You are on page 1of 72
Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak Penyunting Prof. Dr. dr. Iskandar Wahidiyat Prof. Dr. dr. Sudigdo Sastroasmoro Daftar Isi Babl. Anamnesis eriksaan Fisi Rambut, dan Kelenjar Getah Bening ian Leher Abdomen Anggota Gerak dan Tulang Belakang Pemeriksaan Neurologis Pemeriksaan Fisis Neonatus Pubertas (Akil-balik) Pemeriksaan Penunjang 2 Diagnosis Banding, Diagnosis Kerja, dan Diagnosis Akhir 3. Beberapa Cara Pengukuran 14. Beberapa Prosedur Pediatri 19 39 51 71 101 127 135 153 167 175 181 185 195, 207 237 239 Scanned with CamScanner Bab I. Anamnesis Pengertian anamnesis a adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara. Anamnesis dapat dilakukan langsung kepada pasien, disebut sebagai autoananmesis, Anamnesis juga dapat dilakukan tethadap orangtua, wali, orang yang dekat dengan pasien, atau sumber lain, disebut sebagai aloanammesis. Termasuk dalam aloanamnesis adalah semua keterangan dari dokter yang merujuk, catatan rekam medis, dan semua keterangan yang diperoleh selain dari pasiennya sendiri, Karena bayi dan sebagian besar anak belum dapat memberikan keterangan, maka dalam bidang kesehatan anak menduduki tempat yang jauh lebih penting daripada autoanamnesis. aloanamnesi Peran anamnesis dalam diagno: Pada seorang pasien, terutama pasien anak, sebagian besar data yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis (diperkirakan tidak kurang dari 80%) diperoleh dari anamnesis. Bahkan dalam beberapa keadaan tertentu, anamnesis merupakan cara yang tercepat dan satu-satunya kunci untuk menuju diagnosis, baik pada kasus dengan latar belakang faktor biomedis, psikososial, ataupun keduanya. Sebagai contoh, seorang anak yang dibawa ibunya dengan keluhan utama demam, dan ibu mengatakan bahwa anaknya beberapa saat yang lalu mengalami kejang, maka diagnosis kejang demam ditegakkan semata-mata berdasarkan pada anamnesi karena pada saat diperiksa anak sudah tidak dalam keadaan kejang. Hal serupa juga terjadi pada anak dengan diare, kesulitan makan, sulit belajar, dan masih banyak lagi. Berdasarkan anamnesis sering dapat ditentukan sifat dan beratnya penyakit dan terdapatnya faktor-faktor yang mungkin menjadi latar belakang penyakit, yang, semuanya berguna dalam menentukan sikap untuk tata laksana selanjutnya. Jelaslah bahwa anamnesis merupakan bagian yang sangat penting dan sangat menentukan dalam pemeriksaan klinis. Dengan anamnesis akan didapatkan data vektif; pihak pasien (orangtua, pengantar, atau pasiennya sendiri) diberikan 1 Scanned with CamScanner itakan secara rinci ma ea aes dan keluhan taba i ana ied kloan dan tanda, sampai saat anak dibawa berobay i nbetan langsung yang sering: dijumpai Pe mnests, Pasienanakcadale : umumnya anamnesis terhadap anak berupa = ae ee namo Dalam hubungan ini pemeriksa harus ee Sngtin ngienan fer ci ien yan} a gn Fg en een tradisi, kepercayaan, kebiasaan, dan faktor budaya lainnya. kesempatan untuk men} t Anamnesis sebagai sarana pendekatan holistik dalam pembinaan tumbuh-kembang anak Suatu anamnesis yang terarah dapat mempermudah penegakan diagnosis sesugj dengan keluhan yang dikemukakan oleh anak atau orangtua. Akan tetapi dalan menghadapi pasien dengan keluhan tertentu, seorang dokter tidak boleh hanya memperhatikan keluhan yang dikemukakan pasien saja. Tugas utama dokter bukan hanya mengobati penyakit, melainkan mengobati pasien; ia harus melakukan penelitian terhadap pasien secara menyeluruh, selain hal-hal yang berkaitan dengan keluhan pasien atau orangtuanya. Sejalan dengan hal tersebut, maka anamnesis yang lengkap harus dilakukan pada semua pasien, termasuk terhadap riwayat kehamilan ibu, riwayat kelahiran pasien, makanan, imunisasi, pertumbuhan dan perkembangannya, serta riwayat keluarga dan corak reproduksi, dan sebagainya, Dengan demikian maka seorang pasien yang datang dengan keluhan yang mengarah ke demam berdarah, bila ia ternyata belum lengkap diimunisasi, atau mengalami m: nee dan lain-lain dapat diketahui untuk kemudian ee secon a perkataan lain, dokter harus memperhatikan seluruh aspek tumbuh-kemba ar ik dan menempatkan anamnesis (serta pemeriksaan fisis dan semua embang anaX sebagai sarana untuk membina tumbuh-kembang anak secara m ee enyeluruh. Teknik anamnesis Dalam melakukan anamnesis, pemeriksa harus berupaya a ; yang kondusif sehingga orangtua, pengantar, atau pasiennya den @reiPt@ Suasana keadaan pasien dengan spontan, wajar, namun tidak berkepan et mengemukakan saat yang tepat pemeriksa harus mengajukan pertanyaan i jangan. Pada saal- spesifik sehingga dapat diperoleh gambaran keadaan pasien ae} lebih inci dan ‘Anak yang sudah besar (usia sekolah-lanjut) seringkali dana sendiri keadaan sakitnya, bahkan cukup rinci dan jelas sehingg, "eM Ceriterakan pembuatan anamnesis yang baik. aes Scanned with CamScanner Ananmesis 3 Sesuai dengan situasi dan kondisi, pemeriksa harus menentukan cara anamnesis agar tercipta suasana yang menunjang dengan tujuan memperoleh hasil snare yang optimal. Misalnya apakah anamnesis dilakukan dengan atau tanpa kehadiran anak, apakah anamnesis dilakukan dengan ibu dan ayah secara terpisah ataukah persama-sama, dan sebagainya, Biasanya orang yang paling berkompeten untuk memberikan informasi tentang keadaan anak adalah ibu pasien, terutama bagi anak usia balita. Namun pesatnya arus globalisasi yang menyebabkan perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat mengubah pola asuh anak, sehingga seringkali hal int tidak memungkinkan lagi. Ibu. yang sibuk arena bekerja di luar rumah, peran pramusiwi atau baby sitter yang makin besar, makin sering kita jumpai dalam masyarakat, khususnya di kota besar. Kadang dijumpai ibu yang selalu meneruskan pertanyaan pemeriksa kepada pramusiwi atau kepada anaknya sendiri yang berusia 4-5 tahun; hal ini mencurigakan bahwa sebenarnya sang ibu tidak begitu mengetahui keadaan anak. Dalam hal demikian, maka penilaian atau interpretasi terhadap informasi yang diperoleh harus dilakukan dengan hati-hati. ‘Anamnesis biasanya dilakukan dengan wawancara secara tatap muka, dan keberhasilannya untuk sebagian besar tergantung pada kepribadian, pengalaman, dan kebijakan pemeriksa. Pemeriksa harus bersikap empatik, dan menyesuaikan diri dengan keadaan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, dan memperhatikan kepribadian serta keadaan emosi orang yang diwawancara. Misalnya seorang ibu yang dalam keadaan bingung dan sedih karena keadaan anaknya, mungkin akan memberikan informasi yang kurang akurat. Demikian pula hambatan yang timbul karena yang diwawancara berpendidikan rendah atau hanya mampu berbahasa daerah, harus pula diperhitungkan. ‘Anamnesis merupakan proses yang didasarkan pada hubungan interper karenanya ia sangat dipengaruhi oleh keadaan intrapersonal, baik pada pihak mewawancara maupun pada yang diwawancara. Keadaan ini dapat menunjang, tetapi dapat pula menjadi penghambat jalannya proses anamnesis. Pengambilan anamnesis adalah unik. Tiap pemeriksa mempunyai cara dan polanya sendiri, dan tiap pasien menunjukkan gambaran riwayat keadaan sakitnya sendiri, fidak ada yang sama, meskipun mungkin serupa. Bahkan dua anak dengan penyakit yang sama pun seringkali mempunyai gambaran riwayat keadaan sabi yang berbeda. Pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa sebaiknya tidak sugestif, dan dihindarkan " berikan kesempatan untuk nal; ang, Pertanyaan yang jawabannya hanya “ya” atau “tidal menceriterakan riwayat penyakit sesuai dengan perseps Dalam melakukan anamnesis pemeriksa harus memperhatikan keadaan Pasien. Pada kasus gawat darurat, misalnya, anamnesis seyogianya terbatas pada keluhan utama dan hal-hal yang sangat penting untuk mengatasi keadaan daruratnya. Bila keadaan pasien sudah stabil, barulah anamnesis dilengkapi- ya. Scanned with CamScanner 4 Perlu dicatat dari siapa anamnesis diperoleh, siapa yang merupakan sup : informasi, Demikian pula perlu dicatat dengan jelas dan pasti siapa yang Mengiin pasien, apakah ia datang atas inisiatif keluarga atau dikirim oleh dokter, perayy dokter Puskesmas, rumah sakit lain, dan lain sebagainya. Hal ini harus diketahy; Karena pasien kelak harus dikirimkan kembali kepada pengirim dengan disey,: informasi hasil akhir (diagnosis akhir, penatalaksanaan, dan hasil Pengobatan, sembuh, sembuh dengan gejala sisa, pulang paksa, meninggal dan sebagainy,, Mungkin pula selama dalam perawatan diperlukan komunikasi dengan pengirin Dengan kemajuan komunikasi pada saat ini, hal yang sangat sulit dilakukan pag, masa lalu menjadi makin mudah dijangkau saat ini, Sarana komunikasi cep, seperti telepon, faksimili, bahkan internet perlu dimanfaatkan agar dapat diperoleh, keterangan yang akurat tentang riwayat penyakit pasien. Langkah-langkah dalam pembuatan anamnesis Seperti telah diuraikan, pembuatan anamnesis adalah unik; artinya berbeda antara satu pasien dengan pasien Jainnya. Setiap pemeriksa seyogyanya mempunyai sistematika cara pembuatan anamnesis yang baku yang digunakan secara taat asas untuk membuat anamnesis yang lengkap. Dengan membiasakan diri membangun sistematika anamnesis dengan urutan yang “baku” maka tidak akan terjadi hal yang penting yang, terlewatkan. Salah satu sistematika yang lazim dilakukan dalam pembuatan anamnesis untuk bayi dan anak adalah sebagai berikut (Lihatlah Gambar 1). Mula-mula dipastikan identitas pasien dengan lengkap. Kemudian ditanyakan keluhan utama_(lhat uraian di bawah), dilanjutkan dengan riwayat peralanan penyakit sekarang, yakni sejakgejala pertama sampai sat dilakukan anamnesis. Langkah berikutny adalah menanyakan dengan rine rwayat penyakitterdahulu,baik yang berkaitan langsung dengan penyakitsekarang maupun yargnampaknya sama skal tidak ads kaitanny, Setelah ha-hal yang berkaitan dengan keadaan sckarang ditanyakan, diel Fiwayat pasien Ketika ia dalam kandungan ibu. Apakah ibu pasos iste pemeriksoan antenatal dengan baik? Kepada siapa, berapa kali? Apakah tonto gangguan keschatan selama bu mengandung?Selanjutnya riwayat Kein harus dirinc, tanga, tempat dan cara kelahitan, siapa yang menolone none setelah lahir dan seterusnya. Anamnesis kemudian disusul dengan riven, sejak lahir sampai saat ini, riwayat imunisasi yang sudah diberik, kembang, dan riwayat keluarga. vat makanan nN, riwayat tumbuh Dengan data yang lengkap tersebu maka pemeriksa dapat memperolely « ae en tidak hanya yang berkaitan dengan keadaan penyakitnyn Samara tetapi juga stats tumbul-kembang pasien secaa Kescluruhan, Selah pe 288 Iengkap, cilakukan pemeriksaan fss yong teliti dan bila perla juga pemetnes's penunjang yang relevan. saan Scanned with CamScanner Anamnesis 5 Identitas pasien Identitas pasien merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis. Identitas inj diperlukan untuk memastikan bahwa yang diperiksa benar-benar anak yang dimaksud, dan tidak keliru dengan anak lain. Kesalahan identifikasi pasien dapat berakibat sangat serius, baik secara medis, etika, maupun hukum. Gambar 1. Contoh sistematika pembuatan anamnesis. (A) adalah saat pembuatan anamnesis. Anamnesis dimulai dengan keluhan utama (1), dilanjutkan dengan riwayat perjalanan penyakit (2) secara kronologis dari sejak awal gejala (B) sampai saat anamnesis. Menyusul kemudian riwayat penyakit terdahulu (3), yakni sejak lahir (C) sampai timbulnya gejala, Selanjutnya diungkap riwayat keharmilan ibu (4), dan riwayat kelahiran (6), Anamnesis harus dilengkapi dengan riwayat makanan (6), imunisasi (7), ddan tumbuh-kembang (8) yang sebaiknya disusun secara kronologis. Anamnesis diakhiri dengan rincian keadaan keluarga (9), termasuk corak reproduksi. Nama dentitas dimulai dengan nama pasien, yang harus jelas dan lengkap: nama depan, nama tengah (bila ada), nama keluarga, dan nama panggilan akrabnya. Usia Usia didapat dari tanggal lahir, yang dapat ditanya atau dilihat dari kartu kesehatan; bila tidak diketahui pasti, usia diperkirakan dengan menghubungkannya dengan Peristiwa penting misalnya hari raya (Idul Fitri, Natal, hari Proklamasi). Kecuali untuk identitas, usia po A i rf i i. i Scanned with CamScanner wo Annnunient ———_—_—_—_ nin ee jon ciperuban, ohaly untuk identitas juga untuk penilaian 4 pane lag Jonta kolanntne Jiaku, inaidens oko, penyakit-penyakit tramp pono ikaa ao al Hla (ore Mike) Noma orangtva alan wall pasion baru dituliskan dengan jelas agar tiday hal, atv sekall naa yang sama, Bib ada, tial yy! tokan. Nama ayah, thu, Jn orany, Lain, men cyt huitans bartin de ale Alamat 1 jelay dan lengkap, dengan nomor rumah, i" ns de Jempat tinpygal havin dituliskan a jalan, R'E, RW, kelurahan dan kecamatannya, F tel ele Pea Nr i diperlukan agar sewaktu-waktu dapat dihubuny ejelasan alamat keluv , dahil anisalnya bila pasien menjadi nangal gawal, atau perlu tindakan operasi segers, sng, tidak tersedia di rumah sakit, Selain itu setelay \ 1 rumah, misalnya karena pasien tidal srl nomor telepony, atau perlu pembelian obat/alat 4 pasion pulang, mungkin diperlukan kunju cise Fail gaia rumah juga diperlukan untuk tata laksana kasus yang mempunyal latar belakang, paikososialekonomi dan budaya, misalnya perlakuan lah dan penelantaran anak (child abuse and neglect, battered child syndrome), demam Jarah dengue, atau tuberkttlosis, Daerah tempat tinggal pasien juga mempunyai 1a pasien anak dengan penyakit demam yang berasal dari ngkinan terdapatnya malaria tidak boleh dilupakan Usia, pendidikan, dan pekerjaan orangtua Selain on fambahan identitas, informasi tentang, pendidikan dan pekerjaan ua, baik ayah maupun ibu, dapat menggambarkan keakuratan data yang akan diperoleh serta dapat ditentukan pola pendekatan dalam anamnesis, Tingkat Pendidikan orangtua juga berperan dalam pendekatan selanjutnya, misalnya dalam re asi, pemeriksaan penunjang dan penentuan tata laksana ihhan cara komuni pasien selanjutnya, Agama dan suku bangsa Pata tentang, agama dan suku bangsa juga memanta Periloku seseorang tentang, kesehatan dan agama en bangsa, Kebiasaan, kep yaan dan tradisi dapat menunjang hamun tidak jarang dapat menghamba idup schat, Beto i rang, shambat perilaku hidup sehat. Bele, it juga mempunyai predilcksi rasial tertentu, aie Pkan identitas; di samping itu Penyakit sering berhubungan dengan Scanned with CamScanner Anamnesis 7 Riwayat penyakit Keluhan utama Anamnesis tentang penyakit pasien diawali dengan keluhan utama, yaitukeluhan atau gejala. yang. menyebabkan pasien. dibawa,berobat. Perlu diperhatikan bahwa keluhan wama tidak sclalu merupakan keluhan yang pertama disampaikan oleh orangtua pasien; hal ini terutama pada orangtua yang berpendidikan rendah, yang kurang dapat mengemukakan esensi masalah. Tidak jarang seorang ibu sewakt, ditanya mengapa anaknya dibawa berobat akan menjawab: “Anak saya ini susah makan sudah 10 hari’; padahal dalam anamnesis selanjutnya terbukti bahwa anak tersebut menderita demam tinggi sampai mengigau selama 10 hari, disertai dengan keluhan lain, termasuk kurang nafsu makan. Demikian pula, keluhan utama tidak harus sejalan dengan diagnosis utama. Seorang anak yang dibawa berobat dengan keluhan sudah berusia 20 bulan belum dapat berjalan, mungkin pada anamnesis dan pemeriksaan yang lebih teliti ternyata menderita tumor ginjal. Riwayat perjalanan penyakit Pada riwayat perjalanan penyakit disusun cerita yang kronologis, terinci dan jelas mengenai keadaan_kesehatan: pasien-sejak:sebelum.terdapat,keluhan sampai-iat dibawa berobat. Bila pasien telah memperoleh pengobatan.sebelumnya, hendaklah ditanyakan Sat pae serta obat-apa»saja,yang telah diberikan dan bagaimana hasil pen, tersebut. Bila orangtua mempunyai salinan atau catatan resep obat yang diberikan, pemeriksa dapat memperoleh informasi yang cukup lengkap; bila tidak, dapat ditanyakan namayjenis, warna’atau’kemasan Obat (kapsul, tablet, sirup, puyer), serta-dosis»obat yang diminum (berapa tablet atau sendok dan berapa kali sehari diberikan). Jenis pengobatan.lain seperti suntikan, penyinaran, fisioterapi, dan lain-lain juga perlu ditanyakan. Hendaklah diupayakan memperoleh informasi-yang-lengkap tentang waktu, dosis, serta hasil-pengobatan, termasuk adanya efek samping dan kemungkinan alergi. Perlu ditanyakan perkembangan penyakit, kemungkinan komplikasi, gejala-sisa, bahkan juga kecacatan. Dari riwayat ini diharapkan dapat diperoleh gambaran ke arah kemungkinan diagnosis dan diagnosis banding. Untuk itu, pada saat yang ‘epat, pemeriksa hendaknya menanyakan hal-hal yang relevan, yang lebih spesifik dan mengarah kepada diagnosis dan diagnosis banding. Pada dugaan penyakit menularperlu ditanyakan apakah di sekitar tempat tinggal anak (anggota keluarga, letangga dekat, teman sekolah) ada yang-menderita penyakit-yang-sama. Pada dugaan penyakit keturunan, misalnya asma, perlu untuk ditanyakanapakah saudara Sedarah (sekandung, orangtua, atau generasi sebelumnya) ada-yang mempunyai Stigmata alergi. Variasi kemungkinan yang perlu ditanyakan tersebut sangat lebar, Schingga anamnesis pada kasus yang satu berbeda dengan pada kasus yang lain. Scanned with CamScanner “Anannests enyakit YAP mungkin berkaitan den ng mendahului penyakit ginjal, 7 it jantung, Terdapatnya Keluha: ya tidak ada hubungannya dengan termasuk jenis keluhan, Wake pengobatan yang diberikay , jak lahir, pada perjalana kipun sudah ada seja} : : my nan ae meskip' Jalu simtomatis, kemudian asimtomatis de ag «qj perlu ditelusur pengobatan yang sudah pemah : i. U raya simeomatis AB I a peed ieapan diberikan, dan hasitpengobatan sonata ask se hiya perlu jus diketahui bagaimana perseP™ orangtua atau anak sends; ‘ wah Pup besar) tentang penyakit dan snasalah yang sedang dihadapi.pj oe panyak erperan faktor pendidikany vamos, psiko-sosial, budaya, Serta ekonomi oe pada umumnya, hal-hal berikut perlu diketahui mengenai keluhan atau gejala: anya keluhan berlangsuns at terjadinya gejala: apakah mnendadak, perlahan, terus-menerus, perupa bangkitan-bangkitan atau serangan, hilang-timbul, apakah berhubungan dengan waktu (misalnya terjadi waktu pagi, sore, malam) ntukkeluhan lokal harus dirincl vokasi dan sifatnya: apakah menetap, menjaar, sifat penyebaranny@, berpindah-pindah berat-ringannya keluhan- dan’ perkembangannya: apal bertambah berat, cengderung berkurang terdapatnya hal yang mendahului Keluhan apakah keluhan tersebut baru pertama kali dirasakan ataukah“sudah pernah sebelumnya; bila sudah pernah, dirinci apakah intensitas dan karakteristiknya sama atau berbeda, dan interval antara keluhan-keluhan tersebut apakah terdapat saudara sedarah, orang serumah atau sekeliling pasien yang menderita keluhan yang sama; upaya yang telah dilakukanrdan bagaimana hasilnya. n atau P y endahului enya teliti, lami bagaimana sif menyebar, kah menetap, cenderung Say . Pinjerkiarerers —s ringkas beberapa keluhan yang sering dijump@! " ya’ lan i dalam aera ad i dan ana, serta hal-hal yang biasanya perlu diketahui DEMAM Demam adalah salah satu keluhan yang pali a a ae erara nat at aay Jaa ‘dona dengan lebih dete at demam berlangsung. Karakt it deem it yaa sudah diukur), apakeh » ‘apan waktu-dimulai (hari d ves) besa cahunye yang telah berlan uudah diberikan obat dan bogal jam), berapa suhunya Gié igsung 3-5 hari kemudian a eee ee run mungkin mengarah ke dema™ Scanned with CamScanner Anamnesis 9 mam yang, telah berlangsung 7 hari atat lebih, Gengueddemam bentarah dengue: d x 4. Karakteristik demam juga perl ditanyakan: mrengingathan Nita pada clemam tite apakal timbulnya mendadak, remiten, intermiten, kontinu © apabah tenutama teriadi-padasmalam hari, atau berlar Kemmuian menurun lala naik lagi, dan sebagainya + apakal: pasien menggigil, Kejang> kesadaran-menurun, meracau,-mengigats= meneret, muntah, sesak napas, terdapatnya manifestasi perdarahan. sung, beberapa hari, BATUK Keluhan d2tuk juga sering dikemukakan orangtua pasien. Perlu diketahui berapa- Jama batuk berlangstmg, juga apakah batuk sering berulang atau kambuh, Sifat patuk juga diteliti, apakah batuk bersifat spasmodik, kering atau produktiffbanyak dahak, Dirine’ pula sifat-dahaknya: kekentalan, warna, bau, serta adanya darah k napas, pada dalak. Keluhan Jainnya yang menyertai batuk penting diketabui mengi, Keringat malam, sianosis, berat badan turun, apakah pasien me perubahan posisi (ortopne), muntah dan sebagainya, Terdapatnya orang di sekitar pasien yang juga menderita batuk mungkin dapat memberikan petunjuk untuk keluhan batuk sangat khas untuk diagnosis; misalnya sifat spasmodik, non-produktif, panjang, diselingi whoop dan seringkali diakhiri dengan muntah. batuk pada saat inspira: MENCRET Keluhan mencret seringkali menyertai-gangguan. traktus. gastrointestinalis, atau merupakan keluhan penyerta pada penyakit lain. Perlu diketahui, apakah mencret berlangsung akut atau kronik, Perlu ditanyakan frekuensi defekasi sehari, banyaknya feses, setiap Kali defekasi, Konsistensi-tinja, warnanya (hitam seperti ter, hijau, kuning, putih seperti dempul), baunya (busuk, anyir), serta apakah disertai-lendir danataw darah. Tinja-yang-cair dengan warna seperti air cucian beras mungkin mengarahkan diagnosis kepada kolera/eltor; tinja lembek yang disertai lendir dan darah, bila disertai dengan tenesmus-khas-untuk amebiasis intestinal. Selain rasa mulas, tenesmus serta kolik, perlu juga ditanyakan keluhan-keluhan-lain- yang menyertai mencret, misalnya terdapatnya muntah, sesak napas, kejang, gangguan kesadaran, kencing berkurang, lemas, lecet di dubur, dubur keluar dan sebagainya. KEIANG Frekuensi dan lamanya kejangrsangat penting untuk diagnosis serta tata laksana Kejang. Ditanyakan kapankejang terjadi, apakah kejang itu baru pertama kali atau Sudah pernah sebelumnya; bila sudah pernah, berapa kali, waktu-anak-berusia berapa, dan kapan kejang terakhir, Sifat kejang perlu ditanyakan, apakah kejang bersifat Klonik (kelojotan), tonik (kaku), umum (melibatkan kedua sisi tubuh Scanned with CamScanner 10 Anamnesis ~ kanan dan kiri), atau fokal kanan atau kiri. Bila mungkin, orangtua atau ora yang menyaksikan serangan diminta untuk menirukan gerakan saat pasien kejay Ditanya pula suhu.saat kejang, lama serangan, interval-antarasdua serangan, very kesadaran saat kejang, dan pasca-kejang, Gejala lain yang, menyertai atau mendahuly kejang, diteliti, termasuk demam, muntah, lumpuh, kesadaran, atau kemunduray perkembangan, Pada neonatus perlu dileliti riwayat kehamilan ibu serta ki Jahiran bayi, Kejang demam sering dijumpai pada bayi dan anak! Peru dibedakan apakah kejang yang disertai demam tersebut merupakan kejang demam, ataukah epilepsi yang dibangkitkan serangannya oleh demam, atau perlu dicurigai adanya infeksi susunansaraf pusat, Beberapa hal berikut ini dapat membedakan kejang demam dengan penyebab lain kejang yang disertai demam, Kejang-demam-memiliki-karakteristik berikut, yang sebagian besar di antaranya mengandalkan pada anamnesis: (1) kejang terjadi pada usia 6 bulan sampai 5 tahun, (2) demam mendahului kejang, (3) kejang umumnya terjadi dalam 24 jam setelah anak mulai demam, tersering dalam 16 jam pertama, (4) sebelum dan sesudah kejang anak sadar dan tidak terdapat kelainan neurologis, dan (5) pasien tidak pernah mengalami kejang tanpa disertai'demam. Apabila kejang, bersifat umum, lamanya tidak lebih-dari-15-méhit, dan tidak berulang lebih dari satu kali dalam 24 jam, maka kejang, tersebut disebut kejang .demam sederhana. Jika salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka disebut sebagai -kejang-demam-kompleks, Adanya riwayat epilepsi dalam keluarga dan gangguan perkembangan atau kelainan neurologis scbelumnya merupakan faktor isiko epilepsi di kemudian hari, Tata laksana kejang demam saat ini menganut Konsensuss Tata Laksana Kejang Demam 2006. MUNTAH Pada keluhan muntah perlu diketahui sejak-usiaberapa keluhan muntah mulai berlangsung. Hal-hal lain yang perlu diteliti adalah beberapa kali frektrensi muntah, sifat muntah (apakah proyektil atau dengan keluhan nausea lebih dahulu), berapa banyak jumlah muntahan dan warnanya, apakah muntahnya terjadi setelah anak makan/minum atau apakah berhubungan dengan perubahan-posisi dari berbaring ke duduk. Keluhan lain yang sering menyertai juga perlu ditany, akan, misalnya perut kembung, konstipasi atau mencret, demam, batuk spasmodik, dan lain-lainnya. EDEMA Ditanyakan kapan edema mulai tampak, apakah-dimulaidi tempat-tempat tertentw (kelopak mata, pergelangan kaki), apakah_kemudian menjalar, dan bagaimana penjalarannya serta apakah tergantung waktu (pagi hari saja atau terjadi sepanjang, hari), Ditanyakan pula perkembangan edema, apakah progresif lambat atau cepal, atau menetap. Keluhan Jain yang perlu ditanyakan adalah apakah ada batuk, oliguria, sesak napas, cepat lelab, berdebar, pucat, pernah sakit kuning dan sebagainya, Scanned with CamScanner Anammesis 11 SESAK NAPAS Keluhan sesak napas seringkali berhubungan-dengan.penyakit-saluran napas atau penyakit kardiovaskular. Diteliti saat keluhan sesak napas timbul, apakah keluhan tersebut sudah berulang ataukah-baru pertama kali. Ditanyakan dengan beiapa bantal.anak tidur (sesak yang makin berat bila anak tidur tanpa bantal disebut grtopne). Pasien.edema paru dan.asma, misalnya, tidak dapat tidur berbaring tanpa bantal, dan ia akan duduk dengan kedua lengan menyangga tubuh di belakang, disebut posisi tripod: Serangan edema parwakut dapat terjadi tengah malam waktu pasien tidur; ia akan segera terbangun, sesak, gelisah, sakit dada dan tidak dapat berbaring. Serangan edema paru-akut merupakan pengalaman yang menakutkan bagi pasien sehingga ia tak akan melupakannya; contohnya pada pasien stenosis mitral reumatik berat. Perlu juga ditanyakan apakah-perasaan sesak-timbul setelah melakukan latihan fisis (lari atau berjalan agak jauh, naik tangga); bila terdapat hal ini disebut toleransi Jatihanemenurun. Lebih baik ditanyakan setelah berlari atau berjalan berapa meter pasien menjadi sesak. Secara umum ditanyakan apakah.anak.tampak lebih.cepat lelah dibandingkan dengan anak-anak sebayanya. Pada bayi menurunnya toleransi latihan dapat dinilai dengan menanyakan apakah bayi-cepatlelahapabila-menetek atau minum susu botol; ditanyakan berapa.lama ia kuat-mengisap'terus-menerus, dan berapa mililiter suswbotol dapat dihabiskan setiap kali bayi minum. Bayi normal akan menetek terus-menerus sampai kenyang, kemudian tenang atau tertidur. Bayi dengan gagal jantung akan-menetek-2-5 menit, kemudian napasnyanampak-cepat, merasa lelah.dan-istirahat; tidak lama kemudian ia akan-minta minum lagi‘karena memang belum kenyang. Keluhan lain yang menyertai sesak napas dapat pula mengarahkan ke diagnosis yang benar. Keluhan yang, perlu.ditanyakaadalah batuk, mengi, perut membesar, pernah sakit sendi yang berpindah-pindah, demam, sakit dada, sianosis, dan apakah ada riwayat tersedak. SIANOSIS. Keluhan biru-biru-diselaputlendir-mulut darvujung-ujungyjari mengarahkan ke penyakit saluran-napas atau penyakit jantung-bawaan:sianotik. Sianosis yang jelas tanpa gejala- pernapasani mungkin disebabkan oleh penyakit-jantung, sedangkan yu apabila disertai gejalapernapasan mungkin disebabkancle penal Ria dana Penyakit jantung. Perlu ditanyakan bilakah sianosis timbul, dan apakah berkaitan dengan aktivitas fisis (setelah minum, menetek, atau lari-lari). Perlu diingat bahwa Sianosis derajat ringan seringkali tidak disadari oleh orangtua pasien. Pada pasien dengan penyakit jantung bawaan sianotik’sianosis tidak selalu tampak sejak lahir, Hanya sebagian kecil yang sudah tampak biru pada hari-hari Pertama, sebagian besar sianosis baru tampak setelah pasien-berusia-beberapa Scanned with CamScanner 12 Anamnesis minggu, beberapa bulan, bahkan kadang setelah. ease anual eat 1 tay Perlu ditanyakan apakah ada peruse teen yane ering eh ae (5 g h berjalan beberapa pul yan asi emai Pasien penyakitjantung bavaan sianoti dussye tetralogy juga sering mengalami serangan sianotik (cyanotic me Is). Serangan ini biasan , terjadi pada pagi hari setelah bangun tidur, atau setelah me lal “ an ati i Gejala yang khas adalah pasien menjadi tampak lebih biru ‘ aripada biasany, dengan takipne serta hiperpne, lemah, kadang disertai kejang, koma bahkan dapa, meninggal. Gejala lain-yang perlu ditanya adalah terdapat kelumpuhan, penuruna, kesadaran, rasa sakit kepala yang hebat, serta kejang. IKTERUS Orangtua biasanya menyebutkan bahwa mata pasien tampak kuning. Tidak jarang keluhan ini didahului oleh keluhan urin yang berwarna kuning gelap seperti air teh, yang biasanya timbul 2-3 hari sebelum warna kuning pada sklera. Pada neonatus ikterus. sebagian besar bersifat fisiologis, hanya sebagian kecil yang patologis Untuk ini perlu diketahui dengan pasti saat timbulnya ikterus (hari ke berapa), di samping pemeriksaan fisis serta data laboratorium, terutama kadar bilirubin serum. Pada umumnya ikterus yang: timbul.pada-hari-pertama adalah ikterus patologis; demikian pula bila terdapat peninggian kadar bilurubin-direk, atau kadar bilurubin indirek yang meningkat dengan cepat, atau kadarnya lebih dari 10 mg/dl. Pada anak yang lebih besar keluhan yang sering menyertai-ikterus adalah demam, sakit perut, mual, muntah, lemah, anoreksia. Pada ikterusneonatorum perluditanyakan apakeh terdapat kejang, demam, tidak mau minum, muntah, dan tinja berwarna dempul. PERDARAHAN Pada keluhan perdarahan perlu ditanyakan saat-timbulnya, lokasi perdarahan apakaly sudah pernah terjadi sebelumnya, jumlah perdarahan, dan apakah ad? anggota keluarga yang mengalami hal yang sama. Pada perdarahan kulit perl ditanyakan apakah terdapat traumadi tempat tersebut, Ditanyakan pula apakah gu anak berdarah spontan atau bila ia menggosok gigi. Pada perdarahan dari hidung ditanyakan apakah anak memasukkan suatu benda ke dalam lubang hidungn® Keluhan lain yang perlu ditanyakan antara lain adalah apakah = yat demam perut yang membesar, nafsu makan berkurang, serta apakah anak makin pucat. Riwayat penyakit yang pernah diderita Penyakit yang pernah diderita anak sebelumn hubungannya dengan penyakit sekarang, ata membantu pembuatan diagnosis dan tata laks: ya perlu diketahui, karena mungkin a# 'u setidaknya memberi informasi untuk ana penyakitnya sekarang, Misalnya P24? Scanned with CamScanner Anamnesis 13 dugaan penyakit campak, bila orangtua mengatakan anaknya pemah sakit campak beberapa bulan yang lalu, maka dugaan tersebut agaknya meragukan. Sebaliknya anak yang pernah mengalami alergi obat tertentu, bila sekarang datang dengan tanda-tonda dini alergi setelah minum obat yang pernah mengakibatkan alergi, besar kemunginan anak tersebut mengalami reaksi alergi terhadap obat yang sama. Riwayat kehamilan ibu Hal pertama yang perlu ditanyakan adalah keadaan kesehatan ibu selama hamil, ada atau tidaknya penyakit, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyakit tersebut. Dirinci pula berapa kali ibu melakukan kunjungan antenatal dan kepada~ siapa kunjungan antenatal dilakukan (dukun, perawat, bidan, dokter umum, dokter spesialis). Apakah ibu mendapatkan toksoid tetanus (terutama pada kasus tetanus neonatorum). Obat-obat yang diminum pada waktu usia kehamilan muda (trimester pertama) mungkin dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayinya, misalnya obat penenang seperti talidomid dapat menyebabkan terjadinya amelia atau fokomelia. Infeksi beberapa jenis virus, misalnya virus rubela, yang terjadi pada trimester pertama kehamilan juga dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi (sindrom rubela), Demikian juga cacat bawaan serta bayi berat lahir rendah dapat terjadi akibat infeksi kongenital (termasuk TORCH, toksoplasma, rubela, cytomegalovirus dan herpes simpleks, maupun HIV). Pada bayi yang lahir-keeil untuk masa kehamilan perlu ditanya apakah ibu-merokok, atau minum minuman keras, serta anamnesis yang cermat tentang makanan ibu selama hamil. Riwayat kelahiran Ikhwal kelahiran pasien harus ditanyakan dengan teliti, termasuk tanggal dan tempat kelahiran, siapa yang menolong, cara kelahiran (spontan, ekstraksi cunamy ekstraksi vakum, bedah kaisar), adanya kehamilan ganda, keadaan segera setelah Jahir, dan morbiditas pada hari-hari pertama setelah lahir. Masa kehamilan juga perlu ditanyakan, apakah cukup bulan, kurang bulan, ataukah lewat bulan. Bila ada, lebih baik dilihat catatan yang diberikan oleh Puskesmas atau rumah bersalin tempat bayi lahir, yang biasanya memberikan informasi yang diperlukan, termasuk nilai Apgar. Pada persalinan instrumental (termasuk bedah kaisar) ditanyakan apakah indikasi tindakan tersebut. Berat dan panjang badan lahir selalu ditanyakan. Dengan data berat badan lahir serta ‘masa gestasi yang diterapkan pada peta Lubchenko, maka dapat diketahui apakah berat lahir sesuai untuk masa kehamilan (SMK), keeil untuk masa kehamilan (KMK), atau besar untuk masa kehamilan (BMK). Keadaan ini, Cree pada neonatus dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dapat berperan dalam menentukan prognosis. Scanned with CamScanner 14 Anannesis ee Morbiditas yang berhubungan dengan kelahiran ea selama masa — perlu ditanyakan dengan rinci termasuk terdapatnya asi pee rauma lahir, i intrapartum, ikterus dan sebagainya yang mungkin berhubungan den, aM mat yang, dibadapi sekarang, Sah Riwayat makanan Pada anamnesis tentang riwayat makanan diharapkan dapat diperoleh keter tentang makanan yang dikonsumsi oleh anak, baik dalam jangka pendek = waktu sebelum sakit), maupun jangka panjang (sejak bayi). Kemudian ini, apakah kualitas dan kuantitasnya adekuat, yaitu memenuhi angka Kecukupan g, (AKG) yang dianjurkan. Pada bayi perlu diketahui susu apa yang diberikan: air susu ibu (ASI) atau, susu formula bayi, atau keduanya. Apabila diberikan ASI, apakah AS diberkan secara eksklusif (ASI saja sampai usia 6 bulan). Baik pada ASI maupun pa formula bayi perlu ditanyakan cara pemberiannya, apakah on demand (ad iit ataukah dengan jadwal tertentu. Untuk susu formula bayi perlu ditanyakan jeas dan merek, takaran, frekuensi pemberian, dan jumlah setiap kali pemberian unt tiap usia tertentu, Harus ditanyakan pemberian makanan tambahan, usia erage mulai diberikan, jenis dan jumlahnya, jadwal pemberian, durasi pemberian maker, Serta prosedur pemberian, apakah sambil bermain, menonton televisi, berjalanalin ataukah duduk, Dengan demikian maka dapat diperkirakan kuantitas dan keualtas makanan yang diterima oleh bayi atau anak. Pada hakekatnya anamnesis tentang masukan (intake) makanan i analisis makanan secara kasar. Hasil analisis ini ber kelainan gizi dan gangguan tumbuh-kembang, data lain yaitu hasil pemeriksaan fisis, antropo! bila terindikasi. Dengan demikian akan day secara lebih akurat. merupsler rperan terutama pada kas serta harus digabungkan dene: ymetri, dan pemeriksaan penuri: pat disimpulkan status nutrisi posi Riwayat imunisasi Status imunisasi pasien, baik imunisasi dasar mau pun imunisasi ulangan (hs harus secara rutin ditanyakan, Khususnya imunisasi BCG, DPT, Polio, Campak Hepatitis. Bila mungkin dilengkapi dengan tanggal seat irguniees dn oF! imunisasi diberikan, Beberapa imunisa ‘Tain seperti imunisasi terhadap tifoid, SMS (nnumps, measles, rubella), Hepatitis A, dan Hib (untuk mencegah infeksi Haemop!® influenza tibe b), cacar air, pneumokokus, influenza, diare, juga ditanyakan. Hal? Scanned with CamScanner Anamnesis 15 tersebut, di samping diperlukan untuk mengetahui status perlindungan pediatrik yang diperoleh, mungkin dapat membantu dia penyakit polio hampir tidak pernah tidak pernah terjadi pada anak yang, sudah mendapat imunisasi polio secara benar). nosis pada keadaan tertentu (misal Informasi tentang imunisasi juga dapat dipakai sebagai umpan-balik tentang, perlindungan pediatrik yang diberikan (misalnya terdapatnya kasus difteria pada anak ang sudah menerima imunisasi DPT sesuai dengan yang dianjurkan, atau anak yang menderita tuberkulosis padahal sudah mendapatkan imunisasi BCG). Jadwal imunisasi dapat dilihat pada halaman 210. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan Riwayat pertumbuhan Status pertumbuhan anak terutama pada usia balita dapat ditelaah dari kurva berat badan terhadap usia dan panjang badan terhadap usia, Data ini dapat diperoleh dari Kartu Menuju Sehat (KMS) atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya (dari dokter umum, dokter anak). Dari kartu ini dapat diperoleh data berat dan panjang badan sebelumnya, yang kemudian dipetakan pada kurva pertumbuhan (growth chart) berat dan panjang/tinggi badan Kurva panjang atau tinggi badan pasien menggambarkan status pertumbuhan. Dari pola kurva tersebut dapat dideteksi terdapatnya riwayat penyakit kronik, kekurangan nutrisi yang, berlangsung kronik, penyakit endokrinologis dan lain- lainnya. Pada anak balita, khususnya bayi, kurva berat badan sangat penting diketahui. Kecuali untuk mengetahui riwayat pertumbuhan, kurva berat badan penting sekali karena ia seringkali dapat mencerminkan riwayat kesehatan anak. Berat badan anak balita mudah sekali turun apabila terjadi krisis pada anak baik pada aspek fisis maupun aspek psikososial (misalnya anak menderita penyakit tertentu, mulai menderita kurang gizi, deprivasi kasih sayang, pelbagai jenis penyakit kronik, dan sebagainya). Penilaian kurva berat dan panjang badan pasien ini hendaklah disepadankan (match) dengan data riwayat penyakit-penyakit yang pernah diderita sebelumnya dan riwayat makanan pasien. Riwayat perkembangan Status perkembangan pasien perlu ditelaah secara rinci untuk mengetahui apakah semua tahapan perkembangan dilalui dengan mulus atau terdapat penyimpangan. Pemisahan dengan ibu dalam waktu yang lama, penempatan anak dalam suaty panti, atau rawat inap di rumah sakit tanpa kehadiran ibu, perawatan anak dengan penyakit kronik, dan lain-lain sering menyebabkan kelainan perkembangan. Pasien dengan riwayat asfiksia berat, hiperbilirubinemia pada bayi baru Jahir, hipoksia Scanned with CamScanner 16 = Anamnesis ve kronik pada pasien penyakit jantung bawaan sianotik, penyakit neurofip, von Recklinghausen, sindrom Sturge Weber, sindrom Down, dan masih b, dapat mengalami hambatan perkembangan. TOM, anya Pada anak balita perlu ditanyakan beberapa patokan (milestones) perkenty di bidang motor kasar, motor halus, sosial-personal dan bahasa-adaptif. py usia sekolah perkembangan secara kasar dapat diketahi dengan menelash pret belajar anak, misalnya anak duduk di Kelas berapa di sekolah. Seorang ana terlalu tua untuk kelasnya atau anak yang beberapa kali tinggal Kelas mengara® kita kepada gangguan perkembangan kognitif. Kecuali prestasi belajar, pada anak usia sekolah lanjut perlu ditanyakan tei menars dan telars (pada anak perempuan), serta usia pada saat tumbuh Tamby, pubik. Kelainan endokrinologik seringkali berhubungan dengan Kelainan menin telars dan pertumbuhan rambut pubik selain kelainan tinggi badan (perawakay pendek atau perawakan tinggi). 5 a Dalam menilai riwayat perkembangan ini perlu pula ditanya ada atau tidakny, kelainan tingkah laku dan emosi, misalnya temper tantrum, enuresis, enkopress hiperaktivitas, anoreksia dan sebagainya. Keadaan-keadaan tersebut tidak jarng mempunyai latar belakang emosi murni (misalnya anoreksia nervosa pada ani remaja), namun dapat pula berlatar belakang organik (misalnya hiperaktivitaspai anak yang menderita attention deficit hyperactivity disorders). Riwayat keluarga Data keluarga pasien perlu diketahui dengan akurat untuk memperoleh gambaras keadaan sosial-ekonomi-budaya dan kesehatan keluarga pasien. Banyak penyetth kesakitan maupun kematian yang berlatar-belakang pada keadaan sosial-ekonti keluarga, misalnya malnutrisi atau tuberkulosis. Pelbagai jenis penyakit baw? dan penyakit keturunan juga mempunyai latar belakang sosial-budaya ataupt" mempunyai kecenderungan familial. Terdapatnya perkawinan dengan kelust dekat (konsanguinitas) antara ayah dan ibu, terdapatnya penyakit tertentu pa keluarga (stigmata alergi, penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, atau pen" Keganasan, epilepsi dan lain-lain) perlu ditanyakan, sebab mungkin berhubun™ dengan masalah kesehatan yang dihadapi sekarang, Dalam resume riwayat keluarga sebaiknya dibuat pedigri, schingga tergo™™ dengan jelas hubungan antara anggota keluarga, terutama bila ditemukan kelail™™ yang mempunyai aspek genetik heriditer atau familial, Corak reproduksi ibu Tumbuh kembang, kesehatan, penyebab ke 7 et! sakitan dan kematian anak sang!" berhubungan dengai n corak reproduksi ibu, yaitu usia ibu pada saat hamil i**” Scanned with CamScanner Anamnesis 17 kelahiran, dan jumlah kelahiran (paritas). Di samping itu, corak reproduksi ibu merupakan salah satu determinan penting status kesehatan ibu. Ibu dengan corak reproduksi yang kurang baik (misalnya melahirkan di luar kurun usia optimal untuk melahirkan, jarak kelahiran yang terlalu dekat, atau jumlah kelahiran yang terlalu banyak) akan kurang baik kesehatannya dan kurang mampu menciptakan suasana pengasuhan anak yang baik. Hal ini akan memengaruhi pola kesakitan dan kematian anak. Sering dijumpai ibu yang suatu saat sekaligus mempunyai 3 anak balita (di bawah lima tahun) atau 2 batita (bawah tiga tahun). Jarak kelahiran yang dekat serta paritas yang tinggi sering berhubungan dengan malnutrisi energi protein (MEP), infeksi berulang (diare, infeksi saluran napas), serta kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR). Yang terakhir ini juga berkaitan dengan ibu perokok atau peminum alkohol. Usia ibu yang lanjut saat hamil juga dapat berhubungan dengan beberapa jenis kelainan kongenital, misalnya sindrom Down. Jadi dalam hal corak reproduksi ibu, perlu ditanyakan: © Usia ibu saat hamil/melahirkan, terutama yang pertama * Usia kakak adiknya sehingga dapat diketahui jarak (interval) kelahiran © Jumlah persalinan, termasuk aborsi (aborsi berulang dapat mengarahkan pada kecurigaan adanya translokasi kromosom pada orangtua). Data perumahan Data perumahan diperlukan untuk mendapatkan gambaran keadaan anak dalam lingkungannya sehari-hari. Hal ini perlu untuk menentukan pola pendekatan, baik untuk menegakkan diagnosis maupun tata laksana penyakitnya secara tuntas. Dari data ini dapat diketahui apakah keluarga pasien termasuk keluarga batih (keluarga inti, nuclear family) ataukah keluarga besar (extended family), yang masing-masing mempunyai implikasi dalam praktik pengasuhan anak. Sistem keluarga besar biasanya mempunyai corak tradisional dibanding dengan sistem keluarga batih yang bersifat lebih individual. Pada sistem keluarga besar, meski kebutuhan biomedik mungkin kurang terpenuhi (Karena jumlah kapita yang besar) namun pemenuhan kebutuhan psikososial (stimulasi mental, kasih sayang) dapat lebih terjamin. Perlu pula diupayakan untuk mengetahui terdapatnya masalah dalam keluarga, tetapi harus diingat bahwa masalah ini sering menyangkut hal-hal sensitif, hingga diperlukan kebijakan dan kearifan tersendiri dalam pendekatannya. Bila pasien tidak tinggal bersama orangtua, perlu ditelusuri keadaan perumahan dan lingkungan tempat pasien tersebut tinggal. Perlu pula ditanyakan keadaan Kesehatan orangtua serta anak-anak yang hidup. Ditanyakan apakah ada penyakit tertentu pada keluarga (stigma alergi, penyakit jantung, diabetes melitus, penyakit keganasan, epilepsi dan sebagainya), Hal-hal tersebut perlu ditanyakan, mengingat beberapa jenis penyakit mempunyai kecenderungan familial sehingga mungkin dapat memberi petunjuk untuk mengarahkan diagnosis penyakit anak sekarang. Scanned with CamScanner 18 Anannes! ees eee ere ener eee neta "1 Peuting untul dipertatiian ‘Anamnesis mempunyai peran yang sangat penting dalam diagnosis dan tata loksana penyakit anak. Anamnesis (bersama pemeriksaan fisis) juga menuntun pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan Penunjang yang mungkin diperlukan. Pada semua pasien, anamnesis tidak terbatas pada masalah yang berhubungan dengan penyakit sekarang, namun juga harus mencakup riwayat pasien sejak dalam kandungan iby sampai saat dilakukan wawancara. Dengan anamnesis, selain dapat diperoleh riwayat yang rinci dan sistematis tentang penyakit sekarang, juga harus tergambar status kesehatan dan status tumbuh-kembang anak secara keseluruhan, Biasckanlah membuat catatan kaki pada akhir setiap cnamnesis, terutama kesan tentang tingkat kepercayaan kita terhadep yang diwawancara, Scanned with CamScanner Bab 2. Pemeriksaan Fisis a Cara Pendekatan dan Pemeriksaan Berbeda dengan pendekatan pada orang dewasa, pada pemerikesaan fii» anak diperlukan cara pendekatan tertentu agar pemeriksa dapat mempe keadaan fisis anak secara lengkap dan akurat, Cara ters tidak merasa takut, tidak menangis, dan tidak menolak untuk diperibeis. ut dimaksudkan agar anak Pendekatan dalam pemeriksaan fisis tersebut bergantung, keps keadaan anak. Pada umumnya bayi dan anak kecil akan merasa lebih aman dan berkurang rasa takutnya dengan kehadiran orangtua, terutama ibu Pada bayi yang, masih kecil, misalnya kurang dari 4 bulan, pendekatan biasanya lebih mudah, oleh karena bayi belum dapat membedakan orang di sekitarnya. Pada bayi yang, lebih besar yang sudah mulai takut kepada orang, yang belum dikenalnya, pend menjadi lebih sulit. Dalam hal ini sebaiknya pemeriksa bersikap informal, jantai, Pemeriksaan dimulai pada waktu bayi dalam pangkuan ibu. Lambat laun ia dipindahkan ke meja periksa sambil dipegang-pepans dagu atau pipinya, atau dliajak bicara dengan kata-kata manis, sementara sang ibu memegang, tungkainya. Pada anak yang lebih besar, pendekatan dapat mulai dengan memberikan salam, menanyakan nama, usia, sekolahnya, kelasnya, dan lain sebagainya. Dapat pula dipuji penampilannya, misalnya baju, topi, atau gelangnya. Pada waktu pemeriksaan dapat diceritakan sesuatu yang, menyenangkan sesuai dengan usia anak, atau ditanyakan sesuatu agar anak tidak merasa tegang: Pada anak yang, sakit berat; lebih-lebih apabila kesadarannya menurun, hal-hal tersebut tidak perlu dilakukan; anak yang dapat langsung diperik: Cara pemeriksaan fisis pada bayi dan anak pada umumnya sama dengan pemeriksaan pada orang, dewasa, yailt dimulai dengan inspeksi (periksa hat), ksa dengar). Pada palpasi (periksa raba), perkusi (periksa ketuk), auskullasi (peril Mk harus demikian, Pada bayi dan anak k melakukan auskultasi abdomen si jantung, (untuk mendengarkar ama dengan cara keadaan tertentu urutan pemeriksaan tid: kecil, setelah inspeksi umum, dianjurkan untul (untuk mendengarkan bising, usus) serta auskult 19 Scanned with CamScanner Karakteristik bunyi dan bising jantung). Ini diperlukan Karena bila anak menang: bising usus dapat meningkat dan karakteristik bunyi dan bising jantung sult dingy Usahakan tempat pemeriksaan nyaman bagi pasien. Pemeriksaan dilakyky, dengan menidurkan bayi atau anak pada meja periksa atau tempat tidur yay, cukup nggi agar dokter dapat memeriksa tanpa cepat lelah. Ruang, pemeriksas, sebaiknya tenang dengan cahaya yang cukup terang; biasanya pemeriksa berady di sebelah kanan pasien yang tiduran telentang. Posisi pasien diatur demikian ryp, gar supaya ia merasa nyaman, misalnya pasien yang mengalami sesak napas lebiy, nyaman bila ia dalam posisi setengah duduk. Bayi atau anak kecil dapat langsung diperiksa tanpa pakaian. Pasien yang lebih, besar mungkin merasa malu apabila pakaiannya dibuka sekaligus; oleh karena ity pakaian hanya dibuka di bagian tubuh yang diperiksa. Pada remaja, khususny, Perempuan, perawat perempuan sebaiknya mendampingi selama pemeriksaan, Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter hendaknya mencuci tangan dengan air hangat, atau dengan air biasa kemudian menggosok-gosokkan kedua telapak tangan untuk menghangatkan tangan. Demikian pula seusai pemeriksaan tangan dicuci kembali. Pada neonatus dan pasien dengan penyakit infeksi, tangan dokter dicuci dengan sabun atau cairan antiseptik. Pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh, dari ujung rambut sampai ujung kaki, namun tidak harus dengan urutan tertentu. Pemeriksaan yang menggunakan alat seperti pemeriksaan tenggorok, mulut, telinga, suhu tubuh, tekanan darah, dan lain-lainnya sebaiknya dilakukan paling akhir, oleh karena dengan melihat atau memakai alat-alat, anak dapat menjadi takut atau merasa tidak nyaman, sehingga menolak diperiksa lebih lanjut. Inspeksi Inspeksi dapat dibagi menjadi inspeksi unum dan inspeksi loka. Pada inspeksi umu pemeriksa melihat perubah: ‘an yang terjadi secara umum, sehingga dapat diperoleh kesan keadaan umum pasien. Pada inspeksi lokal, dilihat perubahan-perubahan lokal sampai yang sekecil-kecilnya. Untuk bahan Pembanding perlu diperhatikan keadaan sisi Jainnya. Palpasi Setelah inspeksi, pemeriksaan dilanjutkan den, ol 7 engan palpasi, yakni_pemeriksa! dengan meraba, mempergunakan telapak tangan dan meray ee ne perab? yang terdapat pada telapak dan jari tangan. Lihat 10 mmbig (disebut pulsus paradoksus, atau pulsus paradoksikus) trjadi pada tamponade jantung, gagal jantung berat, atau asma bronkial berat. Pernapasan ‘Tanda vital ketiga yang perlu dinilai adalah pernapasan pasien; pemeriksaan harus mencakup (a) laju napas, ()irama atau keteraturan, (- kedalaman, dan (d) tipe atau pola penapasan. Lihat Gambar 6, Cara menghitung lau napas dapat dilihat pada pr aman 189 dan nilai normal laju napas dapat dilihat pada Tabel 8, halaman 212. Dalam keadaan normal tipe pernapasan bayi adalah abdominal atau diafragmatik Terdapatnya pernapasan torakal pada bayi dan anak kecil menunjukkan adanya yelainan paru, kecuali bila pasien sangat kembung. Makin besar anak, makin jelas komponen torakal pada pernapasan, dan pada usia 7-8 tahun komponen torakal menjadi predominan (torako-abdominal). Pada bayi baru lahir, terutama prematur, Cheyne-Stokes yang ditandai dengan pernapasan yang cepat dan dalam, diikuti oleh periode pernapasan yang lambat dan dangkal, serta akhirnya periode apne beberapa saat. Pola ini biasanya hilang setelah bayi berusia beberapa minggu. Pernapasan Cheyne-Stokes yang patologis terdapat pada pelbagai penyakit yang menyebabkan depresi susunan saraf pusat. Tipe pernapasan Kussmaul adalah tipe pernapasan yang cepat dan dalam; keadaan ini ditemukan pada asidosis metabolik seperti dehidrasi, hipoksia, atau keracunan salisilat. Tipe pernapasan Biot ditandai dengan irama yang sama sekali tidak teratur, dan biasanya merupakan petunjuk terdapatnya penyakit susunan saraf pusat seperti ensefalitis atau poliomielitis bulbaris. Takipne adalah pernapasan yang, cepat yang seringkal terlihat pada pelbagai Penyakit paru. Pada bayi dan anak kecil takipne ini merupakan tanda dini gagal kadang terdapat pernapasan tipe Scanned with CamScanner 32 Pemeriksaan Fisis ; erdapat pada ganpp jantung. Bradipne, atau perapasan ae OP cr Pernapasan, tekanan intrakranial menings! SS alkalosis, keracunan, Hiperpne adalah pernapasan Yang dalam, dapat tetjadi pada avig,.! anoksia, serta kelainan susunan saraf pusal- Hipopne jedalah Pernapasan y," dangkal, dan biasanya menunjukkan terdapatny? gangguan surunan saraf py" Pernapasan yang, kedalamannya normal disebut eupne. : bexapas yang ditandai dengan permapasan cy, hidung, retraksi subkostal, interkostal atau suprasternal, dapat diserta Siang. dan takipne. Perlu diperhatikan apakah distres terjadi terutama pada inspiras a,” ekspirasi, Dispne pada inspirasi lebih mengarah pada obstruksi tinggi, Sedanghay distres pada eksp jebih mengarah ke obstruksi rendah. Dispne juga tejag akibat latihan fisis, nyeri, ketakutan, anemia, atau gagal jantung: Ortopne berarti kesulitan napas bila pasien berbaring, yang berkurang apapj,, pasien duduk atau berdiri; keadaan ini terdapat pada asma, gagal jantung, edemy paru, epiglotitis, croup, dan fibrosis kistik. Dispne nokturnal paroksismal terag beberapa jam setelah pasien tidur, biasanya tengah malam, merupakan tanda eden, paru akul misalnya pada stenosis mitral beral. ambat, yang, lamb ~ Disyne berarti Suhu tubuh Cara pengukuran suhu tubuh dapat dilihat pada halaman 185. Demam adalah pelbagai penyakit. Suhu tubuh dapat sedikit meningkat apabila anak menangis, setelah_ makan, setelah bermain, dan ansietas. Infeksi bakteri, virus ehidrasi serta heat stroke menyebabkan demam dari yang ringan sampai hiperpireksia, Demam juga dapat terjadi pada trauma otak, tumor otak, keganasan, penyakit jaringan ikat, reaksi transfusi, reaksi obat dan lain-lainnya. Hipertermia (shu tubuh 241°C) adalah keadaan yang berbahaya sehingga perlu penurunan sub tubuh dengan segera. Hiportermia (suhu tubuh <35°C) juga dapat berakibat fata, terutama pada bayi. Infeksi berat, termasuk sepsis, yang pada anak besar diser dengan demam, pada bayi baru lahir terutama bayi prematur justru dapat disertai dengan hipotermia. Hipotermia juga dapat terjadi pada pasien dalam keadast dehidrasi dan renjatan. manif proto? Data antropometrik Berat badan, tinggi badan, dan lingkar Jengan atas harus diukur dengan @* yang benar. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian harus diplot ke ki" pertumbuhan untuk menentukan status antropometrik pasien. Acuan yang P™ saat ini digunakan adalah kurva pertumbuhan WH a, Kos?) |O 2006 untuk bayi dan an 0-5 tahun, dan kurva CDC-NCHS 2000 untuk anak berusia >5 tahun sampai den 18 tahun. Lihat Lampiran, Scanned with CamScanner Henwr ikea Viste 99 I\ IS \S\S NS \ “eo Kussmaut / Mea A Cheyne-Stokes Whos S\N — ior Gambar 6, Tipe-tipo pernapasan, Berat badan (BB) Berat badan adalah parameter pertumbuhan yang, paling sedethana, mudah diukur dan diulang, Berat badan menurut usia bukan parameter statues gizi, Data berat badan yang diperoleh pada minimal dua kali pengukuran digunakan untuk menila Kecenderungan pertumbuhan, Berat badan scorang anak harus naik sestiai dengan kurvanya. Bila kurva berat badan seorang anak menjauhi kurva pertumbuhan atau mendatar, anak tersebut mengalami weight faltering, Beberapa keadaan Klinis dapat memengaruhi berat badan seperti terapatnya edema, organomegali, hidrosefalus, dan lain sebagainya. Dalam keadaan ini maka indeks antropometri yang menggunakan berat badan tidak dapat dipergunakan untuk menilai status nutrisi, Untuk dapat mengevaluasi diperlukan data antropometti Jainnya yaitu lingkarlenganatas, Hasil pengukuran berat badan dipetakan pada kurva standar berat badan menurut/ usia (BB/U). Untuk anak usia 0-5 tahun digunakan Kurva weight for age WHO 2006, dengan interpretasi sebagai berikut: * Terletak di <-3 SD: berat badan sangat kurang * Terletak di antara <-2 SD sampa SD: berat badan kurang * Terletak di antara -2 SD sampai +2 SD: berat badan cukup * Terletak di >42 SD: mungkin ada masalah pertumbuban, lakukan pet berat badan menurut tinggi badan BUMGREBTerEVeED aseaeeseeess nme ‘Sanaa cscs 34° Pemeriksaan Fisis Untuk anak usia >5 - 18 tahun digunakan kurva pertumbuhan COCNCHS 25, dengan interpretasi sebagai berikut: ! BBYU dibandingkan acuan standar, dinyatakan dalam persentase : Berat badan lebih Berat badan baik : Berat badan kurang : gizi Berat badan sangat kurang Tinggi badan (TB) Tinggi/panjang badan pasien harus diukur tiap kunjungan. Pengukuran tinggibaia adalah sederhana, mudah dan apabila hasilnya dikaitkan dengan hasil Pengukura, berat badan akan memberikan informasi yang bermakna kepada dokter ten; status nutrisi dan pertumbuhan fisis pada anak. Tinggi badan merupakan indikaty Pertumbuhan linear. Gangguan pertumbuhan linear mengindikasikan Banggua nutrisi yang kronik. Seperti pada pengukuran berat badan, untuk pengukuran tinggi badan jug diperlukan informasi usia yang tepat, jenis kelamin, dan baku yang diacu, Tingg badan dipetakan pada kurva tinggi badan (lihat Apendiks), atau dihitung terhady standar baku dan dinyatakan dalam persen. Untuk anak usia 0-5 tahun digunakan kurva length for age WHO 2006, dengi: interpretasi sebagai berikut: * Terletak di <3 SD; sangat pendek * Terletak di antara <-2 SD sampai -3 SD: pendek * Terletak di antara -2 SD sampai +3 SD: normal * Terletak di >+3 SD: sangat tinggi Untuk anak usia >5 ~ 18 tahun digunakan kurva pertumbuhan CDC-NCHS2" dengan interpretasi sebagai berikut: 1. TB/U pada kurva: + <-sentil 3 : pendek * sentil 3-97 :normal * sentil 97 : tinggi 2. TB/U dibandingkan baku (%) * 90-110% : baik / normal = 70-89% : tinggi kurang * <70% : tinggi sangat kurang 3. BB/TB :lihat uraian tentang BB/TB Scanned with CamScanner Pemeriksaan Fisis 35 Rasio berat badan menurut panjang/tinggi badan (BB/TB) Penilaian BB/TB merupakan indikator status gizi, Indeks ini mencerminkan proporsi tubuh, Penilaian indeks ini tidak membutuhkan data usia. BB/TB dinyatakan dalam pe dari BB standar yan, i dengan TB terukur individu tersebut. Cara penghitungannya adalah sebagai berikut: BB/TB (%) = (BB terukur saat itu)/(BB standar sesuai untuk TB terukur) x 100% Untuk tahun digunakan kurva weight for length/height WHO 2006, dengan interpretasi sebagai berikut: # Terletak di <3 SD: gizi buruk # Terletak di antara <2 SD sampai -3 S kurang + Terletak di antara -2SD sampai +2SD: gizi baik/cukup. Untuk anak dengan BB/ ‘TB >+1 SD dikategorikan berisiko gizi lebih, harus dilakukan penghitungan indeks massa tubuh (IMT) dan diplot ke kurva IMT. * Terletak di >+2 SD sampai +3 SD: gizi lebih, harus dilakukan penghitungan indeks massa tubuh dan diplot ke kurva IMT WHO / CDC-NCHS « Terletak di >#3 SD: obesitas, harus dilakukan penghitungan indeks massa tubuh dan diplot ke kurva IMT WHO/CDC-NCHS Untuk usia>5— 18 tahun digunakan kurva CDC-NCHS 2000, dengan interpretasi: Penilaian status gizi berdasar persentase TB/BB © >120% : obesitas = 110-120% + overweight + 90-10% :normal + 70-90% : gizi kurang + <70% : gizi baik Lingkar lengan atas (LILA) Pada anak berusia 1-5 tahun, LILA saja sudah dapat menunjukkan status gizi. Interpretasi: * <11,5 cm :gizi buruk (merah) + 11,5-13,5 cm sgizi kurang (kuning) * >13,5 cm :gizi baik (hijau) Bila dikaitkan dengan usia, nilai LILA dibandingkan dengan baku dan dinyatakan dalam persen. Nilai 100% adalah persentil ke-50 nilai baku (Tabel 11). Interpretasi * 85-100% : gizi baik (normal) * 70-85% : gizi kurang + <70% : gizi buruk Scanned with CamScanner Bila usia tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks LILA/TB, Interpretasi: : a ) + 85% : gizi baik (normal a > 0.85% « eederline/kurang, Kalori protein (KP) I + 75-80% : gizi kurang/KKP Il + 75% : gizi buruk/KKP II Indeks Massa Tubuh Indeks massa tubuh (IMT) menyatakan perlemakan tubuh dan merupakan kr diagnosis obesitas. Indeks massa tubuh dihitung dengan membagi berat bag (dalam kg) dengan tinggi badan kuadrat (dalam m). Hasilnya diplot ke kuy, dengan interprerasi sebagai berikut: 1 Anak usia 0-<2 tahun: menggunakan kurva IMT WHO 2006 * Terletak di <-3 SD: gizi buruk * Terletak di antara <-2 SD sampai -3 SD: gizi kurang, * Terletak di antara -2 SD sampai 0: © Terletak di >+1 SD sampai +2 SI * Terletak di antara >+2 SD sampai +3 SD: gizi lebih * Terletak >+3 SD: obesitas 2 Anak usia 2-18 tahun: menggunakan kurva IMT CDC-NCHS 2000 * Terletak di P85-P94: gizi lebih * Terletak di P95 atau lebih: obesitas Gambar 7 memperlihatkan alur penentuan diagnosis obesitas. (Rekomendss Asuhan Nutrisi Pediatrik 2012). Tebal lipatan kulit (TLK; skinfold thickness) Hampir 50% lemak tubuh berada di jaringan subkutis sehi melakulst pemeriksaan TLK dapat diperkirakan jumlah lemak total aah Feed anand dengan standar, dan dapat menurjukkan status gizi dan komposisi tubuh, Bila iid” dengan indeks BB/TB, ia dapat menentukan malnutrisi kronikc LILA yang dik dengan nilai (TLK)-triseps, dapat dipakai menghitung massa otot. ms Lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar perut Lingkar kepala dipengaruhi oleh s1 i 5 tatus gizi pada i usia 36 bub Pengukuran rutin dilakukan untuk menjaring Kemer bait Scanned with CamScanner Pemeriksaan Fisis 37 Tentukanusispasien —~ sia 0- 5 tahun sia 95-18 tahun GGunakangrafk 88/78 WHO 2006 Gunoban aie Ba/TECOC 2000 Zecore>eh B9/TB > 110% “ss vis ah vind Bihan | y v Grafik IMT Grafik IMT Grafik IMT WHO 2006 coc 2000 coc 2000 Gamber 7. Alur penentuan diagnosis obesitas (Rekomendasi Asuhan Nutri Pediatrik |DAl 2010). yang dapat memengaruhi pertumbuhan otak; pengukuran berkala lebih memberi makna daripada pengukuran sewaktu. Hasil pengukuran dipetakan pada grafik WHO atau grafik Nellhaus. Interpretasi: + Lingkar kepala sentil ke-95 atau > +2 SD menunjukkan adanya makrosefali. Lingkar kepala sebaiknya diperiksa setiap bulan pada tahun pertama dan setiap dua bulan pada tahun kedua kehidupan. Lingkar dada diperiksa pada bayi baru lahir serta setiap kunjungan sampai usia 2 tahun, Pada bayi baru lahir lingkar dada 2 cm lebih kecil dari lingkar kepala, kemudian berangsur sama atau sedikit lebih besar dari lingkar kepala setelah usia 2 tahun. Lingkar dada diukur dengan pita pengukur, melingkari tubuh setinggi puting susu. Lingkar perut diukur bila terdapat asites untuk menilai progresivitasnya. Lingkar perut diukur pada posisi pasien duduk atau berdiri, kecuali pasien sakit berat atau bayi. Pengukuran dilakukan pada lingkar perut terbesar, pada umumnya melalui umbilikus. Scanned with CamScanner Peuting untue dipertatiban Tujvan pemeriksacn fisis adalah memperoleh informasi yang akurat tentang keadaan fisis posien. Karena sifat alamich bayi dan anak, vruten pemeriksaan tidak harus menuruti sistematika yang lazim pada orang dewasa. jan anak kecil, auskultasi abdomen dan jantung 1 dan Pada ba hendaknya didchulukan, diikuti dengan pemeriksaan I diokhiri dengan pemeriksaan yang menggunakan alat, Delam melaporkan hasil pemeriksaan mulailah dengan identitas (ysio don jenis kelamin), lengan keadacn umum, kesadaran, tanda vital, baru disusul dengan hasil pemeriksaan sistematik. Selaly gunakanlch kedua sisi stetoskop; dahulukan sisi sungkup (untuk sara bernada rendch dan sedang) kemudian sisi diafragma untuk svara bernada tinggi. elaly nyatakan frekvensi, keferaturan, isi, # selalu nyatakan Dalam mencatat nadi, dan ekvolitasnya. Demikian pula untuk pernapasar frekuensi, kedalaman, keferaturan, dan polanya, Dalam pemeriksaan fis tercakup pula penentuan status gizi/nutris yong hasilnya harus diintegrasikan dengan dota ‘antropometris dan pemeriksaan laboratorium yang relevan, Scanned with CamScanner Bab 3. Kulit, Rambut, dan Kelenjar Getah Bening Kulit 1 Kulit tendiri atas pemeriksaan inspeksi dan palpasi. Pemeriksaan terhadap Kulit dilakukan terlebihy dahulu sebelum pemeriksaan yang Warna kulit normal disebabkan oleh melanin pada kulit. Daerah kulit yang mengalami depigmentasi disebut sebagai vitiligo. Vitiligo yang Kecil-kecil sering enipakan Kelainan lokal yang tidak mempunyai arti Klinis, tetapi dapat pula merupakan tanda awal penvakit tuberous sclerosis atau penyakit neuroektodermal lainnva. Depigmentasi umum misalnya terdapat pada albinisme, Kelainan bawaan metabolisme tirosin, dan pada sindrom Chediak-Higashi. Kulit pasien talasemia dan pasien lain yang sering mendapat transfusi darah bervama coklat gelap. Penyakit Addison sering memberi pigmentasi coklat kotor atau biru kehitaman terutama di sekitar genitalia, areola payudara, umbilikus, lipatan kulit, dan daerah kulit yang terbuka. Bercak-bercak cafe au Iait dapat merupakan keadaan yang normal atau dapat pula merupakan tanda suatu keadaan abnormal. Pada bayi dan anak di bawah usia5 tahun, bercak cafe au lait sejumlah sampai 6 buah dengan diameter 1-1,5 cm mungkin masih merupakan keadaan yang normal. Pada sindrom Albright dapat tampak bercak-bercak cafe au lait yang besar dan unilateral. Bercak-bercak tersebut aed coklat muda atau coklat, yang menimbul, dan tidak gatal. Bercak cafe au lait " ia 1 sampai 15 mm, terutama bila jumlahnya lebih dari 6 buah, pada anak ae tahun mungkin merupakan tanda dini penyakit neurofibromatosis. pa pies serupa juga terlihat pada penyakit Gaucher, ataksia-telangiektasia, cleroris, dan leukemia mielositik kronik. Scanned with CamScanner wt 40 Kulit, rambut, dan kelenjar getah bening Daerah hiperpigmentasi yang, menctap disebut sebagai nevus pigmonp, Pethatikan bentuk, ukuran, terdapatnya rambut, nyeri, dan ulserasi pada noe Selain nevus hitam, juga terdapat nevus berwarna abu-abu atau bira, Mela malignum merupakan kelaina mukan pada bayi dan ai hiperpigmentasi yang, bei sering terdapat pada anak sembuh dari ulkus atau si kulit, Kaclang hiperpigmentasi pascainfeks kyy si juga terjadi sebagai sisa ruam campak, yang ajay hilang dalam 2-3 minggu. Spider neo’ adalah nevi yang terbentuk dari pembuly kapiler yang bercabang-cabang mirip laba-laba. Apabila nevi ini kecil, sedikit dy terdapat di lengan atau wajah, biasanya normal, Spider nevi yang lebih nyata, ban, dan terdapat di badan dapat terlihat pada sirosis hepatis atau hepatitis kronik omy Berea yang tela dapat menetap. Hiperpigm Sianosis Sianosis adalah warna kebiruan pada kulit dan mukosa, Sianosis tampak bila kada hemoglobin reduksi >5 g/dl; Karena itu sianosis lebih mudah terlihat pada pasie dengan hemoglobin normal atau polisitemia, daripada pada pasien anemik. Sianosis seutral biasanya disebabkan oleh penyakit paru (misalnya atelektasi, pneumonia, sindrom gangguan pernapasan) atau oleh penyakit jantung bawaan sianotik. Penyebab sianosis yang lain adalah obstruksi saluran napas, serangan kejang napas (breath holding spells), serta penyakit susunan saraf pusal. Bila terdapal sianosis sentral harus dipikirkan kemungkinan adanya sianosis diferensial (sianosis pada bagian tubuh atas berbeda dengan bagian tubuh bawah). Pada koarktasio aorta praduktal (proksimal dari duktus arteriosus), ckstremitas bawah lebih binv daripada ekstremitas atas; sebaliknya pada transposisi arteri besar dengan duktus arteriosus persisten, ekstremitas atas lebih biru daripada ckstremitas bawah. Sianasis tepi terjadi apabila hanya terdapat sianosis di kapiler, misalnya akibot kedinginan, dehidrasi, atau renjatan. Penekanan (misalnya verban yang terlal ketat) juga menyebabkan sianosis perifer lokal. Tromboemboli yang mengenai attet perifer menyebabkan sianosis distal dari sumbatan. Ikterus Penilaian ikterus sebaiknya dilakukan dengan sinar alamiah, Pada umumnya watt? kuning terlihat bila kadar bilirubin lebih dari 5 mg/dl (pada neonatus) atau leit dari 2 mg/dl pada bayi dan anak. Ikterus paling jelas terlihat di sklera, kul, se selaput lendir, Apabila yong meninggi bilirubin indirek warnanya kuning te sedangkan bila bilirubin direk yang meninggi, warnanya kuning kehijauan. Ikterus harus dibedakan dengan karotenemia (akibat makan vitamin A berlebit atau makan terlalu banyak makan wortel); dalam keadaan ini wama kuning tap di telapak tangan, telapak kaki serta lipatan nasolabialis, telapi tidak pada sk Pelbagai penyakit dapat memberi gejala ikterus termasuk di antaranya pelbas? Scanned with CamScanner Kulit, rambut, dan kelenjar getah bening 41 penyakit hemolisis, infeksi virus hepatitis, mononukleosis infeksiosa, leptospirosis, sifilis kongenital, serta obstruksi saluran empedu. Hemangioma Hemangioma kapilaris sering terdapat di setiap tempat kulit, akan tetapi paling sering di pangkal hidung, kelopak mata atas, bibir atas, serta leher. Lesi ini rata, difus, berwarna dari merah muda sampai biru gelap, dan akan bertambah jelas bila anak menangis. Jenis hemangioma ini dapat terdapat pada wajah sesuai dengan distribusi N. trigeminus yang dapat disertai dengan lesi serupa di selaput otak. Kelainan tersebut dapat disertai dengan kejang dan kalsifikasi intrakranial (sindrom Sturge-Weber). ‘Ada jenis hemangioma kapilaris yang menimbul, berbatas tegas, lunak, dapat berlobulasi, berukuran beberapa mm sampai beberapa cm. Lesi ini dapat ada saat : lahir tetapi lebih sering tampak setelah beberapa minggu. Biasanya ia membesar : dalam 6-12 bulan, lalu berangsur mengecil dan akhirnya hilang. Hemangioma kavernosa juga dapat ada sejak lahir atau timbul pada masa bayi. Ia dapat menjadi besar, terletak di kulit, di bawah kulit atau bahkan lebih dalam lagi, dan cenderung difus dan luas. Kulit di atasnya mungkin normal atau berwarna ungu atau biru. | Ekzema Dermatitis atopik pada bayi sering terdapat di pipi atau dahi, dan dapat meluas ke kulit kepala. Lesi ini dapat bersifat akut, subakut, atau kronik, dan tidak jarang terkena infeksi sekunder. Pada anak yang lebih besar lokasi lesi dapat di semua tempat tetapi terbanyak adalah di daerah leher, lipatan siku atau lipatan lutut dengan ukuran yang sangat bervariasi. Lesi yang kronik sering disertai penebalan kulit yang terkena Dermatitis kontak dapat disebabkan oleh pelbagai bahan kimia seperti sabun, bedak, kosmetik, pakaian, atau bahan plastik. Lesi biasanya diawali dengan eritema, edema, dan vesikula yang biasanya berbatas tegas. Pada bayi sering terdapat diaper ‘asi, suatu jenis dermatitis kontak. Pada bayi dan anak yang banyak mengeluarkan ur sering kali terdapat dermatitis sirkumoral. Dermatitis ekzema) numularis ditandai dengan bercak-bercak bulat atau oval berukuran 1-5 cm dengan vesikula, eksudasi dan krusta. Lesi ini dapat ditemukan di semua tempat, namun terutama di kulit bagian ekstensor anggota gerak. Pucat Pucat seringkali terlihat pada pasien anemia. Pasien yang lama tinggal di rumah sakit, pasien dengan penyakit kronik, dan pasien syok juga tampak pucat meskipun kadar hemoglobinnya normal. Pucat paling baik dinilai pada telapak tangan/kaki, Kuku, mukosa mulut dan konjungtiva. Scanned with CamScanner 42 Kulit, rambut, dan kelenjar getah bening Purpura Purpura adalahnamaumum untuk perdarahankulitdanselaputlendir. Purpura, ecil seperti bekas gigitan nyamuk, disebut sebagai peteke. Kelainan ini dibe Je ot dari bekas gigitan nyamuk dengan menekannya dengan gelas obyek; nae eo gigitan nyamuk warna merah akan hilang, sedangkan pada petekie wama al us justru lebih jelas. Dapat pula dilakukan peregangan kulit sekitarnya denganmee ' yang sama, yakni warna merah akan tampak lebih jelas. Bercak perdarahan yo yang lebih besar disebut ekimosis. Me Purpura harus mengingatkan kita pada penyakit sistemik yang berat,sepen pada penyakit infeksi (sepsis, meningkoksemia, endokarditis), penyakit perdarahy, X (purpura trombositopenik idiopatik, purpura trombositopenik amegakariosit, leukemia), penyakit dengan kecenderungan perdarahan lainnya (demam berdars dengue). Tekanan kapiler yang, sangat tinggi seperti akibat batuk pada pertusisiug dapat menyebabkan terjadinya purpura. Purpura dapat timbul di semua tempx tetapi pada beberapa keadaan tampak distribusi yang khas, misalnya pada purpun Henoch-Schoenlein, purpura terutama terdapat pada daerah ekstensor ekstremily dan punggung bagian bawah dengan distribusi yang simetrs. Eritema Eritema adalah nama umum untuk lesi kulit yang berwarna kemerahan. Yang palin, sering dijumpai adalah eritema akibatiritasi loka, dan juga yang menyertai setisp ekskoriasi kulit. Eritema di daerah popok bayi disebut disper rash, salah satu bent) dermatitis kontak. Eritema juga terdapat di sekitar infeksi kulit, pelbagai dermatits Serta lecet-lecet kulit di daerah yang terlipat terutama dileher dan aksila (intertrige Eritema dengan berbagai bentuk yang timbul serentak, dengan kecenderunga membesar ke perifer dan menipis di tengah disebut eritema multiforme. Bila lee forsebut bersifat nodular, berdiameter 2-4 em dan nyeri, disebut eritema nodosu Bentuk-bentuk eritema tersebut mungkin merupakan manifestasi penyakit sistem seperti reaksi obat, artritis reumatoid, sindrom Stevens-Johnson, lupus eritematos dan juga tuberkulosis. Les! Janeway adalah eritema di telapak tangan atau kaki yar tidak terasa nyeri, terdapat pada pasien endokarditis bakterialis. Eritema yang a untuk demam reuma adalah eritema marginatum, yang tidak menimbul, tide 1, berbentuk seperti cincin, dengan diameter 1-2. cm dengan pinggit kemerahit LLesi ini biasanya ditemukan «ii daerah lengan, tungkai dan tubuh, namon tid terdapat di daerah wajah. Eritema marginatum dapat timbul dan menghilang hany tee Weberops (arn. lee hacer mungkin mudah terlewatkan pada diagn demam reumatik. Urtikaria adalah eritema Yang menimbul, dapat bersifat lokal, dan dapat pu generalisata, Ukurannye bervariasi dari yang kecil sampai sangat besat (itt ni dapat tunggal, tetapi tidak jarang terjadi_konfluensi deny" eee tea a urticaria). Lesi aE oF 4 ent! Scanned with CamScanner Kuli, rambul, dan kelenjar getah bening 43 lesi di dekatnya. Sebagian besar urtikaria menimbulkan rasa gatal. Kelainan ini mempunyai dasar alergi, baik oleh alergen ingestan (misalnya ikan, telur, herany, dan sejenisnya, obat), kontaktan (obat luar, bahan kosmetik), injektan (obat, igitan serangga, sera), infeksi (terutama infeksi parasit) dan kadang, inhalan (serbuk ari) Untikaria yang berlangsung lebih dari 6 minggu disebut urtikaria kronik. Eritema lokal yang terasa nyeri, teraba hangat dengan indurasi dan tepi menimbul merupakan tanda erisipelas yang disebabkan oleh infeksi streptol biasanya disertai demam tinggi. Lesi yang serupa telapi tanpa batas yanys jelas terdapat pada selulitis, yang merupakan infeksi subkutis, tetapi dapat merupakan perluasan dari infeksi yang lebih dalam seperti osteomielitis atau tromboflebitis Eritema yang mengikuti pembuluh limfe merupakan tanda limfangitis superfisialis. yang, us, Makula ‘Makula adalah lesi kulit yang tidak menimbul. Makula yang timbul cepat disebut sebagai eksantema, yang merupakan tanda pelbagai jenis penyakit seperti campak, rubeola, skarlatina, roseola infantum, demam tifoid. Eksantema juga terdapat pada beberapa penyakit virus dan riketsia lain; yang terbanyak didapatkan di Indonesia adalah cksantema pada campak, yang, timbul pada stadium erupsi. Warna merah ini biasanya timbul dari belakang telinga, wajah, Ieher, kemudian merata ke dada, tubuh dan akhirnya ektremitas. Lesi ini menyembuh dengan urutan yang sama dan meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang khas yang biasanya baru hilang sempurna setelah 2-3 minggu. Terdapatnya makula yang, semula berwarna merah telapi kemudian menghitam dan timbul selalu pada tempat yang sama, misalnya pada bibir atau anggota gerak, menunjukkan kemungkinan terdapatnya kelainan atau efek samping, obat yang disebut sebagai erupsi obat fikstum. Papula Papula adalah elevasi kulit dan jaringan subkutan yang keras. Papula dapat timbul menyertai eksantema, atau merupakan stadium lebih lanjut dari eksantema. Papula yang berwarna kemerahan, bulat, berbatas tegas dan terasa gatal, terdapat pada Pelbagai jenis infeksi jamur kulit. Pada pitiriasis rosea papula berwarne merah ung, berbentuk oval, disertai pengelupasan kulit, seringkali dikeliling! oleh lesi lain yang, lebih kecil dan terutama terdapat di kulit tubuh. Vesikula Vesikula adalah elevasi kulit yang berisi cairan serosa. Vesikula 1s Oe disebut sebagai bula, Vesikula seringkali timbul secara berkelompok; aa pil Sinpleks di sekitar mulut, pada herpes zoster sesuai dengan jalan saraf yang deri asa nyeri. Pada gigitan serangga vesikula biasanya ditemukan di daerah yang, tida} Scanned with CamScanner 44 Kulit, rambut, dan kelenjar getah bening tertutup oleh pakaian, Vesikula juga dapat merupakan tanda pelbagai jenis penyaiy sistemik, yang terpenting di antaranya adalah cacar air (varisela). Pada penyakit i erupsi kulit terjadi pada pelbagai tingkat, berbeda dengan manifestasi kulit pada cacar (variola) yang lesi kulitnya terjadi serempak pada tingkat yang sama. Pustula Pustula adalah elevasi kulit yang berisi nanah, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau abses kulit. Pustula dapat, dan bahkan sering, diawali oleh vesikula yang mengalami infeksi sekunder. Impetigo adalah kelompok pustula yang terjadi akibat infeksi streptokokus atau stafilokokus, merupakan infeksi kulit dalam disebut ektima, yang mungkin berasal dari impetigo. Remaja dengan akne seringkali mengalami infeksi sekunder akibat dipencet aknenya (akwe pustilosa). Furunke adalah abses pada folikel rambut, sedangkan karbunkel adalah abses yang mengenai jaringan kelenjar lemak. Ulkus Ulkus adalah nekrosis lapisan superfisial dan bagian dalam kulit, Pada anak ulkus biasanya disebabkan oleh trauma atau sekunder akibat lesi kulit yang lain. Ulkus kibat pemberian suntikan subkutan atau intrakutan, atau akibat juga dapat terjadi a adap obat yang diberikan, contohnya adalah ulserasi pasce hipersensitivitas ter imunisasi BCG. Nodul subkutan Massa nodular subkutan dapat terjadi akibat kalsifikasi hematoma, abses steril ‘atau bekas suntikan yang lambat diabsorpsi. Nodul subkutan dapat pula merupakan anda penyakit demam reumatik, lupus eritematosus, dan granuloma anulare Pada demam reumatik nodul subkutan biasanya terdapat di bagian ekstensot sendi atau anggota gerak serta pada protuberansia oksipital. Pada endokarditis bakterialis subakut dapat dijumpai nodus Osler, yakni lesi yang berupa nodu! berwarna kemerahan di ujung jati, ibu jari atau telapak kaki. Massa abnormal lain yang mungkin ditemukan adalah kista subkutan yang mungkin sangat kecil sampoi sangat besar, berisi cairan serosa. Turgor kulit ‘Turgor kulit biasanya diperiksa pada kulit abdomen, dengan mencubit kulit seca ringan dan membiarkannya kembali (lihat Gambar 8). Apabila ea aa rine bekas cubitan lama kembali, misalnya pada dehidrasi be eee Pada ; tampaknya masi rat atau malnutrisi- turgor kulit ‘anda dehidrasi yang lain ayi atau anak gemuk, meskipun terjadi dehidrasi yang bermakn, h normal; dalam keadaan ini harus dicari t 7 Scanned with CamScanner Kulit, rambut, dan kelenjar getah bening 45 Gambar 8. Cara pemeriksaan turgor kulit Kelembaban kulit usia ‘tahun. Keringat bertambah bila bayi menang’ gat yang berlebih juga terjadi pada demam, pankreas, Pada sering didapatkan hiperhidrosis palmaris ) akibat faktor psikogen atau diperberat keadaan tidak ada atau kurangnya keringat, dehidrasi, hipotiroidisme atau keracunan anhidrosis. Pada tuberkulosis, terutama ang banyak pada malam hari. disme, hipoparatiroidisme. Kulit kasar it tebal dan kasar, biasanya di lipat dapat pada sklerema, skleredema, g terjadi sklerema neonatorum fat (sepsis, dehidrasi, anoksia). ‘Scanned with CamScanner 46 Kulil, rambut, dan kelenjar geta bening Edema Edema terjadi akibat cairan ekstraselular abnormal, yang dapat isebabkan gy, bertambahnya tekanan hidrostatik, berlambahnya permea tes Kapil, aay aki berkurangnya tekanan onkotik, retensi natrium dan elektrolit lain, bendungan ing atau ekskresicairan yang berkurang, Edema yang meninggalkan bekas bila diteky dlisebut pitting edema (Gambar 9), sedangkan yang, tidak meninggalkan bekas hj, ditekan disebut non-pitting edema, Yang, disebut terakhir ini lebih jarang, ditemukay, misalnya pada sindrom ‘Turner dan pada kretin. Edema palpebra dapat merupakan manifestasi kelainan Lokal, namun mung merupakan tanda awal edema umum misalnya pada glomurelonefrtis aky Edema yang, sedikit memang, cenderung, tampak di daerah dengan jaringan ika longgar seperti palpebra, Bila edema lebih banyak tampak di daerah dependey seperti pada pergelangan kaki, pretibia, dan sakrum. Edema umum yang heba, akan menimbulkan penimbunan cairan di seluruh tubuh, yang disebut sebags anasarka (Gambar 10) termasuk asites, efusi pleura dan kadang, efusi perikardium Edema umum dapat terjadi pada banyak penyakit atau kelainan, se} malnutrisi, penyakit ginjal (nefrit jantung, berat), penyakit hati (sirosi perti_ pads akut, sindrom nefrotik), penyakit jantung (gagal hepatis), dan kadang pada gadis yang sedang dema umum juga dapat terjadi pada pemakaian obat-obatan tertentu seperti hormon adrenal, ‘dema lokal pada palpebra, bibir, Prepusium dan lain-lain dapat terjadi akibat angioneurotik, gigitan serangga} anak normal terutama bayi setelah la terjadi akibat batuk yang keras Selulitis, sinusitis frontalis, dan trombosé aik yang terjadi di daerah wajah maupun di tempi 'h bendungan aliran limfe, kelainan setempat (alergi yang dinamakan edema Muka yang tampak s bangun tidur, setel, (misalr mbab dapat terlihat pada jah menangis, atau dapat pu 1 pada pertusis), konjungtivitis, s avernosus. Edema lokal, b; lain dapat disebabkan ole! Miliaria Miliaria sering, ditemukan pada bay; Kuli akibat erdapatnyagbstrukel sg aa: Milan merupakan peradang®? npdheenena aya ‘ ruksi mekanis pada saluran keringat. Kelainan ini lebit ma Tada mash Ying bethawa panas dengan tingkat kelembaban yar sumbatan yang eee 8 tera tergantns pada letak obstruksi. Pa (nuariakristating, Pad rye bittik-bintik kee dengan isi jemih serupa a lead invasi sebsel polis 8m waktu 24 jam sampai 48 jam dap" Bila obstru terletak dalam, Hi , So ngRA dapat terjadi miliaria pustulos* sebagai mitiaria rubra Miliaria apart lesieritematosa paputovesilealar, disc”! Kelainan pada kulit dapat merupakan kelainan lokal atau monifestasi kelainan sistemik tertentu. Kelainan kulit juge dapat menyebabken penyulit berupa kelainan sistemik yong berbchaya. > — Pembesaran kelenjar getah bening memerlukan perhatian khusus, karena dapat merupakan tanda kelainan sistemik yang berbahaya. Namun kelenjar getch bening di daeroh leher atau inguinal berdiameter kurang dari 10 mm, adalah sesuatu yang normal. Scanned with CamScanner Bab 4. Kepala dan Leher Kepala Bentuk dan ukuran kepala Lingkar kepala hendaknya dipe dilakukan pada diame! 70), Mabrosefali Vingkar kepala yang, \ebih besar dari normal) dapat disebabkan oleh beberapa hal, yang, paling sering, hidrosefalus, Hidroufalus dibagi menjadi hidrosefalus fomunitans akibat produksi cairan otak berlebih (hipertrofi pleksus koroideus) atau Bangguan absorbsi cairan otak (eelainan kongenital, perdarahan, infeksi,akondroplasia), seta hidrocefalus non-Homunitans akibat adanya susbatan sistern ventrikel atau foramina (kelainan bawaan, trauma, perdarahan, tumor, infcksi), Makroveal Jainnya adalah imezalensefali ditandai dengan Kepala yang, besar, dahi lebar, dapat terjadi pada kelainan morfologik dan neurologik, meski dapat dijumpai pada keadaan normal. ksa rutin sampal anak usia 2 tahun. Pengukuran F oksipitofrontal terbesar (lihat halarnan 192 dan Gambar Mikrosefali (ingkar kepala kurany, dari normal) biasanya menyertai kelainan bawaan yang disertai retardasi motorik dan mental. Disgenesis atau hipoplasia otak, infeksi virus kongenital (rubela, sitomegalovirus, toksoplasmosis) juga seringkali dapat menyebabkan mikrosefali, seperti juga sindrom Down dan kraniosinostosis. Kontrol kepala 1 J bulan Iehernya diangkat maka kepalanya akan (rath ke belakang, dan bila ia didudukkan kepalanya akan terjatuh ke depan. Pada akhir bulan kedua, bila d yskurapkan bayi dapat mengangkat kepalanya siienak. Pada usia 3 bulan kemampuan mengangkat kepala ini lebih baik dan is dapat menjaga kepalanya telap tegak untuk beberapa saat meskipun t lum abi Pada usia 5 bulan bayi normal dapat menegakkan kepalanya dalam posisi duduk. bila bayi baru Jahir sampai u 51 Scanned with CamScanner Bab 4. Kepala dan Leher ee Kepala Bentuk dan ukuran kepala Lingkar kepala hendaknya diperiksa rutin sampai anak usia 2 tahun. Pengukuran dilakukan pada diameter oksipitofrontal terbesar (lihat halaman 192 dan Gambar 70). ‘Makrosefali(lingkar kepala yang lebih besar dari normal) dapat disebabkan oleh beberapa hal, yang paling sering hidrosefalus. Hidrosefalus dibagi menjadi hidrosefalus omunikans akibat produksi cairan otak berlebih (hipertrofi pleksus koroideus) atau gangguan absorbsicairanotak (kelainan kongenital, perdarahan, infeksi akondroplasia), serta hidrosefalus non-konmunikans akibat adanya sumbatan sistem ventrikel atau foramina (kelainan bawaan, trauma, perdarahan, tumor, infeksi). Makrosefali lainnya adalah megalensefali ditandai dengan kepala yang besar, dahi lebar, dapat terjadi pada kelainan morfologik dan neurologik, meski dapat dijumpai pada keadaan normal. Mikrosefali (lingkar kepala kurang dari normal) biasanya menyertai kelainan bawaan yang disertai retardasi motorik dan mental. Disgenesis atau hipoplasia otak, infeksi virus kongenital (rubela, sitomegalovirus, toksoplasmosis) juga seringkalt dapat menyebabkan mikrosefali, seperti juga sindrom Down dan kraniosinostosis. Kontrol kepala Bila bayi baru lahir sampai usia 1 bulan Iehernya diangkat maka kepalanya akan terjatuh ke belakang, dan bila ia didudukkan kepalanya akan terjatuh ke depan. Pada akhir bulan kedua, bila ditengkurapkan bayi dapat mengangkat kepalanya sejenak. Pada usia 3 bulan kemampuan mengangkat kepala ini lebih baik dan ia dapat menjaga kepalanya tetap tegak untuk beberapa saat meskipun belum stabil. Pada usia 5 bulan bayi normal dapat menegakkan kepalanya dalam posisi duduk. 51 Scanned with CamScanner 52 Kepala dan leher Antara usia 2 minggu sampai 2 bulan, timbul fenomena y NR): bila kepala dihadapkan sedangkan sisi kontralateral aka usia 4-6 bulan, Kontrol kepala y bulan mungkin ™ asymmetric tonic neck refle sisi ipsilateral akan ekste berangsur menghilang pada menetapnya TNR sampai lebih dari usia 6 retardasi motorik atau palsi serebral. normal serty rupakan tanda aval Kraniotabes Kraniotabes adalah perlunakan tabula eksterna tulang tengkorak, diperiieg dengin menekan tengkorak di belakang dan di atas telinga dengan cukup keras. Bila positif akan teraba seperti kita menekan bola pingpong, Hal ini mung masih normal pada bayi sampai usia 6 bulan; kraniotabes stpnormal terdapat pada pasien rakitis, sifilis, hipervitaminosis A, dan hidro : Tanda Macewen atau cracked-pot sign diperiksa deng tulang tengkorak; bila positif akan terdengar seperti sual eermel selama ubun-ubun masih terbuka; bila ubun-ubun tel nial meninggi atau dil nenunjuk terdapatnya tekanan intrakra efalus. an mengetukkan jari pada ra pot retak. Keadaan ini Jah menutup, tanda ini latasi ventrikel otak. Rambut dan kulit kepala an dan distribusi pertumbuh berwarna merah jagung, k japainya manifestast an rambut kepala. Rambut ering dan mudah dicabut. jamur), a, ketebal: i infeksi (bakteri, j Perhatikan warn: asien mainutrisi seringkali Perhatikan kulit kepala akan terd: hemangioma dan lesi kulit yang Jain. ubun (Fontanel) Jit diraba ps ubun-u Jang sampai 4 a sangat bervari ]ampak mem arena molding tulang-tulang diraba, dengan diameter atau 5 cm. Ubun-ubun kecil teraba ‘asi, demikian pula s2al besar dalam beberap? (3%) bayi normal tertutup ubun- dan usia bayi 1 tahun 40%. Pada bayi normal sudah tertutup kitis, hidrosefalus, sifilis, malnutrisi, sindrom is dan osteopetrosis Ubun- Ubun-ubun sering SU telah beberapa hari, 1 rata-rata 2.5 cm, kad inggu; ukuranny: bun-ubun besar t fan sebagian kecil pih kurang 15% a usia 24 bulan 100% ada bayi baru lahir, k bun besar mudah transversal sampai_usia penutupannya. bulan pertama- ubunnya; pada usia sia 19 bulan 90% dan pad n-ubunnya. Ubun-ubun terlambat menutup pada ral Nipotiroic ia mnege,Secogenns pert Fubela kongenital 1 Down dan gangguan perkembangan !ain- oe menutup lebih dini. Seringkali u Pada usia 6 bul: 9 bulan lel Scanned with CamScanner Kepala dan leher 53 Dalam keadaan normal ubun-ubun besar rata atau sedikit cekung. Ubun- ubun besar membonjol pada keadaan tekanan intrakranial meninggi, misalnya perdarahan intrakranial, meningitis, hidrosefalus, hematoma subdural, tumor. Maple syrup urine disease, akitis dan hipervitaminosis A juga dapat menyebabkan ubun-ubun membonjol. Ubun-ubun besar tampak cekung pada dehidrasi serta pada malnutrisi. Ubun-ubun besar sebaiknya diraba dalam posisi pasien didudukkan. Anak normal dengan demam tinggi atau menangis kadang menunjukkan pembonjolan ubun-ubun besar pada saat berbaring, namun dalam keadaan duduk pembonjolan ubun-ubun besar tidak teraba lagi. Dalam keadaan abnormal; pembonjolan ubun- ubun tetap ada baik pasien dalam posisi berbaring atau duduk. Wajah Asimetri wajah pada neonatus biasanya disebabkan oleh posisi janin intrauterin. Paralisis fasialis menyebabkan asimetri wajah; sisi yang, paresis tertinggal bila bayi menangis atau tertawa, sehingga wajah akan tertarik ke sisi sehat. Pembengkakan wajah lokal biasanya disebabkan oleh edema, radang lokal, atau infeksi kelenjar submaksilaris, submandibularis, dan parotis. Gusi yang terinfeksi juga menyebabkan pembesaran rahang, Penyakit Caffey (hiperostosis kortikal infantil) menyebabkan pembengkakan mandibula. Trombosis sinus kavernosus dapat menyebabkan edema luas disertai rasa sakit yang luar biasa pada kepala. Beberapa penyakit atau sindrom tertentu memperlihatkan wajah yang tidak normal (dismorfik) misalnya sindrom Down, sindrom William, sindrom Pierre- Robin. Hipertelorisme menunjukkan bertambahnya jarak antara kedua pupil (normal 3,5 sampai 5,5 cm). Bila kantus medialis juga tergeser ke lateral disebut sebagai telekantus. Hipertelorisme maupun telekantus dapat merupakan variasi normal, tetapi bila disertai kelainan wajah lainnya sering juga disertai retardasi mental. Mata Visus Ketajaman penglihatan perlu dinilai secara kasar. Neonatus sucah bereaksi terhadap cahaya; pada usia 1 bulan ia mungkin sudah melihat benda-benda dan usia 2 bulan dapat mengikuti gerakan jari, Pada usia 6 bulan bayi sudah dapat memfokuskan Pandangan terhadap obyek tertentu, meski tidak lama. Bayi yang lebih besar dan anak kecil dapat dinilai kesan penglihatannya dengan melihat reaksinya tethadap faa? atau keadaan sekitar. Anak yang lebih besar dapat diuji dengan membaca oftale ga Sambar. Bila dicurigai terdapat kelainan maka diperlukan pemeriksaan ‘almologis. Lihat Gambar 11. Scanned with CamScanner palpebra sakulus lakrimalis iris angulus Medialis, * angulus lateralis — sk oa kornea Gambar 11. Skema bagian-bagian mata yang tampak dari luar. Palpebra Perhatikan simetri palpebra, terutama bila mata terbuka. Ptosis adalah palpebra yang tidak dapat terbuka, dapat merupakan akibat cedera otak pada persalinan, atau lesi N. okulomotorius. Ptosis yang disertai dengan miosis, anhidrosis, mata cekung 42" muka yang pucat disebut sindrom Horner (paralisis simpatis servikal). Ptosis dap" terjadi pada miastenia gravis, amiotonia kongenital, meningitis, dan ensefalitis. Lagoftalmos adalah kelopak mata yang tidak dapat menutup dengan sempuma sehingga sebagian kornea tidak dilindungi oleh kelopak mata. Hal ini dapat tera akibat kelainan lokal (sikatriks pada kelopak mata), atau akibat kelumpuh* otot orbikularis okuli, Pada pasien koma, sering, kedua belah mata tidak tertutu? sempurna, disebut sebagai pseudolagoftalmos. Lagoftalmos atau pseudolagoftalme* dapat menyebabkan kornea kering yang, mengakibatkan ulkus kornea. Hemangioma sering, ditemukan pada palpebra. Hordeolum adalah infeksi stafilokok lokal pada tepi palpebra, merah, bengkak dan nyeri berbatas tegas dan terlet® pada aspek bulbar palpebra, Pelpagai infeksi lokal, abses, serta lesi pada kulit daptt mengenai palpebra, Distorsi palpebra juga terjadi pada edema, tumor retrobulba Serta metastasis tumor ganas, misalnya neuroblastoma. Alis dan bulu mata Alis dan butu im, Sapat pad, Vornetia de abay! ‘. il als natur sering belum tumbuh, Bulu mata panjang dan lenti* We poo Pala malnutrisi ataupun penyakit kronik. Pada sindro™ Maardenburg alis sisi kanan dan kiri bertemu di tenga! Scanned with CamScanner Kepala dan leher 55 Glandula lakrimalis dan duktus nasolakrimalis Duktus nasolakrimalis kadang masih belum paten sampai bayi berusia beberapa bulan. Bila sampai 6 bulan duktus masih belum terbuka, yang ditandai dengan air mata yang selalu mengalir, perlu dilakukan konsultasi oftalmologik. Epifora adalah roduksi air mata yang berlebihan akibat radang, ulkus kornea, benda asing, atau alergi. Mata yang kering terdapat pada keadaan dehidrasi, defisiensi vitamin A, atau sindrom Sjogren. Konjungtiva Perdarahan subkonjungtioa dapat terjadi pada diatesis hemoragik, trauma, pertusis, iritasi, dan endokarditis infektif akibat fenomena emboli. Pada konjungtivitis uluh konjungtiva bulbi, disertai hiperemia dan edema kret yang keluar dapat bersifat cair, mukopurulen, atau japat pelebaran pembuluh darah terjadi pelebaran_ pemb konjungtiva palpebra. Sel mungkin purulen. Pada ataksia-telangiektasia terd konjungtiva bulbi. Oftalmiia neonatorum sering ditem gonoroika yang ditandai dengan pa ukan. Yang paling penting adalah konjungtivitis pebra yang lengket, sulit dibuka dan apabila secara paksa dibuka akan keluar sekret yang bersifat purulen, kental, dengan volume yang banyak. Pelbagai jenis virus atau kuman dapat menimbulkan konjungtivitis jermasuk di antaranya trakoma, konjungtivitis vernalis, konjungtivitis fliktenularis dan lain-lain. Defisiensi vitamin A yang berat dan kronik dapat menyebabkan kelainan pada mata berupa xeroftalmia. Gejala dan tanda pada mata tersebut dapat berupa (a) hemeralopia atau rabun senja; (2) xerosis Konjungtiva atau konjungtiva yang kering, seringkali disertai bercak Bifo! yakni massa putih berbusa berbentuk segitiga dengan puncak menghadap ke arah luar kornea, terletak pada konjungtiva bulbi di fisura palpebra (lihat Gambar 12); (3) xerosis kornen; dan (4) keratomalasia, kornea menjadi lembek dan mudah perforasi. Pinguekula adalah lesi jinak berupa penonjolan berwarna kuning yang muncul dari kantus eksternus, terdapat misalnya pada penyakit Gaucher. Pterigian adalah lipatan membran konjungtiva berbentuk segitiga; aspeks segitiga mencakup kornea, sedangkan alas segitiga mencakup konjungtiva. Kelainan ini dianggap akibat reaksi tethadap sinar matahari atau angin dan debu. Konjungtivitis dapat merupakan infeksi lol dari gejala penyakit sistemik. Sebagai contoh p: campak hampir selalu ditemukan konjungtivitis yang dita mata yang berair, injeksi konjungtiva disertai dengan produ! Kawasaki terdapat injeksi konjungtiva bilateral; pada per dengan produksi sekret. kal di mata atau merupakan bagian ada bayi dan anak dengan penyakit wndai dengan terdapatnya ksi sekret. Pada penyakit wyakit ini tidak disertai Scanned with CamScanner Gambar 12. Bercak bitot Sklera Sklera berwarna putih, kadang pada bayi sedikit kebiruan. Sklera yang jelas biru (tu sclerae) terdapat pada osteogenesis imperfekta, glaukoma, atau sindrom Marfan Pada sklera sering terdapat nevus. Ikterus mudah dilihat pada sklera. Kornea Korneanormal harusjernih; bila terdapat radang, ulkus atau kekeruhan, berarti abnormal Keratitis ditandai dengan injeksi kornea, yang makin jelas ke konjungtiva. Bila iniels ‘lebil 1 sat infeksi profunda. Kornea keruh ditemuks. a pelbagai jenis mukopolisakaridosis. eksi atau alergi. Pada keratokonjungtivit® itivitas tuberkulin terjadi ulserasi pa“? ‘ornea. Keratokonjungtivitis juga teria chatikan terdapatnya benda asing Pp”? lang serta fotofobia hebat. Diameter pupil normal adalah 3-4 ™™ celainan kongenital. Refleks cahaya pil g maupun tak langsung / konsenst® i bawah pengaruh saraf simp?! diperiksa dengan lampu Scanned with CamScanner Kepala dan leher 57 kecil yang sinamya diarahkan ke pupil dari arah lateral. Normal akan tampak pupil vang disinari mengecil (refleks cahaya langsung), demikian pula pupil sisi kontralateral yang tidak terkena sinar (refleks calaya konsensual). Midriasis (dilatasi pupil) menunjukkan terdapatnya rangsang, simpatis, buta, keracunan, tekanan intrakranial meninggi, hematoma subdural dan ekstradural, jeracunan barbiturat atau atropin, koma, dan asidosis. Pada koma akibat kompresi otak, midriasis disertai refleks cahaya yang negatif, sedang koma akibat kelainan metabolik refleks cahayanya masih ada. ‘Miosis (pupil yang Kecil) terlihat pada sindrom Horner, keracunan opiat, dan esi otak. Terdapatnya miosis menunjukkan bahwa saraf otak III intak. Hipus adalah pupil yang melebar dan menyempit secara cepat dan ritmis. Hal ini mungki permal atau menunjukkan kelainan susunan saraf pusat. Akomodasi dapat di dengan menyuruh anak melihat obyek yang cukup jauh kemudian secara perlahan didekatkan. Dalam keadaan normal pupil akan berangsur mengecil. Pupil yang berwarna putih terjadi pada katarak, retinopati pada prematuritas, displasia retina, dan retinoblastoma. Pada pasien albinisme pupil tampak merah Lensa normal adalah jernih; kekeruhan lensa disebut sebagai katarak. Katarak ia beberapa penyakit termasuk rubela kongenital, atau sitomegalovirus. Banyak sindrom juga dapat disertai katarak, misalnya trisomi 13, 18, 21 (sindrom Down), atau sindrom Marfan. Katarak didapat menyertai berbagai penyakit seperti diabetes melitus, homosistinuria, hipoparatiroidisme, osteopetrosis. Trauma yang menembus lensa juga dapat menimbulkan gejala sisa berupa katarak. Subluksasi lensa dapat merupakan bagian sindrom Marfan atau homosistinuria. Lensa kongenital dapat ditemukan pad toksoplasmosis, herpes simpleks, Eksoftalmos dan enoftalmos 1 dan besar, mungkin terdapat Pada eksoftalmos bola mata tampak membonjol ke lua pada hipertiroidisme, glaukoma, tumor retrobulbar, atau sindrom Hand-Schuller- Christian, Absos orbita atau trombosis sinus kavernosus dapat memberikan tanda eksoftalmos, Enoftalmos ditandai dengan bola mata yang Kecil atau dalam, terdapat pada sindrom Horner, mikroftalmos, dehidrasi berat, atau malnutrsi Posisi bola mata pada saat istirahat perlu diperhatikans dalam keadaan normal a iris terletak di antara kedua palpebra. Pada ES mata memandang ke depan, mal : a "adaan tertentu, iris berada di bawah palpebra inferior, mirip dengan matahari Yang sedang tenggelam (sunset sig, settings sign). Hal ini mungkin normal pada had Prematur dan cukup bulan sampai usia beberapa hari. Keadaan patologis yang ‘enunjukkan adanya tanda sun-set ini adalah hidrosefalus, tekanan intrakranial Meningpi ‘eninggi, dan kernikterus. Scanned with CamScanner 8 _Kepala dan leher Strabismus sumbu visual yang tidak sejajar pada pe Pelbap, i ambu mata mungkin masih normal al pad akan bola mata bey Im Strabismus, juling, adalah manifesta: lapangan gerakan bola mata. Deviasi s bayi sampai usia 3-6 bulan, oleh arena koordinasi § begitu sempurna. Bahkan sampai usia | tahun, strabismus ringan yang han, berlangsung beberapa detik mungkin masih normal; di luar usia ini strabismn adalah abnormal. " Berdasarkan arah de dalam), eksotrofia strabismus divergen, devi hipotrofia (deviasi ke bawah). Selain itu dikenal i konvergensi) dan eksoforia (kecenderungan divergensi). Bil untuk semua lapangan pandang, disebut strabismus konkomitan (non-paralitik), yang dapat berupa kelainan bawaan atau akibat demany trauma kepala, lelah, ataupun casi. Pada strabismus inkomitan (paralitik) besarnya deviasi tidak sama pada sem arah; hal ini dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, trautnay tumor, kelainan oto. Penyebab terpenting di Indonesia adalah meningitis tuberkulosa. (strabismus konvergen, deviasi jy eluar), hipertrofia (deviasi keatas) day ilah esoforia (kecenderungan unt, Ja sudut deviasi menetap viasi dikenal esotrofia asi Nistagmus Nistagmus adalah gerakan bola mata ritmik, bi vertikal, berputar atau campuran. Penyebabnya d neurogenik. Nistagmus okular dapat bersifat kongenital atau berhubungan dengar katarak, kelainan re matisme, albinisme, dan kelemahan ote penggerak bola mata. Nistagmus vestibular biasanya berkaitan dengan labirintis ab belainan labirin lain. Nistagmus neurogerik antara Jain disebabkan oleh ensefalits meningitis tuberkulosa, palsi serebral, dan pelbagai jenis tumor intrakranial 1eks okulosefalik terlihat pada bayi baru lahir samp 1g. Bila bayi telentang dan kepala bayi diarahkan lt | pada posisi semula. Perasat ini dipakai untuk fakkan kepala dengan cepat Ke Kt dari posisi semula (dala wrakan kepala)- nya cepat dan dapat horizontl lapat faktor okular, vestibular, atau fraksi terutama astig! Doll’s eye phenomenon atau ref usia 10 hari, kemudian menghilan ka mata bayi tetap tingga koma; dengan mengger: h mata pasien tetap tidak bergerak k berlawanan dengan arah ge satu sisi, mal mengevaluasi pasien kanan, atas dan bawal keadaan normal mata akan bergera Telinga Telinga dibagi dalam 3 bagian: j atas daun telinga dan liang telinga pani, membrana timpani, tul g dan se ndung Kk" ang-twlaté 1 masto" als «= Telinga Iuar terdiri « Telinga tengah terdiri atas kavum tim| pendengaran. Telinga tengah berhubungan dengan nasofarin| + Telinga dalam; terdiri atas koklea, labirin yang di dalamnya meng semisirkularis, utrikulus, dan sakulus. Scanned with CamScanner Kepala dan leher 59 Daun telinga dan liang telinga Jelinga diperiksa mulai dari daun telinga apakah bentuk, besar dan posisinya normal. Daun telinga yang lebar mungkin merupakan variasi normal atau terdapat peda sindrom Marfan. Daun telinga yang kecil terdapat pada sindrom Down. Pada kelainan yang disebut low set ear posisi daun telinga lebih rendah daripada normal; keadaan ini terdapat pada bayi dengan hidrosefalus, dan juga pada banyak sindrom seperti sindrom Apert, Carpenter, Noonan, Pierre Robin, Turner, William, serta juga pada trisomi 13, 18, dan 21. Pemeriksaan liang telinga sebaiknya didahului dengan pembersihan serumen. Pemeriksaan dilakukan dengan bantuan spekulum telinga atau otoskop. Otitis eksterna dapat disebabkan oleh pelbagai bakteri dan jamur. Keluhan yang sering, adalah nyeri dan/atau gatal, dapat disertai sekresi mukopurulen yang dapat berbau. Bila daun telinga ditarik, pasien akan merasa sakit. Perhatikan pula terdapatnya kelainan seperti laserasi dan korpus alienum pada liang telinga. Membran timpani Dalam keadaan normal membran timpani sedikit cekung mengkilat. Membran yang rata atau cembung dan kusam berarti abnormal. Pada otitis media kataral membran timpani tampak sangat merah dengan refleks cahaya yang berkurang. Pada otitis media supurativa membran membonjol, kemerahan dan refleks cahaya hilang. Membran yang membonjol dan berwarna biru mungkin menunjukkan perdarahan pada rongga telinga tengah akibat trauma, infeksi, atau fraktur basis kranii. Perhatikanapakah terdapat perforasi. Perforasi dengan sekret purulen menunjukkan otitis media supurativa akut atau kronik. Perforasi juga dapat terjadi akibat gigitan serangga atau trauma. Pada miringitis terdapat warna kemerahan yang jelas tanpa pembénjolan membran timpani. Kolesteatoma dapat dilihat di depan atau belakang membran, biasanya disertai dengan nanah yang mengalir ke luar. Mastoid Pada otitis media perlu diperiksa apakah terdapat tanda-tanda pembengkakan dan nyeri pada daerah belakang telinga. Bila terdapat mastoiditis, daun telinga tampak terdorong ke depan, sedangkan meatus akustikus eksternus menyempit pada diameter antero-posterior dan mastoid terasa nyeri bila diraba. Pada fraktur basis kranii dapat terlihat perdarahan di sekitar mastoid (tanda Battle). Ketajaman Pendengaran Keta ea Pendengaran dinilai se enka ada bayi yang lebih besa, Ki sinya terhadap suara pada saat pemeriksaan. Bayi berusia di atas 4 bulan dapat ‘ara kasar, Neonatus sudah bereaksi terhadap) n ketajaman pendengaran dapat diambil dari Scanned with CamScanner 60 Kepala dan leher bawah. Bila dicurigai terdapat gangguan penden ketajaman pendengaran khusus, Pada bayi 6 bulan ketajan dapat diperiksa dengan alat PFT (free field test), dan pada anak be tajam pendengaran dilakukan dengan alat parpu tala dan audiometer, an an pendengaran ini sud 1 pemerik Hidung Pada penyakit yang berhubunj akan mengembang pada disebut sebagai pernapasan cuping hidung. ny dengan kesulilan pernapasan, cuping, hidung, tH ekspirasi; hal ini at pspirasi dan menguncup pada Perhatikan apakah terdapat bentuk hidung, yang, abnormal, ‘Terdapatnya garis melintang di batang hidung, menunjukkan batang, hidung, yang, sering, didorong ke atas sebagai usaha anak yang menderita rinitis alergik untuk melebarkan lubang hidung yang tersumbat. Palatoskisis seringkali berakibat batang, hidung, menjadi rata (pesck). Hidung pesek dengan dasar yang lebar mirip pelana kuda (suddle nose) terdapat pada sifilis kongeni mukan pada anak, Perhatikan mukosa hidung; mukosa yang merah dan edema terdapat pada infeksi, sedang pada alergi mukosa yang merah tampak pucat, Pada rinitis kronik mukosa berwarna keabuan dengan edema yang, jela: yang menunjukkan infeksi lokal pada hidung, atau akibat sinusitis, Sekret purulen 1. Deviasi septum hidung jarang, di kret hidung, dapat purulen, yang bercampur darah, biasanya berbau, seringkali disebabkan oleh terdapatnya benda asing yang dimasukkan sendiri oleh anak (kancing, baju, biji jagung, dan sebagainya). Difteria hidung juga dapat memberi tanda sekret berdarah, Pada alergi, sekret bersifat jernih. Epistaksis jarang, terjadi pada bayi; bila ada biasanya menunjukkan kelainan darah. Pada anak seringkali terjadi epistaksis spontan akibat pecahnya pleksus Kiesselbach. Penyebab epistaksis lainnya adalah demam, tifoid, benda asing, sifilis kongenital, dan kelainan darah. Mulut Trismus Trismus atau kesukaran membuka mulut paling sering, terjadi pada te dapat pula terjadi pada tetani, infeksi/abses di temporomandibular, parotitis, penyakit Gaucher tipe infantil, ensefalitis, dan anak yang, mendapat pengobatan fenotiazin, Sebaliknya diukur beberapa mm atau mulut dapat dibuka (diukur dari ujung, gigi seri atas dan bawah), supaya dap! dibandingkan pada pemeri uitnya. anus, tetap! ir mulut, dislokasi sendi Scanned with CamScanner Kepala dan leher 61 Halitosis Halitosis (foetor ex ore, bau mulut yang tidak sedap) dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain higiene gigi dan mulut yang buruk, muntah, dehidrasi, tonsilitis kronik, darah dalam mulut, benda asing di hidung, hipertrofi adenoid, stomatitis, noma, demam tifoid dan penyakit enterik lain, serta setelah makan makanan yang berbau. Bau aseton tercium pada ketoasidosis. Pada keracunan jengkol tercium bau khas, demikian pula pada pasien yang terminum minyak tanah atau bahan kimia Jainnya. Pasien uremia berbau amoni: Bibir Labioskisis lebih sering ditemukan di sebelah kiri; perhatikanlah ekstensi skisis ini. Bibir yang asimetris pada waktu menangis atau tertawa mungkin disebabkan oleh paresis N. trigeminus atau fasialis. Perhatikanlah terdapatnya fisura pada bibir (keilitis), yang sering terjadi akibat angin atau sinar matahari. Fisura yang dalam, yang merupakan ekstensi dari hidung ke bibir disebut ragade, yang khas untuk sifilis kongenital. Keilosis adalah fisura yang dalam di sudut bibir terasa nyeri, terjadi akibat kekurangan ribovlafin dan vitamin B lainnya, atau akibat infeksi monilia Pelbagai infeksi piogenik dapat mengenai bibir dan mulut. Perhatikan warna mukosa bibir. Anemia menyebabkan warna pucat, sedangkan sianosis menyebabkan warna biru keabu-abuan. Pada asidosis mukosa bibir berwana merah anggur, terutama yang disebabkan keracunan salisilat, diabetes, dan keracunan karbon monoksida. Pada sindrom Peutz-Jeghers terdapat bercak pigmentasi berbatas tegas yang berwarna biru-hitam atau coklat di mukosa bibir, mulut, hidung dan kadang di sekitar mata. Perleche, biasanya disebabkan infeksi streptokok, ditandai dengan fisura, deskuamasi, maserasi dan krusta di sudut mulut. Eritema bibir yang kemudian diikuti dengan fisura dan perdarahan dapat terlihat pada penyakit Kawasaki. Herpes simpleks dapat terlihat tunggal atau multipel, diawali oleh makula eritematosa, kemudian menjadi papula dan vesikula, dan dapat dipersulit oleh infeksi sekunder. Mukosa pi Oral thrush akibat Candida albicans ditandai dengan bercak-bercak membran berwarna Putih, menimbul, mirip sisa-sisa susu di selaput lendir, bibir, pipi, lidah, palatum, dan faring. Bila dipaksa diangkat akan meninggalkan bekas dengan sedikit perdarahan. Kandidiasis mulut yang kronik biasanya berkaitan dengan defisiensi imun, Pethatikanlah apakah terdapat bereak Koplik yag merupakan tanda stadium peaeea campak, berupa bercak putih keabu-abuan dikelilingi daerah berwarna done ‘an. Bercak ini mula-mula timbul di selaput lendir pipi yang berhadapan Seraham bawah, kadang meluas ke bagian mulut lain. Stomatitis gangrenosa wee Scanned with CamScanner -karangjarang ditemukan, bila ada memberj vg) pada malnutrisi berat sekarang jarang C° dam (noma) pra tm uuksi mulai dari mukosa plpt dan dapat meluas ke bagian 7 Raat fo ini ke kulit, Bau bust kelainan ini sangat khas, Ulserasi myy® "al ja penyakit keganasan serta pengobatan dengan Sitosta pipi dapat terlihat pada penyakit Addi, Bamb,,, Jainnya sampai pe pript juga dapat terjad pad Pigmentas! berwarna coklat pac invaindrom Peutz-eghers. ja mul dan Gusi (gingiva) Perhatikan warna, terdapatnya edema dan tanda-tanda radang gusi. Petadangs, gusi ditandai dengan bengkak, nyeri merah, dan muntah berdarah. Gingivitis tlapat berupa ineksi lokal, atau merupakan manifestasi banyak penyakit inj istomik, serta pada defisiensi vitamin C. Abses periapikal (bisul gusi) terdapat pe is pigi, baik pada sisi pipi maupun sisi lidah, sering disertai dengan nanah yang mengalir; gigi yang terkena biasanya sudah mati, Granuloma piogenik dapat tera pada gusi, berupa lesi granulomatosa, berwarna merah, berlobulasi, dan cenderung untuk mudah berdarah, basi Epulis adalah nama umum untuk setiap neoplasma jinak atau hiperplasia gus Epulis kongenital seringkali bertangkai, lunak, licin, berasal dari sudut gusi maksia atau mandibula, Kista retensi dapat menetap sampai bayi berusia beberapa bulan kemucian menghilang, sendiri, Kista gingival piogenik biasanya disertai deman leukositosis, dan laju endap darah tinggi. Pengobatan dengan hidantoin (Dilantin) yang berlangsung lama dapat menyebabkan hipertrofi gusi yang berlobulasi, kets dan tidak terasa sakit. Palatum Petekie sering, terdapat pada setiap infeksi saluran na Palatum durum maupun palatum mole, Mutiara Eps akumulasi epitel atau kista kecil pada sisi rafe medya pada neonatus normal. pas bagian atas, baik pad? tein (Epstein’s pearls) adalah na palatum durum, terdap! ae mats a ‘Afteds, Dita pee eee Palatum: paralisis palatum terdapat misaln)* ada adanya palatoskisis, di sampi i terdapat skisis yang. te, Gl sampin, i kin wa ks Jong tertutup oleh makosa, Kelainan int ae Cicuigal apa beberapa jenissindrom, di antares a eels bilida, Lona bf age verdapat pa! Rabin Polat dengan lengkung te orofasiodigital, Apert, DiGeorge, 4" EhlersDanos, Marten en BI (high arch palate) ted, indrot* » Marfan, Rubenstein ee tdapat pada sindro! eastein-Taybi, dan Trecher-Collins, Spat pada s Lidah Pethatikanlah apakah te lida, Matron AR ter ash ‘pat kelainan kongeni Pada hipotiroidisme, sindro™ Scanned with CamScanner Kepala dan leher 63 Down, sindrom Hurler dan neoplasma lidah seperti limfangioma, hemangioma, atau rabdomioma. Mikroglosia, lidah yang kecil, terdapat pada beb: drom sti sindrom Mobius dan sindrom aglosia-adaktilia: Kiss duktus Hlosne pace angkal lidah menyebabkan lidah tampak besar. Glosoptosis, lidah yang tertarik fe belakang, biasanya disertai dengan hipoplasia mandibula dan menyebabkan angguan pernapasan. Sindrom Pierre-Robin ditandai dengan hipoplasia mandibula flosoptosis, dan palatoskisis. 7 Ranula adalah kista retensi yang transparan, berwarna biru, terletak pada kelenjar sublingual, biasanya di sisi frenulum di bawah lidah. Lidah yang terjulur ke luar terdapat pada pasien retardasi mental, sindrom Down, hipotiroidisme, dan peny. Nieman-Pick. Pada bayi baru lahir, lidah yang ke luar masuk secara ritmik mungkin disebabkan oleh perdarahan intrakranial atau edema otak (tanida Foote). Lidah yang kering paling sering menunjukkan terdapatnya dehidrasi, namun dapat terlihat pada bayi dan anak yang terus-menerus bernapas melalui mulut. Tremor lidah diperiksa dengan lidah pasien dalam keadaan terjulur. Tremor lidah yang halus terdapat pada korea atau hipertiroidisme. Tremor lidah yang kasar terdapat pada penyakit dengan demam, terutama demam tifoid, juga tampak pada pasien dengan palsi serebral. Lidah kotor (coated tongute) yang ditandai dengan debris berwarna putih, abu-abu atau coklat yang meliputi lidah, seringkali tampak pada pelbagai penyakit dengan demam, khususnya demam tifoid, campak, dan scarlet fever. Kotoran pada lidah tersebut terdiri atas sel deskuamasi, sisa makanan, dan juga bakteria. Pada ariboflavinosis lidah tampak berwarna merah-ungu dengan permukaan yang licin, Pada pelagra terjadi indurasi dan kemerahan pada bagian tepi lidah; bila keadaan bertambah berat maka lidah menjadi berwarna merah daging, terjadi pembengkakan papila yang kemudian mengalami atrofi, Anemia pernisiosa jarang menyebabkan glositis pada anak. Geographic tongue (lidah peta) ditandai dengan bercak-bercak kemerahan berbentuk cincin, licin dengan tepi yang agak menimbul, mulai dari dorsal dan meluas ke depan. Keadaan ini tidak diketahui sebabnva, biasanya bersifat jinak, dan dapat pula terjadi demam; sebagian besar pasien tidak mempunyai keluhan (misalnya nyeri atau gatal-gatal di lidah). Setelah usia 6 tahun lidah peta ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya. Gigi-geligi Sigi susu Pada bay; a i *bayi baru lahir kadang oudah terdapat 1 atau 2 gigi, yang dengan mudah dapat is. Gigi susu mulai tumbuh pada usia 5 bulan, tetapi kadang baru mulai (ih. uh pada usia 1 tahun. Pada usia 3 tahun ke 20 gigi susu harus sudah tumbuh +t Gambar 13), Scanned with CamScanner a 4 Kepala dan leher si sustr adalah sebagai berikut: Rata-rata tumbuhnya gy} 5-10 bulan 8-12 bulan 9-13 bulan 10-14 bulan | 13-16 bulan | 3-17 bulan bulan 24-30 bulan antara lain terdapat pada hipertiroidisme atay Sinsisor sentral bawah: 2 insisor sential atas J insisor lateral alas Dinsisor lateral bawah, 2 molar pertama bawah 2 molar pertama atas 4 Ruspid 4 molar hedua Aetorlambatan pertumbuhan gigi i ng mula-mula tanggal biasanya adalah insisor sent hipopituitarisme, | bawwal dan gigi susu terakhir tanggal pada usia 12 tahun. | Vv IV Ir mii} i wm mr iv Vv V IV II Wri} ir im ium iv v Gambar 13. S imbol gigi susu. Simbol gigi susu ditulis dengan angka Romavi. | Gigi tetap | Waktu erupsi gigi tetap biasanya sebagai berikut (lihat Gambar 14) molar pertama 6-7 tahun insisor 7-9 tahun premolar 9-11 tahun kaninus 10-12 tahun, molar kedua 12-16 tahun molar ketiga 5 tahun ' 87654321/12345678 ' 87654321/12345678 ' th Gambar 14. Si roma Penulisan simbo! gig! tetap Simbol gigi totap ditulis dengan angka Arab. Scanned with CamScanner 66 Kepala dan leher ih abu- g sulit diangkat, dan bil i omberi cak putih abu-abu yang sul fan bila ee ey Set ee (pseudomembran). Ulserasi pada dinding eam a dapat terlihat, misalnya pada leukemia atau pada pengobatan si pa drips menunjukkan infeksi pada hidung, nasofaring, atau sinus dpa, Poste, ostati, Paranes, Aces retrofaringeal biasanya terjadi pada bayi. Bayi tampak sakit berat den, demam, adenopati servikal, bernapas dengan mulut dengan at: Kaku kuduk dapat terjadi dan biasanya pasien tidur dengan kepala mene au tanpa suid, Ngade, atau miring ke satu sisi, Pada kasus yang berat dapat disertai trismus yang Sang ketat, mirip dengan tetanus. Perhatikanlah tonsil, dan nyatakan besarnya dalam TO, T1,T2, Gambar 15). Di samping besarnya, perhatikan adanya kripti, detritus, hiperemiz ulserasi, membran atau bercak-bercak perdarahan, Pada bayi dan anak tonsil relat besar dibandingkan dengan rongga faring; bila terdapat infeksi lebih membesar dz: xembali ke ukuran semula dalam waktu 2-3 minggu. Pada agamaglobulinemia atx malnutrisi berat yang berlangsung lama, tonsil mungkin tampak kecil sekali att bahkan sama sekali tidak ada. Abses peritonsilar sering disertai trismus dan kepala ba sakit. Pasien tampak sering menelan ludah, akan tet: hebat, terjadi hipersavilasi. Apabila mulut dapat dibi terkena terdorong ke depan, 13, atau TA (Lihat 'yi akan miring ke sisi yen api Karena terdapat disfeg uka, terlihat tonsil sisi yan sedangkan uvula terdorong ke sisi yang sehat. TO-To aN GD \PLE | 13-13 Gi MDE IS. Neral UKUFAN tonsit Scanned with CamScanner Kepala dan leher 67 Laring perhatikan apakah terdapat stridor. Stridor adalah suara napas inspirasi yang keras, kasar, bernada sedang, yang berhubungan dengan obstruksi di daerah laring atau trakea. Stridor seringkali disertai oleh batuk spasmodik serta suara serak. Pada neonatus stridor dapat menyertai hipokalsemia, trakeomalasia, laringomalasia, neoplasma, atau kerusakan n. laringeus. Pada bayi yang lebih besar dan anak, di samping, hal-hal tersebut, stridor juga dapat disebabkan oleh croup, benda asing, trauma, dan vascular rings. Stridor yang makin jelas bila pasien telentang biasanya disebabkan oleh trakeomalasia. Kecuali infeksi virus (croup), mikroorganisme yang sering menyebabkan laringitis adalah H. influenzae, streptokokus, atau difteria. Laringoskopi bukan merupakan prosedur rutin. Pemeriksaan ini perlu dilakukan bila terdapat stridor, kecuali bila pada riwayat penyakit dan pemeriksaan fisis telah dapat diduga penyebab stridor. Laringoskopi dilakukan dengan laringoskop kecil atau sedang dengan baterai yang terang. Pasien puasa untuk mencegah aspirasi vomitus. Pasien dipegang oleh ibu dengan kepala agak menengadah. Lidah pasien dipegang dan perlahan laringoskop dimasukkan sampai pangkal lidah. Perhatikan diding belakang faring dan epiglotis. Daerah laring dapat langsung, dilihat setelah laringoskop dimasukkan sampai melewati epiglotis. Terdapatnya spasme, edema, paralisis dan stenosis serta tumor mungkin dapat dideteksi. Pada anak besar yang koperatif, laringoskopi indirek dapat dilakukan dengan cermin laringoskopi indirek yang dimasukkan perlahan-lahan setelah lidah ditarik ke luar. Epiglotitis ditandai dengan demam akut, nyeri tenggorok, disfagia, hipersavilasi, dan suara serak. Pasien akan berusaha dalam posisi duduk sambil menunduk ke depan, dengan mulut terbuka dan lidah terjulur. Kadang pasien dapat membuka sendiri mulutnya sehingga mungkin akan terlihat epiglotis yang merah anggur dan edema. Bila dicurigai epiglotitis jangan digunakan penekanan lidah untuk memeriksa, karena dapat menimbulkan henti napas (respirotary arrest). Leher Pada bayi leher tampak pendek, baru pada usia 3-4 tahun tampak memanjang. \eher yang pendek abnormal terdapat pada banyak sindrom, termasuk sindrom lunter, Hurler, Klippel-Feil, Morquino, Noonan, dan Turmer, dan terdapat juga Pada kondrodistrofi dan hipertiroidisme. = ee vena di Ieher. Pulsasi vena yang tampak pada anak yang duduk atau mene beter abnormal, yakni terdapat Kenaikan tekanan vena jugularis. Untuk a an tekanan vena jugular ini, pasen diletakkan dalam posi telentang tng a KePala diangkat 15-30" atau lebih bila tekanan venanya ternyata at Gambar 16), Lihatlah kemudian batas atas distensi vena jugularis, bila Scanned with CamScanner

You might also like