You are on page 1of 5
BADAN KEPEG! Nomor + Fil 26-30 = Jakarta, 10 Februari 2021 Sifat Rance 2O/V GI ~10/51 it Lampiran Perihal : Pengaktifan Data PNS NORE ee Kepada Yih. Bupati Pacitan di Pacitan Berkenaan dengan Memo Dinas Direktur Status dan Kedudukan Kepegawaian Nomor: 581/MD/Dit SKK/XI1/2020 tanggal 30 Desember 2020 terkait surat Bupati Pacitan Nomar: 800/2409/408.54/2020 tanggal 30 November 2020 perihal permohonan pengaktifan kembali sebagai PNS, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut 1. Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain : a. Pasal 87 Ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; ~— — b. Pasal 7 Ayat (2) huruf a, c, k, dan I, dan Pasal $2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan; ¢. Pasal 250 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017; 4. Pasal 17 Ayat (10) huruf b, Ayat (16), dan Ayat (18) Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 3 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; €. Pasal 87 UU Nomor 5 Tahun 2014 telah dilakukan judicial review di Mahkamah Konsttusi dengan mengeluarkan keputusan Nomor: Nomor 87/PUU-XVV/2018 tanggal 25 April 2019 yang pada intinya yait 1) Ketentuan Pasal itu untuk mencegah kesewenang-wenangan. Bahwa pemberhentian tidak dengan hormat, harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan. Pasal 87 UU ASN adalah norma Undang-Undang yang memberikan dasar hukum bagi pejabat_ yang berwenang memberhentikan PNS tidak dengan hormat dengan menegaskan alasan-alasen apa saja yang absah untuk digunakan sebagai dasar hukum untuk memberhentikan seorang PNS tidak dengan hormat. Salah satu alasan tersebut adalah karena dihukum berdasarkan putusan pengadilan; 2) Jika scorang PNS diberhentikan karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan, hal demikian adalah wajar sebab dengan melakukan kejahatan atau tindak pidana demikian seorang PNS telah menyalahgunakan atau bahkan mengkhianati jabatan yang diperea padanya untuk diemban sebagai ASN. Sebab, seorang PNS yang melakukan kejahatan atau tindak pidana demikian sesungguhnya secara langsung atau tidak Iangsung telah mengkhianati rakyat Karena perbuatan demikian telah menghambat upaya mewujudkan cita-cita atau tujuan bernegara yang seharusnya ‘menjadi acuan utama bagi seorang PNS sebagai ASN dalam, melaksanakan’ tugasnya, baik tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan ataupun tugas pembangunan tertentu. 2. Selain peraturan perundang-undangan diatas perlu mhemperhatikan: a. Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: 182/6597/SJ, Nomor: 15 Tahun 2018, dan Nomor: 153/KEP/2018 Tangga 13 September 2018 tentang penegakan hukum terhadap PNS yang telah dijatuhi hukuman berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana Kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan; b. Surat Kepala BKN Nomor: K.26-30/V.139-8/99 tanggal 2 Oktober 2018 perihal surat / penyampaian data PNS yang dihukum penjara atau kurungan karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan Jabatan dan contoh keputusan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS; c. Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor: B/SO/M.SM.00.00/2019 tanggal 28 Februari 2019 perihal Petunjuk Pelaksanaan Penjatuhan PTDH oleh PPK Terhadap PNS Yang Telah Dijatuhi Hukuman Berdasarkan Putusan Pengadilan Yang Berkekuatan Hukum Tetap; 4. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 880/3712/SJ tanggal 10 Mei 2019 tentang Penegasan Pelaksanaan Sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Terhadap Pegawai Negeri Sipil Yang Telah Dijatuhi Hukuman Berdasarkan Putusan Pengadilan Yang Berkekuatan Hukum Tetap Karena Melakukan Tindak Pidana Kejahatan Jabatan Atau Tindak Pidana Kejahatan Yang Ada Hubungannya Dengan Jabatan; 3. Berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya ~Nomor: 87/G/2020/PTUN.Sby. tanggal 10 November 2020 diketahui antara lain: a. Amar Putusan diantaranya: 1) Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian; 2) Menyatakan batal dan mewajibkan tergugat untuk mencabut Keputusan Tata Usaha Negara berupa: a) Keputusan Bupati Pacitan Provinsi_ Jawa Timur Nomor: 188.45/686/KPTS/408. 12/2019 tanggal 29 April 2019 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama Sartana, S.Pd.; b) Keputusan Bupati Pacitan Provinsi_ Jawa = Timur ‘Nomor: 188.45/686/KPTS/408.12/2019 tanggal 29 April 2019 tentang Pemberhentian , ‘Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama Drs. Setiyadis c) Keputusan Bupati Pacitan Provinsi. Jawa Timur Nomor: 188.45/686/KPTS/408. 12/2019 tanggal 29 Aj 2019 tentang Pemberhentian Hidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipilatas nama Suwamo; 9994) 4) Keputusan Bupati_ Pacitan Provinsi. Jawa = Timur Nomor: 188.45/686/KPTS/408. 12/2019 tanggal 29 April 2019 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama Drs. Endro Sukmono. 3) Mewajibkan Tergugat untuk merehabilitasi harkat, martabat seta kedudukan Para Penggugat seperti semua sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan fungsional sebagai Guru. 4. Memperhatikan pertimbangan dan putusan Mahkamah Konstitusi: a. Pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 87/PUU-XVI/2018 tanggal 25 April 2019 yang pada intinya yaitu: 1) Ketentuan Pasal itu untuk mencegah kesewenang-wenangan, Bahwa pemberhentian tidak dengan hormat, harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan. Pasal 87 UU ASN adalah norma Undang-Undang yang memberikan dasar hukum bagi pejabat yang berwenang memberhentikan PNS tidak dengan hormat dengan menegaskan alasan-alasan apa saja yang absah untuk digunakan sebagai dasar hukum untuk memberhentikan seorang PNS tidak dengan hormat. Salah satu alasan tersebut adalah karena dihukum berdasarkan putusan pengadilan; 2) Pemberhentian tidak dengan hormat bukanlah sanksi tambahan. Pemberhentian merupakan sanksi administrasi. Sanksi hukum administrasi merupakan pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilakukan pejabat administrasi atau tata usaha negara yang memang tidak memerlukan keterlibatan pengadilan, Oleh karena itu tidak ada relevansinya mengaitkan pengenaan sanksi administrasi dengan persoalan diskriminasi maupun tujuan pemasyarakatan bagi narapidana yang telah selesai menjatani pidananya di lembaga pemasyarakatan; 3) Jika seorang PNS diberhentikan karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan, hal demikian adalah wajar sebab dengan melakukan kejahatan atau tindak pidana demikian seorang PNS telah menyalahgunakan atau bahkan mengkhianati jabatan yang dipercayakan kepadanya untuk diemban sebagai ASN. Sebab, seorang PNS yang melakukan kejahatan atau tindak pidana demikian sesungguhnya secara langsung atau tidak langsung telah mengkhianati rakyat Karena perbuatan demikian telah menghambat upaya mewujudkan cita-cita atau tujuan bemegara yang seharusnya menjadi acuan utama bagi seorang PNS sebagai ASN dalam melaksanakan tugas- fugasnya, baik tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan ataupun tugas pembangunan tertentu. , Putusan Mahkamah Konstitusi lainnya yaitu: 1) Nomor 15/PUU-XVII/2019 tanggal 25 April 2019, 2) Nomor 88/PUU-XV1/2018 tanggal 25 April 2019, dan oe 3) Nomor 91/PUU-XVI/2018 tanggal 25 April 2019. Fi GO i i) 5, Berdasarkan hal tersebut dapat disampaikan beberapa hal berikut: Berdasarkan surat Bupati Pacitan terkait permohonan pengaktifan kembali sebagai PNS tethadap 4 (empat) atas nama: a. Nama : SARTANA, S.Pd. NIP + 196806281994121001 Tempat/Tanggal Lahir : Pacitan/28 Juni 1968 Pangkat Golongan Ruang —_: Pembina Tingkat I/ IV.b Jabatan Guru Madya Instansi b. Nama : Drs. SETIYADI NIP 196107201988111001 TempavTanggal Lahir : Pacitan/20 Juli 1961 Pangkat Golongan Ruang —_: Pembina/ IV.a Jabatan : Guru Madya Instansi Pemerintah Kabupaten Pacitan c. Nama : SUWARNO, S.Pd. NIP + 196205 141988031006 Tempat/Tanggal Lahir : Pacitan/14 Mei 1962 Pangkat Golongan Ruang —_: Pembina! IV.a Jabatan : Guru Madya Instansi : Pemerintah Kabupaten Pacitan @. Nama : Drs. ENDRO SUKMONO NIP + 19630829198403 1002 ‘TempavTanggal Lahir : Pacitan/ 29 Agustus 1963, Pangkat Golongan Ruang —_: Pembina Tingkat I/ 1V.b Jabatan : Guru Madya Instansi : Pemerintah Kabupaten Pacitan 6. Sehubungan dengan hal tersebut maka bersama ini kami sampaikan bahwa: a. Bahwa permohonan pengaktifan kembali data ke 4 (empat) PNS tersebut tidak dapat kami pertimbangkan karena ke 4 (empat) PNS yang bersangkutan terbukti melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan sehingga harus diberhentikan tidak dengan hormat; b. Pejabat Pembina Kepegawaian agar menerbitkan kembali Keputusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat kepada ke 4 (empat) PNS tersebut sesuai dengan ketentuan __ peraturan perundang-undangan yang berlaku. - aN Demikian atas perhatiannya disampaikan terima kasih. idan Kepegawaian Negara +g Pengawasan dan Pengendalian ub. san dan Pengendalian I Tembusan : 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara; 2, Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian BKN; 3. Kepala Kantor Regional II BKN di Surabaya; 4, Direktur Status dan Kedudukan BKN.

You might also like