BAB 4
LANGKAH-LANGKAH POKOK
PERENCANAAN
Pada setiap proses perencanaan setidak-tidaknya terdapat empat langkah
pokok yang harus dilalui. Dalam hal ini sebaiknya tidak dikacaukan
penggunaan kata-kata perencanaan (planning) dan rencana (plan). Istilah plan-
ning dimaksudkan sebagai proses perencanaannya, sedangkan plan merupakan
hasil atau produk dari proses perencanaan. Yang akan dibicarakan selanjutnya
adalah mengenai proses (planning) atau merumuskan suatu rencana (plan
formulation). Sehubungan dengan itu yang akan dibahas adalah langkah-
langkah yang seharusnya diambil dalam rangka menyusun suatu rencana
mencakup penahapan dalam pelaksanannya atau implementasi daripada ren-
cana yang telah dirumuskan. Sementara empat langkah pokok yang
dimaksudkan adalah (a) Penilaian situasi kini, (b) Penetapan tujuan dan
sasaran, (c) Penyusunan strategi program, dan (d) Penahapan pelaksanaan.
1. PENILAIAN SITUASI KINI
Pada langkah ini harus dilakukan upaya untuk mengetahui atau menilai
situasi atau masalah yang sedang dihadapi. Pengamatan situasi kini (present
condition atau the existing condition) dapat dilakukan dengan cara pengamat-
an langsung di lapangan atau dengan mengumpulkan informasi/data dari
laporar-laporan atau publikasi yang ada. Pengamatan langsung dapat dilaku-
kan dengan mengadakan suatu Survei atau penelitian di wilayah-wilayah yang
akan termasuk di dalam lingkup perencanaan, untuk memperoleh data yang
aktual dan lebih mutakhir. Metodologi yang akan digunakan dalam survei atau
penelitian ini harus dipilih secara tepat agar data yang dikumpulkan dapat
dipercaya. Namun demikian disadari bahwa untuk melakukan survei atau
penelitian diperlukan biaya, waktu, dan tenaga yang cukup besar, maka ba-
nyak di antara para perencana dalam kenyataannya hanya menggunakan data
seadanya, artinya lebih banyak memakai data sekunder. Dengan sendirinya
data semacam ini perlu dimanipulasi sedemikian rupa sehingga kira-kira
mendekatikebenaran. Dari data yang dihadapi, dan terhadap masalah-
masalah tersebut perlu diidentifikasi urutan besar dan luasnya persoalan. Dari18
sini kemudian dapat disusun urutan prioritas agar dapat menunjuk kepada
rencana-rencana yang harus dirumuskan. Dari permasalahan yang ditemukan
harus diidentifikasi faktor-faktor apa yang menyebabkannnya, sehingga terapi
masalah akan dapat lebih terarah,
PENETAPAN TUJUAN DAN SASARAN
Berpijak pada penemuan dan pengetahuan yang dimiliki serta hasil dari
analisis situasi kini sebagaimana diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
‘tujuan yang akan dicapai serta sasarannya. Sesuatu yang ingin dituju atau tuju-
an (obyek) mencerminkan suatu kebutuhan dasar (basic goal) yang hendak di-
capai atau yang diangan-angankan untuk dicapai. Dalam beberapa hal perlu di-
lakukan proyeksi-proyeksi ke masa mendatang. Apa saja yang ingin dityju atau
dicapai serta proyeksi-proyeksinya, adalah merupakan cerminan daripada
pertimbangan tentang ciri-ciri tujuan dasar pembangunan (basic development
objective). Dari apa yang ingin dicapai tersebut kemudian dapat dijabarkan ke
bentuk sasaran-sasaran (target). Istilah target dimaksudkan sebagai suatu
tafsiran yang konkret daripada tujuan dalam wujud yang nyata dari kebutuhan
dasar yang harus dicapai oleh pembangunan. Target (sasaran) menggambarkan
tentang apa yang seharusnya dicapai dan berapa besarnya. Untuk beberapa
hal perlu dilakukan proyeksi-proyeksi ke masa yang akan datang. Istilah
proyeksi di sini dimaksudkan sebagai perkiraan atau kecenderungan yang akan
terjadi, atau sejauh mana sesuatu itu akan terjadi di kemudian hari.
3. PENYUSUNAN STRATEGI PROGRAM
Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran-sasaran yang diharapkan
diperlukan cara-cara atau strategi yang kemudian harus dituangkan dalam
program-program, Istilah strategi kadang-kadang disebut policy adalah pedo-
man kebijakan melangkah untuk digunakan sebagai sarana dalam mencapai
tujuan dan sasaran. Sementara itu yang dimaksudkan dengan program adalah
bagan kegiatan dalam wujud impiementasi atau sebagai penafsiran daripada
pedoman kebijakan atau strategi untuk mencapai sasaran.
Dalam penyusunan strategi ini harus dapat dikemukakan satuan paket-
paket program bagi pembangunan bidang yang dimaksudkan secara
menyeluruh dan luas. Agar strategi dapat dipilih atau ditentukan dengan lebih
tepat maka cara yang sebaiknya ditempuh adalah dengan menggambarkan
secara lengkap dan terperinci masalah-masalah yang ditemukan, kemudian
dibahas dari berbagai aspek dan dimensi. Sebagai contoh, pembahasan dapat
dilakukan dari aspek ruang, administrasi, penduduk, sumber daya, teknologi,
waktu, data/informasi dan sebagainya.
Program-program yang telah disusun harus dijabarkan dalam proyek-
proyek. Pengertian proyek di sini adalah kumpulan dari pecahan program atau
bagian dari program yang dipisahkan dengan batas-batas yang jelas.
Atas dasar tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan strategi-trategi yang
ipilih, disusunlah program-program yang akan dilaksanakan. Program-pro-19
gram tersebut perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai formate of re
reice point antara lain
~ Sasaran (target)
~ Pihak pemakai program atau yang akan dimanfaatkan.
~ Pihak pelaksana dan organisasinya,
~ Lokasi prioritas
~ Kebutuhan tenaga.
= Pembinaan program.
4, PENAHAPAN PELAKSANAAN
Langkah ini merupakan rencana implementasi program-program atau
proyek-proyek yang telah disusun, menjadi tahap-tahap yang harus dilalui oleh
program dan proyek, sehingga merupakan suatu tata waktu atau jadwal kegiat-
an. Jelas akan berkaitan dengan lembaga-lembaga yang harus menangani
dan melaksanakannya. Dalam tahap pelaksanaan ini harus dicantumkan pula
kegiatan evaluasi dan monitoring dari program dan proyek yang dianjurkan.
Dalam hal ini teknik-teknik analisis rangkaian kerja, penahapan kerja,
aitan kerja dan sebagainya merupakan unsur-unsur yang perlu diperhatikan
dan pengelolaan (manajemen) program dan proyek. Teknik untuk mencari
saling ketergantungan satu sektor dengan sektor lainnya harus diciptakan.
Sehingga hal-hal yang mungkin dapat menghambat jalannya pelaksanaan
program dan proyek dapat ditemukan,