You are on page 1of 42
Menimbang Mengingat MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR :KEP/ 94 /M.PAN/1/2004 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS DAN ANGKA KREDITNYA, MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, bahwa dalam rangka pembinaan karier dan peningkatan kualitas profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan tugas pelayanan fisioterapi, dipandang perlu menetapkan jabatan fungsional Fisioterapis dan Angka Kreditnya; bahwa penetapan jabatan fungsional Fisioterapis dan Angka Kreditnya sebagaimana dimaksud di atas, ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara; Undang - undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang, Nomor 43 Tahun 1999; Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan: Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang ‘Tenaga Kesehatan; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonc» Memperhatikan Menetapkan 8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang, Formasi Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 10, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 11. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 12, Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2002; 13. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002, Usul Menteri Kesehatan dengan suratnya Nomor 268/Menkes /1!1/2003 tanggal 7 Maret 2003; 2. Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya Nomor K.26-30/HAL. 4-9/87 tanggal 13 Januari 2004. MEMUTUSKAN : : KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL FISIOTERAPIS DAN ANGKA KREDITNYA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan ; a 2 a @) Fisioterapis, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang, untuk melakukan kegiatan pelayanan fisioterapi pada unit pelayanan kesehatan. Pelayanan fisioterapi, adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan. Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan /atau akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Fisioterapis dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya Tim penilai angka kredit, adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi kerja Fisioterapis. BAB IL RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK Pasal 2 Jabatan fungsional Fisioterapis. termasuk dalam rumpun Kesehatan. Instansi Pembina jabatan fungsional Fisioterapis adalah Departemen Kesehatan, Pasal 3 Fisioterapis berkedudukan sebagai pelaksana teknis di bidang pelayanan fisioterapi pada unit pelayanan kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan dan instansi lain di luar Departemen Kesehatan. Fisioterapis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil Pasal 4 Tugas pokok Fisioterapis, adalah melaksanakan pelayanan fisioterapi, mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi BAB iI UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 5 Unsur dan sub unsur kegiatan Fisioterapis yang dinilai angka kreditnya terdiri dari 1. Pendidikan, meliputi a. Pendidikan sekolah dan mendapat gelar/ijazah; b. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang fisioterapi dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau sertifikat; ¢. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau sertifikat, Pelayanan fisioterapi, meliputi a. Perencanaan teknis/desain pelayanan fisioterapi; b, Pengembangan pelayanan fisioterapi; ©. Peningkatan dan Pencegahan penurunan gerak dan fungsi; d. Tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi; e. Pemulihan/penyesuaian problem gerak dan fungsi; £ Pelayanan tugas tes khusus fisioterapi; g. Pengembangan sarana/prasarana; h. Evaluasi teknis/desain pengelolaan pelayanan fisioterapi a Pengembangan profesi, meliputi ; a. Pembuatan karya tulis / karya ilmiah di bidang fisioterapi; b. Penterjemahan/Penyaduran buku dan bahan Jainnya di bidang fisioterapi; . Pembuatan buku pedoman / petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis di bidang fisioterapi; d. Penemuan teknologi tepat guna di bidang fisioterapi; Penunjang tugas Fisioterapis, meliputi : Pengajar/pelatih dalam bidang fisioterapi; b. _Peran serta dalam seminar /lokakarya di bidang fisioterapi; Keanggotaan dalam anggota organisasi profesi Fisioterapis; dd. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Fisioterapis; e. — Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; Perolehan penghargaan / tanda jasa. BAB IV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 6 Jabatan Fisioterapis terdiri dari Fisioterapis tingkat terampil dan Fisioterapis tingkat ahli Jenjang jabatan Fisioterapis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi yaitu a. Fisioterapis ingkat terampil, terdiri dari 1, Fisioterapis Pelaksana; Fisioterapis Pelaksana Lanjutan; 3. Fisioterapis Penyelia @) b. _ Fisioterapis tingkat ahli, terdiri dari 1. Fisioterapis Pertama, 2.» Fisioterapis Muda; 3. Fisioterapis Madya Jenjang pangkat Fisioterapis tingkat terampil sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a, sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu: a. Fisioterapis Pelaksana 1. Pengatur, golongan ruang II/c; 2. Pengatur Tingkat I, golongan ruang Il/d. b. Fisioterapis Pelaksana Lanjutan 1. Penata Muda, golongan ruang II]/a; 2. Penata Muda Tingkat 1, golongan ruang III/b. d. Fisioterapis Penyelia 1. Penata, golongan ruang IlI/c; 2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. Jenjang pangkat Fisioterapis tingkat ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b, sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu: Fisioterapis Pertama 1. Penata Muda, golongan ruang Ill/a; 2. Penata Muda Tingkat I. golongan ruang III/b. b. Fisioterapis Muda 1. Penata, golongan ruang III/¢; 2. Penata Tingkat J, golongan suang IlI/d. c. Fisioterapis Madya 1. Pembina, golongan ruang IV/a; 2. Pembina igkat L, golongan ruang IV/b; 3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. BABY RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT. Pasal 7 (1) Rincian kegiatan Fisioterapis tingkat terampil sebagai berikut: a. Fisioterapis Pelaksana, yaitu: 1. Memberikan asistensi kepada klien senam hamil; 2. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem muskuloskeletal ringan; 3. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem neuromuskular ringan; 4, Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada tumbuh kembang kasus ringan; 5. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem reproduksi kasus ringan; 6. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi alat indra & integumen kasus ringan; 7. Melakukan pemeriksaan tes kekuatan otot; 8. Melakukan pemeriksaan/pengukuran jarak gerak sendi; 9. Memberikan asistensi kepada pasien dalam terapi kelompok muskuloskeletal. b, _ Fisioterapis Pelaksana Lanjutan, yaitu: 1. Memelihara gerak dan fungsi ibu setelah melahirkan (post natal); 2. Memelihara gerak dan fungsi pada masa pertumbuhan & perkembangan anak pada fungsi motorik; 3. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem muskuloskeletal kasus sedang; 4, Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem kardiopulmonal kasus ringan; 10. 11. 12, Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada tumbuh kembang anak kasus sedang; Meiakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fangsi i tingkat sistem reproduksi kasus sedang; Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada alat kognitif intra ~ inter personal kasus ringan; Memulihkan / menyesuaihan gerak dan fungsi untuk aktifitas sehari-hari meliputi_kegiatan memelihara dirt sendiri; Melakukan pemeriksaan elektrodiagnosis strength duration curve; Melakukan pemeriksaan sikap tubuh (posture); Melakukan terapi kelompok pada kasus neuromuskuler sebagai instruktur; Memberikan asistensi kepada pasien dalam terapi kelompok neuromuskuler Fisioterapis Penyelia, yaitu: 1 2. Pelayanan fisioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat individu; Merencanakan teknis pelayanan fisioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat kelompok; Memelihara gerak dan tungsi untuk keseimbangan & koordinasi; Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem neuromuskular kasus sedang; Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi alat indra & integumen kasus sedang; Memulihkan/menyesuaikan gerak dan fungsi_ untuk aktifitas sehari-hari; Melakukan terapi kelompok pada kasus neuromuskuler sebagai instruktur; Melakukan pembahasan kasus; 9. Melakukan evaluasi/monitoring, pelaksanaan teknis pada individu; 10. Melakukan evaluasi / monitoring pelaksanaan teknis pada kelompok, 2) Rincian kegiatan Fisioterapis tingkat abli sebagai berikut: a. Fisioterapis Pertama, yaitu: 1. Memelihara gerak dan fungsi pada ibu hamil (pre natal); Memelihara gerak dan fungsi pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak secara komprehensif; 3. Memberikan asistensi kepada Klien untuk meningkatkan gerak dan fungsi dalam keterampilan olah raga; 4, Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat muskuloskelatal kasus sedang; Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada usia lanjut kasus ringan; 6. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat alat kognitif intra-inter personal kasus sedang; 7. Melati mengembangkan potensi gerak dan fungsi untuk penggunaan ortose; 8 Melakukan pemeriksaan elektro diagnosis selain SDC; 9, Memberikan asistensi kepada pasien dalam terapi kelompok kasus kardiopulmonal setiap 10 orang; 10. Melakukan uji coba peralatan fisioterapi; 11. Melakukan supervist ruang fisioterapi pelayanan dasar tiap semester, b. _ Fisioterapis Muda, yaitu 1. Memelihara dan meningkatkan gerak dan fungsi dalam keterampilan olah raga; 2. Memelihara gerak dan fungsi untuk memperbaiki aktifitas sensoris motoris; 10. 1. 12, 13. 14. 16. 17. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem neuromuskular kasus sedang; Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem kardiopulmonal kasus sedang; Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem reproduksi; Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem alat indra & integumen kasus berat; Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem alat kognitif intra-inter personal kasus berat; Memulihkan / menyesuaikan problem gerak dan fungsi untuk aktifitas sehari-hari meliputikegiatan melatih mempersiapkan / menyesuaikan aktifitas kerja; Mengevaluasi gerak dan fungsi untuk desain & penggunaan ortose; Melatih mengebangkan potensi gerak dan fungsi untuk Penggunaan protese; Menginterprestasikan hasil pemeriksaan elektro diagnosis; Melakukan kegiatan terapi kelompok pada _kasus kardiopulmonal sebagai ketua kelompok / instruktur setiap 10 orang; Melakukan pembahasan journal reading; Mengelola satu unit ruang pelayanan fisioterapi dasar tiap semester; Melakukan supervisi ruang fisioterapi pelayanan rajukan tiap semester; Melakukan evaluasi/monitoring pelaksanaan__desain fisioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat organ; Melakukan penyuluhan dalam bidang kesehatan / pencegahan kelainan aktifitas gerak dan fungsi 10 Fisioterapis Madya, yaitu 1. Merencanakan pelayanan fisioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat jaringan tubuh; 2. Merencanakan pelayanan fisioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat organ tubuh; 3. Merencanakan teknis pelayanan fisioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat kelompok; Memberikan asistensi kepada klien senam hamil; 5. Mengembangkan pelayanan fisioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat organ tubuh; 6. Mengembangkan pelayanan fisioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem tubuh; 7. Memelihara dan meningkatkan gerak dan fungsi untuk penampilan kerja & leisure ; 8. Memelihara gerak dan fungsi untuk Kesehatan usia lanjut; 9. Meningkatkan gerak dan fungsi untuk melakukan aktifitas intra dan interpersonal; 10. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat muskuloskeletal kasus berat; 11, Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem neuromuskular kasus berat; 12. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem kardio pulmonal kasus berat; 13. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada tumbuh kembang kasus berat; 14. Mengevaluasi gerak dan fungsi untuk desain dan penggunaan protese; 15. Mengevaluasi & menyesuaikan gerak dan fungsi untuk penggunaan alat kerja; 16. Memulihkan / menyesuaikan kemampuan kognitif intra - inter personal dengan gerak dan fungsi; HW V7. 18. 19. 20. a 22. 23. 24. 26. 27, Melakukan pemeriksaan / tes kapasitas kemampuan / daya tahan kardiopulmonal; Melakukan tes / analisa pekerjaan tugas; Melakukan pembahasan kasus; Mengelola satu unit ruang pelayanan fisioterapi —tiap semester untuk pelayanan rujukan; Menyusun pedoman evaluasi; Melakukan evaluasi/monitoring pelaksanaan des: fisioterapi_pada problem gerak dan fungsi di tingkat jaringan; Melakukan evaluasi/monitoring pelaksanaan_— desain fisioterapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat sistem tubuh; Melakukan pengukuran efisiensi desain pelayanan; Melakukan evaluasi pengembangan metodologi / teknologi desain pelayanan; Melakukan kaderisasi masyarakat di bidang fisioterapis; Melakukan pembinaan / bimbingan dalam upaya swadana penanggulangan kelainan / gangguan kelainan aktifitas gerak & fungsi. (3) Fisioterapis Pelaksana sampai dengan Fisioterapis Penyelia yang diberi tugas memimpin satuan unit kerja pelayanan fisioterapi, melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, dan penunjang tugas Fisioterapis diberikan nilai angka kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran I. (4) Fisioterapis Pertama sampai dengan Fisioterapis Madya yang memimpin satuan unit kerja, melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, dan penunjang tugas Fisioterapis diberikan nilai angka kredit sebagaimana tersebut dalam Lampiran II. Pasal 8 Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Fisioterapis yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) atau ayat (2), maka Fisioterapis lain yang berada satu 12 tingkat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis d atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat lari pimpinan unit pelaksana teknis / unit kerja yang bersangkutan. Pasal 9 Penilaian angka Kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ditetapkan sebagai berikut T @ @) 8) @ Fisioterapis yang melaksanakan tugas Fisioterapis di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80 % (delapan putuh persen) dari angka Kredit setiap butir kegiatan, sebagaimana tersebut dalam Lampiran | atau Lampiran Il; Fisioterapis yang melaksanakan tugas Fisioterapis di bawah jenjang jabatannya, angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan, sebagaimana tersebut dalam Lampiran I atau Lampiran II. Pasal 10 Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri atas: Unsur utama; b. Unsur penunjang, ‘Unsur utama terdiri atas: a Pendidikan; b. Pelayanan fisioterapi; <. Pengembangan profesi. Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukang pelaksanaan tugas Fisioterapis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 4. Rincian kegiatan Fisioterapis dan angka kredit masing-masing unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) untuk Fisioterapis tingkat terampil adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan untuk Fisioterapis tingkat ahli adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran UL 1) Q @) (4) 6) Pasal 11 Jumlah angka Kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Fisioterapis tingkat terampil adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran {Il dan untuk Fisioterapis tingkat abli adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV, dengan ketentuan: a. Sekurang-kurangnya 80% (delapan pululy persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan b. Sebanyak-banyaknya 20 berasal dari unsur penunjang. (dua puluh persen) angka kredit Fisioterapis yang telah memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang telah ditentukan untuk kenaikan jabatan / pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya Apabila kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud ayat (2) memenuhi jumiah angka kredit untuk kenaiken jabatan dua tingkat atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki, maka Fisioterapis yang bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan ketentuan : a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; dan b. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Fisioterapis yang naik jabatan sebagaimana dimaksud ayat (3), setiap kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi di_syaratkan mengumpulkan 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingxat lebih tinggi tersebut, yang berasal dari kegiatan pelayanan fisioterapi dan/atau pengembangan profesi Fisioterapis yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi pada tahun pertama dalam masa jabatan / pangkat yang didudukinya, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 % (dua puluh persen) dari jumiah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan / pangkat s tingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan pelayanan fisioterapi dan/atau pengembangan profesi 14 (6) ” 8) @ 2 (a @Q) Fisioterapis Madya yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat 1 golongan ruang IV/b dan menjadi Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, dari angka kredit kumulatif yang disyaratkan sekurang - kurangnya 12 (dua belas) angka kredit harus berasal dari kegiatan pengembangan profesi. Fisioterapis Penyelia, pangkat Penata ‘Tingkat I, golongan ruang IIl/d, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya/jabatannya diwajibkan mengumpulkan angka kredit dari kegiatan pelayanan_fisioterapi dan/atau_pengembangan profesi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit. Fisioterapis Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya/ jabatannya diwajibkan mengumpulkan angka kredit dari kegiatan pelayanan fisioterapi dan/atau pengembangan profesi sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) angka kredit. Pasal 12 Fisioterapis yang secara bersama-sama membuat karya tulis / karya ilmiah di bidang fisioterapi, pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut: a. 60 % (enam puluh persen) bagi penulis utama; b. 40 % (empat puluh persen) dibagi rata untuk semua penulis pembantu. Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, sebanyak-banyaknya terdiri dari 3 (tiga) orang BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 13, Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, Fisioterapis diwajibkan mencatat dan menginventarisir seluruh kegiatan yang dilakukan. Apabila dari hasil catatan atau inventarisasi seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipandang sudah dapat memenuhi jumlah angka Kredit yang ditentukan untuk kenaikan 8) q) jabatan/pangkat, secara hirarkhi Fisioterapis dapat mengajukan usul penilaian dan penetapan angka kredit. Penilaian dan penetapan angka kredit Fisioterapis dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pasal 14 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Fisioterapis adalah sebagai berikut a. Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan bagi Fisioterapis Madya yang, bekerja pada unit pelayanan kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan dan Instansi lain di luar Departemen Kesehatan. b. Kepala Rumah Sakit atau pejabat lain yang membidangi kegiatan fisioterapi (serendah-rendahnya eselon Ill) di lingkungan Departemen Kesehatan bagi Fisioterapis Pelaksana sampai dengan Fisioterapis Penyelia dan Fisioterapis Pertama sampai dengan Fisioterapis Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan. ¢. Kepala Rumah Sakit Daerah Propinsi bagi Fisioterapis Pelaksana sampai dengan Fisioterapis Penyelia dan Fisioterapis Pertama sampai dengan Fisioterapis Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan Propinsi. 4d. Kepala Rumah Sakit Daerah Kabupaten/Kota bagi Fisioterapis Pelaksana sampai dengan Fisioterapis Penyelia dan Fisioterapis Pertama sampai dengan Fisioterapis Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan Kabupaten/ Kota. e. Pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) instansi pusat di Juar Departemen Kesehatan bagi Fisioterapis Pelaksana sampai dengan Fisioterapis Penyelia dan Fisioterapis Pertama sampai dengan Fisioterapis Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan masing-masing Dalam — menjalankan —_kewenangannya, pejabat _sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibantu oleh a @) Tim Penilai Jabatan Fisioterapis Departemen bagi Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Direktorat Jenderal b. Tim Penilai Jabatan Fisioterapis Unit Pelayanan Kesehatan bagi Kepala Rumah Sakit atau pejabat lain yang membidangi kegiatan fisioterapi (serendah-rendahnya eselon Ill) di lingkungan Departemen Kesehatan, selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Pelayanan Kesehatan c. Tim Penilai Jabatan Fisioterapis Propinsi bagi Kepala Rumah Sakit Daerah Propinsi, selanjutnya disebut Tim Penilai Propinsi. a, Tim Penilai Jabatan Fisioterapis Kabupaten/Kota bagi Kepala Rumah Sakit Daerah Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota. €. Tim Penilai Jabatan Fisioterapis Instansi bagi Pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon Ill) instansi pusat di luar Departemen Kesehatan, selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi. Pasal 15 Anggota Tim Penilai jabatan Fisioterapis, adalah Fisioterapis dengan susunan sebagai berikut: a. Seorang Ketua merangkap anggota; b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota; ©. Seorang Sekretaris merangkap anggota; d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh a. Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan untuk Tim Penilai Direktorat Jenderal; b. Kepala Rumah Sakit atau pejabat lain yang membidangi kegiatan fisioterapi (serendah-rendahnya eselon II!) di lingkungan Departemen Kesehatan, untuk Tim Penilai Unit Pelayanan Kesehatan; c. Kepala Rumah Sakit Daerah Propinsi untuk Tim Penilai Propinsi; 7 @) 6) (7) 4. Kepala Rumah Sakit Daerah Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Kabupaten/ Kota; € Pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan instansi pusat di Iuar Departemen Kesehatan (serendah-rendahnya eselon Ill), untuk Tim Penilai Instansi Anggota Tim Penilai adalah Fisioterapis dengan ketentuan apabita Anggota Tim Penilai seluruhnya atau sebagian tidak dapat diangkat dari Fisioterapis, maka dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi dengan syarat: % Jabatan/pangkat serendah —rendahnya sama _—_ dengan jabatan/ pangkat Fisioterapis yang dinilai; b. Memiliki Keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Fisioterapis ; dan c. Dapat aktif melakukan penilaian, Masa jabatan Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun. Apabila Tim Penilai Propinsi belum dapat dibentuk Karena belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, maka Penilaian prestasi kerja Fisioterapis dapat dilakukan oleh Tim Penilai Direktorat Jenderal. Apabila Tim Penilai Kabupaten/ Kota belum dapat dibentuk karena belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Fisioterapis dapat dilakukan oleh Tim Penilai Kabupaten/Kota lain terdekat atau Tim Penilai Propinsi yang bersangkutan, atau Tim Penilai Direktorat Jenderal Apabila Tim Penilai Instansi belum dapat dibentuk karena belum mementhi syarat Keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Fisioterapis dilakukan oleh Tim Penilai Direktorat Jenderal, Pasal 16 Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai , maka Ketua ‘Tim Penilai mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti 18 Pasal 17 Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai ditetapkan oleh Menteri Kesehatan selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fisioterapis. Pasal 18 Usul penetapan angka kredit Fisioterapis diajukan oleh : 1 Kepala Rumah Sakit atau pejabat lain yang membidangi kegiatan fisioterapi (serendah-rendahnya eselon Ill) di lingkungan Departemen Kesehatan, Kepala Rumah Sakit Daerah Propinsi, Kepala Rumah Sakit Daerah Kabupaten/Kota, Pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon Ill) di luar Departemen Kesehatan kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan untuk angka kredit Fisioterapis Madya di lingkungan masing-masing. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan kepada Kepala Rumah Sakit atau pejabat lain yang membidangi kegiatan fisioterapi (serendah-rendahnya eselon Il) di lingkungan Departemen Kesehatan untuk angka kredit Fisioterapis Pelaksana sampai dengan Fisioterapis Penyelia dan Fisioterapis Pertama sampai dengan Fisioterapis Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan . Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan kepada Kepala Rumah Sakit Daerah Propinsi untuk angka kredit Fisioterapis Pelaksana sampai dengan Fisioterapis Penyelia dan Fisioterapis Pertama sampai dengan Fisioterapis Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan Propinsi. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan kepada Kepala Rumah Sakit Daerah Kabupaten/Kota untuk angka kredit Fisioterapis Pelaksana sampai dengan Fisioterapis Penyelia dan Fisioterapis Pertama sampai dengan Fisioterapis Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan Kabupaten/Kota. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan kepada Pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon {11) di luar Departemen Kesehatan untuk angka kredit Fisioterapis Pelaksana sampai dengan Fisioterapis Penyelia dan Fisioterapis Pertama sampai dengan Fisioterapis Muda yang bekerja pada Unit Pelayanan Kesehatan di lingkungan masing-masing, Pasal 19 (Q) Angka kredit- yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka Kredit, digunakan untuk mempertimbangkan Kenaikan jabatan/ pangkat Fisioterapis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. @) Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit lidak dapat diajukan keberatan oleh Fisioterapis yang bersangkutan, BAB Vi PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DAN MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARIJABATAN. Pasal 20 Pengangkatan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan Fisioterapis ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang -undangan yang berlaku. BAB Vill SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 21 (1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Fisioterapis tingkat terampil, harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Berijazah Diploma III/ Akademi Fisioterapi; b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur, golongan ruang Il/c; ©. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang fisioterapi dan memperoleh sertifikat; dan d. Setiap unsur penilaian presiasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalarn Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya benilai baik dalam (satu) tahun terakhir. 2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Fisioterapis tingkat ahli, harus memenuhi syarat sebagai berikut: 20 @) a. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S1)/Diploma 1V Fisioterapi; b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang Ill/a; c. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang fisioterapi dan memperoleh sertifikat; dan d. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1(satu) tahun terakhir, Penetapan jenjang jabatan Fisioterapis_sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Pasal 22 Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal_ 21, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Fisioterapis dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Fisioterapis sebagai berikut: 2 (1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Fisioterapis dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan fisioterapis yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara setelah mendapat pertimbangan Kepala BKN; Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan Fisioterepis dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Fisioterapis yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparetur Negara dan pertimbangan Kepala BKN. Pasal 23, Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan Fisioterapis dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: a, Memenubhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22; b. Memiliki pengalaman dalam kegiatan pelayanan_fisioterapi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; ©. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya; dan 2 (2) (3) d. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya benilai baik dalam 1(satu) tahun terakhir. Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang slimilikinya, dan jenjang jabatan Fisioterapis ditetapkan sesuai dengan angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilelapkan dari unsur utama dan unsur penunjang. BAB IX PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, PEMBERHENTIAN DAN PERPINDAHAN DARI JABATAN Oy 2) 8) Pasal 24 Fisioterapis Pelaksana pangkat Pengatur golongan ruang II/c sampai dengan Fisioterapis Penyelia pangkat Penata golongan ruang II/c, dan Fisioterapis Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang IlI/a sampai dengan Fisioterapis Madya pangkat Pembina Tingkat 1 golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi Fisioterapis Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang IlI/d, dibebaskan sementara dari jabatan apabila setiap tahun sejak menduduki pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) dari pelayanan fisioterapi dan pengembangan profesi Fisioterapis Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, dibebaskan sementara dari jabatan apabila setiap tahun sejak menduduki pangkat / jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka Kredit sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) dari pelayanan fisioterapi dan pengembangan profesi. ®) | (1) @ Disamping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), ayat (2) dan ayat (3) Fisioterapis dibebaskan sementara dari jabatannya apabila : a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat. b. _ Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; ¢._ Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Fisioterapis; d. Menjalani cuti di Ivar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; e, Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Pasal 25 Fisioterapis yang telah selesai_menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dapat diangkat kembali dalam jabatan Fisicterapis. Pengarigkatan Kembali detom jabatan Fisioterapis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat me:.seunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi kerja di bidang pctayanan fisioterapi yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan Fisioterapis setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Pasal 26 Fisioterapis diberhentikan dari jabatannya apabila : 1 Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana di maksud dalam Pasal 24 ayat (1), tidak dapat ‘mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; atau Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana di maksud dalam Pasal 24 ayat (2) atau ayat (3), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan; atau Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah _mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat. 23 Pasal 27 Untuk kepentingan dinas dan atau menambah pengetahuan, pengalaman dan pengembangan karier, Fisioterapis dapat cipindahkan ke jabatan struktural atau jabatan fungsional Jainnya sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku. a @) BAB X PENYESUAIAN/ INPASSING DALAM JABATAN. DAN ANGKA KREDIT Pasal 28 Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan keputusan ini telah melaksanakan tugas pelayanan fisioterapi berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat disesuaikan/ inpassing dalam jabatan Fisioterapis dengan ketentuan: a. Untuk Fisioterapis tingkat terampil harus memenuhi syarat: 1. Berijazah Diploma Ill, 2. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur golongan ruang l/c; dan 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaar Pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun teraKhir. b. Untuk Fisioterapis tingkat abli harus memenuhi syarat: 1. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S 1)/Diploma lV; 2, Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan ruang Ml/a; dan 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian dalam jabatan Fisioterapis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah sebagai berikut: a. Untuk Fisioterapis tingkat terampil sebagaimana tersebut dalam Lampiran V; dan 24 b. Untuk Fisioterapis tingkat ahli sebagaimana tersebut dalam Lampiran VI. 3) Angka kredit kumutatif sebagaimana tersebut dalam Lampiran V dan Lampiran VI, hanya berlaku selama masa penyesuaian/ inpassing, (4) Untuk menjamin keseimbangan antara beban kerja dan jumlah Pegwai Negeri Sipil_ yang akan disesuaikan/diinpassing _sebagaimana dimaksud ayat (1), maka pelaksanaan penyesuaian/inpassing harus mempertimbangkan formasi jabatan. BAB XI PENUTUP Pasal 29 Petunjuk pelaksanaan keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 30 Apabila ada perubahan mendasar, sehingga Keputusan ini dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, maka keputusan ini dapat ditinjau kembali, Pasal 31 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan :di Jakarta Pada tanggal 19 Januari 2004 ENTERI SUNAAW APARATUR NEGARA 25 9 voce bOCZ/T/NWA*W/¥G/da% raenuee of nynuys VANLIGQUY VIONY NVQ ‘UdNVRLLVAONLL SIVEZLOISH NVLVIDRY BLA NVIONTL 880g s0woN, ‘VAVDAN UALVaWdY NVWNADVAVONSS RIZLNJW NVSNUNdSN : 1 NYU ——— ~quojour iefury eped que uetequiayiod infer asdeaor | woo wok ieae _zvenquinyad vse eped isuny wep yes28 weoWeN | [. werasdesosa | ooo odor trod) unynyerus ysjnos ngy Suny wep qed eweayoWayy 2] euesyeag mdosaoiss sooo srodwory ney weuas vary epeday isunysise ueytaquaNy mrpkuag sidesooretg 0300 usouoyt 7] nprapuyexSun ip Bey wiehuag sides ero eu ep xeia8 wajgord eped Wesmosy ueuederad uequoquayy 1] edeseiowy ueuecejad sup; ueeceousi9g y | 1eVMALOISH NVNVAY Hd] IL st reas yveSuojod ueweguleg uenepey Uep Lenprpyeg] ——ueegeleg uEYEpDA Hep UEYPEPUAG Buelual enue, sees ssl op _P/# 0€ euewey 9 Tacha wnwag wel oof DF Ie wae Buvfoal enuiag el og PF: vray F Buel eniwas TUS, va 69 P/= ter eae wep vexrprpead Fuelaalenuas é ways Tul 096 B/5 118 erueaey ing wedepuawe wep “Furhual eng ra "Waal Avie WaT ONG HYP gay eAUUTE] sp ueyepad uep ueyipspuag sey? /yeselt Suofualeousag o yeaa sdesajost; 11 ewojdia} sedepuau wep yeroyes uEypUad Nvwiatanad} 1 z 3 = : < z T ranm | avulas) YNVSIV TE toone “AsV NVLVIDEN LAG unsNa ans uinsnn JON. ue ae —— eg ties Senge sypduag sdeionts swo wok 0 syejun sang wep yea uryrensoAuout /uEINUANY yodsuojay /npiapur eel anys (qoresuaduoy wep paeyneneyay sry wep unsyerag sidesoioneng ear, ek 198 sgewun sBury wep yeua ueyrensaguody / ue 1] reat wargoud urvensoduad /ueynnuiag al snsey twoosied 33 sor doin 195 sp yer waqqoad eped sdesa) ueyepun weyMeIOWN ZL wasn ser 505 vp e298 worgoad eped idesat wey uw dha ss yep yera8 watqoud wped i unsyorg st 00 a 1695, oy sv a 1595 6 euesyep sidesootsy 1000 dey 95 2 oo sdesayisag | sump wep yer waygoud eped adezay weyepun uernanan Z ues snsey Sueqisay ynquums eped z00'0 dea ssag | _tsBunj wep yea8 wojgosd eped ideiay vexepun UeYOACION 9 soo densa © 5 pod eso wey ueSup sejsmouornan wayss rey euesyeiag dUI0184, zoe dena 95 £ venluey ‘duxpas nse (ipaysornys WI WS euesyeiag des 000 dese} 1505 _| 1p 8ury up yeia8 woygord eped sdesoy veyepUN UEYAACIAW Z efua prapaqsorrpsnn ways ABN uengepg tdez2.0n 009 dasa, 505 | 1p 84g uep yore waygord eped idesot uegepUnN UEAMARTAW “T eadag adessio.ty en Seta emng * fn gerenews ymivag werect 4 jieaTeniaag ? ag . “uyoud sey ys Ay JM OCGeH yoNQLHOHA, Taehaal omy 3 Te Taro MRP Baek Go oem NTE —G Teka ons ot yn ev0yseu Hos ueqeparp wep ueyrqianp Bue yng ymtuag were "® - vwoxiseymgndie Sluepig p wsenyeno uep Saauns weleysod sdosayisy Sueprqip isasowal my eAaey enquayy “L esoy fs eAsey uevenguseg Y NYDNVAWIONaa| efvag sdearott z unger wankirra adenoid ovo ne euesyujau sesso on nye sdesayysy vowed Buvpng yp ee wns ol odo yafay desayrsts ovo | _ssenteaader | _ ened sun) ueeursyojad 8 2 weyn Z siaduay sdesoronsts cova | _wemenrday | __aped sunor uenuesyeiad | weeserad ws a myadoy sdersi0. swo snsey -snsey ueseyequid WIEN “6 um10 anna /yodiwo}o4 em, erpduag enioisy sto'o | ar _yodwojay | Ags ojmysmwosnou snsey eped yoduoroy Wein WED 2 uer0 somenavosnany 1 yahoo ny dosm weep waneed upedoy sunissy Buw0 unniwera sdesarts | oto | or _Yedwworey | —_saymysmuosnas snsey eped yodtworoy nie) veyMTONY 9 evesereg ses soo. ‘ ewengepoa sessions mow spuas yeso yore! uanynfuad /uvesyuowad WANE & uniluersedemrosa | aod Grawogy ean dey Ue € Tuenyeind aeRO ‘000 Teqo URTeRYaN sl Urey DUO MATAR einfuryg sdessorsig oneinp yBuans ssouftepontar weeeyuaiued AMATI y ensawpr soa stin verse _ 3 6z Boiual ens $ oo desaosy Suepiyp eunB eday Borouyos weyrusauayy | Buepiq sp eund redor Rope; uenuaag Taal ey z WRN lesion sdenjjsy Suepig pss) | Buepig wp suo ynfiad /ueeweryead _ofunjad/ ureuesyeed yuri /uewsopod myngrenquay synkiniad / urwopod myng uevenawon 3 Bara eS a WRN =e] wujepjenanp Sued wera ves YeHSAE TENA g Eos a a Tame me Taek yy ewe a Tavaal eng = 4 [ruoses e308 cwoxsepar uap wen quo ued myn mug weed Sunk idesnony Boepiq weep uesnpes/ueyealousy Z FaetaT aS % we Time Ratan ea eHG Favor mas Z 7a woqzeparp wep ueasoup Sued myng 49 we -ynang wwsjop Bese osorosy Bueprp eft 09 4 Boxpsq weep 1 ming wesnpedund furgesoued yon uemuapad eped despoqsy Suepyg p Yeu uese Burts was x worsen | neve op weveded enelun ednsag ueresed ueedseAuon 9 ‘ss0ur epaui Suef eng z ohsey aeqonp Bund vdsoo1sy Buepig ip saindod ¢ ca wer were ynIveG wea 7 mPa mang amEeg mea -ueiersgndip Buck iipuas uesefe8 ueuap yen wesejn sdessiosy Sueprg rime urnelut ede yoru whsey yn edaey 1ena.SOH4 Susfuo|enused Har woo rep Sued yon yore Fusloal ena TRuoIseu eH woqepoip uep uenaayn Sued nna xno UHeIE won “vaVOaN UALWuvaY NVI ype a3 of LN: — Surluaf ens 1_| _eresieysiog oye (ya Tuohy nag Z| cinetieytiag ame IRS Fusfuarenuiog Eien cenuer (waa eles eGrey evesvey eAs| seelepon /uredieyfunt yojosodway unmusoyayweded yoores Suni enwas é 2018 ecu mewordia Fuel enaag = ep face woydig* ekusefin fuera up| sate senses ep ues see /yeze yojoinduayy urease 2938 ueyojarey Tea aS = RT wy a uefa eng t NEL tmiaa MAM sudesoyortg uot Bury unyegel sefegos ung devos eg wiz noBue pHeey seruog sat, wmep veRe8Bue0 a. Suluof enans so soya eotuy a ay emg T oa wantin sdeoor woyoud seBaqas adesooy wopoudjesueiuo eoTBue peop rsesque8io weqep weeIo8Bueay > Sushual eng t evfuy 4 Furuakemiog an wrt yeBeqas yer seep wBoqas une uesading /nowiBUOW Z Surlua emaog L pms 2 Bufo emus. z Taquaenma [soap / seas a Meaiorsy Tatial wrung Weiesesiing e Buepiq weep edseyeyo InBeqee ehivgeyor /reunwos nmyBuary 1 amy wayyy ae 9g @ Tenet ‘ented aad ‘daaionay Reape eS saveai01s usfual vag oo ep weprpuad eped yaeus / sefe8uo, semyeyiog Sued ypeped /s0feBuag y ie aya wea ew 1B) wep ekpewadusioins | agen | mueouny | ne wotgond oped demoysy uredeiad weneurnuniaye evedad wesdoud unsniuow wep seyoud unydeouaut ‘yngny uSurel yexSuy ep rsBuny wep jeseut uesnurnsad “sm_mUapE 1V¥aLOISH| efpenadesins — | ceo | euro | yea woqqoud eped deimyony weuekeod wegeuesuaiayy af undiaundesaonsy ueuedeed ueeveouind NVNVAVE z wRRHES U1 urduops weegelery UeMHeaY WEP UeXIPIPUAd| 2 ful eng 1 ens wi op _p/* 06 esonor_9 Fast z THES ast of P/e Favhual eneiag < TeRAS “ael ogy P/s 19L BoekuT eng 2 iemES ail op / ah urlT emus @ TRS an 096 P/F E “Fana g = TRS aaNet ORE EP RS] eAGEUEY —T fuvpig ip unqiad uEp ue a spt yet Furia! ena sw ser anewordia ts) utes] amor weRFIpURL Vv Nvouanae ZC Lots : rs z woven — | HOR | sve svavions wn ansvn ans ansin fon L nvauys le VANLGRIX VIONV NVQ MIHV LVXONIL SAVUBLOISI NVLVIOX ULLAG NYIDNTE booz tzenuey ET e8uey, bOOZ/T/RWc"W/YG/aT_ : s0WION ‘WAVDIN UNLVUVaY NYYNAOV AVON RYaUNaW N¥SnLLNda MW NVadAWT ze Be wo. ek sae suny wep yo108 weyyeyuruou ‘Ber yoyo wepduzeriag wepep isang wep er38 euruag sdesaiois 109 vetysos | ueneydurow ymun vom epeday ysuasise ueNHaqWaH . aunsay 9 ely uepdiweuod ekpew sdesiorss i200 wok 198 ayyun funy wep e108 ueyieyBauau wep eeu spovayeudwoy eiez0s yrue ueBunaiaottod ewevog sdeioiss | cou ete cweynguinjod esew uped funy uep e738 en yodusoto/nprazpur eped wuimuagsdnaeisy | oro | eduorey | (eveu ad) muvee nay ped isfy Uap UH98 esmpaLsOHY ueunsmuad ueyeSoouad wep ueeySimng > vyagny waists yexfun tp tsBuny wep e198 epey dears ost wos njgoud eped rdessossy uouekeped ueySueqwafuayy ape session oo worms uevederad uy ‘yedumep eaeue weyopued andra ekpen sdeisoiet oor wots squtey wouse uot epedoy tsvaiase wey9g.s9Hy dernioin) uevedejed vetueguiadueg al spay ednsioins -yod oye veqtun yp Bury wep yea sworgoud eped sdusioray ueudejad yay ueyRUEUO, ee ommpoidas woes pny sdersiorty sto dos 150s | yeySuy yp sary wep yea waygord eped era wenepint 6 aq sey Segue equim ekpew adessionng esos eped surg wep yera8 woygoad wped vdeo weyepurs, veut snsey infact sumogadesons | oo dua ss05 [open oped Sus wep nese worgoud eped dese weyepLaL —“¢ aq sng euoumnd orpuey wise ape adesaiorgy S200. sey8un yp wsfunj uep yea woygoud eped lay ueyeriny 9 Suepossnsey jeuoundorpiey maya yyy 1p 18uny pay adesiosys sw ses 1508 wep tea wajgoid eped dein weyepun veyMyeON_'S eiaq any sqmyemumoinoy wayns wipe seamen «zoo dese teas | Sur 1p 1sfuny wep yore wopgoud eped yes weep “> ‘Buepos enseq seeqentounou waa epay sda sivo dein sear | yeSua p sary uep yesel wojgaud eped ides ueyepinL “¢ eng sasey jeappasoinysnun [ expen dessins woo dorm eas__[reyBump puny wep yesa8 woqgond eped idesay ueyepLnL 7 ‘Buepas snsey eetaysojnysnur (Guesm) snp ewivagademoss | avo dem is | yexfun 1p seduny wep yero8 woygaud eped dein ueyepasy 1 | uep yetad wendSued eped rdeim wexepert “al i ‘suojou suosvae speedos wo wok sos [sere ppeqioduou yrgun Bung wep ead ereowaNY wvosiadsays wep ext epen adeno, zoo ekses __onunye ueymyerour yun Bury wep xe wee “2 anfue ten uneasy araun ofry uep yei0H ese 2WoHY ve — rpucwndoypuey vege epeiy suessioiny sr00. ok 505 Juendiseusy sesedey so /ureryununed ueneAony epniy adesoiornt 0100 _|_werafoyisas | nsouferp ony versyuouod usey veyiorsasdioutuayy eweuoy adeiois sro ue 08 Das meI9s soup onyere UEeSHTOWEM HATO "L ssn $0 eng wewedefog juny wep yeza8 ueBup pesos adoimorsg evo uk s08 duseway veyrensshuaus / ww “ stony ekpeyy aero gov _|_ssenteaa dey | run funy uep yers8 uepensofuaus ysrenafuayy 9 assed veeun Bod sudesaoisys 00 nod uep wisop ynjun Suny uep yeng wenperaSuayy = asojoud ueeurdfuad pny adesoioins sto fen youn Suny wep yero® yruted ueyBuegaBuow Yel 2soy0 ueeun8uad epnyy adesooiss 100° eka 2p.yesop ynjun funy usp yead wsenyeAsfuW “EC asco ueeunBuad euevag adeno sovo twetysos | sryun juny wep yero8 wajed ueyBuequaduou ye Z ew uedes seigge ym {uovesuaduoy wep pamsngeyss) epnyy sdeveyoiay ato uch isos | ssfuny wep yeio8 wojgord vegensofuau / urna 1 | sBunjuep xeo¥ uelensokid /uernming 3) teroq snsey euostad soyu-enuy yanfoy ype was spay sdesaioras 2000 soso ysos__ [rey spear uep e108 waygoud eped dese weeping, ZL uepar snsey jeuosiod squr-any.t synuBoy ye mung aduaons | ooo dein ssos [sp ung wep yore worgoud eped desay ueyepur, TT ezoq snsey uounSaqun 3 espor eye was spay aderoie, sdzvei wos [renin sp stung uep yes08 woygoud eped idesa UEXEPLAL ot se a epery aden orca | wesmntuad poe weuesead wesap yuaisye wernyaduad ueyn 3 angie 1p tBu wep sa waygosd epee Hd wipe aderioiss coro | semena dey nssep ueeuesyefod Supoyuows/isenjess UeXRyeIaW_"b luedzo yeu 1p Suny wep yea woygoud wped wiper ndessois ooo | wenyena da, tesop woeuesyeiad Fuuoyuow /ssenfena WeAPARIONY eB tp Bung wep e198 waygord ope wipe ademas oro _| senyeno dor urerap ueewesyefad Buyouuou /isenreaa z ope ndeiors oo verwopad asenena urwopad unen Sua “t dein ueurdeyed unas ssengeag tI saysdunas den ep sdessioing wo masedne | weynins wruedeod deryotsy Suens easadns wee “S ewenog adeamors 100 sgasedne serep uevekepd wersjoisy Buvar itasadas weymIeIOW _“F veyafar uewejed yun so)sou98 ekpey adoro aro | werprauad day, wderyoisy wewedepad Buena gun nyes oa “E pnw sdessiomg sero _| _weerytud {den sesep yesoiessy uouekojad Suens yun yes z wumagsdesasy | cto vr desmogsy unqeind eqao fn weXRAea, “TL vuereserd /eueres usBuequis8uag ekpen sduaionns wo sos snseq unseyeguted weAMN 'E epay adeno sto yeregeut Suypeot yeusnol ueseyequiad ueyMAEPAN _L aero ot dmgoe Sumo amynnast / xodwoyay any reBeqos jruowndoyprey paw sdurnoins ozo | or _odmoren “mesos wpe yoduwoyay dese unex VEIN 9 emo ‘furso ot dos ruouyndoyp2ey rempgadeoons | sto’ | ot _yodworoy_| _snsey odwojoyideso uteep uosed epedon siney _§ eXpey adeiieis 900 ek yas sein weed enteue / 591 VENTE z 3 $ r oe chor adeno seemed unendnjad wesap 0451 J sSoroporow seBuequiafuad isenjen9 VEAL ve a Waowurnneg wed —@ % wre TN swepsrqngndip Buk demi Buepigp utpuosuesev3 ueBuap yeu! ues tere urs adn0q yer eduny any ee AGU, ‘url enaas © omN TTT Ie mae Bek yong ere @ Tusht enang = Tare on wopepmp uep unuquaup Sued mynq yriuog wee curqseyndip Sues | desoossy Sunpiqp wos use eB ueddop ye neve velo edeung yer eGey/any ee eng, y Taal waa z To Tein ING WR 4 Tov eninag ¢ na TERI TE z 3 er F ra sues deryisySuepig ip serena uep Sonne urnoad sdesoiny Seepieip ‘aru yey Gru sey /ayy eee eng, “t geno erga samy ueeeqg y . we se woe eureuog sdesnoing L urge soy yun ures wduquow weseaucy shonnmurnesindinony 4 sung wep yo08 snyye ue eyeBaduad eipewademons | ono | woiopeyiuod _Lrweeyaann Borprg werep weyninsuad UAHA aang m e108 owe venue / uae ueduredarued euepe sivewadenons | saxo | vesaperdued shedn werep weburqung /urenguind unto etoenndunons | suo | veroperduad | sdesnasy Suepia yp vyesehseu semapen UENO“ uch emg ue evomy > ‘Buviial enuias Zz Taqwnseieu /soyapow / seyequiag “4 Mdesnorsy Todas ras : ae sera one esoyere depen aon ieEBOH 1 [ace aepp moe vs venefod ungmed deat Borg whiny saveetons totems | oe |e orp wegppmd ped geen / sony ueveuig Boek queed /feduogy | syont onviNnnae} Al Tae nas : wer demos Suepg mnt edn soy venunsaa| Bunya peo do Io a Tea : a desyoe urn ead ‘pa yelnod /oeuved ere loco eg SON, solanad) caoped tae _2 Surly st | ome = cane wnuap Sunk goupursnyGe EMO TRATES ae TROD ERT RT TENTS aaa 7 i i uegeap wep wens Buk nye aniog rg) t Noekvemersy Seep aeppuemprefameusboien 2 Taare 7] TTS AD TAT RT RTOS ~Fuefual enuag - ang Tevorseu exeD95 epepsp wep wegen eek nga aniog e,“* agnquaq weyep Uey! idesayorsy Zuepiagyp eduurey Sunk von Surya wep unpe/g 1 funsen np sang mpeg mumaninng F uenuavod ped none Sori yma wen Stl rs cz_| seams | “uepurnteh wee dang ueteusurnedsioyt 9 ea em fn ee Sua ens : tory | segenp nt idnorn Burpee nod aan Sene§ i 2 s + £ ie z L ee Toaiay omg weeny Fawlaay enue Teeieguag mg weotag hg efit eoesuey ede eel spun /ueehinydued yjoinduay| uepewoyoe wed yO Buefun(enag $ arneoidig (is) wins 9 Toate cs Tago hue Buepa weep Ae, neon yep Buek sp ere yop wreueiesoxsee8 weyeoied 3 Barf enwas so une, Talat ema T RL tevoysuny une! uae way, o3Buespeliayy rng wR] wri UeNORIURY g x many a Faa/ ena T raniieg Segoe adesjoing youd 2 Tae ay waliay a cota ening way © egos yout ee — ove 08 o 00 HvDat sdesajoisy ueweejad| o oo of 0 1 a woes Sumynpuawe Bued wererdor, onviNaNad unsnn} % ssajoud ueBuequiofuag “S| ove ont ot on 9 a 082 sdesajorsy ueuedered 4] weqprped -v| vIRVLA unsNal B Vi ®t ii STi ‘WEIBANGE NYLAINVT VNVSNV Tak WNVSIV Tad ASVINASAd ynsnn ‘ON SidVUBLOISLA ‘SldVBLOISL SldW¥aLOISHL “LGR VASNV NVA NV 'NYONOIO5 NVLVEYCONWINAL “WaWVUSL LVNONLL SIEVUBLOISH LVYONVA/NVLVAV[ NVIVNG NVG NVLYNONVONAI DIN.LND TVWININ dILV NWO LdaY VON HVINAL pooz TaeNURL GT = TVOONVL 900Z/T/N¥d"W/b0/daN | YONON VUYDaN UNLVUVdY NVWNOOWAVONSE RIGLNSN NVSALNADH + MINVUIEWYT OF SE ost oo ‘007 HyIwatl tdesajoisy woueseyad| ov ou of C oF oe o 02s Sunynpuats Hues uerer2ayy DNVINANAd uasNal Z ssojoad ueBuequatived >| 09s ov oe ove ost oz 08 082 wleinory ueveketed “al vepipuad -y| Vtvin Unsnn| 27At @7AL WAL PA T H VAGVW SidVaLOISTE WAN Sid VUELOISIE VINViwad SIAVUSLOISH | ASVINASUSA unsnn Lidauy VIONV NV@ ONY A NVONO109 ‘N¥LVEVIONVINGL THY LVXONLL SIAVUALOISH LVONVA/NVLVAV{ NVXIVNZY NVO NVLVYONVONRE DIN.INA TVWININ SLY IOWA LGD VHONY HVT poog tzenuer 6T 9002/1 /NVd"W/p6/ea SIVDONVL YOWON ‘VaVOaN UALVUVdY NVWNNOVAVONAd TELLNAW NVSALAASX : AL NVYIEWVT a ove ove 1a / van vNviivs| Ph sez ove ina /vanw vNvtevs| att | ove sor zt ot ost 11d / vanN vN¥LuVs| ahi * L ost eet zt uw oot utd / Van ¥Nviivs ett € ool 6 06. se 08 1a / Van vNvfuvs) PAIL zt fT ae 08 ee a * o 1a /vann wxviuvs| >t t a Z z = r = z t Higa NOH¥IT JNA novi nowvez | nauvir | onvainy LVHONILAS ONVA Nvay Cc NVIVNONVday WSVINNVG LGR VIONV OVLY HVZViI/aLis NVONOTOS. ‘ON, MAWVUAL LVYONLL S1dVUBLOISH NV-LVAV{ IVa NVIVOSAANGd MANN ALLV NWO Lan VXONV poog faenuep ET :1VDONVL ¥00%/T/NYd"W/PO/adax | YOWON ValVOUN UALLWavdY NVWNAOVAVONad TMLINGN NVSALAUEX © A NYY TIHY LVMONLL SldV¥BLOISTA NVIVAVI IVE NVIVASBANZd LNA #00Z TaenUeL 6T :ayoonvE ¥00Z/T/NWd"W/P0/dax + YOWON ‘VaVOaN UALYEVaY NVVNAOVAVONAE RELLNAW NSM ALLY TOON GRD VIONY ia Nyman ao 069 06s ose 4oLxoa| 95) 99. 885, oss VNViaVs Vosva vat 799 veo rs 08s ‘ALG /¥NVLuVS| ° oes ose ove oo, uoLxog| 3s as a OOF WNViuVS vevdl e/a zs Pe ap ‘oor AIG / WN¥RAI¥S| s ze 98 ze 00% 3010 ae ese ae ‘oe YAVhivs Vosv. Paint ‘ste ose ee 00 ‘ALG /WNVEWS| ¥ zee. wz ae 02. 4OLI0d | rd 2S. ca 07. VAWRIVS Voeval oft ae ose ‘ ‘oe ‘AIG 7 WN¥LA¥S| © —— | —— sot ost, sot ost o1xca 1st et oor Ost WAVRIVS vosval ann . at wt zr Ost ‘ALG / WNVLIVS| z sot fd ou oot YNVhavs yosva ost at a ‘oor ‘ALG / VNVES¥S) van 1 z Z 3 = z = z r Hiaay NOHVLT NOH» NOHVLE NOHVLZ, Nonvir | onvan LV DNUS ONVA onvaw E NV LV 1ONV ED VSN NVG LIGREY VION. AVY HYZVL/aLis NVYONOTOD _| on.

You might also like