Professional Documents
Culture Documents
Nama: Martini NIM: 301171144
Nama: Martini NIM: 301171144
NIM : 301171144
“dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah
yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam Keadaan sujud kepada Allah,
sedang mereka berendah diri?”(48) “dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang
berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para ma]aikat, sedang
)mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri”(49). (QS. An-Nahl, 48-49
َي ٍء هَّلِل ِ َع َّز َو َج َّلَ .و َك َذا قَا َل قَتَا َدةَُ ،وال َّ
ض َّحاكَُ ،و َغ ْي ُر ُه ْم س َج َد ك ُّل ش ْ
س َ
ش ْم ُ .قَا َل ُم َجا ِهدٌ :إِ َذا زَالَ ِ
ت ال َّ
***
Allah Swt. menyebutkan tentang keagungan, kebesaran, dan kemuliaanNya, bahwa segala
sesuatu tunduk kepada-Nya dan semua makhluk berendah diri kepada-Nya, baik berupa benda,
makhluk hidup, maupun makhluk yang terkena taklif dari kalangan manusia, jin, dan para
malaikat.
Maka Allah menyebutkan bahwa semua makhluk yang mempunyai bayangan yang berbolak-
balik ke kanan dan ke kiri, yakni di pagi dan petang hari, sesungguhnya bayangan itu pada
hakikatnya sedang bersujud kepada Allah Swt.
Mujahid mengatakan bahwa apabila matahari tergelincir, maka bersujudlah segala sesuatu
kepada Allah. Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah, Ad-Dahhak, dan yang lainnya.
ون
َ َو ُه ْم َدا ِخ ُر
sedangkan mereka berendah diri. (An-Nahl: 48)
“Yakni merendahkan dirinya” Mujahid mengatakan pula bahwa sujudnya segala sesuatu
(kepada Allah) ialah bayangannya. Mujahid menyebutkan gunung-gunung, lalu ia mengatakan
bahwa sujudnya gunung-gunung ialah bayangannya.
Abu Galib Asy-Syaibani mengatakan, laut berombak merupakan ungkapan salatnya, dan
laut diumpamakan sebagai makhluk yang berakal bila sujud dikaitkan kepadanya, seperti yang
disebutkan di dalam firman-Nya:
(Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah)
yang ia mempunyai bayangan, seperti pohon dan gunung (yang berbolak-balik) condong ke
sana dan condong ke mari (bayangannya ke kanan dan ke kiri) lafal asysyamaail adalah
bentuk jamak dari lafal syimaal; artinya bayangan itu condong ke arah dua sisinya, pertama di
permulaan siang hari dan yang kedua pada sore harinya (dalam keadaan sujud kepada Allah)
lafal sujjadan menjadi hal; artinya mereka lakukan demikian dalam keadaan tunduk kepada
Allah sesuai dengan karakter mereka (sedangkan mereka) yakni bayangan-bayangan itu
(berendah diri?) merendahkan dirinya terhadap Allah; bayangan-bayangan tersebut
diungkapkan seolah-olah mereka berakal.
Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk
yang melata di bumi) artinya semua makhluk itu tunduk kepada-Nya. Sesuai dengan
karakternya; kemudian mereka diungkapkan dalam bentuk yang tidak berakal, mengingat
mereka yang tidak berakal jumlahnya lebih banyak (dan juga para malaikat) mereka
disebutkan secara khusus di sini karena mengingat keutamaan yang mereka miliki (sedangkan
para malaikat itu tidak menyombongkan diri) tidak pernah sekejap pun meninggalkan
beribadah kepada-Nya.2
2
Imam jalaluddin As-Suyuthi,Terjemahan tafsir jalalain.(penerbitsianr baru algensido bandung.2003) jilid 2
Tafsir Al misbah surah An-Nahl ayat 48 dan 49
Yang pantas untuk disembah dan ditaati serta berkuasa untuk membinasakan dia berkehendak.
Hanya kepada Allah semata, bukan selain-Nya, seluruh ciptaan Allah di langit dan segala yang
melata di bumi serta yang berjalan di muka bumi tunduk dan pasrah. Terutama para malaikat
yang selalu tunduk kepada Allah dan tidak menyombongkan diri untuk tidak taat kepada
Allah(1). (1) ayat telah mendahului penemuan ilmu pengetahuan modern tentang keberadaan
makhluk hidup di beberapa planet yang berada di dalam Orang-orang kafir itu mengabaikan
tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di sekitar mereka. Mereka tidak melihat dan
memperhatikan segala sesuatu dari ciptaan-Nya yang berdiri tegak. Bayangan benda-benda
tersebut selalu bergerak dan memanjang, terkadang kekanan dan terkadang kekiri, mengikuti
gerakan matahari pada siang hari dan bulan pada malam hari. Semuanya tunduk pada perintah
dan ketentuan Allah. Jika orang-orang musyrik merenungkan itu semua, niscaya mereka akan
mengetahui bahwa hanya sang pencipta dan pengaturannya dan di luar tata surya kita ini. Dan
inilah yang sedang dan akan terus diupayakan untuk diketahui oleh ilmu pengetahuan modern.
) َخلَ َق اإلنْ َسا َن ِم ْن٣( ض بِاحْلَ ِّق َت َعاىَل َع َّما يُ ْش ِرُكو َن ِ السماو
َ ْ َ َ َ َّ َخلَ َق
األر
و ات
4. Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.
5. dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang
menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.
6. dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke
kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan.
7. dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya,
melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu
benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
8. dan (dia telah menciptakan) kuda, bagal[820] dan keledai, agar kamu menungganginya dan
(menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
َوأَنَّ َذلِ َك، ْض بِ َما َح َوتُ س ْفلِ َّي َوه َُو اأْل َ ْر
ُّ َوا ْل َعالَ َم ال، ُاواتَ س َم
َّ ي َوه َُو ال َّ يُ ْخبِ ُر تَ َعالَى عَنْ َخ ْلقِ ِه ا ْل َعالَ َم ا ْل ُع ْل ِو
:سنَى﴾ [النَّ ْج ِم َ ي الَّ ِذينَ أَ ْح
ْ سنُوا بِا ْل ُح َ سا ُءوا بِ َما َع ِملُوا َويَ ْج ِز َ َي الَّ ِذينَ أ
َ بَ ْل ﴿لِيَ ْج ِز، )١(ث ِ َق اَل لِ ْل َعب
ِّ ق بِا ْل َح
ٌ َم ْخلُو
]٣١ .
َوت َْح ِم ُل أَ ْثقَالَ ُك ْم﴾ َو ِه َي اأْل َ ْح َما ُل ا ْل ُم ْثقَلَةُ( )٣الَّتِي تَعج ُزون عَنْ نَ ْقلِ َها َو َح ْملِ َها﴿ ،إِلَى بَلَ ٍد لَ ْم تَ ُكونُوا بَالِ ِغي ِه إِال﴿
ستَ ْع ِملُونَ َها فِي أَ ْن َو ِ
اع ار ِةَ ،و َما َج َرى َم ْج َرى َذلِكَ ،تَ ْ س﴾ َو َذلِكَ فِي ا ْل َح ِّج َوا ْل ُع ْم َر ِة َوا ْل َغ ْز ِو َوالت َِّج َ
ق األ ْنفُ ِ
ش ِّ بِ ِ
سقِي ُك ْم ِم َّما فِي بُطُونِ َها َولَ ُك ْم فِي َها
ب َوت َْح ِمي ٍلَ ،ك َما قَا َل تَ َعالَىَ ﴿ :وإِنَّ لَ ُك ْم فِي األ ْن َع ِام لَ ِع ْب َرةً نُ ْ
ستِ ْع َما ِلِ ،منْ ُر ُكو ٍ
ااِل ْ
يرةٌ َو ِم ْن َها تَأْ ُكلُونَ َو َعلَ ْي َها َو َعلَى ا ْلفُ ْل ِك ت ُْح َملُونَ ﴾ [ا ْل ُمؤْ ِمنُونَ َ ، ]٢٢ ،٢١ :وقَا َل تَ َعالَى﴿ :هَّللا ُ الَّ ِذي َمنَافِ ُع َكثِ َ
صدُو ِر ُك ْم َو َعلَ ْي َهااجةً فِي ُ َج َع َل لَ ُك ُم األ ْن َعا َم لِت َْر َكبُوا ِم ْن َها َو ِم ْن َها تَأْ ُكلُونَ َولَ ُك ْم فِي َها َمنَافِ ُع َولِتَ ْبلُ ُغوا َعلَ ْي َها َح َ
ت هَّللا ِ تُ ْن ِك ُرون﴾ [ َغافِ ٍر ]٨١ ،٧٩ :؛؛ َولِ َه َذا قَا َل هَا ُهنَا بَ ْع َد تَ ْعدَا ِد ي آيَا َِو َعلَى ا ْلفُ ْل ِك ت ُْح َملُونَ َويُ ِري ُك ْم آيَاتِ ِه فَأ َ َّ
س َّخ َرهَا لَ ُك ْمَ ،ك َما قَا َل﴿ :أَ َولَ ْم يَ َر ْوا
يَ :ربَّ ُك ُم الَّ ِذي قيَّض لَ ُك ْم َه ِذ ِه اأْل َ ْن َعا ُم َو َ
َه ِذ ِه النِّ َع ِم﴿ :إِنَّ َربَّ ُك ْم لَ َر ُءوفٌ َر ِحي ٌم﴾ أَ ْ
أَنَّا َخلَ ْقنَا لَ ُه ْم ِم َّما َع ِملَتْ أَ ْي ِدينَا أَ ْن َعا ًما فَ ُه ْم لَ َها َمالِ ُكونَ َو َذلَّ ْلنَاهَا لَ ُه ْم فَ ِم ْن َها َر ُكوبُ ُه ْم َو ِم ْن َها يَأْ ُكلُونَ ﴾ [يس،٧١ :
ستَ ُووا َعلَى ظُ ُهو ِر ِه ثُ َّم ت َْذ ُك ُروا نِ ْع َمةَ َربِّ ُك ْم إِ َذا
َ ، ]٧٢وقَا َلَ ﴿ :و َج َع َل لَ ُك ْم ِمنَ ا ْلفُ ْل ِك َواأل ْن َع ِام َما ت َْر َكبُونَ لِتَ ْ
[الز ْخ ُر ِ
ف١٢ : س َّخ َر لَنَا َه َذا َو َما ُكنَّا لَهُ ُم ْق ِرنِينَ َوإِنَّا إِلَى َربِّنَا لَ ُم ْنقَلِبُونَ ﴾ ُّس ْب َحانَ الَّ ِذي َ ستَ َو ْيتُ ْم َعلَ ْي ِه َوتَقُولُوا ُ
ا ْ
]١٤- .
بَ ،ولَ ْح ٌم َولَبَنٌ َ .وقَا َل ُم َجا ِهدٌ﴿ :لَ ُك ْم فِي َها ِدفْ ٌء﴾ قَا َلِ :لبَ ٌ
اس يُ ْن َ
س ُجَ ،و َمنَافِ ُع تُر َك ُ
terjemahan tafsir ibnu katsir surah An-Nahl ayat 3 sampai 8
Allah Swt. menceritakan makhluk-Nya, alam yang ada di atas, yakni langit; dan alam
yang ada di bawah, yakni bumi berikut dengan segala sesuatu yang ada padanya, bahwa Dia
menciptakan semuanya dengan benar dan tidak sia-sia, bahkan:
Kemudian Allah Swt. membersihkan diri-Nya dari kemusyrikan orang-orang yang menyembah
selain Dia di samping Dia, padahal Dialah semata yang menciptakan makhluk, tiada sekutu bagi-
.Nya. Karena itu, hanya Dialah yang berhak disembah
Selanjutnya Allah mengingatkan tentang penciptaan makhluk jenis manusia dari nutfah yang
hina lagi lemah. Tetapi setelah ia menjadi manusia dan tumbuh dewasa, tiba-tiba ia menjadi
pembantah terhadap Tuhannya, mendustakan-Nya, dan memerangi rasul-rasul-Nya; padahal
tidaklah ia diciptakan melainkan untuk menjadi hamba Allah, bukan lawan. Makna ayat ini sama
:dengan yang disebutkan dalam firman-Nya
ص ْه ًرا َو َكانَ َربُّ َك قَ ِدي ًرا * َويَ ْعبُدُونَ ِمنْ دُو ِن هَّللا ِ َما اَل يَ ْنفَ ُع ُه ْم َ َش ًرا فَ َج َعلَهُ ن
ِ سبًا َو َ َق ِمنَ ا ْل َما ِء ب
َ ََو ُه َو الَّ ِذي َخل
ظ ِهي ًرا َ ض ُّر ُه ْم َو َكانَ ا ْل َكافِ ُر َعلَى َربِّ ِه
ُ ََوال ي
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya)
keturunan dan musaharah, dan adalah Tuhanmu Mahakuasa. Dan mereka menyembah selain
Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula) memberi mudarat
kepada mereka. Adalah orang-orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap
Tuhannya. (Al-Furqan: 54-55)
Allah Swt. menyebutkan nikmat yang Dia limpahkan kepada hamba-hamba-Nya, antara
lain Dia menciptakan binatang ternak untuk mereka, yaitu unta, sapi, dan kambing, seperti yang
telah dirinci di dalam surat Al-An'am sampai dengan firman-Nya, "Samaniyata azwaf (delapan
ekor ternak yang berpasang-pasangan). Allah pun telah menjadikan pada binatang-binatang
ternak itu berbagai manfaat dan kegunaan buat mereka, yaitu bulunya mereka jadikan pakaian
dan hamparan, air susunya mereka minum, dan anak-anaknya mereka makan, serta pandangan
yang indah pada ternak mereka sebagai perhiasan buat mereka. Untuk itulah disebutkan dalam
firman-Nya:
Artinya, di saat ternak kembali dari tempat penggembalaannya di petang hari, maka ternak unta
kelihatan sebagai ternak yang memiliki pinggang paling panjang, tetek paling besar, dan punuk
.yang paling tinggi
ْ ََو ِحينَ ت
َس َر ُحون
dan ketika kalian melepaskannya ke tempat penggembalaan (An-Nahl: 6)
Maksudnya, bawaan kalian yang berat-berat yang kalian tidak mampu mengangkat dan
.membawanya
Yakni dalam perjalanan kalian menuju ibadah haji dan umrah, berperang dan berniaga serta
tujuan-tujuan lainnya; kalian dapat menggunakannya untuk berbagai keperluan, yaitu sebagai
kendaraan dan pembawa muatan barang-barang kalian. Ayat ini semakna dengan firman-Nya
:dalam ayat yang lain, yaitu
سقِي ُك ْم ِم َّما فِي بُطُونِ َها َولَ ُك ْم ِفي َها َمنَافِ ُع َكثِي َرةٌ َو ِم ْن َها تَأْ ُكلُونَ َو َعلَ ْي َها َو َعلَى ا ْلفُ ْل ِك
ْ َُوإِنَّ لَ ُك ْم فِي األ ْن َع ِام لَ ِع ْب َرةً ن
َت ُْح َملُون
Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak benar-benar terdapat pelajaran yang penting
bagi kalian. Kami memberi minum air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-
binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kalian, dan sebagian darinya kalian
makan, dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu
kalian diangkut. (Al-Mu’minun: 21-22)
َ هَّللا ُ الَّ ِذي َج َع َل لَ ُك ُم األ ْن َعا َم لِت َْر َكبُوا ِم ْن َها َو ِم ْن َها تَأْ ُكلُونَ َولَ ُك ْم فِي َها َمنَافِ ُع َولِتَ ْبلُ ُغوا َعلَ ْي َها َح
ُ اجةً فِي
صدُو ِر ُك ْم
ت هَّللا ِ تُ ْن ِك ُرون َّ َ َو َعلَ ْي َها َو َعلَى ا ْلفُ ْل ِك ت ُْح َملُونَ َويُ ِري ُك ْم آيَاتِ ِه فَأ
ِ ي آيَا
Allah-lah yang menjadikan binatang ternak untuk kalian, sebagiannya untuk kalian kendarai
dan sebagiannya untuk kalian makan. Dan (ada lagi) manfaat-manfaat lain pada binatang
ternak itu untuk kalian dan supaya kalian mencapai suatu keperluan yang tersimpan dalam hati
dengan mengendarainya. Dan kalian dapat diangkut dengan mengendarai binatang-binatang itu
dan dengan mengendarai bahtera. Dan Dia memperlihatkan kepada kalian tanda-tanda
(kekuasaan-Nya); maka tanda-tanda (kekuasaan) Allah yang manakah yang kalian ingkari? (Al-
Mu’min: 79-81)
Karena itulah setelah menyebutkan berbagai macam nikmat melalui firman-Nya, dalam ayat
:berikut ini disebutkan
Yakni Tuhanlah yang telah menyediakan hewan-hewan ternak itu buat kalian dan yang
menundukkannya buat kalian, sama halnya dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui
:firman-Nya
َأَ َولَ ْم يَ َر ْوا أَنَّا َخلَ ْقنَا لَ ُه ْم ِم َّما َع ِملَتْ أَ ْي ِدينَا أَ ْن َعا ًما فَ ُه ْم لَ َها َمالِ ُكونَ َو َذلَّ ْلنَاهَا لَ ُه ْم فَ ِم ْن َها َر ُكوبُ ُه ْم َو ِم ْن َها يَأْ ُكلُون
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang
ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan
Kami, lalu mereka menguasainya? Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka,
3
maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan. (Yasin: 71-72)
3
Dr. ‘Abdullah bin Muhammad Alu Syarkh, Tafsir ibnu katsir.(pustaka imam asy-ayafi’i.2008).jilid 7
ْ َواألَ ْنعام﴾ اإلبِل والبَقَر وال َغنَم ون
ِّ َصبه بِفِ ْع ٍل ُمقَدَّر يُف
﴿ ﴿ َخلَقَها لَ ُك ْم﴾ ِمن ُج ْملَة النّاس ﴿فِيها ِدفْ ء﴾ ما:ُسره
والر ُكوب ﴿و ِمنها
ُّ سل وال َّد ّر ْ َسيَة واألَ ْر ِديَة ِمن أشْعارها وأ
ْ َّصوافها ﴿و َمنافِع﴾ ِمن الن ِ ستَ ْدفِئُونَ بِ ِه ِمن األَ ْك ْ َت
ِ تَأْ ُكلُونَ ﴾ قَ َّد َم الظَّ ْرف لِ ْل
فاصلَ ِة
﴿ق األَ ْنفُس﴾ بِ َج ْه ِدها ِ ِصلِينَ إلَ ْي ِه عَلى َغ ْير اإلبِل ﴿إاّل ب
ِّ ش ْ ﴾وت َْح ِمل أ ْثقال ُك ْم
ِ أحمال ُك ْم ﴿إلى بَلَد لَ ْم تَ ُكونُوا بالِ ِغي ِه﴾ وا
ث َخلَقَها لَ ُك ْم
ُ ﴿إنّ َربّ ُك ْم لَ َر ُءوف َر ِحيم﴾ بِ ُك ْم َح ْي
ِ والح ِمير لِت َْر َكبُوها و ِزينَة﴾ َم ْف ُعول لَهُ والتَّ ْعلِيل بِ ِهما بِتَ ْع ِر
﴿يف النَّ َعم ال يُنافِي َخ ْلقها َ َ ﴿ق
الخ ْيل والبِغال َ َو﴾ َخل
يح ْي ِن ﴿ويَ ْخلُق ما ال تَ ْعلَ ُمونَ ﴾ ِمن األَشْياء ال َع ِجيبَة ال َغ ِريبَة
َ ص ِح َ لِ َغ ْي ِر َذلِ َك كاألَ ْك ِل فِي
ِ الخ ْيل الثّابِت بِ َح ِدي
َّ ث ال
03. (Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak) artinya secara sungguh-sungguh. (Maha
Tinggi Allah daripada apa yang mereka persekutukan) bersama-Nya yaitu berhala-berhala.
04. (Dia telah menciptakan manusia dari mani) mulai dari mani hingga menjadi manusia yang
kuat lagi kekar (tiba-tiba ia menjadi pembantah) sangat memusuhi (yang nyata) lalu Allah
menjelaskan tentang bantahan manusia itu yang tidak mempercayai adanya hari berbangkit, yaitu
melalui firman-Nya yang lain: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah
hancur luluh." (Q.S. Yasin 78)
05. (Dan binatang ternak) yakni unta, sapi dan kambing. Lafal al-an`aam dibaca nashab karena
dinashabkan oleh fi`il yang diperkirakan keberadaannya lalu fi`il tersebut ditafsirkan atau
dijelaskan oleh lafal berikut ini, yaitu: (Dia telah menciptakannya untuk kalian) sebagian dari
manusia (padanya ada kehangatan) yaitu bulu dan kulitnya dapat dibuat pakaian dan selimut
untuk penghangat tubuh kalian (dan berbagai manfaat) yaitu dari anak-anaknya, air susunya dan
dapat dijadikan sebagai kendaraan (dan sebagiannya kalian makan) zharaf didahulukan karena
untuk tujuan fashilah.
06. (Dan kalian memperoleh pandangan yang indah padanya) yakni sebagai perhiasan kalian
(ketika kalian membawanya kembali ke kandang) ketika kalian menggiringnya kembali ke
kandangnya di waktu sore hari (dan ketika kalian melepaskannya ke tempat penggembalaan)
kalian mengeluarkannya dari kandangnya menuju ke tempat penggembalaan di waktu pagi hari.
07. (Dan ia dapat memikul beban-beban kalian) barang-barang kalian (ke suatu negeri yang
kalian tidak sanggup sampai kepadanya) kalian tidak sanggup mencapainya tanpa memakai
kendaraan unta (melainkan dengan kesukaran-kesukaran yang memayahkan diri) yang membuat
payah diri kalian. (Sesungguhnya Rabb kalian benar-benar Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang) terhadap kalian, Dia telah menciptakannya untuk kalian manfaatkan.
08. (Dan) Dia telah menciptakan (kuda, bighal dan keledai agar kalian menungganginya dan
menjadikannya sebagai perhiasan) lafal ziinatan menjadi maf`ul lah. Disebutkannya kedua `illat
itu, yaitu untuk ditunggangi dan dianggap sebagai perhiasan hal ini sama sekali tidak
bertentangan dengan manfaat lain yang ada padanya. Seperti halnya pada kuda, selain dapat
ditunggangi dan dijadikan perhiasan dagingnya dapat dimakan, hal ini telah ditetapkan
berdasarkan hadis kitab Sahih Bukhari dan Muslim. (Dan Allah menciptakan apa yang kalian
tidak mengetahuinya) berupa hal-hal yang aneh dan menakjubkan.4
Az-Zariyat ayat 56
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Demikianlah menurut apa yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Menurut Ibnu Juraij, makna yang
dimaksud ialah melainkan supaya mereka mengenal-Ku. Ar-Rabi' ibnu Anas telah mengatakan
sehubungan dengan makna firman-Nya: melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Adz-
Dzariyat: 56) Yakni kecuali untuk beribadah.
﴿ بَ َر ْيت هَذا:ُون﴾ وال يُنافِي َذلِ َك َعدَم ِعبادَة الكافِ ِرينَ أِل َنَّ الغايَة ال يَ ْلزَم ُو ُجودها َكما فِي قَ ْولك
ِ وما َخلَ ْقت ال ِجنّ واإل ْنس إاّل لِيَ ْعبُد
القَلَم أِل َ ْكتُب ِب ِه فَإنَّك قَ ْد ال تَ ْكتُب ِب ِه
56. (Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku) pengertian dalam ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan kenyataan, bahwa orang-
orang kafir tidak menyembah-Nya. Karena sesungguhnya tujuan dari ayat ini tidaklah
memastikan keberadaannya. Perihalnya sama saja dengan pengertian yang terdapat di dalam
perkataanmu, "Aku runcingkan pena ini supaya aku dapat menulis dengannya." Dan
kenyataannya terkadang kamu tidak menggunakannya
Al-isra’ ayat 44
44. langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak
ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti
tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
* ض َوتَ ِخ ُّر ا ْل ِجبَا ُل َه ًّدا * أَنْ َدع َْوا لِل َّر ْح َم ِن َولَدًا
ُ األر
ْ ق َ ) ِم ْنهُ َوتَ ْن١(َاواتُ يَتَفَطَّ ْرن
ُّ ش َّ ﴿ تَ َكا ُد ال: تَ َعالَى:َك َما قَا َل
َ س َم
]٩٢- ٩٠ :) ﴾ [ َم ْريَ َم٢(] [ َو َما يَ ْنبَ ِغي لِل َّر ْح َم ِن أَنْ يَت َِّخ َذ َولَدًا.
ون س ِعي ُد بْنُ َم ْن ُ
صو ٍر ،حدثنا مسكين( )٣ابن َم ْي ُم ٍ َوقَا َل أَبُو ا ْلقَ ِ
اس ِم الطَّبَ َرانِ ُّيَ :ح َّدثَنَا َعلِ ُّي بْنُ َع ْب ِد ا ْل َع ِزي ِزَ ،ح َّدثَنَا َ
س ِج ِد ال َّر ْملَ ِةَ ،ح َّدثَنَا ع ُْر َوةُ بْنُ ُر َويم ،عَنْ َع ْب ِد ال َّر ْح َم ِن ْب ِن قُ ْر ٍط؛ أَنَّ َر ُ
سو َل هللا صلى هللا عليه وسلم ُمؤَ ِّذنُ َم ْ
سا ِر ِه ،فَطَا َر بِ ِه
صىَ ،كانَ( )٤بَيْنَ ا ْل َمقَ ِام َو َز ْم َز َمِ ،ج ْب ِري ُل عَنْ يَ ِمينِ ِه َو ِمي َكائِي ُل عَنْ يَ َ س ِج ِد اأْل َ ْق َ
ي إِلَى ا ْل َم ْ
س ِر َلَ ْيلَةَ أُ ْ
ت يح َكثِي ٍرَ :
سبَّ َح ِ ت ا ْل ُعلَى َم َع تَ ْ
سب ِ ٍ اوا ِ س َم َ
يحا فِي ال َّ سب ِ ً س ِم ْعتُ تَ ْ س ْب َع( ، )٥فَلَ َّما َر َج َع قَا َلَ : ت ال َّس َما َوا َِحتَّى بَلَ َغ ال َّ
س ْب َحانَ ا ْل َعلِ ِّي اأْل َ ْعلَىُ ،
س ْب َحانَهُ َوتَ َعالَى()٦ ت لِ ِذي ا ْل ُعلُ ِّو بِ َما َعاَل ُ س َما َواتُ ا ْل ُعلَى ِمنْ ِذي ا ْل َم َهابَ ِة ُم ْ
شفِقَا ٍ .ال َّ
***
Tujuh langit dan bumi bertasbih menyucikan Allah. dan semua yang ada di dalamnya.
(Al-Isra: 44) Yakni semua makhluk yang ada di langit dan di bumi menyucikan Allah,
mengagungkan, memuliakan, dan membesarkan-Nya dari apa yang dikatakan oleh orang-orang
musyrik itu. Dan semuanya mempersaksikan keesaan Allah sebagai Rabb dan Tuhan mereka.
Dalam segala sesuatu terdapat tanda kekuasaan-Nya yang menunjukkan bahwa Dia adalah
.Maha Esa
:Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan Allah dalam ayat lain melalui firman-Nya
} ض َوت َِخ ُّر ا ْل ِجبَا ُل َه ًّدا * أَنْ َدع َْوا لِل َّر ْح َم ِن َولَدًا
ُ األر
ْ ق َ س َما َواتُ يَتَفَطَّ ْرنَ ِم ْنهُ َوتَ ْن
ُّ ش َّ {تَ َكا ُد ال
hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh,
karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. (Maryam: 90-91
{سبِّ ُح بِ َح ْم ِد ِه
َ ُ} َوإِنْ ِمنْ ش َْي ٍء إِال ي
Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memujiNya. (Al-Isra: 44)
.Maksudnya, tiada suatu makhluk pun melainkan bertasbih dengan memuji nama Allah
Yakni kalian, hai manusia, tidak mengerti tasbih mereka, karena mereka mempunyai bahasa yang
berbeda dengan bahasa kalian. Pengertian ayat ini mencakup keseluruhan makhluk,termasuk
hewan, benda-benda padat, dan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah menurut pendapat yang terkenal
di antara dua pendapat yang ada. Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui Ibnu Mas'ud
".yang mengatakan, "Kami mendengar tasbih makanan ketika sedang disantap
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Al-Isra: 44)
Dengan kata lain, sesungguhnya Allah tidak menyegerakan hukumanNya terhadap orang yang
durhaka kepada-Nya, melainkan menangguhkannya dan memberinya kesempatan untuk bertobat.
Apabila ternyata orang yang bersangkutan masih tetap pada kekafirannya dan tetap ingkar, maka
barulah Allah menghukumnya sebagai pembalasan dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi
.Mahakuasa
44. (Bertasbih kepada-Nya) memahasucikan-Nya (langit yang tujuh, bumi dan semua
yang ada di dalamnya. Dan tak ada) tiada (suatu pun) di antara semua makhluk (melainkan
bertasbih) seraya (memuji kepada-Nya) artinya mereka selalu mengucapkan kalimat
subhaanallaah wa bihamdihi (tetapi kalian tidak mengerti) tidak memahami (tasbih mereka)
karena hal itu dilakukan bukan memakai bahasa kalian. (Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun) karena itu Dia tidak menyegerakan azab-Nya kepada kalian,
bila kalian berbuat durhaka.5
At-tagabun ayat 1
1. bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah
yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu
ُ ﴿لَه:ت لِبَا ِرئِ َها َو َمالِ ِك َها؛ َولِ َه َذا قَا َل
ِ يح ا ْل َم ْخلُوقَا ْ َ َوقَ ْد تَقَ َّد َم ا ْلكَاَل ُم َعلَى ت،سبِّحات
ِ ِ سب ِ سو َرةُ ِه َي
َ آخ ُر ال ُم ُّ َه ِذ ِه ال
***
ْ َو َما لَ ْم يَشَأْ لَ ْم يَ ُكن، َم ْه َما أَ َرا َد َكانَ بِاَل ُم َمانِ ٍع َواَل ُمدَافِ ٍع:ي
ْ ََي ٍء قَ ِدي ٌر﴾ أ
ْ ﴿ َوه َُو َعلَى ُك ِّل ش:ُ َوقَ ْولُه.
Surat ini merupakan akhir dari surat Musabbihat; dalam pembahasan yang lalu telah
disebutkan bahwa semua makhluk bertasbih menyucikan Tuhan yang telah menciptakan mereka
5
Imam jalaluddin As-Suyuthi,Terjemahan tafsir jalalain.(penerbitsianr baru algensido bandung.2003) jilid 3
dan yang memiliki mereka. Untuk itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
Yaitu hanya Dialah Yang mengatur semua makhluk lagi terpuji dalam semua yang diciptakan dan
.yang ditetapkan-Nya
Artinya, apa pun yang dikehendaki-Nya pasti ada, tanpa ada yang menolak atau menghalang-
.halangi-Nya, dan apa saja yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi
Al-baqarah ayat 30
ُسفِ ُك ال ِّد َما َء َونَ ْحن ِ ض َخلِيفَةً ۖ قَالُوا أَت َْج َع ُل فِي َها َمنْ يُ ْف
ْ َس ُد فِي َها َوي ِ اع ٌل فِي اأْل َ ْر ِ َوإِ ْذ قَا َل َربُّكَ لِ ْل َماَل ئِ َك ِة إِنِّي َج
َِّس لَكَ ۖ قَا َل إِنِّي أَ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُمون
ُ سبِّ ُح بِ َح ْم ِد َك َونُقَد َ ُن
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."
س َمنْ يَ ْف َع ُل َذلِكََ ،و َكأَنَّ ُه ْم﴿ سفِ ُك ال ِّد َما َء﴾ فَإِنَّ ُه ْم( )٥إِنَّ َما أَ َرادُوا أَنَّ ِمنْ َه َذا ا ْل ِج ْن ِ أَت َْج َع ُل ِفي َها َمنْ يُ ْف ِ
س ُد ِفي َها َويَ ْ
صال ِمنْ ص ْل َ الص ْنفَ ِمنْ َ ِّ ش ِريَّ ِة فَإِنَّهُ أَ ْخبَ َر ُه ْم أَنَّهُ يَ ْخلُ ُ
ق َه َذا اص ،أَ ْو بِ َما فَ ِه ُموهُ ِمنَ الطَّبِي َع ِة ا ْلبَ َ
َعلِ ُموا َذلِ َك بِ ِع ْل ٍم َخ ٍّ
ص ُل بَيْنَ الناس ويقع بَ ْينَ ُه ْم ِمنَ ا ْل َمظَالِ ِم َويَ ُر ُّد َع ْن ُه ُم ا ْل َم َحا ِر َم سنُو ٍن [ أَ ْو فَ ِه ُموا ِمنَ ا ْل َخلِيفَ ِة أَنَّهُ الَّ ِذي يَ ْف ِ
َح َمإٍ َم ْ
س ِرينَ فِي َذلِ َك سنَ ْذ ُك ُر أَ ْق َوا َل ا ْل ُمفَ ِّ سو ُه ْم َعلَى َمنْ َ
سبَقََ ،ك َما َ َ .وا ْل َمآثِ َم ،قَالَهُ ا ْلقُ ْرطُبِ ُّي]( )٦أَ ْو أَنَّ ُه ْم قَا ُ
Allah Swt. menceritakan perihal anugerah-Nya kepada Bani Adam, yaitu sebagai makhluk
—yang mulia; mereka disebutkan di kalangan makhluk yang tertinggi —yaitu para malaikat
sebelum mereka diciptakan. Untuk itu, Allah Swt. berfirman: Ingatlah ketika Tuhanmu
)berfirman kepada para malaikat. (Al-Baqarah: 30
Makna yang dimaksud ialah 'hai Muhammad, ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat, dan ceritakanlah hal ini kepada kaummu'.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari salah seorang ahli bahasa Arab —yaitu Abu Ubaidah— bahwa
lafaz iz dalam ayat ini merupakan huruf zaidah (tambahan), dan bentuk lengkap kalimat ialah wa
qala rabbuka tanpa memakai iz.
Pendapat tersebut dibantah oleh Ibnu Jarir. Menurut Al-Qurtubi, semua ahli tafsir pun
membantahnya. Hingga Az-Zujaj mengatakan bahwa pendapat tersebut merupakan suatu
tindakan kurang ajar dari Abu Ubaidah.
Yakni suatu kaum yang sebagiannya menggantikan sebagian yang lain silih berganti, abad demi
abad, dan generasi demi generasi, sebagaimana pengertian yang terkandung di dalam firman-
:Nya
Menurut qiraah yang syaz dibaca inni ja'ilun fil ardi khalifah (sesungguhnya Aku hendak
menjadikan khalifah-khalifah di muka bumi). Demikianlah diriwayatkan oleh Zamakhsyari dan
.lain-lainnya
ْ َ}إِنِّي أ
{ َعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُمون
Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah: 30)
Dengan kata lain, seakan-akan Allah bermaksud bahwa sesungguhnya Aku mengetahui hal-hal
yang tidak kalian ketahui menyangkut kemaslahatan yang jauh lebih kuat dalam penciptaan jenis
makhluk ini daripada kerusakan-kerusakan yang kalian sebut itu. Karena sesungguhnya Aku
akan menjadikan dari kalangan mereka nabi-nabi dan rasul-rasul; di antara mereka ada para
siddiqin, para syuhada, orang-orang saleh, ahli ibadah, ahli zuhud, para wali, orang-orang
bertakwa, para muqarrabin, para ulama yang mengamalkan ilmunya, orang-orang yang khusyuk,
.dan orang-orang yang cinta kepada Allah Swt. lagi mengikuti jejak rasul-rasul-Nya
30. (Dan) ingatlah, hai Muhammad! (Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi") yang akan mewakili
Aku dalam melaksanakan hukum-hukum atau peraturan-peraturan-Ku padanya, yaitu Adam.
(Kata mereka, "Kenapa hendak Engkau jadikan di bumi itu orang yang akan berbuat kerusakan
padanya) yakni dengan berbuat maksiat (dan menumpahkan darah) artinya mengalirkan darah
dengan jalan pembunuhan sebagaimana dilakukan oleh bangsa jin yang juga mendiami bumi?
Tatkala mereka telah berbuat kerusakan, Allah mengirim malaikat kepada mereka, maka
dibuanglah mereka ke pulau-pulau dan ke gunung-gunung (padahal kami selalu bertasbih)
maksudnya selalu mengucapkan tasbih (dengan memuji-Mu) yakni dengan membaca
'subhaanallaah wabihamdih', artinya 'Maha suci Allah dan aku memuji-Nya'. (dan menyucikan-
Mu) membersihkan-Mu dari hal-hal yang tidak layak bagi-Mu. Huruf lam pada 'laka' itu hanya
sebagai tambahan saja, sedangkan kalimat semenjak 'padahal' berfungsi sebagai 'hal' atau
menunjukkan keadaan dan maksudnya adalah, 'padahal kami lebih layak untuk diangkat sebagai
khalifah itu!'" (Allah berfirman,) ("Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui") tentang maslahat atau kepentingan mengenai pengangkatan Adam dan bahwa di antara
anak cucunya ada yang taat dan ada pula yang durhaka hingga terbukti dan tampaklah keadilan
di antara mereka. Jawab mereka, "Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia
dan lebih tahu dari kami, karena kami lebih dulu dan melihat apa yang tidak dilihatnya." Maka
Allah Taala pun menciptakan Adam dari tanah atau lapisan bumi dengan mengambil dari setiap
corak atau warnanya barang segenggam, lalu diaduk-Nya dengan bermacam-macam jenis air lalu
dibentuk dan ditiupkan-Nya roh hingga menjadi makhluk yang dapat merasa, setelah sebelumnya
hanya barang beku dan tidak bernyawa.
Al-Ahzab ayat 72
72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat
zalim dan Amat bodoh,
،ض َوا ْل ِجبَا ِل ِ عرضها هللا على السموات َواأْل َ ْر،ض ُ ِ ا ْلفَ َرائ:ُ اأْل َ َمانَة،س َ َوقَا َل َعلِ ُّي بْنُ أَبِي
ٍ َع ِن ا ْب ِن َعبَّا،َط ْل َحة
َولَ ِكنْ تَ ْع ِظي ًما لِ ِدي ِن هَّللا ِ أَاَّل،صيَ ٍة ْ َ فَ َك ِرهُوا َذلِكَ َوأ، )٣(ضيَّ ُعوهَا ع ََّذبَ ُه ْم
ِ شفَقُوا ِمنْ َغ ْي ِر َم ْع َ ْ َوإِن.إِنْ أَد َّْوهَا أَثَابَ ُه ْم
َ ثُ َّم ع ََر،يَقُو ُموا بِ َها
َ ﴿ َو َح َملَ َها اإل ْن:ُ) قَ ْولُه٤( َوه َُو،ض َها َعلَى آ َد َم فَقَبِلَ َها بِ َما فِي َها
﴾سانُ إِنَّهُ َكانَ ظَلُو ًما َج ُهوال
ِ ِغ ًرا بِأ َ ْم ِر هَّللا:يَ ْعنِي
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan amanat
adalah ketaatan. Allah menawarkan amanat itu kepada mereka sebelum menawarkannya
kepada manusia, tetapi ternyata mereka tidak kuat. Lalu Allah berfirman kepada Adam,
"Sesungguhnya Aku telah menawarkan amanat ini kepada langit, bumi, dan gunung-gunung,
tetapi mereka tidak mampu memikulnya. Apakah kamu mau memikul amanat ini berikut
segala akibatnya?" Adam bertanya, "Apa saja konsekuensinya itu, wahai Tuhanku?" Allah
Swt. menjawab, "Jika kamu berbuat baik, maka kamu diberi pahala. Dan jika kamu berbuat
buruk, kamu disiksa. Lalu amanat itu diambil oleh Adam. Yang demikian itu disebutkan oleh
firman-Nya: dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim
dan amat bodoh. (Al-Ahzab: 72)
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa amanat ini adalah
fardu-fardu yang ditawarkan oleh Allah Swt. kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Jika
mereka menunaikannya, maka Allah akan memberi mereka pahala; dan jika mereka menyia-
nyiakannya, Allah akan mengazab mereka. Maka mereka tidak suka dan merasa takut memikul
tanggung jawab amanat ini tanpa adanya pelanggaran. Tetapi demi menghormati agama Allah,
sebaiknya mereka tidak menerimanya. Kemudian Allah menawarkannya kepada Adam, dan
ternyata Adam mau menerimanya berikut segala konsekuensinya. Itulah yang dimaksud oleh
firman Allah Swt.: dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh. (Al-Ahzab: 72) Karena tergiur oleh perintah Allah.
﴿سماوات
َّ العقاب ﴿عَلى ال َّ ضنا األَمانَة﴾ ال
ِ صلَوات و َغ ْيرها ِم ّما فِي فِ ْعلها ِمن الثَّواب وت َْركها ِمن ْ إنّا َع َر
ْ َق فِي ِهما فَ ْه ًما ونُ ْطقًا ﴿فَأَبَيْنَ أنْ يَ ْح ِم ْلنَها وأ
َ شفَ ْقنَ ﴾ ِخ ْفنَ ﴿ ِمنها
وح َملَها اإل ْنسان﴾ آدَم َ َواألَ ْرض وال ِجبال﴾ بِأَنْ َخل
س ِه بِما َح َملَهُ ﴿ َج ُهواًل ﴾ بِ ِهِ بَ ْعد ع َْرضها َعلَ ْي ِه ﴿إنّهُ كانَ ظَلُو ًما﴾ لِنَ ْف
Terjemah tafsir jalalyn surah Al Ahzab surah 72
72. (Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat) yaitu ibadah salat dan ibadah-
ibadah lainnya, apabila dikerjakan, pelakunya akan mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan,
pelakunya akan disiksa (pada langit, bumi dan gunung-gunung) seumpamanya Allah
menciptakan pada masing-masing pemahaman dan dapat berbicara (maka semuanya enggan
untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir) yakni merasa takut (akan mengkhianatinya lalu
dipikullah amanat itu oleh manusia) oleh Nabi Adam, sesudah terlebih dahulu ditawarkan
kepadanya. (Sesungguhnya manusia itu amat zalim) terhadap dirinya sendiri, disebabkan apa
yang telah dipikulnya itu (lagi amat bodoh) tidak mengerti tentang apa yang dipikulnya itu.6
صالِ ًحا ِمنْ َذ َك ٍر أَ ْو أُ ْنثَ ٰى َوه َُو ُم ْؤ ِمنٌ فَلَنُ ْحيِيَنَّهُ َحيَاةً طَيِّبَةً ۖ َولَنَ ْج ِزيَنَّ ُه ْمَ َمنْ َع ِم َل
َس ِن َما َكانُوا يَ ْع َملُون َ أَ ْج َر ُه ْم بِأ َ ْح
97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
6
Imam jalaluddin As-Suyuthi,Terjemahan tafsir jalalain.(penerbitsianr baru algensido bandung.2003) jilid 3
Tafsir Ibnu Kat sir
Art inya:
Janji Allah ini dit ujukan kepada orang yang beramal saleh. Yang dimaksud dengan amal saleh
ialah amal perbuatan yang mengikuti petunjuk Kit abullah dan Sunnah Nabi-Nya, baik dia laki-
laki at aupun perempuan dari kalangan anak Adam, sedangkan hat inya dalam keadaan beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan bahwa amal yang dilakukannya it u merupakan amal yang
diperint ahkan serta disyariat kan dari sisi Allah. Maka Allah berjanji akan memberinya
kehidupan yang baik di dunia, dan akan memberinya pahala yang jauh lebih baik daripada
amalnya kelak di akhirat.
Pengert ian kehidupan yang baik ialah kehidupan yang mengandung semua segi kebahagiaan
dari berbagai aspeknya. Telah diriwayat kan dari Ibnu Abbas dan sejumlah ulama, bahwa
mereka menafsirkannya dengan pengertian rezeki yang halal lagi baik.
Dari Ali ibnu Abu Talib, disebutkan bahwa diamenafsirkannya dengan pengert ian al-qana'ah
(puas denganapa yang diberikan kepadanya). Hal yang sama telahdikatakan oleh Ibnu Abbas,
Ikrimah, dan Wahb ibnu Munabbih. Ali ibnu Abu Talhah t elah meriwayat kan dari ibnuAbbas,
bahwa makna yang dimaksud ialah kebahagiaan. Al Hasan,Mujahid, dan Qatadah mengatakan.
”Tiada suatukehidupan pun yang dapat menyenangkan seseorang kecualikehidupan di dalam
surga. "
Ad-Dahhak mengat akan, makna yang dimaksud ialah rezeki yang halal dan kemampuan
beribadah dalam kehidupan di dunia. Ad-Dahhak mengatakan pula bahwa yang dimaksud ialah
mengamalkan ketaat an, dan hati merasa lega dalam mengerjakannya. Tetapi pendapat yang
benar tentang makna kehidupan yang baik ini menyat akan bahwa pengert ian kehidupan yang
baik mencakup semua yang telah disebut kan di atas.
Surah Al-Isro’ ayat 70
ِ َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا بَنِي آ َد َم َو َح َم ْلنَا ُه ْم فِي ا ْلبَ ِّر َوا ْلبَ ْح ِر َو َرزَ ْقنَا ُه ْم ِمنَ الطَّيِّبَا
َّ َت َوف
ض ْلنَا ُه ْم َعلَ ٰى
ِ َكثِي ٍر ِم َّمنْ َخلَ ْقنَا تَ ْف
ضياًل
70. dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan[862], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah
Kami ciptakan.
A. Tafsir al-Muyassar
Dan sungguh kami telah memuliakan keturunan Adam dengan akal dan mengutus para
rasul, dan kami menunduk bagi mereka semua yang ada di alam ini, dan kami menundukkan
bagi mereka hewan sebagai kendaraan di daratan dan perahu di lautan untuk mereka bawak,
dan kami rezekikan kepada mereka makanan dan minuman yang baik, dan kami beri mereka
keutamaan yang banyak dari ciptaan Allah keutamaan yang besar.
Allah yang Mahakuasa berfirman: “Kami telah menghormati anak-anak Adam dengan
menawarkan kami kepada makhluk ciptaan lainnya. Restoran dan garis-garis, yang halal dan
enak, dan kami lebih suka mereka ke banyak pilihan kami, mengingatkan kami bahwa ini
memungkinkan mereka untuk bekerja dengan tangan mereka sendiri, mengambil makanan dan
minuman dan mengangkatnya ke mulut mereka, dan itu tidak tersedia untuk orang lain dari
penciptaan.
Berceritak kepada kami Al-qasim, dia berkata: bercerita kepada kami Al-Husain, dia
berkata: bercerita kepada saya Hujaj dari Ibnu Juraij tentang firman Allah (sunggguh kami
memuliakan bani Adam)...., firman Allah (Dan kami beri mereka keutamaan) yaitu kedua tangan
yang dia makan, bekerja dengannya, dan selain manusia tidak ada yang makan dengan kedua
tangan.
بًا عَلىÇَص ِ ا ُم ْنتÇÇي قائِ ًمÇش ِ انَ يَ ْمÇÇإنَّ اإل ْنسÇÇ َف،نِهاÇس
َ وأح
ْ ت ِ Çهُ لَهم عَلى أ ْك َمÇُ ِه لِبَنِي آ َد َم َخ ْلقÇ ِمن تَ ْك ِري ِم:ل ال ِع ْل ِمÇ
ِ اÇÇل ال َه ْيئÇ ِ Çض أ ْه
ُ قا َل بَ ْع
. ِهÇÇÇÇÇÇÇÇÇÇ ُل بِفَ ِمÇÇÇÇÇÇÇÇÇÇ ويَأْ ُك،عÇÇÇÇÇÇÇÇÇÇ
ٍ َأرب
ْ ي عَلىÇÇÇÇÇÇÇÇÇÇش ِ ت يَ ْم
ِ اÇÇÇÇÇÇÇÇÇÇالحيَوان َ َ ُرهُ ِمنÇÇÇÇÇÇÇÇÇÇ و َغ ْي، ِهÇÇÇÇÇÇÇÇÇÇ ُل ِبيَ َد ْيÇÇÇÇÇÇÇÇÇÇ ويَأْ ُك، ِهÇÇÇÇÇÇÇÇÇÇِر ْجلَ ْي
Sebagian ahli ilmu berkata: dia antara kemuliaan bagi manusia ialah penciptaannya bagi
mereka atas kesempurnaan dan kebagusan tuhan, maka sesungguhnya manusia itu berjalan
berdiri lurus dengan kedua kakinya, dan makan dengan kedua tangannya, berbeda dengan
hewan yang berjalan dengan empat kaki dan makan dengan mulutnya.
دÇ لق:ةÇÇال هللا للمالئكÇ ق،اÇبرهم آدم بهÇا أخÇÇ فلم.عجزوا عن معرفتها
َ يا آدم أخبرهم بأسماء هذه األشياء التي:قال هللا
. وأعلم ما تظهرونه وما تخفونه،أخبرتكم أني أعلم ما خفي عنكم في السموات واألرض
Firman Allah: Wahai Adam saya memberitahu mereka dengan nama-nama sesuatu ini
yang mereka tidak mampu untuk mengetahuinya. Maka tak kala Adam memberitahu mereka
tentang nama-nama itu, Allah berfirman kepada Malaikat:sungguh saya telah memberitahu
kalian bahwasanya saya lebih mengetahui sesuatu yang tersembunyi dari pada kalian di langit
dan di bumi, dan saya lebih mengetahui sesuatu yang kalian tampakkan dan sesuatu yang kalian
sembunyikan.
Tafsir Al-Wajiiz
﴾مائهمÇÇأهم بأسÇÇ﴿يا آدم أنبئهم بأسمائهم﴾ أخبرهم بتسمياتهم فس َّمى ك َّل شي ٍء باسمه وألحق ك َّل شي ٍء بجنسه ﴿فلما أنب
ْا َمنÇÇل فيهÇÇ ﴿أتجع:ولهمÇÇ ﴿ألم أقل لكم﴾ وهذا استفها ٌم يتض َّمن التَّوبيخ لهم على ق: أخبرهم بمس َّمياتهم ﴿قال﴾ هللا تعالى للمالئكة:
ْ َيفسد فيها﴾ ﴿إني أعلم غيب السماوات واألرض﴾ أ
: ﴾ونÇÇا كنتم تكتمÇÇ عالنيتكم ﴿وم: ﴾دونÇÇ ما غاب فيهما عنكم ﴿وأعلم ما تب:ي
س َّركم ال يخفى عل َّي شي ٌء من أموركم
(Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu)
Allah menamai setiap sesuatu dengan namanya (Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-
namanya, Dia berfirman, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi), maksudnya saya lebih mengetahui sesuatu yang ghaib di dalam
keduanya daripada kalian, dari pada sesuatu yang telah ada, dan sesuatu yang aka nada (dan
Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan) kamu nyatakan (apa yang kamu sembunyikan)
sembunyikan.