ANALISIS DAN TERAPI JUNGIAN
Indra Yulius Budiman
Jumiadi Saragih
Yudhi Setiawie
PENGANTAR : PERBEDAAN
PANDANGAN JUNG DAN FREUD
Carl Gustav Jung lahir pada tahun
1875 di Kesswil, Swiss. Pada mulanya ia
adalah pengikut setia Sigmund Freud,
namun pada akhimya cukup banyak
perbedaan antara teori Jung dengan
psikoanalisa. Salah satunya, Jung lebih
tertarik pada aspek spiritual dan
parapsikologi yang cukup berbeda atau
ditentang dalam pendekatan Freud.
Selain itu, ada pula pandangan
penting lainnya dari Jung, Di antaranya,
pertama, Jung menolak pandangan Freud
mengenai pentingnya seksualitas.
Menurutnya, kebutuhan seks setara
dengan kebutuhan manusia lainnya,
seperti makan, spiritual, dan pengalaman
religius,
Kedua, Jung menentang pandangan
mekanistik terhadap dunia Freud
Pandangan Jung bersifat purposive
mechanistic. Menurutnya, tingkah laku
manusia bukan hanya dipicu
oleh pandangan masa lalu, tetapi
juga oleh pandangan masa depan, tujuan,
dan aspirasinya.
Ketiga, teori kepribadian Jung
bersifat ras atau filogenik. Asal-muasalnya
dari keturunan, melalui jejak ingatan dari
pengalaman masa lalu ras manusia. Dasar
kepribadiannya bersifat kuno (archaic),
primitif, bawaan (innate), tak sadar
(unconscious), dan universal
TEORI KEPRIBADIAN JUNG
Yang dimaksud Jung tentang
kepribadian yang menyeluruh tercermin
oleh jiwa (psyche). Dalam ha! ini, jiwa
terdiri dari semua pikiran, perasaan, dan
perilaku, termasuk pula aspek kesadaran
dan ketidaksadaran.
Tingkatan-tingkatan dari Kesadaran
Jung membagi tingkat kesadaran
menjadi tiga bagian. Pertama, tingkat
kesadaran (conscious level), yakni
tingkatan dimana individu memiliki
pengetahuan secara langsung. Kedua,
ketidaksadaran personal, yakni.berisikan
pengalaman-pengalaman
"1yang berhubungan dengan fungsi-fungsi
psikologis. Hal tersebut dapat
direpresentasikan dalam bentuk mimpi,
pikiran, ingatan, dan perasaan. Ketiga,
ketidaksadaran kolektif, yang mengacu
kepada kecenderungan-kecenderungan
yang diturunkan dalam pikiran manusia
untuk pembentukan representasi dari motif-
motif mitologis.
Arketip (Archetypes)
Arketip merupakan hal-hal yang
ada dalam ketidaksadaran kolektif yang
keluar dalam kesadaran dalam bentuk
simbol-simbol. Tujuannya adalah untuk
mengarahkan perilaku manusia. Arketip-
atketip yang dianggap Jung penting dalam
komposisi kepribadian antara lain, persona,
anima dan animus, bayangan (shadow),
dan diri (sei
Persona merupakan arketip yang
paling berhubungan erat dalam kehidupan
sehari-hari manusia. Persona merupakan
cara individu menampilkan diri sesuai
peran yang dijalankannya di mata publik.
Anima dan animus merupakan
penggambaran kualitas dari jenis
kelamin.lawan jenis dari individu, seperti
perasaan, sikap dan nilai-nilai, Untuk laki-
laki, anima menggambarkan sisi
feminin, seperti perasaan dan emosi.
Sedangkan animus adalah sisi maskulin
dari jiwa perempuan, seperti logis dan
rasionalitas
Bayangan (shadow) merupakan
bagian dari kepribadian manusia yang
paling berbeda dan bertentangan dari
kesadaran manusia itu sendiri. Akan tetapi,
tidak semua bayangan memiliki aspek
negatif, Jika diekspresikan dengan benar
dapat sebagai sumber kreativitas, vitalitas,
dan inspirasi
TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA
Masa Kanak-kanak (Childhood)
Pada tahapan ini, mengacu kepada
kebutuhan instingtual. Jung membagi usia
anak menjadi tiga tahap, yakni tahap
anarkis (0-6 tahun), tahap monarkis (8-12
tahun), dan tahap dualistik (8-12 tahun).
Masa Remaja (Adolescence)
Pada masa remaja berlangsung
mulai dari pubertas sampai usia
pertengahan. Kebanyakan individu pada
tahap ini harus banyak membuat
keputusan sendiri dan menyesuaikan dirl
dengan kehidupan sosial. Selain itu, mulai
tumbuh-kembangnya kesadaran dan
pemahaman bahwa era bebas masalah
dari kehidupan anak-anak sudah hilang.
Usia pertengahan (Middle age)
Tahapan ini ditandai dengan
munculnya kebutuhan nilai spiritual
12Usia pertengahan merupakan usia realisasi
diri. Pada usia ini individu memahami
makna kehidupan dirinya dan ingin
memahami kehidupan di dalam diri
mereka
Usia tua (Old age)
Menurut Jung, usia tua merupakan
usia dimana individu kembali kepada fase
awal atau usia anak-anak. Jung mengobati
individu pada tahap ini dengan membantu
memantapkan tujuan baru dan
menemukan makna hidup. Cara yang
dilakukan adalah melalui pemahaman
yang benar tentang kematian.
PSIKOTERAPI JUNG
Tahapan Psikoterapi
Jung mendekatkan nilai teoretisnya
ke arah Rogers tentang fenomenologi dan
dari Maslow tentang humanistik
Jung menjalankan terapinya
dengan melewati empat tahap. Tahap
pertama, pengakuan (confession). Yakni
klien memuntahkan isi-isi tak sadar yang
mengganggunya dengan memakai obyek
di sekitarnya sebagai sarana
Tahap kedua, pencerahan
(eludikasi). Tahap ini merupakan tahap
interpretasi dan penjelasan. Merupakan
penyebab timbulnya perilaku neurosis
yang tidak dikehendaki
Tahap ketiga, pendidikan
(education). Dalam tahap ini, terapis
mendorong klien untuk mempelajari
tingkah laku baru. Tujuannya agar Klien
dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar dan menjawab
tantangan yang ada.
Tahap keempat, perubahan
(transformation). Pada tahap ini, terapis
memberi jalan klien mencapai realisasi dir
agar dapat belajar membedakan berbagai
aspek jiwa.
Teknik Psikoterapi Utama : Analisis
Mimpi
Bagi Jung, inti dari interpretasi
mimpi adalah analisis. Mimpi juga sebagai
simbol keadaan dari jiwa (Hall, 1986,
p. 93). Sumber dari mimpi adalah
pengalaman masa lalu yang dimasukkan
ke ingatan dan kejadian penting masa lalu
yang ditekan (repressed),
Selain itu, mimpi juga memiliki
struktur. Terdapat empat elemen mimpi
(Jung, 1961, pp. 194-195), yaitu: naratif
mimpi, bagian mimpi, kejadian yang
bersifat menentukan (decisive), dan solusi
atau kesimpulan.
Dalam menginterpretasikan mimpi,
tujuan Jung adalah menghubungkan
simbol-simbol dalam situasi klien (Jung,
1960¢). Jung juga percaya bahwa mimpi
berasal dari
13kompensasi dan bagian proses regulasi
kepribadian seseorang (Whitmont, 1991).
Beberapa mimpi mengantisipasi kegiatan
masa depan atau aksi hasil tes traumatik
lainnya yang berasal dari alam
ketidaksadaran.
TEKNIK PSIKOTERAPI LAINNYA
Imaginasi Aktif
Imaginasi aktif adalah cara untuk
menolong melihat ragam cara yang
memperbolehkan ketidaksadaran baru
muncul ke kesadaran. Tujuannya adalah
untuk membiarkan komponen emosi
muncul dari ketidaksadaran ke kesadaran
(Mattoon, 1981, p. 238)
Artistik
Klien dapat menggunakan ekspresi
artistik tanpa menggunakan
kesadaran tentang apa yang mereka
kreasikan. Artisti ini menyediakan materi
dengan nilai simbol. Jungian
menggunakan variasi teknik yang kreatif
untuk menolong proses ketidaksadaran
masuk ke kesadaran. Contohnya,
memasukkan Dance and Movement
Therapy, puisi (Poetry) dan Artwork
Terapi Kelompok (Group Therapy)
Jung membentuk terapi kelompok
karena melihat pentingnya keberadaan
individu dalam suatu kelompok dan
berperilaku sesuai dengan kelompok
tersebut. Langkahnya adalah, ketika
individu membawa mimpi mereka, anggota
kelompok yang lain akan memaparkan
mimpi yang sama dan akan dibahas
DAFTAR PUSTAKA
Hall, J.A. (1986). The Jungian experience : Analysis and individuation. Toronto: Inner City
Books.
Jung, C. (1961). Memories, dreams, reflections. New York: Random House.
Jung, C. (1960c). On the nature of dreams. In the structure and dynamics of the psyche,
Collected works (Vol. 8, pp. 281-297). Princeton, NJ: Princeton University Press.
Mattoon, M.A. (1981). Jungian psychology in perspective. New York: Free Press.
Von Raffay, A.,& Slotkin, P.(2000). Why it is dificult to see the anima as a helpful object:
Critique and clinical relevance of the theory of archetypes. Journal of Analytical
Psychology, 45, 541-560.
Whitmont, E.C. (1991). The symbolic quest. Princeton, NJ: Princeton University Press
14