You are on page 1of 1
PENGELOLAAN SANITASI PERMUKIMAN WILAYAH PERKOTAAN langsung dalam pengelolaan sanitasi permukiman, Selain itu, peri- laku masyarakat dalam mewujudkan hidup bersih dan sehat juga menjadi salah satu faktor dalam menentukan tingkat partisipasi masyarakat. 4, Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi Partisipasi berkaitan erat dengan pelaku yang terlibat di dalamnya. Partisipasi merupakan sebuah bentuk hubungan yang saling menguntungkan bagi pelaku yakni pemerintah dan masya- rakat (Nurcholis, 2009). Lebih lanjut, dalam hubungan tersebut pemerintah perlu mengakui potensi masyarakat sebagai inovator. Bila masyarakat aktif, pemerintah hanya bertindak sebagai fasili- tator. Apabila masyarakat tidak aktif, pemerintah mengupayakan agar masyarakat dapat berpartisipasi. Selain itu, pihak pelaksana (professional, swasta) perlu memberi kesempatan kepada masya- rakat berpartisipasi dalam proses perencanaan, alokasi sumber daya dan pelaksanaan projek, Partisipasi berkaitan pula dengan prinsip belajar yang saling menguntungkan (mutual learning) antara masyarakat dengan “orang luar” (pemerintah atau lembaga kemasyarakatan). Dalam mutual learning terdapat pengakuan terhadap pengalaman dan pengetahuan antar pelaku. Perkembangan pengalaman dan penge- tahuan masyarakat sering kurang sesuai dengan perubahan dan permasalahan yang dihadapi. Sebaliknya, tidak jarang pula penge- tahuan yang diperkenalkan oleh “orang luar” kurang mampu memecahkan permasalahan lokal. Pengetahuan dan pengalaman masyarakat dan pihak lain bersifat saling melengkapi dan sama nilainya untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik (Wrihatnolo, 2007). Pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap kehidupan relatif berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Pihak yang berperan dalam menyadarkan masyarakat adalah com- munity workers atau pekerja sosial (di Indonesia lebih popular srs 63 |

You might also like