Heart House JI, Katalia Raya No.5, Tomang Raya Jakarta Barat 11430 - INDONESIA.
Phone : (62) (21) 568 1149 Fax : (62) (21) 5684220,
E-mail : Secretariat@ inaheart.org + Website : www.inaheart.org
Jakarta, 15 Januari 2021
No 058/ PP /A.5/1/2021
Lamp.
Perihal Rekomendasi Vaksinasi Covid-19 pada Penyakit Kardiovaskular
Kepada Yth.
Dr. Daeng M. Faqih, SH, MH
Ketua Umum PB IDI
Jl. GSSY Ratulangie 29
Jakarta
Sejak dinyatakan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemik global
pada tanggal 11 Maret 2020, Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2),
sampai saat ini masih menjadi permasalahan kesehatan di banyak negara. Penularan Covid-
19 dapat terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung atau kontak erat dengan
penderita melalui sekresi saliva, sekret hidung atau droplet saat penderita berbicara, bersin,
batuk atau bernyanyi
Infeksi SARS-CoV-2 secara umum dapat menyebabkan penyakit pernafasan dengan
derajat keparahan yang bervariasi. Bahkan beberapa penderita mungkin tidak merasakan
gejala apapun. Gejala yang mungkin dialami penderita adalah rasa nyeri dan sakit, demam,
batuk, kesulitan bemafas, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis, sakit
tenggorokan, diare, hilang penéuman dan pembauan bahkan ruam kulit. Pasien dengan
gejala ringan dilaporkan bisa sembuh setelah satu minggu. Pada kasus berat, penderita bisa
mengalami Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis, syok septik, dan gagal multi
organ, termasuk gagal ginjal dan gagal jantung bahkan berakibat kematian. Orang lanjut usia
(lansia) dan orang dengan komorbid (penyakit penyerta) seperti tekanan darah tinggi,
gangguan jantung dan paru, diabetes melitus akan berisiko lebih besar.
‘Sampai saat ini, WHO masih menetapkan Covid-19 sebagai pandemik global dan krisis
kesehatan masyarakat. Secara global, penyebaran Covid-19 masih belum dapat dikendalikan
dengan baik. Sebagai salah satu solusi yang diharapkan bisa memutuskan rantai transmisi di
populasi dan menyelamatkan sistem kesehatan adalah upaya vaksinasi Covid-19. PP PERKI
mendukung sepenuhnya program vaksinasi nasinonal Covid-19 sebagai upaya untuk
memutus mata rantai transmisi di masyarakat dan mengurangi angka morbiditas serta
mortalitas Covid-19.
INDONESIAN HEART ASSOCIATION (Sa,
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERK) C y
YINDONESIAN HEART ASSOCIATION fan
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERK!) \?'
Heart House JI. Katalia Raya No.5, Tomang Raya Jakarta Barat 11430 - INDONESIA (
‘NO
Phone : (62) (21) 568 1149 Fax : (62) (21) 5684220,
E-mail: Secretariat@ inaheart.org « Website : www inaheart.org
4)
a
Beberapa hal penting yang perlu dipahami adalah sebagai berikut:
Vaksin ini bernama Coronavac dan setiap dosis (0,5 ml) berisi virus tidak aktif 3 mog/dosis.
Vaksin berupa suspensi opalesen tak tembus cahaya) dan sebelum dipakai dikocok petan-
pelan
* Bahan-bahan eksipien adalah: alumunium hidroksid, sodium hydrogen fosfat, sodium
dihydrogen fostat, sodium kiorid dan HC! serta tidak ™engandung bahan preservasi.
Indikasi
Vaksin ini akan merangsang tubuh manusia menghasilkan antibodi terhadap SARS-CoV-2
untuk pencegahan Covid-19. Dan vaksin ini sementara buat subyek berumur antara 18 - 59
tahun.
Kontra Indikasi :
Kontra indikasi vaksin ini terhadap subyek yang:
+ Hipersensitif terhadap setiap komponen vaksin
+ Immunodefisiensi primer.
Dosis dan Cara Pemberian :
Cara pemberian berupa injeksi intramuskular pada otot deltoid, sebelum diberikan dikocok
perlahan. Pemberian untuk tujuan emerjensi, jadwal immunisasi adalah 2 dosis dengan
interval 2 minggu (hari ke-O dan ke-14), masing-masing dosis adalah 0,5 mi. Pemberian
booster belum bisa ditentukan
Populasi Spesifik
Pada orang tua: belum ada data keamanan dan efikasi pada umur > 60 tahun.
Pada anak-anak: belum ada data tersedia pada subyek < 18 tahun.
Peringatan :
1. Penderita dengan kondisi akut dan/atau serangan akut dari penyakit kronik maka
vaksinasi sebaiknya ditunda
2. Pada kondisi-kondisi dibawah ini pemakaian vaksin berhat-hati:
‘a. Subyek dengan trombositipenia atau kelainan darah
b. Subyek dengan riwayat immune-compromised dan immunodeficient.
c. Subyek epilepsi tak terkontrol dan/atau kelainan neurologis progresif semisal
Guillain-Barre Syndrome.
d. Penyakit auto-immun
e. Riwayat asma dan reaksi hebat terhadap vaksin, misal urtikaria, sesak nafas dan
edema angioneurotic
f. Subyek dengan penyakit kronik serius (penyakit kardiovaskular serius, hipertensi
tak terkontrol, diabetes melitus tak terkontrol, penyakit liver dan ginjal, serta
keganasan).
\Vaksin Covid-19 tidak boleh diberikan bersamaan dengan vaksin lain.
Pemberian secara intra-vaskular dilarang keras.
Injeksi epinefrin dan obat-obatan emerjensi lainnya harus tersedia jika terjadi reaksi
alergi.
6. Subyek harus diawasi selama 30 menit setelah vaksinasi
7. Seperti halnya dengan vaksinasi lain-nya, vaksin ini tak bisa memberikan proteksi
100%.
aneINDONESIAN HEART ASSOCIATION foe,
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERK!) \ uy
Heart House JI. Katalia Raya No.5, Tomang Raya Jakarta Barat 11430 - INDONESIA t ) }
Phone : (62) (21) 568 1149 Fax : (62) (21) 5684220, Zi
E-mail: Secretariat@ inaheart org « Website : www inaheart.org
Mengingat banyaknya pertanyaan dari masyarakat dan tenaga kesehatan ke PP PERKI
terkait tidak direkomendasikannya pemberian vaksin Covid-19 pada penderita penyakit
kardiovaskular, seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner dan hipertensi, maka
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia dengan ini memberikan pernyataan
dan rekomendasi sebagai berikut:
Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan yang seharusnya layak diberikan pada
individu yang rentan untuk mengalami komplikasi bila terinfeksi Covid-19, termasuk di
dalamnya mereka dengan penyakit kardiovaskular.
Belum ada data yang cukup kuat terkait keamanan pemberian vaksin pada kelompok
individu dengan penyakit kardiovaskular.
Penyakit kardiovaskular yang masih bergejala/simptomatik (tidak stabil) dalam 3 bulan
terakhir dipertimbangkan untuk tidak diberikan vaksin Covid-19 sampai tersedia data
keamanan dalam uji klinik.
Gejala atau symptom penyakit kardiovaskular tidak stabil yang di maksud (pada poin no 3)
antara lain: Sesak nafas, angina (nyeri / rasa tidak nyaman sekitar dada), mudah capek,
keterbatasan aktifitas, berdebar, kaki bengkak, dan penurunan kesadaran.
Penyakit gagal jantung kronik stabil atau tanpa gejala dalam 3 bulan layak untuk diberikan
vaksinasi
N
2
x
a
6. Penyakit hipertensi tanpa gejala dengan tekanan darah terkontrol / stabil (kurang dari
140/90 mmHg) layak untuk diberikan vaksinasi.
7. Individu dengan penyakit jantung koroner yang sudah dilakukan prosedur revaskularisasi
komplit (PCV;CABG) tanpa gejala dalam 3 bulan layak dipertimbangkan untuk diberikan
vaksinasi,
Demikian pernyataan dan rekomendasi ini kami sampaikan untuk bisa di gunakan oleh
pemerintah dalam menjalankan program vaksinasi nasional dan menjawab pertanyaan
masyarakat serta tenaga kesehatan.
Pengurus Pusat
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
RKI
1. Mantes Kesehatan Rt
2 Kepala Badan POM
3. Pengurse Besar Pmpunan Dolir SpesiatisParyakt Dalam Indonnesia (PB PAPDN
44 Pengurue Pusat Pehimpunan Daler Para indonesia (PP POP!)
‘5, Pengunis Psst katan Deter Anak indonesia (PP IDA)
66 PengunusPustPerhimpunan Deke Spesiais Anestsiolog an Teap nine Indonesia (°P PEROATIN)