You are on page 1of 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/329033090

KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) DAN PEMBANGUNAN EKONOMI: SEBUAH


STUDI KOMPARATIF INDONESIA DAN CINA

Article · July 2018

CITATIONS READS

0 7,051

3 authors, including:

Afrimadona Afrimadona Andi Kurniawan


Universitas Pembanguan Nasional "Veteran" Jakarta Universitas Pembanguan Nasional "Veteran" Jakarta
8 PUBLICATIONS   1 CITATION    6 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Political Economy of Arabian Gulf Countries View project

political economy of development View project

All content following this page was uploaded by Andi Kurniawan on 19 November 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

JDEP Vol. 1, No. 2, pp 71-81, 2018


© 2018 FEB UPNVJT. All right reserved
e-ISSN - 2614-2546

Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan (JDEP)


URL: http://jdep.upnjatim.ac.id/index.php/jdep

KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) DAN PEMBANGUNAN EKONOMI:


SEBUAH STUDI KOMPARATIF INDONESIA DAN CINA

Shanti Darmastuti1, Afrimadona2, Andi Kurniawan3.

INFORMASI ARTIKEL ABSTRACT


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Jl. RS Fatmawati, Pd. Labu, Cilandak, Kota Depok, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12450. shanti.darmastuti@upnvj.ac.id
Article history: Special Economic Zone (SEZ) has been one of the main drivers of economic
Dikirim tanggal: 19 April 2018 development in many developing countries. One of the success stories of
Diterima tanggal: 22 Juli 2018 these SEZs is China. The giant country began its SEZs at the beginning of
Tersedia online tanggal: 29 Juli 2018 the 1980s and in several years, these SEZs have branched out elsewhere in
the country. The ability of these SEZs to attract investors and spur
economic growth in neighboring regions leading eventually to overall
China’s economic success cannot be separated from the strong commitment
of the Chinese government to developing these zones. However,
commitment turns out not to be the only factor for the success of SEZ
program. The ability to devise strategic plan considering all factors
including the socio-cultural and geo-strategic variables is also the key to
the success. What China has done to develop its SEZs can be an invaluable
lesson for Indonesia who aspires to develop its own SEZs in order to spur
regional growth.

Keywords: SEZs, China, Indonesia Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan salah satu pendorong
pembangunan ekonomi di banyak negara berkembang. Salah satu kisah
sukses dari KEK ini adalah Cina. Negara ini telah memulai proyek KEK-
nya pada awal decade 1980an dan dalam beberapa tahun, KEK-KEK ini
telah berkembang ke berbagai daerah. Kemampuan KEK dalam menarik
investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah yang berdekatan
hingga pada akhirnya membawa pada kesuksesan ekonomi Cina secara
keseluruhan tidak bisa dilepaskan dari komitment yang kuat dari
pemerintah Cina dalam mengembangkan KEK ini. Akan tetapi, komitment
semata ternyata tidak cukup menjadikan KEK sebagai kisah sukses.
Diperlukan juga kemampuan dalam mendesai rencana strategis dengan
mempertimbangkan banyak factor termasuk sosio-kultural dan geo-
strategis. Pengalaman Cina dalam mengembangkan KEK-nya dapat
menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah Indonesia yang juga
berkeinginan menjadikan KEK sebagai mesin pertumbuhan ekonomi
daerah.

2018 FEB UPNVJT. All rights reserved

71
JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

1. PENDAHULUAN sebagai sebuah platform yang mempengaruhi


Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK merupakan kebijakan atau tujuan ekonomi sebagai respon
salah satu kebijakan strategis untuk mendorong terhadap ekonomi, keadaan sosial, politik suatu
pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. negara (Cheesman,2012:6).
Didorong oleh banyak kisah sukses pengembangan Seperti disampaikan di atas, model zona ekonomi
KEK di berbagai negara, terutama Cina, Indonesia khusus pertama kali didirikan di Shannon, Irlandia
mulai menerapkan strategi pembentukan KEK ini pada tahun 1959. Zona Shannon dibangun di
pada tahun 1970an dengan menjadikan daerah daerah pedesaan dekat tempat yang sekarang
Batam, Bintan dan Karimun sebagai percontohan. menjadi salah satu tempat angkutan penumpang
Pertumbuhan ekonomi yang pesat di wilayah ini dan angkutan udara tersibuk di Eropa. Zona ini
mendorong pemerintah untuk mengembangkan telah berhasil dalam menciptakan lapangan kerja
sejumlah KEK di beberapa wilayah Indonesia dan meningkatkan investasi asing. Shannon Free
lainnya. Gagasan pengembangan KEK ini terutama Zone memiliki 100 perusahaan yang menghasilkan
mengemuka di era pemerintahan SBY dan mulai 6.500 pekerjaan berketerampilan tinggi. Sejak
dijalankan secara cukup serius pada pemerintahan 1959, zona modern telah menyebar secara
Jokowi. Namun, dari beberapa KEK yang sudah internasional, terutama di negara berkembang.
berjalan, ternyata terdapat beberapa kendala dan Penyebaran ini sebagian disebabkan oleh
persoalan. Artikel ini mencoba mengevaluasi apa serangkaian kisah sukses KEK selama tahun 1970-
saja kendala dan persoalan yang muncul dan apa an dan 1980-an. Dua dari KEK yang paling sukses
yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan ini. adalah KEK di Cina dan Mauritius. Keduanya
Dengan berkaca pada pengalaman Cina yang merupakan contoh implementasi zona yang
sukses dengan program-program KEK-nya, tulisan mengarah pada pembangunan ekonomi positif
ini mencoba menawarkan solusi terhadap (Cheesman,2012:8). KEK menjadi salah satu
tantangan-tantangan ini. model pembangunan ekonomi di beberapa negara
Tulisan ini akan dibagi kedalam empat bagian. dalam mempercepat pembangunan ekonomi di
Bagian pertama akan membahas tentang daerah. Dengan beberapa fasilitas yang ada di
konseptualisasi dan regulasi KEK dengan juga dalamnya, KEK diharapkan dapat meningkatkan
melihat pada pengalaman Cina. Pada bagian kedua investasi serta menciptakan lapangan kerja di zona
kami akan melihat dinamika pelaksanaan KEK di KEK.
Cina. Selanjutnya di bagian tiga, kami akan melihat Terkait dengan KEK, World Bank melihatnya
pelaksanaan KEK di Indonesia. Pada bagian dalam kerangka Special Economic Zones (SEZs).
penutup, kami akan mengevaluasi mengenai SEZs adalah istilah umum yang mencakup varian
pelajaran apa yang bisa diambil pemerintah terbaru dari zona komersial tradisional. Konsep
Indonesia dari keberhasilan KEK di Cina. dasar dari SEZs memiliki karakteristik khusus: (a)
area yang dibatasi secara geografis; (B) memiliki
2. KAJIAN LITERATUR manajemen atau administrasi tunggal, (c)
A. Kawasan Ekonomi Khusus menawarkan manfaat zona berdasarkan lokasi
Sebagai alat kebijakan, pembentukan zona fisik; dan (d) memiliki wilayah pabean yang
ekonomi khusus menjadi perhatian bagi beberapa terpisah dan prosedur yang efisien. SEZs dilihat
negara. Zona ekonomi khusus dibuat di Irlandia sebagai wilayah konsentrasi geografis perusahaan.
pada tahun 1959 dan di Cina pada tahun 1979. Mereka diciptakan untuk menyediakan
Dalam perkembangannya, kebijakan zona ini telah infrastruktur dan Research & Development (R&D)
dibentuk di lebih dari 130 negara di dunia yang lebih baik, dan mereka menawarkan insentif
(sebagian besar di negara berkembang). dari pemerintah yang tidak ditemukan di luar zona.
Perkembangan dari zona ekonomi khusus ini telah SEZs sering dibentuk dengan tujuan untuk
berkontribusi pada perekonomian suatu negara mendorong pertumbuhan ekonomi regional,
terutama dalam hal perdagangan. kebijakan insentif untuk menarik perusahaan. Zona
Zona ekonomi khusus telah memfasilitasi ekspansi tersebut akan menjadi pusat wilayah berteknologi
global kapital yang berasal dari negara maju. tinggi, zona sains, industri, dan zona pemrosesan
Kecepatan proliferasi zona ekonomi ini dinilai ekspor. Fasilitas dan klaster industry akan

72
JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

dibangun secara bertahap sesuai dengan kebutuhan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan di suatu
klaster. Peran pemerintah lebih dari sebagai katalis daerah.
yang memberikan lingkungan bisnis yang produktif Tujuan-tujuan inilah yang mendorong pemerintah
dan tidak terbatas hanya pada sektor tertentu. Hal Cina mulai mengembangkan KEK di awal decade
ini tentu saja disesuaikan dengan konsentrasi dari 80an. Pengembangan zona khusus ini dirancang
wilayah geografis yang akan dibentuk SEZs. untuk menarik investasi asing dan modal asing
Sementara zona industri biasanya terpusat di kota dengan mempromosikan keunggulan komparatif
atau terletak di dekatnya, biasanya lebih kecil China dalam hal potensi pasar yang luas lebih dari
dalam rentang dari sebuah cluster, yang dapat satu miliar konsumen. SEZs di Cina berbeda dari
menyebar ke seluruh kota, provinsi, atau wilayah zona pemrosesan ekspor di negara lain seperti
(World Bank, 2009:8). Taiwan atau Korea Selatan. Di Cina, zona ini
Di Indonesia, konsepsi mengenai KEK ini secara khusus dibatasi dan zona ini hanya terdapat
dituangkan melalui UU No. 39 Tahun 2009 di daerah-daerah yang menikmati perlakuan dan
Tentang Kawasan Ekonomi Khusus. Dalam UU peraturan khusus dengan ekonomi pasar sebagai
ini, KEK dikembangkan dengan maksud untuk landasan aturan aktivitas ekonomi.
mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah Pada Agustus 1980, pemerintah Cina
tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan mengumumkan empat kota di bagian tenggara
ekonomi nasional dan untuk menjaga wilayah pesisir sebagai KEK. Secara khusus, ini
keseimbangan kemajuan suatu daerah dalam adalah kota-kota kecil di
kesatuan ekonomi nasional. Berdasarkan Peraturan Shenzhen, Zhuhai, dan Shantou di provinsi
Pemerintah No. 2 Tahun 2011, KEK adalah Guangdong dan Xiamen di propinsi Fujian. Dalam
kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hal ini, insentif pajak ditawarkan oleh pemerintah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang daerah kepada investor asing. Awalnya, KEK ini
ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi merupakan uji coba penerapan kapitalisme, di
perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. mana terdapat berbagai perusahaan bisnis yang
Dalam rangka penyelenggaraan KEK, pemerintah melakukan kegiatan investasi, produksi, dan
juga membentuk Dewan Nasional dan Dewan pemasaran. Selanjutnya, 14 kota yang lebih besar
Kawasan di tingkat provinsi. Pemerintah Indonesia di sepanjang pesisir wilayah Cina diberikan status
telah menetapkan dua belas KEK yang terdiri dari "open coastal city" dan dibuka untuk perdagangan
delapan KEK manufaktur dan empat KEK dan investasi luar negeri pada tahun 1984. Kota-
pariwisata. Dari dua belas KEK kota ini meliputi: Tianjin, Dalian, Qinhuangdao,
terdapat empat KEK yang sudah beroperasi, yaitu Qingdao, Yantai, Weihai, Lianyungang, Nantong,
KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Ningbo, Wenzhou, Fuzhou, Guangzhou, Zhanjiang
Palu, dan KEK Mandalika. dan Beihai. Kota-kota ini juga menawarkan insentif
Tujuan utama dari pembentukan KEK adalah kepada investor asing tetapi dengan pajak
untuk: (1) merangsang pertumbuhan ekonomi penghasilan perusahaan yang lebih tinggi. Pada
melalui promosi ekspor, (2) menarik investasi tahun 1983, seluruh provinsi pulau Hainan diubah
asing dan peningkatan pemasukan devisa, (3) menjadi area khusus untuk investasi asing dan pada
meningkatkan lapangan kerja dan (4) menciptakan tahun 1988 Pulau Hainan menjadi provinsi terpisah
transfer teknologi dan manajemen. Dalam kasus dan secara resmi menjadi KEK terbesar. Sejak
Cina, KEK juga berfungsi sebagai percobaan untuk April 1990, Pudong New Area di kota Shanghai
mengujicobakan implementasi kebijakan kapitalis menjadi "zona ekonomi terbuka" (Leong, 2012).
(Leong 2012). Beberapa tujuan pembentukan KEK Untuk mendorong sejumlah besar investasi
ini menjadi landasan bagi beberapa negara untuk langsung ke Cina, lingkungan administrasi di zona
meningkatkan pembangunan ekonomi di daerah. ekonomi khusus dibuat lebih fleksibel. Kebanyakan
Peningkatan perdagangan melalui ekspor, dari investasi langsung dalam KEK adalah dalam
peningkatan investasi serta penyediaan lapangan bentuk cooperative ventures antara perusahaan
kerja dilihat sebagai indikator yang dapat asing dan perusahaan milik negara.Dalam hal ini,
memberikan dampak positif bagi keberlangsungan perusahaan milik negara memiliki kebebasan
untuk: (1) memilih dewan pengawas mereka

73
JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

sendiri; (2) memilih dan mempekerjakan pekerja satu mesin pendorong bagi peningkatan ekonomi
yang memenuhi syarat melalui sistem kontrak Cina. Kesusksesan yang dicapai oleh Cina tidak
kerja, yang menyiratkan bahwa pekerja dapat terlepas dari beberapa langkah yang diambil Cina,
diberhentikan karena pelanggaran kontrak; dan (3) seperti: 1) Komitmen yang kuat dari pimpinan; 2)
membayar pekerja dengan upah mengambang atau Kebijakan preferensial dan otonomi kelembagaan
pada besaran upah per satuan. Selain itu, meskipun yang luas; 3) Dukungan kuat dan partisipasi
KEK masih dikelola langsung oleh pemerintah proaktif pemerintah, terutama di bidang barang
Cina, pemerintah menjanjikan akan melakukan publik; 4) Kemitraan publik-swasta; 5) investasi
intervensi seminimal mungkin dalam operasi asing langsung dan investasi yang berasal dari
perusahaan sehari-hari. Ijin prosedur untuk diaspora China; dan 6) rantai nilai bisnis dan
pengusaha asing telah disederhanakan; barang jejaring sosial yang secara kontinyu dilakukan
impor yang diperlukan untuk produksi dibebaskan dengan baik (Zeng,2012:2).
dari bea cukai; dan sebagian besar pasar diatur Pembuat kebijakan Cina mengambil pendekatan
melalui sistem harga untuk menjaga agar harga yang sangat baik tidak hanya dalam menentukan
relatif stabil (Chu, 1987:78). jumlah zona tetapi juga dalam mengidentifikasi dan
Dari gambaran di atas dapat dilihat bahwa Cina mengalokasikan zona pengembangan di daerah
melakukan beberapa terobosan besar dalam tertentu di Cina. Di antara delapan provinsi pesisir
kebijakan ekonominya. Hal ini ditujukan untuk Cina pada waktu itu, provinsi Guangdong dan
menjamin keberlangsungan KEK yang lebih stabil Fujian dipilih untuk mendirikan empat KEK
dalam jangka panjang. Berbagai kebijakan meskipun daerah-daerah ini awalnya tertinggal
ditawarkan untuk menarik investasi. Kemudahan jauh di belakang dalam hal kekuatan ekonomi,
ijin dan peorsedur digunakan untuk menarik pengembangan industri dan komersialisasi. Dari
investasi. kondisi ini, terbukti bahwa faktor ekonomi yang
ada bukanlah satu-satunya yang penting dalam
3. METODOLOGI PENELITIAN pemilihan mereka; faktor sosial dan etnis juga
Paper ini menggunakan metode penelitian yaitu memainkan peran penting dalam membentuk zona.
dengan tipe penelitian deskripstif analisis,dimana Oleh karena itu, kebijakan KEK Cina juga
penulis menghubungkan sejumlah variable dan digunakan sebagai strategi untuk mengambil
memberikan analisa terhadap implementasi keuntungan dari semangat nasionalistik non-
kawasan ekonomi khusus (KEK). Paper ini berisi penduduk Tionghoa dan menggabungkannya
kajian teoritis oleh penulis dengan memanfaatkan dengan kebijakan ekonomi nasional yang lebih
sejumlah literature yang valid sebagai media luas. Di antara lima KEK, Shenzhen lebih dekat ke
referensi yang dokombinasikan dengan sejumlah Hong Kong (36 km dari Hong Kong); Zuhai dekat
kajian-kajian yang telah lalu. Kajian paper ini Macau; Shantou adalah kota kelahiran bagi
adalah pengembangan konseptual dari artikel- kebanyakan orang di luar negeri Cina; Xiamen
artikel penulis sebelumnya dengan menggunakan SEZ (di Provinsi Fujian) terkait erat dengan
fakta-fakta lapangan di berbagai daerah. Paper ini Taiwan. Secara geografis, semua tipologi zona
merupakan aplikasi konseptual yang di faktualisasi pengembangan ini terletak lebih dekat ke wilayah
melalui fakta-fakta disejumlah daerah terkait tema pesisir Selatan dan Tenggara Cina, dengan maksud
yang diambilpenulis. untuk menyediakan fasilitas pelabuhan yang
diperlukan untuk mempromosikan dan memperluas
4. HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan perdagangan. Dengan demikian,
A. Dinamika Pelaksanaan KEK di Cina pembentukan zona ditujukan pada pengurangan
Pelaksanaan dari KEK berbeda dengan yang terjadi biaya transportasi dalam promosi perdagangan.
di Cina. Perkembangan ekonomi Cina tidak Khususnya, daerah-daerah ini diberi fasilitas
terlepas dari kebijakan ekonomi Cina yaitu khusus dan struktur insentif yang diperpanjang.
“Kebijakan Pintu Terbuka” yang dimulai pada Sebaliknya, pada waktu itu, bagian lain Cina masih
tahun 1978. Sejak kebijakan tersebut, Produk di bawah kendali ketat sistem perencanaan
Domestik Bruto (PDB) Cina meningkat rata-rata 9 pemerintah pusat Cina (Tantri,2012:234-236).
persen setiap tahunnya. SEZs dinilai sebagai salah

74
JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

SEZ telah memberikan kontribusi penting bagi menjual ke pasar domestik. Keempat, investasi
kesuksesan ekonomi Cina. Yang paling penting, asing langsung dan diaspora Cina. FDI dan
SEZ ini telah berhasil menguji ekonomi pasar dan diaspora Cina memainkan peran penting dalam
lembaga-lembaga baru dan memberikan model keberhasilan KEK dengan menarik investasi
alternative bagi peranan negara dalam modal, teknologi, dan manajemen keterampilan;
perekonomian. Banyak faktor yang berkontribusi menghasilkan pembelajaran dan spillovers. Kondisi
terhadap keberhasilan KEK Cina. Namun, ini pada akhirnya akan membantu pembangunan
keberhasilan mereka mengacu pada beberapa kapasitas produksi lokal
elemen kunci, yaitu (Zeng,2015:5-7): Pertama, B. KEK dan Pembangunan Ekonomi
Komitmen dan dukungan yang kuat dari Keberhasilan Cina dalam pelaksanaan KEK
pemerintah untuk melakukan reformasi ekonomi menjadi model bagi beberapa negara karena
berorientasi pasar. Dalam hal ini, para pemimpin kekuatan kinerja ekonominya. KEK Cina
bertekad untuk membuat perubahan, melalui merupakan kontributor penting bagi perkembangan
pendekatan gradualist. Diperlukan suatu sektor industri Cina dan memfasilitasi peningkatan
lingkungan yang stabil untuk mendukung reformasi besar dalam standar hidup dan pengembangan
dan kebijakan Pintu Terbuka. Pada saat yang sama, manusia. Penilaian negatif dari KEK di China
pemerintah daerah melakukan upaya besar untuk berfokus pada fakta bahwa badan-badan
membangun lingkungan bisnis yang sehat. Mereka pemerintahan nasional dan regional - sangat terlibat
tidak hanya menempatkan sistem pengaturan dan dalam semua aspek implementasi dan manajemen
administrasi yang efisien tetapi juga infrastruktur zona - menyebabkan biaya besar dalam penyediaan
yang baik untuk kawasan, seperti jalan, air, listrik, infrastruktur dan pemeliharaan prosedur
gas, pembuangan kotoran, administratif. Selain itu, zona Cina melahirkan
telepon, dan pelabuhan, yang dalam banyak kasus beberapa kritik yang berpusat pada isu-isu seperti
melibatkan investasi langsung pemerintah yang hak-hak pekerja dan perlindungan lingkungan yang
besar, terutama pada tahap awal. lemah (Cheesman,2012:6-8).
Kedua, land reform. Di Cina, land reform dimulai Faktor sukses KEK di Cina dilatarbelakangi oleh:
dari Shenzhen dan telah memainkan peran penting 1) Sistem politik Cina adalah negara dengan partai
dalam keberhasilan KEK. Sebelum tahun 1981, tunggal (Partai Komunis) dan pemerintah lokal
semua tanah milik Negara di daerah perkotaan dan, harus bekerja di bawah kendali kebijakan
di daerah pedesaan, tanah adalah milik "kolektif". pemerintah tanpa checks and balances; 2)
Pada bulan November 1981, pemerintah Kebijakan Cina mendefinisikan strategi yang jelas
Guangdong meloloskan peraturan pengaturan tanah untuk membuat kebijakan operasi KEK dan
di SEZ Shenzhen yang memungkinkan investor pembangunan secara serius. Karena itu, kebijakan
mendapatkan sertifikat penggunaan tanah antara ini membuat ekonomi daerah tumbuh dan
20-50 tahun tergantung pada sektor dan jenis berkembang; 3) Kebijakan pemerintah; pemerintah
aktivitas di SEZs. Biaya penggunaan lahan dalam mempertimbangkan dengan hati-hati untuk
SEZ digunakan sebagai pembiayaan awal untuk mendefinisikan dan mengembangkan KEK. Selain
pembangunan infrastruktur dan real estate. Ketiga, itu, terdapat hubungan antara zona yang
insentif investasi dan otonomi kelembagaan. Untuk dikembangkan dengan kota-kota yang dapat
mendorong perusahaan (terutama FDI) berinvestasi menjadi daerah investasi yang baik seperti Hong
di zona, KEK memiliki berbagai insentif fiskal dan Kong, Taiwan dan daerah-daerah di luar ibu kota.
non-fiskal serta kebijakan preferensial, termasuk Selain itu, pemerintah menyadari tentang
proses administrasi yang efisien, infrastruktur yang perntingnya lokasi yang dekat dengan investor,
baik, penggunaan lahan dan fasilitas yang murah, sumber dana investasi dan keterampilan teknis
bea cukai yang cepat, kemampuan untuk dengan baik; 4) Tenaga kerja berlimpah dengan
memulangkan keuntungan dan investasi modal, biaya rendah. Ini dianggap sebagai kekuatan untuk
mengurangi bea impor, konsesi tarif pajak, menarik investor asing karena populasi besar di
pembebasan pajak ekspor, fleksibilitas dalam Cina; 5) Manfaat dari investasi. Cina menentukan
mempekerjakan dan menghentikan pekerja, manfaat dari investor asing secara khusus dan
tunjangan depresiasi, dan lisensi terbatas untuk memfasilitasi transaksi untuk investor. Selanjutnya,

75
JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

proses yang rumit bagi investor dimodifikasi pembangunan ekonomi dan industri nasional atau
menjadi sederhana; 6) Bergabungnya Cina dalam daerah mereka, serta memastikan dukungan politik
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atau dukungan dari pemerintah pusat.
menunjukkan terbukanya China untuk liberalisasi. Di Cina, zona-zona ekonomi digunakan sebagai
(Pakdeenurit.et.al, 2014). cara untuk menerapkan strategi pembangunan
Dari keberhasilan dalam pelaksananaan KEK dan nasional dan regional, dan membangun kutub
kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi, pertumbuhan pembangunan ekonomi dan
KEK memiliki keterbatasan yang harus urbanisasi. Visi strategis seperti itu memainkan
diperhatikan. KEK dapat menciptakan dampak peran kunci dalam keberhasilan zona, yang
jangka panjang seperti pencemaran lingkungan, bergantung pada komitmen jangka panjang
dan sebagainya. Perhatian terhadap hak asasi pemerintah dan lingkungan makro yang stabil.
manusia, keamanan atau Tanggung Jawab Sosial Inisiatif ini juga harus ditampilkan dalam rencana
Perusahaan (CSR) harus di integrasikan dalam nasional untuk melakukan penelitian dan inovasi.
setiap langkah dalam menetapkan KEK. Kriteria Demikian pula, daerah sebagai pemain penting
utama yang perlu dipertimbangkan ketika dalam industrialisasi yang berbasis pengetahuan
menetapkan KEK adalah sebagai berikut ekonomi, harus fokus pada integrasi R & D dan
(Pakdeenurit.et.al, 2014): 1) Keuntungan lokasi; 2) inovasi ke dalam strategi pembangunan mereka.
Kondisi makroekonomi Negara; 3) Dukungan Dalam hal ini, penting bagi para pembuat kebijakan
investasi industry; 4) Biaya Investasi: 5) untuk melakukan tindakan-tindakan bersama yang
Ketrampilan tenaga kerja; 6) Manajemen dan bersifat horizontal untuk mendorong sinergi di
Layanan; 7) Kebijakan Pemerintah; 8) Hukum dan antara instrumen-instrumen yang berbeda, untuk
peraturan; 9) Stabilitas dan konsistensi pemerintah. mengintensifkan tata kelola dan koordinasi di
Secara umum, KEK memberikan dua jenis manfaat antara program-program yang berbeda. Kerangka
utama. Pertama adalah manfaat ekonomi "statis" hukum dan peraturan yang dapat diprediksi dan
atau "langsung" seperti penciptaan lapangan kerja, transparan diperlukan untuk memastikan kejelasan
pertumbuhan ekspor, pendapatan pemerintah, dan peran dan tanggung jawab berbagai pihak, dan
pendapatan devisa; dan kedua adalah manfaat untuk memberikan perlindungan dan kepastian
ekonomi “dinamis” atau “tidak langsung” seperti kepada pengembang dan investor. Kerangka kerja
peningkatan keterampilan, transfer teknologi dan semacam itu juga membantu memastikan bahwa
inovasi, diversifikasi ekonomi, dan peningkatan zona dapat menarik investasi yang tepat, dan
produktivitas perusahaan lokal. Guna mendapatkan didirikan dengan standar bisnis, sosial dan
manfaat tersebut, diperlukan strategi yang lingkungan yang tinggi. Kerangka hukum yang
sepenuhnya diintegrasikan ke dalam kebijakan kuat juga akan menyangga zona dari risiko yang
industri nasional dan regional serta strategi tidak dapat diprediksi, seperti kemunduran atau
pengembangan ekonomi. Program KEK harus campur tangan politik dan spekulasi tanah. Selain
menjadi bagian dari kebijakan nasional yang luas itu, komitmen pemerintah yang kuat dan jangka
atau agenda pembangunan regional. Program- panjang memberikan dukungan tambahan untuk
program harus dirancang untuk melengkapi dan keberhasilan zona dengan memastikan
mendukung keunggulan komparatif yang harus keberlanjutan kebijakan dan penyediaan yang
divalidasi melalui perencanaan strategis, kelayakan memadai dari berbagai layanan publik. Pada saat
dan proses perencanaan induk, serta yang sama, koordinasi antara pemerintah pusat dan
mempertimbangkan keberlanjutan komersial, target provinsi / lokal dan kejelasan peran masing-masing
pasar dan bisnis, ketersediaan infrastruktur, sangat penting untuk kelancaran pelaksanaan
kemampuan inovasi teknologi, dan kelestarian program (Zeng,n.d.:9-11).
lingkungan. Ini adalah kunci untuk memastikan C. Implementasi KEK di Indonesia
keberlangsungan KEK dan kesinambungan jangka Berdasarkan Laporan Tahunan Kawasan Ekonomi
panjang berdasarkan permintaan pasar riil. Khusus (KEK) 2017 yang dirilis oleh Kementerian
Kesuksesan Cina dalam KEK dilandasi oleh Koordinator Bidang Perekonomian RI terdapat 12
kebijakan yang memperlakukan program KEK wilayah yang telah ditetapkan oleh pemerintah
sebagai instrumen penting dalam agenda Indonesia, diantaranya KEK Sei Mangkei di

76
JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

Sumatera Utara, KEK Tanjung Lesung di Banten, keuntungan dalam rangka menarik minat investor
KEK Bitung di Sulawesi Utara, KEK Palu di untuk menanamkan modalnya di kawasan
Sulawesi Tengah, KEK Mandalika di Lombok, pariwisata Tanjung Lesung diantaranya adalah
Nusa Tenggara Barat, KEK Maloy di Kalimantan pembangunan infrastruktur yang akan
Timur, KEK Morotai di Maluku Utara, KEK mempermudah akses transportasi yaitu
Tanjung Api-api di Sumatera Selatan, KEK Sorong pembangunan bandar udara Banten Selatan dan
di Papua Barat, KEK Tanjung Kelayang di Bangka pembangunan jalan tol Serang – Panimbang. Di
Belitung, KEK Arun-Lhokseumawe di Aceh dan samping itu, pemerintah juga telah menjanjikan
KEK Galang Batang di Kepulauan Riau. Namun kepada para calon investor akan diberikan
demikian, menurut Ketua Dewan Nasional KEK, kemudahan dalam hal kepabeanan, perpajakan,
Darmin Nasution, dari total keseluruhan KEK yang perizinan, keimigrasian hingga kemudahan untuk
telah ditetapkan tersebut baru 4 wilayah KEK yang memiliki properti di dalam KEK Tanjung Lesung
telah beroperasi, yaitu KEK Sei Mangkei di (Yuliana & Subekti, 2016).
Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, KEK Kendati demikian pengembangan wilayah ekonomi
Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang, Banten, khusus yang dilakukan pemerintah baik itu di Sei
KEK Palu di Kota Palu, Sulawesi Tengah dan KEK Mangkei yang berorientasi kepada peningkatan
Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa hilirisasi industri kelapa sawit dan industri karet
Tenggara Barat (Dewan Nasional KEK, 2018). dan di Tanjung Lesung yang berorientasi kepada
Artikel ini akan menggunakan dua wilayah KEK pengembangan industri pariwisata masih belum
yang telah beroperasi sebagai sample dalam berimplikasi secara signifikan pada pertumbuhan
melihat perkembangan KEK di Indonesia, yaitu ekonomi daerah. Hal ini dapat dilihat dari peran
KEK Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun, KEK Sei Mangkei dalam perekonomian lokasi
Sumatera Utara dan KEK Tanjung Lesung di sekitarnya di Kabupaten Simalungun yang masih
Kabupaten Pandeglang, Banten. Dua wilayah belum sesuai dengan harapan masyarakat. Menurut
ekonomi khusus ini dipilih karena dapat mewakili data Badan Pusat Statistik (BPS), peranan ekonomi
beberapa sektor industri yang diharapkan menjadi Kabupaten Simalungun yang menjadi lokasi
unggulan dari pembangunan kawasan khusus pengembangan KEK Sei Mangkei terhadap
tersebut. KEK Sei Mangkei merupakan salah satu perekonomian Sumatera Utara secara keseluruhan
program prioritas pemerintah dalam Masterplan hanya sekitar 7,6 persen pada 2016. Persentase ini
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi relatif lebih kecil dibandingkan dengan peranan
Indonesia (MP3EI) di Koridor I (Sumatera). ekonomi Kabupaten Deli Serdang yang mencapai
Pembangunan wilayah ekonomi khusus di 21,5 persen dan Kabupaten Langkat yang mencapai
Sumatera Utara ini diharapkan dapat mempercepat 8,6 persen pada tahun yang sama (lihat Grafik ).
hilirisasi industri di sektor kelapa sawit dan karet
sebagai komoditas unggulan yang telah
memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap
perekonomian secara nasional (Febriano, Hariyadi
& Falatehan, 2017).
KEK Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang,
Banten merupakan representasi wilayah ekonomi
khusus yang diharapkan dapat mempercepat
pertumbuhan industri pariwisata di wilayah Banten.
KEK Tanjung Lesung adalah wilayah pertama
yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus
oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 26 tahun 2012. Pengembangan KEK
Tanjung Lesung diperkirakan akan mendorong
peningkatan kunjungan wisatawan, masa
kunjungan dan besarnya pengeluaran wisatawan. Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Untuk itu, pemerintah telah menawarkan berbagai

77
JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

Tidak hanya dari segi peranan ekonomi daerah, pengelolaan dan pengembangan KEK Sei Mangkei.
target pemerintah untuk menjadikan KEK Sei Alhasil, kegiatan promosi dan pemasaran relatif
Mangkei sebagai pulling factor untuk kurang berjalan secara optimal. Dari sektor swasta,
meningkatkan investasi asing di Sumatera Utara keberadaan PT KINRA sebagai anak usaha dari
dalam kenyataannya belum tercapai dengan baik. PTPN III yang ditugaskan untuk mengelola KEK
Hal ini dapat dilihat dari data realisasi investasi Sei Mangkei juga belum berjalan secara efektif,
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu khususnya dalam upaya untuk mempromosikan
Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Medan yang belum peluang investasi di wilayah ekonomi khusus
menempatkan Kabupaten Simalungun sebagai tersebut kepada para investor potensial. Lebih dari
tujuan utama investasi baik itu penanaman modal itu, pengembangan KEK Sei Mangkei juga
dalam negeri maupun penanaman modal asing. terkendala belum terintegrasinya kawasan tersebut
Berdasarkan data tersebut, pada tahun 2017 dengan kawasan industri lainnya seperti Kawasan
terdapat 5 wilayah kabupaten/kota yang menjadi Industri Kuala Tanjung khususnya dalam hal
tujuan investasi PMDN yakni Kota Medan, percepatan pengembangan Pelabuhan Kuala
Kabupaten Batubara, Kabupaten Labuhan Selatan, Tanjung (Suheri & Aulia, 2017).
Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Tapanuli Kondisi yang relatif tidak jauh berbeda pada
Selatan. Di sisi lain, wilayah kabupaten/kota yang dasarnya juga terjadi di Kawasan Ekonomi Khusus
menjadi tujuan utama investasi PMA adalah Deli Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Serdang, Medan, Tapanuli Selatan, Mandailing Meski telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai
Natal dan Tapanuli Utara. wilayah khusus untuk pengembangan industri
pariwisata sejak 2012, beberapa data menunjukkan
Top 5 Realisasi Investasi PMDN & PMA keberadaan kawasan ini belum secara signifikan
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 berimplikasi pada peningkatan jumlah wisatawan
yang berkunjung ke wilayah tersebut.

Jumlah Wisatawan Mancanegara Menurut


Kabupaten/kota di Propinsi Banten, 2015.

Ket. PMDN (Rp. Milliar) PMA (US$ Ribu).


Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Medan
Terdapat beberapa permasalahan yang dapat
menghambat proses pengembangan KEK Sei Sumber: Badan Pusat Statistik
Mangkei di Kabupaten Simalungun, Sumatera
Utara, diantaranya adalah masih rendahnya Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),
semangat kebersamaan dan kerjasama antar terdapat 4 wilayah kabupaten/kota yang menjadi
stakeholders untuk bersinergi mempercepat destinasi utama wisatawan mancanegara (wisman)
pembangunan KEK Sei Mangkei sebagai kawasan yang berkunjung ke Provinsi Banten pada 2015
unggulan industri agribusiness. Pemerintah Daerah yaitu Kabupaten Tangerang dengan jumlah 29.163
dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara wisman, Kota Tangerang dengan jumlah 27.697
dan Pemerintah Kabupaten Simalungun masih wisman, Kota Cilegon dengan jumlah 39.598 dan
cenderung mengandalkan Pemerintah Pusat dalam Kota Tangerang Selatan dengan jumlah 23.882

78
JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

wisman. Sementara itu, kunjungan wisman ke perizinan yang begitu banyak serta peningkatan
Kabupaten Pandeglang sebagai lokasi keberadaan kapasitas Administrator dalam menangani berbagai
Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung relatif jenis perizinan. Kedua, koordinasi antar lembaga
lebih rendah yaitu 4.139 wisman pada periode yang pemerintahan khususnya terkait sejumlah regulasi
sama. yang kurang bersahabat bagi iklim usaha dari
Dari segi peranan terhadap perekonomian daerah, pemda, lemahnya koordinasi antar institusi dalam
pengembangan KEK Tanjung Lesung dalam proses pembangunan infrastruktur kawasan, dan
kenyataannya belum dapat memberikan kontribusi koordinasi lembaga pemerintah di tingkat pusat
ekonomi yang cukup signifikan terhadap yang masih kurang dalam penyusunan skema
Kabupaten Pandeglang khususnya dan Provinsi insentif. Ketiga, sistem insentif dan peraturan yang
Banten secara keseluruhan. Berdasarkan data hingga kini belum terdapat kejelasan mengenai
Badan Pusat Statistik, persentase share detil dan besaran dari insentif fiskal yang akan
perekonomian Kabupaten Pandeglang terhadap diberikan bagi pengusaha dalam KEK, termasuk
perekonomian Provinsi Banten secara keseluruhan kejelasan pemberlakuan insentif non-fiskal.
hanya mencapai 4,21 persen pada 2015 dan 4,28 Keempat, pembangunan infrastruktur yang masih
persen pada 2016. Persentase ini sangat jauh terbatas dikarenakan minimnya sumber daya
berbeda jika dibandingkan dengan kontribusi pemda untuk membangun infrastruktur, dan juga
perekonomian wilayah lain seperti Kabupaten koordinasi yang lemah antar institusi. Kelima,
Tangerang yang mencapai 21,06 persen dan lokasi dan aglomerasi yaitu penentuan beberapa
Kabupaten Serang yang mencapai 11,82 persen lokasi KEK yang belum memperhitungkan faktor
pada 2016. keunggulan lokasi berdasarkan aglomerasi.
Salah satu faktor yang menyebabkan belum Keenam, akses ke pasar internasional dan
optimalnya peranan ekonomi dari KEK Tanjung domestik harus dioptimalkan. Mengingat hanya
Lesung adalah masih rendahnya partisipasi dan KEK Sei Mangkei yang cukup dekat atau
keterlibatan masyarakat dalam pengembangan terintegrasi dengan jalur pelayaran internasional.
kegiatan pariwisata di wilayah ini. Pembangunan Ketujuh, ketenagakerjaan yang memerlukan rambu
wilayah ekonomi khusus ini dalam kenyataannya berupa kesepakatan awal yang menyangkut
belum dapat memberikan kesempatan lapangan hubungan ketenagakerjaan yang berlaku di KEK.
pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar yang Misalnya, mengenai upah minimum, pesangon, dan
sebagian besar masih bekerja sebagai petani dan lain sebagainya. Termasuk soal ketersediaan tenaga
nelayan. Kendati penciptaan lapangan pekerjaan kerja yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan
baru terutama bagi masyarakat sekitar merupakan perusahaan di dalam KEK. Terakhir adalah terkait
salah satu tujuan utama dari keberadaan KEK ini, persoalan isu lahan dan pertanahan dimana KEK
dalam perkembangannya tingkat partisipasi dan didorong memberikan Hak Guna Usaha (HGU)
keterlibatan masyarakat masih relatif terbatas untuk jangka waktu yang lebih panjang dibanding
(Qolbi & Yudhi, 2018). Di sisi lain, hal ini dapat HGU yang berlaku diluar KEK, yaitu 30 tahun dan
terjadi karena persepsi masyarakat yang cenderung bisa diperpanjang untuk 20 tahun.
negatif terhadap pengembangan Tanjung Lesung Kedelapan persoalan di atas menjadi tantangan
sebagai kawasan ekonomi khusus sektor yang serius bagi Pemerintah Indonesia dalam
pariwisata. Sebagian besar masyarakat merasa pengembangan KEK. Dalam hal ini, kebijakan
khawatir dengan dampak yang telah mereka yang terintegrasi serta berdampak jangka panjang
rasakan selama pengembangan wilayah tersebut perlu diperhatikan. Di samping itu, koordinasi yang
termasuk kegelisahan bahwa mereka akan terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah
mengalami kerugian yang lebih besar (Yuliana & menjadi persoalan yang penting untuk menyikapi
Subekti, 2016). berbagai persoalan seperti penentuan lokasi KEK
Disamping adanya persoalan spesifik dari masing- sampai dengan persoalan isu lahan (Laporan CSIS
masing KEK, secara umum, terdapat 8 isu dan sebagaimana di-rilis dalam beritasatu.com: 2015).
tantangan pengembangan KEK. Pertama, struktur
kelembagaan, utamanya soal administrator terkait
lambatnya proses pelimpahan kewenangan

79
JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

D. KESIMPULAN
Perlu diakui bahwa implementasi KEK di Febriano, M.R., Hariyadi., & Falatehan, A.F. 2017.
Indonesia masih terbilang baru sehingga Strategi Pengelolaan Kawasan Ekonomi
membandingkan hasil yang diharapkan dari KEK Khusus (KEK) Sei Mangke, Klaster Industri
Indonesia dan Cina tentu tidak fair. Namun, Hilir Kelapa Sawit Terintegrasi dan
menjadikan kisah sukses dan pengalaman Berkelanjutan. Agrica (Jurnal Agribisnis
kebijakan KEK di Cina sebagai pelajaran penting Sumatera Utara) Vol.10 No.1/April 2017.
sangatlah perlu. Meskipun beberapa kondisi yang Available online
memungkinkan keberhasilan KEK di Cina tidak http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica
bisa direplikasi di Indonesia seperti system
pemerintahan authoritarian satu partai dan system Qalbi, F., Yudhi, A. 2018. Arahan Pengembangan
ekonomi central command, kondisi-kondisi lainnya Pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung
bisa dijadikan pertimbangan dalam Berdasarkan Partisipasi Masyarakat.
mengembangkan KEK. Dengan demikian, JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018).
pengalaman Cina mengembangkan KEK masih
relevan dengan rencana pengembangan KEK di Suheri, T., Aulia, S.S. 2017. Analisis Triple Helix
Indonesia. dalam Kawasan Ekonomi Khusus (Studi
Kisah sukses KEK di Cina memperlihatkan adanya Kasus: KEK Sei Mangkei). Bandung:
komitment yang tinggi baik dari pemerintah pusat Program Studi Sarjana Perencanaan Wilayah
maupun daerah untuk mengembangkan wilayah dan Kota, Universitas Komputer Indonesia,
yang memang sudah direncanakan sebagai KEK. 2017.
Komitment pemerintah yang tinggi ini sangat
diperlukan karena KEK memerlukan initial outlays Yuliana, D., Subekti, S. 2016. Strategi
yang sangat besar. Disamping itu, pemerintah perlu Pengembangan Bandara Soekarno Hatta
mendesain KEK secara hati-hati dengan dalam Mendukung Destinasi Pariwisata
mempertimbangkan banyak factor termasuk factor Prioritas Tanjung Lesung - Pandeglang dan
socio-kultural dan geo-strategis. Seperti yang Sekitarnya. Jurnal Transportasi Multimoda 14
dilakukan di Cina, pemerintah sangat (4), 177-192.
memperhatikan faktor-faktor non-material
bersamaan dengan factor geo-strategis karena Leong, Chee Kian. (2012). “Special economic
faktor-faktor ini ternyata sangat mempengaruhi zones and growth in China and India: an
kinerja KEK. empirical investigation”. International
Selain itu kemampuan koordinatif pemerintah Economics and Economic Policy, Volume 10
merupakan hal yang sangat penting bagi Issue 4. DOI 10.1007/s10368-012-0223-6
kesuksesan KEK. Sebagai sebuah proyek besar,
KEK memerlukan collective action. Tindakan Tantri, M. L. (2012). “China’s Policy for Special
kolektif memerlukan koordinasi yang kuat. Economic Zone”. India Quarterly: A Journal
Koordinasi ini semakin penting ketika jumlah of International Affairs, 68(3), 231–250.
stakeholder semakin banyak. Disinilah peran DOI:10.1177/0974928412454602
pemerintah, baik pusat maupun daerah. Mereka W. Pannell, Clifton (Review). 1987. Y.C. Jao dan
seharusnya dapat menjadi motor pemersatu yang C.K. Leung. “China's Special Economic
mampu mengkoordinasikan tindakan bersama Zones: Policies, Problems and Prospects”.
untuk memajukan KEK. Economic Geography, Vol. 63, No. 3, pp.
277-278.
DAFTAR PUSTAKA
World Bank. (2009). Clusters For
Chu, David K. W. 1987. “China's Special Competitiveness: A Practical Guide & Policy
Economic Zones: Expectations and Reality”. Implications for
Asian Affairs, Vol. 14, No. 2 (Summer, Developing Cluster Initiatives.
1987), pp. 77-89

80
JDEP Vol. 1 No. 2 (2018)

Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. 2018. Zeng, Douglas Zhihua. (2015). “Global
Merajut Pertumbuhan, Menenun Experiences with Special Economic Zones
Pemerataan: Laporan Tahunan Kawasan Focus on China and Africa”.
Ekonomi Khusus 2017. Jakarta: Sekretariat http://documents.worldbank.org/curated/en/8
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. 10281468186872492/pdf/WPS7240.pdf
Zeng, Douglas Zhihua. N.d. “Special Economic
Cheesman, Andrew. (2012). Special Economic Zones:
Zones & Development: Geography and Lessons from the Global Experience”.
Linkages in the Indian EOU Scheme. https://assets.publishing.service.gov.uk/media
https://www.google.com/search?q=SEZ+and /586f9727e5274a130700012d/PEDL_Synthes
+economic+development&safe=strict&ei=co is_Paper_Piece_No_1.pdf
WXW9frK8rgvgSJ0oiIBg&start=0&sa=N&b
iw=800&bih=486# “CSIS Ungkap 8 Masalah Pengembangan KEK”
http://id.beritasatu.com/home/csis-ungkap-8-
Pakdeenurit,P. (2014). Special Economic Zone: masalah-pengembangan-kek/126708
Facts, Roles, and Opportunities of
Investment.
http://www.iaeng.org/publication/IMECS201
4/IMECS2014_pp1047-1051.pdf

Zeng, Douglas Zhihua. (2012). “China’s Special


Economic Zones and Industrial Clusters:
Success and Challenges”.
https://www.lincolninst.edu/sites/default/files
/pubfiles/2261_1600_Zeng_WP13DZ1.pdf

81

View publication stats

You might also like