You are on page 1of 13
BAB IV PEMBAHASAN Uraian Studi Kasus 4 . 11 Anamnesis umum Nama : TN. MS Umur 242 Tahun Tenis Kelamin — ; Laki-laki Pekerjaan : BUMN Alamat JLTg. Harapan, Tembilahan, Riau 4.1.2 Data Data Medis Diagnosa + Post Op Fraktur Clavicula 1 Tahun yang lalu 4.1.3 Anamesis Fisioterapi 1. Keluhan Utama Pasien merasakan rasa sakit pada bahu sebelah kiri pada saat digerakan 2. Riwayat Penyakit Sekarang Sekitar kurang lebih 1 tahun yang lalu pasien mengalami kecelakaan sepeda motor dengan posisi jatuh bahu kiri terhempas ke i i il mah sakit Eka Hospital aspal, kemudian pasien dibawa ke ru 42 Dipindai dengan CamScanner 43 Pekanbaru untuk mendapatkan Pengobatan dan diketahui pasien ™engalami patah tulang clavicula bagian kiri, 2 hari kemudian pasien Menjalani operasi. Saat ini pasien masih ‘mengelubkan rasa nyeri pada bekas luka incisi saat digerakan Riwayat Penyakit Dahulu Pasien dulu pemnah melakukan tindakan terapi di rumah sakit eka hospital pekanbara Pasca op patah tulang clavicula nya selama Kurang lebih 3 bulan tapi akhirnya berhenti terapi dikarena kan pasien berpindah tugas kerja dari pekanbaru ke tembilahan 4. Riwayat Penyakit Penyerta Adanya hipertensi pada pasien 5. Riwayat Keluarga dan Status Sosial Tidak ada 4.1.4 Pemeriksaan Umum dan khusus 1. Pemeriksaan Umum a. Vital Sign Tekanan Darah: 130/100 mmhg Denyut Nadi +70 x/menit afasan + 22 x/menit Pern 4 236°C Temperatur 236 t m Tinggi Badan * 175 ¢ : 88 ki Berat Badan : 88kg Dipindai dengan ComScanner b. Pemeriksaan Fisik 1) Inspeksi Statis Dinamis i Pada bahu kiri pasien terlihat adanya oedma bekas luka incisi + Tampak dari ekpresi pasien yang kesakitan Pada saat bahu kiri pasien digerakan 2) Pemeriksaan fungsi Gerak Dasar Tabel 4.1 Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar Gerak Aktif Pada Shoulder Sinistra ee — Nyeri Nilay ROM Fleksi tidak full ada SOS Ekstensi full ROM tidak ada $.0°-60° Abduksi full ROM tidakada =F 0*-170° Adduksi full ROM tidak ada F 0°-50° Elevasi fall ROM —sedikitnyeri_ SO" Depresi full ROM __sedikit nyeri : 7 etraksi full ROM —_sedikit myer _ fal ROM —_sedikit myer $0 Dipindai dengan CamScanner Pada Shoulder Sinist ra Gerak Pasir ROM Ny Fleksi s : 7 aR nilai ROM Ekst ae fensi fuROM tidak ‘o Abduksi “ “ FROM tidak ada F0°-170» luksi fulTROM tidak ada F Elevasi _ si fullROM sedikit nyeri—§ 0°.» Depresi fullROM sedikit nyeri $0» Pr Totraksi full ROM sedikit nyeri $0.» Retraksi i full ROM sedikit nyeri_ $0. ee 2. Pemeriksaan dan Pengukuran Khusus a) Palpasi Saat ditekan pada bagian persendian antara acromionclavicularis dan sendi_ sternoclavicularis dan diarea tulang clavicula ditemukan masih terdapat adanya rasa nyeri pasca pasien menjalani operasi fraktur clavicula 3. Kognitif, Intrapersonal, Interpersonal njelaskan dengan jelas gat tinggi untuk sembuh Kongnitif _: Pasien mampu Lam Intrapersonal : Pasien mempunyai seman Dipindai dengan CamScanner 46 4.1.5 Diagnosa Fisioterapi Interpersonal: Pasien mampu jg Tinteraksi = a. Impairment Adanya nyeri dan ad: anya 0, i 'va edema di area tulang clavicula kiri pasien b. Functional Impairmeny Adanya keter batasan perak Sendi bahu pada saat digerakan ©. Functional Limitation Pasien men; i ggalami ke ‘Sulitan pada saat mengambil benda yang tinggi dengan tangan kiri nya d. Diability Participation Restriction Pasien kesulitan melakukan kegiatan sehari-harinya, misalnya kegiatan sosial dan saat bekerja Rencana Evaluasi Indeks Barthel Scale ini atau (Barthel Scale) telah lazim digunakan untuk mengukur kemampuan aktivitas dari bebrapa aspek penting yang dinilai oleh pada pasien yang terdiri dari 10 point. 4.1.6. Prognosis Quo ad vitam : Bonam Quo ad sanam : Sanam Quo ad cosmeticam :Dubia ad Bonam -Dubia ad Bonam Quo ad fungsionam Dipindai dengan CamScanner wiuan Petaksanaan visiote rapt 1. Tujuan Janpka Pendek A.Meng. ‘sa sakit dan nyeri pada babu kiri Pasien 2. Tujuan Jangka Panjang & Melajutkan tujuan jangka pendek Menjaga lingkup gerak sendi pasien ©. Mencegah deformitas | Mengembalikan fungsional gerak bahu Kembali normal dan mengembalikan aktivitas fungsional pasien 4.1.8. Tindakan Fisioterapi ') Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) merupakan salah satu modalitas didalam fisioterapi yang dioperasikan dengan baterai kecil dan menggunakan transmisi energi aliran listrik yang bermanfaat untuk menggurangi rasa nyeri dengan cara merangsang ke sistem aliran saraf-saraf melalui permukaan_ kulit dan otot. :, Terapi dilakukan 3 kali dalam seminggu Frekuensi Intensitas _ : 10 menit Repetisi + 50-150 Hz — Dipindai dengan CamScanner 8. Persiapan Pasien 1. Pasien d isi lalam_posisi duduk diatas bed dan Posisikan pasien Senyaman mungkin N Pasien dimi Ne, fag eee ce menghalangi proses Pengobatan, Berikan edukasi tentang efek dan manfaat Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) b. Persiapan Alat 1. Cek kabel dan arus listrik apakah ada kerusakan atau tidak 2. Terapis menyalakan tombol on/off pada Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan melekat kan pad nya pada area yang akan diterapi 3. Tentukan intesitas yang akan digunakan yaitu 50-150 Hz dan pastikan arus listrik nya menjalar ke titik yang di terapi Ped Tens diletakan pada area tulang clavicula dan bau. 4, 5. Atur waktu yang akan di gunakan, biasanya 5-10 menit . i i toleransi 6. Jika intensitas terlalu tinggi maka sesuikan dengan. pasien. Dipindai dengan CamScanner Gambar 4.1 11.8 pel wmode, Pelaksanaan Pengunaan terapi dengan ; tas (TENS) Sumber : pribadi, 2018 ) Terapi Latihan Terapi ati ‘Pi latihan adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan m enggunakan gerak tubuh baik Secara active maupun = ; Passive untuk Pemeliharaan dan perbaikan kekuatan. Ketahanan dan i kemampuan Kardiovaskuler, modalitas dan fleksibilitas, stabilitas, rileksasi, koordinasi, keseimbangan, dan kemampuan fungsional. berbaring atau duduk. Dengan dosis latihan: :. Terapi dilakukan 3 kali dalam seminggu Frekuensi Intensitas —: 10-15 menit Repetisi : 8x pengulangan 1) Penatalaksaan latihan gerakan pasive dan aktif Gerakan pasive adalah gerakan yang dilakukan oleh terapis kepada pasen dalam Keaton asi, Yone “me Dipindai dengan CamScanner 50 Pasien diminta dalam keadaan temas dan tileks, dengan, gerakan fleksi shoulder, ektensi shoulder, abduksi shoulder, adduksi shoulder, elevasi dan depresi shoulder. Pada gerak aktif pasien diminta untuk menggerakkan AMEEOLA. gerak yang dliperiksa secara aktif. Pemeriksaan dilit serta diamati dan memberi —aba-aba. Informasi yang dapat diproleh dari pemeriksaan gerak aktif ini adalah rasa nyeri, kekuatan otot serta mengetahui pekembangan aktifitas fungsional nya, Gambar 4.1.8 rapi Latihan dengan gerakan aktif dan pasif 1.8 Pelaksanaan Terapi Latihan dengan gerakan aktif dan pasif, ambar 4.1. Sumber : Pribadi, 2018 Dipindai dengan CamScanner fr Gambar 4.1, ¥ 4.1.8 foto Ronsen dan foto hekas Juka incisi pada pasien fraktar clavicula Sumber ; Pribadi, 2018 4.1.9. Eduk dan Home Program a. Edukasi a. Hindari kegiatan-kegiatan yang bisa memperberat bahu pasien b. Pasien diberikan semangat dan pantang menyerah untuk proves penyembuhan bahu nya b. Home Program Home program untuk pasien post op Jfraktur cllavicula yang fungsional bahu nya tergaggu berupa latihan-latihan yang telah diajarkan terapis yang dilakukan pasien dan keluarga. kepada pasien atau keluarga pasien untuk melakukannya dirumah demi tercapainya tujuan penyembuhan pada pasien 4.2, Hasil Terapi Akhir Hasil terapi akhir pada kasus Fraktur Clavicula Post Op dengan rencana untuk mengetahui aktifitas evaluasi__mengunakan Indeks Barthel Scale fungsional di dapatkan hasil sebagai berikut: Dipindai dengan CamScanner f 52 Terapi Tanggal Aspekindeks Sebelum | Sesudah terapi barthel scale terapi TI 3 juni 2018 | 1). Menyisir 3 3 rambut 2) berpakaian 4 4 3) aktifitas ke toilet (menyiram, 6 6 mencuci BAB) T2 5 juni 2018 | 1). Menyisir 3 3 rambut 2) berpakaian 4 4 3) aktifitas ke toilet (menyiram, 6 6 mencuci BAB) T3 6 juni 2018 | 1). Menyisir 3 3 rambut 2) berpakaian 4 4 3) aktifitas ke toilet (menyiram, 6 6 Dipindai dengan CamScanner — mencuci BAB) ——— TA 9 juni 2018 1). Menyisir 3 4 rambut 2) berpakaian 4 4 3) aktifitas ke toilet (menyiram, 6 q mencuci BAB) TS 20 juni 2018 | 1), Menyisir 4 4 rambut 2) berpakaian 4 5 3) aktifitas ke toilet (menyiram, 6 7 mencuci BAB) T6 22 juni 2018 | 1). Menyisir 4 5 rambut 2) berpakaian 5 6 3) aktifitas ke toilet (menyiram, 7 8 mencuci BAB) api akhir dengan Indeks Barthel cale Selama 6 Kali Tabel 4.2 Evaluasi terapi ak gan Tr Barthel Scale Sel: terapi Dipindai dengan CamScanner 54 sei melakukan 6 kali terapi dengan modalitas Transcwaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Terapi Latinan di dapatkan hasil adanya peningkatan aktvitas fungsioa dilihat dari hasilIndeks Barthel Seale s, ‘erpapar pada tabel di atas dan grafik pekembangan aktifitas fin oe ; itemukan hasil dari otal keseluruhan aspek dari indeks barhel scale low ; ‘ an nila 89 yang artinya pasien dalam kondisiKetergantungan rin : gan 2 pal : 8 eee teas | | : | Grafik 4.2. pekembangan aktivitas fungsional dengan indeks barthel scale 4,3, Hasil Studi Kasus 4.3.1 Deskripsi Studi Kasus Sampel dalam studi asus ini satu orang dengan karakteristik menderita fraktur Clavicula, Sampel ini diambil dirumah penderita yang bertempat tinggal di Jn. Te Harapan, tembilahan, Riau dengan jnis kelamin Laki laki yang Dipindai dengan CamScanner

You might also like