You are on page 1of 10

ISSN: 1979-9292

JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611


Research of Applied Science and Education V10.i1 (8-17)

PENGARUH EKSTRAK BUAH NAGA MERAH TERHADAP PROFIL LIPID DARAH


TIKUS PUTIH HIPERLIPIDEMIA

Reni Heryani
STIKes Pekanbaru Medical Center, Pekanbaru Riau
email : reni_heryani@yahoo.co.id

Submitted : 16-05-2016, Reviewed: 16-05-2016, Accepted: 17-05-2016


http://dx.doi.org/10.22216/jit.2016.v10i1.372

Abstract

This study was an experimental study with Post Test Only Control Group Design on male Wistar rat
strain that created hyperlipidemia. The sample consisted of 25 rats aged 4 months were divided into 5
groups, namely 1 negative control group fed only standard, 1 positive control group fed a high-fat diet, 3
treatment groups were given feed high-fat diet and administration dragon fruit extract at a dose of 9
mg/200 g body weight, 11 mg/200 g body weight, and 13 mg/200 g body weight for 15 days. The
parameters measured were total cholesterol, LDL, HDL and triglyserides the white rats blood in the
control group and the group treated with MicroLab 300. Results were analyzed by ANOVA with α of 5%,
with multiple comparisons (Post Hoc Test) kind of Bonferroni. The results showed the mean total
cholesterol 111,19±5,06 mg/dl, triglycerides 165,73±10,21 mg/dl, LDL 72,83±7,65 mg/dl and HDL
38,36±6,06 mg/dl after feeding a high-fat diet. This result is higher than the negative control group were
only given standard feed. Dragon fruit extract showed significant differences in the levels of total
cholesterol and triglycerides, as for the levels of LDL and HDL are no significant differences between
each treatment group.
Keywords: Dragon Fruit Extract, Hyperlipidemia, Lipid Profile

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah naga merah (Hylocereus
Polyrhizus) dengan dosis bertingkat terhadap kadar Kolesterol Total, Trigliserida, LDL dan HDL darah
tikus yang dibuat hiperlipidemia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Post Test
Only Control Group Design. Sampel terdiri dari 25 ekor tikus yang berumur 4 bulan yang dibagi menjadi
5 kelompok, yaitu 1 kelompok kontrol negatif yang diberi pakan standar, 1 kelompok kontrol positif yang
diberi pakan makanan lemak tinggi, 3 kelompok perlakuan yang diberikan pakan Makanan Lemak Tinggi
(MLT) dan pemberian ekstrak buah naga merah dengan dosis 9 mg/200grBB, 11 mg/200grBB, dan 13
mg/200grBB selama 15 hari. Parameter yang diukur adalah kadar kolesterol total, LDL dan HDL dan
trigliserida darah tikus dengan alat Microlab 300. Hasil penelitian diolah dengan uji ANOVA dengan α
5% dengan multiple Comparisons (Post Hoc Test) jenis Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan rerata
kadar kolesterol total 111.19±5.06 mg/dl, trigliserida 165.73±10.21 mg/dl, LDL 72.83±7.65 mg/dl dan
HDL 38.36±6.06 mg/dl setelah pemberian pakan MLT. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan kelompok
kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar. Pemberian ekstrak buah naga merah menunjukkan
perbedaan yang signifikan terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida, sedangkan untuk kadar LDL
dan HDL tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Kata Kunci : Ekstrak Buah Naga Merah, Hiperlipidemia, Profil Lipid

KOPERTIS WILAYAH X 8
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V10.i1 (8-17)

PENDAHULUAN penurunan kadar kolesterol total adalah


Hiperlipidemia adalah suatu keadaan penting. (Riansari, 2008)
patologis yang diakibatkan oleh kelainan Terjadinya peningkatan kadar kolesterol
metabolisme lipid darah yang ditandai berperan dalam produksi radikal bebas yang
dengan meningkatnya kadar kolesterol total, dipercepat oleh reaksi stres oksidatif. Reaksi
trigliserida, Low Density Lipoprotein (LDL) Stres Oksidatif (ROS) dapat menyebabkan
serta penurunan kadar High Density kerusakan makromolekul biologi yang
Lipoprotein (HDL) (Erinda, 2009) meliputi oksidasi low density lipoprotein
Kondisi hiperlipidemia merupakan salah (oxidized-LDL), trigliserida, disfungsi
satu faktor yang dapat memicu penebalan endotelial dan peningkatan respon inflamasi
dinding pembuluh darah sehingga yang berawal dari teroksidasinya asam
mengakibatkan penyempitan dan pengerasan lemak tak jenuh pada lapisan lipid membran
pembuluh darah arteri yang disebut sel. Reaksi ini mengawali terjadinya
aterosklerosis. (Rahayu, 2005) oksidasi lipid berantai yang menyebabkan
Aterosklerosis adalah pengerasan arteri kerusakan membran sel. (Rachmawati
yang disebabkan akumulasi kolesterol dalam Syukur, Gemini Alam, Mufidah, Abdul
pembuluh darah akibat tidak imbangnya Rahim, 2013)
influks- efluks kolesterol. (Harini & Astirin, Radikal bebas dalam tubuh dapat berasal
2009) dari dalam (endogen) atau dari luar tubuh
Pada era globalisasi saat ini, bergesernya (eksogen). Secara endogen, radikal bebas
pola kehidupan di negara maju maupun di dapat berasal dari makanan sumber lipid
negara berkembang akan berdampak yang dapat membentuk peroksidasi lipid di
terhadap pergeseran pola makan serta dalam tubuh. Selain itu, radikal endogen
kebiasaan seseorang. Perubahan ini akan juga bisa disebabkan oleh kondisi stress,
membawa dampak meningkatnya sakit dan olah raga yang berlebihan. Secara
kecenderungan untuk mengkonsumsi eksogen, radikal bebas bersumber dari
makanan berkolesterol tinggi yang dapat polutan, sinar X, asap rokok, radiasi dan
menyebabkan timbulnya gangguan lain-lain. (Suwandi, 2012)
metabolisme lemak dalam darah yang Jika senyawa radikal bebas terdapat
berdampak terhadap meningkatnya keadaan berlebih dalam tubuh, maka tubuh tidak
hiperlipidemia, hiperkolesterolemia, akan mampu mengatasinya sehingga tubuh
penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus memerlukan pasokan antioksidan dari luar
dan lain-lain sehingga menyebabkan (eksogen) untuk menetralkan radikal yang
meningkatnya angka kematian (mortalitas). terbentuk. Untuk mencegah terjadinya efek
(Resy Rosalina, 2009) buruk dari radikal bebas diperlukan
Kolesterol total adalah salah satu variabel antioksidan. (AG, 2008)
lipid yang berpengaruh besar terhadap kadar Antioksidan merupakan suatu senyawa
lipid plasma. Penelitian menunjukkan bahwa yang dapat menghambat atau mencegah
setiap penurunan kolesterol total 1% dapat terjadinya proses oksidasi lemak. Apabila
menurunkan resiko penyakit kardiovaskular terjadi oksidasi lemak, maka kolesterol
sebesar 2%, sehingga pemantauan dan menjadi mudah untuk melewati dinding
arteri dan menyumbatnya. Antioksidan

KOPERTIS WILAYAH X 9
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V10.i1 (8-17)

menstabilkan radikal bebas dengan C 9 mg, vitamin B1 0,30 mg, vitamin B2


melengkapi kekurangan elektron yang 0,045 mg, vitamin B3 0,43 mg, besi 0,65
dimiliki radikal bebas dan menghambat mg, fosfor 36,1 mg, kalsium 8,8 mg,
terjadinya reaksi berantai dari pembentukan betakaroten 0,012 mg, serat kasar 0,9 g,
radikal bebas. Radikal bebas merupakan lemak 0,61 g, protein 0,23 g dan air 83 g.
salah satu dari banyak proses yang dapat (Rahmawati & Mahajoeno, 2010)
menimbulkan cedera dan kematian sel. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
(Ilham Kuncahyo, 2007) Halimah Abdullah Sani, dkk tingkat
Senyawa antioksidan yang dihasilkan kolesterol untuk tikus hiperkolesterolemia
dari tumbuhan seperti vitamin C, vitamin E, yang diberi ekstrak isi dan kulit buah naga
karoten, golongan senyawa fenolat terutama merah (hylocereus polyrhizus) telah
polifenol dan flavonoid diketahui berpotensi menurun secara signifikan (p <0,05)
mengurangi resiko penyakit degeneratif dibandingkan tikus kontrol. Perlakuan
tersebut. (Evi Mintowati Kuntorini, 2010) ekstrak isi dan kulit buah buah naga merah
Sebuah studi menunjukkan bahwa (hylocereus polyrhizus) juga menurunkan
komponen gizi pada sayur dan buah dapat kadar trigliserida serum tikus
menurunkan kadar kolesterol. Saat ini hiperkolesterolemia secara signifikan (p
semakin banyak beredar produk pangan <0,05) dibandingkan tikus kontrol
yang kaya antioksidan, salah satunya adalah hiperkolesterolemia.
buah naga merah. (Oenzil F, 2012) Badan Litbang Pertanian RI juga
Buah naga merah (Hylocereus menyebutkan bahwa buah naga dapat
Polyrhizus) merupakan salah satu tanaman menurunkan kadar kolesterol, penyeimbang
yang dijadikan sebagai sumber antioksidan. gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan
Buah naga diyakini dapat menurunkan kadar tulang, serta meningkatkan kerja otak.
kolesterol, penyeimbang kadar gula darah, Khasiat buah naga masih belum diketahui
mencegah kanker usus, menguatkan fungsi oleh masyarakat luas. Selain penelitian yang
ginjal dan tulang, menguatkan daya kerja masih sangat terbatas, buah ini masih sangat
otak, meningkatkan ketajaman mata serta langka. Bahkan, masih banyak masyarakat
sebagai bahan kosmetik. (Wahyuni, n.d.) yang tidak mengenal buah ini.
Buah naga mengandung senyawa kimia Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
vitamin C, vitamin E, vitamin A, flavonoid tertarik untuk menggunakan ekstrak buah
dan senyawa polifenol yang dapat berfungsi naga merah sebagai antioksidan dalam
sebagai antioksidan dalam menangkap mengurangi radikal bebas pada
radikal bebas. Serat dapat menurunkan kadar hiperlipidemia dengan melihat pengaruhnya
kolesterol dalam darah. Protein, karbohidrat, terhadap profil lipid darah tikus putih (rattus
kalsium fosfor, magnesium dan air berfungsi norvegicus) jantan galur wistar yang
sebagai penyeimbang kadar gula darah. hiperlipidemia yang meliputi kadar
Buah naga juga dikenal sebagai sumber kolesterol total, trigliserida, LDL dan HDL.
betakaroten. (Rahmawati & Mahajoeno,
2010) METODE PENELITIAN
Kandungan nutrisi yang terdapat dalam Jenis penelitian yang digunakan adalah
100 gram buah naga adalah riboflavin 0,044 eksperimental yang menggunakan
mg, tiamin 0,30 mg, niasin 1,3 mg, vitamin rancangan penelitian Post Test Only Control

KOPERTIS WILAYAH X 10
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V10.i1 (8-17)

Group Design yaitu rancangan yang ekstrak etanol kental kemudian dikeringkan
digunakan untuk mengukur pengaruh menggunakan freeze dryer (Maksum, 2008).
perlakuan pada kelompok eksperimen Dosis ekstrak buah naga merah
dengan cara membandingkan kelompok (hylocereus polyrhyzus) yang dipakai pada
tersebut dengan kelompok kontrol. penelitian dihitung berdasarkan pemakaian
Penelitian ini dilakukan pada tikus putih buah naga merah oleh manusia. Untuk
jantan galur wistar umur 4 bulan dengan mendapatkan manfaat dari buah naga,
berat badan antara 200-300 gram sebanyak Kathur menganjurkan sebaiknya konsumsi
30 ekor. buah naga setiap hari sebanyak 250 gr.
Sebelum digunakan untuk percobaan, Berdasarkan konversi dosis, berat badan
tikus tersebut dikarantinakan selama lebih manusia adalah 70 kg dan konversi dosis
kurang 1 minggu dan diamati kesehatannya. dari manusia ke tikus 200 gram adalah 0,018
Karantina bertujuan untuk mengkondisikan (Ghost, 1971 dalam Kusumawati, 2004).
hewan dengan suasana laboratorium Dalam percobaan dipakai ekstrak buah
(lingkungan penelitian). Tikus diberi naga merah dengan dosis bertingkat, yaitu:
minuman dan makanan berupa pakan khusus a. Kontrol Negatif (KN) : Tikus hanya
untuk ternak yang mengandung kandungan diberikan makan dan minum seperti
gizi yang cukup. biasa (pakan tikus dengan jenis yang
Tikus dibagi 5 kelompok, yaitu 1 sama)
kelompok kontrol negatif, 1 kelompok b. Kontrol Positif (KP) : Tikus diberi
kontrol positif dan 3 kelompok perlakuan, pakan hiperkolesterolemik (MLT)
yang dikandangkan secara terpisah. Tiap dengan komposisi lemak sapi 1 kg,
kelompok diberi perlakuan sesuai dengan ½ kg minyak goreng, 4 butir kuning
prosedur yang telah ditentukan. telur dan pakan standar sampai
Sampel yang digunakan dalam penelitian 100%.
ini adalah buah naga merah yang disajikan c. Kelompok Uji I (Perlakuan I) : Dosis 1
dalam bentuk ekstrak. Ekstrak buah naga = 500 mg × 0,018 = 9 mg/200 grBB
dibuat dengan cara maserasi, sebanyak 3 kg tikus/hr
buah naga segar dihancurkan dengan d. Kelompok Uji 2 (Perlakuan II) : Dosis
menggunakan blender, kemudian 2 = 600 mg x 0,018 = 10,8 mg/200 gr
ditambahkan pelarut etanol 96% dimasukan BB tikus/hr ≈ 11 mg/200 gr BB
ke dalam wadah sampai semua terendam, tikus/hr
ditutup dan dibiarkan selama 2 x 3 hari e. Kelompok Uji 3 (Perlakuan III) :
terlindung dari cahaya sambil diaduk, Dosis 3 = 700 mg x 0,018 = 12,6
disaring sehingga di dapat maserat. Ampas mg/200 gr BB tikus/hr ≈ 13 mg/200 gr
dimaserasi dengan etanol 96% BB tikus/hr
menggunakan prosedur yang sama, maserasi 20 ekor tikus putih diberikan pakan
dilakukan sampai diperoleh maserat yang hiperkolesterolemik (MLT) dengan
jernih. Semua maserat etanol digabungkan komposisi lemak sapi 1 kg, ½ kg minyak
dan diuapkan dengan menggunakan alat goreng, 4 butir kuning telur dan pakan
penguap vakum putar (rotary evaporator) standar sampai 100%. Semua bahan diaduk
pada temperature +400 C sampai diperoleh sampai tercampur rata, dan dijadikan dalam
bentuk pelet seperti bentuk pakan standar.
Kondisi hiperkolesterolemi pada tikus dapat

KOPERTIS WILAYAH X 11
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V10.i1 (8-17)

dicapai dengan pemberian makanan teknis pelaksanaan intervensi yang meliputi


tambahan berkadar kolesterol tinggi selama kode sampel, berat badan awal dan indikator
15 hari. kejadian hiperlipidemia (kadar kolesterol
Setelah tikus putih mengalami total, trigliserida, LDL, dan HDL).
hiperkolesterolemi, dilakukan randomisasi Pengumpulan data ini dilakukan oleh
untuk mengelompokkan 25 tikus tersebut instruktur laboratorium farmasi, biokimia
menjadi satu kelompok kontrol negatif serta peneliti).
(K-), satu kelompok kontrol positif (K+) Pengambilan data dilakukan dengan cara
dan tiga kelompok perlakuan (P). mengukur kadar Kolesterol, Trigliserida,
Selanjutnya selama 15 hari, setiap kelompok LDL dan HDL darah tikus putih
akan mendapat perlakuan yang berbeda. menggunakan metode Fotometri dengan alat
Pada kelompok kontrol positif akan spektrofotometer (microlab 300). Hasil
diberikan pakan makanan lemak tinggi penelitian diolah secara statistic. Setelah
(MLT), sementara pada kelompok perlakuan dilakukan uji normalitas (Kolomogorov-
diberikan ekstrak buah naga merah dengan Smirnov) ternyata data terdistribusi normal,
dosis berbeda. Setelah 15 hari maka akan maka dilanjutkan dengan uji ANOVA
dilakukan pengujian kadar kolesterol total, dengan derajat kepercayaan 95% dan
trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol didapatkan hasil yang bermakna, kemudian
LDL darah tikus putih (Rattus Norvegicus) uji statistik dilanjutkan dengan Multiple
hiperlipidemia. Comparisons (Post Hoc Test) jenis
Pengambilan darah dilakukan pada Bonferroni (Singgih, 2005).
pembuluh darah besar tikus yaitu dari
medial canthus sinus orbitalis karena HASIL DAN PEMBAHASAN
terdapat pembuluh darah yang besar Pemberian diet tinggi lemak baik selama
sehingga lebih mudah diambil serta waktu 30 hari maupun 60 hari mampu menaikkan
pemulihan lebih cepat. Darah tikus diambil kadar kolesterol total, trigliserida, LDL dan
oleh tenaga terlatih sehingga tikus tidak menurunkan kadar HDL dalam darah.
mengalami trauma berat akibat tusukan Dari perhitungan akhir kadar kolesterol
pipet kapiler pada medial canthus sinus darah tikus putih setelah diberi ekstrak buah
orbitalis. Darah yang didapatkan naga merah selama 15 hari rerata tiap
dimasukkan kedalam tabung khusus kelompok perlakuan P1, P2, dan P3
kemudian dikirimkan ke laboratorium berturut-turut adalah 87,36 mg/dl, 83,47
biokimia untuk pemeriksaannya. mg/dl, 90,47 mg/dl dimana pada kelompok
Setelah 15 hari, darah tikus diambil untuk perlakuan ini menunjukkan hasil yang tidak
mengetahui kenaikan kolesterol total, LDL, berbeda nyata. Ini menggambarkan bahwa
trigliserida, dan HDL. Darah tikus diambil seluruh perlakuan yang diberikan pada
dengan pipet kapiler pada sinus orbitalis dan masing-masing kelompok memberikan efek
ditampung dalam tabung sentrifus dengan yang nyata terhadap penurunan kolesterol
menggunakan metode Fotometri dengan alat darah tikus. Artinya pemberian ekstrak
spektrofotometer (microlab 300). buah naga merah sangat efektif dalam
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti penurunan kolesterol darah tikus (tabel 1).
terlebih dahulu menyediakan lembar Sementara itu, Kadar kolesterol total
observasi yang dapat dijadikan petunjuk pada pemberian ekstrak buah naga merah

KOPERTIS WILAYAH X 12
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V10.i1 (8-17)

dengan dosis 11 mg/200 gr BB dan 13 menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,000


mg/200 gr BB menunjukkan penurunan (p<0,05). Ini berarti bahwa sehingga Ha
yang lebih besar dibandingkan pemberian diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
ekstrak buah naga dengan dosis 9 mg/200 gr ada pengaruh pemberian ekstrak buah naga
BB. merah (hylocereus polyrhizus) terhadap
Kelompok Rata-rata±SD p kadar kolesterol darah tikus putih (rattus
(mg/dl) norvegicus) jantan galur wistar
KN 55,64 ± 2,05 hiperlipidemia.
KP 111,19 ± 5,06 Hasil penetapan kadar trigliserida (tabel
P1 87,36 ± 3,40 <0,05 2) pada semua kelompok perlakuan tikus
P2 83,47 ± 2,95 putih jantan yang telah diberikan ekstrak
P3 90,47 ± 3,30 buah naga merah dengan dosis yang berbeda
Penurunan kadar kolesterol pada tikus yaitu 9 mg/200 gr BB, 11 mg/200 gr BB dan
yang diberi ekstrak buah naga merah 13 mg/200 gr BB mengalami penurunan
kemungkinan dipengaruhi oleh senyawa- setelah mendapatkan ekstrak buah naga
senyawa yang ada dalam buah naga merah merah selama 15 hari.
yaitu senyawa Niasin serta senyawa Rata-rata±SD
Kelompok p
antioksidan yang mempunyai kemampuan (mg/dl)
untuk mengikat asam empedu yang KN 69,33±1,64
dikeluarkan bersama feses. Pengikatan asam KP 165,73±10,21
empedu menyebabkan absorpsi kolesterol P1 120,78±8,62 <0,05
berkurang sehingga kadar dalam plasma P2 100,04±5,60
menurun. Jadi pemberian ekstrak buah naga P3 82,93±5,50
selama 15 hari memberikan efek yang nyata Hal ini disebabkan karena dalam buah
terhadap kadar kolesterol total tikus putih. naga mengandung niasin, serat, tiamin,
Hal ini juga di dukung oleh penelitian vitamin C dan flavonoid dimana mayoritas
yang dilakukan oleh Tuti Rahayu (2005) trigliserida diangkut oleh VLDL, maka laju
yang mengatakan bahwa Vitamin B3 produksi dan sekresi trigliserida VLDL,
(niasin) dapat menurunkan produksi VLDL serta hidrolisis atau pembebasan trigliserida
di hati sehingga produksi kolesterol total, dalam sirkulasi merupakan dua kunci utama
LDL, dan trigliserida menurun dimana yang menentukan konsentrasi serum
senyawa niasin berfungsi membantu trigliserida dalam darah tikus putih jantan.
metabolisme dalam menghasilkan energi Setelah dilakukan penelitian kepada tikus
tubuh dan berperan dalam metabolisme putih yang diberikan ekstrak buah naga
lemak untuk menurunkan kadar kolesterol merah kadar trigliserida pada pemberian
jahat, yakni Low Density Lipoprotein (LDL) ekstrak buah naga merah dengan kelompok
dan triglyserida, serta meningkatkan kadar yang berhubungan secara signifikan adalah
High Density Lipoprotein (HDL) hingga kadar trigliserida kelompok perlakuan satu
bisa mengurangi penyakit pembuluh darah dosis 9 mg/200 gr BB dengan perlakuan dua
dan jantung. dosis 11 mg/200 gr BB dan perlakuan tiga
Dari hasil uji ANOVA yang telah dosis 13 mg/200 gr BB (p<0,05).
dilakukan maka pada setiap perlakuan Hal ini juga didukung oleh penelitian
dengan dosis yang berbeda secara umum yang dilakukan Angela Setya Hardhani

KOPERTIS WILAYAH X 13
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V10.i1 (8-17)

mengatakan bahwa senyawa-senyawa yang


diduga mampu menurunkan kadar
trigliserida adalah niasin, serat, tannin, dan
vitamin C. Niasin merupakan bagian dari Rata-rata±SD
vitamin B kompleks yang disebut vitamin Kelompok p
(mg/dl)
B3, bersifat larut air dan alkohol, banyak KN 40,46±4,72
terdapat dalam biji-bijian dan kacang- KP 72,83±7,65
kacangan. P1 67,90±4,21 <0,05
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian P2 64,64±4,00
yang dilakukan oleh Wahyu Widyaningsih, P3 66,72±3,75
yang mengatakan bahwa kemampuan Kadar kolesterol LDL (mg/dL) rerata
kenaikan kadar trigliserida diduga karena kelompok tikus putih setelah dilakukan
peranan flavonoid, kurkumin, tannin dan perlakuan dengan ekstrak buah naga dengan
saponin. Flavonoid merupakan senyawa dosis yang bervariasi mengalami penurunan
pereduksi yang mampu menghambat banyak di bandingkan dengan kelompok kontrol.
reaksi oksidasi baik secara enzimatis Dimana rerata kolesterol LDL tikus pada
maupun non enzimatis (Robinson, 1995). semua kelompok perlakuan mengalami
Senyawa ini merupakan antioksidan karena penurunan yang nyata dibandingkan dengan
dapat menangkap radikal bebas dengan kontrol positif (K+). Kadar kolesterol LDL
membebaskan atom hidrogen dari gugus sebelum perlakuan adalah K+ (72,83
hidroksilnya. mg/dL), P1 ( 67,90 mg/dL), P2 (64,64
Dari hasil uji ANOVA yang telah mg/dL), P3 (66,72 mg/dL). Dari hasil uji
dilakukan maka pada setiap perlakuan didapatkan ekstrak buah naga merah
dengan dosis yang berbeda secara umum menurunkan kadar kolesterol LDL tikus
menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,005 putih yang menunjukkan berbeda nyata
(p<0,05). Ini berarti bahwa sehingga Ha dengan kontrol positif, namun masing-
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa masing kelompok tidak berbeda nyata.
ada pengaruh pemberian ekstrak buah naga Setelah dilakukan penelitian kepada tikus
merah (hylocereus polyrhizus) terhadap putih yang diberikan ekstrak buah naga
kadar trigliserida darah tikus putih (rattus merah maka tidak terdapat perbedaan yang
norvegicus) jantan galur wistar signifikan antara masing-masing kelompok
hiperlipidemia. perlakuan satu, perlakuan dua, ataupun
Kadar LDL (tabel 3) pada semua perlakuan tiga setelah diberikan ekstrak
kelompok perlakuan tikus putih jantan yang buah naga merah (p>0,05).
telah diberikan ekstrak buah naga merah Penurunan kadar kolesterol LDL ini
dengan dosis yang berbeda yaitu 9 mg/200 kemungkinan akibat dari penurunan kadar
gr BB, 11 mg/200 gr BB dan 13 mg/200 gr kolesterol total. Mengingat LDL merupakan
BB mengalami penurunan setelah lipoprotein berdensitas rendah yang
mendapatkan ekstrak buah naga merah mengandung kolesterol dan ester kolesterol
selama 15 hari. dalam konsentrasi tinggi. Oleh karena itu
bila kadar kolesterol total dalam serum
rendah maka kadar kolesterol LDL dalam
serum juga rendah. Menurunnya kadar LDL

KOPERTIS WILAYAH X 14
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V10.i1 (8-17)

ini mungkin disebabkan karena vitamin C efek membntu reaksi hidroksilasi dalam
sebagai antioksidan yang terkandung dalam pembentukan asam empedu sehingga
ekstrak buah naga merah. Vitamin C meningkatkan ekskresi kolesterol.
merupakan vitamin larut air yang hanya Dari hasil uji ANOVA yang telah
mampu menghilangkan radikal bebas pada dilakukan maka pada setiap perlakuan
media cair. Vitamin C memiliki kemampuan dengan dosis yang berbeda secara umum
menekan radikal bebas yang akan menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,005
menyerang lipid. Sebagai scavenger radikal (p<0,05). Ini berarti bahwa sehingga Ha
bebas, vitamin ini dapat secara langsung diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
bereaksi dengan superoksida maupun anion ada pengaruh pemberian ekstrak buah naga
hidroksil, serta berbagai hidroperoksida merah (hylocereus polyrhizus) terhadap
lipid. Perannya sebagai antioksidan pemutus kolesterol LDL darah tikus putih (rattus
rantai, vitamin C dapat melakukan norvegicus) jantan galur wistar
regenerasi bentuk vitamin E tereduksi. hiperlipidemia.
Vitamin C juga berperan sebagai Kadar HDL (tabel 4) pada semua
antioksidan sekunder. Pemberian vitamin C kelompok perlakuan tikus putih jantan yang
secara bermakna menurunkan kadar telah diberikan ekstrak buah naga merah
kolesterol total serum pada tikus dengan dosis yang berbeda yaitu 9 mg/200
hiperlepidemia. Selain itu peningkatan dosis gr BB, 11 mg/200 gr BB dan 13 mg/200 gr
vitamin C berpengaruh secara bermakna BB juga mengalami penurunan setelah
dalam menurunkan kadar kolesterol total mendapatkan ekstrak buah naga merah
serum tikus. selama 15 hari.
Selain itu juga, Buah ini juga kaya akan Rata-rata±SD
betakaroten. Betakaroten merupakan Kelompok p
(mg/dl)
provitamin A yang akan diubah menjadi KN 15,18±3,53
vitamin A. Vitamin A ini berguna bagi KP 38,36±6,06
proses metabolisme. Betakaroten ini juga P1 19,46±4,97 <0,05
berfungsi sebagai antioksidan yang P2 18,83±3,37
menetralkan radikal-radikal bebas di dalam P3 23,74±4,31
tubuh manusia. Kemampuan betakaroten Kadar kolesterol HDL (mg/dL) rerata
bekerja sebagai antioksidan berasal dari kelompok tikus putih setelah dilakukan
kesanggupannya untuk menstabilkan radikal perlakuan dengan ekstrak buah naga dengan
berinti karbon. Karena betakaroten efektif dosis yang bervariasi mengalami penurunan
pada konsentrasi rendah oksigen, ia dapat di bandingkan dengan kelompok kontrol
melengkapi sifat antioksidan tinggi oksigen. positif. Setelah dilakukan penelitian kepada
Hal ini juga didukung oleh penelitian tikus putih yang diberikan ekstrak buah naga
yang dilakukan oleh Hermawan Istiadi merah bahwa kadar HDL pada pemberian
(2010), yang menyatakan bahwa kadar LDL ekstrak buah naga merah tidak terdapat
kolesterol dapat turun secara bermakna perbedaan yang signifikan antara masing-
karena bahan aktif seperti niasin (vitamisn masing kelompok perlakuan setelah
B3), yang dapat menurunkan produksi diberikan ekstrak buah naga merah (p>0,05).
VLDL, sehingga kadar IDL dan LDL juga Pemberian ekstrak buah naga merah tidak
akan menurun, vitamin C yang mempunyai berbeda nyata terhadap kadar kolesterol

KOPERTIS WILAYAH X 15
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V10.i1 (8-17)

HDL. Hal tersebut disebabkan pemberian kelompok kontrol positif tetapi pemberian
pakan tinggi kolesterol selama perlakuan ekstrak buah naga merah (hylocereus
menyebabkan penurunan kadar apoprotein polyrhizus) menunjukkan perbedaan yang
A-I. Sebagaimana diketahui asam lemak tidak signifikan terhadap kadar Low Density
jenuh ganda menyebabkan penurunan kadar Lipoprotein (LDL) dan High Density
apoprotein A-I. Adapun apoprotein A-I Lipoprotein (HDL) darah tikus putih (rattus
merupakan prekursor pembentukan norvegicus) jantan pada semua kelompok
kolesterol HDL. Sehingga bila kadar perlakuan dibandingkan dengan kelompok
apoprotein A-I mengalami penurunan maka kontrol positif.
terjadi pula penurunan pembentukan HDL.
Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan UCAPAN TERIMA KASIH
bahwa kemampuan kerja nutrisi seperti Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
ekstrak buah naga merah memberikan efek Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah
yang sama kuat dalam penurunan kadar yang telah dilimpahkan-Nya. Shalawat serta
kolesterol HDL darah tikus. salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi
Hal ini juga didukung oleh penelitian Muhammad SAW beserta keluarga dan
yang dilakukan oleh Kartika Nugraheni sahabatnya.
(2012) yang mengatakan bahwa tidak Penulis mengucapkan terima kasih
adanya pengaruh nutrisi terhadap kadar kepada orang tua, anak, pimpinan, dan para
HDL. Hal ini dimungkinkan karena teman sejawat di STIKes PMC yang telah
kolesterol HDL kadarnya di dalam serum mendukung dan memberikan dorongan
lebih dipengeruhi oleh faktor genetik kepada penulis sehingga dapat
(familial) sebesar 50% dan sisanya menyelesaikan jurnal ini.
dipengeruhi oleh faktor lain. Penulis juga mengucapkan terima kasih
Dari hasil uji ANOVA yang telah kepada KOPERTIS X yang mau membantu
dilakukan maka pada setiap perlakuan mempublikasikan penelitian yang telah
dengan dosis yang berbeda secara umum penulis lakukan di Jurnal ini.
menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,000
(p>0,05). Ini berarti bahwa sehingga Ha DAFTAR PUSTAKA
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa AG, D. P. (2008). Khasiat Ramuan Ekstrak
ada pengaruh pemberian ekstrak buah naga Daun Jati Belanda Terhadap Jumlah
merah (hylocereus polyrhizus) terhadap Lemak Abdomen tikus
kolesterol HDL darah tikus putih (rattus Hiperlipidemia. Institut Pertanian
norvegicus) jantan galur wistar Bogor.
hiperlipidemia.
Erinda, R. (2009). Efek Minyak Atsiri dari
SIMPULAN Bawang Putih ( Allium sativum )
Pemberian ekstrak buah naga merah terhadap Kadar Albumin Plasma
(hylocereus polyrhizus) menunjukkan pada Tikus yang Diberi Diet Kuning
perbedaan yang signifikan terhadap kadar Telur. universitas Diponegoro.
kolesterol total dan trigliserida darah tikus
putih (rattus norvegicus) jantan pada semua Evi Mintowati Kuntorini, M. D. A. (2010).
kelompok perlakuan dibandingkan dengan Penentuan Aktivitas Antioksidan

KOPERTIS WILAYAH X 16
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V10.i1 (8-17)

Ekstrak Etanol Bulbus Bawang Resy Rosalina. (2009). Efek Rumput Laut
Dayak (Eleutherine americana Eucheuma sp. Terhadap Kadar
merr.). Sains Dan Terapan Kimia, Glukosa Darah dan Jumlah Monosit
4(Januari), 15–22. Pada Tikus Wistar yang Diinduksi
Aloksan. Universitas Diponegoro.
Harini, M., & Astirin, O. P. (2009). Kadar
kolesterol darah tikus putih ( Rattus Riansari, 2008. (2008). Pengaruh Pemberian
norvegicus ) hiperkolesterolemik Ekstrak Daun Salam (Eugenia
setelah perlakuan VCO, Polyantha) terhadap Kadar
6(November), 55–62. Kolesterol Total Serum Tikus Jantan
Galur Wistar Hiperlipidemia.
Ilham Kuncahyo, S. (2007). UJI
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Suwandi, T. (2012). Pemberian ekstrak
EKSTRAK BELIMBING WULUH ( kelopak bunga rosela menurunkan
Averrhoa bilimbi , L .) TERHADAP malondialdehid pada tikus yang
1, 1-DIPHENYL-2- diberi minyak jelantah. Universitas
PICRYLHIDRAZYL (DPPH), Udayana.
2007(November), 1–9.
Wahyuni. (n.d.). Pemanfaatan Kulit Buah
Oenzil, F. 2012. Gizi Meningkatkan Naga Super Merah (Hylocereus
Kualitas Manusia. Jakarta : EGC Costaricensis) Sebagai Sumber
Antioksidan dan Pewarna Alami
Rachmawati Syukur, Gemini Alam, Pada Pembuatan Jelly. Jurnal
Mufidah, Abdul Rahim, R. T. Teknologi Pangan, 2(1), 9679.
(2013). Aktivitas Antiradikal Bebas
Beberapa Ekstrak Tanaman Familia
Fabaceae. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
http://doi.org/10.1017/CBO9781107
415324.004

Rahayu, T. (2005). Kadar Kolesterol darah


Tikus Putih (rattus norvegicus L)
Setelah Pemberian Cairan Kombucha
Per Oral. Jurnal Penelitian Sains Dan
Tekhnologi, 6, 85–100.

Rahmawati, B., & Mahajoeno, E. (2010).


Variasi morfologi , isozim dan
kandungan vitamin C pada varietas
buah naga, 7(1), 35–44.

KOPERTIS WILAYAH X 17

You might also like