PANDUAN
PEMBELAAN DAN PEMBINAAN
ANGGOTA PDGI
PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA
Jakarta, Mei 20714PENGURUS BESAR
PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA:
Pombaiaan dan Pombinaan Anggota POG!
Hak Cipts diindungi Lindangeuncang.
(Oiarang menguap aiau memperbanyak sebagian sau
seluruh isi buku ini tampa icin bertulis dan Penerbit.
Ditertitkan Tahun 2014 oleh:
Pengurus Besar
Parsatuan Gokber Gigi indonesia
J. Lan Kayu Raya No 48
Jakarta Timur 13120
Tal. Cte
Hp. Ga teoea1 2328
E-mail: poodaifcbn.netid
Desain sampul : Yan Mandi
Percetakan : Huwa KaryaKATA SAMBUTAN KETUA PE POG!
ujl syukur kam! panjatken kehadinat Allah SVT, Tuhan
‘Yang Ese ates tersusunnya Buku Panduan PEMBELAAN
DAN PEMBINAAN ANGGOTA PDGI, buku inl morupaken
hast dari kerjasama dalam kepengurusan PR POG! 201%.
2074 khususnya Badan Pembalaan dan Pembina anggcta
(BPRA) PB POG.
Buku Ini disusun dengan maksud mamberikan panduan
bagi sajawait Coker Gigi untuk momahaml aga yang monje
kowajiban dan haknya dalam molamsanakan tugas dan
Profasinya.
Marupakan tanggung jawal ongantsas! profes! untuk
marieia can manjage name balk anggetanya dar sagela
bentuk ‘turtutan dan pancamaran nama bak dengan
Mmamcerikan fukungen movil, madias! bankan bantuan buku
Hila digeriukan, selama diyakini bahwe anggata molaisuken
dan menjalankan profesinya sasual dangan kereniuan yang
ada.Aprosias! yang tinggi ditujukan bag! semua pihak yang
mandukung tecbiinya Ques panduan ini, khususnya pada
Badan Pamielaan dan Pembinaan anggota PB POG.
Akhir kata marfah bersama-sama kita genjatean paca
Tuhan Yang Maha Esa, semoge solalu malimpahinan anagem
dan menjagasalurun sajawat Dokter Gigi dalam melaksanaken
profes! dan tugasnya dari hakhal yang tidak dlinginkan.
Jakarta, 28 Mal 2014
Pengurus Basar POG!
Kerum,
ieee
NPA T1086. 1084346KATA PENGANTAR
uj syukur kami panjatken kehadirat Allah SVT, Tuhan Yang
Esa aias isrsusunnys Buku Pandusn PEMBELAGN DAN
PEMBINAAN ANGGOTA PDGI, buku ini msrupakan Laporan Badan
Peeibelaan dan Pambinaen Angosia (EPPA) PB POG, yang kami
kembangkan untuk menjadi Buku Panduan Sederhens bagi Taman
Sejawat Dokter Gigi di Indonesia.
Kita hanes menyadar dan mengantisipasi batwa dalam
melakserekan fuged dan profesinya Dakter Gigi dapal menghadapi
berbagai kendala, compiaint dan bahkan tuniutan hukum, yang
saat ini sebaikoya teman sejawet ketahui, bubs ini merupakan
langksh dan infermasi awal den masih memeriukan mesukan untuk
parbakannys.
Kari manyaderi bshwa maisri yang dimual masih memiki
kekuranganskekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan
madukan dan Saran guna penyempumnaan buku dieakea yang akan
dating.
Abhir kata kari menghaturean terimakasih dan penghargaan
yang setinggeSngginya kepada semua pihak yang isiah memberikan
sumbangan isnaga dan pemikiran dalam penyusunan buku ini,
dan berharap buku ini dapat bermanfaat bagi ieman sejewat dalam
malakserskan tugas dan prefesinys.
Jakarta, Mai 2074
Pengumys Besar POG
base Parte? Parpinaan Anggata
ren te hihiBUKU PANDUAN
PEMBELAAN DAN PEMBINGAN ANGGOTA
PERSATUAN DOKTER GiGi INDONESIA
LATAR BELAKANG
Dakter Gigi dalam menjalankan profesi yaitu
penecapan imu kedo&teran gigi yang dimiliki kepada
pasien, sekecil apapun tindakan mengandung resixa
yang berpotensi menjadi buntutan. Banyak kasus
tunian karena ketidakpuasan aan palayenan dan
hasi pelayananitndakan yang tidak sesuai dengan
harapan.
Pecnasalshan, pasisn mearasa keoewa ditarenakan
biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan apa
yang diterima, komelikasi yang timbul tidak bisa
diatasi dengan baik, kelainan atau penyakit semakin
pérah seielah dilakucan tndakan, atau timbul
penyasit / kelainan baru akibat tindakan kedokteran
gig. tidak tercapainya perawatan secara optimal,
Dakter Gigi yang sulit dihubungi, sahingga banyak
tuctutan pasian karena fakborefakior ini.
Opini ke dua, pada keadaan tersedut pasion
sering mance salusi ke tempat dokier lain,
untuk mendapaikan kejelasan dan kebenaran
apa yang dilakukan dokler sebelumnya. Agadila
keterangan atau panjelasannys = menyalahkan
Dakter Gigi sebelumnya, hal ini akan berdampak
buruk dan menjadi tuntutan data dari KK) / MKOKI
pasian menuntut dokternys 60 % diakibatcan oleh
keterangan dari second opinion / kelerangan teman
sejewsinys secdiri.a Era keterbukaan dan globalisasi, informasi segala
macam penyakit dan pengobetanys dapat dengan
Mmudah diaieees melalui internet atau bukw-duku yang
dijual di tokestoko, sehingge pasien lebih berani
mengomentari dan barendapet akan tindakan yang
dilakukan oleh dokter serta hasil teraginya termasuk
seiem pelayanan yang diberikan. Bila terjadi ketidak=
sésuaian fndakan dan hasiinya, maka pasien mudah
sekali untuk menuniut dokiernya.
e Pasisn adalah raja, dahulu dokter adalah dewa
yang dapat menentukan segala macam fndakan,
pengeobatan, dan pasion harus menerima tanpa bisa
melawan apapun has dari tindakan, perawetan
Maupun pengobatan yang diberikan, saat ini
pasion fu sebagai raja dan dokier sebagai pelayan,
sehingga dokier secikitoun tidak boleh salah, harus
memberikan perawatan yang makaimal dan optimal
kepada pasien. Bila tidak make pasien akan mudah
menunbut dokber terseut.
f Keguasan pasian, tingkat kepuzsanisangat suyekit,
‘tidak sajs deri hasil parawatan yang baik, tetasi
ga yang berkaitan dengan: perhatian, kecepaian,
kanyamanan, keramahtamahan, keseriusan dokter,
Serta penghargaan terhadap pasian.
2. PERLINGUNGAN POG! TERHADAP DOKTER GIGI
a Keteniuan umum Dokter Gigi berpraktk harus
memiliki:
1). Ijazah Dokier Gigi, yang diteluarkan oleh
Kementeian Pendidikan dan Kebudayaan
metalui Perguruan Tinggi! Fakultas Kedokieran
Gigi.z.
3.
4).
5}.
Sertfikat Kompetensi, yang dixeluarkan oleh
kolegium Kedakteran Gigi Indonesia bagi
Dokter Gigi, dan untuk Dokber Gigi spesialis
yang dikeluarkan oleh Kolegium Soesialisnya
masingemasing, melalui parsyaratan uji
kompetensi yang sudah ditentukan.
Sertifiket Tanda Alagisrasi (STR), yang
dikeluarkan oleh Konsil Kedokieran Indonesia
dan diberi@kukan di #eluruh wilayah Indonesia.
Fiekomendasi POG surat rekomendasi
dikeiuarkan organisasi POG! Pengurus Cabang
di wilayah Indonesia, dimana anggets akan
malaksanasan praktik.
Surat (jin Praktik, yang dikeluarkan oleh
Dinas) Kesshate Kabupsien atau Kota
Madya di wilayah Indonesia, diana anggota
melaksanaean oraktik.
b. Bentuk Pelanggaran yang sering tenadi:
i.
2).
Pelanggaran Eka, suatu perbuaten / tindakan
yang diakukan oleh anggota POG! tidak sesuai
dengan Kode Etk Kedokteran Gigi Indonesia,
pelanggran ini aken diselesaizan melaiui sidang
Majelis Kehormaian Etk Kedokieran Gigi
Indonesia (MKEKEI)
Petanggaran Disiplin, sustu perbuatantindakan
dalam pelaksanaan prakik Sdak sesuai dengan
kompatensi yang dimiliki, palanggaran ini akan
diseiesaiken medalui persidangan di Majelis
Kehormaten Cexplin Kedokieran Indonesia
(MEDKI).4). Pelanggaran Hukum, suatu perbuaten yang
merugikan pihak lain yang dilakukan oleh
anggcta «POG! yang bukan meérupakan
pelanggaran etk atau disiplin. Pelanggaran
ini akan diselesaikan melalui = persiangan
pengedilan wmurmn.
Bectuk Perlindungan / pembelaan yang ditecikan
a@mara lain
1). Pendampingan
2). Peenbelaan
3). Saéesi bli yang meringankan
4) Upeya advokasi
6). Pecindungan adminisirasi
6). Upaya mediasi
3. PROSEDUR PERLINDUNGAN
a.
Mempersiapxan kelengkapan suratesurat
1). Foto kogi: S1R, SIP, Kartu Anggota PDGI
2). Medical record
3). Fisaish peristiwa / kejedian
4). Informed consent
Melaporian fs POI
1). Membawa kelengkapen surat
2). Membawa rsaiah kejadian
3). Membawa surat permohonan perindungan
profesi
‘Tata laksana perindungan / pembelaan
1} POG) Cabang = menerima permohonan
Péclindungan dari anggata POG! .
2). POG! Membentuk tim peelindungan terhadap
anggota yang divetuai oleh Ketua BPRAy.
Anggata tim ferdiri anggata BPPA, Pengurus
POG! Cabang, Org Spesialis / deg yang
dianggap menguesai kasus yang dihadapi_
Tim mengsaji dan mengevalussi permasalahan
kasus / sangketa, dengan membagi kategori:
aj. Kastus yang kaitan disipiin
b). Kasus yang berkaitan ef
Cc) Kasus yang berkaitan dengan hukum
a Tim meneniukan perlindungan jerhadap anggota
malaui
1}.
2).
3.
Mediasi . pandexatan techadap berbagai pihak
dengan pecyelesaian secara kekeluangaan.
Bila Mediasi tidak tercapai, maka tim akan
menjadi suatu tim pembelaan anggota pada
peradangan MKEKG dan MEKOKI, serta
sebagai tim pendamging pada penyidikan &
penyelidikan maupun di pengadian.
Bila diperiukan, tim tersabut sebagai saksi abli
yang meringankan.
e. Pada Persidangan KMEKG
1).
2.
y.
4).
5).
Mangiuli Pesidangan yang berkaitan dengan
pelanggaran stika
Mamberiken argumeniasi medik bedokieran
aie
Mengusahankan hukuman yang minimal
Bila keputesan sucsh dijatuhkan, maka tim
akan menjadi Grn penenang terutama Ookier
Gigi yang terkena sarissi.
Mangusahakan angumentesi banding ke fingkat
MEKEKG PLS! Pengwil, dan tim bekejasama
atau meminia bartuan BPPA POG! Pengail.@). Bila tingka? POG! Pengwil Sdak tercapai, tim
mengusahakan dan mencari argumentasi Medis
Kedokteran Gigi uniuk dijjukan penyelesaian
di fingxat pusai (MKEKG PB POG), tm
behejasama sisu meminis bantuan BPPA PS
POGI.
Pada persidangan MADE
SPPA melakukan pendampingan pada persidangan
ferbuka, sera membérikan keterangan ahli bia
diperiukan pada pearsidangan ‘ertutup ataugun
iecbuka.
g. Pada persidangan pengadian umum
Memberikan pendampingan dan bila diparlukan
memberikan keberangan ali yang mercingankan.
4. UPAYA PEMULIMAN NAMA BAlK
a. Gila keputusan persidangan jelan ditetapkan
sebagai ketetepan yang sudah final maka diakukan
upayé pengembalian nama bak Dokier Gigi yang
Bersangeutsn.
6b. Tata cara pengembalian nama baik dilakukan sedelah
Dokter Gigi yang ‘erkena sanksi menjalankan
kewajiban sanksinys selessi, make BPPA cabang
mengusulkan ke kebua POG! cabang agar dibuatkan
surat keputusan pemulhan nama baik,
e POG cabang membuat surat keputusan
Pengemoaiian nama bak sias Ookter Gigi yang
teckena sanksi dengan tamousan ke POG! Pengail
dan PS PDGI.
dd. Didalam surat keputusannya tercanium: Dokter Gigi
yang beansangkutan telah menjalankan kewajan
S °csanksinya dan digulihkan nama baiknya serta
dinyatsxan sebagai anggota POG! bissa yang
memgunyai hak dan kewayban sesuai ADIART
POG.
Bila sanksi dijiuhkan olah MKDKI maka surat
keputusan perulihan nama bak dibuat oleh Pa
POG! yang diujukan ke KK) dengan tembusan
MEDS), Dinas Kesehatan sebemgai dan yang
bersangkutan.
Bila sanksi / hukuman berasal dari kequéusan
Pengadilan, maka surai keputusan perulinan nama
beis dibuat oleh PS PDGI ditujukan ke Pengadian
yang mengeluarkan keputusan tetap (Pengadian
Negeri, Pengadian Tinggi, MA), Kejaksaan sebagai
penuntut dan Dakter Gigi yang bersangkutan.
& PEMBINAAN ANGGOTA
Maksud pembinasn anggsta yaitu untuk
mempertahankan dan terbinanya nilai-nilai etka,
kemampuan ketramgilan dan wewasen ilmu
pengestshusan imu kedokberan gigi yang diaksanakan
Secara profesional dan benmartabat.
Tujuan penbinaan agar anggota dalam menjalanken
profesinys selalu sesuai dengan kompetensi yang
dimiiki dan terhindar dari tuntutan.
Bentuk pambinaan
PSKGE, sebagai sarana mempertahankan dan
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan
kedokteran gigi, kemampuan ketramgilan dalam
mengaplkasixan keilmuanya kepada pasion melalui
seminars, loka karya, temu ilmiah, symposium danpelatihan-pelatihan yang didalamnya memuai nila
nilsi etica profes, disiplin profes’, hutum dan moral.
Pembinaan Orgenisasi, dilakukan pada saat
pestemuan pengurus, RUA, Rekomes, Reernes,
Kongres maupun kegiatean onganisasi tertentu dalam
bentuk, instruxsi, himbauan, dan diskusiedisieusi
interkt.
Surat edaran yang dityjukan ke seluruh anggota
(dari POG! Cabang, Pengwil, PB) agar dalam
menjalankan praktk selalu barpedoman pada UL,
Permenses, Perkonsil, kode etik kedokteran gigi
yang diterlakukan dan meniaastinya dengan penuh
rasa fanggung jawab, termasuk di dalamnya waje
membuat “informed consent” dan “medical mecord”
seria komunikeamasi dan informasi yang jelas pada
setag pasien yang ditangani.
Pembekalan-pernbekalan kepada Dokter Gigi yang
baru lulus pada saat di wisuda, di amail sumpah,
agar selalu memegang teguh kode etk kedokieran
gigi, moral dan disiplin keilmuannya sesuai dengan
kompetensi yang dimilixi.
Bentuk lain sesuai sturan atau kesegacatan dari
pengurus POG!
Pembinaan khugus, dibedakukan kepada anggota
yang mendapat sanksi dari POGI, MKOKI atau
Pengadilan selsin bentuk pembinsan diatas
ietapi juga dilakukan pengawasan dan evaluasi
kemajuannya sampai bates wakiu periode tertentu
oleh POGI Pengurus Cabang.6. UPAYA MENGHINDAR! TUNTUTAN PASIEN
a
b.
Ll
7 8
Melengkasi persyaratan administrasi praktik
Melengkagi alat-peralatan, sarana dan prasarana
prakik,
Peenbuatan Medical Recon
Penulisan pada Medical Record dengan sysiem
SOAP (Subjective, Objective, Affective, Planning
and imsatment)
Peenbuatan informed Consent
Informasi dan komunikasi efektif
dujur dan terbuka techadap diagnosis dan tindakan
Tidak. menjarjikan basil
Bertanggunp-jawab
Tidak mengoreksi pekerjaan ieman sejénvat lain
didapan pasien
Mangefektifian sistem mujukan dan bonsultasi
7. PELANGGARAN-PELANGGARAN TENG
DILAKUKAN OLEH ANGGOTA POG!
Bano
Pelanggaran Disipiin merupeaan pelanggaran yang
terbanyak, yailu melakukan tindakan bedokieran
gigi melebihi dari kampetensinya, sehingga haail
perawaten fidak makesinal, pasion merase kecews:
Komplkasi yang dak bisa diangani
Komunikasi yang tidak baik
Menjanjian hasil perawetan
Pelanggaran Etika
7). Memmuji diri sendiri dihadagan pasien
2). Manarik pechatian dengan tidak wajar
a). Tindakan tidak sesuai dengan indikasi
4). Imbaian jasa yang tidak layakS). Asusila pada saat menjalanian profesi
6}. Promos Pareictiic
7). Pagan nama yang tidak wajar
Pelanggarsn Huicum
Tidak merujuk pasian
Gagal menangani pasien
Tidak memiliki SIP
Tidak membuat Macical Recon atau Informed
Conmant
kk. Imbaian jess yang tidak sesuai fndakan
om
POG! telah memberkan pembelaan = terhadag
anggatanya,dimana selalu diupayakan melalui mediasi
pendskatan Dokier = Pasien bahwa penyelesaian sengketa
melalui keteluargaan dengen penjealasanpenjelasan yang
bisa dimengerti dan ditenma ke dua béelah pihak, dengan cara
ini penyelesaian dupayakan mudah tidak berlanjut ketahae
fanjuta atau bahkan ranah hekum yang lebih jauh yang
dimana akan menghabisskan wektu, tenaga dan mater serta
hasilnyapun belum tentu memuasken.
Geberaga kasus telah bechasil diselesaiken dengan cara
mediasi imi, sekitar 6 (delapan) kasus melalui keputusan
sidang MEKOKI dengan hasil puiusan -
1. & Dokter Gigi dicatut sementara STRaya, dan yang lain
diberi peringatan iertulis.
2. Beberaga kasus dihentican pada tingka! penyidikan di
epolisian setelah diberikan penjelasan keierangan abli.
3. Beberage kasus harus diselesaikan melelui persidangan
umum, sena beberapa kasus (3 kasus) diselesaikan
melalui parsidangan internal instansi masingmasing.
Masih banyak kasus pelanggeran isin oleh Dakber Gigi
10
S °cdalam menjalankan praktiknya yang dak dilaporkan,
tetapi semuanya dapat diselesaizan oleh masingemasing
Dokber yang bersangkutan.
b.
MARKLUMAT PB POGI
Dokter Gigi yang berpraktik harus memiliki : 3TR
dan SIP yang masih berlaku
Dokter Gigi yang berpraktik harus membuat
Modical Record
Dalam menangani pasion harus membuat
informed Consent
Dilarang) =omemberikan komentar terhadap
Porawatandindakan/pakerjaan sojawat
kepada pasien yang mencari second opinion,
mensarankan pasion kembali ke Dokter Gigi
yang omemberikan perawatan/mengerjakan
sebelumnya.
Dilarang molanjutkan perswatan tesebut, kecuali
sudah mendapat persetujuan atau rujukan dari
Dokter Gigi sebelumnya.
Dilarang menganjurkan pasionuntuk mangajukan
tuntutan kepada Dokter Gigi walaupun diduga
ada indikasi malpraktik, kesalahan perawatani
tindakan, pelanggaran disiplin, pelanggaran
etika ataupun pelanggaran hukum.
PENUTUP
Upeya maksimal dari organisasi profesi dalam
rangka malakukan pembelsan terhadap Dakter Gigi
dalam menjélankan kompetensinya seria sebagai
perhatian tersendini bagi Pengurus POG! yang laindalam melakukan pembelaan terhadag anpgot.
Padaumumaya Doster Gigi datammengamalkan imu
Pengetahuan dan kemampuannya sering membust
kesaishanipelanggaran, diantaranya melakukan
findakan melabihi kompetersi yang dimiiki dan laine
lainnya, sehingga rawan beqadi konfik dan tuntutan
pasion . Cleh karena itu POG! membuet 7 (Tujuh)
but maklumnat untuk dilaksanakan, dimaksud
untuk mengurangi pelanggaran dan tuntutan pasien
techadap sajewet Dokter Gigi.