Keberhasilan Menggunakan Media Model Bangli

You might also like

You are on page 1of 5

KEBERHASILAN PBNYULUHAN KESEHATAN GIGI

MENGGUNAKAN MEDIA POSTER DAN MEDIA


MODEL PADA SISWA SD NEGERI 6 KAWAN
BANGLI TAHTJN 2OI4

Sang Ayu Komang Apriyanir, NiNengah Sumerti2


' Mahasiswa
Jurusan Keperawatan Gigi
2
Dosen Jurusan Keperawatan Gigi

Abstract

is one form of dental educ:ation process that require media as


-especially eforts
Dental promotive
props,
'iltistrated media lhat can be used in various places such as poslers, models,
books and others. Dental health education should be provided from on early
age, ages 8 until I I years is the age group that vulnerable to the occurrence of dental
caries in permanent teeth, but the best way of learnig a student varies, some learn by
seeing, watching, studying with doing for the actual, or read something that someone
elseias preseited. The purpose of this study was determine the description of the
success rate of dental health outreoch using media posters and media models on
elementary school students grades III and IY SD Negeri 6 Kowan. The research method
used desiriptive study. Samples obtained by the total population of 40 students in grade
III and IV SD Negeri 6 Kawan Bangli. The result of this research before to dental health
outreach througiout the responden hove level of lonwledge is less than 60% with less
criteria. After dental health outreach with media posters s success rate 20% of the
responden with extention very well criteria, 80% of respondent with good criteria. Afier
deitat health outreach with media models a success rate 50% of the responden with
extentionvery well criteria, 50% of respondent with good criteria. The average success
outreach with media models is 79,75 is higher than success autreach with media posters
which only 71,75. The conclusion of this research is media model can make respondent
more understanding outreach than media poster. I would highly recommend to health
physical education teacher SD Negeri 6 Kawan Bangli through the program UKGS in
order to use media models than media poster on dental health outreach.

Keywords : outreach; media; success.

Pendahuluan tersebut, media sebagai alat-alat bantu


pembelajaran mutlak diperlukan oleh tenaga
Upaya promotive kesehatan gigi dan kesehatan gigi. Media pendidikan adalah
mulut merupakan salah satu bentuk proses salah satu komponen yang sangat penting
pembelajaran, karena upaya tersebut dalam menunjang proses pendidikan karena
bertujuan untuk merubah perilaku alat bantu media yang akan daPat
masyarakat menuju pola hidup sehat, merangsang pikiran, perasaan dan minat
khususnya kesehatan gigi dan mulut. sasaaan8.
Media adalah sumber belajar, maka
Menurut Djamarah dan Zain2, bahwa
secara luas media dapat diartikan dengan
keberhasilan penyuluhan dapat diukur
manusia, benda ataupun peristiwa yang
dengan indikator tingkat keberhasilan yaitu
memungkinkan anak didik memperoleh
Istimewa/maksimal (100%), Baik
pengetahuan dan keterampilana. Media
sekaliloptimal (76%-99%), Baik/minimal
pendidikan kesehatan pada hakikatnya
(60%-75%), Kurang (<60%). Mengingat hal
adalah alat bantu pendidikan kesehatan. Alat

Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 3 No. I (Pebruari 2015) 11


adalah alat bantu pendidikan kesehatan. Alat penanggulangan kesehatan gigi dan mulutr.
bantu pendidikan adalah alat-alat yang Usia 8 tahun sampai I I tahun merupakan
digunakan pendidik dalam menyampaikan kelompok usia yang sangat kritis terhadap
bahan pendidikan/ pengajaran. Media terjadinya karies gigi perrnanen karena
pendidikan kesehatan merupakan alat-alat pada usia ini mempunyai sifat khusus yaitu
untuk menyampaikan informasi kesehatan masa transisi pergantian gigi susu ke gigi
dan karena alat-alat tersebut digunakan permanen. Anak pada usia tersebut
untuk mempermudah penerimaan pesan umumnya duduk di bangku kelas III, IV
kesehatan bagi masyarakats. dan V Sekolah Dasaf. Sekolah Dasar (SD)
Beberapa contoh alat peraga Negeri 6 Kawan Bangli merupakan salah
sederhana yang dapat dipergunakan satu SD Negeri.yang terdapat di Bangli.
diberbagai tempa! misalnya: seperti leaflet, Berdasarkan hasil wawancara dengan
poster, model buku bergambar, benda- Kepala SD Negeri 6 Kawan Bangli
benda yang nyata seperti buah-buahan, diketahui bahwa di SDN ini belum pernah
sa)rur-sayuran, model dan sebagainya6. mendapat penyuluhan tentang kesehatan
Poster ialah bentuk media cetak yang berisi gigi dan mulut dan belum mengetahui
pesan atau informasi kesehatan, yang media-media pendidikan kesehatan gigi.
biasanya ditempel di tembok-tembolg di Berdasarkan uraian latar belakang
tempat-tempat umum, atau kendaraan tersebut mak4 dapat disusun rumusan
umumu. Model adalah benda tiruan dalam masalah penelitian yaitu .'Bagaimanakah
wujud tiga dimensi yang merupakan gambaran keberhasilan penyuluhan
representasi atau pengganfidari benda yang kesehatangigi menggunakan media poster
sesungguhnya. Penggunaan model untuk dan media model pada siswa SD Negeri 6
mengatasi kendala tertentu sebagai Kawan Bangli tahun 2014?',.
pengganti realita. Gunanya untuk Penelitian ini bertujuan untuk
memperjelas dalam pemberian materi mengetahui gambaran tingkat keberhasilan
kepada siswa. Model bisa digunakan penyuluhan kesehatan gigi menggunakan
sebagai media atau alat peraga dalam media poster dan media model pada siswa
promosi kesehatan. Hal ini dikarenakan kelas III
dan IV
SD Negeri 6 Kawan
menggunakan benda asli tidak Bangli.
memungkinkan, misal ukuran benda asli
yang terlalu besar dan terlalu berat. Model Metode
kerja dapat dibuat dari bermacam-macam
bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dan lain-lainlo.. dengan rancangan cross sectional. populasi
Pendidikan kesehatan gigi dan penelitian adalah siswa kelas III dan IV SD
mulut sebaiknya diberikan sejak usia dini, Negeri 6 Bangli. Sampel penelitian adalah
karena pada usia dini anak mulai mengerti total populasi yang berjumlah 40 orang,
akan pentingnya kesehatan serta larangan selanjutnya dibedakan untuk kelompok
yang harus dijauhi atau kebiasaan yang media poster 20 orang dan media model20
.
dapat' mempengaruhi keadaan giginya. orang. Analisis data penelitian dilakukan
Pemberian pengetahuan kesehatan gigi dan secara univariat yaifu rata-rat4 frekuensi
mulut Wbaiknya diberikan pada anak usia dan persentase sebelum penyuluhan dan
sekolahe. Sekolah Dasar (Sb) merupakan sesudah penyuluhan.
suatu kelompok yang sangat strategis untuk

Jumal Kesehatan Gigi Vol. 3 No. I (pebruari 2015) 12


Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengaahuan Sebelum
Hasil dan Pembahasan dan Sesudah Penytluhan dengan Menggunakan
L Hasil penelitian sebelum penyuluhan Media Poster

pada kelompok media poster dan media


Kntcna
N P6Ce
model sebagai berikut : ; ;riair Posrq o/o Model o/o

r q;\
ffio o o l*i'''m
Tabel L Distribusi feekuensi tingkat pengetahuan i toss o o 4 ?o *k"ti
kesehatan gigi sebelum penyuluhan dengan 1 *ts o o 16 80 P'*
Bail

metode foster dan media

N Pmca
Model
Kntena Tabel 3 menunjukkan terjadi
peningkatan tingkat keberhasilan
; ;,in Poss Yo vo
(o/^\

l-lOOOO00lsrimrya penyu'iuhan dengan menggunak*--T:9i?


ito-seooooH,, poti.t dari seluruh responden (tO!21)
0
100 memiliki kriteria kurang kurang menjadi
sebagian besar (80%) memiliki kriteria
baiktan hanya 20o/o dengan kriteria baik
Tabel I
menunjukkan bahwa tingkat sekali.
pengetahuan kesehatan gigi siswa - SD
i.tegiri 6 Kawan sebelum penyuluhan baik 4. Hasil penelitian sesudah penyuluhan.
dengan menggunakan media poster dan pada kelomPok media model sebagai
media model seluruh resPonden berikut:
(100o/o) memiliki tingkat pengetahuan - --- 4 Distribusi Frekuensi
Tabel Tingkat Pengetahuan Sebelgry {an

dengan kriteria kurang. S"*a* p.nyuluhan dengan Menggunakan Media Model

Kriteria
N PflsF
2. Hasil penelitian sesudah penyuluhan ; ;il Posrer % Model o/o

pada kelompok media poster dan media


110000 ';ooi;iil;;
o o lo 50 Baik skali
model sebagaiberikut ) %-sg
lo 50
1 rr.-ts o o Baik
q .OO 20 l0O 0 0 Kumg
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat Keberhasilan Penyuluhan Total 20 100 20 100

Kesehatan Gigi Sesudah Penyuluhan dengan


Menggunakan Media Pmter dan Media Model
fuU.f + menunjukkan bahwa sesudah
Kritnia
penyuluhan terjadi peningkatan lingkat
N Poc,e- dengan
; ;,fr Postil "/o Model ro Leberhasilan Penyuluhan
menggunakan media model dari seluruh
2
3
76-99 4
60"15 16
O
O
l0
l0
50
50
Baik Pkali
Baik
resp;;den (100%) memiliki tingkat
.-<^nn00Kllrog pengetahuan dengan kriteria kurang
---- r^tat io oo Zo
t t oo
-"n3uOi 50olo mendapat kdteria baik dan
Tabel 2 menunjukkan bahwa 50% dengan kriteria baik sekali.
sesudah penyuluhan dengan menggunakan
media poster sebagian besar responden 5. Rata-rata keberhasilan penyuluhan pada
(80o/o) dengan krietria baik dan hanya kelompok media Poster dan media
20Yo dengankriteria baik sekali sedangkan model sebagai berikut :
Tabel 5 Rata-rata Keberhasilan Penyuluhan Kesehatan
Gigi
pada kelomPok media model sesudah Menggunakan Media Poster dan Media Model
penyuluhan memperoleh kriteria baik RdFtu
Medla
50% dan kriteria baik sekali 50%. "il;
rkitdia Ssuddt Kntma at
'lH,
s€b€rm
liy"- ffi,'il
Y l#
Pffi 3t,oo .,,,-'-
Klmg fr. ;o
3. Hasil penelitian sebelum dan sesudah Modd 44.25 \:lmg 19'15
beik
etsli
zo

penYuluhan Pada kelomPok media


poster sebagai berikut:
2015) 13
J"*"t Kdhatan Gigi Vol- 3 No. 1 (Pebruari
Tabel 5 menunjukkan bahwa poster atau media model, sebagian besar
terj adi peningkatan rata-rata keberhasilan siswa dapat memahami dengan baik
penyuluhan kesehatan gigi. Pada penyuluhan yang telah diberikan baik
kelompok media model rata-rata sedikit dengan media poster maupun media
lebih tinggi dari kelompok media poster model, karena penyuluhan kesehatan gigi
merupakan suatu proses penyampaian
Pembahasan informasi, pengetahuan, keterampilan
dari yang berwenang kepada peserta
Berdasarkan hasil
Penelitian didik'. Penyuluhan yang diberikan
diketahui bahwa sebelum dilakukan menggunakan media poster dan model
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sebagai alat bantu pendidikan yang
baik pada kelompok siswa Yang mempermudah penerimaan Pesan
menggunakan media poster maupun pada kesehatan gigi bagi siswas. Pernyataan
kelompok siswa yang menggunakan ini juga sesuai dengan Pernyataan
media model seluruh responden memiliki SadimanE yang menyatakan bahwa upaya
tingkat pengetahuan <60Yo dengan promotive kesehatan gigi dan mulut
kriteria kurang. Hal ini mungkin merupakan proses pembelajaran dengan
disebabkan oleh siswa-siswi belum media sebagai alat bantu pendidikan.
pernah mendapat penyuluhan tentang Persentase peningkatan keberha-
kesehatan gigi dan mulut khususnya silan penyuluhan antara kelompok media
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, poster dan media model nampak lebih
serta hasil pengamatan di UKS dan banyak pada kelompok media model
perpustakaan tidak ada media pendidikan sebesar 50% siswa dengan kriteria baik
kesehatan gigi seperti poster, buku-buku sekali sedangkan pada kelompok model
bergambar dan leaflet untuk peningkatan hanya 20%o. Demikian juga dilihat dari
pengetahuan tentang pemeliharaan rata-rata keberhasilan penyuluhan,
kesehatan gigi dan mulut. Hasil kelompok media model sedikit lebih
penelitian in! sesuai dengan pendapat tinggi (79,75) dari kelompok media
Notoatmodjou yang menyatakan bahwa poster hanya 71,71. Perbedaan nilai rata-
tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh rata keberhasilan penyuluhan kesehatan
berbagai faktor diantaranya faktor gigi menggunakan media poster dan
pendidikan, informasi media mass4 media model sesudah penyruluhan karena
sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, dengan menggunakan media model
pengalaman dan usia. mempunyai intensitas paling tinggi untuk
Sesudah dilakukan penyuluhan mempersepsikan pendidikan/pengaj arano.
terjadi peningkatan keberhasilan Menggunakan media model saat
penyuluhan dari seluruh responden penyuluhan kesehatan gigi siswa dapat
memiliki kriteria kurang menjadi 80% mengembangkan pengalaman-penga-
dengan krihia baik, dan hanya 20% laman sensoris yang dapat membuat
dengan kriteria baik sekalipada semua alat panca indera bekerj4
kelompok media poster, sedangkan pada misalnya melihat, mendengarkan, merasa
kelompok media model 50o/o dan lain-lainlO. Semakin banyak indra
memperoleh tingkat keberhasilan yang digunakan untuk menerima sesuatu
penyuluhan dengan kriteria baik dan 50% maka semakin banyak dan semakin jelas
dengan kriteria baik sekali. Hal tersebut pula pengertian/pengetahuan yang
kemungkinan sesudah penyuluhan diperoleh, alat peraga/media
kesehatan gigi baik menggunakan media mengerahkan indra sebanyak mungkin

Jumal Kesehatan Gigi Vol.3 No. I @ebruari2015) t4


kepada suatu objek - sehingga Peningkatan rata-rata keberhasi-
mempermudah pemahamano. Model lan penyuluhan kesehatan gigi dengan
dapat memperlihatkan dan memberi media model lebih tinggi dariPada
kesempatan pada siswa untuk penyuluhan dengan menggunakan media
mempelajari bagian-bagian yang lebih poster. Saran peneliti kepada pihak SD
lengkap yang dalam keadaan sebenarnya Negeri 6 Kawan Bangli terutama guru
tidak dapat dipelajari, siswa juga lebih pendidikan kesehatan jasmani dan
mudah memahami penyuluhan Yang Puskesmas melalui program UKGS
diberikan dengan media model daripada diharapkan meningkatkan uPaya
menggunakan media posterlo. Media promotif dengan menggunakan media
poster sebagai alat bantu visual hanya model lebih banyak dariPada media
menstimulasi indra mata pada waktu poster saat memberikan penyuluhan
terjadinya proses pendidikan6. Proses tentang kesehatan gigi dan mulut.
belajar/ pendidikan sangat dipengaruhi
oleh empat faklor, yaitu materi yang Daftar Pustaka
dipelajari, lingkungan, instrumental dan
iniiviiu subyek belajar5. Pemilihan l. Anonim, 2014, Sekolah Dasar,
media tidak terpisahkan dalam penentuan (online),available:http ://www.wikipedi
strategi pembelajaran, media dapat a.com, (diakses l3 Maret 2014)
memperbesar minat dan perhatian siswa 2. Djamarah dan Zain, Strategi belajar
untuk belajar, bahan pengajaran akan Mengajar, Jakarta: Rineka CiPta
lebih jelas maknany4 sehingga dapat 2006.
lebih dipahami oleh siswa, dan 3. Herijulianti, E., Tati, S., I., dan Sri, A.,
memungkinkan siswa menguasai tujuan Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta:
pengajaian lebih baika. BGC,2002.
4. Mubarak, W.I., Cayatin, N., Rosfin,
Simpulan dan Saran K., Supradi. Promosi Kesehatan:
Sebuah Pengantar Proses Belajar
Berdasarkan hasil penelitian dapat Mengajar. Yogyakarta: Graha Ilmu,
disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan 2007.
kesehatan gigi siswa kelas III dan IV SD 5. Notoatmojo, S., Pendidikan dan
Negeri 6 Kawan Bangli sebelum Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
diberikan penyuluhan kesehatan gigi Cipta 2003.
tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan 6. ,Pendidikan dan
mulut baik menggunakan media poster Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
dan media model seluruh responden Cipt\2007.
(100%) memiliki tingkat pengetahuan 7. Putri, M.H., ElizaH., dan Neneng N',
dengan kriteria kurang. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan
Sesudah penyuluhan kesehatan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi,
gigi, terjadi peningkatan keberhasilan Jakarta: EGC,2012.
penyuluhan pada kelompok media poster 8. Sadiman, Media Pendidikan, Surabaya
maupun media model. Kelompok yang : Airlangga University Press, 2002.
menggunakan media poster sebagian 9. Yaslis, I.,Studi Kasus Karies Gigi di
besar siswa memperoleh tingkat Indonesiq Jakarta: Penebar Swaday4
keberhasilan dengan kriteria baih 2000.
sedangkan pada kelompok media model l0.Depkes RL, Health Statistic. Jakarta:
50% keberhasilan dengan kriteria baik Depkes RI,2004.
sekali.

Jumal Kesehatan Gigi Vol. 3 No. I (Pebruari 2015) 15

You might also like