You are on page 1of 7

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 4 Nomor 1, Januari-Juni 2016

Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak dengan


tingkat keparahan karies anak TK di Kota Tahuna

1
Christian Rompis,
2
Damajanty Pangemanan
3
Paulina Gunawan

1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran
3
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
E-mail: ChrisRompis@yahoo.co.id

Abstract: Mother's knowledge about children dental health is very important. It could be
observed from some aspects such as knowledge of the causes of dental health problems, children
dental care, dietary, and time schedule to the dentist. Def-t index is a measurement of the severity
of dental caries in children. This study aimed to determine the relationship of mother's
knowledge about the dental health and dental caries severity of kindergarten children in the town
of Tahuna. This was an analytical study with a cross-sectional design. There were 65
kindergarten children as samples. Data were collected by using a questionnaire and the def-t
examination sheet. The results showed as follows: the mother's knowledge about the dental
health of children of good category 93.8% and poor category 6.1%. The examination of the
severity of dental caries resulted in 4.61% low severity category, 26.1% moderate severity
category, 60% high severity category, and very high severity category 9.23%. The contingency
coefficient correlation test showed a significance of 0.270 (> p = 0.05); therefore, the
relationship was weak. Conclusion: There was no relationship between mother's knowledge
about dental health of the children and caries severity of kindergarten children in the city of
Tahuna.
Keywords: def- t, severity of caries, knowledge of mother

Abstrak: Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak menjadi salah satu hal yang penting di
era sekarang ini. Pengetahuan ibu mengenai kesehatan gigi anak dapat dilihat dari beberapa
aspek yaitu pengetahuan tentang penyebab masalah kesehatan gigi, akibat masalah kesehatan
gigi, perawatan gigi anak, pengaturan makanan serta waktu memeriksakan gigi anak ke dokter
gigi. Tingkat keparahan karies merupakan pengukuran seberapa parah karies gigi pada anak
dengan menggunakan indeks def-t. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi terhadap tingkat keparahan karies anak TK di kota
Tahuna. Jenis penelitan ini analitik dengan rancangan potong lintang. Jumlah sampel yang
diambil dari beberapa TK di Kota Tahuna sebanyak 65 anak. Teknik pengumpulan data
mengunakan kuesioner dan lembar pemeriksaan def-t. Hasil penelitian menunjukkan
pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak di Kota Tahuna kategori baik 93,8% sedangkan
kategori buruk 6,1 %. Pemeriksaan tingkat keparahan karies gigi mendapatkan kategori
keparahan rendah 4,61%, kategori keparahan sedang 26,1%, kategori keparahan tinggi 60%, dan
kategori keparahan sangat tinggi 9,23%. Hasil analisis menggunakan uji korelasi koefisien
kontingensi mendapatkan hasil signifikansi 0,270 (> p = 0,05), yang menunjukkan hubungan
yang terjadi lemah. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang
kesehatan gigi anak dengan tingkat keparahan karies anak TK di Kota Tahuna.
Kata kunci : def- t, tingkat keparahan karies, pengetahuan ibu

46
Rompis, Pangamanan, Gunawan: Hubungan tingkat pengetahuan ibu ...

Pengetahuan adalah hasil ranah tahu dan ini buruk lebih tinggi yaitu 58,3%.5 Hal yang
terjadi karena seseorang melakukan sama pada penelitian yang dilakukan oleh
penginderaan terhadap objek tertentu, Solikin tahun 2013 di Karanganyar,
melalui panca indera manusia.1 menunjukan bahwa, pengetahuan ibu
Pengetahuan mengenai kesehatan gigi anak dengan kategori kurang baik anaknya
menjadi hal keharusan bagi seorang ibu mengalami karies gigi sebesar 97,6%
demi perkembangan dan pertumbuhan gigi sedangkan tingkat pengetahuan ibu dengan
– geligi anak yang baik. Pengetahuan dan kategori baik anaknya yang mengalami
kemampuan orang tua dalam menjaga karies sebanyak 12,5%.6
kesehatan gigi anak dapat dipengaruhi oleh Umumnya anak-anak yang baru
beberapa hal, antara lain yaitu usia, memasuki usia sekolah mempunyai resiko
pendidikan, status sosial ekonomi, karies yang tinggi, karena pada usia
pengalaman, informasi media massa dan sekolah ini anak-anak biasanya suka jajan
lingkungan.2 makanan dan minuman sesuai keinginan-
Pengetahuan ibu yang merupakan nya.7 Penyakit karies pada anak banyak dan
orang terdekat dengan anak dalam sering terjadi namun kurang mendapat
pemeliharaan kesehatan memberikan perhatian dari orang tua dengan anggapan
pengaruh yang signifikan terhadap sikap bahwa gigi anak akan digantikan gigi
dan perilaku anak.3 Anak-anak usia taman tetap.8 Banyak kejadian karies sekarang ini
kanak-kanak umumnya tidak tahu dan disebabkan kurangnya pengetahuan orang
belum mampu untuk menjaga kesehatan tua tentang pemilihan jenis makanan dan
rongga mulut mereka, sehingga orang perawatan gigi yang benar bagi anak-
tualah bertanggung jawab untuk mendidik anaknya terutama anak usia sekolah.9 Pola
mereka dengan benar. asuh orangtua khususnya ibu berperan
Kesehatan gigi anak menjadi perhatian penting dalam merubah kebiasaan yang
khusus di era modern sekarang ini. buruk bagi kesehatan anak. Sikap,perilaku
Permasalahan karies gigi pada anak usia dan kebiasaan orangtua selalu dilihat,
sekolah dasar menjadi penting karena dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang
karies gigi menjadi indikator keberhasilan kemudian semua itu secara sadar atau tidak
upaya pemeliharaan kesehatan gigi anak . sadar akan diresapi dan menjadi kebiasaan
Angka prevalensi nasional tahun 2013 pula bagi anak-anaknya.10
masalah kesehatan gigi dan mulut Penelitian ini bertujuan untuk
mencapai presentase sebesar 25,9% dan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
sebanyak 14 provinsi prevalensinya ibu tentang kesehatan gigi terhadap tingkat
melebihi angka nasional tersebut. Sulawesi keparahan karies di beberapa taman kanak-
Utara pada tahun 2013 memiliki angka kanak yang ada di kota Tahuna
presentase penduduk yang bermasalah gigi
dan mulut sebanyak 31,6%, yang menerima BAHAN DAN METODE PENELITIAN
perawatan dari tenaga medis gigi jauh lebih Desain penelitian ini bersifat analitik
rendah yaitu 25%. Hal lain yang menjadi dengan rancangan potong lintang.
perhatian yaitu proporsi penduduk Penelitian dilaksanakan di beberapa TK
bermasalah gigi dan mulut pada kelompok yang ada di kota Tahuna pada bulan
umur anak sekolah TK yaitu usia 1-4 tahun September – Oktober 2015.
sebesar 10,4% dan anak usia 5-9 tahun Populasi penelitian ini yaitu siswa TK
sebesar 28,9%.4 Penelitian yang dilakukan yang berjumlah 87 anak. Besar sampel
oleh Susi tahun 2011 di beberapa taman yang digunakan ialah sampel eksperimen
kanak-kanak di Padang menunjukan anak sederhana sebanyak 65 responden. Teknik
yang memiliki ibu yang berpendidikan yang dipakai yaitu total sampling sesuai
sarjana memiliki status karies baik sebesar dengan yang memenuhi kriteria inklusi
53,3%, dan anak yang memiliki ibu yang yaitu siswa dan ibu yang bersedia untuk
tidak sarjana, mempunyai status karies diteliti, hadir pada saat penelitian, dan
47
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 4 Nomor 1, Januari-Juni 2016

siswa berusia 4-6 tahun. Variabel penelitian HASIL PENELITIAN


ini ialah pengetahuan ibu tentang kesehatan Penelitian ini dilakukan pada bulan
gigi anak dan tingkat keparahan karies. Oktober 2015 pada anak taman kanak-
Pengukuran dan penilaian karies pada kanak di beberapa TK yang ada di kota
responden anak yang diteliti dengan Tahuna yaitu TK Kartika Kodim 1301
menggunakan indeks def-t. Gigi yang tidak Satal, TK GMIST Eklesia Tahuna, dan TK
dihitung pada indeks def yaitu gigi yang Katolik St. Agustinus Tahuna. Populasi
hilang termasuk gigi anerupsi dan gigi yang berjumlah 87 orang anak, namun yang
hilang secara kongenital, gigi super- memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
numerari, dan gigi yang direstorasi untuk sebanyak 65 orang anak.
alasan lain selain karies gigi. Distribusi mengenai pengetahuan ibu
Rumus penghitungan def yaitu : tentang kesehatan gigi anak didapatkan dari
Jumlah d (Decay) + e (indices for penghitungan mengunakan kuesioner
extraction) + f (filling). Untuk menghitung kemudian disajikan dalam bentuk skor
rata-rata dari def di gunakan rumus: angka dan kemudian skor tersebut dapat
Jumlah d+ e +f menunjukan kategori pengetahuan ibu.
Jumlah anak yang di periksa Pengisian kuesioner pengetahuan ibu
tentang kesehatan gigi anak di TK Kartika
Pengetahuan ibu terhadap pertanyaan Kodim 1301 Satal di dapatkan sampel
yang diberikan dalam kuesioner, seperti sebanyak 13 orang ibu, TK GMIST Eklesia
pertanyaan mengenai penyebab masalah Tahuna 9 orang ibu, dan TK Katolik Santo
kesehatan gigi pada anak. Kuesioner yang Agustinus Tahuna sebanyak 43 orang ibu.
diberikan berisi tentang pengertian Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa
kesehatan gigi, penyebab masalah pengisian kuesioner pengetahuan ibu
kesehatan gigi, akibat masalah kesehatan menunjukkan pengetahuan ibu di TK
gigi, masalah kesehatan gigi, dan Kartika Kodim 1301 Satal 100% memiliki
perawatan gigi. Pada pengisian kuesioner pengetahuan baik; di TK GMIST Eklesia
ibu yang menjawab >11 pertanyaan dengan Tahuna ibu dengan kategori pengetahuan
benar dikategorikan pengetahuan baik, dan baik berjumlah 8 orang (88,8%) dan ibu
ibu yang menjawab <11 pertanyaan berpengetahuan buruk 1 orang (11,1%);
kuesioner dikategorikan pengetahuan dan di TK Katolik Santo Agustinus Tahuna
buruk. ibu dengan kategori pengetahuan baik
Alat yang digunakan ialah sarung berjumlah 40 orang (93,1%) dan ibu
tangan, autoclave, masker, diagnostic set dengan kategori pengetahuan buruk
(kaca mulut dan sonde), informed consent, berjumlah 3 orang (6,97 %).
lembar pemeriksaan def-t, lembar
kuesioner pengetahuan ibu tentang Hasil pemeriksaan tingkat keparahan
kesehatan gigi anak. karies gigi anak di beberapa TK di Kota
Sebelum dilakukan penelitian Tahuna
diberikan penjelasan tentang penelitian Pemeriksaan tingkat keparahan karies
yang dilakukan, kemudian diberikan gigi mendapatkan tingkat keparahan karies
lembaran informed consent kepada ibu dari gigi di TK Kartika Kodim 1301 Satal
siswa untuk ditandatangani, diteruskan sebanyak 13 orang anak, TK GMIST
dengan pengisian kuesioner tersebut. Eklesia Tahuna 9 orang anak, dan TK
Dilanjutkan dengan pemeriksaan tingkat Katolik Santo Agustinus Tahuna 43 orang
keparahan karies gigi pada siswa anak. Hasil pemeriksaan mengenai tingkat
mengunakan diagnostic set. keparahan karies pada anak dapat dilihat
Data diolah dan dianalisis mengguna- pada Tabel 2.
kan uji korelasi koefisien kontingensi dan
disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi.
48
Rompis, Pangamanan, Gunawan: Hubungan tingkat pengetahuan ibu ...

Tabel 1. Distribusi pengisian kuesioner pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak di beberapa
TK di Kota Tahuna
TK Kartika Kodim 1301 Satal TK GMIST Eklesia Tahuna TK Katolik Santo Agustinus Tahuna
Kategori Pengetahuan Ibu
n % n % n %
Pengetahuan Baik 13 100 8 88,8 40 93,3

Pengetahuan Buruk 0 0 1 11,2 3 6,97


Jumlah 13 100 9 100 43 100

Tabel 2. Distribusi Tingkat Keparahan Karies Gigi Anak di beberapa TK yang ada di kota Tahuna

TK Kartika Kodim 1301 Satal TK GMIST Eklesia Tahuna TK Katolik Santo Agustinus Tahuna
Kategori Karies Total
n % n % n %
Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0 0
Rendah 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 0 0 3 3,33 17 39,5 20
Tinggi 13 100 0 0 26 61,4 39
Sangat Tinggi 0 0 6 6,67 0 0 6
Jumlah 13 100 9 100 43 100 65

Tabel 2 menunjukkan distribusi hasil hubungan yang terjadi lemah.


pemeriksaan tingkat keparahan karies gigi Untuk mengetahui hubungan berarti
pada beberapa siswa di kota Tahuna. atau tidak, maka dilakukan pengujian
Kategori tingkat keparahan karies rendah signifikansi. Dari hasil output diatas
4,61% (3 anak), kategori tingkat keparahan diketahui bahwa signifikansi (Approx Sig)
karies sedang 26,1% (17 anak), kategori adalah 0,270 lebih dari p = 0,05 maka
tingkat keparahan karies tinggi 60% (39 hipotesis 0 diterima, artinya tidak ada
anak), dan kategori tingkat keparahan hubungan antara pengetahuan ibu dengan
karies sangat tinggi 9,23% (6 anak). Uji tingkat keparahan karies gigi. Selain itu
korelasi koefisien kontingensi dilakukan dapat dilihat pula persentase pengetahuan
untuk mengetahui adanya hubungan antara ibu terhadap tingkat keparahan karies gigi
pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak (Tabel 4)
anak dengan tingkat keparahan karies gigi
(Tabel 3). Tabel 4. Tabel Silang Pengetahuan Ibu dengan
Tingkat Keparahan Karies Gigi Anak
Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Koefisien
Kontingensi Kategori Pengetahuan Ibu
Kategori Karies Pengetahuan Ibu Baik Pengetahuan Ibu Buruk
n % n %
Sangat Rendah 0 0 0 0
Rendah 0 0 0 0
Dari analisis di atas (Symmetric Sedang 20 32,7 0 0
Measures) didapatkan koefisien kontigensi Tinggi 36 59,2 3 75
(Contingency Coefficient) sebesar 0,270. Sangat Tinggi 5 8,29 1 25
Karena nilai lebih mendekati 0, maka Jumlah 61 100 4 100
49
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 4 Nomor 1, Januari-Juni 2016

BAHASAN Kota Tahuna Dalam analisa secara statistik


Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi didapatkan hasil bahwa, tidak ada
anak hubungan antara pengetahuan ibu dengan
Pengetahuan ibu tentang kesehatan tingkat keparahan karies.
gigi sangat penting karena merupakan
faktor yang penting dalam memberikan Tingkat Keparahan Karies Gigi Anak
pengaruh pada kesehatan dan penyakit gigi Tingkat keparahan karies pada anak
anak.11 Penelitian yang dilakukan di taman kanak kanak di kota Tahuna pada
Sangihe mengenai pengetahuan ibu kategori rendah sebanyak 4,61% (3 anak),
mencakup dua kategori pengetahuan yaitu kategori sedang sebanyak 35,3% (23 anak),
pengetahuan baik dan pengetahuan buruk. kategori tinggi 60% (39 anak), dan kategori
Pengetahuan ibu didasari juga oleh sangat tinggi 9,23% (6 anak).
beberapa faktor seperti: pekerjaan, tingkat Karies seringkali belum di jadikan
pendidikan, pengalaman mengasuh anak, prioritas oleh orang tua dalam menjaga
lingkungan tempat tinggal serta status kesehatan gigi anak, salah satu studi yang
ekonomi. Salah satu faktor yang jelas dilakukan oleh Puspitoningsih13 di TK
mempengaruhi yaitu lingkungan tempat Dharma Wanita Kecamatan Kemusu
tinggal responden. Lingkungan tempat Boyolali menunjukan sebanyak 64% ibu
tinggal responden termasuk dekat dengan yang menyatakan anaknya mengalami
kota yaitu Kota Tahuna. Kedekatan dengan karies gigi. Para ibu menggangap karies
perkotaan menyebabkan kesempatan bukan masalah yang serius bagi kesehatan
responden untuk memperoleh informasi gigi anak, ibu tidak pernah memeriksakan
tentang kesehatan gigi anak dari media kesehatan gigi anak ke puskesmas atau
massa, penyuluhan, atau informasi dari dokter gigi dan anak tidak di ajarkan untuk
tenaga kesehatan relatif mudah . mengosok gigi 2 kali sehari.
Informasi mengenai kesehatan gigi Karies gigi pada anak TK dikota
yang disampaikan oleh iklan pasta gigi atau Tahuna masih begitu tinggi disebabkan
sikat gigi, maupun iklan layanan masih begitu banyak faktor-faktor
masyarakat tentang pemeliharaan gigi penyebab karies yang belum menjadi
merupakan salah satu sumber informasi perhatian orang tua. Status gizi berkaitan
tentang kesehatan gigi anak yang diterima dengan makanan yang dikonsumsi oleh
ibu. Informasi yang diterima tersebut anak- anak baik itu di rumah maupun di
secara tidak sadar dapat meningkatkan lingkungan sekolah menjadi perhatian
pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi penting. Anak-anak di Sangihe di beberapa
anak. Penelitian yang dilakukan oleh tempat masih mengonsumsi beberapa snack
Sumerti di Distrik Kuta Badung tradisional Sangihe yang tergolong snack
menunjukan bahwa pengetahuan ibu juga keras dan dapat merusak gigi. Hal inilah
sangat berpengaruh pada karies yang yang menjadi salah satu perhatian mengapa
dialami oleh anak, karena pengetahuan ibu di Sangihe tingkat keparahan karies masih
itu juga berfungsi dalam praktik cukup tinggi.
pencegahan dini karies.12
Penelitian yang dilakukan di Tahuna Hubungan pengetahuan ibu tentang
menunjukan bahwa rata-rata pengetahuan kesehatan gigi anak dengan tingkat
ibu yang baik mengenai hal-hal yang di keparahan karies anak TK di Kota
tanyakan dalam kuesioner akan tetapi tidak Tahuna
mempunyai pengaruh berarti dalam Untuk mengetahui hubungan berarti
mencegah karies gigi anak dalam tabel 3 atau tidak, maka dilakukan pengujian
diuraikan bahwa TK GMIST Eklesia signifikansi. Dari hasil uji diketahui bahwa
Tahuna mempunyai kriteria tingkat signifikansi (Approx Sig) adalah 0,270
keparahan karies yang sangat tinggi di dimana nilai p lebih besar dari 0,05 maka
bandingkan dua TK lainnya yang ada di hipotesis 0 di terima, artinya tidak ada
50
Rompis, Pangamanan, Gunawan: Hubungan tingkat pengetahuan ibu ...

hubungan antara pengetahuan ibu dengan menjadi prioritas utama disebabkan


tingkat keparahan karies gigi. kurangnya sosialisasi, media juga
Dalam analisis secara statistik pemahaman tentang betapa pentingnya
didapatkan hasil bahwa, tidak ada menjaga kesehatan gigi anak yang sangat
hubungan antara pengetahuan ibu dengan berpengaruh pada masa pertumbuhan dan
tingkat keparahan karies, hal itu juga sesuai perkembangan anak
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Bahuguna di India14 yang menyatakan SIMPULAN
bahwa selain pengetahuan, yang Dari hasil penelitian dan bahasan dapat
berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak disimpulkan bahwa tidak terdapat
yaitu sikap dan kesadaran orangtua. hubungan antara pengetahuan ibu tentang
Inisiatif orang tua merupakan hal penting kesehatan gigi anak dengan tingkat
dalam upaya kesehatan gigi anak. Inisiatif keparahan karies anak TK di Kota Tahuna.
orang tua dalam hal ini berperan penting
guna upaya pencegahan penyakit gigi pada SARAN
anak juga sebagai promotif terhadap 1. Meningkatkan kerjasama antara orang
masalah kesehatan gigi yang ada. Menurut tua, tenaga pendidik dan dokter dalam
Worang15 dalam penelitian yang dilakukan menjaga kesehatan gigi anak baik itu di
pada anak prasekolah di Manado, lingkungan sekolah dan di lingkungan
pendidikan dan pengetahuan orang tua keluarga.
tidak menjamin perilaku sehari – hari anak 2. Mengadakan pemeriksaan gigi rutin
untuk merawat kesehatan gigi dan mulu serta kegiatan sikat gigi massal dan
mereka. Peran serta dan perhatian dari penyuluhan kepada orang tua tentang
orang tualah yang sangat dibutuhkan oleh betapa pentingnya menjaga kesehatan
anak usia prasekolah. gigi massal.
Masa anak merupakan dasar 3. Bekerjasama dengan instansi terkait di
pembentukan fisik dan kepribadian pada daerah untuk melakukan pengambilan
masa berikutnya. Dengan kata lain, masa data mengenai kesehatan gigi khusus-
anak-anak merupakan masa emas nya kesehatan gigi anak guna
mempersiapkan seorang individu mengha- melengkapi data-data mengenai
dapi tuntutan zaman sesuai potensinya.16 kesehatan gigi di Kabupaten Kepulauan
Jadi setiap anak berhak mendapatkan Sangihe.
perhatian dari orang tua khususnya
kesehatan gigi agar turut meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
potensi anak di masa pertumbuhan dan 1. Notoadmodjo S. Promosi Kesehatan dan
perkembangannya Ilmu Perilaku. Jakarta: Penerbit
Sangihe, merupakan salah satu Rinneka Cipta, 2007; p. 77-82.
kabupaten kepulauan di Sulawesi Utara 2. Haeriyah. Tingkat kepedulian orangtua
terhadap pemeliharaan kesehatan
yang masyarakatnya masih terbatas sarana
gigi dan mulut anak usia 6-36 bulan
dan prasarana kesehatannya. Masalah akses
di Kelurahan Tamalanrea Makasar.
ke sarana pelayanan kesehatan serta [Skripsi]. Makassar: Fakultas
kurangnya tenaga kesehatan, menjadi salah Kedokteran Gigi Universsitas
satu masalah yang belum bisa teratasi Hasanudin, 2013.
sampai saat sekarang ini. Letak geografis 3. Natamiharja J, Dwi NS. Hubungan
daerah yang terdiri dari banyak pulau yang pendidikan, pengetahuan, dan
merupakan tapal batas paling utara dari perilaku ibu terhadap status karies
NKRI juga sering menghambat tercapainya gigi balitanya. Dentika Dental
pelayanan kesehatan secara utuh dan Journal. 2010;15(1):37-41.
menyeluruh. Bagi sebagian besar 4. Badan Penelitian dan Pengembangan
masyarakat kepulauan, masalah kesehatan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar.
Departemen Kesehatan Republik
gigi khususnya kesehatan gigi anak belum
51
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 4 Nomor 1, Januari-Juni 2016

Indonesia, 2013. 10. Aisyah S. Pengaruh pola asuh orangtua


5. Susi, Bachtiar H, Azmi U. Hubungan terhadap tingkat agresivitas anak.
status sosial ekonomi orang tua Jurnal MEDTEK. 2010;2(1).
dengan karies gigi sulung pada anak 11. Jayanti CD. Hubungan tingkat pengetahuan
umur 4 dan 5 tahun. Majalah ibu tentang karies gigi dengan
Kedokteran Andalas. kejadian karies gigi pada anak TK
2012;1(36):96-104. Aisyiyah Kateguhanan Sawit
6. Solikin, Muhlisin HM, Kartinah A. Boyolali. Surakarta: Fakultas Ilmu
Hubungan tingkat pengetahuan Kesehatan Universitas
orang tua tentang kesehatan gigi dan Muhamadiyyah, 2012.
mulut dengan kejadian karies gigi 12. Sumerti NN. Faktor-faktor yang
pada anak prasekolah di TK 01 berhubungan dengan perilaku ibu
Pertiwi Karangbangun dalam deteksi dini karies gigi pada
Karanganyar. Surakarta: Program anak balita di Kecamatan Kuta
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Utara Kabupaten Badung. Jurnal
Ilmu Kesehatan Universitas Kesehatan Gigi. 2013;1(1):6.
Muhammadiyah; 2013. 13. Puspitoningsih N, Safitri W, Istiningtyas
7. Worotitjan I, Mintjelungan CN, A. Persepsi ibu tentang karies gigi
Gunawan P. Pengalaman karies TK Dharma Wanita Kecamatan
gigi serta pola makan dan minum Kemusu Boyolali. Surakarta:
pada anak sekolah dasar di desa Program Studi Keperawatan Stikes
Kiawa kecamatan Kawangkoan Kusuma Husada; 2012.
Utara, Jurnal e-Gigi (eG). 14. Bahuguna R, Jain A, Khan SA.
2013;1(1):59-68. Knowledges and attitudes of parents
8. Sari SA. Hubungan kebiasaan mengosok regarding child dental care in Indian
gigi dengan timbulnya karies gigi Population. Asian Journal of Oral
pada anak usia sekolah kelas 4-6 di Health and Allied Sciences.
SDN Ciputat 6 Tangerang Selatan 2011;1(1):9-12.
Provinsi Banten tahun 2013 15. Worang TY, Pangemanan DHC,
[Skripsi]. Jakarta: Program Studi Wicaksono DA. Hubungan tingkat
Ilmu Keperawatan Fakultas pengetahuan orang tua dengan
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, kebersihan gigi dan mulut anak di
Universitas Islam Negeri Syarif TK Tunas Bhakti Manado. e-Gigi.
Hidayatullah; 2014. 2014;2(2).
9. Bidjuni M, D’Arc AJ, Mokoagow J. Pola 16. Fadhli, Aulia. Buku Pintar Kesehatan
asuh orangtua dan karies gigi pada Anak. Yogjakarta: Pustaka
siswa kelas 5 dan 6 SD Kristen 10 Anggrek, 2010; p. 10. Available
Kotamobagu. JIK.2014;8(2). from: google.books.co.id.

52

You might also like