You are on page 1of 73
ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (Studi kasus pada PT. INDOWIRA PUTRA) DRAFT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana EKonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Disusun Oleh: Nama: Fajdhika An NRP: 01.06.407 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA ‘Terakreditasi (Acoredited) SK. Ketua Badan Abreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomot: 039/BAN.PT/A 1/2003 ‘Tanggal 6 Novernber 2003 2008 ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (Studi kasus pada PT, INDOWIRA PUTRA) DRAFT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Disusun Oleh Nama: Fajdhika Andini NRP: 01.06.407 Menyetujui, Dosen Pembimbing (EH. Supriyanto Ilyas, S.E.,M.Si..AK.) Mengetahui, Pjs, Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Akuntansi (HL. Supriyanto Ilyas, $.E..Mé (Eriana Kartadjumena, $.E, M.M., Ak.) SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama + Fajdhika Andini ‘Tempat, tanggal lahir : Bandung, 25 Juli 1985 Menyatakan bahwa skripsi berjudul “Analisis Perbandingan Efistensi Sebelum dan Sesudah Penerapan Total Quality Management pada PT. INDOWIRA PUTRA” Merupakan hasil pekerjaan saya sendiri, Apabila terbukti tidak demikian, saya bersedia menerima segala akibatnya termasuk pencabutan Kembali gelar Sarjana Ekonomi yang telah saya peroleh. Bandung, Maret 2008 (Fajdhika Andini) ABSTRAK Analisis Perbandingan Efisiensi Bi: Produksi Sebelum dan Sesudah Penerapan Total Quality Management (Studi Kasus Pada PT. INDOWIRA PUTRA) Hampir semua perusahaan industri mempunyai_pemikiran bahwa_ peningks kualitas memerlukan biaya produksi yang tinggi. Tetapi ada pendapat pendapat lain yang menyatakan bahwa peningkatan kualitas dapat menurunkan biaya jika perusahaan menerapkan manajemen yang benar, diantaranya dengan menerapkan Total Quality Management (TQM). TQM merupakan suatu cara meningkatkan performasi secara terus-menerus pada setiap level operasi atau proses dengan ‘menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia, Efisiensi adalah ketepatan cara dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenagan dan biaya, Konsep TQM dapat membawa akibat yang positif terhadap peningkatan kualitas dan penghematan biaya. Proses produksi yang memperhatikan mutu akan menghasilkan produk yang terbebas dari kerusakan atau kegagalan, sehingga perusahaan akan terhindar dari pemborosan Penelitian ini dilakukan di PT.INDOWIRA PUTRA yang berlokasi di Leuwigajah, Cimahi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan TQM di PTINDOWIRA PUTRA dan mengetahui efektivitas biaya produksi sebelum dan sesudah penerapan TQM, yaitu dengan membandingkan jumlah efisiensi sebelum dengan sesudah penerapan TQM. Dalam melakukan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada PT. INDOWIRA PUTRA, Bandung. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan efisiensi sebesar 1,2% setelah penerapan TQM dan beberapa aktivitas sudah sesuai dengan unsur-unsur uutama TQM. Dengan demikian penerapan TQM diperusahaan sudah berjalan dengan baik dan memiliki pengaruh terhadap efisiensi biaya produksi. Ada pun saran penulis bagi perusahaan jalah sebaiknya perusahaan tidak cepat merasa puas atas keberhasilan penerapan TQM. Keberhasilan harus dipertahankan dan ditingkatkan Jagi agar perusahaan bisa bersaing di era global ini KATA PENGANTAR Bismillahitrahmanirrahim. Dengan mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT, atas hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, Adapun judul Skripsi ini adalah “Analisis Perbandingan Efisiensi Sebelum dan Setelah Penerapan Total Quality Management” Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana ilmu Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Widyatama, Bandung. Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah disusun ini masih jauh dari kesempurnaan baik ditinjau dari segi penulisan, maupun isi, Hal ini disebabkan karena keterbatasab miliki, Skri mpuan dan pengalaman yang penul i ini juga tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan baik secara mori maupun materil dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada: 1. Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran bagi penulis selama menempuh perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini 2. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung penulis untuk menyelesaikan kuliah dengan baik Bapak H, Supriyanto Ilyas, S.E, M.Si., Ak. selaku dosen pembimbing dan Pjs. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung Ibu Prof. Dr. Hj, Koesbandijah AK, M.S.Ak selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan Universitas Widyatama Bandung, 5. Bapak Dr. H. Mame § Sutoko, Ir., DEA, selaku Rektor Universitas Widyatama Bandung 6. Bapak Eriana Kartadjumena, S.E, M.M., Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi $1 dan D3 Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung 10. U1 12 1B. Seluruh Staf Pengajar (Dosen) maupun Staf Administrasi Universi Widyatama Bandung Semua teman-teman seperjuangan selama berkuliah di Universitas Widyatama Bandung Sahabat-sahabat yang selalu ada dikala senang maupun susah dan selalu memberikan semangat kepada penulis, ‘Teman-teman di Bandung Korea Commun ty-HANSAMO yang. telah memberikan pengertiannya untuk memberikan waktu kepada penulis untuk menyelesaikan kuliah dan skripsi Mbak Sri, Puspa, Sribudi semoga kalian bisa dengan cepat menyelesaikan skripsi kalian, Yoma yang bersama-sama penulis menyelesaikan skripsi dan semoga lancar segala sesuatunya Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu-persatu. Bandung. Maret 2008 Penulis ABSTRAK, DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR ISI ATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN BABI BABIL PENDAHULUAN Lt 12 13 la 1s 16 17 Latar Belakang Masalah. Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Peneliatan Kegunaan Penelitian... Kerangka Penel Metode Penelitian Lokasi dan Tempat Penelitian. TINIAUAN PUSTAKA 21 22 24 25 Efisiensi Biaya 2.2.1 2.2.2 Pengertian Biaya... Penggolongan Biaya..... Biaya Produksi 23.1 23.2 Pengertian Biaya Produksi ‘Unsur-Unsur Biaya Produksi. Penilaian Efisiensi Biaya Produksi Anggaran 2.51 Pengertian Anggaran eureka 12 1B 14 2.5.2 2.53 254 2.55 Kegunaan Anggaran, Keuntungan dan Kelemahan Anggaran. Jenis-Jenis Anggaran Anggaran Produksi 2.6 Total Quality Management 2.6.1 2.6.2. Sepuluh Utama Total Quality Management. 2.6.3 2.7 Hubungan Total Quality Management Dengan F Biaya Produksi........ Pengerti Total Quality Management. Penerapan Total Quality Management. BABII OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian......... 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan. 3.1.2 Lokasi Perusahaan. fisiensi 3.1.3. Struktur Organisasi PT, INDOWIRA PUTRA. 3.1.4 Uraian Jabatan PT. INDOWIRA PUTRA. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Metode Yang Digunakan. 3.2.2. Penentuan Responden. 3.2.3 Populasi dan Sampel 3.2.4 Pengumpulan Data 3.2.4.1 ‘Teknik Pengumpulan Data...... 3.2.4.2 Jenis Data, 3.2.5 Operasional Variabel. 3.2.6 Teknik Analisis Data. BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 411 Gambaran Umum Perusahaan... 15 17 7 18 19 20 25 26 27 27 28 29 29 4.1.2. Proses Produksi........ 4.1.3. Penerapan Total Quality Management di PT. INDOWIRA PUTRA. 4.2. Pembahasan Penelitian 4.2.1 Efektivitas Penerapan Total Quality Management Di PT. INDOWIRA PUTRA. 4.2.2. Analisis Perbandingan Efisiensi Sebelum dan Setelah Penerapan Total Quality Management BABY KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 3.2. Saran... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 41 4s 49 50 DAFTAR TABEL Tabel 3.2.5 Operasional Tabel ........ Tabel_ 4.2.2.1 Sebelum Penerapan Total Quality Management. ‘Tabel 4.2.2.2 Setelah Penerapan Total Quality Management. 38 31 52 Gambar 4.1 DAFTAR GAMBAR Proses Produksi... a DAFTAR LAMPIRAN, Lampiran 1 Surat Survei Lampiran2 Kartu Kemajuan Bimbingan BABI PENDAHULUAN 1a Latar Belakang Masalal Dalam era perdagangan bebas sebagaimana yang telah disepakati dalam kerangka AFTA, APEC. dan WTO, setiap perusahaan harus_menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh du Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing juga menuntut setiap perusahaan untuk sefalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha_memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan dari pada yang dilakukan para pesaing. Perhatian suatu perusahaan tidak terbatas pada produk atau jasa yang dihasilkan saja, tetapi juga pada aspek proses, sumber daya manusia, dan lingkungan, Hanya perusahaan yang benar- benar berkualitas yang dapat bersaing dalam pasar global. Pada era teknologi maju seperti sekarang ini, tidak ada satu pun perusahaan yang tidak terkena dampak globalisasi. Bukan hanya perusahaan besar dan multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global, Kompleksitas persaingan suatu indus ri menyebabkan setiap perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan kualitasnya agar kepuasan pelanggan dapat terwujud. Manajemen ‘tradisional seperti yang selama ini diterapkan oleh banyak perusahaan tidak dapat Jagi menangani masalah kebutuhan kualitas produk dan jasa, Perusahaan tersebut Iebih_memfokuskan pada produksi barang dan jasa agar dapat_mencapai profitabilitas yang diinginkan tanpa memperhatikan kualitas. Dalam jangka pendek seakan-akan perusahaan dapat menekan biaya produksi karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya pengendalian kualitas yang terkadang jumlahnya cukup signifikan bagi perusahaan tertentu. Namun untuk jangka panjang perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam pemasaran Karena tersaingi oleh produk-produk sejenis dari perusahaan lain dengan kualitas yang lebih baik, apalagi bila produk tersebut dijual dengan harga yang sama, Kualitas yang ingin dipenuhi harus dilihat dari sudut pandangan pelanggan. Sudut pandang pasar atau pelanggan tersebut merupan hal yang penting dalam merancang suatu sistem dan manajemen baru, Demikian pula halnya dengan penerapan Total Quality Management (TQM) dalam suatu perusahaan, Penerapan Total Quality Management dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa ‘manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang bersangkutan. Memang diakui tidak semua perusahaan yang menerapkan Total Quality Management sekarang ini dapat bekerja dengan baik dan bahkan beberapa perusahaan sama sekali tidak dapat menghasitkan perbaikan kinerja yang memadai dikarenakan penerapan Total Quality Management harus dilakukan secara terus- menerus dan terintegrasi dengan perusahaan. Dengan melakukan perbaikan kualitas secara {erus-menerus maka perusahaan dapat meningkatkan labanya memalui dua rute, Rute pertama, yaitu rute pasar. Perusahaan dapat_memperbaiki_ posisi persaingannya schingga laba yang diperoleh juga semakin besar. Sedangkan pada rute kedua, perusahaan dapat meningkatkan owpur yang bebas dari kerusakan melalui upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya operasi perusahaan berkurang, Dengan demikian laba yang diperoleh akan meningkat. Biaya produksi merupakan bi ‘a-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, Biaya produksi terdiri dari tiga unsur yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya produksi tidak langsung. Unsur-unsur tersebut harus dimanfaatkan dengan baik yang pada akhinya akan menghasitkan mutu yang memuaskan bagi konsumen, Melalui penerapan Total Quality Management, perusahaan diharapkan dapat menekan biaya produksi dengan cara melakukan perbaikan secara terus-menerus terhadap proses produksi, mutu produk, manusia, jasa dan lingkungannya. Jika Total Quality Management ini dilaksanakan decara efektif| oleh perusahaan maka akan memberikan pengaruh positif pada biaya produksi nsi bi Dengan terjadinya e ya produksi maka perusahaan diharapkan dapat memperoleh keuntungan yang Kompetitif, schingga perusahaan dapat terus bertahan disaat persaingan yang semakin ketat dan dapat menjadi perusahaan yang unggul diantara perusahaan lainnya, Untuk mengetahui adanya efektifitas pada dua kondisi yaitu sebelum dan setelah penerapan Total Quality Management pada PT. INDOWIRA PUTRA, maka penulis melakukan penelitian yang akhimya dituangkan dalam skripsi yang berjudul: “Analisis Perbandingan Efisiensi Sebelum dan Sesudah Penerapan Total Quality Management pada PT. NDOWIRA PUTRA” 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan Total Quality Management pada PT. INDOWIRA PUTRA. 2. Bagaimana efektifitas biaya produksi sebelum dan sesudah penerapan Total Quality Management pada PT. INDOWIRA PUTRA. 1.3 Maksud dan Tr Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mendapatkan gambaran mengenai penerapan Total Quality Management dan efektifitas sebelum dan sesudah penerapannya dengan memperoleh data dan informasi yang bethubungan dengan masalah tersebut pada PT. INDOWIRA PUTRA Adapun tu 1. Mengetahui penerapan Total Quality Management pada PT. INDOWIRA PUTRA. n dari penelitian ini adalah untuk: 14 sem 2. Mengetahui efektifitas biaya Quality Management pada PT, INDOWIRA PUTRA. produksi sebelum dan sesudah penerapan Total Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan dini diharapkan dapat memberikan manfuat bagi nua pihak antara lain: 1. Bagi Penulis juga diharapkan dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi Disamping berguna sebagai bahan penyusunan skripsi, penelitian penulis khususnya mengenai efektifitas sebelum dan sesudah penerapan Total Quality Management. Selain itu juga sebagai sarana untuk membegikan teori yang sudah didapat dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di perusahaan, 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan sebagai informasi dan sumbangan pemikiran dalam pengambilan keputusan yang berhubungan tentang penerapan Total Quality Management dalam kaitannya dengan biaya produksi, 3. Bagi Pihak L: Sebagai tambahan informasi dan pembanding untuk penelitian selanjutnya, sehingga pengembangan ilmu dapat bermanfaat bagi pihak lain yang memerlukannya dan sebagai sumbangan pemikiran bagi semua yang ‘memerlukannya. 1.5 Kerangka Pemikiran Dalam industri manufaktur terdapat dua aspek penting yang perlu diperhatikan, yauti kualitas dan biaya. Bagi perusahaan yang ingin memperoleh dan mempertahankan keuntungan kompetitif harus melakukan peningkatan efisiensi. kualitas, dan produktifitasnya. Peningkatan efisiensi dapat dilakukan antara lain dengan cara menekan biaya produksi tanpa mengurangi Kualitas produk. Pengertian efisiensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:284) adalah sebagai berikut: “Bfisiensi adalah ketetapan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya)” Efisiensi merupakan perbandingan terbaik adalah suatu usaha pemanfaatan sumber daya dengan hasil yang diperoleh, Apabila dihubungkan dengan biaya maka efisiensi biaya produksi memiliki pengertian perbandingan terbaik antara pemanfaatan sumber daya atau biaya yang telah dikeluarkan untuk membiayai suatu produk dengan hasilnya, Pengertian biaya produksi menurut S, Munawir (2002:326) adalah sebagai berikut: “Biaya produksi adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pengelolahan (manufacture) atau mengubah bahan baku menjadi barang yang siap dijual ata dikonsumsi, maupun biaya pelaksanaan atau pemberian jasa atau pelayanan.” Dalam penerapan Total Quality Management selain akan berakibat pada perbaikan kualitas, juga akan berpengaruh pada perubahan biaya produksi yang pada perusahaan industri merupakan komponen biaya terbesar yang dikeluarkan, Jika Total Quality Management dilaksanakan secara efektif, maka akan memberikan pengaruh positif terhadap biaya produksi. Pengaruh terhadap biaya produksi tersebut terjadi melalui proses pembuatan produk yang memiliki standar mutu yang baik sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin terjadi Pengertian Total Quality Management menurut Gosperz (2001:6) adalah sebagai berikut: “Total Quality Management didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performasi secara ters menerus (continous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.” Keberhasilan manajemen mengendalikan biaya tidak dapat dipisahkan dari berhasil tidaknya perusahaan dalam penerapan Total Quality Management. Dalam penerapan Total Quality Management, disamping akan berakibat pada perbaikan mutu, akan berdampak pula pada perubahan biaya operasional sehingga dalam pelaksanaannya dapat menimbulkan biaya-biaya dan atau mengurangi bahkan menghapus beberapa jenis biaya lainnya. Akan tetapi perlu diwaspadai pula adany kemungkinan kegagalan kegiatan Total Quality Management tersebut tidak dapat memenuhi sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan pemborosan-pemborosan waktu, biaya tenaga kerja, biaya mutu dan terutama biaya produksi yang merupakan komponen biaya terbesar dalam perusahaan industri. Proses produksi yang berkualitas dan bebas dari kerusakan, itu berarti menghindarkan terjadinya pemborosan dan inefisiensi dan mengoptimalkan pemakaian sumber daya, sehingga ongkos produksi per unit menjadi rendah dan harga pokok menjadi kompetitif. Konsep Total Quality Management dapat membawa akibat yang positif terhadap peningkatan kualitas dan penghematan biaya. Hal ini tercermin dari tujuan yaitu continous improvement. Dengan adanya perbaikan kualitas secara terus- menerus, maka akan mengakibatkan turunnya biaya produksi yang dikeluarkan Konsep ini dapat berjalan dengan baik apabila ada dukungan penuh dari atasan, dan juga yang tidak boleh kita lupakan adalah pengertian yang besar yang dimili oleh para karyawan, Hal ini tidak hanya dilakukan oleh sebagian orang dalam perusahaan diharapkan untuk saling mengoreksi agar dapat melakukan yang terbaik di dalam pekerjaannya. Selain uraian diatas, penulis terinspirasi oleh skripsi_ yang dibuat oleh Beatryce Valentina (01,02.231) dengan judul: “Analisis Perbandingan Efisiensi Produksi ‘ebelum Dan Sesudah Penerapan Total Quality Management (Studi Kasus Pada PT. Keong Nusantara Abadi di Lampung Selatan)” dengan hasil: “Terdapat peningkatan yang signifikan setelah penerapan Total Quality Management. Biaya produksi relatif lebih efisien dibandingkan dengan sebelum diterapkannya Total Quality Management.” Seluruh penjelasan diatas memberikan pemikiran dan merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Terdapat peningkatan efisiensi biaya produksi yang signifikan sesudah penerapan Toral Quality Management.” 1.6 Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif digunakan untuk tujuan membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta selidiki rat dan hubungan dengan fenomena yang Penelitian deskriptif yang dilakukan adalah dengan pendekatan studi kasus diman data yang diperoleh selama penelitian tersebut diolah, dianalisa serta diproses lebih lanjut berdasarkan teori yang telah dipelajari, Dalam teknik penyusunan skripsi ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Pengumpulan data primer, dilakukan dengan mengadakan survei langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian, dimana metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara: * Wawaneara Yaitu mengadakan tanya jawab dengan bagian akuntansi, bagian operasional dan keuangan. © Observ: i langsung dan Dokumentasi Mengadakan pengamatan secara langsung pada objek penelitian untuk melakukan dokumentasi antara kinerja dan Total Quality Management. * kK ioner Merupakan daftar pertanyaan hasil penerapan Total Quality Management secara tertulis yang dibagikan kepada responden yang berhubungan Jangsung dengan objek yang diteliti 2. Pengumpulan data sekunder, dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, Adapun kegunaan studi kepustakaan ini adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin dasar-dasar teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dalam penelitian, Dari hasil wawancara dan pengamatan akan diperofeh data kualitatif. Hasil dari penelitian studi kasus merupakan suatu generalisasi dari pola Khusus yang tipikal dari individu atau lembaga yang diteliti. Tujuan dari studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat- fat serta karakter-karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu yang Kemudian dari sifat-sifat serta karakter akan dijadikan suatu hal yang bersifat unum, Selanjutnya terhadap hasil penelitian ini dilakukan perbandingan variabel-variabel yang diteliti untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang positif antara variabel- variabel 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Indowira Putra yang beralamat di JI. Industri II No.5 Leuwigajah, Cimahi. Peneliti Februari hingga Maret 2008, n dilakukan selama dua bulan, yaitu bulan BABII TINJAUAN PUSTAKA 24 Efisiensi Karena setiap perusahaan bertujuan untuk mencari laba, maka efisiensi merupakan suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Laba yang maksimal bisa diperoleh atau dicapai melalui penggunaan sumber daya yang efisien, Terdapat beberapa pengertian efisiensi, diantaranya adalah sebagai berikut Menurut Kamus Besar Indonesia (2001:284), pengortian efisiensi adalah sebagai berikut: “Bfisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya)”. Sedangkan menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim (1999:160), mendefini efisiensi sebagai berikut: “Efficiency (efisie si) adalah biaya input (masukan) untuk tiap unit output (keluaran) yang diproduksi.” Efisiensi merupakan perbandingan terbaik untuk suatu usaha pemanfaatan sumber daya dengan hasil yang diperoleh, 2.2 Biaya 2.2.1 Pengertian Biaya Setiap tindakan yang telah dipikirkan secara matang akan meminta pertimbangan antara manfaat dan pengorbanan. Begitu juga dalam sektor produksi, maka untuk setiap keputusan ekonomi yang dipertanggungjawabkan perlu diadakan pertimbangan antara hasil-hasil yang diharapkan dan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut. Akutansibiaya_mengukur biaya sesuai dengan rencana-rencana da Kebutuhan-kebutuhan manajemen, Biaya-biaya harus didasari dengan faktor-faktor yang relevan, yang diperhatikan dengan teliti dan dipertimbangkan dengan cermat agar dapat membantu pihak manajemen dalam membuat keputusan-keputusan yang tepat. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian biaya, Mulyadi (2000:8) mendefinisikan biaya dalam pengertian umum sebagai beriku “ Didalam arti luas, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan wang, yang telah terja tau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.” Dati definisi itu pengorbanan sumber ekonomi dibedakan menjadi a, Pengorbanan yang telah terjadi b, Pengorbanan yang mungkin akan terjadi Definisi biaya tersebut diatas tidak hanya menyangkut biaya yang telah terjadi dimasa Jalu, tetapi meliputi juga biaya-bi akan datang, fa yang kemungkinan akan terjadi di masa yang Sedangkan dalam arti sempit, menurut Mulyadi (2000:10) pengertian biaya adalah: “... biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.” Pengertian biaya seringkaliditerjemahkan dalam istilah beban, Dalam akuntansi, kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda. Pengertian beban menurut Supriyono (1999:186) adalah “Beban (expenses) adalah biaya yang dikorbankan atau. dikonsumsi dalam rangka memperoleh pendapatan (revenues) dalam suatu periode tertentu.” Kedua pengertian diatas menyatakan perbedaan utama antara biaya dan beban, yaifu saat terjadinya atau diakuinya. Biaya meliputi pengorbanan ekonomis yang telah dan mungkin terjadi, sedangkan beban merupakan biaya yang telah dikonsumsi untuk periode tertentu 2.2.2 Penggolongan Biaya istematis atas seluruh Penggolongan adalah proses pengelompokan secara elemen yang ada dalam golongan tertentu yang lebih ringkas untuk membei informasi penting. Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai ‘macam cara, Umumnya penggolongan biaya ini ditebtukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal di (2000:14-17) konsep: “Different Cost for Different Purpose". Mul menggolongkan biaya menurut: 1. Objek Pengeluaran. Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya 2. Fungsi Pokok dalam Perusahaan i pokok, yaitu: a. Biaya produksi, yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual, b. Biaya pemasaran, yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Biaya administrasi dan umum, —_yaitu—biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk. 3, Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai 23 234 Dapat dikelompokan menjadi dua: a, Biaya langsung (direct cost), yaitu biaya yang terjadi, yang penyebab satu- satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai b. Biaya tidak langsung (indirect cost), yaitu biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai |. Perilaku dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Kegiatan Dapat digolongkan menjadi: a. Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding, dengan perubahan volume kegiatan. b. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. ©. Biaya semi fixed, yaitu biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiat tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu, 4d. Biaya tetap, yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. . Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya Dapat dibagi menjadi: a. Pengeluran modal (capital expenditures), itu biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya satu tahun). b, Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures), yaitu biaya yang hanya mempunyai manfuat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut, Biaya Produksi Pengertian Biaya Produksi Mulyadi 2000:14), menjelaskan pengertian biaya produksi sebagai berikut: “Biaya produksi merupakan biaya yang ferjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang p dijual.” Menurut Hansen and Mowen (2000:45), pengertian biaya produksi adalah sebagai berikut: “Biaya produksi adal: biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau persediaan jasa.” (2002:45), mendefi Sedangkan menurut §. Muna kan biaya produksi sebagai berikut: ‘a produksi adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pengolahan (manufacture) atau mengubah bahan baku menjadi barang yang siap dijual atau dikonsumsi, maupun biaya pelaksanaan atau pemberian jasa ‘atau pelayanan.” Indi, kesimpulan dari pengertian biaya produksi diatas adalah bahwa biaya produksi merupakan biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produ jaci 2.3.2. Unsur-Unsur Biaya Produksi Mulyadi (2000:14) menjelaskan bahwa biaya produksi terdiri dari tiga unsur, vyaitu: 1. Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai macam bahan baku yang dipakai dalam kegiatan pengolahan produk. Bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolsh menjadi produk akhir dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung atau diikuti jejak manfaatnya pada produk tertentu. 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja langsung adalah semua karyawan yang secara langsung, ikut serta memproduksi produk jadi, yang jasanya dapat diusut secara langsung pada produk, dan yang upahnya merupakan bagian yang besar dalam ‘memproduksi produk. Upah tenaga kerja langsung diperlakukan sebagai bi tenaga kerja langsung dan diperhitungkan langsung sebagai unsur biaya produksi Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokan menjadi beberapa golongan berikut ini: a, Biaya bahan penolong, yaitu bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil jika dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut b. Biaya reparasi dan pemeliharaannya, yaitu biaya berupa suku cadang (sparepart), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak Iuar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan peralatan, kendaraan, perkakas, laboratorium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik. ©. Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja pabrik yang upahnya jak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap, yaitu biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan peralatan, perkakas laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu, yaitu biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan peralatan, asuransi kendaraan, asuransi kecelakan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run. 24 f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai, yaitu biaya reparasi yang discrahkan kepada pihak luar perusahaan, Penilaian Efisiensi Biaya Produksi Menurut Irfa Nur Arafah (2004:22), terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk menilai efisiensi produksi, yaitu: 1. Penggunaan Anggaran (Budget) Efisiensi dari biaya produksi dapat diukur melalui perbandingan antara biaya produksi aktual atau biaya produksi yang dianggarkan oleh perusahaan. Bila biaya produksi aktual yang terjadi lebih kecil dari pada biaya produksi yang dianggarkan, maka biaya produksi tersebut dapat dikatakan efisien, Demikian pula sebaliknya, apabila biaya produksi aktual yang terjadi lebih besar daripada biaya produksi yang dianggarkan perusahaan, maka biaya produksi tersebut dapat dikatakan tidak efisien. Penggunaan Standar Efisiensi dihitung dengan membandingkan antara biaya produksi per unit aktual dengan biaya produksi per unit standar. Bila hasil perbandingan yang didapat semakin kecil, berarti biaya produksi tersebut semakin efisien Efisiensi Produksi = biaya produksi aktual per unit biaya produksi standar per unit Perbedaan pokok antara anggaran dengan biaya standar, terletak pada bidang Jingkupr ya, Anggaran menckankan kepada volume dari pada usaha dan biaya tenaga Kerja yang harus dijaga jika perusahaan ingin beroperasi sesuai dengan yang dikehendaki, Standar menekankan kepada tingkat dimana biaya harus dikurangi. Jika biaya telah turun sampai tingkat tersebut, maka Iaba akan meningkat. 2.5 Anggaran 2.5.1 Pengertian Anggaran Menurut Ellen Christina, M.Fuad, Sugiarto, dan Edy Sukarno (2002:1) pengertian anggaran adalah sebagai berikut: “Anggaran merupakan suatu rencanan yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang.” Oleh Karena reneana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran sering kali disebut juga dengan rencana keuangan 2.5.2 Kegunaan Anggaran Dalam Kenyataannya, banyak dijumpai perusahaan yang mampu beroperasi tanpa membuat suatu anggaran, Akan tetapi, tanpa penyusunan suatu anggaran, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kinerja, kurang dapat mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas kerja, serta kurang dapat memanfaatkan kkesempatan untuk memperluas usaha, Berikut ini kegunaan anggaran yang dijabarkan olch Ellen Christina, M.Fuad, Sugiarto, dan Edy Sukarno (2002:2): Adanya Perencanaan Terpadu Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian tethadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh 2. Sebagai Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puneak maupun manajemen menengah. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi__perubahan dalam Jingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik. 3. Sebagai Alat Pengkoordinasian Kerja Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja internal perusahaan, Sebagai Alat Pengawasan Kerja Anggaran memerlukan serangkaian target atau standar yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya. Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan. Sebaliknya, penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi tidak terkendalikan, menurunkan Taba, dan semangat kerja. Sebagai Alat Evaluasi Kegiatan Perusahaan Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan Jangkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan dapat diseles: dengan cara yang baik, artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan, Keuntungan dan Kelemahan Anggaran Keuntungan yang dapat diperoleh bila perusahaan membuat anggaran dengan baik adalah sebagai berikut: 1 Hasil yang diharapkan di suatu rencana tertentu dapat diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan, Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Anggaran merupakan penelitian unjuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan ‘untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisai yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya, Mengingat setiap manajer dan atau penyelia dilibatkan dalam penyusu anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaaan ikut serta (sense of participation) Disamping beberapa keunggulan tersebut diatas, terdapat pula beberapa kelemahan antara lain: 1. Dalam menyusun anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaaan yang sebenarnya 2. Sering kali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. al 3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara poter dapat _menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat ‘menghambat proses pelaksanaan anggaran 4, Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuat kebijakan terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap atau cukup. 2.5.4 Jenis-Jenis Anggaran Berdasarkan ruang lingkup atau intensitas penyusunan dapat dibedakan menjadi: a, Anggaran Parsial, yaitu anggaran yang ruang lingkupnya terbatas. b. Anggaran Komprehensif, yaitu. anggaran dengan ruang lingkup menyeluruh, Karena jenis kegiatannya meliputi seluruh aktivitas perusahaan di bidang marketing, produksi, keuangan, personalia, dan administrasi 2. Berdasarkan fleksibelitasnya, anggaran dibedakan menjadi a Anggaran Tetap (fixed budget), yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume yang sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut disusun rencana mengenai revenme, cost, da expenses b. Anggaran Kontinyu (continuous budget), yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume tertentu. dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost, dan expenses, namun secara periodik dilakukan penilaian kembali 3. Berdasarkan periode waktu, anggaran dapat dibedakan menjadi: a, Anggaran Jangka Pendek (1 tahun) b, Anggaran Jangka Panjang (lebih dari 1 tahun) 2.5.5 Anggaran Produksi Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinei_ mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya mencakup renana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktw (kapan), produksi akan dilakukan. 1. Anggaran Bahan Baku Anggaran bahan baku adalah semua anggaran yang berhubungan dengan perencanaan secara lebih terperinci mengenai penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode yang akan datang. 2. Anggaran Tenaga Kerja Langsung Anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinei tentang upah yang akan dibayarkan kepada tenaga kerja langsung untuk periode yang akan datang, meliputi rencana tentang jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu satuan produk, tarif upah, dan waktu (kapan) dikerjakannya. 3. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan 2.6 2.6.1 proses produksi selama periode yang akan dalang, meliputi jenis biaya, waktu serta tempat (departemen) di mana biaya tersebut terjadi. Terlalu besamy biaya overhead pabrik akan mempengaruhi harga_pokok, produksi, mempertinggi harga jual, dan pada akhimya akan memperkecil tingkat Keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Total Quality Management Pengertian Total Quality Management Dalam era globalisasi yang semakin kompetitif saat ini, setiap pelaku bisnis yang. ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri harus_memberikan perhatian penuh kepada kualitas atau mutu, Dengan memberikan perhatian yang penuh terhadap mutu akan berdampak positif kepada bisnis melalui dua cara, yaitu: 1 Dampak Tethadap Biaya Produksi Hal ini dapat terjadi melalui proses pembuatan produk yang memiliki derajat kon rmasi (conformance) tinggi terhadap standar-standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, proses produksi yang ‘memperhatikan mutu akan menghasilkan produk yang terbebas dari kerusakan atau kegagalan, maka dapat menghindarkan perusahaan dari pemborosan (oraste), sehingga ongkos produksi akan menjadi rendah dengan harga pokok Kompetitif. Dampak Tethadap Pendapatan Peningkatan penjualan terjadi karena produk bermutu yang memiliki harga kompetitif, dimana produk yang dibuat melalui proses yang bermutu. akan mempunyai sejumlah keistimewaan, sehingga_mampu meningkatkan Kepuasan konsumen afas penggunaan produk itu, Konsumen biasanya akan memaksimalkan kemampuannya dalam mengkonsumsi produk, maka produk- produk yang bermutu tinggi dan memiliki harga kompetitif akan dipilih oleh konsumen, Hal ini akan meningkatkan penjualan dan meningkatkan pangsa pasar (market share) schingga pada akhimya meningkatkan pendapatan penjualan, Fandy Tjiptono (2000:4) mendefini berikut, ikan Total Quality Management sebagai “Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.” dangkan menurut Gosperz (2002:5) defi isi Total Quality Management yaitu: “Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management) didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performasi_ secara_terus-menerus (continous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.” Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Total Quality Management merupakan pendekatan manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan, dan pasar, melalui kombinasi-kombinasi antara pencarian fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara signifikan dalam kualitas, produktivitas dan kinerja lain dari perusahaan, 2.6.2 Sepuluh Unsur Utama Total Quality Management Menurut Goetsch dan Davis (1994) yang dikutip oleh M. N. Nasution (2004:18-20) terdapat sepuluh unsur utama dalam komponen Total Quality Management, yaitu: 1. Fokus pada Pelanggan Dalam Total Quality Management fokus dari kualitas terletak pada kepuasan pelanggan, Kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi- spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita (atau perusahaan kita) untuk memenuhi suatu standar kualitas tententu, dan arena itu akan memberikan pengaruh pada performasi (performance) kita (atau perusahaan kita). Pada dasamya, dikenal tiga macam pelanggan dalam sistem Kualitas modern, yaitu: a, Pelanggan Intemal (Internal Customer). Pelanggan intemal adalah orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performasi pekerjaan (atau perusahaan) kita b. Pelanggan Antara (Jntermediate Customer) Pelanggan internal adalah mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir dari suatu produk atau jasa. ¢. Pelanggan Ekstemal (fixternal Customer) Pelanggan eksternal adalah pembeli atau pemakai akhir suatu produk atau yang sering disebut sebagai pelan Ja an nyata (real customer). Kualitas yang dihasilkan suatu_perusahaan ma dengan nilai_ yang, diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar pula kepuasan pelanggan. Nilai pelanggan adalah manfaat yang diperoleh pelanggan atas penggunaan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini merupakan pereneanaan bisnis untuk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik produk, cara penyampaian, pelayanan, dan sebagainya. Obsesi Tethadap Kualitas Dalam organisasi yang menerapkan Total Quality Management, pelanggan intemal dan eksternal menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level berusaha melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif }. Pendekatan Ilmiah Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan Total Quality Management terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut, Setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan (feeling). Berdasarkan data maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital dan dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. Dengan demikian, data diperlukan dan dipergunakan dalam memantau prestasi dan melaksanakan perbaikan. |. Komitmen Jangka Panjang Total Quality Management merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu, komitmen panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan Total Quality Management dapat berjalan dengan sukses. Kerjasama Tim (Team Work) Dalam organisasi yang, dikelola secara tradisional sering kali diciptakan persaingan antara departemen yang ada dalam organi si tersebut agar daya saingnya terdongkrak. Akan tetapi, persaingan i ternal tersebut cenderung hanya menggunakan dan menghabiskan unsur yang seharusnya dipusatkan pada upaya perbaikan kualitas, yang pada gilirannya untuk meningkatkan daya saing perusahaan pada lingkungan eksternal. Sementara itu dalam organisasi yang menerapkan Total Quality Management, kerjasama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina, baik antara karyawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat sekitar. 6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan Setiap produk dan atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses fertentu didalam suatu unsur atau lingkungan, Ager dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Selain itu, perbaikan kualitas juga diperlukan untuk ‘menghadapi lingkungan ekstemal yang selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan. Konsep ini menuntut adanya komitmen, Oleh karena itu, unsur yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang dihasitkannya dapat meningkat schingga dapat memuaskan pelanggan. 7. Pendidikan dan Pelatihan Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang menutup mata terhadap pentingnya pendidikan dan pelatihan karyawan, Mereka beranggapan bahwa perusahaan bukanlah sekolah, yang diperlukan adalah tenaga terampil siap pakai. Jadi perusahaan-perusahaan seperti itu hanya akan memberikan pelatihan sekedarnya kepada para karyawan. Kondisi seperti itu menyebabkan perusahaan yang bersangkutan tidak berkembang dan sulit bersaing dengan perusahaan lainnya, apalagi dalam era persaingan global. Sedangkan dalam organisasi yang menerapkan Total Quality Management, pendidikan dan pelatihan merupakan unsur yang fundamental. Setiap orang. diharapkan dan didorong untuk terus belajar, Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhimya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya. 8. Kebebasan yang Terkendali Dalam Total Quality Management keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah_merupakan unsur ‘yang sangat penting, Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan 10. ‘rasa memiliki’ dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat, Selain itu, unsur ini juga dapat memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu keputusan yang diambil, karena pihak yang terlibat lebih banyak. Meskipun demikian, kebebasan yang timbul Karena keterlibatan dan pemberdayaan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terncana dan terlaksana dengan baik. Dalam hal ini karyawan yang melakukan standarisasi proses dan mereka pula yang berusaha mencari cara untuk meyakinkan setiap orang agar bersedia mengikuti prosedur tersebut. Kesatuan Tujuan Supaya Total Quality Management dapat diterapkan dengan baik maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan, Dengan demikian setiap usaha lak dapat diarahkan pada tujuan yang sama, Akan tetapi, kesatuan tujuan berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak ‘manajemen dan ki wan, misalnya mengenai upah dan kondisi kerja, Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan Setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memilki talenta dan Kreativitas Khas. Dengan demikian karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bemilai yang harus diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi. Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang paling penting, dalam penerapan Total Quality Management. Usaha untuk keterlibatan karyawan membawa dua manfaat utama, Pertama, hal ini akan meningkatkan Kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang baik, atau perbaikan yang lebih efektif, karena juga mencakup padangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang langsung berhubungan dengan situasi kerja. Kedua, keterlibatan karyawan juga meningkatkan ‘rasa memiliki” dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya. 2.63 Penerapan Total Quality Management Penerapan Total Quality Management dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang bersangkutan. Total Quality Management merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan system manajmen kualitas kelas dunia. Untuk itu dipertukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Penerapan Total Quality Management pada proses produksi dilakukan pada setiap tahap dalam proses produksi. Proses produksi terdiri dari tiga tahap, yaitu: pre production, production, dan post production, Pre production adalah tahap sebelum produksi, yaitu penentuan sistem kualitas desain dan sertifikasi produk. Kualitas desain menentukan spesifikasi_ produk yang jelas melalui keterlibatan semua departemen dengan pembentukan tim yang anggotanya lintas fungsional dan berbagai disiplin yang dapat meningkatkan kualitas produk (product features) dan serviceability. Tahap produksi (input, proses, dan output) diperlukan jaminan kualit produk dengan menggunakan pengawasan statistik. Nasution (200: Menurut M.! 5), dalam proses produksi penerapan Total Quality Management melalui tiga cara, yaitu: “1, Meniadakan atau mengurangi proses produksi agar persentase kerusakan tidak ada atau kecil dan kualitas produk makin baik dengan menggunakan metode statistical quality control. Metode ini memungkinkan dilakukannya diagnosis dan koreksi_ terhadap banyaknya gangguan produksi dan dapat pula meningkatkan mutu produk secara berarti serta mengurangi bagian yang rusak (spoilage) atau pengerjaan ulang (rework). 2. Menekankan pada preventive maintenance untuk mencegah kerusakan mesin dan mencegah kesalahan dalam proses produksi. Dalam hal ini adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin atas mesin-mesin yang digunakan sehingga mesin-mesin terhindar dari kerusakan. Melalui employee selfinspection sebagai salah satu unsur dalam “proses manajemen”, dengan cara meningkatkan kesadaran karyawan untuk selalu menjaga kualitas produk.” 3, 2.7 Hubungan Toral Quality Management Dengan Efisiensi Biaya Produksi Semakin meningkatnya persaingan di sektor industri, maka perusahaan- perusahaan dituntut untuk tetap mempertahankan atau memperoleh keuntungan yang, Kompetitif agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terus berjalan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi, kualitas, dan produktivitas produk. Perusahaan manufaktur yang sebagian besar aktivitasnya adalah memproduksi barang, maka komponen biaya yang terbesar adalah biaya produksi. Biaya produksi harus dikelola dengan baik sehingga tercapai keefektifan dan keefisienannya. Peningkatan efisiensi dapat dilakukan antara lain dengan cara penekanan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk. Salah satu usaha kearah tersebut adalah dengan menerapkan sistem manajemen mutu yang dikenal dengan nama Total Quality Management. Melalui penerapan Total Quality Management maka perusahaan akan melakukan perbaikan terus-menerus, Atas kualitas produk, desain, standar, prosedur kerja, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Dengan penerapan Total Quality Management yang, efektif maka perusahaan akan memperhatikan mutu atau kualitas produk pada proses produksinya dengan membuat produk yang memiliki derajat konfirmasi yang tinggi terhadap standar mutu produk sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin terjadi. Berkurangnya produk cacat yang dihasilkan dalam proses produksi_ maka akan mengurangi pemborosan dalam pemakaian bahan baku dan perusahaan dapat mengoptimalkan pemakaian sumber daya sehingga biaya produksi dapat efisien. Efisiensi biay produksi menyebabkan perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang kompetitif dan perusakan diharapkan dapat terus bertahan di saat persaingan semakin ketat BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dari skripsi ini adalah biaya produksi “PT. INDOWIRA PUTRA” sebelum dan sesudah penerapan Total Quality Management. Adapun penelitian dilakukan pada divisi produksi di PT. INDOWIRA PUTRA yang berlokasi di IL Industri I No.5 Leuwigajah, Cimabi Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan yang memproduksi dua jenis eat yaitu: 1. Decoratif yaitu produk cat yang berbasis air (water based) Jenisnya adalah cat tembok dan wall filler dengan macam-macam merek seperti Wiratex, Shintex, Kingkong, Petalux, Attaboy. 2. Cat industri yaitu produk cat yang berbasis minyak (solvent based) Jenisnya adalah cat untuk furnitur, mobil, mebel dengan merek Crystal Coat dan Petalae. Pertimbangan-pertimbangan yang menjadi alasan penulis memilih PT. INDOWIRA PUTRA sebagai objek penelitian karean PT. INDOWIRA PUTRA merupakan perusahaan yang telah menetapkan Total Quality Management sehingga penulis dapat menilai seberapa besar peningkatan efisi ya produksi sesudah diterapkannya Total Quality Management. 3.11 Sejarah Singkat Perusahaan Pada Bulan Maret tahun 1975, Bapak Kinsley Wangsawijaya menditikan sebuah perusahaan eat yang dibeti nama INDOWARNA. Perusahaan cat ini berlokasi di Jalan Rancajigang, Majalaya. Ketika didirikan, perusahaan ini belum berbentuk usaha perseroan terbatas, melainkan hanya sebagai usaha rumah tangga (home industry) saja. Pemilik perusahaan juga bertindak sebagai pengelola perusahaan yang dibantu oleh beberapa orang sebagai asisten. Pada waktu itu, Daerah pemasarannya masih sangat terbatas. Beberapa daerah yang berhasil dimasuki siantaranya adalah daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, serta marang dan sekitamnya, Temyata daerah pemasaran dan omset penjualan makin hari semakin baik saja, Dengan melihat masa depan yang cerah pada industri eat ini, maka pada tahun 1984 lahirlah tonggak sejarah untuk perusahaan ini, Tepatnya pada tanggal 25 Januari 1984 didirikanlah PT. INDOWIRA PUTRA, 3.12 Loki erusahaan Penentuan lokasi perusahaan harus dilakukan secermat mungkin karena menyangkut beberapa aspek yang, harus diperhatikan dan dipertimbangkan, seperti aspek ekonomis, aspek teknis dan aspek sosial, Penentuan lokasi yang tepat dapat ‘membantu perusahaan beroperasi dengan lancar, efektif, dan efisien. Lokasi perusahaan merupakan tempat dimana perusahaan menjalankan aktivitas-aktivitasnya, Lokasi ini sangat berpengaruh pada usaha-usaha yang dikerjakan, seperti untuk mendapatkan bahan baku, tenaga kerja, dan meminimalkan biaya pengangkutan untuk pemasaran hasil produksi. Disamping itu, penentuan lokasi ‘yang tepat juga akan memperbesar kemungkinan bagi perusahaan untuk memperluas areal perusahaan dimasa yang akan dating dan sekaligus dapat _membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya, Dengan beberapa pemikiran diatas maka PT. INDOWIRA PUTRA ‘memindahkan bagian operasional perusahaannya ke lokasi yang baru di JI Industri II No.5 Leuwigajah, Cimal , Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat, Beberapa faktor yang menjadi pedoman dalam menentukan pemilihan lokasi tersebut diantaranya adalah: 1. Merupakan lingkungan industri yang bertetangga dengan beberapa perusahaan besar lainnya sehingga tidak mengganggu masyarakat di sekitarnya 2. Kebutuhan air diperoleh dari sumur art 3. Kebutuhan listrik diperoleh dari PLN 4. Mudah memperoleh tenaga kerja 3.4.3. Struktur Organisasi PT. INDOWIRA PUTRA. Struktur organisasi sebuah perusahaan adalah bagian yang amat penting dalam suatu perusahaan, Perusahaan sangat berhati-hati dalam menyusun struktur organisasi ini karena kenyamanan dalam bekerja sangat berkaitan dengan struktur organisasi tersebut Struktur organisasi juga membantu seorang pimpinan dalam mengatasi masalah ataupun dalam mengambil keputusan karena seorang pimpinan perusahaan tidak mungkin melakukan segala sesuatunya sendiri, Dengan adanya struktur organisasi ini, maka hubungan antara bawahan san atasan menjadi lebih jelas. Juga tanggung jawab setiap orang dalam perusahaan tersebut tidak menjadi rancu. Tidak semua perusahaan memiliki struktur organisasi yang sama, Perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan itu sendiri, Dengan kata lain, struktur organisasi ini menunjukan wewenang yang memiliki seorang manajer terhadap bawahannya dan tanggung jawab yang dipikul seorang karyawan terhadap atasannya. 3.14 Uraian Jabatan PT, INDOWIRA PUTRA Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai tugas dan wewenang dari pada masing-masing bagian dalam struktur organisasi, maka akan diuraikan sebagai berikut: Direktur Utama = Menerima dan meneliti kebenaran laporan-laporan yang diterima dari manajer utama, ~ Mengawasi pelaksanaan implementasi tujuan perusahaan yang dilakukat olch manajer utama - Mengambil tindakan-tindakan atas pekerjaan bawahannya jika diperlukan - Bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang saham ~ Menerima atau menolak pembayaran atau pengeluaran dari bagian keuangan - Mengadakan koordinasi secara baik dengan bawahannya najer Utama (General Manager) - Membuat implementasi perencanaan dari tujuan perusahaan yang telah ditetapkan - Sebagai pelaksana arian dalam) mengawasi kelancaran kegiatan perusahaan - Menyusun reneana kerja untuk setiap bagiab dan mengawasi pelaksanaan reneana kerja yang telah digariskan = Memimpin, mengendalikan, serta mengkoordinir para manajer untuk ‘mencapai tujuan perusahaan - Memeriksa laporan-laporan yang dibuat oleh para manajer serta menganalisa laporan-laporan tersebut + Bertanggung jawab kepada direktur Sekretaris ~ Membantu administrasi direktur dan melaksanakan surat-menyurat ~ Mengumpulkan surat-surat yang masuk dan mendistribusikan ke bagian- bagian yang bersangkutan = Menyiapkan daftar gaji pegawai kantor bulanan dan membayarkannya ~ Bertanggung jawab kepada direktur atas kelancaran pelaksanaan tugas- tugas sekretariat, surat-menyural, dan arsip umum ~ Mengerjakan tugas-tugas lain yang diminta oleh direktur Manajer Pemasaran = Membantu pimpinan perusahaan dalam menyusun rencana_ kerja pemasaran baik jangka pendek maupun jangka panjang, khususnya dalam penentuan target ~ Mengadakan penelitian, penilaian, dan menginterpretasikan mengenai potensi pasar - Mengkoordinasi serta mendelegasikan sebagian tugasnya kepada seksi- seksi yang berada di bawah pimpinannya - Membuat laporan berkala kepada manajer utama yang menyangkut perkembangan kegiatan usaha pemasaran, serta kemungkinan pembukaan daerah pemasaran yang baru ~ Menentukan harga jual suatu produk dan disetujui oleh manajer utama = Melindungi dan menyimpan rahasia perusahaan mengenai pemasaran ~ Mengerjakan tugas-tugas lain yang diminta oleh manejer utama ynajer Pembelian - Membuat perencanaan dan melakukan pembelian mengenai kebutuhan barang-barang yang diterima dari tiap bagian - Mengusahakan agar pembelian dilakukan dari sumber termurah dan memenuhi syarat-syarat pembelian - Bertanggung jawab atas terjaminnya mutu, jumlah barang yang dipesan, kebenaran harga produk yang dibeli = Mengkoordinasi serta mendelegasikan sebagian tugasnya kepada seksi seksi yang berada dibawah pimpinannya + Setiap discount, komisi yang diterima dari pembelian barang harus dilaporkan pada perusahaan - Meneyelesaikan urusan dokumen-dokumen yang terjadi Karena urusan pembelian + Membuat laporan rutin yang ditujukan kepada manajer utama - Melindungi rahasia perusahaan tentang pembelian yang dipercayakan kepadanya ~ Mengerjakan tugas-tugas lain yang diminta oleh manajer utama Manajer Pabrik (Produksi) ~ Melaksanakan perencanaan dan mengkoordinir fungsi-fungsi produksi dan operasi pabrik sesuai dengan program kerja yang telah digariskan oleh manajer utama ~ Mengawasi pelaksanaan kerja fngsi-fungsi produksi dan operasi pabrik agar sesuai dengan rencana produksi = Mengawasi mutu hasil produksi - Bertanggung jawab alas efektifitas dari bahan baku yang digunakan dalam proses produksi - Bertanggung jawab atas pemenuhan permintaan akan produk yang sudah dipesan konsumen - Mengkoordinasi serta mendelegasikan sebagian tugasnya kepada seksi seksi yang berada di bawah pimpinannya = Membuat laporan-laporan tentang produksi secara berkala yang ditujukan ‘untuk manajer utama ~ Menjaga rahasia perusahaan mengenai formula perusahaan dan mesin- mesin perusahaan ~ Mengerjakan tugas-tugas lain yang diminta oleh manajer utama Manaje Manaje Keuangan dan Akuntansi Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegitan akuntansi umum dan akuntansi biaya secara tertib, sesuai dengan kondisi perusahaan dan dapat dipertanggungjawabkan kegunaannya Membuat laporan keuangan perusahaan dan laporan biaya, sesuai dengan kebutuhan dan tepat pada waktunya Menyususun kebijaksanaan keuangan perusahaan dalam pengaturan likiuiditas perusahaan Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pencatatan akuntansi beserta arsip akuntansinya Mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan _perbankan, perpajakan, dan penagihan kepada pihak ketiga ‘Membuat laporan untuk pimpinan perusahaan, khususnya mengenai hal- hal yang menyangkut bidang keuangan dan akuntas Meneliti faktur dan meyiapkan cek pembayarannya Menjaga rahasia perusahaan mengenai pendapatan dan pengeluaran perusahaan Mengerjakan tugas-tugas lain yang diminta oleh manajer utama Mengkoordinasikan serta mendelegasikan sebagian tugas-tugasnya kepada seksi-seksi yang berada di bawah pimpinannya Sumber Daya Manusia Membantu direksi dalam merumuskan ketentuan-ketentuan pokok di bidang sumber daya manusia Mengkoordinasikan pelaksanaan fingsi-fungsi kepegawaian seperti keamanan, pengadaan tenaga kerja, pemberhentian tenaga kerja serta jaminan sosial - Mengawasi terciptanya disiplin dan tata tertib kerja setiap karyawa perusahaan - Mengawasi dan membimbing pelaksanaan Kerja fungsi umum dan personalia agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan ~ Mengerjakan tugas-tugas lain yang diminta oleh manajer utama Fungsi Personalia - Memimpin, merencanakan, mengkoordinir, mengawasi, membina, dan mengevaluasi seluruh bidang kerja yang terkait di bagian personalia ~ Melaksanakan dan menginformasikan kebijakan dan sistem prosedur serta tindakan dalam bidang personalia untuk membantu seluruh bagian agar dapat berfungsi pada saat ini maupun masa yang akan datang ~ Melakukan koordinasi dengan setiap bagian dalam hal ini pengawasan kerja, pelaksanaan disiplin kerja, evaluasi kerja, penilaian kondisi kerja Fungsi Umum ~ Memimpin, merencanakan, mengkoordinir, mengawasi, membina, dan mengevaluasi seluruh biang kerja yang terkait di bagian umum = Melakukan koordinasi dengan setiap bagian mengenai hal-hal yang harus diselesaikan oleh bagian umum - Mendistribusikan tugas-tugas harian, mingguan, bulanan kepada setiap seksi sesuai dengan bidang kerja di bagian umum, - Memeriksa laporan lembur, absensi, perbaikan kendaraan, mesin produksi dan Jainnya yang dilaporkan seeara harian, mingguan, bulanan, dan mencocokkan dengan bukti-bukti yang dilampirkan dari setiap seksi di bagian umum 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Metode Yang Digunakan Penelitian yang dilakukan meliputipenelitian penerapan Total Quality Management dan analisis perbandingan biaya produksi sebelum dan sesudah diterapkannya Total Quality Management, dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ‘merupakan peneli in yang menggunakan metode penelitian sebagai berikut: 1, Metode deskriptif analitis, yaitu merupakan suatu metode yang berusahan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta dan data dari perusahaan, yang kemudian menganalisis data yang diperoleh untuk dibahas, dan dibuat suatu simpulan mengenai keadaan perushaan tersebut. 2. Metode komparatif, yaitu metode yang membandingkan antara keadaan yang terjadi pada perusahaan dengan usulan peneliti. Studi asus dilakukan dengan membandingkan data keuangan PT. INDOWIRA PUTRA dari tahun 2001 sampai tahun 2006. Penelitian ini tidak, membandingkan data PT. INDOWIRA PUTRA dengan perusahaan lain, 3.2.2 Penentuan Responden Responden dalam penelitian ini adalah staf bagian produksi yang ada dalam perusahaan yang berkaitan langsung dalam rangka proses produksi. Dari responden tersebut penulis mengharapkan untuk dapat memperoleh data yang dibutuhkan. 3.2.3 Populasi dan Sampel Data yang diambil adalah sampel dari populasi data biaya produksi. Sampel yang diambil adalah enam tahun, yaitu tiga tahun sebelum diterapkannya Total Quality Management dan tiga tahun sesudah penerapan Total Quality Management. 3.2.4 Pengumpulan Data 3.2.4.1 Teknik pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka dibutuhkan data dan informasi yang relevan, akurat, dan dapat dipercaya, Dalam penelitian ini penulis ‘menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research). yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data primer yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian yaitu dengan melihat pelaksanaan kegiatan di PT. INDOWIRA PUTRA. Untuk memperoleh data primer tersebut_ peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: a, Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab untuk mendapatkan informasi tei Jahan yang diteliti 1g perma dengan pihak-pihak yang berwenang. Wawancara ini dilakukan dengan kepala bagian akuntansi dan kepala bagian produksi. b. Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati dan memahami berbagai gejala yang berkaitan dengan objek penelitian . Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian. Dalam hal ini yang perlu dikumpulkan yaitu laporan harga pokok produksi dan anggaran biaya produksi selama beberapa tahun sebelum penerapan Total Quality Management dan setelah penerapan Total Quality Management. Dokumen ini diperoleh di bagian akuntansi PT. INDOWIRA PUTRA dan digunakan untuk menganalisis efisiensi biaya produksi Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data sekunder yang berfungsi sebagai Jandasan teori guna mendukung data primer yang diperoleh selama penelitian, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mempelajari, dan mengkaji literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. 3.2.4.2 Jenis D ta Data Kualitatif’ dan Kuantitatif’ merupakan dua data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Data Kualitatif, yaitu data mengenai Total Quality Management di perusahaan, yang merupakan data primer yang bersumber dari hasil penelitian lapangan. 2. Data Kuantitatif, yaitu data mengenai biaya produksi perusahaan, yang merupakan data sekunder yang bersumber dari laporan harga pokok produksi di PT. INDOWIRA PUTRA. 3.2.5 Operasional Variabel Pada penelitian, penentuan variabel berdasarkan identifikasi masalah yang ada Variabel yang dimaksud dengan identifikasi masalah adalah: 1. Variabel Efektivitas Penerapan Toral Quality Management Pengumpulan informasi- mengenai variabel_ efektivitas penerapan Total Quality Management dengan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang. terkait, Pengukuran variabel ini dilakukan dengan menilai kesesuaian penerapan Total Quality Management di perusahaan dengan unsur-unsur dalam Total Quality Management sebagai indikatomya, 2. Variabel Efisiensi Biaya Produksi Setelah Penerapan Total Quality Management Pengumpulan informasi mengenai variabel efisiensi biaya produksi setelah penerapan Total Quality Management dilakukan dengan teknik pengumpulan data berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan biaya produksi. Biaya produksi dan anggaran biaya produksi dianalisis, kemudian dibandingkan antara sebelum dan sesudah penerapan Total Quality Management untuk memperoleh tingkat efisiensinya. Adapun indikator dari variabel ini adalah rata-rata efisiensi produksi tiga tahun sebelum penerapan Total Quality Management dan tiga tahun setelah penerapan Total Quality Management. Data dari penclitian ini menggunakan skala pengukuran rasio, yaitu skala pengukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek ‘yang diukur. Tabel 3.2.5 Operasional Variabel Variabel Indikator Skala Efektivitas penerapan TQM Kesesaian _ pelaksanaan TQM dengan unsur-unsur TQM Fokus pada pelanggan, Obsesi terhadap kualitas Pendekatan ilmiah ‘© Komitmen jangka panjang ‘© Kerja sama tim © Perbaikan sistem secara berkesinambungan ‘© Pendidikan dan pelatihan © Kebebasan yang terkendali © Kesatuan tujuan © Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan Ordinal Efisiensi produksi sebelum dan setelah penerapan TQM Selisih —realisasi_biaya produksi dengan anggaran biaya produksi Rasio 3.2.6 Teknik Anali s Data Metode analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini, yaitu: 1, Analisis deskriptif, untuk membahas data kualitatif, Data dan informasi mengenai penjelasan mengenai Total Quality Management dibandingkan dengan standarnya. 2, Analisis perbandingan, untuk membahas data kuantitatif. Analisis perbandingan digunakan karena penelitian it bertujuan untuk mengetahui bagaimana efisiensi biaya produksi pada dua keadaan, sebelum penerapan Total Quality Management dan setelah penerapan Total Quality Management. BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran U PT. INDOWIRA PUTRA adalah perusahaan yang bergerak di bidang num Perusahaan pembuatan dan penjualan cat dan dempul (vail filter) tetapi perusahaan ini lebih menekankan pada produk catnya, Perusahaan ini memproduksi cat dengan dua Kategori, yaitu cat berbasis air (water based) dan cat berbasis minyak (solvent based). Beberapa merek yang diproduksi oleh PT. INDOWIRA PUTRA, antata lain: * Petalux © Wiratex © Gardena © Kijang © Attaboy Daerah pemasaran produk yang dihasilkan oleh PT. INDOWIRA PUTRA hampir diseluruh wilayah Pulau Jawa, Madura, Bali dan Sumatera, Untuk daerah Jawa Barat pemasaran hasil produksi kepada para pengecer langsung ditangani oleh perusahaan, sedangkan untuk daerah Jawa Tengah, pemasaran produk dilaksanakan oleh cabang perusahaan di Semarang dan untuk daerah Jawa ‘Timur pemasaran produk dilakukan melalui agen di Surabaya, Pemasaran di DKI Jakarta dan Sumatera dilakukan oleh agen yang berkedudukan di Jakarta Pusat, Pada saat sekarang ini perusahaan sedang merint untuk memperluas pemasaramiya ke seluruh Indonesia dan memasarkan produknya ke Iuar negeri. Dengan pemasaran produk ke luar negeri maka kualitas produk harus ditingkatkan sehingga perusahaan selalu berupaya meningkatkan Kualitas dan memproduksi cat dengan kualitas terbaik. Perusahaan ini memiliki karyawan sebanyak 199 orang, yang terdiri dari 78 orang staf dan 121 orang buruh bagian operasional, Dari 121 orang buruh ini diantaranya & orang adalah wanita, Perusahaan ini memiliki buruh pria lebih banyak daripada buruh Wanita karena dibagian operasional ini lebih diperlukan buruh pria. Buruh wanita kebanyakan memegang bagian administrasi saja. Jadwal waktu kerja di PT. INDOWIRA PUTRA adalah sebagai berikut: © Senin-Kamis 08.00 - 12.00 12.00 - 13.00 istirahat 13.00 - 16.00 © Jumat 08.00 - 11.30 11.30 - 13.00 sholat jumat © Sabtu 08.00 — 13.00 4.1.2 Proses Produksi PT. INDOWIRA PUTRA merupakan salah satu industri yang bergerak dibidang pembuatan dan penjualan cat dan dempul (wall filter) untuk tembok. Perusahaan ini lebih menekankan pada produk catnya. Cat yang dihasilkan oleh perusahaan ini terdiri dari dua macam yaitu cat air (water based) dan eat minyak (solvent based). Untuk itu penulis mendeskripsikan proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan secara singkat. Skema pembuatan cat di PT. INDOWIRA PUTRA: Persiapan Bahan Percampuran Bahan Pemberian Warna Quality Control Pemeriksaan Penjelasan secara singkat proses pembuatan cat terdiri dari 6 tahap. yaitu: 1. ‘Tahap persiapan bahan Pada tahap ini bagian produksi akan mempersiapkan bahan sesuai dengan jumlah order yang diterima, Dari jumlah tersebut dapat diketahui berapa serta apa bahan baku yang diperlukan, Lalu ditentukan juga apa kemasan yang hendak dipakai. Setelah bagian produksi mengetahui kebutuhannya dengan jelas maka bagia n produksi menghubungi bagian gudang untuk meminta bahan-bahan yang diperlukannya itu. Bagian gudang akan memberikan pesanan sesuai dengan permintaan dari bagian produksi. 2. Tahap percampuran Setelah bahan-bahan itu dikirimkan oleh bagian gudang, beberapa bahan di dimasukan ke dalam alat peneampur (mixer) hingga tercampur rata, Setelah mpurkan diantaranya adalah Calciwn, Titan dan air, Bahan-bahan tersebut seluruhnya tercampur, kemudian HWeeting, Dispering, dan Anti Foam dimasukan hingga campuran tersebut teraduk rata, Lamanya proses pereampuran adalah dua setengah jam, . Tahap pencampuran Tahap ini akan dilakukan apabila tingkat kehalusan campuran dalam tahap kedua telah tercampur rata, Dalam proses ini dimasukan Siprene, Acrylic, dan Neova. Ketiga bahan yang dicampur tersebut dapat dianggap cukup apabila produk telah mencapai wama yang telah diinginkan atau telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. . Tahap pemeriksaan Tahap ini akan dilakukan oleh bagian Quality Control guna memastikan bahwa produk yang dihasilkan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan memperhatikan tingkat kehalusan cat yang dihasilkan, kekuatan warna, derajat kesamaan serta kestabilan dan daya tahan cat . Tahap penyaringan Tahap ini bertujuan untuk menghindari adanya campuran cat yang masih ‘menggumpal. Tahap pengemasan Setelzh seluruh tahap proses produksi selesai dan kualitas produk yang dihasitkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka cat tersebut dimasukkan ke dalam kemasan berbagai ukuran, Beberapa merek dari produk-produk yang dihasilkan oleh PTINDOWIRA, PUTRA diantaranya adalah: © PETALUX Merek PETALUX (water based) terdiri dari: = Cat tembok (srall paint) Dikemas dalam ukuran: Kemasan galon: Skg. Kemasan pail: 25 kg, Kemasan blek: Plamuur tembok (svall filler) Dikemas dalam ukuran: ~Kemasan galon: Kemasan pail: Kemasan blek: Cat genteng (roof paint) — Solvent Based Hanya mempunya kemasan 1 kg saja SHINTEX Merek Shintex (water based) terdiri dari: Cat tembok (wall paint) Dikemas dalam ukuran: | Kemasan galon: Kemasan pail: Kemasan blek: Plamuur tembok (wall filler) Dikemas dalam ukuran: | Kemasan galon: Kemasan pail: Kemasan blek: Cat genteng (roof paint) Dikemas datam ukuran: Kemasan kaleng: Kemasan galon’ Kemasan pail: Cat bak (kolam) akg, 25kg, 25kg. Skg. 25kg, 25 kg. akg, 25kg. 25kg. Ikg. kg. 20kg. Hanya dikemas dalam kemasan plastik ukuran 1 kg WIRATEX Merek Wiratex (water based) terdiri dari Cat tembok (svall paint) Dikemas dalam ukuran:- Kemasan galon: Kemasan pail: Kemasan blek: + Plamuur tembok (waif filler) Dikemas dalam ukuran:- Kemasan galon: Kemasan pail: Kemasan blek: KING KONG Merek King Kong (water based) terditi dari: = Cat tembok (wall paint) Dikemas dalam ukuran: Kemasan kaleng: Kemasan galon: Kemasan pail: Kemasan blek: ~ Plamuur tembok (wall filler) Dikemas dalam ukuran: Kemasan galon: Kemasan pail: Kemasan blek: = Cat dasar (chromate primer) Hanya dikemas dalam kemasan kaleng 1 kg GARDENA Merek Gardena (water based) ini hanya berupa cat genteng (roof aint) saja, Hanya dikemas dalam kemasan 1 kg. KUANG Merek Kijang (water based) hanya terdiri dari eat tembok (wall paint) saja. akg, 25kg. 25kg. 1kg Skg. 25 kg 25 kg, akg, 25 kg. 25kg. * ATTABOY Merek Attaboy adalah merek cat tembok yang merupakan produk Kelas satu: dari perusahaan ini, Hasil dari pengecetan dengan menggunakan cat ini dapat menyerupai kertas dinding (wall paper) Cat tembok ini juga dapat dicuci dengan menggunakan pembersih biasa dan juga tahan air (waterproof). 4.1.3. Penerapan Total Quality Management di PT. INDOWIRA PUTRA Penerapan Total Quality Management dilakukan pertama kali pada tahun 2004. PT. INDOWIRA PUTRA menerapkan program Total Quality Management yang disesuaikan dengan karakter perusahaan, Untuk menunjang perbaikan dan peningkatan kualitas, ada beberapa aktivitas yang sudah dilakukan oleh PT. TNDOWIRA PUTRA, yaitu sebagai berikut: Lima Strategi Meningkatkan Produktivitas Perusahaan, a, Menerapkan Program Reduksi Biaya Program reduksi biaya merupakan suatu program yang dilakukan oleh pihak manajemen, dimana untuk menghasilkan output yang sama dengan menggunakan input yang lebih sedikit. Program tersebut mengacu pada iaya yang tidak perlu atau penghilangan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah pada produk sehingga harga jual yang ditetapkan akan lebih kompetitif. b. Mengelola Pertumbuhan Peningkatan produktivitas melalui pengelolaan pertumbuhan akan efektif apabila permintaan pasar sedang meningkat, sehingga output yang diproduksi perlu ditambah. Dalam situasi ini, peningkatan produktivitas dicapai melalui peningkatan output dalam kuantitas yang lebih besar sesuai permintaan pasar dengan meningkatkan penggunaan input dalam kuantitas yang lebih kecil. Bekerja Lebih Tangkas Strategi ini dilakukan jika permintaan pasar meningkat sehingga output perlu ditingkatkan, tetapi dengan menggunakan input dengan kuantitas yang tetap karena tenaga kerja bekerja lebih cerdik. Dengan demikian akan diperoleh biaya produksi output yang lebih rendah, 4d. Bekerja Lebih Efektif Peningkatan produktivitas dicapai_melalui_peningkatan output sesuai peningkatan permintaan pasar dan penurunan penggunaan input. Dengan bekerja lebih efektid maka akan memperoleh output dalam jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan input yang lebih sedikit, ‘Mengurangi Aktivitas Perusahaan harus membuat jadwal jam kerja seefisien mungkin sehingga aktivitas yang tidak menghasilkan dapat dihilangkan. Segala kegiatan harus diselesaikan tepat waktu schingga biaya dapat diminimalkan. Menerapkan Kaizen a, Manajemen Puncak = Menyebarluaskan sasaran Kaizen melalui pen dan audit ~ Membentuk ebarluasan kebijakan istem, menyusun prosedur dan struktur yang yang, membantu Ki en - Menetapkan, memelihara, dan menetapkan standar - Mengusahakan karyawan sadar Kaizen melalui program pelatihan - Membantu. karyawan memperoleh keterampilan dan dapat memecahkan masalah b. Kepala Bagian - Mendukung aktivitas kelompok keeil dan sistem saran individual - Menegakkan disiplin di tempat kerja - Memberikan saran Kaizen ec. Karyawan - Melibatkan diri dalam Kaizen dan aktivitas kelompok keeil - Mempraktekan disiplin di tempat kerja ~ Meningkatkan Keterampilan dan keahlian melalui pendidikan dan pelatihan - Melibatkan dalam pengembangan iri yang_terus-menerus sehingga mampu memecahkan masalah seeara lebih baik, Berdasarkan informasi yang didapatkan dari manajer produksi, bahwa setelah penerapan Total Quality Management dilakukan, terdapat perubahan yang terjadi Beberapa manfaat yang didapatkan perusahaan setelah menerapkan Total Quality Management adalah sebagai berikut: 1. Kualitas produk meningkat Keuntungan meningkat Biaya operasional produksi berkurang ReN Pangsa pasar berkembang, Produksi selesai tepat waktu Kebijakan perusahaan lebih mudah diterima dan dilaksanakan Produk gagal berkurang 8. Kegiatan produksi berjalan dengan lancar Dari beberapa manfaat yang didapatkan, yang sangat dirasakan ada perubahan adalah biaya operasional produksi berkurang, Terdapat banyak penghematan dalam penggunaan biaya produksi, Pada saat sebelum menerapkan Total Quality Management, realisasi biaya produksi selalu melebihi anggaran bi a produksi dan ketika setelah menerapkan Total Quality Management, terdapat penghematan dalam penggunaan biaya produksi, Selai manfaat yang diterima, ada pula kendala yang, dihadapi oleh perusahaan dalam menerapkan Total Quality Management. Kendala- kendala yang dihadapi adalah: 1. Biaya Riset dan Pengembangan Adanya tambahan biaya untuk riset dan pengembangan merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh perusahaan, Untuk melakukan suatu riset dan pengembangan produk, perusahaan belum dapat mengalokasikan dana khusus sehingga jika diharuskan untuk melakukan riset dan pengembangan, perusahaan tidak dapat secara langsung mengeluarkan biaya. Perusahaan sulit ‘melakukan riset dan pengembangan untuk menciptakan produk baru agar dapat bersaing dengan produk Ia Biaya Teknologi Tak sedikit biaya yang diperlukan untuk memproduksi eat yang berkualitas, baik, selain harus melakukan riset dan pengembangan, teknologi yang canggih pun sangat diperlukan dan untuk menggunakan teknologi mutakhir diperlukan juga biaya yang tidak sedikit Waktu Ketika perusahaan mengembangkan produk baru dengan teknologi yang canggih, tidak semua karyawan memahami bagaimana menggunakan mesin, dengan teknologi canggih dan membuat produk dengan formula baru. Diperlukan waktu untuk memberi pelatihan kepada karyawan untuk memahami semuanya sehingga hal tersebut kadan; i kendala adang menj bagi perusahaan. Secara garis besar kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam menerapkan Total Quality Management adalah biaya dan waktu, karena setiap proses produksi untuk menghasilkan cat terbaik diperlukan biaya dan waktu yang tidak sedikit 42 424 Pembahasan Penelitian Efektivitas Penerapan Total Quality Management di Perusahaan Bordasarkan hasil observasi dan wawaneara dapat disimpulkan bahwa penerapan Total Quality Management di PT. INDOWIRA PUTRA sudah berjalan dengan baik dan efektif. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya aktivitas-aktivitas yang mendukung unsur-unsur utama dalam Total Quality Management. Alti ae aktivitas yang dilakukan sesuai dengan indikator utama unsur-unsur Total Quality Management, yaitu: 1 Kebebasan yang terkendali Perusahaan merasa yang paling tahu mengenai keadaan dilapangan adalah karyawan, maka perusahaan sangat terbuka terhadap saran dan kritik yang diberikan oleh para karyawan mengenai kegiatan operasional perusahaan, Kerjasama tim Perusahaan membagi dua kelompok dalam proses produksi. Kelompok. pertama yaitu kelompok yang memproduksi cat yang berbasis air (water based) dan kelompok yang lain memproduksi cat yang berbasis minyak Golvent based). Setiap kelompok dikepalai oleh satu supervisor yang ‘mengawasi jalannya kerja setiap kelompok. Obsesi terhadap kualitas Setiap produksi yang dilakukan diambil sampel yang akan digunakan jika ada produk yang gagal dipasaran, Jika ditemukan ada kesalahan pada produk yang dipasarkan, maka bagian riset_dan pengembangan akan meneliti dan disamakan dengan sampel dari produk tersebut. Perusahaan sangat menjaga kualitas agar konsumen tidak dirugikan, Fokus pada pelanggan Perusahaan selalu memberikan produk yang terbaik, dapat terlihat dari proses produksi yang menggunakan bahan baku dan teknologi yang terbaik. Setiap bahan baku yang diterima harus dicek terlebih dahulu sebelum diterima oleh bagian pembelian, Bahan baku dicek berdasarkan standar perusahaan yang telah ditetapkan oleh bagian riset dan pengembangan. Dengan menggunakan bahan baku yang baik juga maka tentu akan menghasilkan kualitas produk yang baik. Pelanggan pun diberikan garansi selama tiga tahun, Perbaikan sistem secara berkesinambungan Untuk mencegah terjadi hal yang merugikan perusahaan, maka perusahaan menetapkan hari Jumat sebagai hari untuk evaluasi kerja per minggunya. Walaupun kegiatan per produksi dievaluasi tetapi tetap ada evaluasi kegiatan operasional yang rutin dilakukan. Hal tersebut mengindikasikan sebagai perbaikan terus-menerus oleh perusahaan untuk menciptakan keadaan perusahaan yang stabil Pendekatan ilmiah Sclain mengandalkan produk yang sudah ada, perusahaan pun melakukan inovasi untuk menciptakan produk eat yang baru. Bisa berupa wama cat ataupun Kkandungan dalam cat tersebut yang divariasikan formulasinya. Sebelum memproduksi produk baru, biasanya perusahaan melakukan riset pasar, Hal tersebut dilakukan agar produk baru dapat memenuhi keinginan dan selera konsumen. Sebelum memutuskan untuk memprodu cat jenis baru, perusahaan akan melakukan rapat yang tentunya akan melibatkan para karyawan, Hal tersebut mencerminkan penerapan Total Quality Management menurut unsur-unsur utama, Perusahaan memutuskan suatu kebijakan pendapat untuk dijadikan masukan oleh perusahaan. Pelatihan untuk karyawan Untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia di perusahaan maka beberapa karyawan diikutkan pelatihan dan seminar. Pelatihan dan seminar ini masih diperuntukan untuk bagian pemasaran dan produksi saja dikarenakan bagian-bagian itulah yang sangatpenting bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan kualitas produk 4.2.2 Analisis Perbandingan Efisiensi Sebelum dan Setelah Penerapan Toral Quality Management Dibawah ini disajikan perbandingan efisiensi produksi antara anggaran biaya produksi dengan biaya produksi yang sebenamya terjadi sebelum dan sesudah penerapan Total Quality Management pada PT. INDOWIRA PUTRA. Tabel 4.2.2.1 Sebelum Penerapan Total Quality Management ‘Anggaran Biaya | Realisasi Biaya Tahun Produksi Produksi Selisih Efisiensi 2001 | 37.000.000.000 | 38.687.000.000 _| -1.678.000.000 | -0,04535 2002 | 41.500.000.000 | 43.256.315.000 _| -1.756.315.000 | -0,04232 2003 | 48.600.000.000 | — $0.327.686.000 _| -1.727.686.000 | -0,03554 Jumlah (Xr) -0.12322 Dalam tabel dapat dilihat bahwa efisiensi sebelum penerapan Total Quality Management mengalami penurunan selama tiga tahun berturut-turut, Pada tahun 2001 dengan anggaran biaya produksi Rp. 37.000.000,- dan realisasi biaya produksi yang lebih tinggi sebesar Rp. 1.678.000.000 mempunyai tingkat efisiensi sebesar -0,04535 atau -4,53%, sedangkan pada tahun 2002 dengan anggaran biaya produksi yang lebih tinggi, sebesar Rp. 41.500.000.000 dan realisasi biaya produksi sebesar Rp, 443.256.315.000 mempunyai tingkat efisi yaitu sebesar -0,04232 atau -4,23%. ‘Terjadi Kenaikan efisiensi tetapi masih terjadi i yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya dalam keadaan minus pada tahun 2003 menjadi -0,03554 atau -3,55%, yang disebabkan realisasi biaya produksi lebih besar Rp. 1.727.686.000 dengan anggaran biaya produksi yang hanya sebesar Rp. 48.600.000.000 dan realisasi biaya produksi sebesar Rp. 530.327.686.000. Diketahui bahwa jumlah efisiensi biaya produksi selama tiga tahun sebelum penerapan Total Quality Management (X:) yaitu sebesar -0,12322 atau -12,32%. Tabel 4.2.2.2 Setelah Penerapan Total Quality Management Anggaran Biaya | Realisasi Biaya Tahun Produksi Produksi Selisih Efisiensi 2004 | 51.480.000.000 | 48.135.682.000 | 3.344.318.000 | 0.06496 2005 | 53.800.000.000 | 49.998.416.000 | 3.801.584.000 | 0,07066 2006 | 35.920.000.000 55,945,600.000 -25.600.000 | -0,00458 Jumlah (X32) 0,13516 Setelah penerapan Total Quality Management dilakukan, terjadi banyak perubahan. Pada tahun 2004 dengan anggaran biaya produksi sebesar Rp. 51.480.000.000 mengalami efisiensi sebesar 6,5%, meningkat hampir sebesar 3% dari tahun sebelumnya, Tahun berikutnya yaitu tahun 2005, efisiensi meningkat menjadi 7.1% dengan selisih antara anggaran biaya produksi dan realisasi biaya produksi sebesar Rp. 3.801.584.000, dimana realisasi biaya produksi hanya sebesar Rp. 49.998.416.000 dengan anggaran biaya produksi sebesar Rp. 53.800,000.000. Untuk tahun 2006, dikarenakan ada kenaikan harga bahan bakar minyak yang digunakan untuk menjalankan mesin perusahaan, oleh sebab itu terdapat penurunan efisiensi karena realisasi biaya produksi lebih besar dari pada anggaran biaya produksi, tetapi selisih hanya sebesar Rp. 25.600.000 dengan penurunan efisiensi sebesar -0,00458 atau - 0.46%, Penurunan efisiensi bukan disebabkan perusahaan gagal dalam menerapkan Total Quality Management, tetapi Karena ada kenaikan pada bahan baku penolong, yaitu kenaikan harga solar yang digunakan untuk kegiatan operasional. Selama tiga tahun penerapan Total Quality Management dilaksanakan maka diketahui jumlah efisiensi dari ketiga tahun (Xz) tersebut adalah sebesar 0,13516 atau 13.52%. Dati hasil analisis data diatas maka dapat disimpulkan bahwa: ‘* Jumlah efisiensi sebelum penerapan Total Quality Management (X1) yaitu sebesar -12,32%. ‘+ Jumlah efisiensi setelah penerapan Total Quality Management (X2) yaitu sebesar 13.52%, Terjadi kenaikan efisiensi biaya produks secara signifikan sebesar 25.84% yang membuktikan bahwa setelah penerapan Total Quality Management ada peningkatan cfisiensi dari -12,32% naik menjadi 13,52%. 51 BABV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diur ikan pada bab sebelumnya, maka dapat djelaskan kesimpulan sebagai berikut 1 Penerapan Total Quality Management di PT. INDOWIRA PUTRA Secara umum, efektivitas penerapan Total Quality Management di PY INDOWIRA PUTRA adalah efektif dan baik. Hal tersebut memberi dampak positif bagi perusahaan, yaitu dari hasil survei dan wawancara menunjukan bahwa kegiatan operasional perusahaan berjalan lebih baik, kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan dapat dijalankan, evaluasi dilakukan secara rutin, karyawan lebih disiplin dalam menjalankan tugasnya masing-masing, komunikasi antar karyawan berjalan lebih baik sehingga suasana nyaman dan kekeluargaan terjalin di tempat kerja, Dengan diterapkannya Total Quality Management di perusahaan maka dapat membantu perusahaan dalam melaksanakan Kegiatan operasionalnya dalam meningkatkan kinerja dan Keuntungan perusahaan. Kesimpulan Hasil Analisis Dilihat dari hasil perbandingan antara sebelum penerapan Total Quality Management dan setelah penerapan Total Quality Management diperusahaan, terdapat peningkatan efisiensi sebesar 25.84% ketika penerapan Total Quality Management sudah dilaksanakan. Artinya dengan diterapkannya Total Quality Management diperusahaan, maka biaya produksi akan relatif lebih efisien jika dibandingkan tidak menerapkan Total Quality Management. Penerapan Total Quality Management yang menghasilkan perbaikan dalam proses produksi merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi jukan dengan efisiensi biaya produksi perusahaan, Efisiensi yang dit 52 semakin berkurang biaya produksi berarti semakin optimalnya penggun sumber daya perusahaan yang merupakan bagian dari Total Quality Management. Saran Dibagian akhir ini penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, Saran-saran yang penulis sampaikan antara lain: 1 Saran untuk perusahaan lak kan manajemen PT, INDOWIRA PUTRA cepat merasa_puas, Keberhasilan dalam penerapan Total Quality Management sebaiknya Keberhasilan tersebut perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. Disarankan perusahaan melestarikan Total Quality Management terus dilakukan karona makna Total Quality Management itu sendiri merupakan perubahan kepada perbaikan yang dilakukan secara terus- menerus melalui pemberian dukungan dan peran yang nyata serta konsisten dari seluruh anggota perusahaan. Saran untuk peneliti selanjutnya Jika peneliti selanjutnya tertarik dengan permasalahan yang sama, penulis, memberikan saran sebagai berikut - Memperluas cakupan penelitian dengan menggunakan topik lain, bukan hanya biaya produksi saja, tetapi juga bisa menggunakan biaya-biaya lain yang ada dalam perusahaan. = Bisa melakukan penelitian mengenai topik biaya produksi, tetapi disarankan meneliti tiap elemen biaya produksi, sehingga dapat diketahui dengan lebih jelas bagaimana efisiensi biaya produksi. = Dapat melakukan penelitian dengan melakukan perbandingan penerapan Total Quality Management pada beberapa perusahaan. DAFTAR PUSTAKA. Adisaputro, Gunawan, dan Marwan Asri, 2003. Anggaran Perusahaan, Yogyakarta: BPFE Arafah, Infa Nur. 2004. Hubungan Penerapan Total Quality Management Dengan Efisiensi Biaya Produksi, Bandung: Skripsi Unpad Carter, William K. Usry, Milton F, 2002, Akuntansi Biaya. Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat Christina, Ellen, Dkk, 2002. Anggaran Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Gaspersz, Vincent. 1998. Manajemen Produktivitas Total Strategi Peningkatan Produkstivitas Bisnis Global, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Handoko, T. Hanif, 1998. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasional. Yogyakarta: BPFE Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Bacaan Terpilih Tentang Total Quality Management. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Heizer, Jay, Barry Render. 2005. Operation Management. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat. Joel G. Siegel, Jae K. Shim, 1999, Kamus Istilah Akuntansi, Cetakan Ketiga Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999, Edisi II, Cetakan Kesepuluh, Jakarta: Balai Pustaka Mulyadi, 2000. Akuntansi Biaya. Edisi Lima. Yogyakarta: Aditya Media Nasution, M. Nur. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi Revisi. Cetakan Ketiga. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia Supriyono, 1999. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju & Globalisasi. BPFE: Yogyakarta ‘Tiipto, Fandy. 2000. Total Quality Management. Edisi Ketiga, Yogyakarta: Andi

You might also like