Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Rachman Hakim
407432408465
Pembimbing:
Dr. Nasikh, S.E. M.P., M.Pd.
Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si.
Judul:
Analisis Perilaku Penawaran Kredit
Bank BNI di Malang
Diusulkan oleh:
Rachman Hakim
407432408465
Program Studi:
S1 Ekonomi dan Studi Pembangunan
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang
Menyetujui:
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Tanggal: Tanggal:
Dr. Nasikh, S.E. M.P., M.Pd. Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si.
NIP. 197210272003121002 NIP. 197203092003121001
Mengesahkan:
Ketua Jurusan/Program Studi,
Tanggal:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mendapat keuntungan. Hal ini bertujuan untuk menutupi seluruh biaya dana,
target margin keuntungan yang hendak dicapai dan banyak hal lain lagi. Dengan
bagi Bank. Semakin besar dana dalam bentuk kredit yang diberikan kepada
nasabah, maka risiko yang dihadapi juga besar. Sehingga penempatan dalam pos
ini paling banyak menimbulkan masalah dan banyak menyita tenaga, waktu dan
biaya. Oleh karena itu agar risiko tersebut dapat diminimalkan, maka Bank akan
kenyataannya menurut Perry Warjiyo (2004), selain dana yang tersedia (DPK),
terhadap prospek usaha debitor dan kondisi perbankan itu sendiri, seperti
permodalan (CAR), jumlah kredit macet (NPL), dan Loan to Deposit Ratio
tersebut di atas, faktor rentabilitas atau tingkat keuntungan yang tercermin dalam
BNI yaitu, Dana Pihak Ketiga (DPK), Return on Assets (ROA), Non Performing
Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Capital Adequecy Ratio (CAR).
Akan tetapi, hal itu belum tentu benar adanya sehingga perlu diadakan analisis
lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah mereduksi jumlah variabel yang
dengan membentuk variabel baru dalam jumlah yang lebih sedikit tanpa kita
kehilangan informasi yang terlalu berarti dalam penelitian ini. Dan selanjutnya
Selain latar belakang di atas, ada hal lain yang melatarbelakangi penelitian
ini. Hal tersebut adalah penelitian terdahulu yang dilakukan oleh saudari Ariyanti
perbedaan yang cukup jauh. Akan tetapi jika ditelusuri lebih lanjut terdapat
persamaan di dalamnya, yaitu dari segi alat analisis yang digunakan, Analisis
Faktor. Yang menjadi masalah adalah penggunaan skala likert untuk melakukan
analisis faktor. Padahal skala likert merupakan data ordinal yang jelas-jelas tidak
Kritik tidak sampai disitu saja. Penelitian tersebut juga menggunakan Method of
Successive Interval (MSI), sebuah metode untuk mengubah data ordinal menjadi
data interval. Metode ini mulai diperkenalkan seseorang yang bernama Hays pada
tahun 1976. Pertanyaannya mungkin kenapa metode ini juga menjadi sasaran
kritik dalam penelitian ini. Dalam salah satu tahap penggunaan metode tersebut,
kita diharuskan mencari nilai Z yang dihitung berdasarkan nilai rata-rata data dan
standar deviasi data. Bukankah tadi sudah dikatakan bahwa dalam data ordinal
tidak berlaku hal semacam itu. Kita tidak boleh disesatkan metode ini walaupun
penemunya berasal dari luar negeri sekalipun. Pada dasarnya kita tidak perlu takut
Malang”.
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang akan diuji untuk mencapai tujuan penelitian adalah sebagai
berikut:
Hipotesis ini berhubungan dengan KMO dan Barttlet test yang digunakan untuk
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi investor
keputusan investasi.
2. Bagi penulis
Dapat dijadikan bahan untuk studi perbandingan serta dapat menambah referensi
bagi penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.
Sebagai tambahan koleksi bahan pustaka bagi Universitas Negeri Malang dan
F. Asumsi Penelitian
1. Data atau informasi yang dibuat dan diberikankan oleh responden adalah valid.
konstan.
Agar ruang lingkup penelitian lebih jelas, maka perlu adanya penjabaran
variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran secara utuh tentang DPK, ROA,
NPL, CAR, ROE atau variabel lain yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap
penawaran kredit. Adapun jabaran variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel
1 berikut :
Dll.
Varibel Dependent :
Penawaran Kredit Jumlah dana yang
disalurkan bank dalam -
bentuk kredit.
2. Keterbatasan Penelitian
terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia. Mengingat luasnya masalah
berlokasi di Malang.
H. Definisi Operasional
Untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan pembaca, maka istilah yang
Dana Pihak Ketiga atau biasa disingkat dengan DPK adalah seluruh dana
yang berhasil dihimpun bank BNI Malang yang bersumber dari masyarakat luas.
Dana yang dihimpun bank BNI dari masyarakat tersebut biasanya berbentuk
penawaran kredit.
Modal bank yang cukup atau banyak menjadi sangat penting karena modal
kecukupan modal pada Bank BNI tersebut diwakilkan pada rasio CAR (Capital
(dalam Suseno dan Piter Abdullah, 2003), di Indonesia jumlah modal minimum
yang harus ada pada bank diatur oleh BI, yaitu sebesar 8% dari ATMR. CAR
ROA adalah salah satu metode penilaian yang digunakan untuk mengukur
tingkat rentabilitas sebuah bank, yaitu tingkat keuntungan yang dicapai oleh
sebuah bank dengan seluruh dana yang ada di bank. ROA membandingkan laba
terhadap total asset Bank BNI. Seperti halnya CAR dan DPK, ROA juga
mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas. NPLs
diragukan, dan macet) terhadap total kredit yang dikeluarkan bank BNI. NPLs
ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank BNI dengan modal
sendiri. Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank serta para
investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan (jika
bank BNI yang harus segera dibayar. Rasio ini digunakan untuk mengukur
pada saat ditarik dengan menggunakan alat likuid yang dimilikinya. Menurut
bank Indonesia, alat likuid terdiri atas uang kas ditambah dengan rekening giro
adalah suatu simpanan minimum Bank BNI yang wajib dipelihara dalam bentuk
2%. Terhitung sejak tanggal 1 Februari 1996, besarnya RR adalah 3% dan sejak
tahun 1997 menjadi 5%. RR merupakan perbandingan antara alat likuid dan
LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan dengan dana
yang diterima oleh bank BNI. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian
likuiditas bank BNI. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam
Loan to Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. Dengan
kata lain, rasio ini merupakan perbandingan seberapa besar kredit yang diberikan
bank dibandingkan dengan besarnya total asset yang dimiliki bank BNI.
Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money
terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari bank BNI. Jika rasio ini
semakin kecil nilainya, likuiditas bank dikatakan cukup baik karena bank dapat
segera menutup kewajiban dalam kegiatan pasar uang antarbank dengan alat
operasinya.
(12) Net Profit Margin (NPM)
(laba) yang diperoleh bank BNI dibandingkan dengan pendapatan yang diterima
baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan dana yang berasal dari bank
sendiri. Dengan kata lain, rasio ini mengukur seberapa besar total pasiva yang
terdiri atas persentase modal bank sendiri dibandingkan dengan besarnya utang.
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank
BNI dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber-sumber utang jangka panjang.
Dalam bisnis perbankan, utang jangka panjang ini biasanya diperoleh dari
simpanan masyarakat dengan jatuh tempo diatas satu tahun, dana pinjaman dari
bank lain dalam rangka kerjasama antarbank, pinjaman luar negeri (biasanya
dalam valuta asing), pinjaman dari Bank Indonesia serta pinjaman dari pemegang
saham.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Bank
a. Pengertian Bank
usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana
tersebut pada masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya, (Kasmir, 2002: 2).
Dalam konteks tersebut, dapat diartikan bahwa bank merupakan salah satu motor
penggerak perekonomian suatu Negara sebagai tempat sirkulasi peredaran uang yang
dikelola secara teratur. Peran perbankan dalam perekonomian tidak bisa dipisahkan
dari kegiatan keuangan melihat prinsip dasar yang melekat yaitu lembaga yang
menyediakan dana untuk kegiatan usaha melalui kredit dan tempat berinvestasi.
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
Keuangan (PSAK) dan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 792 Tahun
1990. “Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990 pengertian bank
adalah suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dan
(1999: 31.1), Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan
dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bank adalah industri jasa yang
dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Masyarakat kelebihan dana maksudnya
adalah masyarakat yang memiliki dana untuk disimpanan dan diinvestasikan di bank.
b. Fungsi Bank
Berdasarkan definisi bank diatas, maka secara garis besar fungsi perbankan
pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana melalui
prosedur yang teratur dan terintegrasi dalam satu lembaga keuangan. Dalam
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang artinya bank
deposit box, bank garansi, penagihan surat-surat berharga yang berasal dari
luar kota dan luar negeri (Inkaso), penagihan surat-surat berharga dari dalam
kota (kliring).
c. Pembagian Bank
1. Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
Dari dua kategori bank diatas terdapat perbedaan dalam hal kegiatan usaha
yang membedakan bank menjadi bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan
konvensional dikenal dengan istilah Spread Based yaitu keuntungan yang diperoleh
dari selisih bungan yang diberikan kepada nasabah (bungan simpanan) dengan
bungan yang diterima dari peminjam (bunga kredit). Sedangkann bagi bank jenis
syariah tidak dikenal istilah bunga , karena bank syariah mengharamkan bunga.
Dalam bank syariah keuntungan yang diperoleh dikenal dengan istilah bagi hasil atau
profit sharing.
2. Kinerja Perbankan
laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu
seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di
masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di
mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian
kinerja adalah untuk mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar
perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil
yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana
formal yang dituangkan dalam anggaran. Kinerja keuangan dapat diukur melalui
pendekatan CAMEL.
3. Laporan Keuangan
Januari 1995 laporan keuangan bank terdiri dari neraca, laporan komitmen dan
kontijensi, laporan laba/rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
a. Neraca
dikelompokkan menurut lancar atau tidak lancar, namun sedapat mungkin tetap
disusun menurut tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Setiap aktiva produktif disajikan
di neraca sebesar jumlah bruto dari tagihan atau penempatan bank dikurangi dengan
gambaran mengenai posisi komitmen dan kontijensi, baik yang bersifat tagihan
maupun kewajiban pada tanggal laporan. Komitmen adalah suatu ikatan atau kontrak
berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan
apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Kontijensi adalah tagihan atau
kewajiban bank yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak
c. Laporan Laba/Rugi
memberikan gambaran mengenai hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu.
Laporan laba/rugi bank disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step) yang
menggambarkan pendapatan atau beban yang berasal dari kegiatan utama bank dan
kegiatan lainnya. Cara penyajian laporan laba/rugi bank antara lain wajib memuat
secara rinci unsur pendapatan dan beban, unsur pendapatan dan beban harus
Laporan ini harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan dan harus
menunjukkan semua aspek penting dari kegiatan bank tanpa memandang apakah
keuangan sebagaimana dijelaskan dalam standar akuntansi keuangan, bank juga wajib
mengungkapkan dalam catatan tersendiri mengenai posisi devisa netto menurut jenis
mata uang serta aktifitas-aktifitas lain seperti kegiatan wali amanat, penitipan harta
4. Faktor Analisis
Faktor analisis, termasuk variasi seperti analisis komponen dan faktor analisis
cara menyingkat informasi yang terdapat dalam beberapa variabel asal menjadi
informasi (Hair, Anderson, Tatham, Black, 1995 dalam Yamin, Sofyan dan Heri
Kurniawan 2009).
Analisis faktor pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses
faktor. Jadi, dapat saja dari 10 atribut tersebut dapat diringkas menjadi 3 faktor utama
antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain
sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari
percobaan dari perkiraan covariance matrix. Tetapi model analisis faktor lebih rumit,
pertanyaan utama dari analisis faktor adalah bagaimana data tersebut dapat konsisten
Hal yang perlu diingat bahwa faktor baru yang terbentuk adalah faktor yang
asumsi awal untuk menguji kelayakan apakah perlu tidaknya analisis faktor dapat
dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui pengujian Bartlett test of sphericity dan
the Kaiser meyer olkin (KMO) measure of sampling adequency. KMO measure of
koefisiensi korelasi yang diamati terhadap besarnya korelasi parsial. Uji KMO
digunakan dalam analisis faktor dimana untuk mengetahui apakah data tersebut dapat
dianalisis lebih lanjut atau tidak dengan analisis faktor, angka KMO disyaratkan harus
lebih dari 0,5. Akan tetapi, nilai KMO akan meningkat dengan ketentuan berikut ini:
korelasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial, skala nilainya antara lain :
dengan output-output lain ketika melakukan analisis faktor dengan SPSS. Seperti
yang terbentuk dari analisis faktor dapat menerangkan varians dari variabel
tersebut.
b. Total Varians Explained menerangkan nilai persen dari varians yang mampu
diterangkan oleh banyaknya faktor yang terbentuk. Nilai ini didasarkan dari
dianalisis.
c. Rotated Component Matrix adalah nilai loading faktor dari setiap variabel.
Loading faktor merupakan besarnya korelasi antara faktor score dan variabel
tersebut.
5. Penawaran Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu “credere” atau “credo” yang berarti
kepercayaan (trust atau faith). Kegiatan orang perorang atau badan usaha dalam
rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya dengan cara pinjam meminjam dinamakan
Kredit. Berdasar dari kegiatan pemberian kredit dari yang memberikan kredit kepada
yang menerima kredit adalah kepercayaan. Transaksi kredit timbul karena suatu pihak
meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu, di mana pihak
peminjam wajib melunasi kredit/ hutangnya pada waktu yang telah ditentukan.
Disamping itu kredit pun timbul sebagai akibat adanya transaksi jual beli, dimana
antara suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang,
yang menimbulkan tagihan tersebut pada pihak lain. Atau juga memberi
pinjaman pada orang lain dengan harapan akan memperoleh suatu tambahan
nilai dari pokok pinjaman tersebut yaitu berupa bunga sebagai pendapatan
transaksi kredit timbul sebagai akibat suatu pihak meminjam kepada pihak lain, baik
itu berupa uang, barang dan sebagainya yang dapat menimbulkan tagihan bagi
kreditur. Hal lain yang dapat menimbulkan transaksi kredit yaitu berupa kegiatan jual
beli dimana pembayarannya akan ditangguhkan dalam suatu jangka waktu tertentu
baik sebagian maupun seluruhnya. Kegiatan transaksi kredit tersebut diatas akan
dijual pada berbagai tingkat harga dalam suatu pasar pada waktu tertentu.
• Penawaran Individu
• Penawaran besar/Kolektif
pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga dan jumlah barang
tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana
keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya tersebut jika barangnya itu
mempunyai harga yang rendah dan jika dia juga mempunyai harga barang yang
tinggi. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga
sesuatu barang, semangkin banyak pula jumlah barang tersebut akan ditawarakan
oleh para penjual. Sebaliknya makin rendah harga barang maka akan semangkin
Hukum penawaran berlaku apabila faktor-faktor lain selain harga adalah cateris
paribus. Adapun faktor yang lain yang membentuk cateris paribus adalah:
• Penjual tidak akan kuatir jika suatu saat harga barang akan turun.
a. Teknologi Produksi
efisiensi dalam produksi. Artinya semangkin modern tekhnologi yang digunakan baik
langka maka tindakan produsen adalah menimbun barang tersebut sampai pada suatu
saat akan mendapatkan laba yang besar. Sebagai contoh penjual minyak yang mulai
merasa bahwa minyak merupakan hal yang langka jadi banyak penjual yang
menimbun minyak dan menjualnya dengan harga yang mahal karena kebutuhan
masyarakat yang sangat mendesak. Tapi perbuatan seperti ini dilarang karena sama
Biaya produksi menentukan harga pokok suatu barang, dengan demikian jika
biaya produksi berubah maka produsen akan mengurangi jumlah penawaran. Tapi
jika biaya produksi semangkin rendah maka banyak sekali jumlah barang dan jasa
kesimpulan bahwa penawaran kredit adalah jumlah kredit yang bank ingin tawarkan
atau salurkan pada berbagai tingkat suku bunga selama satu periode waktu tertentu.
B. Kajian Empiris
Penelitian yang sejenis dan hampir sama telah beberapa kali dilakukan, secara
( Ariyanti Devita Sari, Variabel Independent: Analisis Faktor Berdasarkan hasil analisis
2010) X1 (Lingkungan), X2 faktor diketahui bahwa
Implementasi Analisis (keamanan), X3 (Bunga), dari 7 variabel
Faktor Dengan Metode X4 (Hadiah), X5 terbentuk menjadi 4 faktor
Komponen Utama (Karyawan), X6 (Sistem baru. Interpretasi nama
Dalam Menentukan Komputerisasi) dan X7 faktor didasarkan variabel
Faktor Yang (Antrian). apa yang
Berpengaruh Pada diwakilinya.
Kepuasan Nasabah BRI Variabel Dependent:
Martadinata Malang Kepuasan Konsumen
KONSUMSI
(Arief Wibowo, 2007) Variabel Independent: Regresi Linear - Jumlah penghimpunan
Pengaruh Jumlah Jumlah Penghimpunan dana (X1) secara
Berganda
Penghimpunan Dana Dana Bank, individu berpengaruh
Bank, Suku Bunga Kredit Modal positif dan signifikan
Suku Bunga Kredit Kerja, Dan Tingkat Laju terhadap jumlah alokasi
Modal Kerja, Dan Inflasi kredit modal kerja (Y).
Tingkat Laju Inflasi - Tingkat laju inflasi
Terhadap Jumlah Variabel Dependent: (X2) secara individu
Alokasi Kredit Modal Jumlah Alokasi Kredit berpengaruh positif
Kerja Pada Bank-Bank Modal Kerja namun tidak signifikan
Umum Di Indonesia terhadap jumlah alokasi
( 2001.01 – 2006.04 ) kredit modal kerja (Y).
- Suku bunga kredit
modal kerja (X3) secara
individu berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap jumlah alokasi
kredit modal kerja (Y).
(Julius Kakuru, 2008) Variabel Independent: Data kualitatif: In conclusion, the study
The Supply-Demand Lending Structure, Analisis Nvivo found out that the majority
Factors Interface And Congruence of of loan officers consider
Credit Flow To Loan officers’ and formal
Data kuantitatif:
Small And Micro organisational goals, hierarchy, to be a
Korelasi (SPSS)
Enterprises (SMEs) In Client character. facilitating factor in their
Uganda decisions to extend credit
to SMEs.
Variabel Dependent: On the credit demand side,
The Supply-Demand of the study has established
Credit that to a larger extent,
there is a
number of SME borrowers
who make deliberate
efforts to disclose
information to
banks in order to enhance
their prospects of
obtaining credit.
penelitian yang dilakukan oleh Luh Gede Meydianawathi, Ariyanti Devita Sari, Arief
Wibowo dan Julius Kakuru. Penelitian ini berbeda dilihat dari segi waktu
pelaksanaan dan bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dimana pada
penelitian ini sampel yang diteliti adalah bank BNI di Malang. Selain itu, terdapat
perbedaan lain dari penelitian ini yaitu penggunaan analisis faktor di dalamnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan
penelitian (PPKI, 2007:15). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tentang
hipotesis. Penelitian ini, mengkaji hubungan antar variabel penelitian dan menguji
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Tujuan akhir dari penelitian ini,
terhadap penawaran kredit serta mengkaji variabel mana yang paling dominan. Sesuai
dengan rumusan masalah yang ada, maka rancangan penelitian dapat dilihat pada
Faktor-faktor:
DPK, CAR, ROA, NPLs, Perilaku Penawaran
ROE, Cash Ratio, Resrve Kredit Bank
Requirement, LDR, Loan to
Asset Ratio, Rasio
Kewajiban Bersih Call
Money, Rasio Biaya
(Beban) Operasional, Net
Profit Margin, Debt to
Equty Ratio, Long Term
Debt to Asset Ratio
Analisis Faktor Yang Paling
Faktor Berpengaruh
B. Populasi dan Sampel
telah ditetapkan peneliti dan diuji sebagai sebuah variabel melalui model estimasi.
Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bank BNI di
Malang.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Arikunto,
2002:117). Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak. Teknik ini diberi
subjek di dalam populasi dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi
hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi
sampel.
D. Instrumen Penelitian
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga data-data yang diperoleh lebih mudah
diolah. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau
kuisioner.
E. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
yang mengungkapkan segala fakta, keterangan, dan angka yang dijadikan bahan
menyusun informasi yang diperlukan dengan material tertentu. Jenis data dalam
penelitian ini adalah data primer, yang dilakukan dengan cara kuisioner.
a. Interview
tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berdasarkan pada tujuan
b. Data Kuesioner
Yaitu data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan bank
BNI di Malang.
kebijakan bank dalam alokasi kredit, untuk mendapatkan gambaran variabel manakah
yang paling mempengaruhi bank dalam penawaran kreditnya. Selain itu juga untuk
mendapatkan data yang akan digunakan dalam analisis faktor. Adapun langkah-
langkahnya adalah:
a. Identifikasi populasi
Menurut Arikunto, apabila subjek kurang dari 100 maka dapat diambil
jumlah subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15 % atau 20-
Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang
resikonya besar, tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih baik.
besar pengaruh setiap variabel yang telah ditentukan dan tentunya jawaban
d. Penyebaran kuesioner.
F. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah faktor analisis dengan bantuan
SPSS (Statistical Package for Sosial Science). Faktor analisis adalah salah satu
variabel amatan secara keseluruhan menjadi beberapa variabel atau dimensi baru,
akan tetapi variabel atau dimensi baru yang terbentuk tetapi mampu
analysis bila banyak faktor yang akan terbentuk tidak ditentukan terlebih dahulu.
terbentuk telah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini akan digunakan
a. Melakukan tabulasi
berikut:
faktor atau variabel baru yang terbentuk dari analisis faktor dapat
dari varians yang mampu diterangkan oleh banyaknya faktor yang terbentuk.
c. Melakukan pengujian
hipotesis. Dalam penelitian ini hipotesis yang dibuat akan diuji dengan cara
sebagai berikut:
Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Santoso, Singgih & Tjiptono, Fandy. 2001.Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sari, Ariyanti Devita. 2010. Implementasi Analisis Faktor Dengan Metode Komponen
Utama Dalam Menentukan Faktor Yang Berpengaruh Pada Kepuasan
Nasabah BRI Martadinata Malang. Malang: Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.
Suseno dan Piter Abdullah. 2003. Sistem dan Kebijakan Perbankan di Indonesia.
Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan BI.
Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM
Press
Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009. SPSS Complete Teknik Analisis Statistik
Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek.