You are on page 1of 4
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45; TAHUN 2002 TENTANG PENGUKUHAN LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH MUHAMMADIYAH (LAZIS MUHAMMADIYAH) PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH SEBAGAI LEMBAGA AMIL ZAKAT Menimbang Mengingat MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA. a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 7 Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dan Keputusan Menteri Agama RI Nomor $81 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999, dan dengan terjadinya perubahan struktur pengelolaan zakat di lingkungan Pimpinan Pusat Mauhammadiyah dipandang perlu meninjau kembali Keputusan Menteri Agama Nomor 442 Tahun 2001; bahwa Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadagah Muhammadiyah (Lazis Muhammadiyah) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang berkedudukan di Yogyakarta, alamat J KHA. Dahlan No. 103 Yogyakarta 55262 dan di Jakarta, alamat Jalan Menteng Raya No. 62 Jakarta 10340, dipandang memenuhi syarat untuk dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, maka dipandang perlu menetapkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Pengukuhan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadagah Muhammadiyah (Lazis Muhammadiyah) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai Lembaga Amil Zakat. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2001 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan; Memperhati Menetapkan Pertama 3. Keputusan Presiden RI Nomor 102 Tahun 2001 tentan; Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden RI Nomor 45 Tahun 2002; 4. Keputusan Presiden RI Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden RI Nomor 47 Tahun 200: 5, Keputusan Presiden RI Nomor 49 Tahun 2002 tentang Kedudukan Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Departemen Agama; 6. Keputusan Menteri Agama Republik Indoensia Nomor 581 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 ‘Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat; 7. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama. Surat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1340/1.0/K/2002 tanggal 30 Agustus 2002, MEMUTUSKAN KEPUTUSAN MENTERI = AGAMA _—_—REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGUKUHAN LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIY AH (LAZIS MUHAMMADIYAH) SEBAGAI LEMBAGA AMIL ZAKAT. Mencabut Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 442 Tahun 2001 tentang Pengukuhan Majlis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Muhammadiyah sebagai Lembaga Amil Zakat, Kedua Ketiga Keempat Kelima Keenam Mengukuhkan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadagah Muhammadiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah alamat Jl. KHA. Dahlan No. 103 Yogyakarta 55262 dan di Jakarta, alamat Jalan Menteng Raya No. 62 Jakarta 10340 sebagai Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadagah, selanjutnya disebut LAZIS Muhammadiyah. LAZIS Muhammadiyah sebagaimana dimaksud pada diktum Perfama mempunyai tugaspokok + mengumpulkan, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat sesuai dengan Syariat Agama Islam dan peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaan tugas pokok LAZIS Muhammadiyah berkewajiban: 1, Melakukan pembukuan dan pengadministrasian harta perolehan zakat dan harta lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku; 2. Melakukan pemeriksaan internal secara rutin, dan bila dipandang perlu dilakukan pemeriksaan oleh akuntan publik; 3. Mempublikasikan laporan tahunan yang telah diaudit melalui media massa; 4. Menyampaikan laporan tahunan hasil pelaksanaan tugas pengelolaan zakat kepada Menteri Agama RI Cq. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji. Dalam rangka pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pokok, masyarakat dapat : 1. Memperoleh informasi tentang pengelolaan zakat; 2. Menyampaikan saran dan pendapat; 3. Memberikan laporan atas penyimpangan pengelolaan zakat. Pembinaan dan bimbingan terhadap pelaksanaan tugas pokok LAZIS Muhammadiyah dilakukan olch Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji. Ketujuh : Apabila LAZIS Muhammadiyah tidak melaksanakan tugas sebagaimana ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka dapat dikenakan sanksi sesuai peraiuran perundang-undangan, Kedelapan + Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan. Ditetapkan di Pada tanggal Jakarta 21 November 2002 AR LIK INDANESIA AL-MUNAWAR, MA. 5 Tembusan : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, RI. Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Rl; Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI; Badan Amil Zakat Nasional; Pimpinan Pusat Muhammadiyah, (Chasis

You might also like