PENGELOLAAN SANITASI PERMUKIMAN WILAYAH PERKOTAAN
gunakan urutan alat partisipatifi pada masyarakat, instansi
pelaksana dan pembuat kebijakan. Hasil dari penilaian pada
tingkat masyarakat dibawa oleh wakil-wakil masyarakat
pengguna dan instansi pelaksana ke dalam rapat pihak ber-
kepentingan (stakeholder), dengan tujuan untuk secara bersa-
ma mengevaluasi faktor-faktor kelembagaan yang berpeng-
aruh pada dampak projek dan kesinambungan pada tingkat
lapangan. Hasil dari penilaian kelembagaan digunakan untuk
melakukan peninjauan ulang atas kebijakan pada tingkat pro-
gram atau tingkat nasional.
3) MPA menghasilkan sejumlah data kualitatif tingkat desa, seba-
giannya dapat dikuantitatifkan kedalam sistem ordinal oleh
para warga desa itu sendiri. Data kuantitatif ini dapat dianalisis
secara statistik.
4) Dengan cara ini kita dapat mengadakan analisis antar masya-
rakat, antar projek dan antar waktu, serta pada tingkat pro-
gram. Dengan demikian MPA dapat digunakan untuk meng-
hasilkan informasi manajemen untuk projek skala besar dan
data yang sesuai untuk analisis program.
MPA merupakan sebuah metodologi yang bersifat partisipatif,
menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dan
Self esteem, Associate strength, Resourcefulness, Action Planning, Re-
sponsibility (SARAR). Metodologi ini mengungkapkan cara-cara
kaum perempuan dan keluarga kurang mampu berpartisipasi dan
mengambil manfaat atas suatu sarana, bersama-sama kaum lelaki
dan keluarga. Selain itu, dalam metode ini diperlihatkan juga
faktor-faktor kunci menuju keberhasilan dalam suatu kegiatan san-
itasi yang dikelola masyarakat. MPA menambahkan sebuah kerang-
ka analitis yang mendorong ke arah kesinambungan dan memberi
kemungkinan merubah data partisipatif menjadi kode kuantitatif
untuk dipakai dalam analisis kesinambungan. Karena watak kese-
55 |