You are on page 1of 9

Vol. 65, No. 3, September-Desember 2016 | Hal.

90–99 | ISSN 0024-9548

Gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi


wanita sebagai profesional dan ibu rumah tangga
(The overview of female dentist’s time management as a professional
and a housewife)

Mita Juliawati1 dan Karina Friadita2


1
Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat
2
Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti
Jakarta - Indonesia

Korespondensi (correspondence): Mita Juliawati, Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Jalan
Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat, Indonesia. E-mail: mitajuliawati@yahoo.com

ABSTRACT
Background: Time problem is an important issue that often experienced by female workers,especially in dentist profession and
housewife. Undergoing the dual role requires female dentist to split proportionally between the time as professional workers and
housewives. Purpose: In connection with the above, we would like to find an overview of female dentist’s time management in
the lead role as a professional and housewife. Method: The research’s type is descriptive observational and quantitative method
using a sample of 50 female dentist working in West Jakarta’s health center (Puskesmas). The sampling technique is purposive
sampling.Data were analyzed by using statistical analyzed data. Result: Based on the results of data analysis showed that the
results overview of the perception of time is at a good point, or in other words, the female dentist can split proportionally between
time as a professional and a housewife. Conclusion: Time problem can be minimized with priority management schedules and
good time management. Some solutions to reduce the stress is spending time to take a break from the workload, relaxation with
the family, as well as a hobby.

Keywords: female dentist; dual role; time management

ABSTRAK
Latar belakang: Permasalahan waktu merupakan hal penting yang sering terjadi pada pekerja wanita, khususnya yang berprofesi
dokter gigi dan telah berkeluarga. Menjalani peran ganda tersebut mengharuskan seorang dokter gigi wanita untuk dapat membagi
waktu secara proporsional antara sebagai pekerja profesional dan ibu rumah tangga. Tujuan: Sehubungan dengan hal tersebut
ingin diketahui gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi wanita dalam mengelola waktu sebagai profesional dan ibu rumah
tangga. Metode: Jenis penelitian yang diambil ialah observasional deskriptif dengan metode kuantitatif dan menggunakan
sampel 50 dokter gigi wanita yang bekerja di puskesmas se-Jakarta Barat. Teknik pengambilan sampel ialah purposive sampling.
Data di analisis menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif. Hasil: Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa
hasil gambaran penatalaksanaan manajemen waktu bagi dokter gigi wanita dalam mengelola waktu berada pada titik baik, atau
dengan kata lain dokter gigi tersebut dapat membagi waktu secara proporsional antara sebagai profesional dan ibu rumah tangga.
Simpulan: Permasalahan mengenai manajemen waktu dapat diminimalisir dengan adanya penatalaksanaan prioritas jadwal dan
manajemen waktu yang baik. Adapun beberapa solusi untuk mengurangi stres akibat keterikatan waktu ialah dengan beristirahat
sejenak dari beban pekerjaan, relaksasi bersama keluarga, dan menyalurkan hobi.

Kata kunci: dokter gigi wanita; peran ganda; manajemen waktu


Juliawati dan Friadita: Gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi wanita sebagai profesional dan ibu rumah tangga
Jurnal PDGI 65 (3) Hal. 90-99 © 2016 91

PENDAHULUAN membagi waktu dalam mengelola kondisi peran


gandanya, baik sebagai profesional maupun
Wanita diberi kodrat memiliki rasa kasih
sebagai ibu rumah tangga, sesuai situasi yang
sayang dan nurani yang lebih dari kaum pria serta
dihadapinya.
mempunyai peran yang tidak bisa dipandang sebelah
Sehubungan dengan hal diatas maka dilakukan
mata, khususnya dalam keluarga. Seorang wanita
kajian dalam suatu penelitian perihal gambaran
yang sudah berkeluarga dan berperan sebagai ibu
manajemen waktu pada dokter gigi wanita sebagai
rumah tangga dituntut untuk memiliki waktu lebih
profesional dan ibu rumah tangga. Kajian dilakukan
untuk mengurus keluarganya. Peran wanita di era
pada dokter gigi wanita di Puskesmas se-Jakarta
kekinian telah bergeser dari peran tradisional yang
Barat. Untuk mengetahui gambaran pengelolaan
persepsinya hanya untuk melahirkan anak dan
waktu dokter gigi wanita sebagai profesional dan
mengurus rumah tangga menjadi lebih memiliki
ibu rumah tangga.
peran sosial serta dapat berkarier dalam berbagai
Penelitian ini diharapkan dapat membuka
bidang, misal politik, hukum, sosial termasuk di
perhatian masyarakat mengenai adanya kesulitan
bidang kesehatan. utamanya didukung dengan
dalam mengelola waktu yang dianggap sebagai
makin meningkatnya tingkat pendidikan wanita.
permasalahan bagi pekerja wanita, khususnya dokter
Persepsi global tentang wanita pun sudah banyak
gigi wanita, yang sudah berumah tangga. Diharapkan
berubah, dan kesempatan bagi wanita untuk
akan didapat solusi dan pencegahannya.
bekerja menjadi semakin luas. Kaum wanita dapat
Waktu adalah hal penting bagi manusia.
melebarkan potensi yang ada pada diri mereka.
Penatalaksanaan Manajemen waktu, seperti
Alasan wanita bekerja antara lain dilandasi motif
halnya manajemen sumber daya lainnya, adalah
ekonomi, keinginan membina karier, dan adanya
proses menjadikan waktu lebih produktif, dengan
kesadaran bahwa pembangunan memerlukan
mengatur apa yang dilakukan dalam waktu sebagai
tenaga kerja, baik wanita maupun pria.1
usaha untuk menggunakan waktu yang tersedia
Pengaruh wa n i t a d a l a m b e k e r j a d a p a t
agar memperoleh manfaat yang maksimal dan
menimbulkan konflik peran ganda bagi wanita
nyata.6
itu sendiri. Selain kodrat utama untuk melayani
Waktu juga merupakan sumber pendapatan
keluarga, fokus pun akan terbagi untuk bekerja.
yang awalnya kurang mendapat perhatian dan
Dalam menjalani karier, wanita mempunyai beban
tidak dimanfaatkan secara baik. Padahal, waktu
lebih dibanding pria. Pengaruh yang paling sering
merupakan sumber pendapatan yang tidak dapat
ditemui adalah pembagian waktu untuk keluarga
diganti, tidak mungkin dipinjam ataupun disimpan.
terutama bagi wanita karier, waktu merupakan hal
Ia hanya dapat dimanfaatkan secara optimal,
yang sangat krusial. Hal tersebut masuk dalam salah
atau disia-siakan oleh seseorang, organisasi atau
satu aspek yang ditimbulkan dalam konflik peran
bangsa.7 Manajemen waktu adalah mengoptimalkan
ganda.2 Bahkan wakil presiden RI, Bapak Jusuf Kalla,
penggunaan waktu, termasuk waktu luang, dengan
memberi perhatian khusus dalam penjelasannya
menggunakan manajemen waktu berarti pekerjaan
yakni akan mengurangi waktu bekerja bagi wanita
lebih efisien dan sehat. Sistem manajemen waktu
didasarkan pada kekhawatirannya akan generasi
yang sesuai dengan kebutuhan, dapat membantu
muda bangsa. Beliau menuturkan pengurangan
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu sesuai
waktu tersebut bukan bermaksud untuk membatasi
prioritas kebutuhan. .
peran perempuan di dunia kerja, namun agar wanita
Tujuh prinsip manajemen waktu agar efisien,
dapat lebih banyak memberikan perhatian untuk
yaitu:8 bertindak aktif, tentukan sasaran, prioritaskan
menyiapkan masa depan anak bangsa karena ibu
tindakan, pertahankan fokus, tetapkan tenggang,
berperan sebagai pendidik awal dalam keluarga.3
waktu yang realistis, lakukan sekarang dan jangan
Demikian pula dokter gigi wanita, baik di bidang
menunda, seimbangkan hidup.
struktural maupun fungsional, diharapkan dapat
Dokter dan dokter gigi merupakan salah satu
membagi waktu dengan bijaksana untuk karir dan
komponen utama pemberi pelayanan kesehatan
keluarga.mengingat salah satu hambatan dunia
masyarakat, berperan penting dan terkait secara
pekerjaan bagi wanita ialah adanya hambatan
langsung dengan proses pelayanan kesehatan dan
kodrati. 4 Karenanya wanita karier khususnya
mutu pelayanan yang diberikan. Ilmu pengetahuan,
yang sudah berkeluarga secara otomatis memikul
keterampilan, sikap dan perilaku sebagai kompetensi
peran ganda, baik di lingkungan kerja maupun
yang didapat selama pendidikan merupakan
keluarganya.5 Di samping itu, wanita harus pandai
Juliawati dan Friadita: Gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi wanita sebagai profesional dan ibu rumah tangga
92 Jurnal PDGI 65 (3) Hal. 90-99 © 2016

landasan utama bagi dokter dan dokter gigi untuk serta khusunya bagi wanita adalah pandangan
dapat melakukan tindakannya dalam upaya suami akan peran ganda wanita tersebut.2
pelayanan kesehatan. Keinginan seorang wanita yang telah berkeluarga
Dokter gigi, ialah individu yang memiliki izin untuk bekerja memiliki berbagai motif, hingga pada
dan kewenangan sesuai aturan perundangan akhirnya mereka harus menghadapi konsekuensi
untuk melakukan pelayanan kesehatan, khususnya sebagai wanita berperan ganda, diantaranya ialah
memeriksa dan mengobati penyakit gigi dan mulut, kebutuhan finansial, sosial relasional dan aktualisasi
dan dilakukan menurut hukum dalam pelayanan diri 11
kesehatan.9 maksudnya disini adalah bagi semua Wanita karier yang telah berumah tangga
dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter memiliki kewajiban yang harus dijalankan dalam
gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kehidupan sehari hari, maka sudah selayaknya
kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri untuk dapat mengelola waktu sebaik mungkin agar
dan diakui oleh pemerintah Republik Indonesia semua pekerjaan dalam karier dan rumah tangga
sesuai dengan peraturan perundang undangan. dapat terselesaikan dengan baik.
Dokter gigi juga merupakan tenaga inti dalam Dokter gigi wanita sama dengan profesi lain
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi pada juga memilik kesibukan cukup tinggi , utamanya
masyarakat. Dalam hal ini berarti seorang dokter dalam tugas praktiknya melayani pasien dengan
gigi juga harus dapat berfungsi sebagai pimpinan kesibukannya, terkadang kodrat sebagai ibu rumah
dan penggerak bagi terciptanya kerja tim kesehatan tangga pun tak teratasi , untuk itu seorang dokter
gigi yang efektif dan efisien. gigi wanita yang telah berkeluarga dituntut untuk
Peran dalam seni adalah kata yang menunjukkan dapat menerapkan manajemen waktu dalam hal
bahwa tingkah laku lebih melekat pada suatu profesi penyusunan prioritas agar seluruh tugas baik
tertentu dibandingkan pada orang yang menempati di kantor maupun di praktik dan tugas sebagai
posisi tersebut.7 Peran ganda yang dimaksud disini istri dapat terselesaikan dan mencapai tujuan.7
ialah peran wanita dalam dua bentuk, yaitu wanita Pembagian tugas dengan orang yang dipercayai
yang berperan di bidang domestik serta wanita amat membantu meringankan tugas sebagai wanita
karier, yang dimaksud dengan tugas domestik berperan ganda.
adalah wanita yang hanya bekerja di rumah. Sebagai dokter gigi wanita yang berperan
Menjalankan dua peran sekaligus secara tidak ganda, perlu menerapkan manajemen waktu,
langsung berdampak bagi wanita itu sendiri seperti membuat perencanaan, menetapkan
maupun bagi lingkungan dan keluarganya. Wanita tujuan jangka pendek dan panjang, membuat
dengan peran ganda dituntut untuk berhasil dalam daftar kegiatan berdasarkan skala prioritas serta
dua peran yang kadang kala bertentangan. Di rumah melakukan tugas yang penting terlebih dahulu7.
mereka dituntut untuk berperan subordinat, yaitu Mekanisme dari manajemen waktu ialah tingkah
memiliki kedudukan dibawah peran suami dalam laku khusus yang berkaitan dengan mengatur waktu,
menunjang kebutuhan keluarga dengan mengurus seperti membuat daftar kegiatan dan menyusun
suami dan anak, namun mereka dituntut pula untuk jadwal. Akan lebih mudah bagi dokter gigi wanita
mampu bersikap mandiri dan dominan di tempat yang sudah berkeluarga bila terbiasa membuat
kerja.10 target, menyeleksi, merencanakan bagaimana
Bekerja bagi wanita berdampak positif baik menggunakan waktu yang tepat meskipun mereka
bagi wanita itu sendiri maupun keluarga, beberapa harus turut berperan sebagai ibu atau istri. Sistem
manfaatnya ialah mendukung ekonomi keluarga, manajemen waktu yang sesuai dengan kebutuhan
meningkatkan harga diri, relasi yang positif dapat membantu kita menyelesaikan pekerjaan
dengan keluarga, pemenuhan kebutuhan sosial dan dalam waktu singkat.
peningkatan skill dan kompetisi.11
Peran ganda pun dapat melahirkan berbagai
konflik. Terdapat tujuh aspek konflik peran ganda, BAHAN DAN METODE
yaitu aspek pengasuhan anak, komunikasi dan Manajemen waktu adalah proses menjadikan
interaksi dengan anak dan suami atau istri, waktu waktu lebih produktif, agar mendapat manfaat
untuk keluarga,bantuan pekerjaan rumah tangga, optimal serta merupakan tatalaksana pembagian
menentukan prioritas, tekanan karier dan keluarga, waktu yang sangat penting digunakan oleh setiap
manusia, terlebih wanita yang berperan ganda.
Juliawati dan Friadita: Gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi wanita sebagai profesional dan ibu rumah tangga
Jurnal PDGI 65 (3) Hal. 90-99 © 2016 93

Kodrat wanita adalah menjadi ibu rumah tangga, pemilihan sekelompok subjek didasarkan pada
namun faktor adanya rasa mandiri dan tuntutan kriteria yang telah ditentukan oleh penulis dan
ekonomi yang kian meningkat pada beberapa disesuaikan dengan tujuan penelitian.15
wanita, mengakibatkan wanita turut berperan pula Alasan digunakannya teknik tersebut ialah
sebagai pekerja, tidak terkecuali sebagai dokter gigi. dikarenakan penulis telah menentukan kriteria
Idealnya, baik pria maupun wanita karier yang inklusi terlebih dahulu. Kriteria subjek dalam
belum ataupun sudah berumah tangga, bekerja penelitian ini adalah dokter gigi wanita dengan
sebanyak 8 jam per-hari untuk 5 hari kerja per- peran ganda yang bekerja di Puskesmas wilayah
minggunya.13 Namun sebagai dokter gigi,untuk Jakarta Barat. Sampel penelitian ini adalah 50 orang
kasus mendesak terkadang kita dituntut untuk berdasarkan teknik purposive sampling.
melayani pasien lebih dari waktu ideal tersebut. Cara kerja: 1) mendapatkan Ethical Clearance
Bahkan jika diperlukan harus siaga hingga 24 jam. dan surat izin untuk melakukan penelitian di
Tidak dipungkiri kaum wanita memang lebih lokasi terkait; 2) melakukan penjelasan lengkap
dominan menjadi dokter gigi dibandingkan kaum tentang tujuan dari kuesioner yang ada kepada
pria. Terlebih dokter gigi merupakan pekerjaan sampel dan peer (orang terdekat dengan subjek
yang membutuhkan ketelitian, kegigihan, kesabaran penelitian), kemudian meminta sampel dan peer nya
ekstra, kelembutan untuk mengayomi pasien dan untuk mengisi lembar kuesioner; 3) pengambilan
yang turut berandil penting ialah estetika, yang kuesioner. Selanjutnya, data akan di analisis dengan
memang pada umumnya dominan pada watak teknik analisis data statistik deskriptif.
wanita. Sebagai dokter gigi wanita yang khususnya Analisis data yang penulis ambil ialah
telah berkeluarga, haruslah mengambil cara tepat dilakukan menggunakan analisis statistik deskriptif
dalam membagi waktu. Karena itu, manajemen berdasarkan jenis penelitiannya. Hal tersebut juga
waktu yang efektif dan efisien diharapkan dapat dikarenakan kesimpulan tidak didasari oleh angka,
menjadi sarana dokter gigi dalam membagi waktu tetapi dengan analisis berdasarkan penyajian tabel,
atas perannya sebagai profesional dan juga ibu perhitungan mean standar deviasi dan persentase.16
rumah tangga secara bijak. Lalu data diolah menggunakan suatu pengolah data
Penelitian ini merupakan jenis penelitian berbasis software.
o b s e r va s i o n a l d e s k r i p t i f d e n g a n m e t o d e Tahapan analisis data dengan cara: a) penyebaran
pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk kuesioner kepada subjek dan peer; b) pengumpulan
melihat gambaran manajemen waktu bagi dokter data yang dilakukan di hari berikutnya; c) analisis
gigi wanita yang berperan ganda sebagai profesional data, hasil analisis data disesuaikan dengan skala
dan ibu rumah tangga yang bekerja di puskesmas likert (scoring). Skala likert merupakan alat untuk
wilayah se-Jakarta Barat. Pada studi observasional mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan seseorang
dilakukan pengamatan atau pengukuran terhadap terhadap sesuatu objek berdasarkan suatu
berbagai jenis variabel subyek penelitian menurut butir pernyataan yang telah disediakan. Skala
keadaan alamiah, tanpa berupaya melakukan Likert adalah sebuah tipe skala psikometri yang
manipulasi atau intervensi.14 menggunakan angket dan menggunakan skala yang
Pada pendekatan deskriptif, penulis hanya lebih luas dalam penelitian survey;17 d) hasil angka
melakukan deskripsi mengenai fenomena yang pencocokan akan dimasukkan ke dalam tabulasi.
ditemukan. Hasil pengukuran disajikan apa adanya, Hasil analisis akan menentukan gambaran persepsi
dikelompokkan tergantung pada sifat topik yang waktu yang dimiliki oleh sampel.
diteliti. Pada studi ini tidak diperlukan rumusan
hipotesis sehingga tidak dilakukan uji hipotesis.14
Populasi penelitian adalah dokter gigi yang HASIL
bekerja di Puskesmas wilayah Jakarta Barat. Data B e r d a s a r k a n d a t a ya n g d i t e r i m a dari
diambil dari bulan November 2015 sampai dengan kuesioner yang telah disebarkan kepada subjek,
Desember 2015. maka didapatkan hasil bahwa subjek memiliki
Sampel penelitian adalah dokter gigi wanita yang karakteristik yang bervariasi, yaitu usia, jenis
telah berkeluarga dan bekerja di instansi kesehatan pekerjaan, telah mempunyai anak atau belum, dan
wilayah Jakarta Barat. Teknik pengambilan sampel pendidikan terakhir. Karakteristik subjek penelitian
yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu digambarkan dalam tabel di bawah ini:
Juliawati dan Friadita: Gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi wanita sebagai profesional dan ibu rumah tangga
94 Jurnal PDGI 65 (3) Hal. 90-99 © 2016

Tabel 1. Karakteristik subjek berdasarkan usia orang terdekat (peer) berkisar antara 0,437 sampai
Usia Frekuensi Persentase
0,724. Berdasarkan uji validitas didapatkan 5 item
< 21 thn 0 0% yang tidak valid pada kuesioner menurut dokter
21 – 30 thn 0 0% gigi wanita sementara bagi kuesioner menurut peer
31 – 40 thn 9 18% didapatkan hasil semua pernyataan ialah valid.
41 – 50 thn 16 32% Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
51-60 thn 25 50% One-Sample Kolmogorav-Smirnov Test. Tes Kolmogrov
>60 thn 0 0% Smirnov digunakan agar mengetahui apakah
Total 50 100% distribusi nilai dalam sampel sesuai dengan
distribusi teoritis tertentu. Kegunaan dari uji
normalitas ialah untuk mengetahui penyebaran data
Tabel 2. Karakteristik subjek berdasarkan jenis pekerjaan
terdistribusi secara normal atau tidak.
Jenis pekerjaan Frekuensi Persentase Penulis membagi kategori penatalaksanaan
Fungsional 0 0% manajemen waktu bagi dokter gigi wanita menjadi
Struktural 4 8% 3 kategori yaitu buruk, sedang, dan baik. Hal ini
Fungsional dan 46 92% bertujuan menempatkan individu kedalam kelompok
Struktural
yang terpisah secara berjenjang berdasarkan sesuatu
Total 50 100%
yang dapat diukur. 16 Teknik yang digunakan dalam
menentukan kategorisasi dalam penelitian ini dengan
Tabel 3. Karakteristik subjek berdasarkan telah memiliki anak/ menggunakan kategorisasi berdasarkan ordinal
belum (jenjang).Selanjutnya didapatkan perhitungan
melalui rumus tersebut:
Anak Frekuensi Persentase
Sudah 48 96%
Belum 2 4%
Tabel 5. Kategorisasi penatalaksanaan waktu menurut dokter
Total 50 100% gigi wanita

Persepsi Waktu Rumus Hasil


Tabel 4. Karakteristik subjek berdasarkan pendidikan akhir
Buruk X < (µ-1,0 σ) X < 30,33
Pendidikan Akhir Frekuensi Persentase Sedang (µ-1,0 σ) ≤ X <(µ+1,0 σ) 30,33 ≤ X < 47.67
S1 42 94% Baik (µ+1,0 σ) ≤ X 47,67 ≤ X
S2/Spesialis 8 16%
S3 0 0%
Tabel 6. Kategorisasi penatalaksanaan waktu dokter gigi wanita
Total 50 100%
menurut peer

Penelitian ini menggunakan teknik try-out (uji Persepsi Waktu Rumus Hasil
coba), dengan 30 data pertama yang didapat dari Buruk X < (µ-1,0 σ) X < 11,67
subjek kuesioner untuk menguji validitas dan Sedang (µ-1,0 σ) ≤ X <(µ+1,0 σ) 11,67 ≤ X < 18,33
reliabilitas. Pengukuran reliabilitas dilakukan Baik (µ+1,0 σ) ≤ X 18,33 ≤ X
dengan mengukur korelasi antar jawaban 17 .
Suatu variabel diakatan reliabel jika memberikan Penyebaran data dilaksanakan pada Puskesmas
nilai Alpha Cronbach> 0,60. Diantara 18 item pada se-Jakarta Barat dan diberikan kepada dokter gigi
kuesioner untuk dokter gigi wanita, didapatkan hasil wanita dengan peran ganda dan juga beserta orang
hitung reliabilitas ialah 0,649 yang berarti responden terdekatnya (peer) dari bulan November hingga
terpercaya untuk menjadi sampel dalam kuesioner. Desember 2015. Tabel berikut ialah hasil dari data
Sedangkan dari 5 item pada kuesioner untuk peer yang telah terkumpul secara keseluruhan bagi
didapatkan hasil reliabilitas 0,690 yang juga berarti dokter gigi wanita yang berperan ganda.
responden terpercaya untuk menjadi sampel dalam Dengan menggunakan teknik kategorisasi
kuesioner tersebut. Sebelum pengujian reliabilitas, ordinal yang digunakan sebelumnya, di dapatkanlah
kita menggunakan Pearson Product Moment untuk 3 kategori persepsi waktu bagi dokter gigi wanita
uji validitas terlebih dahulu17. Hasil data berkisar yang berperan ganda dengan rentang skor yaitu
antara skor 0,070 sampai 0,535 bagi kuesioner untuk antara 13-65. Berdasarkan hasil perhitungan
dokter gigi wanita, dan skor bagi kuesioner untuk nilai rata rata (mean) persepsi pengelolaan waktu
.
Juliawati dan Friadita: Gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi wanita.sebagai profesional dan ibu rumah tangga
Jurnal PDGI 65 (3) Hal. 90-99 © 2016 95
3.
3. Kepunyaan
Kepunyaan Anak
Anak
menurut dokter gigi wanita ialah 49,42. Sementara
untuk hasil perhitungan nilai rata rata (mean)
persepsi pengelolaan waktu menurut peer ialah
bahwa dokter gigi wanita yang berperan ganda di Puskesmas se-Jakarta Barat
19,86.bahwa
Kedua hasil
dokter tersebut
gigi mengindikasikan
wanita yang berperan ganda di Puskesmas se-Jakarta Barat
bahwa
tergolong dapat dokter
mengelola gigi
waktu wanita
secara baikyang berperan
dan proporsional
tergolong dapat mengelola waktu secara baik dan ganda
sebagai dokter
proporsional
gigi danAnak
sebagai Sudah
dokterPunya
juga
gigi dan juga
Sudah Punya Anak
sebagai di Puskesmas
ibu rumah tangga. se-Jakarta Barat tergolong dapat
sebagai ibu rumah tangga. Belum Punya Anak
mengelola waktu secara baik dan proporsional Belum Punya Anak
sebagai dokter gigi dan juga sebagai ibu rumah 47 47.5 48 48.5 49 49.5 50
tangga. 1. USIA
1. USIA
47 47.5 48 48.5 49 49.5 50
Gambar
Gambar . Hasil
3. 3Hasil nilainilai rata-rata
rata-rata kategorisasi
kategorisasi kepemilikan
kepemilikan (kepunyaan) anak.
Gambar 3. Hasil nilai rata-rata kategorisasi
. kepemilikan (kepunyaan) anak.
(kepunyaan) anak

Hasil nilai rata rata pada kategorisasi kepemilikan (kepunyaan) anak tergolon
Hasil Hasil nilairata
nilai rata ratapada
rata pada kategorisasi
kategorisasi kepemilikan
kepemilikan (kepunyaan) anak tergolon
51-60 51-60
(kepunyaan)
mengelola waktu secara anak
baiktergolong dapat
dan proporsional mengelola
sebagai dokterwaktu
gigi dan juga sebagai ibu
mengelola waktu secara baik dan proporsional sebagai dokter gigi dan juga sebagai ibu
41-50 41-50 tangga. secara baik
Nilai rata rata dan proporsional
tertinggi didapatkan padasebagai dokter
kelompok yang gigi
telah mempunyai anak
tangga. Nilai rata rata tertinggi didapatkan pada kelompok yang telah mempunyai anak
dan juga sebagai ibu rumah tangga. Nilai rata rata
jumlah 49,48 sementara nilai rata rata terendah didapatkan pada kelompok yang belum mem
31-40 31-40 jumlah 49,48 sementara
tertinggi nilai rata rata
didapatkan terendah
pada didapatkanyang
kelompok pada kelompok
telah yang belum mem
anak dengan jumlah 48,00.
mempunyai
anak dengan anak dengan jumlah 49,48 sementara
jumlah 48,00.
47.5 47.5 48 48 48.5 48.5 49 49 49.5 49.5 50 50 50.5 50.5
nilai rata rata terendah didapatkan pada kelompok
yang belum mempunyai anak dengan jumlah
Gambar 1. Hasil
1.
Gambar
Gambar Hasil nilairata-rata
1. nilai
Hasil rata-rata
nilai kategori
kategori
rata-rata usia.
usia.
kategori usia. 4.
4. Jenis
Jenis Pendidikan
Pendidikan
48,00.
Hasil Hasil Hasil
nilai rata nilai
nilairata
rata ratarata
pada padarata
kategori pada
kategori kategori
usia, usia, usia,tergolong
responden
responden responden
tergolong dapatdapat mengelola
mengelola waktu
waktu secara
secara
tergolong dapat mengelola waktu secara baik dan
baikproporsional
baik dan dan proporsional sebagai
sebagai dokterdokter
gigi gigi dan juga
dan juga sebagai
sebagai ibu rumah
ibu rumah tangga.
tangga. NilaiNilai
ratarata
ratarata
proporsional sebagai dokter gigi dan juga sebagai ibu
tertinggi
tertinggi didapatkan
rumah
didapatkan pada pada kelompok
tangga.
kelompokNilai usia 41-50
usia rata
41-50 rata tahun dengan
tahuntertinggi
dengan jumlah 50,19
didapatkan
jumlah 50,19 sementara
sementara nilainilai
ratarata
ratarata
terendah
terendah pada
didapatkan kelompok
didapatkan
pada kelompok usia
pada kelompok 41-50
umurumur tahun
31-4031-40
tahuntahundengan
dengan
dengan jumlah
jumlah
jumlah 48,44. S2/spesialis
48,44. S2/spesialis
50,19 sementara nilai rata rata terendah didapatkan
S1
pada kelompok umur 31-40 tahun dengan jumlah S1
48,44. 2. Jenis
2. Jenis PekerjaanPekerjaan 48 48.2 48.4 48.6 48.8 49 49.2 49.4 49.6 49.8
48 48.2 48.4 48.6 48.8 49 49.2 49.4 49.6 49.8
Gambar 4. Hasil nilai rata-rata kategori jenis pendidikan.
Gambar
Gambar . Hasil
4. 4Hasil nilai
nilai rata-rata
rata-rata kategori
kategori jenis jenis pendidikan.
pendidikan.

Hasil Hasil nilai


nilai rata ratarata
padarata padajenis
kategori kategori jenis pendidikan
pendidikan tergolong dapat mengelola waktu
Hasil nilai rata rata pada kategori jenis pendidikan tergolong dapat mengelola waktu
struktural baik dan tergolong
proporsionaldapatsebagaimengelola waktu
dokter gigi dan secaraibubaik
juga sebagai rumah tangga. Nilai r
struktural baik dan proporsional sebagai dokter gigi dan juga sebagai ibu rumah tangga. Nilai r
dan proporsional sebagai dokter gigi dan juga
tertinggi didapatkan pada kelompok pendidikan akhir S1 dengan jumlah 49,57 sementara n
fungsional dan struktural tertinggisebagai
didapatkanibu rumah
pada tangga.
kelompok Nilaiakhir
pendidikan rataS1
rata tertinggi
dengan jumlah 49,57 sementara n
fungsional dan struktural rata terendah didapatkan pada kelompok pendidikan akhir S2/spesialis dengan jumlah 48,63
didapatkan pada kelompok pendidikan akhir
rata terendah didapatkan pada kelompok pendidikan akhir S2/spesialis dengan jumlah 48,63
48.5 49 49.5 50 50.5 51
48.5 49 49.5 50 50.5S1 dengan jumlah 49,57 sementara nilai rata rata
51
Gambar22.
Gambar Hasil nilai
. Hasil nilai rata-rata
rata-rata kategorisasi
kategorisasijenis pekerjaan.
jenis pekerjaan. terendah didapatkan pada kelompok pendidikan
Gambar 2. Hasil nilai rata-rata kategorisasi jenis pekerjaan. akhir S2/spesialis dengan jumlah 48,63.
10
Pada kuesioner dokter gigi10wanita, terdapat
Hasil Hasil
nilai ratanilai rata kategorisasi
rata pada rata padajenis kategorisasi jenis dapat mengelola
pekerjaan tergolong waktu
Hasil nilai rata rata tergolong
pekerjaan pada kategorisasi
dapat jenis pekerjaan 4 pernyataan
tergolong dapat mengelola waktu yang tidak valid saat dilakukan
secara baik dan proporsional sebagai doktermengelola
gigi dan jugawaktu
sebagai secara
ibu rumah tangga. Nilai rata rata
secara baik danbaik dan proporsional
proporsional sebagai doktersebagai
gigi dan dokter gigiibu
juga sebagai dan jugatangga. Nilai rata rata data dengan uji validitas. Namun
rumah pengolahan
tertinggi didapatkan pada kelompok struktural dengan jumlah 50,50 sementara
sebagai ibukelompok
rumah struktural
tangga. Nilai penulis
nilai ingin meneliti pernyataan tersebut lebih
rata rata
ertinggi didapatkan pada denganrata rata50,50
jumlah tertinggi
sementara nilai rata rata
didapatkan pada kelompok struktural dengan
terendah didapatkan pada kelompok struktural dengan jumlah 49,33. lanjut, guna mendapatkan informasi yang lebih
erendah didapatkan pada kelompok struktural dengan jumlah 49,33.
jumlah 50,50 sementara nilai rata rata terendah mumpuni dari responden.
9
didapatkan pada kelompok
9 struktural dengan
jumlah 49,33.
Juliawati dan Friadita: Gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi wanita sebagai profesional dan ibu rumah tangga
96 Jurnal PDGI 65 (3) Hal. 90-99 © 2016

PEMBAHASAN beragamnya jenis pekerjaan dapat menimbulkan


beban pekerjaan yang lebih tinggi 20, sehingga
Dari hasil penjabaran data kuesioner diatas,
pembagian waktu sering dirasa kurang maksimal.
dapat disimpulkan terdapat gambaran bahwa
Kemudian berdasarkan kepemilikan (kepunyaan)
dokter gigi wanita yang berperan ganda dan bekerja
anak, didapatkan hasil rata-rata (mean) tertinggi
di Puskesmas se-Jakarta Barat dapat mengelola
pada subjek yang telah memiliki anak. Seseorang
waktu sebagai dokter gigi dan juga sebagai ibu
yang telah memiliki anak akan menghadapi proses
rumah tangga dengan baik. Hasil yang didapat ialah
pendewasaan yang lebih daripada yang belum.
dengan rata-rata (mean) keseluruhan 49,42.
Anak merupakan sumber kebahagian orang tua.
Hasil kuesioner menurut orang terdekat (peer)
Rasa penat dan lelah karena pekerjaan serasa hilang
pun turut mendukung pernyataan tersebut, dengan
ketika pulang kerumah dan dapat bercengkrama
hasil pencapaian mean 19,86. Hasil mean dari
dengan anak. Mempunyai anak membuat orangtua
keseluruhan kuesioner menunjuk pada tingkatan
menjadi lebih matang, serta lebih bertanggung
persepsi pengelolaan waktu yang baik, yaitu
jawab.21 Kematangan jiwa tersebut menghasilkan
berdasarkan penghitungan menggunakan teknik
orangtua yang lebih bijaksana dalam mengelola
kategori jenjang (ordinal)16, berada pada jenjang
waktunya dengan baik untuk kebutuhan pekerjaan
diantara 47,67-65,00 bagi kuesioner A (untuk dokter
maupun keluarga, khususnya bagi sang anak.
gigi wanita), dan 18,33 – 25,00 bagi kuesioner B
Karakteristik selanjutnya ialah pendidikan subjek,
(untuk peer).
dimana didapatkan rata-rata (mean) tertinggi pada
Dari hasil analisa karakteristik dengan mean
subjek dengan pendidikan Strata-1 dibandingkan
tertinggi didapatkan hasil pada karakteristik usia 41-
dengan Strata-2. Asumsinya adalah semakin tinggi
50 tahun adalah kelompok usia yang tertinggi dalam
pendidikan pada umumnya berdampak pada
hal mengelola waktu. Hal tersebut disebabkan pada
semakin tingginya tingkat pekerjaan yang didapat,
usia tersebut seseorang akan mencapai kematangan
dan mengakibatkan kesibukan tersendiri yang pada
pribadi sehingga dapat lebih bijaksana dalam
akhirnya akan berakibat pada pengelolaan waktu
menjalani kehidupannya.
bagi keluarga yang cenderung menjadi kurang
Hasil tersebut pun sejalan dengan sebuah
berkualitas.
penelitian yang menyatakan pada usia 41-50 tahun
Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa
ialah usia dengan tingkat stres paling rendah,
dokter gigi wanita yang berperan ganda dan
dikarenakan lebih memiliki kemampuan untuk
bekerja di Puskesmas se-Jakarta Barat telah dapat
mengendalikan stres. Pekerja dengan umur lebih
menerapkan manajemen waktu dengan cukup baik
tua akan semakin menunjukkan kematangan jiwa, 6
hal ini buktikan dengan hasil grafik keseluruhan
semakin mampu berfikir rasional, dan semakin
dimana persepsi dokter gigi wanita dalam mengelola
mampu mengendalikan emosi.18
waktu sebagai dokter gigi dan ibu rumah tangga
Berdasarkan kuesioner yang penulis berikan
berada pada titik baik. Hal tersebut turut didukung
kepada subjek, didapatkan hasil rata-rata (mean)
dengan hasil pernyataan tambahan yang diajukan
terendah pada karakteristik usia dengan rentan
kepada subjek yang mayoritas mengungkapkan
31-40 tahun. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
bahwa dapat mengelola waktu dengan baik sebagai
Sutarto yang menunjukkan bahwa subjek dengan
istri, ibu dan juga wanita karier
usia dibawah 40 tahun relatif lebih mengalami
Namun dari hasil pernyataan tambahan lainnya,
tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan
mayoritas dokter gigi mengungkapkan bahwa
subjek berusia diatas 40 tahun.19
kesulitan untuk menentukan prioritas antara
Selanjutnya pada karakteristik jenis pekerjaan,
pekerjaan dan rumah tangga ketika tuntutan
didapatkan hasil jenis struktural dengan rata-rata
tersebut hadir bersamaan.Hal tersebut merupakan
(mean) tertinggi. Hal tersebut dapat dikarenakan
salah satu faktor penyulit untuk mengelola waktu
dokter gigi dengan jenis pekerjaan struktural hanya
secara proporsional. Menentukan prioritas ialah hal
bekerja di satu bidang saja yaitu hanya di instansi
yang tidak mudah. Tak jarang seseorang salah dalam
pemerintahan, tidak perlu membagi konsentrasinya
menentukan prioritas pada jadwalnya. Disinilah
untuk bekerja diluar contohnya untuk berpraktik.
aspek manajemen waktu kembali dibutuhkan dalam
Secara otomatis, pembagian waktu untuk keluarga
hal penyusunan prioritas agar seluruh tugas, baik
pun akan lebih seimbang dengan pembagian waktu
pekerjaan maupun rumah tangga dapat terselesaikan
pekerjaan. Tingkatan stres akan pengaturan waktu
dan mencapai tujuan.7 Tujuan dapat dicapai dengan
serta beban pekerjaan pun berkurang. Jumlah dan
Juliawati dan Friadita: Gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi wanita sebagai profesional dan ibu rumah tangga
Jurnal PDGI 65 (3) Hal. 90-99 © 2016 97

menetapkan prioritas mana yang didahulukan dari wanita yang bekerja di Puskesmas se-Jakarta Barat
sekian banyak kewajiban yang ada. Baik urusan dalam mengelola waktu sebagai profesional dan ibu
pekerjaan maupun rumah tangga dapat berjalan rumah tangga berada pada titik baik. Kesimpulan
serasi jika kita dapat menentukan prioritas masing- ini turut di dukung oleh hasil kuesioner yang juga
masing berdasarkan waktu. Karena itulah hubungan diberikan kepada orang terdekat subjek (peer) yang
waktu dan prioritas amatlah erat. juga menunjukkan hasil yang signifikan dengan
Menjalankan peran ganda memang tidaklah hasil kuesioner subjek.
mudah. Wanita dengan peran ganda dituntut untuk Namun demikian, dari hasil data menunjukkan
berhasil dalam dua peran yang bertentangan. Di bahwa tak dipungkiri jika permasalahan waktu
rumah mereka dituntut untuk berperan dalam memang merupakan hal yang sangat pelik yang
menunjang kebutuhan keluarga dengan mengurus tak jarang membuat konflik diantara lingkungan
suami dan anak, namun di tempat kerja mereka pekerjaan dan keluarga, tetapi dengan adanya
dituntut untuk mampu bersikap mandiri dan penatalaksanaan prioritas jadwal yang baik dan
dominan.10 Dengan adanya manajemen waktu yang juga manajamen waktu yang cermat akan dapat
baik mampu membawa kearah tercapainya tujuan meminimalisir hal tersebut. Adapun solusi terbaik
hidup yang telah ditetapkan oleh individu yang menurut subjek untuk menghindari konflik berlanjut
bersangkutan.22 dan tentunya mengurangi stres akibat pekerjaan
Hasil tersebut diatas juga sejalan dengan ialah mengambil istirahat sejenak dari segala beban
hasil penelitian Kholisa pada tahun 2011 yang pekerjaan. Pilihan selanjutnya ialah secara berkala
mengungkapkan bahwa jika tingkat penatalaksanaan melakukan kombinasi dalam pekerjaan juga secara
waktu tergolong tinggi, seseorang akan mampu rutin menyempatkan diri relaksasi atau penyegaran
menggunakan waktu dengan produktif, efektif, dan bersama orang terdekat misalnya keluarga, dengan
proporsional.23 berpiknik atau bertamasya. Menyalurkan hobi pun
Sebagai wanita berperan ganda, masalah merupakan suatu hal positif yang subjek favoritkan
mengenai gambaran pengelolaan waktu yang untuk menghilangkan jenuh akibat keterikatan oleh
seimbang adalah masalah umum yang sering waktu.
ditemui dan tak jarang menjadikan konflik tersendiri Sebagai saran, berdasarkan hasil penelitian,
bagi pekerjaan dan juga keluarga. Namun dengan analisis data, dan kesimpulan diatas, disarankan bagi
manajemen waktu yang baik, hal tersebut dapat subjek penelitian yaitu dokter gigi yang berperan
diminimalisir. Sejalan pula dengan hasil penelitian ganda, agar dapat mengelola waktunya sebaik
oleh Elsa Narulita dkk pada tahun 2009, yang mungkin antara pekerjaan dengan keluarga.
mengemukakan bahwa semakin tinggi manajemen Tidak dipungkiri pekerjaan sebagai dokter
waktu yang di anut, semakin rendah permasalahan dan dokter gigi merupakan pekerjaan yang tidak
antara pekerjaan dengan keluarga yang mungkin mudah dan tentunya cukup menyita waktu bersama
terjadi pada wanita pekerja.24 Dalam hal ini dapat keluarga
ditarik silogisme bahwa seorang dokter gigi yang Disarankan agar subjek menggunakan kaedah
memiliki manajemen waktu yang baik, akan manajemen waktu agar dapat menyeimbangkan
berperilaku dan bertindak kepada hal yang lebih pembagian waktu bagi pekerjaan, keluarga, dan
memanfaatkan waktu, sehingga dapat tercapailah juga yang tak kalah pentingnya ialah waktu untuk
gambaran pengelolaan waktu yang baik sebagai diri pribadi. Penentuan jadwal prioritas juga
profesional maupun ibu rumah tangga. merupakan salah satu cara terbaik untuk memilah
Dari pernyataan tambahan yang diajukan, pekerjaan demi memanfaatkan waktu yang ada.
subjek memilih untuk menyalurkan hobi sebagai Diharapkan kepada instansi yang bersangkutan
solusi stres akibat pengaturan waktu. Adapun dalam hal ini ialah Puskesmas, untuk mampu
solusi lain yaitu beristirahat dari semua pekerjaan memberikan pemahaman dan perhatian akan
dan berkumpul bersama keluarga dengan kualitas pentingnya gambaran persepsi manajemen
yang baik merupakan solusi alternatif lainnya yang pengelolaan waktu yang seimbang, dimana dapat
dipilih oleh subjek. meminimalisir konflik yang mungkin terjadi pada
Berdasarkan pembahasan di atas dapat subjek sehingga tidak berdampak negatif pada
disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan pekerjaanya di instansi terkait.
gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi
Juliawati dan Friadita: Gambaran manajemen waktu bagi dokter gigi wanita sebagai profesional dan ibu rumah tangga
98 Jurnal PDGI 65 (3) Hal. 90-99 © 2016

DAFTAR PUSTAKA 12. Walgito B. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi


Offset; 2004. h. 87.
1. Kartini K. Bimbingan dan dasar dasar pelaksanaan 13. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
teknik petunjuk praktis Vol. 3 No. 2.. Jakarta: Rajawali Republik Indonesia. Nomor Kep. 102/MEN/VI/2004.
dan UKSW; 1985. 14. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi
2. Sekaran U. Dual career families. San Fransisco: Josey penelitian klinis. Edisi ke-5. Jakarta: Sagung Seto;
Bass Publishers; 1983. 2014.
3. Rastika I. Wapres ingin jam kerja pegawai perempuan 15. Sugiyono. Metode penelitian bisnis (pendeketan
dikurangi dua jam. Jakarta: Kompas Gramedia; kuantatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta;
2014. Diambil dari: http://nasional.kompas.com/ 2009.
read/2014/11/25/12273031/Wapres.Ingin.Jam.Kerja. 16. Azwar S. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pegawai.Perempuan.Dikurangi.Dua.Jam. Diakses 17 Pelajar; 2006.
September 2015. 17. Ghozali I. Aplikasi analisis multivariat dengan program
4. Listyowati F. Konflik peran ganda pada wanita bekerja. SPSS. Ed. Ke-5. Semarang: Universitas Diponegoro;
Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada; 2011.
2000. 18. Russeng SS, Saleh LM, Usman M. Stres kerja pada perawat
5. Susanto. Analisis pengaruh konflik kerja-keluarga di instalasi rawat inap rumah sakit Dr. Tadjuddin Chalid
terhadap kepuasaan kerja pengusaha wanita di Kota Makassar. Makassar: Universitas Hassanudin; 2007.
Semarang. Jurnal Aset 2009; 12(1): 75-85. 19. Wijono S.Pengaruh kepribadian tipe A dan peran
6. Veronica SR. Hubungan antara manajemen waktu terhadap stres kerja manajer madya. Vol. 8. Salatiga:
dengan konflik peran pada wanita karier yang sudah Insan; 2006.
menikah. Jakarta: Fakultas Psikologi UNIKA Atma Jaya; 20. Munandar AS. Stres dan keselamatan kerja psikologi
2005. industri dan organisasi. Depok: Universitas Indonesia;
7. Jawwad MA. Manajemen waktu. Jakarta: PT. Syaamil 2001.
Cipta Media; 2004. 21. Siregar FA. Pengaruh nilai dan jumlah anak pada
8. Yager J. Creative time management fot the new keluarga terhadap norma keluarga kecil bahagia dan
millenium. Stamford: Hanncroix Creek Books-inc; sejahtera (NKKBS). Medan: USU Digital Library; 2003.
2005. 22. Gie TL. Strategi hidup sukses. Yogyakarta: Liberty;
9. Yuwono ID. Memahami berbagai etika profesi & 1996.
pekerjaan. Jakarta: Pustaka Yustisia; 2011. 23. Kholisa N. Journal of social and industrial: hubungan
10. Suryadi DS, Wirawan MP. Gambaran konflik emosional manajemen waktu dengan efektivitas kerja karyawa.
perempuan dalam menentukan prioritas peran ganda. Semarang: Universitas Negeri Semanrang; 2012.
Psikologi “ARKHE ” Journal 2004; 9(1): 11–22. 24. Narulita E, Wirawan YG, Utami DS. Hubungan Antara
11. Rini JF. Wanita bekerja. 2002. Team E-psikologi. Diambil manajemen waktu dengan work-family conflict pada
dari: http://www.e-psikologi.com/masalah/stres. Diakses wanita yang bekerja. Yogyakarta: Universitas Islam
24 September 2015. Indonesia; 2009.

You might also like