Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This study aims to analyze the profile of SMPN 1 Lemahabang mathematics teacher
implicating or not in developing self-concept of students and how much influence the
profile of SMPN 1 Lemahabang teacher in developing self-concept of students. This
research is a quantitative study using the One ShotCase Study design, the sampling
technique used was purposive sampling and a sample of 5 mathematics teachers and 178
students of Lemahabang Middle School was selected. The research method used is the
teacher performance appraisal (PKG) and questionnaire/questionnaire. The results of this
study indicate that: (1) the profile of mathematics teachers according to the results of
teacher performance evaluations has an average value of 85.43% which falls into the
good category. Strengthened by the mathematics teacher's profile according to student
perceptions of an average score of 73.86% which is included in the medium category (2)
students' self-concept has an average value of 65.23% which is included in the medium
category (3) based on Data analysis shows that the mathematics teacher's profile has
implications in building students' self-concepts. This can be seen from the price of t count
= -0.836 with a significance value of -0.836 <0.05, so Ho is rejected and Ha is accepted,
which means that there are implications for the teacher's profile in developing students'
self-concept.
Keywords: MathematicsTeacherProfile, Teacher Performance, Self-Concept
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil guru matematika SMPN 1 Lemahabang
berimplikasi atau tidak dalam membangun konsep diri siswa dan seberapa besar pengaruh
profil guru matematika SMPN 1 Lemahabnag dalam membangun konsep diri siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain One ShotCase Study,
teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dipilih sampel 5 orang
guru matematika dan 178 siswa SMPN 1 Lemahabang. Metode penelitian yang
digunakan adalah lembar hasil penilaian kinerja guru (PKG) dan angket/kuesioner. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bawa: (1) profil guru matematika menurut hasil penilaian
kinerja guru memiliki nilai rata-rata sebesar 85,43% yang termasuk ke dalam kategori
baik. Diperkuat dengan profil guru matematika menurut persepsi siswa memiliki nilai
rata-rata sebesar 73,86% yang termasuk ke dalam kategori sedang (2) konsep diri siswa
memiliki nilai rata-rata sebesar 65,23% yang termasuk ke dalam kategori sedang (3)
berdasarkan analisis data diketahui bahwa profil guru matematika berimplikasi dalam
membangun konsep diri siswa. Hal ini terlihat dari harga t hitung = -0,836 dengan nilai
signifikansi -0,836 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada implikasi
profil guru dalam membangun konsep diri siswa.
Kata Kunci: Profil guru matematika, Kinerja Guru, Konsep Diri
107
MATEMATICS PAEDAGOGIC
108
MATEMATICS PAEDAGOGIC
utama mendidik, mengajar, membimbing, guru dan siswa atas hubungan timbal balik
mengarahkan, melatih, menilai dan yang berlangsung dalam situasi edukatif
mengevaluasi peserta didik. Definisi untuk mencapai tujuan tertentu, di mana
tersebut menuntut agar guru memiliki dalam proses tersebut terkandung multi
kualifikasi akademik, kompetensi dan peran dari guru.
sertifikat pendidik. Untuk menghasilkan
MenurutDirektorat Tenaga
kualifikasi akademik yang baik diperlukan
Kependidikan Nasional (2008) peranan
sejumlah kompetensi yang meliputi
guru meliputi banyak hal, yaitu guru dapat
kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial,
berperan sebagai pengajar, pemimpin
dan profesionalisme.Kompetensi-
kelas, pembimbing, pengatur lingkungan
kompetensi tersebut diperlukan oleh
belajar, perencana pembelajaran,
seorang guru untuk dapat meraih sertifikat
supervisor, motivator, dan sebagai
pendidik sebagai bukti
evaluator. Peranan guru berkaitan dengan
keprofesionalannya. Kinerja guru
kompetensi guru, meliputi: Guru
mempunyai spesifikasi/kriteria tertentu,
melakukan diagnosa terhadap perilaku
kinerja guru dapat dilihat dan diukur
awal siswa, guru sebagai pembuat RPP,
berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi
guru sebagai pelaksana administrasi
yang harus dimiliki oleh setiap guru.
sekolah, guru sebagai komunikator, guru
Berdasarkan Undang-undang No.16 (2007)
mampu mengembangkan keterampilan
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
siswa, guru dapat mengembangkan potensi
Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa
anak.
Standar Kompetensi Guru dikembangkan
secara utuh dari 4 kompetensi utama, MenurutDirektorat Tenaga
yaitu: kompetensi pedagogi, kepribadian, Kependidikan Nasional (2008)
sosial, dan profesi. Keempat kompetensi berdasarkan uraian tentang kompetensi dan
tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. peranan guru, tentu dapat diidentifikasi
kinerja ideal seorang guru dalam
Menurut Direktorat Tenaga
melaksanakan peran dan tugasnya. Kinerja
Kependidikan Nasional (2008) guru
adalah performance atau unjuk kerja.
memiliki beberapa peran penting dalam
Kinerja dapat pula diartikan prestasi kerja
dunia pendidikan, peran guru memang
atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk
sangatlah banyak dan sarat dengan
kerja. Kinerja adalah performanc
tanggung jawab. Peran guru yang
eisoutputderives kromprocesses, human
dimaksud adalah berkaitan dengan peran
otherwise, artinya kinerja adalah hasil dari
guru dalam proses pembelajaran. Guru
suatu proses yang dilakukan manusia. Di
merupakan faktor penentu yang sangat
sisi lain ukuran kinerja menurutDirektorat
dominan dalam pendidikan pada
Tenaga KependidikanNasional (2008)
umumnya, karena profil seorang guru
dapat dilihat dari empat hal, yaitu: 1.
memegang peranan dalam proses
(Qualityof Works) kualitas hasil kerja 2.
pembelajaran, di mana proses
(Promptness) ketepatan waktu
pembelajaran merupakan inti dari proses
menyelesaikan pekerjaan 3. (Initiative)
pendidikan secara keseluruhan. Proses
prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan
pembelajaran merupakan suatu proses
4. (Capability) kemampuan menyelesaikan
yang mengandung serangkaian perbuatan
109
MATEMATICS PAEDAGOGIC
110
MATEMATICS PAEDAGOGIC
yang akan membuat individu menuju Februari 2018 di sekolah yang akan
kesuksesan. Sebaliknya jika individu dijadikan tempat penelitian yaitu di SMPN
berpikir akan gagal, maka ini sama saja 1 Lemahabang, serta melalui pengalaman
mempersiapkan kegagalan bagi dirinya. pribadi peneliti yang pernah menjadi
Kemandirian itulah proses belajar alumni di sekolah tersebut. Peneliti
mengajar bagi orang dewasa lebihdi titik menemukan hal yang menarik dari
beratkan pada upaya menggali pengalaman keadaan sekolah tersebut, di mana sekolah
dan mengadakanaktivitas berdasarkan tersebut telah banyak menyabet prestasi-
pengalaman. Menurut (Syahril, prestasi, baik itu prestasi di bidang
2017)konsep diri adalah bagaimana kita akademik, seperti mata pelajaran
berpikir dan mengevaluasi diri kita seperti Matematika maupun di bidang non
apa yang meliputi fisik, moral, personal, akademik. Padahal ada guru yang
keluarga, dan dimensi situasi sosial. dikatakan belum memiliki profil guru
Konsep diri juga dipengaruhi oleh identitas ideal, namun kelas yang diajar oleh guru
diri. Konsep diri dikatakan sebagai yang memiliki profil guru ideal, hampir
pandangan sikap seseorangterhadap seluruh siswa di kelas tersebut telah
dirinya sendiri. Konsep diri seseorang erat memiliki konsep diri yang baik dan lebih
hubungannyadengan gambaran dirinya, unggul dibandingkan dengan kelas yang
citra dirinya, penerimaan dan harga diajar oleh guru yang tidak memiliki profil
dirinya,penilaian dan karya dirinya. guru ideal.
Menurut Rianingsih (2013) konsep Dugaan peneliti konsep diri siswa
diri sebagaipandangan dan perasaan yang terbentuk dipengaruhi oleh profil
mengenai diri sendiri. Persepsi mengenai seorang guru. Salah satu contohnya konsep
dirisendiri dapat bersifat psikis, sosial, dan diri siswa yang negatif terhadap mata
fisik. Konsep diri dapatberkembang pelajaran matematika dikarenakan sang
menjadi konsep diri positif dan guru yang memiliki profil tidak
negatif.Konsep diri adalah bahwa makhluk menyenangkan pada saat mengajar di kelas
hidup yang bergantung pada orang lain, tersebut. Argumen peneliti diperkuat
setelah menjadidewasa semakin sadar atas dengan melakukan wawancara dengan
kemampuannya mengambil sikap guru, WAKASEK Kurikulum serta
sendiri.Kemudian dari pengalaman beberapa siswa, yang mana dari hasil
menunjukkan bahwa sudah wawancara tersebut dapat disimpulkan
mampumengembangkan dirinya. Bila bahwa profil seorang guru mempengaruhi
keadaan ini terjadi pada seseorang, konsep diri siswa.
makadapat dikatakan bahwa orang itu
Berdasarkan pemaparan latar
telah memasuki alam dewasa.
belakang di atas, terlihat bahwa guru di
Jenjangkedewasaan telah terjadi perubahan
SMPN 1 Lemahabang memiliki profil guru
kejiwaan, dari sikap yang
ideal mampu membangun konsep diri
tadinyatergantung pada orang lain menjadi
positif pada siswa. Hal ini membuat
sikap yang lebih mandiri.
penulis tertarik untuk melakukan analisis
Melalui observasi yang telah profil guru matematika dalam membangun
peneliti lakukan pada hari Senin 12 konsep diri siswa.
111
MATEMATICS PAEDAGOGIC
112
MATEMATICS PAEDAGOGIC
113
MATEMATICS PAEDAGOGIC
114
MATEMATICS PAEDAGOGIC
prosentase terbesar, yaitu sebesar 71,00%. 1. Profil guru matematika menurut hasil
Hal ini dikarenakan konsep diri positif penilaian kinerja guru memiliki nilai
bersifat stabil dan bervariasi, serta sejalan
dengan pendapat Hurlock bahwasanya rata-rata sebesar 85,43% yang termasuk
konsep diri terbentuk dari lingkungan, ke dalam kategori baik. Diperkuat
pengalaman, dan pola asuh. Hal ini sejalan
dengan profil guru matematika menurut
dengan hasil ke-4 kompetensi guru yang
menunjukkan hasil kriteria baik, sehingga persepsi siswa memiliki nilai rata-rata
hasil konsep diri siswa yang dihasilkan sebesar 73,86% yang termasuk ke
pun menjadi unggul dalam konsep diri
positifnya. dalam kategori sedang.
2. Konsep diri siswa memiliki nilai rata-
Masalah dalam penelitian ini ialah menguji
ada tidaknya implikasi profil guru rata sebesar 65,23% yang termasuk ke
matematika dalam membangun konsep diri dalam kategori sedang.
siswa. Berdasarkan analisis data diketahui
bahwa profil gurumatematika berimplikasi Berdasarkan analisis data diketahui
dalam membangun konsep diri siswa. Hal bahwa profil guru matematika
ini terlihat dari harga t hitung = -0,836 berimplikasi dalam membangun konsep
dengan nilai signifikansi -0,836 < 0,05 diri siswa. Hal ini terlihat dari harga t
maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang hitung = -0,836 dengan nilai
berarti ada implikasi profil guru dalam signifikansi -0,836 < 0,05 maka Ho
membangun konsep diri siswa. ditolak dan Ha diterima, yang berarti
ada implikasi profil guru dalam
SIMPULAN membangun konsep diri siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
DAFTAR RUJUKKAN
115
MATEMATICS PAEDAGOGIC
116