You are on page 1of 11

BIOSCIENTIAE

Volume 6, Nomor 2, Juli 2009, Halaman 26-36


http://www.unlam.ac.id/bioscientiae

UJI EFEK ANTIFERTILITAS EKSTRAK METANOL KULIT


KAYU DURIAN (Durio zibethinus Murr) PADA KEHAMILAN
AWAL MENCIT (Mus musculus L)

Rusmiati

Program Studi Biologi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat


Jalan A. Yani Km 36,00 Banjarbaru Kalimantan Selatan
E-mail: rusmiati_darmawanto@ymail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine antifertility effects from durian tree bark
extract on early pregnancy of mice. Twelve pregnant mice were divided using split plot
design with treatments consisted of control (distilled water), extract concentration 10% w
/ v, 15% w / v and 20% w / v with n = 3. Extract was given orally to mice 0.5 mL per day,
every 25-30 mg of BB for 6 days. At seven days of pregnancy, mice were dissected for
ovaries taken and made the histological preparation with paraffin and HE staining
method. The collecting of the uterus of mice was done to observe number of
implantation. The data which used in this study were the number of corpus luteum on the
ovary and the number of implantation in the uterus. Data were analyzed using ANOVA
(α = 5%), presented in the mean, standard deviation and percentage comparisons. The
results showed that the methanol extract did not affect at early pregnancy of mice, but
causes the appearance of teratogenic effects of early resorption at the site of implantation
in the treatment of concentration 20% w / v.

Key words: methanol extracts of durian tree bark, implantation, the corpus luteum, Mus
musculus L

PENDAHULUAN kehamilan. Dari studi pustaka

Durian adalah salah satu jenis diketahui kulit kayu durian

tanaman yang banyak terdapat di berkhasiat melancarkan haid (Sangat

kalimantan Selatan. Secara empiris et al, 2000), sebagai obat penggugur

tanaman ini sering digunakan oleh (Rismunandar, 1986, Heyne,1987).

kaum ibu di kecamatan Karang Intan, Dari beberapa penelitian diketahui

Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan bahwa ekstrak kulit kayu durian

Selatan untuk menjarangkan dapat meningkatkan jumlah folikel


BIOSCIENTIAE.2009

atresia (Safitri, 2006), menghambat blastosis. Rugh (Panjaitan, 2003)

perkembangan folikel de Graff menyebutkan bahwa pada mencit,

(Hairani, 2006), menghambat blastomer akan terimplantasi pada

perkembangan folikel primer, sekunder, hari ke 4 kehamilan dan berakhir

tersier pada ovarium mencit (Salman, pada hari ke 6 kehamilan. Segera

2008), dan mengurangi ketebalan setelah pembuahan dan terbentuknya

miometrium uterus mencit (Putri, embrio, diperlukan korpus luteum

2008). Dari uraian tersebut diketahui untuk mengeluarkan hormon

bahwa kulit kayu durian berkhasiat progesteron agar dapat memelihara

antifertilitas sehingga berpotensi kehamilan. Russel dan Russel

mencegah kehamilan. Mekanisme kerja (Sumarmin, 1999) juga menyebutkan

kontrasepsi dalam mencegah kehamilan bahwa dengan adanya suatu

antara lain dengan cara : menggagalkan teratogen yang bekerja pada embrio

ovulasi dan menggagalkan implantasi. tahap praimplantasi (zigot,

Kegagalan implantasi adalah salah satu pembelahan, blastokista) atau tahap

perkembangan abnormal dari praorganogenesis akan menyebabkan

kehamilan. Hal ini akan berakibat pada embrio itu mati atau tumbuh normal,

terjadinya aborsi spontan (Avant, tergantung pada derajat kerusakan

1983). yang dialaminya.

Hardjopranjoto (1995) Sehubungan dengan hal

menyebutkan bahwa periode kehamilan tersebut, maka peneliti termotivasi

yang paling kritis untuk kehidupan untuk menelaah efek antifertilitas

embrio adalah pada stadium akhir dari ekstrak kulit kayu durian terhadap

27
BIOSCIENTIAE.2009

kegagalan implantasi pada kehamilan BAHAN DAN METODE

awal dengan parameter jumlah embrio Setiap 25 gram serbuk kulit

yang berimplantasi pada uterus dan kayu durian diekstraksi dengan 200

jumlah korpus luteum pada ovarium. ml metanol menggunakan soxhlet


o
Hutahean (2002) menyatakan bahwa pada suhu 60-70 C .Metanol

jumlah korpus luteum umumnya diuapkan dengan vacuum rotary

bersesuaian dengan jumlah implantasi. evaporator pada suhu 40 oC dan

Swanson (Roth, 1995) menemukan ada dilanjutkan di atas waterbath

±30% perbedaan antara jumlah korpus sehingga akhirnya didapatkan

luteum dengan jumlah embrio/tapak ekstrak seperti pasta.

implantasi yang terbentuk setelah Cara perlakuan

kopulasi. 12 ekor mencit betina yang

Berdasarkan uraian tersebut di sedang estrus dikelompokkan

atas yang menjadi permasalahan berdasarkan rancangan split plot.

adalah bagaimana efek antifertilitas Sore hari menjelang malam mencit

ekstrak metanol kulit kayu durian pada jantan dimasukkan ke dalam

kehamilan awal mencit betina betina kandang mencit betina dengan tujuan

dengan melihat perbandingan jumlah agar terjadi perkawinan. Apabila

embrio yang berimplantasi pada uterus menemukan adanya sumbat vagina

dan jumlah korpus luteum pada atau sisa sperma di dalam vagina

ovarium ? pada pagi keesokan harinya, maka

pada saat itu ditentukan sebagai hari

ke-0 kehamilan Larutan placebo dan

28
BIOSCIENTIAE.2009

ekstrak masing-masing dengan jumlah implantasi pada uterus Data

konsentrasi 10% b/v, 15% b/v dan 20% ini disajikan dalam bentuk mean,
b
/v, diberikan pada mencit hamil per standar deviasi dan persentase

oral sehari sekali setiap pagi, setiap perbandingan. Untuk mengetahui ada

mencit diberi 0,5 mL/25-30 g BB, tidaknya pengaruh perlakuan

setiap perlakuan diulang 3 kali terhadap jumlah korpus luteum dan

Pada hari ke-7 kehamilan, mencit jumlah implantasi dianalisis

dibunuh, untuk diambil ovarium dan menggunakan uji ANOVA ( = 5

dibuat sediaan histologi menggunakan %).

metode parafin dan pewarnaan HASIL DAN PEMBAHASAN

Hematoksilin-Eosin . Selain itu juga Hasil analisis rerata jumlah korpus

dilakukan pengambilan uterus mencit luteum dan implantasi embrio setelah

untuk diamati jumlah implantasinya. pemberian ekstrak kulit batang

Pengumpulan dan analisis data durian selama 7 hari disajikan dalam


Sediaan histologi ovarium diamati
tabel berikut:
dibawah mikroskop perbesaran10x40.

Parameter yang diamati berupa jumlah

korpus luteum pada ovarium dan

29
BIOSCIENTIAE.2009

Tabel 1. Hasil analisis rerata jumlah korpus luteum dan implantasi embrio estela
pemberian ekstrak kulit batang durian selama 7 hari

Perlakuan Korpus luteum Implantasi


K 8,667±1,7559 ns 6,667±2,2546 ns
E1 6,667±1,0408 ns 4,333±1,6073 ns
E2 6,500±0,5000 ns 3,833±0,2887 ns
E3 5,833±2,0817 ns 3,833±1,1547 ns
Keterangan
:
n setiap perlakuan = 3
K = Kontrol, hanya diberi aquades, E1= Ekstrak konsentrasi 10%b/v,
E2 = Ekstrak konsentrasi 15 % b/v, E3 = Ekstrak konsentrasi 20 % b/v
ns = non significant

Persentase perbandingan rerata setelah pemberian ekstrak kulit kayu


korpus luteum dan implantasi
durian selama 7 hari disajikan dalam
Persentase perbandingan rerata
tabel berikut:
korpus luteum dan implantasi embrio

Tabel 2. Persentase perbandingan rerata korpus luteum dan implantasi embrio


setelah pemberian ekstrak kulit batang durian selama 7 hari
No. Perlakuan % Perbandingan Rerata
1 K 26,08 %
2 E1 41,44 %
3 E2 42,62 %
4 E3 51,38 %
Keterangan :
K = Kontrol (plasebo) perlakuan hanya diberi aquades
E1 = Ekstrak konsentrasi 10% b/v
E2 = Ekstrak konsentrasi 15% b/v
E3 = Ekstrak konsentrasi 20% b/v

30
BIOSCIENTIAE.2009

Gambar 1. Foto makrograf morfologi implantasi embrio mencit setelah


pemberian ekstrak kulit kayu durian selama 7 hari
Keterangan :

K = Kontrol (aquades)
E1 = Ekstrak konsentrasi 10% b/v
E2 = Ekstrak konsentrasi 15% b/v
E3 = Ekstrak konsentrasi 20% b/v
1 = Tapak implantasi pada uterus
2 = Uterus tanpa implantasi
3 = Resorpsi dini pada tapak implantasi E3

Hasil pengamatan seperti yang korpus luteum yang selalu lebih

terlihat pada tabel 1 menunjukkan besar dibandingkan dengan rerata

adanya perbedaan yang tidak signifikan implantasi.

terhadap jumlah korpus luteum dan Pengamatan kualitatif terhadap

implantasi. implantasi menunjukkan adanya

Hal ini dikarenakan setiap resorpsi dini pada tapak implantasi

perlakuan memiliki rerata jumlah dengan perlakuan konsentrasi 20%

b/v (E3). Menurut Hutahean (2002),

31
BIOSCIENTIAE.2009

apabila suatu implantasi tidak 1995), tingginya persentase

menunjukkan adanya karakteristik perbandingan rerata ini menunjukkan

fetus, maka digolongkan pada fetus tingginya angka mortalitas

yang mengalami resorpsi dini. Adanya oosit/embrio.

resorpsi dini ini diduga disebabkan Kulit kayu durian mengandung

karena ekstrak kulit kayu durian yang senyawa aktif seperti tanin, saponin

dikonsumsi oleh induk dapat (DePadua,1978), alkaloid, flavonoid,

memunculkan efek teratogenik. triterpenoid (Nurliani, 2004).

Harbinson (1980) menyatakan bahwa Pengaruh alkaloid pada membran sel

agen yang bersifat teratogenik dapat telur maupun embrio menyebabkan

menimbulkan kematian dalam uterus pengkerutan membran sehingga

yang diikuti dengan abortus spontan integritas membran akan menurun

atau resorpsi. dan berpengaruh terhadap

Hutahean (2002) menyatakan perkembangan sel telur dan embrio

bahwa jumlah korpus luteum umumnya (cleavage) berakibat embrio menjadi

bersesuaian dengan jumlah implantasi. mati (Geisert dkk., 1997;

Persentase perbandingan rerata korpus Santhananthan dan Trouson 2000;

luteum dan implantasi menunjukkan dan Mitaine dkk., 2001 dalam

bahwa pada kontrol memiliki 26,08 % Wurlina, 2006). Menurut Mitaine,

perbedaan antara rerata korpus luteum dkk (Wurlina, 2006) pemberian

dan implantasi. Peningkatan persentase alkaloid tanaman seperti glikosida

perbandingan rerata terjadi pada E1, E2 triterpenoid pada embrio 8–16 sel

dan E3. Menurut Swanson (Roth, dapat mencegah terjadinya

32
BIOSCIENTIAE.2009

deferensiasi blastomer. Alkaloid menyatakan bahwa suatu zat yang

tersebut juga dapat menghambat bersifat estrogenik dapat

sintesis protein dengan cara mencegah mengganggu kehamilan bila

polimerisasi DNA dan menghambat diberikan pada periode pra-

transkripsi DNA. Alkaloid implantasi dan pasca-implantasi.

menghalangi siklus sel dengan Keeler (Subanu dkk, 1985)

menghambat pada proses mitosis yang berpendapat bahwa bahan yang

terjadi pada sel telur maupun embrio bersifat abortif dapat bersifat

sehingga sel telur yang telah dibuahi teratogenik pada dosis yang lebih

tidak berkembang menjadi zigot dan rendah. Harbinson (1980) juga

embrio berhenti membelah (Wurlina, menyatakan bahwa agen yang

2006). bersifat teratogenik dapat

Saponin dan flavonoid merupakan menimbulkan kematian dalam uterus

senyawa yang bersifat estrogenik yang diikuti dengan abortus spontan

(mempunyai kemiripan dengan hormon atau resorpsi.

estrogen dalam tubuh). Kadar estrogen Adanya perbedaan yang tidak

yang tinggi dapat meningkatkan signifikan dari pemberian ekstrak

sensitifitas uterus terhadap oksitoksin terhadap jumlah korpus luteum dan

sehingga motilitas uterus dan saluran implantasi embrio pada perlakuan K,

alat kelamin meningkat yang E1, E2 dan E3 diduga karena

mengakibatkan gangguan terhadap konsentrasi yang diberikan belum

fertilisasi dan perkembangan embrio cukup untuk mempengaruhi

(Madyawati dkk, 2003). Adnan (1992) penurunan jumlah korpus luteum dan

33
BIOSCIENTIAE.2009

implantasi embrio dan hanya mampu 1. Efek antifertilitas ekstrak metanol

menyebabkan munculnya efek kulit kayu durian tidak

teratogenik berupa resorpsi dini pada mempengaruhi kehamilan awal

tapak implantasi. mencit

Wilson (1973) menyebutkan 2. Efek antifertilitas ekstrak

bahwa dalam proses pre-implantasi metanol kulit kayu durian dengan

yakni pada saat fertilisasi, blastulasi, konsentrasi 20% b/v (E3)

gastrulasi dan kesiapan dinding uterus menyebabkan adanya resorpsi

untuk terjadinya implantasi biasanya dini pada tapak implantasi.

ditandai dengan kepekaan yang bersifat UCAPAN TERIMAKASIH

embrioletalis. Russel dan Russel Peneliti mengucapkan terima

(Sumarmin dkk, 1999) menyatakan kasih kepada Direktorat Jendral

bahwa suatu teratogen yang bekerja Pendidikan Tinggi Departemen

pada embrio tahap praimplantasi (zigot, Pendidikan Nasional yang telah

pembelahan, blastokista) atau tahap membiayai penelitian ini melalui

praorganogensis akan menyebabkan dana Hibah Fundamental pada tahun

embrio itu mati atau tumbuh normal, anggaran 2007.

tergantung pada derajat kerusakan yang DAFTAR PUSTAKA

dialaminya. Adnan, 1992. Pengaruh Mangostin


terhadap Fungsi Reproduksi
KESIMPULAN Mencit (Mus musculus) Swiss
Webster Betina.
Kesimpulan yang diperoleh pada http://www.digilib.itb.ac.id/gdl.
php?mod=browse&node=4787.
penelitian ini adalah :
Avant RF. 1983. Spontaneous
Abortion and Ectopic
Pregnancy.

34
BIOSCIENTIAE.2009

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites Madyawati SP. Abdul S dan Erma S.


/entrez??Db=pubmed&Cmd=Sho 2003. Efektivitas Pemberian
wDetailView&TermToSearch=65 Antibodi Poliklonal Anti
54828&ordinalpos=1&itool=Entr PMSG terhadap Produksi
zSystem2.PEntrez.Pubmed.Pubm Oosit dan Embrio
ed_ResultsPanel.Pubmed__RVAb Mencit.http://www.journal.unai
stractPlus. r.ac.id/login/jurnal/filer/J.%20
Penelit.%20Med.%20Eksakta
De Padua. 1978. Durio-a bibliographic %204-
review, Medical and 1%20April%202003%20%5B0
Toxicological 7%5D.pdf. Diakses tanggal 27
Properties.http://www.ipgri.cgiar. September 2007.
org/regions/apo/publications/duri
o/durio3.pdf. Nurliani A. 2004. Gambaran
Struktur Mikroanatomi
Hairani B. 2006. Pengaruh Ekstrak Tubulus Seminiferus Mencit
Kulit Kayu Durian (Durio setelah Pemberian Ekstrak
zibentinus Murr). Pada Jumlah Kulit Batang Durian. Skripsi.
Molekul De Graaf Mencit Betina FMIPA Unlam. Banjarbaru
(Mus musculus L) Galur Balb. (tidak dipublikasikan).
Skripsi. FMIPA Unlam.
Banjarbaru (tidak dipublikasikan). Putri R.2008. Pengaruh Pemberian
Ekstrak batang Durian (Durio
Harbinson RD. 1980. Toxicology, The zibethinus Murr) Terhadap
Basic Science of Poisons. Ketebalan Endometrium dan
McMilland Publishing. New Miometrium Uterus Mencit
York. (Mus musculus L) galur Swiss.
Skripsi. FMIPA Unla
Hardjopranjoto S. 1995. Ilmu Banjarbaru (tidak
Kemajiran pada Ternak. dipublikasikan)
Airlangga University Press.
Surabaya. Panjaitan RGP. 2003. Bahaya Gagal
Hamil yang Diakibatkan
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Minuman Beralkohol.
Indonesia III. Badan Penelitian http://tumoutou.net/702-
dan Pengembangan Kehutanan 07134/ruqiah_gp.htm Diakses
Departemen Kehutanan. Jakarta. tanggal 29 Oktober 2007.

Hutahean S. 2002. Prinsip-prinsip Uji Roth TL, L Munson, WF Swanson,


Toksikologi Perkembangan. DE Wildt. 1995. Histological
http://library.usu.ac.id/modules.p Characteristics of the Uterin
hp?op=modload&name=Downloa Endometrium and Corpus
ds&file=index&req=getit&lid=19 Luteum during Early
1. Diakses tanggal 26 September Embriogenesis and the
2007. Relationship of Embryonic
Mortality in the Domestic Cat.

35
BIOSCIENTIAE.2009

http://www.biolreprod.org/cgi/rep Winarno MW dan Dian S. 1997.


rint/53/5/1012.pdf Informasi Tanaman Obat untuk
Kontrasepsi Tradisional.
Rismunandar. 1989. Mengenal Cermin Dunia Kedokteran. 120
Tanaman Buah-buahan. Sinar : 25-30.
Baru. Bandung.
Wurlina. 2006. Pengaruh Antimitosis
Sangat HM, Erlvizal AMZ, dan Ellyn Ekstrak Achyranthes aspera
KD. 2000. Kamus Penyakit dan Linn pada Pembelahan Sel
Tumbuhan Obat Indonesia Embrio (Cleavage). Berkala
(Etnofitomedika). Yayasan Obor Penelitian Hayati. 11:161–165.
Indonesia. Jakarta.
Wilson JG. 1973. Environment and
Salman Y. 2008. Pengaruh Ekstrak Birth Defets. Academic Press.
Kulit kayu Durian Terhadap New York.
Folikulogenesis Mencit (Skripsi.
FMIPA Unlam. Banjarbaru (tidak
dipublikasikan).

Subanu NP, Pudjiastuti, dan Adjirni.


1985. Pengaruh Beberapa
Tanaman Obat pada Uterus
Marmut Terisolasi.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/f
iles/59-08-
PengaruhBeberapaTanamanObat.
pdf/59-08-
PengaruhBeberapaTanamanObat.
html Diakses tanggal 31 Oktober
2008

Safitri 2006. Efek Pemberian Ekstrak


Kulit Kayu Durian Terhadap
Jumlah Folikel Atresia Pada
Mencit Betina (Skripsi. FMIPA
Unlam. Banjarbaru (tidak
dipublikasikan).

Sumarmin R, Tien WS. dan Sri S 1999.


Efek Perlakuan Rubratoksin B
pada Tahap Praimplantasi
terhadap Perkembangan Embrio
Praimplantasi dan Fetus Mencit
(Mus musculus) Swiss Webster.
ITB. Bandung.
.

36

You might also like