You are on page 1of 11
og Teori Atom Teori tentang atom berkembang dari sebelum masehi sampai zaman modern, Setiap teori menggambarkan model atom masing-masing. 1, Teori atom Democritus Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus (460-370 SM). Teori ini mengemukakan bahwa materi tersusun dari partikel sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi (Yunani, atomos = tak terbagi). 2. Teori atom Dalton (1803) ‘Teori Dalton didukung oleh 2 percobaan (Lavoiser dan Proust) yang menghasitkan 2 hukum, yaitu hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap. Hal paling penting dari teori atom Dalton adalah sebagai berikut: 1. Atom adalah unit pembangun dari segala macam unsur 2. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat sama dengan unsurnya 3. Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis unsur atau lebih bergabung dengan perbandingan tertentu (Hukum perbandingan tetap) 4, Reaksi kimia hanya memisahkan, menggabungkan, atau menyusun ulang atom-atom, tanpa menciptakan atau memusnahkannya (Hukum kekekalan massa) Dipindai dengan CamScanner 3. Teor atom Thomson (1900) Joseph John Thomson metakukan percobaan tabung sinar katode. Hasil percobaan menunjukkan kalau atom tidak ‘tak terbagi’, tapi ada partikel subatomik bermuatan negatif, yaitu elektron, Hasit percobaan Thomson tentang sinar katoda {elektron) menunjukan sifat elektron itu sendiri, yaitu sebagai berikut: 1. Tidak kasatmata, terlacak dari efek fluoresens yang ditimbulkan 2. Melintas lurus dari katode ke anode 3. Dibelokkan oleh medan listrik ke kutub positit 4, Dibelokkan oleh medan magnet 4, Model atom Rutherford (1910) Ernest Rutherford melakukan percobaan dengan ‘menembakkan lempeng logam tipis oleh sinar alfa (bermuatan +). Hasitnya sebagian besar partikel alfa diteruskan, sebagian kecil dibelokan, dan beberapa dipantulkan. Menurut Rutherford, hal ini disebabkan sebagian besar dari massa dan muatan positif atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang disebut inti atom Elektron beredar mengitar inti atom pada suatu lintasan. Lintasan ini disebut kulit atom, Jarak dari inti atom ke kulit atom disebut jari-jari atom. mS Dipindai dengan CamScanner 5. Model atom Bohr (1913) Model atom Bohr menjelaskan bahwa elektron mengelilingi inti pada kecepatan tinggi dalam orbit-orbit melingkar tertentu, serupa gerak planet mengelilingi matahari. Tiap orbit memiliki energi tertentu (terkuantisasi). Semakin jauh lintasan orbit dari inti, semakin tinggi tingkat energinya. Lintasan orbit ini disebut kulit atom. Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi lain akan disertai pemancaran/penyerapan radiasi. REC P Aci otis 6. Model atom mekanika kuantum (1926) Teori ini dikemukakan oleh Erwin Schrédinger. Schrédinger mengajukan persamaan yang menjelaskan keberadaan elektron yang kini disebut persamaan gelombang Schrédinger. Dalam teori mekanika kuantum, posisi elektron tidak dapat dipastikan. Daerah yang memiliki peluang terbesar menemukan elektron disebut orbital. Reise) ven (ee) Dipindai dengan CamScanner oe PROTON NEUTRON o— ELECTRON NUCLEUS (Sumber: whoinventedfirst.com) Setelah memahami konsep di atas, sekarang mari kita hitung berapa banyak jumlah proton, elektron, dan neutron jika diketahui notasi dari suatu unsur? Perhatikan baik-baik gambar di bawah ini: X: Simbol dari unsur a: Nomor atom merupakan jumlah proton. Saat netral (tidak bermuatan) akan sama dengan jumlah elektron. b: Nomor massa melambangkan jumlah proton ditambah jumlah neutron atau disebut juga jumlah nukleon. c: Muatan/bilangan oksidasi (biloks) terdiri dari melepas elektron (positif) dan menangkap elektron atau bertambah (negatif). Dipindai dengan CamScanner + Isotop: nomor atomnya sama (proton) dan nomor massanya berbeda (neutron). Mudahnya, angka di bagian bawah sama sedangkan angka di bagian atas berbeda. Contoh: Pn Ayre Isoton: neutronnya sama, tetapi nomor atom dan nomor massa berbeda. Mudahnya, selisih angka di atas dan bawah pasti sama. EE Isoelektron: elektronnya sama, tetapi nomor massa dan nomor atomnya berbeda. Biasanya terjadi pada ion. Isobar: nomor massanya sama, namun nomor atomnya beda. Cara mengingatnya, angka di bagian atas sama, sedangkan angka bagian bawahnya beda. Dipindai dengan CamScanner Bilangan Kuantum Orbital atom dibentuk dari sekumpulan bilangan kuantum yang merupakan solusi matematis persamaan Schrédinger untuk atom hidrogen. 1. Bilangan kuantum utama (n) Bilangan kuantum utama menentukan tingkat energi orbital atau kulit atom. Nilainya bilangan bulat positif, yaitu 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Kulit atom dilambangkan dengan lambang K, L, M, N, dan seterusnya. Misalnya, orbital dengan bilangan kuantum utama = 3 berada pada kulit ketiga, yaitu M. 2. Bilangan kuantum azimut (l) Bilangan kuantum azimut menyatakan bentuk orbital, nilainya bilangan bulat mulai dari 0 sampai (n-1) untuk setiap nilai n. Bilangan azimut dinyatakan dengan huruf s, p, d, f, dan seterusnya. Orbital s p d f g Kelompok orbital dengan bilangan kuantum utama dan bilangan kuantum azimut yang sama, membentuk satu subkulit. Berikut ini adalah subkulit yang diizinkan pada kulit K sampai N. K 1 0 1s L 2 Odan1 2s, 2p M 3 0,1,dan2 3s, 3p, 3d 4s, 4p, 4d, N 4 0,1,2,3 Af Dipindai dengan CamScanner 3. Bilangan kuantum magnetik (m) Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam ruang. Bilangan kuantum magnetik dapat memiliki nilai bilangan bulat dari -lsampai +l termasuk 0. s (L=0) 0 1 p(t=1) -1,0, dan +1 3 -2,-1,0, +1, afl=2) dan +2 -3, -2, -1,0, +1, Fu=3) +2, dan +3 ; 4. Bilangan kuantum spin (s) Bilangan kuantum spin menunjukkan arah rotasi elektron pada orbitalnya. Arah geraknya searah jarum jam atau berlainan arah jarum jam. Kedua arah itu dinyatakan dengan nilai s = +} =-l dan s=—3. Dalam bilangan kuantum spin, dikenal prinsip larangan Pauli. Prinsip ini menyatakan bahwa dalam satu atom tidak boleh ada dua elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum (n, |, m, dan s) yang sama. Nilai yang diizinkan untuk bilangan kuantum spin hanya dua yaitu +3 dan —}, sehingga dapat disimpulkan bahwa satu orbital dapat berisi 2 elektron. s 1 p 3 6 d 5 10 f 7 14 Dipindai dengan CamScanner Orbital Atom, 1. Orbital s Orbital s adalah orbital yang paling sederhana. Bentuknya dapat dilihat pada Gambar 1. 2. Orbital p Orbital p memiliki dua cuping seperti baton yang terpitin dengan satu simpul bidang melalui intinya. Setiap subkulit p (l= 1) terdiri atas 3 orbital yang setara, Masing-masing orbital, dinamai dengan p,. Py. dan pz sesuai orientasinya dalam ruang. Bentuk orbital p dapat dilihat pada Gambar 2. 3. Orbital d Setiap subkulit d memiliki 5 orbital, yang dinamai sesuai orientasinya, yaitu d,2_,2. dey, dz, dye, dan d,2. Empat dari orbital d, yaitu dy2_ 42, day, dez, dan dy; memiliki 4 cuping bagaikan gabungan balon yang terpilin, sedangkan orbital d.: memiliki bentuk yang berbeda, Bentuk orbital d dapat dilihat pada Gambar 3 +f oe & % Dipindai dengan CamScanner Konfigurasi Elektron Konfigurasi elektron menunjukkan bagaimana elektron tersebar di antara berbagai orbital atom. © Elektron pada orbital 4st Pet Bilangan luantum tam: Penulisan konfigurasi elektron mengikuti bebrapa aturan berikut. 1. Prinsip Aufbau Prinsip aufbau menyatakan bahwa pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang lebih rendah kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi. Orbital dengan tingkatan terendah adalah orbital 1s, kemudian 2s, dan seterusnya seperti pada gambar di bawah ini. Dipindai dengan CamScanner ud memo be perc a i png ne nga ra ‘trumps tat sca ant sr agen Sromconbetenran eet oro rts can etree ton Were yh ae Ih 403 16 20 af 30 3 3 4° sae ae se a 2) eoat on elation ‘rooms nya rae ania Nee 20102029 {onus sah aon bere, a: Ne te! ‘ers arama ta, ‘wn @ Paar Patan tah mete a oud 9 Hien Seaton eo no ‘Sevan ston born rere, Aba 20 2p 59) AP ae 20 a9 cus aa" ere 86 a9 Dipindai dengan CamScanner <__ Konfigurasi Elektron Elektron Valensi Elektron valensi adalah elektron yang dapat digunakan untuk pembentukan ikatan kimia. Unsur golongan utama menggunakan elektron kulit terluar pada subkulit ns dan np (n = kulit terluar), sedangkan unsur transisi menggunakan elektron (n - 1)d dan ns Contohnya adalah sebagai berikut: Cl Konfigurasi elektron: [Ne] 3s? 3p* Kulit valensi: 3s dan 3p Jumlah elektron valensi: 2 -+ 5 = 7 Fe Konfigurasi elektron: [Ar] 3d° 4s” Kulit valensi: 3d dan 4s Jumlah elektron valensi: 6 + 2 = 8 Elektron Terakhir Elektron terakhir adalah elektron yang terakhir digambarkan ketika menyusun konfigurasi elektron. Contohnya adalah sebagai berikut: 16S : [Ne] 3s? 3p* 0 104 Diagram Orbitnya : (11) (1[1 [1 aap Elektron yang paling akhir diisikan berada pada n=3,l=1,m=-1,dans=—} Dipindai dengan CamScanner

You might also like