You are on page 1of 10

Lingua XV (2) (2019)

LINGUA
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Terakreditasi Sinta 3 berdasarkan Keputusan Dirjend Penguatan Riset
dan Pengembangan, Kemenristek Dikti No 21/E/KPT/2018
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua

ANALISIS PENERAPAN LINGUISTIK STRUKTURAL DALAM BUKU TEKS


BAHASA INDONESIA TINGKAT SMP/MTS KELAS VII
Yunita Puspitasari
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang

Info Artikel
ABSTRACT
A set of language teaching materials is packaged in Indonesian VII grade Junior High School
Sejarah artikel: (JHS)/Islamic Junior High School (IJHS) textbook which serves as a support for teaching and
learning activities. Structural linguistics theory attempts to describe language based on the
Diterima features or specific characteristics possessed by that language. The problems to be solved in
Agustus 2018 this study include: (1) how is application of structural linguistics in teaching materials for
Disetujui Indonesian textbooks at VIIth grade JHS/IJHS level, (2) what is the scope of grammar material.
The purpose of this study is to describe the application of structural linguistics in teaching
Mei 2019 materials and the scope of grammar material in Grade VII Indonesian JHS/IJHS textbooks. The
Dipublikasikan research problem used is qualitative and quantitative descriptive. The source of the data in this
Juli 2019 study is a fragment of the text contained in the Indonesian Language Course for JHS/IJHS Grade
VII Curriculum 2013 Revised Edition. The method used in this research is descriptive content
analysis. Data is analyzed using Miles and Huberman theory which included data reduction,
Keywords: data presentation, and conclusion drawing. Based on the results of the analysis and discussion,
analysis, it is concluded that the percentage level of application of structural linguistics in Indonesian
textbooks of grade VII JHS/IJHS reaches 65% which is classified as good. The scope of grammar
structuralism material in textbooks includes morphology, syntax, semantics, and pragmatics. Structural
linguistics, theory still has a role as a basis for strong linguistic theory in the preparation of textbooks.
textbook. Presentation of grammar material is well integrated with the practice of continuous language
skills that bring language automation. Textbooks on language teaching, especially Indonesian
textbooks for Class VII JHS/IJHS, always need to be improved, updated, and upgraded according
Kata Kunci: to the dynamics of needs and predetermined standards.
analisis, linguistik
ABSTRAK
struktural, buku
teks Seperangkat materi pengajaran bahasa dikemas dalam buku teks Bahasa Indonesia Tingkat
SMP/MTs Kelas VII yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Teori linguistik
struktural berusaha mendeskripsikan bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas yang dimiliki
bahasa itu. Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini meliputi: (1) bagaimana
penerapan linguistik struktural dalam materi ajar buku teks Bahasa Indonesia Tingkat SMP/
MTs Kelas VII, (2) apa saja cakupan materi tata bahasanya. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan penerapan linguistik struktural dalam materi ajar dan cakupan materi tata
bahasa dalam buku teks Bahasa Indonesia Tingkat SMP/MTs Kelas VII. Ancangan penelitian
yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini
adalah penggalan teks yang terdapat pada buku mata pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat
SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis konten deskriptif. Data dianalisis menggunakan teori Miles and Huberman yang
meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan disimpulkan bahwa tingkat persentase penerapan linguistik struktural dalam
buku teks Bahasa Indonesia Tingkat SMP/MTs Kelas VII mencapai 65% yang tergolong kategori
baik. Cakupan materi tata bahasa dalam buku teks meliputi morfologi, sintaksis, semantik, dan
pragmatik. Teori struktural masih memiliki peran sebagai landasan teori linguistik yang kuat
dalam penyusunan buku ajar. Penyajian materi tata bahasa baiknya diintegrasikan dengan
praktik keterampilan berbahasa terus menerus yang membawa otomatisasi bahasa. Buku
teks pengajaran bahasa terutama buku teks Bahasa Indonesia Tingkat SMP/MTs Kelas VII
senantiasa perlu diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dinamika kebutuhan dan
standar yang telah ditentukan.

(C) 2019 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

* Alamat korespondensi P-ISSN 1829 9342, E-ISSN 2549-3183


yunitapipit11@gmail.com

125
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

PENDAHULUAN akan menjembatani pengajaran bahasa.


Linguistik menghasilkan data Buku teks berperan penting bagi guru
deskriptif bahasa-bahasa yang dapat sebagai acuan materi pembelajaran dalam
dikatakan sebagai dasar pengajaran kegiatan pembelajaran dan berperan
bahasa. Dari perjalanan studi bahasa itu bagi peserta didik sebagai sarana
ada aliran-aliran linguistik yang muncul pembelajaran yang membantu memahami
dan bertahan cukup lama mempengaruhi dan menguasai materi ajar yang diajarkan
gagasan para ahli bahasa, salah satunya oleh guru. Pentingnya peranan buku teks
aliran struktural. Abdul Chaer (2007:346) mengharuskan buku teks berkualitas baik
berpendapat bahwa linguistik struktural dan memenuhi standar tertentu. Sekarang
berusaha mendeskripsikan suatu bahasa ini banyak buku-buku teks pelajaran yang
berdasarkan ciri atau sifat khas yang beredar, akan tetapi analisis dan evaluasi
dimiliki bahasa itu. Teori tersebut berasal terhadap buku teks pelajaran sangat jarang
dari pandangan-pandangan mengenai dilakukan.
studi bahasa yang dikemukakan oleh
Dalam bukunya, Nurhadi (1995:117)
Ferdinand de Saussure. Teori mengenai
melaporkan hasil penelitannya pada
tata bahasa itulah yang akan menghasilkan
tahun 1992 yang berjudul Analisis Aspek
deskripsi bahasa yang diterapkan untuk
Pedagogis Tata Bahasa Pendidikan Bahasa
tujuan-tujuan yang relevan, salah satunya
Indonesia dan memberikan kesimpulan
penyusunan buku teks pelajaran.
antara lain (1) buku bahasa Indonesia
Dalam tugas sehari-hari, baik sebagai untuk sekolah menengah, umumnya belum
guru bahasa, penerjemah, pengarang, melandaskan diri pada landasan linguistik
penyusun kamus, wartawan, penyiar, atau yang jelas, (2) pengorganisasian materi
sebagai apapun yang berkenaan dengan yang ada dalam buku belum melandaskan
bahasa, tentu akan selalu menghadapi pada landasan metodologi pengajaran
masalah-masalah linguistik atau yang bahasa yang jelas, (3) banyak unsur
berkaitan dengan linguistik. Dalam hal ini, linguistik yang tak relevan yang masuk ke
terlihat betapa pentingnya pemahaman dalam penyajian materi pelajaran bahasa
tentang linguistik bagi orang-orang yang Indonesia, dan (4) sebagian buku tata
pekerjaannya berkaitan dengan bahasa bahasa pendidikan yang dijadikan sampel,
(Mardikantoro 2009:17). Linguistik dan belum dilengkapi dengan materi latihan
hasil deskripsinya dapat diterapkan yang cukup. Walaupun banyak buku
atau berguna bagi pengajaran bahasa pengajaran bahasa Indonesia yang terbit
yang disesuaikan dengan kepentingan susul menyusul dari waktu ke waktu hampir
pengajaran bahasa perlu dikodifikasikan. seluruhnya berwajah sama. Melihat realitas
Kodifikasi jenis tata bahasa ini kemudian yang tertuang dalam butir-butir di atas,
disebut sebagai tata bahasa pendidikan peneliti bermaksud mengetahui penerapan
dalam wujud buku teks pelajaran yang aliran linguistik struktural dalam buku teks

126
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

Bahasa Indonesia Tingkat SMP/MTs Kelas itu, siswa perlu mempelajari struktur
VII Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Banyak kaidah berbahasa yang dapat diperoleh
guru yang memilih menggunakannya dari buku teks pelajaran Bahasa Indonesia.
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Tanpa adanya pengetahuan mengenai
untuk kelas VII. struktur kaidah berbahasa, siswa akan
sulit memahami maksud suatu kalimat
Teori lingusitik struktural
atau ujaran. Sebab suatu pesan akan
merupakan suatu pandangan yang
mudah ditangkap dari suatu kalimat yang
dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure
strukturnya sistematis. Sebagaimana yang
yang berakar pada filsafat behaviorisme
dikemukakan oleh Yuniawan (2009:5),
dalam mengkaji bahasa berdasarkan ciri
untuk pembelajaran bahasa Indonesia,
atau sifat khas bahasa tersebut. Sebab dalam
materi ajar harus berorientasi pada
penyusunan buku ajar perlu berlandaskan
kompetensi komunikatif dan kontekstual
teori linguistik yang jelas agar dapat
sehingga menarik minat siswa. Materi
diterapkan atau berguna bagi pengajaran
ajar yang digunakan oleh guru dalam
bahasa, sehingga melalui penelitian ini
mengembangkan kompetensi bahasa
peneliti ingin mendeskripsikan penerapan
Indonesia diambil dari materi ajar/buku
linguistik struktural dan cakupan materi
teks yang diterbitkan oleh Depdiknas atau
tata bahasa yang terdapat dalam buku
penerbit dalam negeri.
teks pelajaran Bahasa Indonesia Kelas
VII. Kridalaksana (1984) dalam bukunya Bahasa dipandang sebagai alat
Kamus Linguistik memaparkan, teori yang efektif untuk menciptakan peserta didik
perlu dikembangkan setelah landasan ilmu yang tangguh dan kompetitif. Baharman
tersebut adalah perumusan asas mengenai (2016) berpendapat, materi pembelajaran
penggunaan bahasa secara normatif, yaitu yang termuat dalam buku teks akan
akan dijadikan sebagai acuan atau norma berpengaruh terhadap kualitas peserta
pemakaian bahasa secara baik-buruk bagi didik. Selain itu, kualitas sajian materi
calon penutur pemula, yaitu siswa. juga dapat mempengaruhi dan sekaligus
membentuk karakter peserta didik.
Ada upaya Badan Pengembangan Berbeda dengan kurikulum sebelumnya,
dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Kurikulum 2013 telah difasilitasi dengan
dalam menyukseskan program konservasi sebuah buku teks tematik. Kurikulum 2013
bahasa. Melalui buku teks pelajaran pada kelas VII SMP dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia, upaya tersebut Bahasa Indonesia berbasis teks bercirikan
dilakukan dengan cara memberikan materi pada pemahaman peserta didik terhadap
mengenai kaidah-kaidah berbahasa. Untuk struktur dan unsur kebahasaan pada tiap-
mewujudkan komunikasi yang efektif perlu tiap jenis teks.
adanya pengetahuan mengenai struktur
Menurut Sitepu (2012) dilihat
kaidah berbahasa secara benar. Oleh sebab
dari jenis isinya, buku teks pelajaran

127
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

termasuk buku nonfiksi. Berdasarkan bidang yang mendasari pengetahuan


pembaca sasaran, yaitu siswa, buku teks linguistik adalah bidang-bidang yang
pelajaran bisa termasuk buku anak-anak, menyangkut struktur-struktur dasar
buku remaja, dan buku orang dewasa. tertentu, yaitu struktur bunyi bahasa.
Dilihat dari tampilan fisiknya, buku teks Verhaar (2012) membagi cabang-cabang
pelajaran dikategorikan buku teks atau linguistik antara lain (1) fonologi, (2)
buku bergambar, sedangkan dilihat dari morfologi, (3) sintaksis, (4) semantik, dan
peruntukkannya, buku teks pelajaran (pragmatik). Dalam bukunya, Nurhadi
termasuk buku pelajaran yang dipakai di (2010) menjelaskan, kajian strukturalisme
sekolah dan diatur sendiri oleh Kementerian bertolak dari ajaran Psikologi Behavioris
Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu yang menekankan pada pandangan
aspek yang perlu diperhatikan adalah bahwa sesuatu hanya dapat diterima
suatu buku teks yang baik khususnya buku keberadannya setelah dibuktikan secara
teks bahasa Indonesia haruslah mampu empiris, sehingga tata bahasa struktural
memberikan pengalaman berbahasa yang mengembangkan model kajian linguistik
nyata. yang berhadapan dengan masalah praktis
dan langsung menjelaskan komponen serta
Hal tersebut sesuai dengan hakikat
struktur bahasa tertentu berdasarkan
dari belajar bahasa yakni memperlancar
realitas formalnya sebagai ujaran.
kegiatan berkomunikasi. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Kurniawan (2016:126), Aliran struktural merupakan suatu
buku teks diharapkan dapat menyediakan aliran di dalam linguistik yang pada mulanya
pengalaman berbahasa yang nyata dalam dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure.
kehidupan sehari-hari dan/atau di dunia Di Amerika Serikat, linguistik struktural ini
kerja yang terkait dengan penerapan lebih banyak diasosiasikan dengan gagasan-
konsep, kaidah, dan prinsip ilmu yang siswa gagasan yang dikemukakan oleh Leonard
pelajari. Selain itu, dalam pemilihan buku Bloomfield (Gumono 2015:62). Ferdinand
teks pelajaran, perlu mengetahui cakupan de Saussure (1857-1913) dianggap sebagai
materi di dalamnya. Menurut Hartono Bapak Linguistik Modern berdasarkan
(2016), ketepatan dalam menentukan pandangan-pandangan yang dimuat dalam
cakupan, ruang lingkup, dan kedalaman bukunya Course de Linguistique Generale.
materi pembelajaran akan menghindarkan Aliran strukturalisme terkenal dengan
guru dari mengajarkan terlalu sedikit atau prosedur analisis berdasarkan ciri-ciri
terlalu banyak, terlalu dangkal atau terlalu formalnya, atau berdasarkan formalitas
dalam. bahasa. Linguistik Struktural mempunyai
prosedur dalam menganalisis bahasa dan
Chaer (2007) menyatakan bahwa
prinsip pengajaran bahasa yang dijelaskan
linguistik adalah ilmu yang mengambil
Nurhadi (2010) dalam bukunya yang
bahasa sebagai objek kajiannya. Bidang-
berjudul Tata Bahasa Pendidikan.

128
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

METODE PENELITIAN peneliti menggunakan triangulasi sumber


dan triangulasi teori. Triangulasi sumber
Penelitian ini menggunakan
dilakukan dengan meninjau ulang data
ancangan penelitian deskriptif kualitatif
atau sumber yang telah diperoleh, yaitu
dan kuantitatif. Dalam penelitian ini yang
meninjau ulang mengenai kesesuaian data
dijadikan sumber penelitian, yaitu buku
yang digunakan yakni data materi ajar yang
teks untuk siswa.
berupa teks dalam buku pelajaran Bahasa
Data didapatkan dari menganalisis Indonesia kelas VII. Pada triangulasi teori,
secara mendalam buku teks Bahasa yaitu meninjau ulang terhadap teori-teori
Indonesia Tingkat SMP/MTs Kelas VII relevan yang digunakan dalam penelitian
Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang disusun ini, sehingga ada kesesuaian antara teori
dan diterbitkan oleh Kemendikbud. Secara dan data.
spesifik, objek penelitian ini meliputi dua
HASIL DAN PEMBAHASAN
hal yaitu penerapan linguistik struktural
dalam materi ajar dan cakupan materi tata Penelitian Analisis Penerapan
bahasa buku teks Bahasa Indonesia Kelas Linguistik Struktural dalam Buku Teks
VII. Bahasa Indonesia Tingkat SMP/MTS Kelas
VII ini berupa analisis deskriptif. Hasil
Metode pengumpulan data yang
penelitian disajikan dalam bentuk tabel
digunakan dalam penelitian ini adalah
rangkuman maupun diagram kemudian
metode simak. Metode simak dalam
dideskripsikan dalam bentuk pembahasan.
penelitian ini menggunakan teknik dasar
yaitu teknik sadap dan teknik lanjutan yaitu A.Penerapan Linguistik Struktural
teknik catat. Teknik sadap dilakukan untuk dalam Buku Teks
mendapatkan data yang terdapat dalam
Berdasarkan hasil analisis
buku teks Bahasa Indonesia Tingkat SMP/
penerapan linguistik struktural yang telah
MTs Kelas VII. Adapun teknik pengumpulan
peneliti lakukan terhadap buku teks Bahasa
data menggunakan teknik catat, yaitu
Indonesia Kelas VII dengan merujuk
pencatatan pada kartu data yang dilanjutkan
pada beberapa teori para ahli dapat
dengan klasifikasi. Data yang terkumpul
diketahui bahwa sub bab materi ajar yang
selanjutnya dianalisis berdasarkan teori
menerapkan linguistik struktural memiliki
analisis data Miles and Huberman yang
persentase berbeda-beda. Hasil persentase
meliputi reduksi data, penyajian data, dan
pada masing-masing bab apabila disajikan
penarikan simpulan. Langkah selanjutnya,
dalam bentuk tabel di bawah ini.

Skor Maksimal Persentase Skor


No. Bab Skor
Tiap Bab Masing-masing Bab (%)
1. 1 41 65 66%
2. 2 27 45 60%

129
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

3. 3 39 60 65%
4. 4 38 55 69%
5. 5 60 85 70%
6. 6 44 65 68%
7. 7 30 50 60%
8. 8 11 20 55%
Jumlah 290 445
Presentase Skor 65%
Total (%)

Total bobot aspek linguistik


struktural yang diterapkan pada masing-
masing bab materi ajar rinciannya adalah
sebagai berikut. Bab 1 Teks Deskripsi
memiliki bobot sejumlah 41 dengan
persentase 66%, Bab 2 Cerita Fantasi
sejumlah 27 dengan persentase 60%,
Bab 3 Teks Prosedur sejumlah 39 dengan
persentase 65%, Bab 4 Laporan Hasil
Observasi sejumlah 38 dengan persentase
69%, Bab 5 Puisi Rakyat sejumlah 60
dengan persentase 70%, Bab 6 Fabel
sejumlah 44 dengan persentase 68%, Bab 7 Berdasarkan rekapitulasi hasil analisis
Surat Pribadi dan Surat Dinas sejumlah 30 penerapan linguistik struktural dalam
dengan persentase 60%, dan Bab 8 Buku buku teks Bahasa Indonesia Kelas VII Edisi
Fiksi dan Non-fiksi sejumlah 11 dengan Revisi, tingkat penerapan linguistik
persentase 55%. struktural dalam buku teks ini sebesar
65%. Submateri ajar yang paling banyak
menerapkan aspek linguistik struktural
yaitu Bab Puisi Rakyat yang mempunyai
persentase paling banyak sebesar 70%.
Sementara yang paling sedikit menerapkan
aspek-aspek linguistik struktural yaitu Bab
Buku Fiksi dan Nonfiksi yang memperoleh
presentase 45%, paling sedikit
dibandingkan tujuh bab materi lainnya
dalam buku teks. Penulis buku ini

130
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

menerapkan asumsi-asumsi dan Berdasarkan hasil mencermati delapan bab


pengajaran bahasa dengan dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas
mempertimbangkan prinsip berikut. (1) VII Edisi Revisi, peneliti menemukan bahwa
Unsur-unsur bahasa yang disajikan dan aspek pengajaran bahasa yang paling
diajarkan menitikberatkan pada pengajaran jarang diterapkan dalam buku teks ini
lisan, (2) Cara mengajarkan bahasa adalah aspek pembiasaan pemerolehan
diarahkan pada pembiasaan pemerolehan model. Aspek ini jarang atau sedikit
model informan asli untuk menirukan dan diterapkan dalam penyajian submateri-
latihan lafal, (3) Pengalaman harus banyak submateri buku teks. Sementara perlu
dilalui dengan cara melakukan dan latihan- diketahui bahwa kaum strukturalis
latihan (praktik kegiatan berbahasa), (4) memandang pembelajaran bahasa sebagai
Pengajaran melalui dua tahap stadium proses pembiasaan yang berpusat pada
yaitu struktur global kemudian menuju hubungan stimulus-respon. Dengan
pada struktur analisis, dan (5) Struktur demikian cara pengajaran bahasa diarahkan
bahasa yang pertama disajikan harus pada pembiasaan pemerolehan model
sederhana. Materi dengan maksud supaya terbentuk proses yang berpusat
demikian antara lain terlihat pada cuplikan pada hubungan stimulus-respon dan
berikut. terbentuk kebiasaan yang otomatis seperti
penutur bahasa asli. Hal tersebut
Contoh materi seperti di atas
menunjukkan bahwa aspek yang jarang
jumlahnya cukup banyak di dalam buku teks
diterapkan pada submateri mempunyai
yang dijadikan bahan analisis. Cuplikan-
peranan amat penting dalam menunjang
cuplikan materi buku teks tersebut
pembelajaran bahasa dalam buku teks.
menunjukkan penerapan prinsip-prinsip
pengajaran bahasa berdasarkan linguistik B. Cakupan Materi Tata Bahasa
struktural yang dipaparkan beberapa ahli.
Bahasa merupakan sebuah sistem
yang terdiri atas unsur-unsur bahasa yang
dapat dibagi ke dalam bagian-bagian kecil
seperti morfem pada tingkat morfologi
dan fonem pada tingkat fonologi. Karena
bahasa merupakan sebuah sistem, maka
hakikat belajar bahasa menurut aliran
strukturalisme diterjemahkan sebagai
usaha menguasai sistem bahasa tersebut.

131
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

Diagram 4.3 Cakupan Materi Tata Bahasa dalam Buku Teks

Setiap disiplin ilmu memiliki cabang- lima materi yang terdapat pada Bab Teks
cabang yang berkenaan dengan adanya Deskripsi sebanyak dua materi, Bab Teks
hubungan disiplin itu dengan masalah- Laporan Hasil Observasi sebanyak dua
masalah lain, maka bidang-bidang yang submateri, dan Bab Fabel sebanyak satu
mendasari pengetahuan linguistik meliputi submateri. Tata bahasa pragmatik ada dua
fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, materi yang masing-masing terdapat pada
dan pragmatik. Bab Teks Prosedur dan Bab Surat.

Berdasarkan keadaan materi tata Cakupan materi tata bahasa


bahasa yang terdapat dalam masing- morfologi dalam buku teks Bahasa Indonesia
masing bab materi ajar buku teks Bahasa Kelas VII Kurikulum 2013 Edisi Revisi
Indonesia Tingkat SMP/MTs Kelas VII Edisi meliputi submateri klasifikasi morfem,
Revisi, dapat diketahui tidak terdapat afiksasi, serta kata dan penggunaannya.
materi fonologi dalam buku teks Bahasa Sintaksis meliputi submateri klasifikasi
Indonesia Kelas VII. Tata bahasa morfologi kalimat, konjungsi, modus, dan modalitas.
ada empat materi masing-masing terdapat Semantik meliputi submateri makna istilah
pada Bab Teks Deskripsi, Bab Teks Prosedur, dan relasi makna. Pragmatik meliputi
Bab Teks Laporan Hasil Observasi, dan Bab submateri pelesapan dan tindak tutur.
Teks Fabel. Tata bahasa sintaksis ada
SIMPULAN
delapan materi yang terdapat pada Bab
Teks Deskripsi sebanyak satu submater, Tingkat penerapan linguistik
Bab Cerita Fantasi sebanyak satu submateri, struktural dalam buku teks Bahasa
Bab Teks Prosedur sebanyak tiga submateri, Indonesia Tingkat SMP/MTs Kelas VII
Bab Teks Laporan Hasil Observasi sebanyak mencapai 65% yang tergolong dalam
satu submateri, Bab Puisi Rakyat sebanyak kategori baik. Beberapa penyajian
satu submateri, dan Bab Fabel sebanyak materi dalam buku teks tersebut sudah
satu submateri. Tata bahasa semantik ada menerapkan aspek-aspek pengajaran

132
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

bahasa yang disarankan menurut aliran untuk mengidentifikasi materi ajar yang
linguistik struktural. Namun, buku harus dibelajarkan pada siswa. Teori
teks ini masih menitikberatkan pada struktural masih memiliki peran sebagai
kemampuan keterampilan menulis landasan teori linguistik yang kuat dalam
daripada keterampilan lisan. Oleh sebab penyusunan buku ajar karena memberikan
itu, pengajaran bahasa dalam buku teks data deskripsi bahasa yang amat luas dan
ini haruslah disajikan dalam bentuk sebagai salah satu alternatif dalam upaya
memperbanyak latihan keterampilan konservasi bahasa berupa pembelajaran
berbahasa secara nyata dalam kehidupan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia untuk
sehari-hari terkait dengan penerapan diterapkan siswa dengan tujuan terampil
konsep, kaidah, dan prinsip ilmu yang berbahasa secara komunikatif. Teori
siswa pelajari. struktural masih memiliki peran sebagai
landasan teori linguistik yang kuat dalam
Kajian linguistik yang menjelaskan
penyusunan buku ajar karena memberikan
komponen dan struktur bahasa secara
data deskripsi bahasa yang amat luas dan
empiris yang mendominasi materi
sebagai salah satu alternatif dalam upaya
morfologi dan sintaksis dalam buku teks ini.
konservasi bahasa berupa pembelajaran
Cakupan materi tata bahasa dalam buku teks
kaidah-kaidah Bahasa Indonesia untuk
Bahasa Indonesia Tingkat SMP/MTs Kelas
diterapkan siswa dengan tujuan terampil
VII meliputi tataran linguistik morfologi,
berbahasa secara komunikatif. Berbagai
sintaksis, semantik, dan pragmatik. Dari
perbaikan dan perbaikan dan revisi perlu
87 submateri yang diteliti dalam buku
dilakukan agar buku ini memenuhi standar
teks ini tidak ditemukan materi mengenai
seperti yang diamanatkan kurikulum
fonologi karena dalam Kurikulum 2013
dan mampu meningkatkan keterampilan
pembelajaran Bahasa Indonesia digunakan
berbahasa siswa sebagai bekal dalam
sebagai sarana untuk mengembangkan
mengembangkan diri.
kemampuan dan keterampilan menalar.
Dalam penerapannya, pembelajaran Bahasa
Indonesia tidak hanya dipandang semata- DAFTAR PUSTAKA
mata kumpulan kaidah kebahasaan. Pihak Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum.
sekolah perlu memahami dan mengkaji Jakarta: Rineka Cipta.
isi buku teks Bahasa Indonesia terbitan
pemerintah sebelum memberikannya Gumono, 2015, “Implementasi Teori
kepada siswa serta penyajian materi Linguistik Dalam Penyusunan Buku
hendaknya menyesuaikan kondisi Ajar”. Prosiding Seminar Nasional
siswa sekolah tersebut. Di samping itu, Bulan Bahasa UNIB 2015, repository.
guru hendaknya mempertimbangkan unib.ac.id/11111/1/6-Gumono.pdf,
materi yang tersaji dalam buku teks diakses pada 12 Februari 2018.

133
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019

Hartono, Bambang. 2016. Dasar-dasar Saleh, Muhammad dan Baharman, 2016,


Kajian Buku Teks. Semarang: UNNES “Kesantunan Imperatif Buku Teks
PRESS. Bahasa Indonesia Sekolah Menengah
Pertama Kelas VII” dalam ojs.
Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus
unm.ac.id/semnaslemlit/article/
Linguistik. Jakarta: Penerbit Gramedia.
view/4099/2462, diakses 17 April
Mardikantoro, Hari Bakti, 2009, 2018.
“Pengoptimalan Kemampuan
Sitepu, B.P. 2012. Penulisan Buku Teks
Mahasiswa Dalam Mata Kuliah
Pelajaran. Jakarta: ROSDA.
Linguistik Umum Melalui Program
Asesmen dan Tutorial Akademik Yuniawan, Tommi, 2009, “Pengembangan
Mahasiswa”. Jurnal Lembaran Ilmu Model Materi Ajar Berbasis Konteks
Kependidikan, Jilid 38, No.1, dalam Sosiokultural di SMP (Kontribusi
download.portalgaruda.org/article. Sosiolinguistik dalam Peningkatan
php?article=137029&val=5681 Kompetensi Komunikatif Berbahasa
diakses pada 14 April 2018. Indonesia)”. Jurnal Lingua Vol.5, No.1
dalam https://journal.unnes.ac.id/
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan:
artikelnju/lingua/935, diakses 14
Landasan Penyusunan Buku Pelajaran
April 2018.
Bahasa. Semarang: IKIP Semarang.

134

You might also like