You are on page 1of 7
- a, Ee ees | | a ‘ i Jurnal KEDOKTERAN GIGI |}, JOURNAL OF DENTISTRY Jurnal KEDOKTERAN GIGI Journal of Dentistry Daftar Isi Volume 18, Edisi Khusus Juni 2006 Pembaca Yany Terhormal, ISSN cass-ro0r ‘Mabalak yang disajihan pada edist hhusus: , hali int adatah juga makatah-makalahy yang akan = pada TIP IPAMAGI (Tom Oniah, Ketua: disampaikan pada Achmed Syawaie: dan tarp Peminat fhe ee Kedoktoran Gigi Ondanesta) balan Wakil Ketua: mendatang, yany hebetulan disclenggarakan dir Sunardhi S. Widyaputra seen ia Se Marie any terjadir Penyunting Pelaksana: akan menerbukan naskoh-naskah yany akan H, Nuskah Sudjana dieampaikar, pada sominav-seminan, dantaranya Hi. Ema Kumikasari banyak pembicara yang tidak mempersiaphan Rasmi Rikmasari mahalahnyar unub diterbithan sebagar naskah Bonitacius Setiawan imiah: tewtamey sistom panulisary yang tidal sesuat twalaupun sister penulisan sudah disapatkan 'PonelanivMlina ester: hepada para calow pembicara sobelumnya ola Hj. Tet Soeparwadi pita, r gS oes a x. n er mene "H: Musich Mechrud Se eee Maa deadting lah disampaihan, sehingga harena H. Setiawan Natasasmita eocteomray necene: eee Ch H. Dede Soatardjo law adanya editing yang tidal sempurew yang dapal, Hj. Edeh Roletta Haroen monggangg pada hasit penerbitan. Rani Setiadhi Hab tersebut solabu torjadi herulang-wlangy, B, Tuinzing (ACTA Netherlands) schingga kami borhanapy bagi para pembicarw untuk: (isting Professor FKG UNPAD) selalu mompersiaphan naskahnya sesuai dengan B. Phral Andersen (ACTA Netherlands) sistem penulisare yang diminta soliap panitia: (Vieling Profesor FKG UNPAD) Rilipga: Pengunting Jumal Kedokteran Gigi (Journal of Dentistry diterbitkan setiap bulan Januari, April, Juli dan Oktober, oleh Fakuttas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, sejak tahun 1988. Pelindung: Rektor Universitas Padjadjaran, Penasihat: Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 34/DIKTUKep/2003 tanggal 10 Juni 2003 tentang Hasil Akreditasi Jurnal llmiah, Jumal Kedokteran Gigi diakui sebagai Jurnal Nasional Terakreditasi. Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjagjaran Jl. Sekeloa Selatan 1 Bandung, Telepon 022-2504985, Faksimili 022-2532805 E-mail: rasmirikmasari@ yahoo.com SS Jurnal KEDOKTERAN GIGI Journal of Dentistry Daftar Isi Volume 18, Edisi Khusus 2006 Restorasi Mahkota Stainless SteelPada Anak Dengan Resiko Tinggi Karies Arlette Suzy Puspa Pertiwi, Inne Suhema Sasmita Ez Penatalaksanaan Penderita Bird Face dengan Alat Distraksi Asti Arumsari Alternatif Pemilihan Bahan Pada Perawatan Diskolorisasi Gigi Tetap Anak aha Eriska iyanti A Indikasi dan Cara Aplikasi Berbagai Tipe Resin Komposit Yang Beredar di Pasaran Komposit Dudl Aripin Membangun Kompetensi Melalui Pembelajaran Altematif Bagi tImu Material Kedokteran Gigi Grita Sudjana Efek Pengecoran Ulang Terhadap Sifat Mekanis Beberapa Logam Paduan Kedoktaran Gigi Renny Febrida, Ellyza Herda Peran Fiber Reinforced Pada Material Tumpat Fiber Reinforced Composite (FRC) Subhaini, Ellyza Herda Reaksi Hipersensitivitas Terhadap Bahan Restorasi Gigi ‘Sularsih PAPE Perkembangan Bahan dan Prosedur Kerja Dalam Proses Pemutihan Gigi Taofik Hidayat Eee Waktu Penyimpanan, Kekentalan Bahan dan Tekanan yang Terbentuk sebagai Penyebab Perubahan Dimensi Hasil Cetakan ‘Sumadhi Sastrodihardjo Peran Bahan Intal Terhadap Pertumbuhan Tulang Pudi Wigianto ROeEE Resistensi Pasak Serat Karbon Berlapis Komposit Terhadap Fraktur Akar Pada Gigi Pasca Perawatan Endodontik Tantry Maulina Biokompabilitas Hidroksiapatit sebagai Bahan Implan Lasminda Syatiar Tinjauan Pustaka Efek Pengecoran Ulang Terhadap Sifat Mekanis Beberapa Logam Paduan Kedokteran Gigi Renny Febrida*, Ellyza Herda** *Peserta Program Magister imu Material Kedolteran Gigl (IMKG) FKG-UI “*Departemen limu Material Kedokteran Gig) (IMG) FKG-UI ABSTRAK Pembuatan restorasi gigi seperti inlay, mankota penuh, jembatan gigi tiruan cekat dan kerangka gigi tiruan logam dari berbagai logam paduan kedokteran gigi dengan cara engecoran (casting), biasanya menggunaxan lebin banyak logam paduan daripada yang ‘cibutuhkan untuk mengisi rongga yang ada. Kelebihan logam paduan tersebut terdapat pada sprue dan button yang telah dipotong dari hasil pengecoran tersebut. Dengan meningkatnya harga logam paduan kedokteran gigl akhir-akhir ini, balk logam mulia, sem! mulia maupun logam dasar, beberapa peneliti telah melakukan pengecoran ulang (recast) terhadap kelebihan logam paduan dari hasil pengecoran, seperti pengecoran ulang sprue dan button sisa pengecoran. Beberapa penelitian telah melakukan pengecoran ulang dengan cara mencampurkan logam lama dan logam baru dengan bermacam-macam persentase dan bahkan dilakukan sampai beberapa kali pengecoran ulang. Dari hasil peneliian beberapa peneliti tersebut didapat hasil bervariasi yang cukup menarik untuk ?* Menurut Hesby dkk” pengecoran ulang logam paduan cobalt-chromium sebanyak empat kali tanpa penambahan logam paduan baru, tidak ditemukan perbedaan yang signitikan dari sitat-sifat mekanis yang diuji seperti Kekerasan, kekuatan tarik, dan persen elongasi.” Peneliian lainnya tentang pengecoran ulang logam paduan dasar dilakukan oleh Nelson dkk’ yang menggunakan suatu logam paduan nickel- chromium dengan perbandingan 50% logam paduan lama dan 50% logam paduan baru sebanyak sepuluh kali pengecoran ulang. Dari hasil penelitiannya tidak dijumpai perubahan sifat mekanis degeneratif yang berarti pada logam paduan Ni-Cr sampai pengecoran ulang sebanyak sepuluh kali, Nilai rata-rata kekuatan tarik melabihi spesifikasi minimum ADA sebesar 6300kg/cm?. Persen elongasi tidak menunjukkan peningkatan dan penurunan yang berarti_ dengan nilal spesifikasi ADA sebesar 1,549. Sedangkan rilal kekerasan Vickers melebihi spesifikasi minimum ADA yang berkisar 335-390 untuk Ni-Cr. Begitu juga dengan rilai modulus elastisitas yang ‘melebini standar minimum ADA sobssar 1.54 x 10! kgiom*. Namun secara _keseluruhan mengindikasikan kemunduran dari sifat mekanis ogam dan mikroporositas tetap menjadi masalah meskipun tidak muncul pada setiap pengecoran lang? Sedangkan untuk logam paduan Ni-Cr-Be yang dicor ulang sebanyak enam kali yang dilakukan oleh Presswood’, hasii penelitiannya menunjukkan kehilangan Sebagian kecil dari keseluruhan elemen-elemennya. Meskipun dari beberape penelitian tentang engecoran ulang logam paduan Co-Cr, NI-Cr, dan NHCr-Be dapat dilakukan setidaknya _sampai ‘empat kali pengecoran ulang, namun dari hasil peneliian Al-Hiyasat dk" menyarankan untuk tidak melakukan pengeooran ulang pada logam paduan dasar. Karena pengecoran uleng yang dilakukan berkali-kali dapat menyebabkan Peningkatan sitotoksisitas dari elemen-elemen Jogam paduan dasar jika digunakan secara kiinis.'° KESIMPULAN Dari beberapa_—penelitian _ tentang pengecoren ulang logam paduan, balk yang mengandung logam mulia maupun logam dasar, hanya sedikit yang menjelaskan efek pengecoran ulang terhadap sifat_mekanis logam paduan tersebut secara langkap. Dan akhir-akhit ini sangat jarang peneltian tentang pengecoran ulang logam Paguan kecokteran gigl tersebut. Meskipun dari -beberapa__peneltian didapetkan hasil yang cukup bak pada pengecoran ulang logam-logam paduan tersebut, amun tetap didapatipenurunan dalam jumlah kecil elemen-elemen penyusun logam paduan tersebut dengan meningkatnya jumlah pengecoran ulang yang dilakukan. Walaupun pengecoran ulang logam paduan yang mengandung logam mulia menunjukkan hasil yang cukup memuaskan sampai dengan empat kali proses pengecoran ulang, tetapi penggunaan logam paduan dengan perbandingan 50% logam paduan lama dan 50% logam paduan baru harus tetap dilakukan pada seliap proses pengecoran ulang. Sedangkan pada logam paduan dasar, meskipun didapati hasil yang cukup baik sampai beberapa kali pengecoran ulang terutama dengan menggunakan perbandingan logam paduan 50% logam paduan baru dan 50% logam paduan lama, sebaiknya tidak cilakukan proses pengecoran ulang pada logam paduan dasar, karena secara ekonomis hasiinya tidak signifikan DAFTAR PUSTAKA Rasmussen ST, Doukoudakis AA. The effect of using recast metal on the bond between porcelain and a gold-palladium alloy. J Prosthet Dent. 1986; 55(4): 447-52 2. Phillips RW, Moore BK. Elements of Dental Material. 5" ed. Philachelphia: WB Saunders Co. 1884: 192-201 3. Hong JM, Razzoog ME, Lang BR. The effect of recasting on the oxidation layer of a palladium- 35 Jurnal Kedokteran Glgl, Volume 18, Edis! khusus dull 2006 silver porcelain alloy. J Prosthet Dent, 1988, 59(4): 420-5 4. O’Brien WJ. Dental Material and Their Selection, 3° ed. Chicago: Quintessence Publishing Co, ine. 2002; 200-7 5, Jochen DG, Caputo AA, Matyas J. Reuse of silver-palladium ceramic metal. J Prosthet Dent. 1991, 65(4): 588-91 6. Horasawa N, Marek M. The effect of recasting on corrosion of a silver-palladium alloy, J Dental Materials. 2004; 20: 352-7 7. Hesby DA, Kobes P, Garver DG, Pelleu GB Jr. Physical properties of a repeatedly used 36 10. onprecious metal alloy. J Prosthet Dent, 1980, 44(3): 291-3 Nelson DR, Palik JF, Morris HP, Comella MC. Recasting a nickel-chromium alloy. J Prosthet Dent. 1986, 55(1): 122-7 Presswood RG. Muttiole recast of a nickel- chromium-beryilium alloy. J Prosthet Dent. 1983; 50: 198-9 Al-Hiyasat AS, Darmani H. The ettect of fecasting on the cytotoxicity of base metal alloys. J Prosthet Dent. 2005, £3(2): 158-63

You might also like