macam infeksi. Disamping itu bayi juga merasakan sentuhan, kata-kata dan tatapan kasih sayang dari ibunya, serta mendapatkan kehangatan yang penting untuk tumbuh kembangnya. Sedangkan keuntungan yang diperoleh ibu, adalah selain menimbulkan perasaan senang dan dibutuhkan oleh bayinya sehingga menimbulkan rasa percaya diri, juga adanya TUMBUH KEMBANG ANAK Belaian Tatapan mata ‘Tatapan mata Suara Tangis Bau Bau Kehangatan Interaksi Waktu yang diberikan LimfositT & B° Oksitoein ve Prolaktin 'BU —————> Bay! IBU <————- BAY! Gambar 1.2 Interaksi ibu—anak (Dikutip dari Levine, 1983) sekresi hormon oksitosin akan mempercepat berhentinya perdarahan setelah melahir- kan dan prolaktin akan mencegah terjadinya ovulasi yang mempunyai efek menjarang- kan kehamilan. -Lingkungan post-natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi: 1. Lingkungan biologis, antara lain: a. Ras/suku bangsa Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras/suku bangsa. Bangsa kulit putih/ ras Eropah mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada bangsa Asia. . Jenis kelamin Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan, tetapi belum diketahui secara pasti mengapa demikian. Umur Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh karena pada masa itu anak mu- dah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak. Sehingga diperlukan perhatian khusus. Gizi Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana ke- butuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuh- kan juga untuk pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan (food security) keluarga. Ketahanan makanan keluarga mencakup pada ketersediaan makanan dan pembagian yang adil makanan dalam keluarga, dimana acapkali aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. d TUMBUH-KEMBANG ANAK Radiasi Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya radiasi yang tinggi. 3. Faktor psikososial antara lain: Stimulasi Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tunbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang diban- dingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi. . Motivasi belajar Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar. misalnya adanya sekolah yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang serta sarana lainnya. . Ganjaran ataupun hukuman yang wajar Kalau anak berbuat benar, maka wajib kita memberi ganjaran, misalnya pujian, ciuman, belaian, tepuk tangan dan sebagainya. Ganjaran tersebut akan menim- bulkan motivasi yang kuat bagi anak untuk mengulangi tingkah lakunya. Sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar kalau anak berbuat salah, masih dibenarkan. Yang penting hukuman harus diberikan secara obyektif, di- sertai pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak. Sehingga anak tahu mana yang baik dan yang tidak baik, akibatnya akan menimbulkan rasa percaya diri pada anak yang penting untuk perkembangan kepribadian anak kelak kemudian hari. ._Kelompok sebaya Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya. Tetapi perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan untuk memantau dengan siapa anak tersebut bergaul. Khususnya bagi remaja, aspek lingkungan teman sebaya menjadi sangat penting dengan makin meningkatnya kasus-kasus penyalah- gunaan obat-obat dan narkotika. Stres Stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya anak akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara, nafsu makan menurun, dan sebagainya. Sekolah Dengan adanya wajib belajar 9 tahun sekarang ini, diharapkan setiap anak men- dapat kesempatan duduk di bangku sekolah minimal 9 tahun. Sehiagga dengan mendapat pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak-anak tersebut. Yang masih menjadi masalah sosial saat ini adalah masih banyaknya anak-anak yang terpaksa meninggalkan bangku sckolah karena harus membantu mencari nafkah untuk keluarganya. . Cinta dan kasih sayang Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang tanya. Agar kelak kemudian aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH-KEMBANG ANAK TUMBUH-KEMBANG ANAK Manifestast Kecukupan Keadaan Sebab Makanan *———7——>* Kesehatan Langsung Pemantaatan Yankes dan Sebab Tak Sanit.Lingk. Langsung Pendidikan KelUarga Keberadaan dan Kontrol Sumber Daya Keluarga: Manusia, Ekonomi dan Organisasi Super Struktur Politik dan Ideologi Sebab Struktur Ekonomi Dasar Potensi Sumber Daya Model Interelasi Tumbuh-Kembang Anak Gambar 1.5 Model interelasi tumbuh kembang anak (Unicef 1992, Jonsson 1992). 13 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH-KEMBANG ANAK 5. Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak. Merupakan informasi yang sangat penting yang harus ditanyakan pada ibunya pada saat pertama kali datang. Anamnesis yang teliti tentang "milestone" perkembangan anak, dapat mengetahui tingkat perkembangan anak tersebut. Tidak selalu perkem- bangan anak mulus seperti pada teori, ada kalanya perkembangan anak normal sam- pai umur tertentu, kemudian mengalami keterlambatan, Ada juga yang mulainya ter- lambat, atau karena sakit, perkembangan terhenti yang kemudian normal kembali. Dapat juga perkembangan yang langsung pesat, misalnya pada perkembangan bicara. 6. Pola perkembangan anak dalam keluarga Anamnesis tentang perkembangan anggota keluarga lainnya, karena ada kalanya per- kembangan motorik dalam keluarga tersebut dapat lebih cepat/lambat, demikian pula dengan perkembangan bicara atau kemampuan mengontrol buang air besar/kecilnya. TAHAP - TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK DAN REMAJA Walaupun terdapat variasi yang besar, akan tetapi setiap anak akan melalui suatu “milestone” yang merupakan tahapan dari tumbuh kembangnya dan tiap-tiap tahap mempunyai ciri tersendiri. Dari kepustakaan terdapat berbagai pendapat mengenai pem- bagian tahap-tahap tumbuh kembang ini, tetapi pada tulisan ini digunakan pembagian berdasarkan Hasil Rapat Kerja UKK Pediatri Sosial di Jakarta, Oktober 1986, yaitu: Tabel 1.3 Tahap-tahap tumbuh kembang anak. 1, Masa pranatal a. Masa mudigahlembrio : konsepsi ~ 8 minggu b. Masa janin/fetus : 9 minggu — lahir 2. Masa bayi : usia 0— 1 tahun a. Masa neonatal : usia 0- 28 hari — Masa neonatal dini : 0 - 7 hari — Masa neonatal Janjut : 8 — 28 hari b. Masa pasca neonatal : 29 hari — 1 tahun » . Masa pra-sekolah : usia I - 6 tahun . Masa sekolah : usia 6 — 18/20 tahun a, Masa pra-remaja : usia 6 - 10 tahun b. Masa remaja: 1. Masa remaja dini — Wanita, usia 8 - 13 tahun — Pria, usia 10-15 tahun 2. Masa remaja lanjut — Wanita, usia 13 - 18 tahun — Pria, usia 15 - 20 tahun 5 Sesungguhnya tiap-tiap tahap tumbuh kembang tersebut tidak terdapat batas yang jelas, karena proses tumbuh kembang berjalan secara berkesinambungan. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH-KEMBANG ANAK Dari gambar 1.9 terlihat bahwa pada umumnya iaju pertumbuhan berkurang sejak lahir sampai hampir selesainya proses pertumbuhan. Pada kurva ini nampak bahwa sejak lahir sampai umur 4-5 tahun laju pertumbuhan dengan cepat berkurang (deselerasi) dan kemudian deselerasi ini mengurang secara perlahan-lahan hingga umur 5-6 tahun. Sejak saat ini sampai awal pacu laju pertumbuhan, maka pertumbuhan bersifat konstan. Namun sering terjadi suatu kenaikan kecil yang terjadi antara 6-8 tahun yang secara umum menyebabkan suatu gelombang lagi pada kurva laju pertumbuhan, tetapi hal ini tidak selalu ada. Pada umur 13-15 tahun terjadilah percepatan (akselerasi) pertumbuhan yang disebut pacu tumbuh adolesen. Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut: 1 tahun 1,5 x TB lahir 4 tahun 2 x TB lahir 6 tahun 1,5 x TB setahun 13 tahun 3 x TB lahir Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun) Atau digunakan rumus seperti yang dikutip dari Behrman, 1992 sebagai berikut: Tabel 1.5 : Perkiraan tinggi badan dalam sentimeter a. Lahir 50cm b, Umur | tahun 75cm ¢,, 2-12 tahun ‘umur (tahun) x 6 + 77 Rata-rata kenaikan tinggi badan pada anak prasekolah adalah 6-8 cm/tahun. Kemu- dian pada masa remaja terjadi pacu tumbuh adolesen, yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan seperti halnya berat badan. Anak perempuan umumnya memulai pacu tumbuh tinggi badan adolesennya kira-kira pada umur 10,5 tahun dan mencapai pun- caknya kira-kira umur 12 tahun di Inggris dan 3 bulan lebih awal di Amerika. Anak laki- Jaki memulai pacu tumbuh dan mencapai puncaknya 2 tahun kemudian. Namun puncak untuk anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Rata-rata laju pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki 10,3 cm per tahun dibandingkan dengan 9 cm per tahun pada anak perempuan. Kecepatan rata-rata seluruh tahun adalah 9,5 cm per tahun pada anak laki- laki dan 8,1 cm per tahun pada anak perempuan. Kurva tinggi badan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini (dikutip dari Widdowson, 1985): aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH - KEMBANG ANAK Upatan kulit a om oe ~ 2 od shoe 3 Umur (tahun) res«4se7TsoOnuHMEEVES Gambar 1.14 Kurva tebalnya lipatan kulit pada anak laki-laki dan perempuan (Tanner, dikutip dari Behrman, 1992) pertengahan masa bayi. Setelah itu jumlah sel lemak tidak banyak bertambah, Banyak dan besarnya sel lemak menentukan gemuk atau kurusnya seseorang. Pertumbuhan jaringan lemak melambat sampai anak berumur 6 tahun, anak kelihatan kurus/langsing. Jaringan lemak akan bertambah lagi pada anak perempuan umur 8 tahun dan pada anak laki-laki umur 10 tahun sampai menjelang awal pubertas. Setelah itu pertambahan jaringan pada pria mengurang, sedangkan pada wanita terus bertambah dan mengalami reorganisasi hingga dicapai bentuk tubuh wanita dewasa. Untuk mengukur tebalnya jaringan lemak, yaitu dengan mengukur tebalnya lipatan kulit. 2.6. Organ-organ tubuh Pertumbuhan organ-organ tuvuh mengikuti polanya sendiri-sendiri. Secara umum terdapat 4 pola pertumbuhan organ, yaitu: 1. Polaumum (General pattem) 2. Polaneural (Brain & head pattern) 3. Pola limfoid (Lymphoid pattern) 4, Pola genital (Reproductive pattern) 25 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH - KEMBANG ANAK Pertumbuhan organ-organ didalam tubuh sesuai dengan bentuk tubuh seseorang. Pada orang yang pendek akan mempunyai organ-organ yang lebih pendek daripada orang yang tinggi dan pada perempuan mempunyai organ yang lebih kecil dari laki-laki. Pertumbuhan beberapa organ seperti hati, pankreas, adrenal, ovarium dan testis masih tumbuh untuk beberapa lama setelah pertumbuhan tulang berhenti. Pertumbuhan organ akan berhenti bila telah mencapai besar sesuai dengan organ tubuh yang dilayani. Tam- paknya sekali mencapai bentuk yang secara fungsional adekuat untuk keperluannya, maka rangsangan untuk tumbuh berhenti. Tetapi bagaimana mekanismenya masih belum diketahui, seolah-olah semua sudah diatur untuk memenuhi apa yang disebut “harmony of growth". 7 PERKEMBANGAN ANAK BALITA Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah maga balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan Jandasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Bahkan ada sarjana yang mengatakan bahwa "the child is the father of the man". Schingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak terdeteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia kelak kemudian hari. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/ stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya/orang dewasa lainnya. Perkembangan anak akan optimal bila inter- aksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkem- bangannya, bahkan sejak bayi masih didalam kandungan, Sedangkan lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak. Frankenburg dkk. (1981) melalui DDST (Denver Developmental Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu: 1. Personal social (kepribadian/tingkah laku sosial). Aspck yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. 2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, mela- kukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertenta saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda, dll. 3. Language (bahasa) Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. TUMBUH - KEMBANG ANAK LAMPIRAN SKALA YAUMIL-MIMI Bagian Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama Unit Kerja Pedia- tri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia menyusun skema praktis Perkembangan Mental anak Balita yang disebut: SKALA YAUMIL-MIMI PERKEMBANGAN MENTAL. “GERAKAN-GERAKAN KASAR & HALUS, EMOSI, SOSIAL, PERILAKU, BICARA Perkembangan anak balita — sangai penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjut- nya yakni prasekolah, sekolah, akil balik dan remaja — untuk perkembangan yang baik dibutuhkan: 1. kesehatan & gizi yang baik daripada ibu hamil, bayi dan anak prasekolah 2. stimulasi/rangsangan yang cukup dalam kualitas dan kuentitas, ~ keluarga dan KIA-KB mempunyai peran yang penting dalam pembinaan fisik, mental sosial anak balita — belajar mengangkat kepala — belajar mengikuti obyek dengan matanya — meiihat kemuka orang dengan tersenyum — bereaksi terhadap suara/bunyi — mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pende- ngaran, dan Kontak. = menahan barang yang dipegangnya — mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh Dari lahir sampai 3 bular Dari3.sampal6bulan: | — mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada de- ngan bertopang tangan — mulai belajar meraih bende-benda yang ada dalam jang: kavannya atau diluar jangkauannya — menaruh benda-benda di mulutnya — berusaha memperiuas lapangan pandangan — tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain — muiai berusaha mencari benda-benda yang hilang aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 2 PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK PENDAHULUAN Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh kem- bang seorang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupun statis tik, Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, apabila diberi- kan lingkungan bio-fisiko-psikososial yang adekuat. Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari kon- sepsi sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khas untuk setiap anak. Proses tersebut merupakan proses interaksi yang terus menerus serta rumit antara faktor gene- tik dan faktor lingkungan bio-fisiko-psikososial tersebut. Untuk mengetahui tumbuh kembang anak, terutama pertumbuhan fisiknya digunakan parameter-parameter tertentu, yang akan dibahas pada topik ini. PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK 1, Ukuran antropometrik Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-ukuran antro- pometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi: a. Tergantung umur (age dependence) — Berat badan (BB) terhadap umur — Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur — Lingkaran kepala (LK) terhadap umur — Lingkaran lengan atas (LLA) terhadap umur Kesulitan menggunakan cara ini adalah menetapkan umur anak yang tepat, karena tidak semua anak mempunyai catatan mengenai tanggal lahirnya. b. Tidak tergantung umur — BB terhadap TB - LLA terhadap TB (QUAC Stick = Quacker Arm Circumference measuring stick) 37 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK a ao rie ” a2 ao a st “a a abs — a - a x | n Es | a | ttt woe uw V24567080 12 4 —— BULAN —?+——T AHUN + Gambar 2.2: Kurva lingkar kepala anak laki-laki menurut Nellhaus Lingkaran lengan atas Lingkaran lengan atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan. LLA dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada ke- Jompok umur prasekolah. Laju tumbuh lambat, dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada umur satu tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah selama 1-3 tahun. Keuntungan penggunaan LLA ini adalah alatnya murah, bisa dibuat sendiri, mudah dibawa, cepat penggunzannya, dan dapat digunakan oleh tenaga yang tidak terdidik. Sedangkan keru- giannya adalah LLA hanya untuk identifikasi anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan yang berat, sukar menentukan pertengahan LLA tanpa menekan jaringan, dan hanya untuk anak umur 1-3 tahun, walaupun ada yang mengatakan dapat untuk anak mulai umur 6 bulan s/d 5/6 tahun. Lipatan kulit Tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapular merupakan refleksi tum- buh kembang jaringan lemak dibawah kulit, yang mencerminkan kecukupan energi. a“ aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK WHO menggunakan patokan antara persentil ke 50 dengan ke 3 adalah normal, Waking 10 eps +4 + pe +t Sitting oo ee i f —4 CT eau re Terr F r a at Yee ee ae pee trans | ||| Hg | 1 eee me to = Tae Tl =e Gambar 2.3. KMS |menurut Morley D. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK i, Pemberian makanan tambahan merupakan satu-satunya aktifitas. Seyogyanya seorang ibu datang bukan karena pemberian makanan saja, tanpa pengertian akan maksud GMP tersebut. Pemberian makanan pada saat penim- bangan, sebenarnya tujuannya untuk memberikan contoh makanan yang sehat yang dapat diberikan pada anak. Kalau tujuan pemberian makanan tersebut untuk terapi, sebaiknya dicari hari khusus untuk anak-anak yang diketahui pertumbuh- annya kurang baik. j. Harapan yang keliru, yaitu sering ada anggapan kalau GMP lancar maka masalah- masalah teratasi. KESIMPULAN Penilaian tumbuh kembang fisik anak sangat bermanfaat, tidak hanya untuk peni- laian di Klinik tetapi juga di lapangan. Cara penilaian meliputi anamnesis, pemeriksaan antropometrik, gejala klinis, pemeriksaan laboratorium dan radiologik sesuai dengan keperluan. Baku antropometri yang digunakan pada KMS di Indonesia sekarang adalah baku Harvard, dengan 50 persentil baku Harvard dianggap 100%. Seminar Antropometri di Ciloto 1991 merekomendasikan untuk menggunakan baku NCHS untuk menggantikan baku Harvard yang secara internasional mulai berkurang penggunaannya. Penggunaan KMS sebagai alat untuk melakukan GMP sudah sangat memasyarakat di Indonesia, tetapi kita masih harus waspada terhadap kesalahan-kesalahan yang dibuat dalam melaksanakaan GMP tersebut. KEPUSTAKAAN 1, Nelihaus, G. Head circumference from birth to 18 years. Pediatrics, 41: 106, 1968. 2. Illingworth RS. Head circumference, in The development of the infant and young child: normal and abnormal, 9th. Ed. Churchill Livingstone, Edinburgh, 1987, p. 181 - 192. 3. Samsudin. Cara penilaian keadaan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, dalam Gizi dan Tumbuh Kembang, FKUI, 1985, p.101 - 117. 4, Titi S. Sularyo. Pertumbuhan linier (stature) anak dan upaya pemantauannya dengan minat pada perawakan pendekiterlalu pendek, Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IImu Kese- hatan Anak XXVIII, FKUL, 1993, hal. 29 - 47. 5. Morley D, Woodland M. See How They Grow, 2nd. Ed. Macmillan, London - Hong Kong, 1980. 6. Hendrata L, Rohde JE. Ten pitfalls of growth monitoring and promotion, Indian J Pediatr (Suppl) 1988; 55: $9 - S15. 7. Rohde JE. Beyond survival: promoting healthy growth, Indian J Pediatr (Suppl) 1988, 55: $3 -S8. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. -PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK ‘TABEL 2.28. Tinggi badan dan Rerat badan menurut Usia’ { Tinggi badan: sentimeter dan (inci) ‘Anak Laki-laXi: 2 sampai dengan 18 tahun | Berat badan: kilogram dan (pound:) “Anak Perempusn: Persenil = = a rm = = 3B a Bi a Be : af 3a a) i th Bs a 3 eh Eh a a ‘ah ey By "ie "8h ae Ba 8 "it "ely hae Be" a a A Be = 7 Se a 3 a a 2, Ba te St te "Bi oe a a Wh ii ke By SS BS Ba as a aa te a a ant a a 38k a oe a = RL a a = Be Sh Se ER fe Sh Sk Bl : Bh fey SG FRR Sy SYS BR "Sb 2 SS Bk eB yes GP es, Eb BS Sh Be ars a aT gs se eye 38 3S NBR, eh a a ah a" oe oe eh RS GREE EYE mara EL SL rR a ee ae a re ma Eh SS Ee EP BEERS, eR or, a a a a ar Es Be a or) “Una cata kal pada Tabet 2.24, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK Grafik pertumbuhan untuk penggunaan secara internasional pada pemeliharaan kesehatan ibu dan anak WHO Jenewa, 1978 ‘A. BERAT BADAN ANAK LAKI-LAKI (@alam kilogram) Deviasi Stendar Persent Devias' Stardar o7h 2 “4 170 2 ne u6 mb 1390 20 rose aeereeey Baeees Doviasi Siandar 7th 163 18 0 13 03 "8 | touan) ora wo 107 Bo 108 bo 18 See Se eeEes ees woe 12 Bt Re 34 we 3) ne Se ue 42 to sgeszegeers NSNSROVTeegassas. B33 ‘Suber Unted Stsloe Doponmort of Heath Education don Welare Natal Cote fr Hah Statsies rai perumbuhan NCH 1876, Monthy a ‘Vital Statistic Report 28 No. 3 (Suplemen) (1976). oe b aes aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK 7. Pemeriksaan neurologi Dimulai dengan anamnesis masalah neurologi dan keadaan-keadaan yang diduga dapat mengakibatkan gangguan neurologi, seperti trauma lahir, persalinan yang lama, asfiksia berat dan sebagainya. Kemudian dilakukan tes/pemeriksaan neurologi yang teliti, maka dapat membantu dalam diagnosis suatu kelainan, misalnya kalau ada lesi intrakranial, palsi serebralis, neuropati perifer, penyakit-penyakit degene- ratif, dan sebagainya. . Untuk mengetahui secara dini adanya palsi serebralis dianjurkan menggunakan pemeriksaan neurologi menurut Milani Comparetti, yang merupakan cara untuk evaluasi perkembangan motorik dari lahir sampai umur 2 tahun. 8. Evaluasi penyakit-penyakit metabolik Salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak adalah disebabkan oleh penyakit metabolik. Dari anamnesis dapat dicurigai adanya penyakit metabolik, apa- bila ada anggota keluarga lainnya yang terkena penyakit yang sama. Adanya tanda- tanda klinis seperti rambut yang pirang dicurigai adanya PKU (phenylketonuria), ataksia yang intermiten dicurigai adanya hiperamonemia dan sebagainya. Disamping itu diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya yang sesuai dengan kecurigaan kita. 9. Integrasi dari hasil penemuan Berdasarkan anamnesis dan semua pemeriksaan tersebut diatas, dibuat suatu kesim- pulan diagnosis dari gangguan perkembangan tersebut. Kemudian ditetapkan pena- talaksanaannya, konsultasi kemana dan prognosisnya. Ternyata berdasarkan berbagai penelitian (Blasco, 1991), angka terjadinya kelainan perkembangan yang sering ditemukan adalah retardasi mental 3%, 1 diantara 200 anak menderita palsi screbralis, kesulitan belajar dan sindrom yang menyangkut konsentrasi dan perhatian anak 5 - 7%. TES-TES PERKEMBANGAN Dibawah ini adalah tes-tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai per- kembanngan anak, yaitu: A. Tes intelegensi individual (tes 1Q) 1, Tes Stanford-Binet Fungsi: Mengukur intelegensi dan sudah distandardisasi. Skor tersedia dalam umur mental atau dalam bentuk angka IQ. Umur: 2 - 24 tahun. Catatan: Tes diberikan secara individual dan ada korelasi yang tinggi dengan kemampuan sekolah. 2. LIPS (The Leiter International Performance Scale) Fungsi: Mengukur intelegensi yang sudah distandardisasi. Skor tersedia dalam umur mental atau dalam bentuk angka IQ.

You might also like