You are on page 1of 16
6 ; i yang berbentuk eksplisi ee peepee Plisit senant; seidak semua fongst implisit dapat diubah meni eo contoh, persamaan implisit x? — 5 40 y2_ al ae diek splisitkan. id GGAMBARAN FUNGSI LINEAR vs diimplisitkan, enthk eksplisit, 0 adalah mustahil cy PEN Setiap fungsi — yang berbentuk eksplisit, atau bisa dj ‘ gialikan secara grafik pada bidang sepasang sumbu nee _ dapat gambar yang dihasilkannya mungkin berupa garis lurus atau be portion). cergantung pada jenis fungsi yang bersangkutan. Gambar dari hh be dapat dihasilkan dengan cara menghitung koordinat titik-titik yang felt thi persamaannya, dan kemudian memindahkan pasangan-pasangan titik a ke sistem sumbu silang. Dalam menggambarkan suatu fungsi terdapat kebia- saan meletakkan variabel bebas pada sumbu horizontal (absis) dan variabel terikat pada sumbu vertikal (ordinat). Penggambaran fungsi linear adalah yang paling mudah dilakukan. Sesuai’ : dengan namanya, setiap fungsi linear akan menghasilkan sebuah garis lurus (boleh juga disebut kurva linear) jika digambarkan. Contoh : Ny=3+2x i, 62 Drnany. Matematika Terapan aniok Bry dan Phony Dengan memberikan nilai-nilai tertentu untuk variabel bebas \ lalu disubstitusikan ke dalam persamaan fungsinya, akan diperoleh nilai-nilaj variabel terikat y, sebagaimana dicontohkan oleh kolom-kolom x dan y di atas kedua gambar tersebut. Berdasarkan nilai-nilai (x, ¥) yang diperoleh dapatlah ditentukan:koordinat titik-titiknya. Garis dari persamaan dapat digambarkan dengan menghubungkan koordinat atau pasangan titik-titik yang ada. Pada persamaan linear y = @ + bx, konstanta a adalah penggal (intercepr) garis pada sumbu vertikal y, sedangkan koefisien 5 merupakan koefisien arah atau lereng (s/ope) garisnya. Dalam hal a = 0, maka garisnya tidak mempunyai penggal pada sumbu vertikal. Ini berarti bahwa garis yang bersangkutan ber- mula dari titik pangkal (0,0), sebagaimana terlihat pada Contoh 2) di atas. Apabila koefisien arah 5 bernilai positif (6 > 0), garisnya bergerak dari kiri-bawah ke kanan-atas, sebagaimana ditunjukkan oleh kedua contoh tadi. Akan tetapi jika koefisien arah tersebut bernilai negatif (b <0), seperti diperlihatkan oleh Contoh 3) di bawah ini, garisnya akan bertolak dari kiri-atas ke kanan-bawah. Gambar 5—2 Letak garis atau kurva dari A i sebuah fungsi li i H oon Eeiex Positif dan y positif, Melaink linear tidak selalu di kuadran III atau IV. Hal ini ter, ‘an mungkin pula di kuadran Il, tad gantung pada besar keg ~_ -nilaj et negatif — nilai-nilai x dan Y. Perlu dicatat ey oo , isis mai ih hie j . lebih memusatkan diri pada kuadran Pertama tabi dalam ekanont Untuk memperoleh ‘ gambar dari seb perlu menghitung terlaly ort sebuah fungsi lin ay titik saja sudah bisa dnt titik koordinat, Shige coe ie al dengan dua bua! k sebuah pari Saris lurus, maka cukup dengan dua 6.1 7 BAB 6 HUBUNGAN LINEAR Hubungan sebab-akibat antara berbagai variabel ekonomi —— misalnya an- tara permintaan dan harga, antara invesiasi dan tingkat bunga — dapat dengan mudah dinyatakan serta diterangkan dalam bentuk fungsi. Di antara berbagai macam hubungan fungsional yang ada, hubungan linear merupakan bentuk yang paling dasar dan paling sering digunakan dalam analisis ekonomi. Bab ini menguraikan segala hal yang berkenaan dengan fungsi linear atau persamaan linear, serta model-model hubungan ekonomi yang mendasarkan diri pada ben- tuk hubungan linear. PENGGAL DAN LERENG GARIS LURUS Fungsi linear atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang pangkat ter- tinggi dari variabelnya adalah pangkat satu. Sesuai dengan’ namanya, setiap persamaan linear apabila digambarkan akan menghasilkan sebuah garis, tegasnya garis lurus. Bentuk umum persamaan linear adalah y = @ + bx; di mana a adalah penggal garisnya pada sumbu-vertikal —y, sedangkan b adalah koefisien arah atau lereng garis yang bersangkutan. Penggal.@ mencerminkan nilai y pada kedudukan x = 9. Adapun lereng b mencerminkan besarnya tam- bahan nilai y untuk setiap tambahan satu unit x, juga mencerminkan tangen dari sudut yang diventuk oleh garis —y dan sumbu —x. Gambar 6—1 di bawah akan memperjelas uraian ini. Satu hal yang penting untuk dicatat adalah vahwa lereng dari suatu fu ngsi linear selalu korstan, untuk setiap x, . jnumainy, Matemaribea Tevapaan wrk Hismis dan Foner a: penggal garisy = 7 + bx, yakni nilai y pada x = © b : lereng garis, yakni A WB x Pada x = 9, A yW/A xX = b Padax = |, A y/b X= b 2, Awhx=b Pada x = Lereng fungsi linear selalu konstan Gambar 6—1 Dalam kasus-kasus tertentu, garis dari sebuah persamaan linear dapat berupa garis horizontal sejajar sumbu —x atau garis vertikal sejajar sumbu —y. Hal ini terjadi apabila lereng garisnya sama dengan nol, sehingga ruas kanan persamaan hanya tinggal sebuah konstanta yang melambangkan penggal garis tersebut. y = a berupa garis lurus sejajar sumbu horizontal x, besar kecilnya nilai x tidak mempengaruhi nilai y. xa berupa garis lurus sejajar sumbu vertikal y, besar kecilnya nilai y tidak mempengaruhi nilai x. Gambar 6—2 6.2. PEMBENTUKAN PERSAMAAN LINEAR Sebuah persamaan linear dapat dibentuk i tergantung pada data yang tersedia, Pada pri melal bisa dibentuk berdasarkan dua unsur. hs Het + Unsur terset Ai bebe ui bebetapa macam cara, Jhunargan limeer sarienya, leneng ginny, atom koondinat Sik-ftk yang . a nag, comtichican expat macam cara Yang dapat ditcmpuh man iketersediiaam Persamzan linear, masing-masing berdasarkan data ying dikecaimi. Keempat cara yang dimaksod adalah 1. cara dhwi-koordtimart 2. 62a koondinat-tereng 3. cara penggallteremg 4. cava dit pemggal i yang Mmemenuhi kedua titik tersebat. Apabita diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing-masing (% , ¥:) dan (x, , y.), maka rumus persamaan linearnya adalah : Andaikan diketahui bahwa titik A (2, 3) dan titik B (6, 5), maka persa- maan linearnya adalah : rors xX—xX, Yi-I, XX, y-3 —2 = 5—3 y—3 —2 2 4 4y—12=2x—4, 4y = 2x48, y= 24+ 05x. 6.2.2 Cara Koordinat-Lereng i sebuah titik dan suatu lereng dapat dibentuk sebuah Persamaan linear os titik dan lereng tersebut. Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (x,, ¥:) dan lereng garisnya adalah b, maka rumus persa- maan linearnya adalah : b = lereng garis Daman, Matematika Terapan anid Bismy daw thooyoy 80 Andaikan diketahui bahwa titik A (2, 3) dan lereng saris adalah 0,5 maka persamaan linear yang memenuhi kedua data ini adala yoy, =b(x—™%) y—3 = 0,5 (x — 2) y—3 =0,5x—1, y=24+05x 6.2.3. Cara Penggal-Lereng Sebuah persamaan linear dapat pula dibentuk apabila diketahui peng- galnya pada salah satu sumbu dan lereng garis yang memenuhi persamaan tersebut. Dalam hal ini rumus persamaan linearnya adalah : Andaikan penggal dan lereng garis y = f(x) masing-masing adalah 2 dan 0,5, maka persamaan linearnya ialah : y=24+0,5 x. 6.2.4 Cara Dwi-Penggal Terakhir, sebuah persamaan linear dapat pula dibentuk apabila diketahui penggal garis tersebut pada masing-masing sumbu, yakni penggal pada sumbu vertikal (ketika x = 0) dan penggal pada sumbw horizontal (ketika y = 0). Apabila @ dan c masing-masing adalah penggal pada sumbu-sumbu vertikal dan horizontal dari sebuah garis lurus, maka persamaan garisnya adalah : 81 Garis lurus dari persamaan lin ear yang dibent uk ber cara di atas dapat dilihat pada Gambar 6—3 di bawah i dasarkan keempat ah ini. Gambar 6—3 Lereng sebuah garis lurus tak lain adalah hasilbagi selisih antara dua or- dinat (y,*— y,) terhadap selisih antara dua absis (x1 — x,). Menurut cara dwi- koordinat, rumus persamaan linear jalah : yy, 2 Ee iY, a atau bila diuraikan x—X, Y= GS) x,—%, yoy, = 2277 eH) x,—-* : Sedangkan menurut cara Loordinat-lereng, Y—y, = HK M4) 82 63 on rumairy. Matematika Terapan uning isn y dan py Berarti HUBUNGAN DUA GARIS LURUS -si dua buah garis lurus ‘stem sepasang sumbu-silang, a is TuTUs mempuy. ae sae bentuk hubungan yaitu berimpit, seajar, : potongan dan tegak lurus. ‘ impi bila persamaan garis buah garis lurus akan berimpit apa iS yang sq wcruatan teipotan dari (proporsional terhadap) persamaan saris yang iin, Dengan demikian, garis y, = a, + b, xakan berimpit dengan garis y, a4 b, xjikay, = ny,,a, = na,danb, = nb, Dua buah garis lurus akan sejajar apabila lereng garis yang satu sama dengan lereng garis yang lain. Dengan demikian, garis y = a, + 5, xakan seja jar dengan garis y = a, + b, xjikab, = 4,. (Tentu saja a, harus tidak sam dengan a. Jikaa, = a,, kedua garis bukan saja sejajar tetapi juga berimpit), Dua buah garis lurus akan ber tidak sama dengan leren; akan berpotongan den; potongan apabila lereng garis yang satu 8 garis yang lain, Dengan demikian, garis y = a, + bx ean garisy = a, + d, xjikab, #b,. Akhimya, dua buah garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng garis yang satu merupakan kebalikan dari lereng garis yang lain dengan tanda yang engan demikian, garis y = a, + b, x akan tegak hurus dengan +b, xjikab, = garisy =a, =~ Wb, ataub,.b, = —1, ve Linea! ( 83 0 (a) (b) berimpit = sejajar: yea a, #a, a,= Na, b,=5, wh, = tha (©) ‘tegak Jurus + berpotongan = é b.=-1/b b, #b, — Gambar 6—4 : : 84 6.4 PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAA Dumaivy, Matematika Terapan untick Bisnis der Eko, N LINEAR Mencari akar-akar persamaan maksndnya ialah Smee nil variabel-variabel di dalam persamaan yang itl = ada = Jain, menghitung harga dari bilangan tak-diketahui ( = ant mre maan tersebut. Pada prinsipnya, jumlah bilangan anu be aa a asic an berbanding lurus dengan jumlah persamaannya. Sebual can pe caret dicari harganya melalui cukup i EN ave a Some t dicari harganya melalui paling sedikit dua . co rw disulesaikan melalui paling sedikit tiga persamaan, dan seterusnya, i i dari beberapa persamaan Pencarian besarnya harga bilangan-bilangan anu a linear, dengan kata lain penyelesaian persamaan-persamaan er Secara serempak (simultaneously), dapat dilakukan melalui tiga macam cara : 1. cara substitusi 2. cara eliminasi 3. cara determinan 6.4.1 Cara Substitusi Dua persamaan dengan dua bilangan anu dapat diselesaikan dengan cara menyelesaikan terlebih dahulu sebuah persamaan untuk salah satu bilangan anu, kemudian mensubstitusikannya ke dalam persamaan yang lain. Contoh : Carilah nilai variabel-variabel x dan y dari dua persamaan berikut : 2x+3y=21 dan x+4y = 23, Penyelesaian : Selesaikan lebih dahulu salah satu Persamaan untuk bilangan anu tertentu. Dalam hal ini, mengingat pertimbangan praktis, kita selesaikan lebih dahulu persamaan kedua untuk variabel x, diperoleh x = 23 — 4 y. Kemudian ~ substitusikan hesil x (yang masih men; induny i oa gai i Y) ini ke dalam persamaan per- 2x+3y=21 2(23—4y)+3y= 21 46—8y+3y= 21 S—Sy=2, Wasy, yas Untuk mendapatkan nilai * masukkan hasil y = § ini Ppersamaan semula. ke dalam salah satu 2x + 3(5) = 21 2x4 15 = 21 a + 45) = 23 2x=6, x=3 ¥+ 20 = 23 x= Jj rat st Lea wl 85 Jad, akar-akar persamaan tersebut adalah X= 3dany = § id 1 Cara Eliminasi Dua persamaan dengan dua bilangan anu d: i i u lapat diselesaikan de menghilangkan untuk Sementara (mengeliminasi) salah satu dari Diiingen an yang ada, sehingga dapat dihitung nilai dari bilangan anu yang lain. Contoh : Carilah nilai variabel-variabel x dan y dari dua ikut : 2x+3y = Udanx+ 4y = 23 as Misalkan bilangan anu yang hendak dieliminasikan adalah x, maka kalikan persamaan pertama dengan | dan persamaan kedua dengan 2, sehing- a: 2x+3y=21 xi] 2x+3y=21 xt+4y=23 x2 2x+B8y = 4 Agar x hilang (habis) berarti kedua persamaan baru di atas harus saling dikurangkan. 2x4 dv = 21 2x+8y = 46(_) —Sy=-23, y=5 Dengan memasukkan hasil y = 5 ini ke dalam salah satu persamaan semula, seperti halnya dalam cara substitusi di atas, diperoleh x = 3. Jadi, akar-akar persamaannya adalah x = 3 dan y = 5. 64.3 Cara Determinan Baik cara substitusi maupun cara eliminasi keduanya dapat digunakan un- tuk menyelesaikan n persamaan dengan 7 bilangan anu (7 > 2), jadi tidak ier. batas hanya untuk menyelesaikan kasus dua persamaan dengan cs bene anu saja. Akan tetapi jika jumlah persamaan dan Jomiale Giang Ajit 3408 hendak diselesaikan cukup banyak, proses penyelesaiannya akan menjadi bertele-tele sebab kita harus melakukan beberapa kali penyederhanaan. Akibatnya pekerjaan bukan saja menjadi kompleks dan pelik, tetapi juga tidak efisien, Untuk mengatasi hal semacam ini, terdapat suatu cara penyelesaian yang disebut cara determinan. Seperti halnya cara substitusi dan cara eliminasi, cara determinan pun dapat digunakan untuk menyelesaikan ” persamaan Genpan 7 bilangan anu Danair. Matematika Terapan untuk Bis, i hin annya ialah cara determi! ukup besar- m dilambangia” dengan notasi nan lebih efisien dalam menyes (n> 2). Kelebili ba kasus-kasus di mana #1 C Determinan secara wm! ‘? di masa unsur-unsur 4, b, d dan e mencerminkan ad @ 7 bi tertentu. Sebuah determinan: tordiri Atas bebcrapa bar, a ak ater bisa saja aires ig la besar iat : kolom, akan tetapi banyaknya baris harus sama lengan banyaknya kot Banyaknya baris dan kolom suatu determinan menunjukkan dimensi ge determinan tersebut, sekaligus juga merupakan derajat determinanny Dengan demikian, determinan berderajat-” maksudnya ialah determinan yar, berdimensi-n, yakni determinan yang terdiri atas ” baris dann kolom, Prinsip pengerjaan determinan ialah dengan mengalikan unsur-ungy, secara diagonal, dari kiri-atas menurun ke kanan-bawah dan dari kiri-baweh ? menaik ke kanan-atas; kemudian hasil perkalian menurun dikurangi dengay hasil perkalian menaik. | a » de Untuk determinan berderajat - 3: eee. = ae — db = pt—s-q) s t ebe : h A] 7 ach # Bie + chd — gee — abi — aph Contoh : 24 : 1 = ) | = OX) — (S-4) = 14 + 20 = 34 a Gs be | = GX) + (65\(3) 271 7G * Bae * wea — Tit 48 5 oe » —42—~30 = 8: oe ’ 87 daikan kita menghadapi » Andal pi dua persamaan d 7 lua bilangan anu ax + by=e dx+ey=f penyclesaian untuk x ire ) dapat dilakukan sebagai berik rikut : Dx _ \ ol e a 5 b ae —db d A \: ‘| a af — de a 0 ae — db d Al [Perhatikan pergantian unsur pada masing-masing determinan !] ol " " olf « Jika kita memiliki tiga persamaan dengan tiga bilangan anu : ax + by + =k aretha ex 4 hy + iz=m maka : eo 0 € : | |< - | = ei fg + hd — Bee — aE PE g a i co 8 : »,-|! e | = get bpm + one = HEN mihi 5 . D, = \¢ 1 | oe ad @ \2 : ‘| = aem pgs and atk an z 2 D. Selanjutnya: * © \ « Meereik TEPUPO WHT Bia sy puma 88 ing-masing determin ada masing-" an !) ntian unsur pi : ing melambangkan determing sing asin A a : Dung Notasi Dy D, G2 Pe Se angkan votes! © dco hein determina variabel-variabe' © ‘ai nil ai dari variabel sua eeterminan oe dete, Dalam meng! el suku pembagi terhadap ; minan berfungs! [Perhatikan perga Contoh : dari dua persamaan berikut : jah nilai sabel-variabel x dan Y 1) Carilah nilai var! axt3y= 21 xt4y= 23. 2 2 21 23 | pti -* oI tf =a D, 1 nso Los D, 25 ot = = — of . D 5 Jy D ; 2) Carilah nilai-nilai x, y dan z dari persamaan-persamaan : xt2y— z=0 ax+5yt+2z= 14 y-3z=-7. = 1 2 4 =] 2 5 2h = MOC) + QAO + CID) — OM! OL -31 ~ (202-3) — (QV) = goes ~ D Ep 2 18 3 2] = onscs + . : 22DETN) + NU) — 6-796! 71 -al — agen eon oe (115)! 1 o-4 D, = F 4 | = (1463) 4 0 -T - (0)(2)(0) + (19-792) — (COIN) 31 — eV) — ane D [2 anu ae 5 14] = = (IS) ON] (M7) + CLA NO) + (01192) — KIO — QA — yay = -21 1D, sy D 7 Pa ) Linear 89 Latihan Fungsi Linear 1. (a) (1, 4) dan (1, 0) © 0,04 b) G1, -2) dan (-5, - , 0) dan (1, 5: : nS, 2) (@) (1, 4) dan (2, i . Bentuklah persamaan linear punyai koefisien arah atau | yang garisnya melalui titik 1, 3) dan mem- a) 1 lereng eos : (b) 2 (@) 0 . Andaikan y = 8 — 2x. Hitunglah : (a) f (0) (© f(4) (b) £ (2) (d) £(5) : I 5 . casa (ae Penggal garis (pada sumbu—y) dari persamaan- (a y=-x? ()y=-7+3x7 () y= -3—4x? (Bre644z4 . Tentukan titik potong dari pasangan garis-garis berikut : (a) y=-2+ 4xdany=2+2x (b) y = -2+ 4xdany = 6 (c) y = 6dany = 10—2x @) y=2+ 2xdany = 10—2x . Selesaikan determinan-determinan berikut : 73 2 1 $12 -3 Lees @i4 & S| @}]10 7 6| wI4 S 6 649 =o 43 78 9 . Hitunglah nilai-nilai x dan y apabila 8x = 4 + 4ydan2x + 3y—21 =0. . Kerjakan Soal 7 di atas dengan cara determinan. . Carilah nilai-nilai a, b dan c dengan cara‘ determinan jika: at be o= 3 Sa—9b—2c= 8 3a4+5b—3c = 45. . Tentukan p, q, 7, 5 dan ¢ jika: p + q—3r—2st+2t= 4, 2p+2r4S—2t=2, 4p—Agtsr—3se - Sp43q43r—s—ts 9demsp—2~+4r- 5 * = 14. 90 6.5 PENERAPA' iJ unnairs, Matemeriha Terapan untuk piyy "8 day by My, by " N EKONOMI dj awal bab ini, fungsi linear . baik dalam pembahasan ekonomi bel ekonomi, atau lebih, i mi, ( Dua varial Yang kta mn ekontomi makro- dalam bentuk 8 ali perhubungal acapkali diterjemahkan ke sebuah ersa lng linear, Seksi-seksi perikut ini akan menguraikan penerapan fungsi linear jinear. = ekonomi. Secara bertahap akan dibahas : i Linear dalam Teori Ekonomi Mikro an, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar ” Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar , Pengaruh pajak-proporsional terhadap keseimbangan pasar Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar Keseimbangan pasar kasus dua macam barang . Fungsi biaya dan fungsi penerimaan . Keuntungan, kerugian dan pulang-pokok . Fungsi anggaran . Sebagaimana telah disinga? diterapkan dalam ilmu ekonomi, i Calan, ¢ Penerapan Fungs! . Fungsi permintai PYAWELN— Spuee Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro . Fungsi konsumsi, fungsi tabungan dan -| 10, Pendapatan essary : i fico I. Fungsi pajak 12. Fungsi investasi 13. Fungsi impor 14. Pendapatan nasional 15. Analisis IS-LM, se 6.5.1 Fungsi Permi 85! Permintaan, Fungsi Penawaran dan Keseimbangan Pasar Permintaan dan variabel hay Penawaran, Fungsi Permintaan menghubungkan antara Det harga dan variabel ; fungsi penawar; riabel jumlah (6 : i ‘an met arang/jasa) es (barang/jasa) yang dtm Kan antara oie hargn diminta. ee : variabel jumlah

You might also like