You are on page 1of 24
PEMBELAJARAN SAINS, PENGEMBANGAN KETRAMPILAN SAINS DAN SIKAP ILMIAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU! 1g Sumintono* Abstrak Perkembangan dunia yang cepat dan saling terinterkoneks salah satunya memunculkan era baru yaitu ekonomi berbasis pengetabuan. Prasyarat untuk bisa subses di dalamnya adalah pengetahuan dan keteranpilan dalam bidang sains dan teknolog. Pengajaran keduanya harus membekali siswa dalane hal berpikir kritis, keterampilan komunikasi yangt kompleks dan kemampuan menyelesaan masalah. Pengajaran sains di madvasah dan sckolah selama ink lebih banyak menekankan pada sains sebagai produl (fata, tor’, buku dil), padahal di saat yang sama terdapat alternatif lain yaitu sains sebagai proses dan pengembangan ketrampilan dan sikap ilmiah, Sehingea harapan ‘penguasaan yang bail dan terampil suit dicapai bila masih tetap menekankan pada sains sebagai produk. Tulisan ini menjelaskan piliban pengajaran sains dan alat yang bisa digunakan untuk menerapkannya, serta sekaligus peluang yang bisa dianabkan untuk meningkatkan kompetensi guru Kata kunci: Pembelajaran sains, ketrampilan sains, sikap ilmiah * Beberapa bagian dalam tulisan ini pernah dimuat di blog penulis: hutp:i/ sdeceng wordpress.com staupun dikutif dengan adaptasi oleh blog lain seperti Netsains htp./ inetsains.com/author bamlbangs: ‘Bambang Sumintono, PhD, adalahstaf pengajar pada Fakulti Pendidikan, Universit ‘Teknologi Malaysia, Tohor Bahru, Malaysia. Email: Pambang@utm my Pembelajaran sains, pengembangan ketramplian sains... Bambang Sumintono) 63 A. Pendahuluan, Perubahan sosial dan ekonomi yang sangat pesat dalam tiga dekade belakangan yang mencengangkan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi yang dikendalikan oleh aplikasi teknologi? Friedman'miealnya dalam buku Tie World is Plar, menjelaskan dengan meyakinkan balnwa teknologi informasi dan outsourcing-offshoring telah metubah cara hidup manusia i seluruh dunia dalam berintcraksi dan bertransaksiy dia mengatakan kondist ini sebagai Globalisation 3.0. Vidak diragukan lagi bahwa dalam keadaan begitw, inovasi menjadi kaca kunci kepada keunggulan kompetitif dari kesuksesan dan kesejahteraan bagi tiap-tiap individu, daerah araupnn negara Konselewensi langsing dari sitasi ekonomi global yang penult persaingan ini adalah kevergantungan yang sangat besar terhadap emahiran/ketrampilan (seis), pengetalnian dan moxalintelekinl dai pihak yang memang mampu berkseasi dan mengembangkan berbagai inovasi tersebut. Skenasio dasi perkembangan actual ini mau tak mau akan menempat= kan bahva scktor pendidikan akan menjadi lebih stratcgis dan tumpuan 21 alan hal menduknng, kesilcess tke Lies karenia medal pendidifsus la pengetalnian dau kreativitas uutuk jnovasi erus dikembang- an’. Bekal pengetahuan dan kemahiran dari proses pendidikan akan menjadi tumpuan, Bybee dan Fuchs* mensyaratkan bahwa itu dapat dicapai dengan guru yang berkualitas, ist kurikulum yang tepat dan berkesinambungan, tes Delujar yang sesuai dan sistern penilsian yang terkait dengan txjuan paling penting. Pelajaran bahasa dan matematik merupakan dksiplin yang funda- mental untuk digjarkan, serelsh iu pelajaran sains menjadi sesuat yang penting yang juga pc#lu dipahami dengan baik oleh siswa, Pada dasarnya, pengajaran sains sebagai mata pelajaran di sekolah akan mempunysi dampak yang penting, karena hal ini berhubungan crat dengan: 1) keberlangsungan umat manusia di dunia ini, Khususnya yang berhubungan " hh Brown and Laux sity, 2003), 1 “Friedman, The World is Flat New York: Farmar, Straus and Git0ux, 2003) > Brown and Laude, op. cit, hal 3 Bybee ard Puchs, “Preparing the 21" Century Workforce: ANew Reform in Science ‘and Technology Fdusation” Journal af Research in Soience Teaching, Val 43 Na. 4(20085 hal. 348. labalisation aed the Knowledge Lconomy (Cardiff Univer: 64 AbBidayah, Vol. 2 No. 1, Juni 2010: 63-85 dengan pilihan tindalean yang bijale terhadap isu-isu global (pemanasan glo bal, rekayasa genetik dilly 2) tuntutan angkatan kerja dalam hingkungan, ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknolagi (nowledge- based cconorty). Kenyataan ini jelas menunjukkan adanya suacu kebucuhan supaya pendidilean sains di sekolah harnslah ofekrif dan relevan hagi sehagian hesar populasi scrta juga untuls besbagai Kelompok yang berbedarbeda (gender, latar belakang ekonomi dan sosial, suku bangsa, lokasi dll}, Atau dengan keata lain ‘cicnce for al? buleanlah berarti brie ise fies all’ ‘Walaupun terdapat berbagai pencapaian prestasi secara internasional melalui herhogai olimpiade saine, naman peestas pengajaran sane di Indi nesia secara umum.sejauh ini tidaklah cerlalu menggembirakan. Survey internasional mengenai kualitas pengajaran sains yang melibatkan berbagai ‘ncgara menunjubkanaya. Llasil kemampuan siswa kita dalam TIMSS abun, 1997 manpun TIMSS-Repeat pada tahun 2001 berada di urmtan bawal dari 38 negora peserta untuk penguasaan pelajaran saine dan marematik. Demikian juga hasil tes PISA tahun 2003 dan 2006 yang lebih khusus dalam literasi matematika dan sains, yaitu bakan dalam isi pelajaran sainsaya sendiei 1 siswa tentang prinsip dani konsep saints dant . prestasi helajar siswa berada di rankin ang ‘mendckatijuru kunci dari 41 negara yang berpartisipasi. Pada skala nasional, sebelum diberlakukannya UN tahun 2003, prestasi siswa pada ujian akhir selolah angka rata-ratanya pun tidal pernah mencapai standars sedangkan ‘masuknya pelajaran sains dalam UN dalam dua tahun terakhir menjadi tanrangan yang dianggap paling, herar hagi guru dan sicwa dalam mencapai kelulussa’. Hasil studi yang dilakukan oleh KPSB LAPI ITB menunjukkan Ikualitas prestasi pencapaian sains dasi siswa lulusan SMAP. Menucut studi olch KPSB tersebut, prestasi siswa Indonesia dari wilayah Sumatera dan Jawa Barat, diteliti selama kucang lebih sembilan cabun dilihac dari hasil wjian, SPMB/UMPTN, Untuk mengukur prestasi, mereka menggunakan apa yang, disebut Indeks Fasilitas (TF) yang meeupakan perhandingan jumlah peserta ujia yang anenjawaly beuar dibandingkan dengan juunlal sclurul, peserta SPMB/UMPYN. Sehingga bila IF besar maka berarti banyak peserta rnuari 2010. vs dan Matematika Kompas, “Tiga Mate Pelajaran Menjadi Momok"”, Kompas, 25 ® Kelompak Studi Pendidikan Rerkualitas (KPSB), Budaye Sai (LAPLITB, 2008), Pembelajaran salns, pengembangan ketrampllan sans... (Bambang Sumintono} 65 menjawab dengan benar zoal ujian, dan IF kecil adalah kebalikannya. Hasil rata-rata IF dari calon mahasiswa tersebut selama sembilan tahunan untuk. biologi adalah 27,506; Fislea 14,696; Kimia 28,49 dan Matematilea 16,39. Dati data tersebut memang bisa disimpulkan bahwa prescasi pencapaian Infusan SMA clalam sains memang masih rendah: juga hisa menninjukkan korelasi Kepada kualitas gucu, karcna hal ini bethubung siswaadalah produk, pengajaran mereka; dan tentu ini bisa membahayakan kondisi bangsa-negara berhubungan dengan produlivitas, inovasi maupun sisi kompetitif nya. Salah satu penycbab rendahnya prestasi penguasaan sains tersebut adalah kemampuan guru sains. Hasil survey prestasi guru sains yang diterbirkan oleh Pusat Data dan Informasi Pendidikan Depdiknas tahun 2004 menampilkan rata-rata prestasi guru yang masih dibawah angka yang dlianggap layak’, Studi yang dilakukan och Thair dan ‘licagust!® menunjuk- kan kecenderungan kurikulum sains negara berkembang seperti Inclonesia, leazena ketiadaan pakar disain dan implementadi kurikeulum male yang terjadi adalah adopsi kurikulum sains dari negara maju (khususnya Amerika Serikat} ‘anpa banyak upaya wntwk adaptasi kondisi lokal. Dampal: lanjutannya adalah kualitas pengajaran sains di kelas yang jauh dari ideal Kemonculan KTSP (kurikolom tingkat satoan pendidikan? divahon 2006 bisa dilihar scbagai upaya pembesaran wewenang yang diberikan ke pihak sekolah, Dimana pihak sekolah dapat melakukan pengembangan kurikulum berdasar kerangka dasar yang sudah ditetapkan oleh Depdiknas (biasa disebut dengan silabus). Namun, sebagai mana didapati pola pendidik- an calon guru di Indonesia Iehih kenral dalam hal pengajaran isi kurik (curriculum delivery) daripada meujadikan guru sebagai peugembaug urikulum (curricidum developer). Lebih lanjut tulisan ini akan membahas tentang ruang lingkup sains dan pelajaran sains di sckolab/madrasah, serta upaya yang, bisa cilakukan dalam rangka pengembangan kemahiran teknis (ard shill) dan kemahican insaniah (off still) dalam rangka pengembangan kompetensi guru sains. ° Presents dari DirjenPMPTE, Depo, 2004 “har and areogust, “leacher Iraining Keforms in Indonesian Secondary Science: ‘The Importance of Practical Work in Physics", Journal of Research in Science Teaching. Vol 36,No3 (1999) hal 359, " Thairand Treagust, “A brie history of ascience teacher professional development initiative in Indonesia and the implications for esnralissd tcachsr development” Interna tonal Journal of Educatvonal Development . Val) (2003) hal. 204, 66 AbBidayah, Vol. 2 No. 1, Juni 2010: 63-85 Beberapa model untule meninglatkan kompetsns itu akan dicobs dibahas secara singkat untuk memberikan gambaran dan arah yang, bisa dilakukan, dalam upaya pengembangan leurikulum, B. Ruang Lingkup Sains Apa yang dimaksud dengan sains? Javaban untuk pertanyaan ini akan sangat beragam, termasulk jawaban dari para ilmawan sendiei. Noman, bagi seorang guru sains jawabannya akan sangat berarti, Karena selain menun)uk- Jeanapa yang dia pabami juga akan mempunyai pengaruh yang menencukan, tethadap apa yang dia ajarkan pada siswa, hagaimana cara dia mengajarkan- nya di kelasserta apa yang dia harapkan dari siswa melalui evaluasi/penilaian, Scbagai ilustrasi sangkuman siset tentang pengajacan sains yang dilakukan, och Hodson menunjukkan hal yang menarik. Temuan riset tentang, pen ddalann sits Kelis: biasanry celal kos sedangkan pada siswa yang berada di kelas fain dengan guru yang berbeda hasilnya sangat herbeds, yang jelas ini menunjukkan bahwa pemahaman, siswa tentang sains sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang ditentukan oleh pandangan garunya tentang sais, Pack rset ain dtermukan. sinwarsiowa dai tiga sckolah yarg heebeea walanp yang sama namun diberikan oleh gusu yang berbeda menghasilkan pe- ‘mahaman siswa yang beragam, hal ini terjadi karena pemahaman, cara ‘mengajar dan perbedaan pandangan dari guru-guru sains yang juga berbeda- hheda Singkarnya hal ini menyimpulkan hahvwa konsepsi siwa tentang sains sangat dipengaruhi oleh pandangan gurunya tentang sains Secara sederhana sains dapat berarti sebagai Konstruksi pengetahuan (body of nowledge) yang, muncul dari pengclompokkkan secara sscematis dari berbagai penemuan ilmiah sejak jaman dahulu, atau biasa disebut sains sebagai produb. Produk yang dimalud adalah faleta-fokta, prinsip-prinsip, ‘model-model, hukum-hakum alam, dan berbagai teori yang membentuk. semesra pengerahuan ilmiah yang bias diihararkan sehagai hangunan berbayai Iasil heyiatan sainy cersusuan dari berbagai peuemuaut scbelumnya. Sains juga bisa berarti suatu metoda khusus untuk memecahkan rma, atam bins divebus sins sebngeté proses. Meta i Uierns siswin oka 1 diajari materi pelajaran merapakary "= Hodson, “Teaching and learning about science: considerations in the philosoohy snd sacinlogyaf science” (London: The Open Linweesity, 1993) Pembelajaran salns, pengembangan ketrampllan sains..(Zambang Sumintono] 67 hal yang aangat menentukan, stins sebagai proses ini sudah terbulet! ampub memecahkan masalah imiah yang juga membuat sains terus berkembang dan merevisi berbagai pengetahuan yang sudah ada, Sejarah perkembangan sains menunjukkan bahwa sains berasal dari penggabnngan dia rradisi ma, yairu rradisi pemikiran fleafar yang dimulai ‘oleh bangsa Yunani kuno seta tadisi keablian atau keteampilan tangan yang, berkembang di awal peradaban manusia yang telah ada jauh sebelum tradisi pertama lair. Filsafat membecikan aumbangan besbagsi konoep dan ide tethadap sain sedangkan kcahlian tangan memberinya berbagai alat untuk, pengamaran alam. Selanjucnya, sains madern bisa dikarakan lahie daci perumusan metoda ilmiah yang disumbangkan Rene Descartes yang menyodorkan logika rasional dan deduksi serta oleh Francis Bacon yang menckankan pentingnya cksperimen dan obscevas Sumbangan konsep dn ice dalarn sains terbukti telah banyak ineng- ubah pandangan manucia terhadap alam eckicarnya. Contoh yang paling terkenal adalah teori relativitas dari Albert Einstein. Teori relativitas umum ini misalnya celah mengubah pandangan orang secata drastis alean.sifar kepastian waku serta sila masa yang dianggap weap. Disumping kekuavan konsep daride, mnelalui keampulian alat dan telitinya pengamatan, kegiatan sains juga tcrbukti menjadi pemicu berbagai cevolusi ilmiah. Pengamatan bincang-bintang oleh Edwin Hubble melalui teleskop di Gunung Wilson pada tahun 1920-an micalnya, penemuannya membawa beberapa implileasi seperti adanya galaks lain selain Bimasakti dan adanya penciptaan alam semesia cecara ilmiah dengan makin popsilernya reoti ledakan hesar (Rig Bang) ‘Teori-teori dalam sains terus berkembang dengan pesatnya, mengganti- kan berbagai teori yang ternyata tcrbukti salah setelah melalui konfiemasi percobaan ataupun memperbaiki dan melengkapi tcori yang telah ada sebelumnya, Staci teori adalah suatts konsteulesi yang biasanya dibuatsecara Jogis dan matematis yang bertujuan untuk menjelaskan fakta ilmiah tentang alam sebagai mana adanya, Swatu teori yang halk hartis mempainyai syacar Jain sclain dapat mncnjclokan yaitu dapat membcribsans atlanya peedikois contohnya dengan pertanyaan: Bila saya melakukan hal ini apa yang terjadi? Scbagai contoh, tcori kano yang menyatakan alam ini terdisi dari cmpac tunsur yaitu-tanah, udara, api dan air memenuhi syarat dapat menjelaskan omposisi alam, namungagal bila mencaba memperkiralean dari mana semua unsut itu berasal dan bagaimana interaksinya dalam mahluk hidup misalnya. 68 AbBidayah, Vol. 2 No. 1, Juni 2010: 63-85 Sedangkan tcori sclativitas umum dari Einstein selain bisa menjelaskan, bagaimana gaya gravitasi bekerja dan. pergerakan benda langit secara tepat dibanding hukum geavitasi Newton, ternyata juga bisa memprediksikan adanya pembelokan cahaya bintang oleh matahari Karena kuatnya gaya gravitas dari hencla yang bermas sangar hesar sepeeri marahari dan hal iran telah sukses dibuktikan secara ilmiah dati pengamatan cahaya bincang saat gethana matahati Perlembangan teori atom memberikan kita contoh nyata tentang teotatifinya suatu teori dalam ilmu pengetahuan. Hal ini disebabkan karena teoriteori aratt hukam-hikam alam dalam saine adalah suata generalieai arau ekstrapolasi dari pengamaran, dan buen pengamatan iru sendiri Sedangkan pengamatan itu senditi pada dasarnya selalu tidak akurat arau tidak menjclaskan semua aspek yang scharusnya diamati. Apa yang dijclaskan, dengan model atom'I homson contohnya, hanya berdasir pengamatan cari percobaan sinar latoda sajas model ini direvisi oleh Rutherford satelah dia ‘membuktikan keberadzan inti, Sehingga unsur ketidakpastian dan kerefatifan, menjadi hal yang penting dalam ilma pengetahuan madeen yang, membuaunya verus berkembang. ©. Pembelajaran Saino Pada bagian di atas telah dijelaskan bahwa sains dapat mempunyai beragam arti dan pendekatan. Hal yang sama juga terjadi ketika kita mengidetfikas foluas wtama techadap pelajaran sains di sekolah, Paling tidak. cerdapat tiga fokus waa pengajaran sainsdi sekolah, yaiwu dapat berbenuuk: 1. Produk dasi sans, yaitu pemberian berbagai pengetahuan ilmiah yang dianggap penting untuk diketahui siswa (hard shill), Sains sebagai proses, yang berkonsentrast pada sains sebagia metoda pemecahan masalah untule mengembanglan keablian siewa dalam memecahkan masalah (hard skills dan sof stil. 3. Pendekaran sikap dan nilai ilmiah serta kemahiran insaniah (soft ill) Scormy guru saius acu peraucaug hurikulum aka berpandangan bahwa ketiga komponen tersebut penting ada dalam pengajaran sains untuk, mengembangkan pemahanan sisva wenting sans. Walinpan begion pandangan berapa proporsi yang tepat dari masing-masing pendekatan akan merupalzan sesuatu yang dapat diperdebatkan. we Pembelajaran sains, pengembangan ketrampllan sains..(Zambang Sumintona] 69) CL, Sains Scbagai Produle Ketika ilmu pengetabuan ilmiah terus berkembang maju yang berisi berbagai penjelasan dan paparan berbagai penyataan yang telah divalidasi ‘leh para ilmeswan, ceenyata hanya sebogaian kecil aja dari hal tersebuse yang, dapat disjarkan di sekolal, Malahan, hasil dari seleksi ini pun cenderung, merupakan berbagai penyederhanaan dari pandangan ilmuvwan dalam usaha untuk menjadikan sains lebih mudah dipahami olch siswa sckolah. Hasil selekst ini kemudian muncal diantaranya dalam bentuk dokumen kurikulum pengajaran saine sekolah sorta silabucnya, buku teles, lembar leerja ciswa maupun prosedur percobaan laboratorium. Materi pelajaran sains yang diberilean di sekolah oleh perancang kurikufum sans biasanya dikenalkan relaif secara berurutan dan berlanjut sebagai persiapan unink pelajaran di tingkat.selanjatnya. Tajuan dari peng ajaran sains sebagai prodek ini adalah ancukk mengembangkan pemahaman, konseptualsiswa terhadap suins. Ist pelajaran mefiputi berbagai fakta, konsep- konsep, prinsip-peinsip, hukum-hukum alam, model-model dan teori-ceori yang membentuk pengetahuan formal ilmu pengetahuan, Disamping itu jnga terdaprat herbage bal ik seeara teriulis man pun percobsan Laboratorium yang uniuumya mempunyai jawabau cunggal Hubungan sesungguhnya dari materi pelajaran sainsdisekolah dengan sins yang absah pada saat ini tidaklah selalu sama. Hal ini dikarenakan usia siswa dan latar belakang pengetahuan yang terbatas, schingga kebanyakan isi bukn wks merupalan versi singkat dari pengetahuan sans yang valid di waktu tertent atau vers terbatas dari pandangan sains murakhir, Dalam kenyataannya sangat sedikit dari mareri sains yang diajarkan di sekolah crupakan versi masih berlaku diantara ilmuwan saat ini, pesnewshary nasil | C.2, Sains Sebagai Proses Sains sebagai proses mempunyal pendekatan berbeda dengan sains sebagai produk. Fokus itamanya adalah dalam hal upaya sains untuk ent, Sevara wir bal ii bexactt Jakukan peunecala asa y para siswa didorong untuk menggunakan ketcampilan yang dimiliki seperti Iualnya ketrany ilmiah. Berbagat keablian dan ketrampilan ini sangat bernilai bagtsiswa baik, untuk memahami pelajaran sains maupun diluar konteks pelajaran. Pengajaran sains sebagai proses menuntut perubalian metoda mengajar dari pola pengajaran sains sebagai produk. Pengajaran sains biski teks dda keahlinns para ihrsawarsdalann memeclan rasabah 0 AbBidayah, Vol. 2 No. 1, Juni 2010: 63-85 biasanya menggunalean proscs pengajaran dalam arutan yang terstruktur secata baik dimana pengetahuan yang direncanakan bisa dipahami dengan, bik olch siswa, namun pengajaran sains sebagai proses _meneraplan pala pengajacan guru yang tidak cerstrukcur, Hal ini cidaklah berarti akan lebih muah, makahan akan lebih sulit dan membnrubkan keablian dan kertampil- anisasi yang baik davi scoxang gucu sains. Para siswa dihacapkan akan terlibat secara individu atau dalam kelompok keel untuk melakukan, rencana mercka sendiri, Pengaturan ada peda diva, ecdangkan gucu honya sebagai fasilitator. ‘Tencu saa pengajaran pola ini akan cersca mengancam kewibawaan guru. Maksudnya, kerika seorang guru mengajar dengan pola buku teks, dia menentukan tujuan pembelajaran dan dapat mengetahui secara pasti ‘matcti pelajasan yang akan dibctikan. Namuny siswa yang diajarkan dengan, metoda sains sebagai proses yang melakukan penelitian dan berhadapan dengan masalah nyata akon memuncullaan pertanyaan yang tidak akan secara smudab dijawab, dan bisa jadi malah tidak ada jawaban yang dapat diketahui secara past D, Sains dan Pengembangan Kemahiran Insaniah Pendekatan sikap dan nilai ilmiah serta kemahiran insaniah"* dapat dilakukan dalam dua penelanan yang berbeda. Yang pertama melibatkan, usaha untuk mengembangkan besbagai sikap tersebut yang dilihat sebagai sifseesifar ilmuwan yang bila dikembangkan akan membanca siswa menyelesaikan persalan sejenis seperti halnya ilmuwan menyelesaikannya. Beberapa sikap tersebut diantaranya adalah + mengetahai peels adanya bukei scbelum membuat Klaim pengetahuan + mengetahui bucubnya berhati-hati Ketika melakukan interpretasi pada haeil percobsan/ pengamatan + kemauian uncuk mempertimbangkan interpretast lain yang juga masuk, akal + Kemauan untuk melakukau aktivitas percobaan secara Iti + kemauan untuk mengecek bukti dan interpretasinya + mengalui keterbatasin penyelidikean secara ili "© Kemahiran inceniahmempunyai bragam nama ci borbagn:nogare, di Ingaris dicchut core skills hey sills, common shila, essential skills (ustalia)employailiry sills 3), basic skills, workplace know how (Singapura), crutcal enabling skills eraicls), Pembelajaran salns, pengembangan ketrampllan sans. (Bambang Sumintono) 7 Penckanan yang lecdua adalah mengembangkan sileap-sikap Ihusus tethadap alam sekitar, mata pelajaran selain sains ataupun dasar untuk karir masa depan seperti halnya sikap terhadap sains. Rerbagai sikap tersebuc seperti: + rasa ingin rah renrang.alam fisik dan hiologis dan hagsimana hal irn bekerja + kesadaran bahvwa sains dapat menyumbangkan hal untuk mengatasi masalah individu ataupun global + statu antusiasme tethadap pengetahuan ilmiah dan metodanya + saci pengakian bahwa saine adalah aketivitas manusia hukan sesuaea yang mekanis + suatu pengakuan pentingnya pemahaman ilmiah dalam dunia yang medeon © suaim kenyataan bahwa pengetahnan ilniah bisa digumakan unuk makeud baile maupun jahat + suacu pemshaman hubungan antara sains dan bentuk aktivitas manusia Iainnya + sua pengakuan bahwa pengetaluan dan perahaman sains berbeda dengan yang dilakukan sehari-hari Berbagai sikap dan kemahiran di atassccara jelas bechubungan dengan sins, dan akan berpotensi terus berkembang khususnya Ketika siswa terlibac dalam pelajaran sains di eckolah. Namun, terdapat juga sikap-cikap poeiif Iainnya yang mana seorang guru sains dapac juga meneguhkan dan mem- peckiarnya seperti rasa tanggang jawah, keediaan untuk hekerja sama, tolerans, rast perayaliti, meugharyal org lain, kebebasay, dapacdigercya dan kejujuran intelektual. Berbagai kemehiran insaniah ini sangat penting untuk membuat lulusan sckolah lebih bernilai dalam dania yang berubah dengan cepat. Sudah lama disadari bawah bekal pengetahuan teknis tidak dianagap cukup lagi karena pesatnya perkembangan ilmu pengecahuan dan teknologi, sehingga kemahiran insaniah bisa menjadi sisi kompetitiflulusan. Peagembangan sikap-altap ini hiasanya meenpakan konselwensi rida Jangsung dari sefurub pengalanan di sekolah uaupus di dunia tua ‘Tidak, seorang, guru pun atau sekumpulan kegiatan yang akan bertangeung.jawaby tethadap cikap siowa tothadap sais, namun hal ini porlu dilaleukan secara terus-menerus, terencana dan berkesinambungan. Penelitian dalam pendidik- an misalnya, menunjuldan betapa kuataya pengaruh hidden curriculum dibanding isi materi kurikulum terhadap cara pandang siswa tethadap dirinya n AbBidayah, Vol. 2 No. 1, Juni 2010: 63-85 senditi, guru, sckolah maupun proses pendidikan, Namun, walaupun perubahan sikap adalah hal yang lambat dibanding pertambahan pengetahu- an dan pengulcurannya juga sulitdilakukan, hal ini tidak menjadilain bahwa hal itu sangat strategis uncuk direncanakan secara efetit Pengajaran sains dalam pengembangan kemahiran insaniah juga hisa dlirajukan dalam mengasah pada penyclesaian konflik (conflict vesolusion) Siswa yang belajar di kelas yang paling tidak mendapat tiga mata pelajaran. saline (biologi, Hsilea dan limia) akan berhadapan dengan beragam guru saina yang juga beragam sikap dan pandangannya tentang sains. Hal ini berpotensi uinrak menimbellan kehingsngan sicwa, eudut pandang gure yang mana yang memang lebih repat? Cara yang lebih baik adalah dengan mengakui adanya keberagaman pandangan tentang sains dan kesulitannya mencati suate: kyascrsus, uncuk kemudian mcodiskusikan kekuatan dan kelemahan, berbagai pandangan tersebut, Salah sam cara praktisnya adalah membawa sinwa dengan pendelcatan ssjarah dan Fieafsesains,yaitu dimana iowa terlibat dalam mempelajari dan menganalisa sebab-sebab historis dimana penyelidikan dan prestasi sains berlangsung Pendekatan kecakapan individu dan sosial adalah mengembangkan potens! siswa yang juga penting Sains bukantah berada dalarn yang unik yang mcrmberikan sumbangan terhadap perkembangan kecapakan, ini, namun banyak pihak berpendapat bahva semua guru harus me- agembangkan kemampuan individu siewa ceperti etskunan, maupun kec- akapan sosial seperti Kerja sama. Jika anda sebagai guru mempercayainya, maka hal rercehssrakan rerlihar dari perenvanaan pengajaran caine dan meroda mengajar yang aunda diprakvekk “Terdapat beragam cara yang bisa dilakukan guru dalam pengembangan kkcmahiran/kccteampilan insaniah (sof sll), model daci SACSA framework. (Lampiran 1) memberikan gambara bagaimana hal ini dixlentifikast dan disasun dalam perencanaan pembelajaran oleh gue. Pala bogian selanjatnya, akan dibshas mengensi perencanaan pembelsjaran (model smderstanding dy design) yang, secaea huss herusaha semaksimal mangkin menggali dan ncngembangkant Keuaiiran insauials siswa (yang secara bersaunaan juga pengembangan kapasitas bagi gurunya), yang dilakukan dalam bentuk perencanaan pembelajaran, Bagian akhie adalah pengembangan kemahiran, insaniah guru dalam bentuk kegiatan pengembangan profesi yang dlifasilitasi oleh telenolagi informa 1) posisi Pembelajaran salns, pengembangan ketrampllan sans... (Bambang Sumintono} 73 E, Model Kegiatan Pengombangan Kemahiran Insaniah F. 1. Perencanaan Pembelajaran dengan Understanding hy Design” Kurikislam adalah cara untuk meneapai rujuan pendidikan. Peulchatan Unalesuandling by Doiga (UbD) pacts iuplensetas! kusihulun adalah berfokuskan pada lingkup satu pokok bahasan mara pelajaran, menggunakan bahan belaja tertent dan menggunakan meroda pengajaran yang dipilih untuk membuat sata Gelajar sesuat dengan standar yang telah, dicctapkan (kurikulum nasional). Keunikan dari UbD adalah pada pola perencanaan yang terbalik, yaitu cimutai dari apa yang ingin dipahami oleh siswa dari topik bahasan rertentu, berlanjur ke penyusunan penilaian yang, mengukus bukti-bukti pembelajacannya dan terakhir ke pecencanaan pengajaran yang akan dilakukan. Hal ini herbed dengan perdelatars yong, bias ila ‘yang berdasar pada buiku teks, pola pengajaran yang disukainya tentang pokok bahasan tertentu ataupun aktivitas pengajaran yang terstrukur dan berurutan, Demikian juga halnya dengan penilaian/test has belajar, biasanya guru melakukannya pada tahap akhir kegiatan pada saat proses pengajaran telah berakhir. Pendekatan tecbalie mem mengoperasionalisas tujuan atau standar yang ingin dicapai dalam bentuk, bukti-bukti melalui kegiatan penilaian caat ia merencanakan catu. pokok, bahasan, Prosesitu mengingatkan mereka untuk memulai dengan pertanyaan — bulkei belajar apakah yang saya inginkan dari siswa bahwa mereka stdah, memahami dan mengusisi pelajaran- seéelom melakukan perencanaan kegiatan pembelajaran, Guru yang melakulean ini, mencoba untuk berpikir sebagai penilai centang pencarian bukti proses belajar, yang tidak saja membantu mereka menjelaskan tujuan yang ingin dicapal, namun juga mempertajamn target mengajar dan belajar echingga siswa dapac berprestasi lebih baik dan mengetahui tujuan belgjar. Tingginya koherensi ancara hastl inginkan, kinerja kisnci-nya dan kegiatan pengajaran dan helajar akan snnbawa pala Gugginya hiuerja ssw role gare a gure untok mulai Wiguine & MeTighe, Understanding by Design Ded. (Alexandria: ASCD, 2005), ” AbBidayah, Vol. 2 No. 1, Juni 2010: 63-85 Seeara diagram perencanaan terbalik dapat digambarkan seperti di baveah iis 1 St 7 dentias has Penentuan asi! QS 3 belajar yang dapat Perencanaan Pengajaran dan Pembelsjaran Thap 1. Identiflesi basil yang diinginkan Dalam tahap awal ini, dilakukan identifikasi apa yang diinginkan och standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KL) dalam K-LSP pada tap unit pembelajaran. SK dan KD tersebut dinji kembali dan ekspektasi apakah yang memang diinginkan didalamnya. Hasilnya bisa berupa reformulasi SK. dan KI) yang harw yang hia mencakup pada enam jenis pemahaman yang dlijetaskan pa bagion sebelumnya. Terclapan sua yang ia verbincarkan dalam perencanaan pengajaran: karena biasanya lebih banyak bahan belajar yang harus diberikan dalam ketcrsediaan waktu yang terbatas, maka guru harus membuat pilthan. Apa yang memang harus dipahami oleh siswa? Apa yang paling bechacga untuk dipahami? Pemahaman apa yang inti yang. diinginkan? Pemahaman dari jenis ini lah ide terpenting atau proses inti yang dapar dipindahkan ke sitvasi hars. Tthap 2. Penentuan basil belajar yang dapat diterima Bagaimana kita thu bahwa siswa mencapai hasil yang diinginkan dan ‘memenuhi standar yang ditetapkant? Apa yang dapat kita terima sebagai bukti hacil helajar dan kecaleapan siswa? Dalam rahap kedua ini, arientasi perencasian terbali anenyaraukans bahwat seat ica berpikir cenntang satu pokok bahasan dalam cangka mengumpulkan bukti-bukti penilaian hasil belajar yang dibutubkan, bahwa untuk mendokumentasi dan memvalidasi bahwa pembelajaran vang, diinginkan telah teecapal ~schinega pengajaran pokok bahasan bukan sekedar materi pelajaran yang harus diberikan arau adanya aktivitas pembelajaran sesuai kurikulum nasional. Pendekatan ini mendorong puri dan perencana kurikulum untuk perrama-tama herp Pembelajaran salns, pengembangan ketrampllan sans... (Bambang Sumintono} 75 schagai penilai «cbelum merancang polcole bahasan, schingga mercka harus menentukan apalcah siswa memang menguasai pemahaman yang dimaksud- Jean. Ketika perencanaan untuk mengumpulkan bukti adanya pemaham- an, seorang gui harns menggnnakan heragam meroda penilzian, Dengan fokus pada pemahaman, tugas-tagas yang menilai kinerja muvid harustah mengukur kemampuan tentang pokok bahasan tertentu, Karena hal itu mem- berikan bukei bahwa siava mampa menggunakan pengetahuannya scouai konteks, suatu cara yang tepat mengukur apakah pemahaman inti yang di- inginkan diperaleh. Metoda penilaian readisinnal seperti lis dan test ervalie tetap digunakan untuk menilat apakah pengetahuan dan. kecerampilan cesensial yang berkontribusi pada peningkatan kinerja telah didapat oleh siswa. Labi bacdlalam penilaian secara mandiri stan penilaian sefawat unink mesnbuantn mereka menjadi lebih eadar akan bagsimana hor kerjanya diuleur dari seandar yang ada. h baik lagi bila siswa dibs kan berbagai Kescmparan untuk to Tahap 3. Perencanaan Pengajaran dan Pembelajaran Dengan identifikasihasil yang jelas dan bukti pemahaman yang tepat, jaya dapat merle perencanmon perygamin, Reberapa pertanyaan gern kunci harus dipertimbangkan pada tahapan perancangan ini: + Pengetahuan (falta, konsep dan prinsip) dan ketersmpilan (prosedus} apakah yang diperlukan siswa untuk mampu secara efekvif dan mendapatkan hal diinginkan? + Alktivicas apa sajayang diburubkan siswa uncuk merguasai pengetahuan «dan keterampilan yang diinginkan? = Apa yang perle diajarkian dan dilatih, dan bagaimona cara terboiknya untuk mencapai sasaran yang diinginkan? + Bahan dan sumber daya helajae apa saja yang diperlukan wncuke mencapai wujuan init + Apakah rancangan pengajaran yang dibuat koheren dan efektif? Harap dicatat bahwa percncanasn pengajaran yang spesifike -plihan tentang metoda mengajar, urutan pemberian materi pelajaran dan bahan 1g dibsatuilan-sexjad seelabs bowl belajar dans penitent kan. Sepetti halnya kurikulum, mengajar adalah cara untule mencapai tujuan. Mempnnyai tajnan yang jelas akan membanrn guen lebih folens dalam hal perencanaan dan membimbing pada pencapaian yang diinginkan, 16 AbBidayah, Vol. 2 No. 1, Juni 2010: 63-85 CContoh mengenai penggunaan UD dalam perencanaan pembelajar an ditampilkan pada bagian lampiran makalah int (Lampiran 2}. E.2. Bekerja secara Kolaboratif dan Berbagi Pengetahuan Kegiatan pengembangan profesi guru menurut King dan Newman” banyak salah sasaran, Hal ini karcoa kegiaran yang dilakukan tidak sestai dengan prinsip dasar bagaimana guru belajar, yaicu: + Pembelajacan oleh guru hanya dapat rerjadi ketika guru dapat berkonsentrasi pada pengajaran dan hasil belajar siswa dalam kontcks yang spesifike saar mereka mengajar + Peubelaja kesempatan berkelanjutan untuk belajar, berekspet sampan: bali terhadap inovasi yang spesfi + Pembelajaran oleh guru hanya dapat terjadi ketika mereka mempunyai wi oleh yusu veijadi hanya hetika guru mcudapac imen dan mendapat eesernpatar untuk berkobvorasi dengan sejamat bai did apa di luar sekolah bersamaan dengan pakar yang tersedia untuk mem- bantunya, + Peaubelajanaas olels gus hanya dapat (caja hetiha gut useaspusay pengarub terhadap pemgernbangans profesiny Oleh Karena itu untuk mendukung kegiatan pengembangan profesi guru yang secara langsung dapat mengembanglean kemahiran telenis dan insaniah, kemudahan teknologi bisa digunakan uncuk mencapainya. Salah saru model yang bisa digunakan adalah hekerja secara kolaboratif (enllabora- sive working) dan betbagi pengetahuan (lnowleelge ering) Kedua hal di atas tidak dapat dipisahkan dimana collaborative working ‘merupalian upaya kerja tim yang teepisah picah dalam pengertian loltad yang, :mengerjakan tugas sejenis, semisal team teaching untuis mengajarkan sains di sata sekolah di Medan, akan melaksanakan tugas sejenis dengan team teaching di sekolab lain di Jakarta/Makassar/Denpasar. Keempat eam veach- ing yang berbeda lokasi tersebut berkomunikasi secara intensif yang membentuk apa yang discbut Communitics of Practice, ksadaan dimana ‘mereka saling belajar dan mempertukarkan pengalaman (knowledge shar- nateri pelajaran serta proses dalam kegiatan "= King and Newman, “Railing sehool eapeeity tragh penfessinnal cevelopment: conceptual and empirical consideration”, The Intomtationel Journal of Edscational Mant ‘ageming, Vol 15 No.2 (2001) hal 6. Pembelajaran salns, pengembangan ketrampllan sains..(2ambang Sumintono] 77 ing)" Tagas guru di Indonesia pada dasarnya tidale banyak berbeda sccara mendasar, sehingga pertukaran ide dan praktek pembelajaran tidak: akan menyebablan terjadinya perbedaan yang besar dan memudahkan uncuke sling memahami. ‘Team Teaching sains aay ae | ‘Team Teaching salu madiasah di Practice Sains di saw [Jakarta ii 4 madrasah di Medan \ ) “Team Teaching Saine \. “Team Teaching crsatu madrasah at sains 6 satu Makassar madrasah di Yoova Team ts $$ Communitiss of Practios (penugasan) ——————=» (pembelajaran) (collaborative working) t= = = = = & (knowledge sharing) Komponen dalam komunitas profeei esjenie (Comonunity of Practives adalah: > Ri > — Komuias: kelompok orang ya Didang yang sama > Bidang kerja: bidang ilmu yang spesifik yang diminati bersama, pengacahuan kunci tertentu dan kepakaran tertentu dil. Dakim konteks organisasi, community of practice adalah kelompok in- formal/resmi dengan minat yang sama khusushya dalam bidang imu tertentu ila; mmempunyai kepentingan dan tugas yang sama sucupuniyai Resauraan ura ata vyang, herremu secata periodik sntule helajar dan berhagi tentang nila dati pekerjaus wercka untuk pengeubangan profesivualys MeDermolt, “Leeming Across Teams, ow to build communitics of practice in en capunization” Krumdedge Management Reviem, iu 8, Muy Turse, 1999, 8 AbBidayah, Vol. 2 No. 1, Juni 2010: 63-85 ‘Team teaching guru sains misalnya, dapat belerja sama mengembang. kan pola perencanaan pembelayaran dengan model understanding by desigy dan mengkomunilasleannya dengan team teaching dari madrasah/selealah di kota lainnya, Conteh di aras secara langsung menggambarkan domain, (gnu sains), komuniras (ream reaching gueu sins) dan hidang kerja (me- ngembangkan perencanaan pembelajasan sains dengan mexdel undecstand- ing by design. Langlah aclanjutnya dalam sangla pengembangan hal ini adalah :mengembangkan infrastrutktur teknologiinformasi untuk mendukung,com- munity ofpmerice Hal ini akan membuat apaya pengembangan professional guru menjadi sesuanu yang dinamis dan bisa terus menetus akwwal, masing- ‘masing guru yang terlibatakan menjadi subjek yang saling berbagi informasi, pengctahuan dan skills sceta membantu meningkatkan tidak hanya kemahiran teks em jnga kemahiran insaniah, ‘Contoh Model Fungsionalitas Community of Practice Online Pee alee wens Online Syachennani Interaction Basis Data studi kasus. best Forum online anesune (chating, kenforonci al) [oerbagl best practices, progress report, koordinast eraick lt ractioas, oferanai dl “asynchranaus Data Farum (log, Bulletin Doar, enn: forum ait | Konsultasi selawat le (arowaparte deste! —< [mets Lt | rasan pembicara tamu) Pembelajaran sains, pengembangan ketrampllan sains..(2ambang Sumintona] 79) Bagan yang disajikan menunjukkan berbagai model upaya pengembangan profest guru yang bisa dilaksanakan dengan biaya tidak terlala mahal, bablean bisa memanfaatkan faslitas yang tersedia secara gratis di Internet (blog, email, mailing list, chat room, facebook dll). F. Kesimpulan Upaya peninghatan prestasi ciewa dalam pelajaran sains akan ‘mempunyai sisi yang beragam; pada makalal ini disampatkan bahwa secara, Jangsung gure pun akan bisa terasah keterampilan teknis dan keterampilan ‘soniahinya dalam rangka mencapai komperensi yang tinggi bila melakukan model perencanaan pembelajaran yang lebih menantang (understanding by design) maupun melakukan upaya pengembangan profesi dengan pencrapan model bekeria secara kolaboratit dan berbagi pengetahuan melalui infrtrubiiar celasslog infor 80 AbBidayah, Vol. 2 No. 1, Juni 2010: 63-85 Daftar Pustaka Brown, P, and Lauder, H. (2003). Globalisation and the Knowledge Economy Some Obersations on Recent Trends in Employment, Education sand she Labour Markes, Working Paper Seuies; Paper 43, School of Social Sciences. Cardiff University. Bybee, RAW, anid Fuchs; B. (2006). Preparing the 21% Cemury Workforce: A. New Reform in Science and Technology Education. Journat of Research in Science Teaching, Vol 43 (4) pp 349-352. Friedman, TL. (2003). The World is Hat: A brief history of the reemay fist century. New York, NY: Farrar, Straus and Giroux, Hodson, D. 1994, Teaching and learning abont science: considerations in the philosophy and sociologyof science dalen Edwards, D., Scanlon, E., dan-West D (editor), Teaching, Learningand Assesment jin Scionce Fdration. Landome The Open University Keloimpok Studi Pendidikias Bethualites (PSD), (2008). Bucy Sci eb Matematika, Makalah disampaikan pada seminar di. Darjen PMPTK, Depdikenas. 9 Januari 2008, LAPLITB. Available at: hup://groups.yahao.com/group/sains/files/ KPSB9%20LAPI-IIB/ King, M. B. and Newman, F. M (2001). Building echool capacity trough profesional development: conceptual and empirical consider- ation. The Insernatimal Journal of Educational Management, 15 2) pp 86 93. Kompas, 2010. Tiga Mata Pelajaran Menjadi Momok. Kompas, 25 januari 2010. hiep://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/25/03392904/ tiga. mata.pelajaran.meniadi.momok Thaie, Mand. Treagust, DF 1999. Teacher Training Reforms in Indone- siats Seeonsliny Scicuce. The Insportance of Practical Wouk in Physies. fournal of Research in Science leaching. Vol 36, 00.3 pp 357-371 Thair, M and Treagust, D. F. 2003. A brief history of a science wacher professional development initiative in Indonesia and the im cations for contealised tsacher development. Intemational Jour nat of Educational Development . Vol 2 pp 201-213. ‘Wiggins. G. and McTighe, J. (2005). Understanding by Design. 2* edition. ‘Alexandria, VA USA: Association for Supervision and Cutricu um Development. Pembelajaran salns, pengembangan ketrampllan sans. (Bambang Sumintono) Lampiran 1:Kompetensi kunci dan Pembelajaran csensial SACSA Framework ‘ompeten Kunet Penjelacan “RAT mengokks, mals | Rapasias wank mengeahui asa invornsl Gan meniiannya ‘gan mengorgacisast | yr memitin pa yang ciprtian dan merampteannya snteemast ‘oergan lebih balk seria mengeveinslsumber dan mesa yan ‘dgunakan uatus cenghasian infoaasi Fapaains mini brornaniens arcana ef dengan pia Tai seca Tian, tile, rae dan abaprest severhal laimpt “RAS wiecencanaan dan smengeloin as ‘Kapaisas wai nereneanakan dan niengelela aivitas Sena can kineganyatermasuk penggunaan sumertaya dan vwaktu TRE bekeja sama lame alompeie apasins untuk hernteraks secaraefeb enaan san crane Tain ation Kalo fenmesnit tmemahan dan meen Usheinan orang lin cam eaqacama fim st mone on “RAS mene uNaKaT Ge day ‘elsuk matemans ‘Reianipuan untuk miengginakan ie miatematisseper aa ‘an ruarg dan ber>aga exTUK Sepera estas can aprokSIMAS ‘tl tuan prs TKR myelin wal TFomampan menerepian ining: pongelrssian masala Argo ‘eau yan bergutes bak pa so navel dan pyle tanpat jel manpem da’ snusigemg morta hempr Inte di pondalta yong rsa enti mendapatan hs “KAT meng wiakent ‘ekg! ‘Kapasias walk nenggnakan fekotogi, nengKombinasikan keterampn tsk dan senson yang crank ah ‘mengoperastkan pealatan dengan pemahaman pnrstp skmat an tekaclog: yang caburuan unk eksplerast dan adaotat ste 82 A-Bidayah, Vol. 2 No. 1, Jun! 2010: 63-85. Pembelajaran Esensial menurut SACSA Framework Penbelajaran Pens 1 Kins Mas Dep Papen dae eared age yg Peagembaneae bas ‘eur Opie tentang “compan cenit ‘knit dan ‘moment me pan Aspekacpenya = Renabamas tang pola dan opel lan noe 1 Pema tuna pana ‘Siwca ett Glan wna ‘ro thecal ‘menganlisbpenibdua i as memaksinallan + Kemampuan unk Sem Reset yang seca nits berets, | * Memtuascemio ira depan ‘lg ase Irerecam das ‘yng dtarpkan Srtndacmerbeato: | « Mesksaralin tela separerg suas depen yang hae ‘tinginn Teas eis peso dan |» Mlewahans dn enn, Elon i a elem san pa eh Shela aprya * Setemeame |e ents nets ‘tentang tod ee neg elo (Bean i Xtisteetearsene | Duldngen das alas ssvee feb dong pa ents din, datmpok ‘an gan tga perm idenstany “5 Katerqannongan + Setncbangan dengan | + Mevahand bangan badaya Pl Sayama aa" global pods cin excl Shalom was lavas nomen atc + Sempre unui Unto seva Xie bee ort ‘esta mers, 1 Meri pyre baa ata veto aon yaa ‘erklanjitn score Sk den ow Saute cyt saa a en Cori + Sens eka |= Risaganataga mie exe Siac tale |. saan pla pie dlan eee ||| eres ||| lense NTT) ‘etiipoa prea uaa emboot nova son enahaelian ec™ 5 Komaitast Pongrtahon Jan leteompar ae 99 Giaublan unt Dnewvasun dan ereke laura da cea lai nemo eat Kom: thn skola ‘rain erncanaan, ergs bad da sols Menger tenga poten leas, numer dan ‘enol! horus ‘an oan » Semampuan sera ks ‘ole 4 Mela mpg dan ‘menghariean sof retin ‘rhass masa Kortperer 4 Monahan hompetsns helo ‘eae dan da can porannye ‘ala Koruna. «+ Memahanstegaimarakoraniksi bese “+ stenbueskomonsas yang fe ‘ar alts des 1 Monn sla as leona wnt rape! hi yon cingin Pembelajaran salns, pengembangan ketrampllan sans... (2ambang Sumintona} 83 Lampiran 2. Cantoh RPP berdasar pada model Understanding by Design, serta upaya untuk memunculkan kreativitas dan inisiatifsiswa dalam konteks pembel: lajaran di kelas melalui pengamaran dan menus. 1 Mea yang ang DRA Klos IVsemter ‘Pocoewanain! Manuk Hamp dan Poses Ketamupa Tanya peees “Tujuan Pembeajeran ‘Sone Karpetenss Komptest Lisa Ringhnwmpohotebabona| ‘Bunge mean alt rpc pede aman, pesto yan cu) nie menghasiker Pose peyerbnian pec fangn ist cabin oh an ‘Srna reptil, mama babs och mani Gegan mengoneng mera mes tepung st van ringed (oui era mera yang mercolck Uegumg) ana oun, Seana at neal 5 Aerahont Lube tra srktur bn tubule dengan fess 7A Meayelséon hulunesn arn bua denge sin tering going ei dan pute yng akan ring supe bays TBwoge copa Prone penyrbelin trang ow den pi iid denon benz cars dan bast ol inden nba eet, etal prod alt epee pads + Mongo informa dl Ap yang lean olshtanuman sigasngan opens * wes necap nea orn ne cn * Mengpa inn prt erie cle bun pad nana paypal ‘ila png ee monger bagel mga | TaN sang dese nghnean mera ‘lara han wage Sirwa chan mapa + qumau nen pa anna oar ions! seca darts * Bungimendrsn nbubancewaaapady | = Bakes kahonpak Ot Meds a cunbil etons Metastable at ye sid ghpat se ea ym eri “Tas uno ner teen ong repteton ‘aan pexeltinn Lspangannyn jenis tunaa da pion adn sectarian ss nk tnt lomo, 84 "ki ber Tan rt inghasin yah Son ea finden Te Fitna iff Paes Hovering Mengenaian LAS ie Prive te @) Hants Flowerag “es piltan ganda scare mane e-40) A-Bidayah, Vol. 2 No. 1, Jun! 2010: 63-85. + rar paar era da 6 yawns dengan ne suber smn menus ‘dean paniletntans cvs tren eters + Monge perf dn presemeiney Eee smexgeupean cntmuea tk ‘merwatum cls eongbunss reculian ‘hum alma salt eg mer ‘3: Perencanaan Ponbelaaran AlciitnsPemtelaaren 1D" Manan Sim dome The Prive Le of Plans, lowering 2, Siow init nt megan LIS cla monn fl do aero 4. Menayutanbeogge jes ings yng ad ngeargan eer: nga car tne ua tram prucged tate eos aime Un, 4. Siva init unt menesukn bras’ bon bang ert beds dps yr aa tants Siw dnita ut membuakelompek kesilbarengota can yang chan beck ugesmengeu peut part £6. Aenmjisan bebe onto pei. dan mein ses menu ci ri pamflet doc rmendelaarn Shona chavo thus jos buon, Rev eigen tab ‘Shona dt dsp dpe Sia mercer st ant mergers stents tag rent Sia mele pesto oa bik meh raider wuss ese eis bunsa vane ssh Soran 1 Sk met pamflt eda ade hs pensumpan daa da wnurmcsre der mens mera rng. 1. Narngmasing hole meres aa her rca musing sing pale jag enjeeon poses ety Peni ian Akriviras dan Penjelacan Tigas Unjuk Kinerja ‘Bult tidak langsung (observasi dan dialog) | Ponilaian mandiri olch siswa Guru melakuken observa pada saat siswa | Cites paul, yengelanpesiapan pencaanjensi_ | « eneneuan eis bunen manga, narssumber ang akan wawancars, |. Pegeumplon dota cdesain pamfler dan presenta’ hasilaya. fy i ill ‘© Disain dan pembustan pamilet = Densiapan dan pelabrousan proseatasi penile Pembelajaran salns, pengembangan ketrampllan sans... (Bambang Sumintong} 5 Ringkasan tugas yang dibcrikaan: Bunga terdapat dimana-mana dan berbagai jeniss siswa diminta oleh kantor Dinas Pertanian setempat untuk merancang pamfict tentang bunga yang ada di lingkuingan sekitarnya, Pamfler dibisac dari hasil peril bunga, wawancara dengan ara sumber, sera divujukant bagt am awam, Petunjuk: a) pamflet berisi 6 halaman setengah folio yg dilipat; b) mencntukan jensi bunga yang ada di sckitarnyas ©) merancang isi pamflet dengan foto dan data bunga, d) membuat pamtlet tentang bunga yang menarile. Ragian Depan Ragian Relaleang \ 1 Tadul Nama anggota kelompok

You might also like