You are on page 1of 6
ES Bab 1: Sifat Fisik Larutan = —$— Larutan Larutan merupakan campuran homogen dari 2 zat atau lebih. Larutan terdiri dari zat terlarut dan juga zat pelarut. Pencampuran larutan Pencampuran antar liquid mengikuti prinsip “Like dissolve like” artinya apabila zat terlarut dan zat pelarut memiliki kepolaran mirip maka akan saling bercampur. Kalor larutan i Kalor larutan merupakan energi yang terlibat dalam pelarutan. Untuk | menggambarkan diagram entalpi dari pelarutan suatu padatan pada cairan meliputi 2 langkah yaitu: ~ Pemutusan ikatan padatan menjadi ion ion nya dalam keadaan gas - Pelarutan atau hidrasi ion gas dalam air Hukum Henry: “Kelarutan gas di dalam cairan sebanding dengan tekanan gas di atas larutan™ Coas = Kn Poas Sifat koligatif larutan Merupakan sifat yang hanya bergantung pada jumlah jumlah/kuantitas zat terlarut 1. Penurunan tekanan uap 3 Dyerlarut P=X, -P Xterlarut > P= Xpetarut terlarut peevtarut + Mpetarut AP = Xceriarut « P° Xpelarut = Reertarut + Mpelarut Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit Meerlarut Dpelarut Xpelarut Xrerlarut Nrerlarut*(Mpelarut - 9 Mrerlarut?#(Mpelarut - 9) Ket: Pp =tekanan uap larutan Xtertarut = fraksi mol zat terlarut pe =tekanan wap pelarut muni Xpetarue = fraksi mol zat pelarut |= faktor van’t hoff (untuk non elektrolit i= 1) CCAR ao acc) k Didih ATp = molal . Ky «i 2. Kenaikan T ket: AT, = kenaikan titik didih (°C) . Ky = tetapan nilai kenaikan titik didih (°C/m) Molal = molalitas larutan (m) 3. Penurunan Titik Beku AT; = molal . K, ket: AT, = penurunan titik beku (°C) Ky = tetapan nilai penurunan titik beku (°C/m) Molal = molalitas larutan (m) 4. Tekanan Osmosis TM =M.R.T.i. = molaritas larutan (M) jetapan gas (L.atm/mol.K) emperatur (K) AmZF Bab 2: Kinetika Kimia = Laju Reaksi Untuk setiap reaksi_ aA + bB_ ———> cC + dD maka laju reaksi didefinisikan sebagai _ 1 d{a}_ 1 dig} _ 1 ac] _ 1 0) ad “ba cat a at Hukum Laju Terintegrasi aA +bB ———> cC +dD Hukum laju reaksi yang bersesuaian dengan reaksi diatas adalah v=k Ary” X dan y merupakan orde reaksi orde reaksi bisa diperoleh dengan membandingkan data pada tabel eksperimen yang diketahui Vilai orde reaksi tidak selalu sama dengan nilai koefisien reaktan. Orde O 5 (Ale t v= kA]? Sale d[4] Jy —kedt _ aad [A]e~ [Alo =~ kt dt — lle dlal=~kat [A]e= [Alo ~ kt Waktu paruh ¢/2 =e Orde 1 {Ale ala} _ fi = —k.dt =kIA] Sisley (a) h dja) _ In[A]; = In[A]o = — -~—==k{A 7 ae NIAl (Ale i ind ata Hale Waktu paruh ty, = "2 at k dt ial paruh tyy2 =~ a pe Orde 2 v= kA? ais a fy-kae ma k dt aria kt] | Waktu paruh 12 Tay Teori Tumbukan Syarat terjadi reaksi > Orientasi molekul (tumbukan efektif) ~ Energi kinetik ~ Temperatur Pengaruh Temperatur terhadap Tetapan Laju Reaksi (k) Persamaan Arrhenius : a k=AeRt k = tetapan laju reaksi Eq aktivasi (J/mol) A = faktor tumbukan T = temperatur (K) R = tetapan gas ideal (8,314 j/mol.k) Bentuk lain persamaan Arrhenius: (2 Mekanisme Reaksi an tahapan reaksi dari suatu reaksi kimia yang diamati. Tahapan Merupa tahapan pada mekanisme reaksi disebut reaksi elementer Syarat mekanisme reaksi a. Jumlah total reaksi elementer harus sama dengan persamaan reaksi keseluruhan yang setara b. Sesuai dengan hukum laju dari eksperimen Tahap penentu laju reaksi pada mekanisme reaksi merupakan reaksi elementer yang berlangsung paling lambat Katalis Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat laju reaksi deng menemukan jalur lain yang memiliki energi al bereaksi. = namun —pada._—akhir n_cara ‘asi rendah. Katalis ikut terbentuk kembali Bab 3 : Kesetimbangan Kimia dan Termodinamika A Kesetimbangan Kimia reaksi aA+bB @cC+dD ~ ferioy? ° fale? nilai dari tetapan kesetimbangan K, dan K, adalah _ (ey toi? k (ed (Pad* “tae? > (Pad@(Po)? Hubungan antara K, dan K, Ky = K-(RT)"9 in reaktan dengan Ang = selisih antara jumlah mol gas produk d Catatan + Untuk fasa padat dan liquid tidak diperhitungkan dalam penentuan nilai K in K lalu + Apabila suatu persamaan memiliki tetapan kes persamaan reaksi nya dikalikan dengan n. maka tetapan kesetimbangan nya menjadi K” + Apabila suatu persamaan- memiliki tetapan kesetimbangan K_ lalu persamaan reaksi nya dibalik, maka tetapan kesetimban a menjadi 1/K + Suatu persamaan memiliki tetapan_kesetimban, reaksi lain memiliki tetapan kesetimbangan K,. Apabila persamaan reaksi | Ky dan_persamaan dan 2 dijumlahkan. maka tetapan kesetimbangan nya menjadi K, x Ky eran kesetimbangan Kesetimbangan akan bergeser ke kanan apabila nilai Q < K eser ke kiri apabila nilai Q>K Kesetimbangan akan be! Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan 1. Konsentrasi Penambahan konsentrasi akan menggeser kesetimban berlawanan (apabila konsentrasi reaktan ditambah. maka kesetimbangan n ke arah bergeser ke kiri) CCE Cr CUSrund |. Temperatur Tekanan bergeser k Apabila tekanan ditingkatkan, kesetimbanga” akan berg © arah jumlah molekul gas yang lebih sedikit. . Volume olume akan bergeser ke arah Apabila volume ditingkatkan, kesetimbangan jumlah molekul gas yang lebih banyak an, kesetimbangan akan bergeser ke arah Apabila temperatur ditingkatk 4 bergeser ke arah reaktan untuk produk untuk reaksi endoterm dan akan reaksi cksoterm. Penambahan katalis dan gas inert tidak akan menggeser kesetimbangan, Termodinamika v Hubungan antara AE dan AH Dengan Any merupakan selisih koefisien gas produk dan reaktan Entropi (S) AS = Sproaux * Sreaktan Faktor yang mempengaruhi entropi: a. Volume: entropi bertambah dengan bertambahnya volume b. Temperatur: entropi bertambah dengan bertambahnya temperatur c, Keadaan fisik : Sgas? Shiquia > Ssoud d. Jumlah partikel ; entropi bertambah dengan bertambahnya jumlah partikel Untuk reaksi kesetimbangan AH T Hubungan antara AG °, AH ° dan AS ° AG °= AH®- TAS® AS= Pada keadaan standar . T = 298.15 K Reaksi akan berlangsung secara spontan apabila nilai AG < 0 Untuk reaksi perhitungan nilai AG untuk temperatur selain 298,15 K. AG = AH$gg° - TASSog Kesetimbangan dan AG AG = AG°+RTInQ Dengan Q merupakan quosien reaksi . Untuk reaksi kesetimbangan . nilai AG = 0 dan Q = K sehingga: 0=AG°+RT Ink AG °=-RT Ink CE a ou Ca ed

You might also like