Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
Pembinaan untuk anak didik berbeda dengan Perilaku menyimpang pada anak, secara umum
pembinaan untuk orang dewasa. Anak berusia dikarenakan oleh 2 faktor atau stimulus.
12-18 tahun memiliki fase perkembangan, Pertama stimulus internal dan eksternal. Freud
perilaku dan karakteristik yang berbeda dari berpendapat bahwa stimulus dari dalam
orang dewasa. Fase perkembangan anak dapat merupakan faktor dominan untuk
diartikan sebagai penahapan atau pembabakan menggerakkan seseorang, sedangkan stimulus
rentang perjalanan individu yang diwarnai ciri- dari luar juga memberi peranan walaupun tidak
ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu. sebesar dari dalam, namun pada saat-saat
Beberapa ahli melakukan pembagian yang tertentu, stimulus dari luar juga dibutuhkan
berbeda-beda atas fase perkembangan, namun pada keadaan tertentu (Freud, dalam Hall dan
secara umum dapat digolongkan menjadi tiga Gardner Lindzey : 1993. hal: 69-72).
yaitu berdasarkan analisa biologis (fisiologis), Pendekatan perilaku dalam menentukan sistem
disaktis (rasa aman) dan psikologis. Dalam pewadahan kegiatan menekankan keterkaitan
hubungannya dengan proses pendidikan, dialektik antara ruang sebagai sistem
perkembangan individu sejak lahir melewati pewadahan (setting) dan pelaku yang
fase-fase seperti tertulis pada tabel 1: (N, memanfaatkan atau menghuni ruang tersebut.
Syamsu Yusuf L, 2007) Pendekatan ini menekankan perlunya
memahami perilaku manusia yang berbeda-
Tabel 1. Fase Perkembangan beda dalam memanfaatkan ruang. Ruang dalam
Tahap Perkembangan Usia pendekatan ini memiliki arti dan nilai yang
Masa Prasekolah 0-6 tahun berbeda tergantung dari apresiasi dan kognisi
Masa Sekolah Dasar 6-12 tahun pelaku dalam ruang tersebut, sehingga
Masa Sekolah Menengah 12-18 tahun karakteristik tertentu pada pelaku
Masa Dewasa 18-21 tahun menghasilkan konsep dan wujud ruang yang
Sumber: N, Syamsu Yusuf L, 2007
berbeda (Rapoport, dalam Haryadi dan B.
Setyawan, 2010).
Anak berusia 12-18 tahun berdasarkan fase DIY membutuhkan LPA yang dapat mewadahi
perkembangannya berada dalam klasifikasi sistem pembinaan kebersamaan untuk
perkembangan masa sekolah menengah atau menumbuhkan toleransi pada pelaku dalam
tahap remaja awal. Ini merupakan fase awal LPA. Hal ini diwujudkan dalam wujud fisik
transisi dari masa kanak-kanak ke masa LPA DIY yang mampu mewadahi kegiatan
dewasa. Dalam fase ini, anak mulai kehilangan pembinaan kebersamaan dan mengarahkan
karakter anak-anaknya dan mulai mencari perilaku pelaku LPA melalui variabel ruang
karakter dewasanya. Pada masa ini, seorang yang berpengaruh pada perilaku. Selain itu,
anak juga mengalami kematangan secara wujud fisik LPA juga harus disesuaikan dengan
genital. Dalam pengertian lain, pada fase ini karakteristik perilaku dari pelaku
anak sedang mengalami ketidak seimbangan pemasyarkatan supaya tidak menimbulkan
keadaan psikis dan mengalami kematangan perilaku yang tidak wajar pada pelaku LPA.
genital yang itu baru untuknya sehingga mudah
sekali terpengaruh dengan apa saja yang ada 2. METODE
disekitarnya. Pengaruh inilah yang kemudian Metode pembahasan dilakukan dengan
membuat anak kurang berhasil menjalankan menggunakan metode analisa dengan proses
tugas-tugas perkembangan sesuai tingkatannya pemikiran deduktif, untuk kemudian ditarik
dan melakukan penyimpangan dalam kesimpulan yang ideal.
berperilaku di masyarakat. 1. Gagasan awal
Perilaku menyimpang anak dapat dikatagorikan Gagasan awal merupakan ide utama yaitu
menjadi 2 berdasarkan hubungan dengan dari adanya sebuah fenomena bahwa
hukum yang berlaku yaitu perilaku kondisi bangunan LPA yang ada saat ini
menyimpang anak yang bersifal amoral anti belum mampu mendukung dari proses
sosial dan perilaku menyimpang anak yang pemasyarakatan anak didik yang telah di
bersifat melanggar hukum. Perilku gariskan oleh pemerintah. Dari fenomena
menyimpang yang melanggar hukum, ini kemudian dikembangkan menjadi
membuat anak masuk kedalam LPA. sebuah ide perencanaan dan perancangan
Andhika Prasetya Budi, M.D.E Purnomo, Agus Sanyoto Widodo,, Lembaga Pemasyarakatan Anak ...
persyaratan ruang dan program ruang Kriteria yang harus dipenuhi dalam
dalam bangunan lembaga penentuan lokasi untuk bangunan LPA
pemasyarakatan anak DIY antara lain:
c. Pemrograman arsitektural merupakan a. Letak diluar/ di pinggir kota, mudah
tahap pengagabungan dari hasil terjangkau dengan sarana transportasi
identifikasi kedua analisis sebelumnya dan telekomunikasi, fasilitas
(fungsional dan performasi). Dalam penerangan serta air bersih.
proses ini akan menganalisis masalah b. Areal menurut rencana umum tata
massa, ruangan, tampilan, pengolahan ruang kota yang dikeluarkan pemda
tapak, utilitas dan struktur bangunan setempat
yang menyatukan akan kebutuhan c. Luas tapak LP Kelas IIA minimal
penghuni dengan pesyaratan yang ada. 40.000 m2.
7. Konsep perancangan d. Luas bangunan LP kelas IIA minimal
Konsep perancangan menggunakan metoda 14.000 m2 dan terletak di bagian
sintesis, yaitu memadukan hasil analisis tengah tapak.
sehingga mendapatkan hal baru yang e. Bebas atu jauh dari pemukiman
kemudian disebut konsep perencanaan tertimpa bencana alam (gempa , banjir
yang siap untuk ditransformasikan kedalam dan longsor) dan pembuangan air
bentuk ungkapan fisik yang dikehendaki. limbah lancar dengan tidak merusak
lingkungan.
3. ANALISA f. Sedapat-dapatnya dekat dengan markas
3.1 Analisa kebutuhan ruang dan lahan Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan.
Kebutuhan lahan dihitung dengan
menggunakan KDB Kabupaten Sleman Tapak terpilih terletak di depan RSJ
pada area resapan air yaitu 0,4 sebagai Ghrasia, Pakem, Kabupaten Sleman.
berikut: Sebelah utara dan selatan tapak berbatasan
dengan lahan pertanian dan pemukiman
Tabel 2.Kebutuhan Ruang dan Lahan LPA warga. Sebelah timur berbatasan dengan
DIY. Jalan Kaliurang km.17 dengan lebar jalan
N Kelompok Kebutuhan Kebutuhan 10 m. Sebelah barat tapak berbatasan
o Ruang Ruang (m²) Lahan (m2) dengan lahan persawahan.
1. Pengelolaan 365,15 912,88 Tapak dengan luasan 43.750 m2 berupa
gedung 1 lahan persawahan yang beberapa bagian
2. Pengelolaan 389,15 972,88 telah dikeringkan. Kontur pada tapak relatif
gedung2 datar dengan terasiring antara 50 cm. Tidak
3. Hunian anak 3378,67 8446,68 terdapat tanaman besar yang dapat
didik dimanfaatkan.
4. Hunian 1218,00 3045,00 Sebelah timur tapak terdapat saluran
dinas
drainase kota, di tepi Jalan Kaliurang.
pegawai
5. Pembinaan 9798,50 24496,25
Keadaan lalulintas di Jalan Kaliurang
6. Penunjang / 737,86 1844,65 relatif sepi dengan tingkat kebisingan
Servis relatif rendah.
7. Kunjungan 300,55 751,38 3.3 Analisa Pengolahan Tapak
8. Parkir 1014,00 2535,00 3.3.1 Analisa tapak terhadap sistem
Total 17201,88 43004,70 keamanan
3.2 Analisa Pemilihan Lokasi dan Tapak Pendekatan sistem keamanan dapat dari
Analisa lokasi merujuk pada arahan yang beberapa faktor, antara lain perencanaan
diberikan Kanwil Hukum dan HAM DIY arsitektural, pengawasan petugas dan
yaitu di Kecamatan Pakem, Kabupaten bantuan peralatan keamanan.
Sleman, berdekatan dengan lapas kelas IIA Kriteria desain untuk mengoptimalkan
narkotika DIY. sistem keamanan di LPA DIY antara lain:
a. Sesuai dengan peraturan pemerintah
yang tertuang pada Keputusan
Andhika Prasetya Budi, M.D.E Purnomo, Agus Sanyoto Widodo,, Lembaga Pemasyarakatan Anak ...
Kaliurang menuju non security area. pusat orientasi diletakkan pada bangunan
Kegiatan keluar masuk dapat digolongkan pembinaan yang berupa ruang terbuka.
menjadi 2 yaitu kegiatan internal dan Orientasi yang terpusat di tengah tapak
umum. Kegiatan internal antara lain : untuk memudahkan pengawasan terhadap
penerimaan pelepasan anak didik, servis kegiatan pelaku pemasyarakatan.
dan penanggulangan bahaya. Kegiatan Orientasi terpusat juga meningkatkan
umum antara lain kegiatan perkantoran intensitas pertemuan antar pelaku
pengelola, kegiatan pengununjung dan pemasyarakatan. Hal ini mendukung
anak didik asimilasi. konsep LPA DIY yaitu menanamkan
Jumlah entrance untuk zona semi security kebersamaan untuk menumbuhkan
dan security area dibatasi hanya 1 buah toleransi pada anak didik.
untuk sirkulasi manusia dan 1 buah untuk
sirkulasi kendaraan. Hal ini untuk Keterangan:
1. Area parkir
mempermudah pengawasan pertugas 2. Area pengelola
3. Hunian dinas
terhadap sirkulasi keluar masuk di area 4. Pembinaan asimilasi
5. Kunjungan
LPA DIY. 6. Servis (dapur, klinik dan
garasi).
E1= Entrance manusia keguatan umum
7. Pembinaan ruang terbuka
E2= Entrance kendaraan kegiatan umum 8. Hunian anak
E3= Entrance kendaraan kegiatan internal 9.
Zona security area, steril 10. ME
Hanya anak didik dan 11. Limbah dan sampah
dari kendaraan dan 12. Pertanian dan peternakan
pengunjung. Hanya anak petugas yang bertugas yang
13. Spiritual dan Intelektual
didik dan petugas yang boleh melewati 14. Fisik dan seni
bertugas.
Pada bagian dalam LPA DIY, orientasi terpusat ke a rah ruang terbuka.
Bagian luar LPA DIY, orientasi kea rah Jalan Kaliurang.
Gambar 3. Orientasi LPA DIY.