You are on page 1of 16
ETIKA KESEHATAN | Pea tae arte NC ae SUPE CC TUM VASO Pease hy ice ‘memulihkankesehatan baikperoran Untuk menjalankan fungsi kegiatan pelayanan kesehatan itu, di Indonesia saat ini terdapat 29 organisasi profesi Kesehatan; mulai da‘ tkatan Dokter Indonesia (IDI) hingga Asosiasi Refraksi Optisien. Semua profesi tersebut dalam menjalenkan profesinya, pengemban profesi_ teleh mempunyai kode etik profesi yang harus dipedomani, Meskioun struktur dan filosofi etik profesi di bidang Kesehatan umumnya tidak jauh berbeda, namun dalam kode etik setian profesi ‘terdapat ketentuan yang memuat tentang kewajiban umum, kewajiban terhadap asien, kewajiban_terhadap teman sejawat dan kewajiban tertadap diri sendiri yang lebih spesifik untuk profesinya masing-masing. Sudah selayaknya, setiap profesi berbuat dan bertindak dalam kerangka etika profesi mengacu kepada kode etik profesinya tersebut. Dengan mengamalkan kode etik profesi dalam memberikan pelayanan Kesehatan kemungkinan berbenturan dengan konsumen (pasien/ Klien) dapat dihinderi, Begitu juga konflik intra dan antar profesi dapat dicegah. Dalam kerangka itulah bukuini hadir dihadapan pembaca, yang ditujukan bagi segenap profesi kesehatan. Namun tentunya, tidak tertutup peluang bagi siapa saja yang ingin mengetahui ; Bekerjasama Panarbit Deeps (€V BUD| UTAMA) 2380 I Gang oe, Oro, Srconotan, Neal Sen 4 fara in 9. ogyatr 55381 | “open (0274) 4535407 Enal=copebtsn@ymaicon {reornnta ome rr} ene Etika Profesi Kesehatan Prof. Dr. dr. Eryati Darwin, PA (K), dkk. Editor Ahli Dr. dr. Hardisman, M.HID., Dr.PH. > deepublish |= Il Elang 3, No3, Drono, Sardoncharjo, Ngegik Sleman Tieliueang Kon 9,4~ Yoavakara 55581 “Telp/Faks: (0274) 4533427 Hotline: 0890-2316-8088 Website: wwoedeepublish.cold Evanals deepublich@ymailcom, Katalog Dalam Terbitan (SDT) DARWIN, Exyati Fina Profest Kesehatan foleh Bayati Danwin, dlk—1L1, Cet. Yogyakarta Decpublish, Maser 2014 xi, 152 Mm, 20cm ISBN 978-602-280-220-4 1, Hida Protest Eo Ds. de, Haris Destin cover: Heslambasg Rabmadhani ea Fatein Tegan Peoatiletak PENERBIT DEEPUBLISH (Goup Penerbitan CY BUDI UTAMA) “Angora IKAPL (076/D1Y/2012) cee ye RECS eog ing nae mown sjeemablan, memforakopi, ara mnemperbanyalesebagian atau scharuh isi b fap in tetas dar Penesdit Daftar Isi ‘Kata Pengamtar srneemeneneneneie Daftar si. Kontributor.... BAB1 _Falsafah dan Kode Etik Kedokteran .. Pendahuluan .. Falsafah Etika fs Etika Profesi Kedokteran....... ‘Sumpah Dokter Kode Btik Kedokteran Pelanggaran Bika Kedoktera Kepustakaai BAB2 _Etika Kedokteran Gigi Pendahuluan.... Kode Btik Kedokteran Gigi Indonesia ..eunnnnsn26 Penutup... aap KEpUStARARI .ccsnsssetneenntsnn dae BAB3 _Etika Profesi Bidan.... Pendahuluan., Kode Btik Bidan. Kepustakaan. Kata Pengantar serene BAB3 Daftar Isi Pendahuluan ..., Falsafah Bui H Etika Profesi Kedokteran wets Sumpah Dokter Kode Btik Kedokteran ... Pelanggaran Btika Kedokteran.... 5 Kepustakaan. A 21 Pendahuluan Kode Btik Kedokteran Gigi Indonesia Penutup Kepustakaan, Etika Profesi Bidat...scsssssssssssssssssesssersssseueeeien dD Pendabuluan, Kode Etik Bidan, Kepustakaan ix BAB4 BABS BABG BABT Spirit Caring Sebagai Landasan Etika Keperawatan e.mne Pendabuluan.... Kedudukan Etika pada Profesi Keperavatan...n.. Caring Sebagai Bagian Perwujudan Etika Profesi.. Penutup Kepustakaan.. Etika Profesi Apoteker . Pendahuluan 59 Prinsip Dasar Didalam Etika Profesi sre 60 Etika Profesi Apoteker Kode Etik Apoteker Indonesia... Kewajiban Apoteker terhedap Sejawat Petugas Kesehatan Lain 72 Kesimpulan nu B Kepustakaan... 7s ‘Btika Profesi Kesehatan Masyarakat... Pendahuluan.... Kode Btik Profesi Kesehatan Masyarakat.....0...79 Kesimpulan.. Kepustakaan seen ‘Tantangan Kode Etik Kesehatan “Masyarakat. Latar Belakang.. ~~ | ee BABS BABS Indeks Pentingnya Kode Prinsip Praktik Etika Kesehatan Masyarakat. Tujuan adanya Kode Etik Kode Etik Keschatan Masyarakat Merupakan Dokumen Hidup..... les. Prinsip Etik Individu Penelitian Kesehatan Masyarakat Kesehatan Masyarckat Kesimpular Kepustakaan.. Etika Profesi Kesehatan Lingkungan .. Pendahuluan, Etimologi dan Epistimologi Etika. Standar Profesi Sanitarian ...ssissens Ruang Lingkup Kompetensi Sanitarian...... Kode Etik Sanitarian/Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia. Kepustakaan Etika Profesi Gi Pendahuluan. Prinsip-Prinsip Kode Btik..... Kode Btik Alli Gizi sous 138 Kesimpulan.. cot sonee 43 ace 145 151 xi Etika Profesi Kesehatan. MKEK+IDI (2012) Kode tite Kedokseran Indonesia, Sakarte: IDI Morrison, E. E. (2008) Health Care Bhies: Critical Issues for the Dist Century 2nd ed., New York: ones & Bartlett Publishers. Nasution, B.J. (2008) Mukum Kesehatan: Pertanggungjawaban Dokter, Jakarta: Rineka Cipta. Paola, F. A Walker, R. and Nixon, L. L. 2009) Medical Ethics ‘and Humanities, New York: Jones & Bartlett Publishers. Pemerintah Republik Indonesia (2004) Undang-Undang pe Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Prakti Kedokteran, Jakarta: Pemerintah RI Pemerintah Republik Indonesia (2009) Undang-Undang No.36 tain 2009 tentang Kesehatan, Jakarta: Pemerintah RI. nack-Mayer, A.J. (2009). Practical Ethics for Rogers, W.A., Brau fe General Practice. 2nd edition. Oxford: Oxford Univ Press. Gamil, R.S, (2001) Etika Kedokteran Indonesia, Jakarta: Yayason Bina Pustaka Sarwono Pr rawiroharjo. Setiawan, T.H.1. dan Maramis WF. (1990) Etik Kedokteran: Pedoman Dalam Mengambil Keputusan, Surabaya: ‘Airlangga University Press. 24 Etika Profesi Kesehatan BAB2 Etika Kedokteran Gigi ‘eros Pendahuluan Dokter Gigi adalah individu yang memiliki imu di ang kedokteran gigi dan mampu menangani_pencegahan, diagnosis, penanganan bedah dan non bedah, dari penyakit rongga mulut dan area rahang serta struktur yang berdekatan dan pengaruhnya terhadap tubuh secara sistemik, Dokter gigi harus mengetahui kode etik dokter gigi, agar dapat berpikir kristis dan memiliki kepekaan sosial serta solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat Kode etik adalah merupakan suatu bentuk aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral, tatacara, pedoman etis yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secera logika-resional uumum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Kode etik Kedokteran Gigi di Indonesia berdasarken Surat Keputusan Nomor SKEP/034/PB PDGI/V/2008 Tentang Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Kode Elik Kedokteran bertujuan untuk mengutamakan Kepentingan pasien dan menjaga keluhuran profesi Kedokteran. Bahwa profesi Kedokteran Gigi Indonesia mempunyai tujuan 25 Ftika Profesi Kesehatan smulia yang sama perlu memiliki kode etik yang dijiwai oleh nilai- nilai Panoasila dan Undang-Undang Desar 1945, didasarkan pada sas etika yang meliputi: penghargaan atas hak otonomi pasien, mengutamakan Kepentingan pasien, melindungi pasien dari kerugian, bertindak adil, dan jujur. Kode etik wajib dihayati ditaati, dan diamalkan, oleh setiap Dokter Gigi yang menjalankan profesinya di wilayah hukum Indonesia, Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia Kewajiban Umum Bab I atau ketontuan ummm terdiri dari 9 pasal, dan masing-masingnya terdiri dengan uraian sebagai berikut © Pasal 1: Dokter Gigi di Indonesia wajib menghayati, mentaatidan mengamalkan Sumpah/ Janji Dokter Gigi Indonesia dan Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia > Ayat [; Dalam mengamalkan Sumpah/Janji Dokter Gigi dan Etika Kedokteran Gigi Indonesia. > Ayat 2: Dokter Gigi wajib menghargei hak pasien dalam menentukan nasib dan menjaga cahasianya, mengutamakan kepentingan pasien, melindungi pasien darikerugian, memperlakukan orang lain dengan adil, selalu jujur baik terhadap pasion, masyarakat, teman sejawat maupun profesi Iainnya, sesuai dengan martabat luhur profesi Dokter Gigi. = Pasal 2: Dokter Gigi di Indonesia wajib menjunjung tinggi norma-norma kehidupan yang Tuhur dalam ‘menjalankan profesinya. 26 Etika Profesi Kesehatan y Ayat 1: Dokter Gigi di menghormati norma-norma dalammasyaraket, > Ayat 2: Dokter Gigidi Indonesia wajib- mentaati peraturan atau undang-undang Republik Indonesia ae yang dikeluarkan oleh organisasi profesi. Indonesia yang wajib hidup di Pasal 3: Dalam menjalankan profesinya Dokter Gigi dilndonesia tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan untuk mencari keuntungan pribadi > Ayat 1: Dokter Gigi di Indonesia dilarang melakukan promosi dalam bentuk apapun seperti memuji diti, mengiklankan lat dan bahan apapun, memberi iming-iming baik langsung maupun tidak langsung dan Jainlain, dengantujuan agar pasien datang berobat kepadanya, % Ayat 2: Dokter Gigi di Indonesia dilarang menggunakan gelar atau sebutan profesional yang ___ tidak diakui oleh Pemerintah Indonesia, > Ayat 3: Dokter Gigi di Indonesia boleh mendaftarkan namanya dalam buku telepon atau direktori lain dengan ketentuan tidak ditulis dengan huruf tebal, wama lainatau dalamkotak > Ayat 4: Informasi profil Dokter Gigi yang dianggap perl oleh masyarakat dikeluarkan oleh Pemerintah atau Persatuan Dokter Gigi Indonesia baik melalui media cetak maupun efektronik. 27 Ftika Profesi Kesehatan 28 e Ayat 5: Dokter Gigi di Indonesia, apabila membuat blanko resep, kuitansi, amplop, surat keterangan, cap dan kartu berobat harus sesuai dengan yang tercantum dalam SIP, Seandainya tempatpraktik berlainan dengan rumah dapat ditambahkan alamat dan nomor telepon rumah. Ayat 6: Dokter Gigi di Indonesia dalam ‘melaksanakan upaya pelayanan Kesehatan gigi swasta dapat melalui beberapa cara; praktik perorangen Dokter Gigi praktikperorangan doktergigispesialis praktik berkelompok doktergie praktik berkelompok dokter gigis pesialis: > 6.1 Untuk praktik berkelompok — harus diberinama tertentu yang diambil dari nama orang, yang berjasa dalam bidang Kesehatan yang telah meninggal dunia atau nama lain sesuai fungsinya, > 6.2 Dokter Gigi di Indonesia yang_melakukan praktik berkelompok baik masing-masing maupun sebagai kelompok — mempunyai tanggungjawab untuk tidak melanggar Kode tik Kedokteran Gigi Indonesia. Ayat 7; Papan NamaPraktik > 7.1 Papan nama praktik perorangan termasuk neonbox berukuran 40X 60 em, —maksima 160X90 cm. Tulisan memuat nama, dan atau sebutan professional yang sah sesuai dengan SIP.hari dan jam praktik, nomor surat ijin Etika Profesi Kesehatan praktik, alamat praktik dan nomor telepon praktik (bila ada). 7.2 Dokter Gigi yangpraktik berkelompok papan nama praktiknya ukurannya tidak boleh melebihi 250x100 cm. Tulisannya memuat nama praktik dokter gigi —_spesialis berkelompok (misalnya ibnu sing), hari dan jam praktik, alamat, nomor telepon, surat ijin penyelenggaraan dan jenis pelayanan 7.3 Selain tulisan tersebut di 7.1 dan 7.2. tidak dibenarkan menambahkan tulisan tain atau gambar, kecuali yang dibuat oleh PDGI. Dalam hal tertentu, dapat dipasang tanda panah untuk menunjukkan arah tempat praktik,sebanyak- banyaknya dua papan nama praktik. i 7.4 Papan nama dasar putih, tulisan hitam dan apabila diperlukan, papan nama tersebut boleh diberi penerangan yang tidak bersifat iklan, 7.5 Papan nama praktek bila dianggap perlu bisa disertai bahasaInggris. Contoh papanpraktik berkelompok sesuai buku pedoman praktik berkelompok dokter spesialis Dirjen Bina YANMED Depkes RI Jakarta 2006: 29 Btika Profesi Kesehatan, PRAKTIK BERKELOMPOKDOKTER GIGISPESIALIS “Nama Tempat Praktik” js Prosiodonti al Spesialls Ontodontt | Spestalis Pros Sp-BM_| SIP... ce are dankabu lamat7.00— | Senins/dKamis 20.00 Jam17,00-20.00 ‘Senin—Jumat Jam09.00-14.00 DokterGigi Amit, dg, Senins/dJumat Jarn}0.00s/¢ 16.00 30 Pasal 4: Dokter Gigi di Indonesia harus memberi kesan dan keterangan atau pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan. 3 ‘Ayat 1; Dokter Gigi di Indonesia tidak dibenarkan mmemberi jaminan dan/atau garansi_ tentang hasil perawatan, ‘ > Ayat 2: Dokter gigi di Indonesia tidak dibenarkan ‘membuatsurat/ pernyataan yang tidak sesuai dengan fakta/ kenyataan. Etika Profesi Kesehatan Pasal 5: Dokter Gigi di Indonesia tidak diperkenankan menjaring pasien secara pribadi, melalui pasien atau agen Pasal 6: Dokter Gigi di Indonesia wajib menjaga kehormatan, kesusilaan, integritas dan martabat profesi dokter gigi Pasal 7: Dokter Gigi di Indonesia berkewajiban untuk ‘mencegah terjadinya infeksi silang yang membahayakan pasion,staf dan masyarakat, Pasal 8: Dokter Gigi di Indonesia wajib menjalin kerjasama yang baik dengan tenaga kesehatan lainnya, Pasal 9: Dokter Gigi di Indonesia dalam rangka meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat, wajib bertindak sebagai motivator, pendidik dan pemberi pelayanan keschatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif). Kewajiban Dokter Gigi terhadap Pasien Kewajiban terhadap pasien (Ban I) terdiri dari: Pasal 10: Dokter Gigi di Indonesia wajib menghormati hak pasien rahasianya. > Ayatl: Dokter Gigi di Indonesia wajib me- nyampaikan informasi mengenai rencana perawatan dan pengobatan beserta altematif yang sestai dan memperoleh persetujuan pasien dalam mengambil keputusan, > Ayat 2: Dokter Gigi di Indonesia wajib menghormati hak pasien bila menolak perawatan dan pengobatan untuk menentukan pilihan perawatan dan 31 Btika Profesi Kesehatan 32 yang divsulkan dan dapat mempersilalkan pasion ‘untuk mencari pendapat dari profesional lain (second opinion). % Ayat 3: Dokter Gigi di Indonesia wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan setelah pasien meninggal dunia. Rahasia pasienhanya dapat dibuka berdasarkan ketentuan peraturan undang-undang, diminta oleh sidang pengadilan, dan untuk kepentingan pasien atau masyarakat v Pasal 11: Dokter Gi pasien dari kerugian, > Ayatl: Dalam memberikan pelayanan dokter gigi di Indonesia wajih bertindak efisien, efektif dan berkualitas sesuai dengan kebutuban dan persetujuan pasien, > Ayat 2: Dalam hal ketidakmampuan melakukan pemeriksaan atau pengobatan, dokter gigi wajib merujuk pasien kepada dokter gigi atau profesional lainnya dengan kompetensi yang sesuai. > Ayat 3: Dokter Gigi di Indonesia yang menerima pesien rujukan wajib mengembalikan kepada pengirim disertai informasi tindakan yang telah dilakukan berikut pendapat dan saran secara tertulis dalam amplop tertutup. ‘Ayat 4: Dokter Gigi di Indonesia wajib memberikan in kepada pasien yang ingin melanjutkan di Indonesia wajib melindungi v Etika Profesi Kesehatan perawatannya ke dokter gigi lain dengan menyertakan surat rujukan berisikan rencana perawatan, perawatan atau pengobatan yang telah dilakukan, dilengkapi dengan data lainnya sesuai kebutuhan. Pasal 12: Dokter Gigi di Indonesia wajib mengutamakan kepentingan pasien. > Ayatl: Dokter Gigi di Indonesia dalam melayani pasien harus selalu mengedepankan ibadah dan tidak semata-mata meneari materi. Ayat 2: Dokter Gigi di Indonesia wajib memberikan pertolongan darurat dalam batas-batas kemampuan- nya sebagai suatu tugas kemanusizan, kecuali bila ia in ada orang lain yang lebih mampu melakukannya. Ayat 3: Dokter Gigi di Indonesia wajib mendahulukan pasien yang datang dalam keadaaan darurat. Ayat 4: Dokter Gigi di Indonesia wajib ‘memberitahukan pasien bagaimana cara memperoleh pertolongan bila terjadi situasi darurat. ee v v Pasal 13: > Ayat 1: Dokter Gigi di Indonesia tidak boleh menolak pasien yang datang ketempat praktiknya berdasarkan pertimbangan status sosial-ckonomi, ras, agama, warna kulit, jenis kelamin, kebangsaan, penyakit dan kelainan tertentu 33 Etika Profesi Kesehatan > Ayat 2: Dokter Gigi di Indonesia tidak dibenarkan menuntut imbalan jasa alas kecelakaan/ Kelalaian perawatan yang dilakukannya. Pasal 14: Dokter Gigi di Indonesia wajib menyimpan, menjaga dan merahasiakan Rekam Medik Pasien. ji igi Sejawat Kewajiban Dokter Gigi terhadap Teman , cova Dokter Gigi terhiadap teman sejawat (Bab 111) terdiri dari: 34 Pasal 15: Dokter Gigi di Indonesia harus memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri _ingin neta ee Gigi di Indonesia wajib memelihara hubungan baik dengan teman sejawat, baile dalam Kehidupan pribadi maupun dalam menjalankan profes. Pengalaman atau pengetabuan yang diperolch hendakaya diinformasikan kepada teman sejawat yang lain i > Ayat 2: Sopan santin dan saling menghargai sesama teman sejawat harus selalu diutamakan. Pembicaraan mengenai teman sejawat yang menyangkut pribadi ‘tau dalam memberi perawatan harus disikepi secara pena, informatif dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa menyalahkan pihak lain, > Ayat 3: Dalam menghormati azas_ hidup perdampingan dan kerjasama antar sejawat, jas perawatan tidak selayaknya dibebankan pada terran sejawat maupun Keluarganya. Perawatan yang Etika Profesi Kesehatan membutuhkan biaya bahan dan _pekerjaan laboratorium hendaknya dipungut tidak lebih dari biaya bahan dan pekerjaan Iaboratorium yang dikeluarkan, Ayat 4: Dalam melaksanakan kerjasama, segala bentuk perbedaan pendapat _mengenai_cara perawatan, pembagian honorarium hendaknya tidak perlu terjadi dan apabila terjadi, hendaknya dapat diselesaikan secaramusyawarah, apabila musyawarah tidak tercapai_maka dapat meminta pertolongan kepada Organisasi Profesi tanpa melibatkan pihak tain. > Ayat S: Apabila akan membuka praktik di suatu tempat sebaiknya memberitahukan terlebih dahulu kepada teman sejawat yang praktiknya berdekatan. > Ayat 6: Dalam menulis surat rujukan seyogianya memperhatikan tatakrama dengan isi meliputi Teman sejawat yang dituju, identitas pasien, kondisif masalah pasien dan bantuan yang diharapkan serta uucapan terimakasih. Ayat 7: Apabila merujuk atau menerima nujukan pasien, para pihak tidak dibenarkan meminta atau memberi imbalan (komisi). Y v Pasal 16: Dokter Gigi di Indonesia apabila mengetahui pasien sedang dirawat dokter gigilain tidak dibenarkan ‘mengambil alih pasien tersebut tanpa persetujuan dokter gigi Iain tersebut kecuali_pasien menyatakan pilthan lain. 35 Btika Frofesi Kesehatan « Pasal 17: Dokter Gigi di Indonesia, dapat menolong pasien yang dalam keadaan darurat dan sedang dirawat oleh Dokter Gigi lain, selanjutnya pasien harus dikembalikan kepada DokterGigi semula, ‘kecuali kalau pasien menyatakan pilin lain. © Pasal 18: Dokter Gigi di Indonesia apabila berhalangan melaksanakan praktik, fiarus membuat pemberitahuan atau menunjuk pengganti sesuai dengan aluran yang berlake s Pagal 19: Dokter Gigi di Indonesia seyogianya _memberi nasihat kepada teman sejawat yang diketahui berpraktik dibawah pengaruh alkohol atau obat terlarang. Apabil lianggap perlu dapat melaporkannya kepada Organisasi Profesi. Kewajiban Dokter Gigi terhadap Diri Sendiri Keajiban Dokter Gigi terhadap diri sendisi (Bab IV) terdiri dar: « Pasal 20: Dokter Gigi di Indonesia wajib ‘mempertahankan dan meningkatkan martabat dirinya, > Ayat 1: Dokter Gigi di Indonesia harus meyadari bahwa kehidupan pribadinya terikat pada status profesi. > — Ayat 2: Dokter Gigi di Indonesia harus_memelihara kehormatan, kesusilaan, integritas _danmartabat profesi. > Ayat 3: Dokter Gigi di Indonesia harus menghindari perilaku yang tidak profesional. ‘Ayat 4: Dokter Gigi di Indonesia harus menghindari penggunaan sertifikat, tanda penghargaan dan tands v Etika Profesi Kesehatan Keanggotaan yang tidak sesuai dengan kompetensi yang diakui oleh pemerintah, Pasal 21: Dokter Gigi di Indonesiawajib mengikuti secara aktif perkembangan etike, ilmu pengetahvan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran gigi, baik secara manditi maupun yang diselenggarakan oleh Organisasi Profesi. + Pasal 22: Dokter Gigi di Indonesia tidak boleh menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi tanpa izin dari OrganisasiProfesi. + Pasal 23: Dokter Gigi di Indonesia wajib menjaga keschatannya supaya dapat bekerja dengan optimal. Penutup Pelanggaran kode etik maka berdasarkan undang-undang di atas dapat diketahui bahvva kelalaian dokter gigi yang sengaia dalam pelayanan keschalan akan ancaman baik pidana maupun denda atau perdata. Dalam Kensil Kedokteran Indonesi {9IKKVPER/VI/2006 tentang, Tan Carn Pennngann. Kass Dugaan Pelanggaran Disiplin MKDKI dan MKDKIP, menyebutkan beberapa sanksi disiplin antara Iain: : 1, Dokter maupun dokter gigi yang melanggar kodek tik akan diberikan peringatan tertulis. 2. Surat tanda registrasi atau surat izin praktik dokter akan dicabut dalam waktu sesuai ketentuan. 37 Btika Profesi Kesehatan 3, Dokter dan dokter gigi diwajibkan mengikuti pendidikan atau pelatihan untuk meningkatkan kompetensi masing~ masing keahliannya. Dengan ketatnya aturan yang ada maka diharapkan pada dokter dan dokter gigi melaksanakan aturan-aturan hukum yang mengatur Rekam Medis. Membuat rekam medis yang baik akan meningkatkan pelayanan pada pasien dan memberikan kemudahan bagi dokter maupun dokter gigi dalam manjalankan pelayanannya, Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia wajib dibayati dan diamalkan oleh setiap Dokter Gigi di Indonesi Pengingkaran terhadapnya akan menyebabkan Kerugian baik bagi masyarakat maupun bagi dokter gigi sendiri.Akibat yang paling tidak dikehendaki adalah rusaknya martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran gigi yang harus dijaga bersama, Oleh karena itusemuadoktergigidilndonesinbersepakat.bagi doktergigi yang melanggar KODEKGI wajib ditindak dan diberi hukuman sesuai dengan tingkat kesalahannya. Kepustakaan ‘Amurogo, D. (2007) ‘Etika Kedokteran bagi Dokter Muslim’, Kabar Indonesia [online}, -chttpsl/www-kabarindonesia.com>. Guwandi, J, (2003) Dokter, Pasien, dan Hukum, Jakarta : FK UL Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2006) Standard Kompetensi Dokter Gigi, Jakarta: KKL PB-PDGI (2008) Surat Keputusan Nomor SKEP/034/PB PDGIVI2008 tentang Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia, Jakarta: PB-PDGI Etika Profesi Kesehatan BAB3 Etika Profesi Bidan Bd, Fitrayeni, SKM, M.Biomed Pendahuluan Kebidanan merupakan salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu-ibu yang melahirkan. Posisi ini telah mendudukkan peran dan posisi seorang bidan menjadi terhormat dimasyarakat karena tugas yang diembannye sanget mulia dalam memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu. Selama ini pelayanan kebidanan tergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan dimana bidan bekerja (Rafles, 2011). Berkembangnya pola pikir manusia khususnya manusia Indonesia yang sejalan dengan pertumbuhan dan periembangan ilmu pengetahuan dan teknolohgi yang semakin cepst sehubungan dengan derasnya arus _informasi, - Kemajuan _tersebut ‘mengekibatkan berbagai_permasalahan dalam —_pelayanan Kesehatan dan khususnya dalam pelayanan kebidanan, Disamping itu juga terjadi perubahen tata nilai dalam masyarakat yang semakin kritis memandang masalah yang ada, termasuk menilai pelayanan yang diperolehnya, Schingga seringkali masyarakat ‘merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan, bahkan apabila Scorang bidan merugikan Kliennya maka tidak menucup 39

You might also like