You are on page 1of 10

PENINGKATAN USAHA BATAKO PADA KELOMPOK PINTAR

AKSARA DAN TERAMPIL AKSARA

Oleh: Choirul Anam, Erlyna Wida R., dan Suminah


Fakultas Pertanian Universitas Negeri Sebelas Maret
Email: dikchoir@yahoo.com

Abstract
Nowadays, business in concrete brick has good prospect since it is
commonly used to build house which is recently well-known. This business
opportunity was whiffed by creative group Aksara and Terampil Aksara at
Giriharjo sub-district, Puhpelem District, Wonogiri Regency. However, this
business faced many obstacles in progress; they are (1) the minimum pro-
ductivity of concrete brick machine; (2) less optimal business management;
and (3) weak institutional. The approach methods offered to solve those pro-
blems were (1) introduction to the technology of concrete brick machinery;
(2) the improvement in business management; and (3) strengthening group
institutional. From those methods, the implemented activities covered:
appropriate framework plan technology and introduce it to the two groups,
workshop for concrete brick production, business management workshop
and strengthening group institutional.
The result showed that the knowledge and skill of the group mem-
bers in producing concrete brick increased significantly. It was proven by
the increase in concrete brick production up to 100 percent than the prior
production. The average production per day was more than 300 units of con-
crete brick for each group. The increase in production affected that income
received by each member of the groups in which the increase reached 25
percent of the prior income. Follow-up activity should be performed conti-
nuously by escorting the groups at least once a month.

Keyword: concrete brick, productivity, and strengthening

A. PENDAHULUAN tinggal di daerah perdesaan seperti:


Penduduk buta aksara usia petani kecil, buruh, nelayan, dan ke-
15 tahun ke atas pada tahun 2010 lompok masyarakat miskin perkota-
berjumlah 8,3 juta orang (4,79%) an yaitu buruh berpenghasilan ren-
dan sebagian besar adalah perempu- dah atau penganggur. Mereka ter-
an dengan disparitas gender 2,64%. tinggal dalam hal pengetahuan, kete-
Dari jumlah tersebut sebagian besar rampilan serta sikap mental pem-

120
121

baharuan dan pembangunan. Akibat- dikan Masyarakat adalah program


nya, akses terhadap informasi dan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM).
komunikasi yang penting untuk mem- Program ini merupakan upaya pe-
buka cakrawala kehidupan dunia merintah untuk menuntaskan perma-
juga terbatas karena mereka tidak salahan buta aksara melalui kegiatan
memiliki kemampuan keaksaraan pendidikan keaksaraan dan melesta-
yang memadai (Direktorat Pembi- rikannya melalui kegiatan keaksara-
naan Pendidikan Masyarakat, 2011). an usaha mandiri. Salah satu ka-
Pemberdayaan masyarakat bupaten di Jawa Tengah yang men-
merupakan upaya untuk mengubah dapatkan program ini adalah Kabu-
dan membentuk kehidupan masya- paten Wonogiri dimana Kabupaten
rakat. Pemberdayaan akan mening- Wonogiri merupakan salah satu kan-
katkan kemampuan anggota masya- tong buta aksara di Indonesia (ter-
rakatnya agar dapat mengarahkan, masuk dalam 40 besar kantong buta
mengendalikan, membentuk dan aksara). Kelompok masyarakat yang
mengelola hidupnya. Pemberdayaan mendapat program KUM ini adalah
masyarakat juga akan meningkatkan salah satunya kelompok Pintar Ak-
kemampuan seseorang untuk dapat sara dan Terampil Aksara di Kelu-
mengelola hidupnya secara mandiri rahan Giriharjo Kecamatan Puh-
sebagai indikator pemberdayaan me- pelem (Suminah, dkk., 2011).
liputi kemampuan: (1) memahami Kelompok Pintar Aksara dan
masalah, (2) menilai tujuan hidup- Terampil Aksara masing-masing ber-
nya, (3) membentuk strategi, (4) me- anggotakan sebanyak 10 orang yang
ngelola sumber daya, (5) bertindak sebelumnya telah lulus program Ke-
dan berbuat. Selanjutnya, pemba- aksaraan Fungsional (KF). Dalam
ngunan masyarakat merupakan program KUM ini, selain diberikan
suatu proses yang berkelanjutan de- pendidikan mengenai membaca, me-
ngan pendekatan holistik atau me- nulis dan berhitung lanjut, juga di-
nyeluruh sesuai dengan kebutuhan berikan bekal kemampuan untuk
masyarakat, kemudian menerapkan memberdayakan dirinya sendiri mau-
pemberdayaan yang berpengaruh, pun lingkungannya melalui rintisan
melibatkan, dan mendidik; menja- usaha. Para anggota kelompok di-
min keseimbangan lingkungan; me- ajak berdiskusi dan belajar meng-
mastikan keberlanjutan/kebertahan- analisis peluang pasar yang baik di
an, dan menggunakan kemitraan sekitar lingkungannya, prospek pe-
untuk membuka akses untuk sumber masarannya, ketersediaan bahan
daya dan dana (Direktorat Pembi- baku, ketersediaan tenaga kerja, tek-
naan Pendidikan Masyarakat, 2011). nologi yang akan digunakan, harga
Salah satu program pendi- jual produk dan hambatan-hambatan
dikan masyarakat yang dilaksanakan yang mungkin akan terjadi dalam
oleh Direktorat Pembinaan Pendi- rintisan usaha tersebut. Hasil pro-

Inotek, Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014


122

gram KUM pada kedua kelompok batako relatif lama. Dengan jumlah
ini membentuk usaha pembuatan ba- anggota per kelompok sebanyak 10
tako. orang, ada beberapa anggota yang
Usaha pembuatan batako di menganggur karena keterbatasan per-
kedua kelompok dari tahun 2011 alatan dan produktivitas alat yang
sampai sekarang ini masih berjalan, rendah.
namun kondisinya stagnan. Produksi Bahan-bahan dalam pem-
tidak dilakukan setiap hari, namun buatan batako dibeli dari toko ma-
demikian jika masing-masing ke- terial yang banyak terdapat di Ke-
lompok melakukan produksi meng- lurahan Giriharjo. Batako merupa-
hasilkan kurang lebih antara 100 – kan bahan bangunan yang berupa
150 buah/hari. Proses produksi yang bata cetak alternatif pengganti ba-
belum dilakukan setiap hari karena tu bata yang tersusun dari komposisi
keterbatasan permodalan dan penge- antara pasir, semen dan air dengan
lolaan usaha kelompok yang kurang perbandingan 75:20:5 (Anonim,
baik. Namun demikian, dalam pro- 2012). Tetapi, pembuatan batako di
ses produksi sudah ada pembagian kedua kelompok ini menggunakan
pekerjaan dalam pembuatan batako. perbandingan antara pasir, semen
Tugas para anggota perempuan ada- dan air sebesar 80:15:5 sehingga ba-
lah mencetak batako, sedangkan tu- tako yang telah dibuat terkadang pe-
gas para anggota laki-laki adalah cah atau cacat. Batako yang dibuat
membuat adonan, menjemur dan oleh kedua kelompok ini merupakan
menata batako yang selesai dijemur. batako yang berlubang (hollow
Pembuatan batako dilakukan block) .
secara manual dengan menggunakan Batako yang telah dihasilkan
peralatan sangat sederhana. Untuk langsung dijual di tempat produksi
memadatkan adonan ke dalam ce- karena pemasaran batako di daerah
takan digunakan alat pensosoh ado- ini relatif mudah. Permintaan batako
nan. Alat pencetak manual ini mem- di daerah ini relatif banyak karena
punyai kelemahan antara lain batako warga masyarakat sekarang ini ber-
yang dihasilkan terkadang pecah/ alih menggunakan batako dalam
cacat karena sewaktu mensosoh ti- merenovasi atau membuat rumah/
dak sempurna dan produktivitas alat pagar. Hal ini karena biaya yang
sangat rendah karena 1 unit alat dikeluarkan relatif murah dan lebih
membutuhkan waktu mencetak ku- cepat waktunya dibandingkan de-
rang lebih 5-8 menit untuk meng- ngan menggunakan batu bata. Ke-
hasilkan 1 buah batako. Kepemilik- dua kelompok Pintar Aksara dan
an alat pencetak batako di kedua Terampil Aksara sampai saat ini ke-
kelompok masing-masing sebanyak lebihan order karena produksi masih
2 buah sehingga waktu yang di- jauh dari permintaan. Permintaan
butuhkan untuk membuat 100 unit order juga datang dari toko-toko

Peningkatan Usaha Batako pada Kelompok Pintar Aksara dan Terampil Aksara
123

bahan bangunan, namun sampai se- kumentasi dalam mengelola usaha


karang permintaan tersebut belum kelompok.
dapat dipenuhi. Ditinjau dari manajemen
Menurut analisa keuntungan usaha, kedua kelompok masih sa-
yang dilakukan oleh para anggota ngat lemah karena usaha yang di-
kelompok, setiap 60 unit batako jalankan masih seadanya. Para ang-
yang dihasilkan menghasilkan ke- gota kelompok belum berpikir untuk
untungan kurang lebih Rp 40.000,- mengembangkan usaha yang sudah
dengan penerimaan sebesar Rp dirintisnya supaya lebih maju. Ba-
96.000,- dan biaya yang dikeluarkan nyak peluang pasar yang terjadi na-
sebesar Rp 56.000,-. Analisa keun- mun belum dapat dimanfaatkan se-
tungan ini masih belum valid karena cara maksimal oleh kedua kelom-
kondisi mereka belum menerapkan pok. Di samping kendala peralatan
pembukuan/ pengelolaan usaha de- cetak batako yang mempunyai pro-
ngan benar. duktivitas rendah, juga kendala per-
Kelompok Pintar Aksara dan modalan dihadapi oleh kedua ke-
Terampil Aksara mempunyai ang- lompok ini.
gota yang rata-rata umurnya lebih
dari 40 tahun dimana ditinjau dari B. METODE PENGABDIAN
sisi pendidikan formal mereka tidak Metode yang digunakan da-
lulus SD atau bahkan tidak sekolah. lam kegiatan ini meliputi observasi,
Rintisan usaha bersama ini diharap- diskusi, kerja bengkel, pelatihan, dan
kan menjadi ajang pembelajaran pendampingan secara terpadu. Tek-
yang terus menerus (long life edu- nis pelaksanaan metode yang digu-
cation) bagi mereka untuk selalu nakan sebagai berikut.
menggunakan kemampuan memba- 1. Introduksi teknologi tepat guna
ca, menulis dan berhitung dalam mesin pencetak batako
berusaha. a. Caranya tim pelaksana berdiskusi
Ditinjau dari aspek kelem- dengan para anggota kelompok
bagaan kelompok, kelompok Pintar mengenai jenis batako yang akan
Aksara dan Terampil Aksara belum dihasilkan.
mantap. Hal ini dapat dilihat dari: b. Tim mendesain peralatan tepat
(1) kedua kelompok belum memiliki guna mesin pencetak batako.
struktur organisasi yang mapan ka- c. Tim membuat peralatan tepat
rena hanya terdiri dari seorang ketua guna mesin pencetak batako.
dan yang lainnya merupakan ang- d. Tim mengintroduksikan peralatan
gota kelompok, (2) kedua kelompok tersebut dan memberikan pelatih-
belum memiliki arah dan tujuan an penggunaannya
yang jelas dalam pengembangan ke- e. Pendampingan penggunaan per-
lompok, dan (3) belum adanya do- alatan tersebut.

Inotek, Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014


124

2. Pelatihan pembuatan batako c. Tim mendorong untuk memper-


a. Tim melakukan koordinasi de- kuat kelembagaan kelompok.
ngan ketua kelompok untuk di- d. Tim melakukan pendampingan
lakukan pelatihan pembuatan ba- dalam perkuatan kelembagaan
tako. kelompok.
b. Tim melatih pembuatan batako Rencana kegiatan yang akan
sekaligus mempratekkan penggu- dilakukan berdasarkan solusi yang
naan peralatan tepat guna terse- ditawarkan seperti berikut.
but. 1. Introduksi peralatan teknologi te-
c. Tim memfasilitasi diskusi tentang pat guna pencetak batako dengan
pembuatan batako dan faktor-fak- kapasitas sebesar 6 unit sekali
tor yang terkait dengan kualitas cetak.
batako yang dihasilkan. 2. Pelatihan teknik pembuatan bata-
d. Tim melakukan pendampingan ko yang berkualitas.
pembuatan batako. 3. Pelatihan manajemen usaha yang
berisi :
3. Peningkatan manajemen usaha a. Pelatihan manajemen produk-
a. Tim berdiskusi mengenai kegiat- si.
an-kegiatan yang akan dilakukan b. Pelatihan pembukuan praktis
dalam peningkatan manajemen bagi anggota kelompok.
usaha yang meliputi pelatihan 4. Pelatihan penguatan kelembaga-
pembukuan praktis dan manaje- an kelompok.
men produksi.
b. Tim mempersiapkan pelatihan C. HASIL DAN PEMBAHASAN
pembukuan praktis dan manaje- Kegiatan ini diawali koordi-
men produksi. nasi dengan dua kelompok, kepala
c. Tim melaksanakan pelatihan pem- dan sekretaris kelurahan serta aparat
bukuan praktis dan manajemen dari Dinas Pendidikan Luar Sekolah
produksi. Kecamatan Puhpelem. Hasil dari ko-
d. Pendampingan hasil pelatihan da- ordinasi tersebut diperoleh informasi
am melakukan pembukuan prak- seperti berikut.
tis di setiap kelompok dan penge- 1. Telah terjadi perubahan permin-
lolaan usaha pembuatan batako. taan dari jenis batako berlubang
4. Penguatan kelembagaan kelom- tengahnya menjadi persegi yang
pok berlubang pinggirnya.
a. Tim berdiskusi dengan para ang- 2. Keanggotaan di kedua kelompok
gota kelompok mengenai kelem- khususnya wanita dan pria yang
bagaan kelompok yang mantap. berumur lanjut mengundurkan
b. Tim membentuk struktur organi- diri karena dirasa berat beban
sasi pada kedua kelompok. kerjanya sehingga kekuatan fisik-
nya mulai menurun.

Peningkatan Usaha Batako pada Kelompok Pintar Aksara dan Terampil Aksara
125

3. Alat pencetak batako merupakan kelompok sasaran kegiatan, tim


teknologi tepat guna yang tidak pengabdian membuat rancang ba-
memerlukan energi listrik mau- ngun teknologi tepat guna alat pen-
pun BBM sehingga biaya pro- cetak batako dengan sistem jeglok.
duksi dapat ditekan. Dalam rancang bangun alat ini,
Dari hasil koordinasi tersebut bagaimana membuat kerja alat ini
kemudian disepakati hal-hal seperti sehingga mudah dalam penggunaan-
berikut. nya dan tidak memerlukan bahan
1. Akan dilakukan reorganisasi ke- bakar listrik/ minyak. Hal ini dikare-
lompok dengan mengganti ang- nakan untuk mengoptimalkan sum-
gota yang mengundurkan diri de- berdaya yang dimiliki dan menekan
ngan para pemuda yang siap un- biaya produksi agar produk batako
tuk bekerja sama dalam kelom- mampu bersaing di pasaran. Di sisi
pok lain, jika menggunakan energi lis-
2. Akan dilakukan rancang bangun trik, rata-rata daya listrik pada tiap-
pembuatan alat pencetak batako tiap rumah para anggota kelompok
seperti yang diinginkan oleh ke- hanya sebesar 450 watt dan jika
lompok dan sesuai permintaan menggunakan BBM, jarak lokasi
pasar hasil batakonya. usaha dengan pom bensin relatif
Hasil yang telah dicapai da- jauh sekitar 45 menit.
lam kegiatan ini seperti berikut. Alat pencetak batakonya di-
buat dengan ukuran panjang x lebar
1. Rancang Bangun Teknologi x tinggi sebesar 30,5 x 10 x 14,5 cm.
Tepat Guna Alat Pencetak Masing-masing alat jeglok dibuat
Batako tiga buah alat pencetak sehingga
Batako di pasaran dikenal akan diperoleh hasil yang optimal
dengan nama batako semen atau ba- dan sebanding dengan jumlah ang-
tako pres. Batako semen/ batako gota kelompok sebanyak 6 orang.
pres ini dibuat dengan mesin pres Proses pembuatan alat pen-
atau pres tangan (Susanta, G. 2007). cetak batako dengan sistem jeglok
Berdasarkan kesepakatan dengan dan uji cobanya sebagai berikut.

Gambar 1. Rancang Bangun dan Uji Coba Alat Pencetak Batako

Inotek, Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014


126

Setalah rancang bangun dan pencetak batako ini diawali dengan


uji coba peralatan selesai, kemudian pengenalan peralatan, sistem kerja
alat tersebut diintroduksikan kepada peralatan dan bagaimana kerja alat
kedua kelompok Pintar Aksara dan digunakan secara efisien. Proses
Terampil Aksara. Introduksi alat introduksi sebagai berikut.

Gambar 2. Introduksi Alat Pencetak Batako

2. Reorganisasi Anggota Kelom- b. Kelompok Terampil Aksara


pok dan Perkuatan Kelompok Ketua : Kasmin
Reorganisasi anggota kelom- Sekretaris : Eko
pok dilakukan dengan mengganti Bendahara : Lamin
anggota yang mengundurkan diri Anggota : Tisno, Satino, dan
dan menggantinya dengan para pe- Soyo
muda yang siap untuk bekerja. Re-
organisasi di kedua kelompok ini di- 3. Pelatihan Pembuatan Batako
bicarakan dengan aparat pemerintah Pelatihan pembuatan batako
kelurahan dan aparat dari Dinas dilaksanakan setelah dilakukan in-
Pendidikan Luar Sekolah. Hasil re- troduksi peralatan pencetak batako.
organisasi kelompok ini sebagai be- Pada umumnya, di daerah pengabdi-
rikut. an menggunakan perbandingan pasir
a. Kelompok Pintar Aksara dengan semen 8 : 1. Pada pelatihan
Ketua : Tarmin ini, campuran pembuatan batako di-
Sekretaris : Sri Santoso gunakan pasir : semen : kalsit de-
Bendahara : Parno ngan perbandingan 10 : 1 : 1. Di-
Anggota : Kimo, Agus dan Eri gunakan kalsit karena harganya mu-
Widodo rah dan lebih memulenkan adonan
batako. Proses pelatihan pembuatan
batako sebagai berikut.

Peningkatan Usaha Batako pada Kelompok Pintar Aksara dan Terampil Aksara
127

Gambar 3. Pelatihan Pembuatan Batako

Untuk mempercepat dan me- kelompok tersebut tidak solid lagi.


mudahkan dalam proses penjeglok- Di sisi lain, pembagian kerja dan
an, digunakan valet dari kayu yang pembagian hak yang tidak adil
disesuaikan dengan ukuran alat ce- mengakibatkan kelompok bisa bu-
tak batako. Valet ini dibuat dalam bar. Untuk itu, perlu manajemen
jumlah yang banyak disesuaikan de- yang kuat untuk mengatasinya.
ngan kebutuhan per hari karena se-
tiap batako yang dicetak dibutuhkan 6. Perkuatan Kelompok
valet ini sehingga misalnya setiap Dalam upaya untuk perkuat-
hari mencetak batako sebanyak 200 an kelompok, tim pengabdian mem-
unit, maka valet yang dibutuhkan berikan stimulus dana sebesar Rp
sebanyak 200 buah. Kayu yang di- 1.000.000,- untuk masing-masing
pakai untuk valet adalah kayu keras kelompok. Dana ini dimaksudkan
karena valet ini masuk ke dalam sis- sebagai modal lanjutan agar kelom-
tem jeglok. pok lebih berkembang usahanya.

5. Pelatihan Manajemen Usaha 7. Pendampingan


Pelatihan manajemen usaha Melakukan pendampingan
diberikan kepada kedua kelompok secara kontinyu di segala aspek dari
dengan isi materi meliputi manaje- aspek produksi, pemasaran dan per-
men produksi, manajemen tenaga kuatan kelompok. Pendampingan ini
kerja, manajemen pemasaran, dan dilakukan minimal sebulan sekali
pembukuan praktis. Seringkali kerja kepada kedua kelompok setelah ke-
kelompok yang sudah tertata dengan giatan pelatihan selesai dilaksana-
rapi karena ketidakkompakan salah kan. Foto kegiatan pendampingan
satu anggota dapat mengakibatkan sebagai berikut.

Inotek, Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014


128

Gambar 4. Kegiatan Pendampingan

Beberapa hal yang diperoleh kelompok yang sudah dilakukan


selama pendampingan seperti beri- masih perlu dilakukan perkuatan
kut. kelompok karena dinamika ke-
1. Penggunaan teknologi tepat guna lompok semakin dinamis.
pencetak batako tidak menemui 3. Pemasaran tidak menemui ken-
kendala, hanya saja perlu jam ter- dala yang berarti karena pasar
bang untuk meningkatkan pro- masih terbuka luas. Pasar batako
duktivitas batako. Pengetahuan selain dipasarkan ke toko-toko
dan keterampilan anggota kelom- bangunan yang berada di wilayah
pok sudah menguasai pengguna- Pulpelem, juga dipasarkan ke
an teknologi pencetak batako se- konsumen yang akan memba-
hingga produksi batako mening- ngun rumah.
kat lebih dari 100% dari produksi 4. Pembukuan usaha sering tidak di-
sebelumnya. Rata-rata produksi bukukan karena kelupaan, se-
per hari lebih dari 300 unit bata- hingga perlu orang yang khusus
ko untuk setiap kelompok. Pe- mengumpulkan nota-nota pembe-
ningkatan produksi ini berimbas lian dan pembayaran sehingga
pada peningkatan pendapatan dapat dibukukan.
yang diterima oleh masing-ma-
sing anggota kelompok dimana D. PENUTUP
peningkatannya lebih dari 25 per- 1. Kesimpulan
sen dari pendapatan sebelumnya. Implementasi kegiatan sudah
2. Kerjasama dalam kelompok sa- sesuai dengan rencana kegiatan
ngat dibutuhkan untuk mening- yang meliputi hal-hal seperti beri-
katkan efisiensi usaha dan pe- kut.
ngembangan usaha. Reorganisasi

Peningkatan Usaha Batako pada Kelompok Pintar Aksara dan Terampil Aksara
129

a. Introduksi teknologi tepat guna DAFTAR PUSTAKA


alat pencetak batako. Anonim, 2012. Proses Pembuatan
b. Pelatihan pembuatan batako. Batako. http: //id.scribd.com/
c. Pelatihan manajemen usaha. doc/ 39056419/ Proses-Pem-
d. Perkuatan kelompok. buatan-Batako.
Hasil kegiatan tersebut dapat
meningkatkan produktivitas dan Direktorat Pembinaan Pendidikan
pendapatan para anggota kelompok Masyarakat. 2011. Petunjuk
dimana terjadi peningkatan penda- Teknis Pengajuan dan Penge-
patan anggota kelompok lebih dari lolaan Keaksaraan Dasar dan
25% dari pendapatan sebelum di- Keaksaraan Usaha Mandiri
lakukan kegiatan ini. Hal ini karena Tahun 2011. Jakarta: Direkto-
terjadi efisiensi yang dapat mening- rat Pembinaan Pendidikan Ma-
katkan produktivitas batako yang di- syarakat. Direktorat Jenderal
hasilkan. Pendidikan Anak Usia Dini,
Non Formal dan Informal. Ke-
2. Saran mentrian Pendidikan dan Ke-
Diperlukan pendampingan budayaan.
secara kontinyu untuk meningkatkan
produktivitas usaha di kedua kelom- Suminah dan Erlyna Wida Riptanti.
pok batako. Kerjasama tim dalam 2011. Laporan Keaksaraan
kelompok dijaga untuk selalu kom- Usaha Mandiri Kecamatan
pak sehingga pengembangan usaha Puhpelem. Kerjasama Pusat
akan lebih mudah dicapai. Selain Studi Penelitian dan Pengem-
itu, pembukuan usaha perlu untuk bangan Pangan, Gizi dan Ke-
diperbaiki dalam rangka menata ma- sehatan Masyarakat LPPM
najemen yang lebih baik. UNS dengan Dinas Pendidik-
an Luar Sekolah Kabupaten
UCAPAN TERIMA KASIH Wonogiri.
Kami sampaikan terima ka-
sih kepada Ditjen Dikti yang telah Susanta, G. 2007. dalam Anonim.
membiayai kegiatan ini dengan skim Bab II Tinjauan Pustaka. Uni-
hibah Iptek bagi Masyarakat (IbM) versitas Sumatra Utara. http:
Tahun 2013. Kami juga mengucap- //repository.usu.ac.id/bitstream
kan terima kasih kepada Kelompok / 123456789/25686/4/ Chap-
Pintar Aksara dan Terampil Aksara ter%20II.pdf .
atas kerjasamanya dalam mendu-
kung kegiatan untuk dapat maju ber-
sama.

Inotek, Volume 18, Nomor 2, Agustus 2014

You might also like