You are on page 1of 9
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PAMEKASAN NOMOR : A TAHUT 2011 TANGGAL : 13 Januari 2011 PROSEDUR PENGURUSAN AKTA PEMINDAHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN A. GAMBARAN UMUM Prosedur pengurusan akta pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan merupakan proses pengajuan pembuatan akta sebagai dokumen legal penerimaan hak atas tanah dan/atau bangunan yang dilakukan oleh Wajib Pajak selaku penerima hak atas tanah dan/atau bangunan kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah. Prosedur ini melibatkan Pejabat Pembuat Akta Tanah sebagai pihak yang menyiapkan form SSPD BPHTB dan draft Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Dalam prosedur ini, Pejabat Pembuat Akta akan memeriksa kebenaran dan kelengkapan dokumen terkait pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan. Pemeriksaan dilakukan dengan mengecek dokumen dan data terkait Objek Pajak di Kantor Pertanahan. B. PIHAK TERKAIT 1. Wajib Pajak selaku Penerima Hak Merupakan pihak yang memiliki kewajiban membayar BPHTB atas tanah dan/atau bangunan yang diperolehnya. Dalam prosedur ini Wajib Pajak menyiapkan dan menyerahkan dokumen pendukung terkait pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan. Lampiran 1 ~ Pengurusan Akta 2 Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) Merupakan pihak yang mempunyai otoritas dalam pengelolaan keuangan daerah, yang secara organisasi berbentuk Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset (DPPKA). Dalam prosedur ini, DPPKA berkoordinasi dan bekerja sama dengan PPAT dalam menyiapkan SSPD BPHTB. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Merupakan pihak yang membantu Wajib Pajak dalam menghitung BPHTB terutang dan menyiapkan SSPD BPHTB. Pihak yang dapat menjadi PPAT adalah camat atau notaris. Dalam prosedur ini PPAT bertugas dan berwenang untuk : = memeriksa kebenaran data terkait Objek Pajak di Kantor Pertanahan; dan - menyiapkan draft Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Kepala Kantor Pertanahan Merupakan pihak yang mengelola database pertanahan di wilayah wewenangnya. Dalam prosedur ini, Kepala Kantor Pertanahan menyediakan data yang dibutuhkan PPAT terkait pemeriksaan Objek Pajak. Lampiran 1— Pengurusan Akta ©. LANGKAH-LANGKAH TEKNIS Langkah 1 ‘Wajib Pajak (selaku penerima hak atas tanah dan/atau bangunan) menyiapkan dokumen pendukung terkait perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan. Dokumen pendukung ini menyatakan bahwa telah terjadi penyerahan hak atas tanah dan/atau bangunan antara kedua belah pihak. Dokumen ini dapat berupa surat perjanjian, dokumen jual beli, surat hibah,surat waris, dan lain-lain yang pada dasamya menyatakan telah terjadinya pemindahan hak atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan. Dokumen ini juga dapat disertai dengan dokumen pendukung lainnya. Wajib Pajak mengajukan permohonan pengurusan Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan kepada PPAT. Wajib Pajak menyerahkan permohonan pengurusan akta kepada PPAT dilampiri dengan dokumen pendukung terkait perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan. Langkah 2 Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) menerima permohonan pengurusan akta dan dokumen pendukung perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan dari Wajib Pajak. PPAT lalu memeriksa kelengkapan dokumen pendukung yang diterima. Jika dokumen pendukung yang diterima telah lengkap, PPAT kemudian mengajukan permohonan pemeriksaan data objek pajak kepada Kepala Kantor Pertanahan. Lampiran I— Pengurusan Alta Langkah 3 Atas permintaan dari PPAT, maka Kepala Kantor Pertanahan menyediakan data yang dibutuhkan PPAT untuk melakukan pemeriksaan objek pajak. Kepala Kantor Pertanahan menyerahkan data objek pajak kepada PPAT. Langkah 4 PPAT menerima data objek pajak dari Kepala Kantor Pertanahan. PPAT kemudian memeriksa kebenaran data objek pajak dengan membandingkan dokumen pendukung perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan dan data objek pajak dari Kepala Kantor Pertanahan, Jika diperlukan, PPAT dapat melakukan pengecekan Objek Pajak dengan melakukan observasi lapangan. Langkah 5 PPAT menyiapkan draft Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Dokumen ini merupakan rancangan akta pemindahan hak atas tanah dan/atau bangunan yang belum ditandatangani oleh PPAT. PPAT kemudian menyimpan draft Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Langkah 6 Berdasarkan prosedur yang telah berjalan, PPAT menerima formulir Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB (SSPD BPHTB) dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset. Lampiran I~ Pengurusan Akta Langkah 7 Setelah kelengkapan dokumen dan kebenaran data Objek Pajak terpenuhi, maka PPAT menghitung nilai BPHTB terutang. PPAT kemudian mengisi informasi Objek Pajak dan nilai BPHTB terutang ke dalam formulir Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB. Setelah mencantumkan seluruh informasi yang dibutuhkan, PPAT lalu menandatangani Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB. Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB merupakan surat yang oleh Wajib Pajak digunakan melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke Kas Daerah dan sekaligus untuk melaporkan data bea perolchan hak atas tanah dan/atau bangunan. Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB terdiri atas 6 (enam) lembar, dengan perincian sebagai berikut : >» Lembar 1: Untuk Wajib Pajak. > Lembar 2: Untuk PPAT sebagai arsip. > Lembar 3: Untuk Kantor Pertanahan sebagai lampiran permohonan pendaftaran. > Lembar 4: Untuk DPPKA sebagai permohonan penelitian SSPD BPHTB. Lampiran I— Pengurusan Aka > Lembar 5: Untuk Bank yang ditunjuk. > Lembar 6: Untuk Bank yang ditunjuk sebagai laporan kepada Fungsi ‘Akuntansi dan Pelaporan pada DPPKA. Langkah 8 PPAT menyerahkan Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB yang telah diisi kepada Wajib Pajak. Langkah 9 Wajib Pajak menerima Surat Setoran Pajak Daerah BPHTB yang telah diisi dari PPAT. Lampiran !~ Pengurusan Alta eae cass ‘omy Ga ‘GLHdE-CdSs weSumyepueuout mpnuay Vad woop wus-euesiog dM “ainda, -dass woydeMuow ‘Buena aida Sumyysuow IVdd “psy uop utumnay umsedepuad uepjojfued seu = wep GLHdG-adss —AInuuoy euoUaM L¥dd ‘Ueelieq Suek mposoid uEyUsepIOG *< -uwundueg neve ep you, Sere RH unyepumad wy YRC uedusuaW ueYpnUtDy Idd -woundueg neve rep pur seve RH URIPpUIM|Y MY YeIG unsMMuM TVdd “Hh ‘yefed yofgo weesyriowed eI LWdd Yolo UENYTINGP Bune wep unyerpakuods ueyeuMLg Bumpig sOWweY eI amoung Boop some med 94 ed yolgo reusBuow wep esqouu erpnusy LVdd Olea qiey, wep yey Ueypjoisd vauMYoP eulLaUDU LVdd -ueunuvg rvaimemson | | memp yeu sere ey uMYsfOssd yEYA uoUIMOP smamermen ys | | unyyeocuom mefuap yd 2% woundueg new wep YeuE sop ey uoyototod sunduaw (yoy wunzauod) sft ale y youn yy ronquisg 19eh 3H euDUEg sowy sped, aL reqnfog eae wen Una HeRH/ ep YeuEL See eH UUEpUIUIA BIYy UNSTUNTUed INpesold UIIVNVOVA =“ ‘CONTOH PETUNJUK PENGISIAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH BPHTB (Gibalik SSPD BPHTB) PETUNJUK PENGISIAN SSPD BPHTB + Folin et di (cm enbar, Lembar eran rina Wa Pj (WP) bgt pombyeran Lebar ed erin PAT; entre dra Kepals Kano ing Potnaon Kaba Pemctaon; Leber Locmpa ina Fang! Peyaan mela Wal) ‘aj (WP), ear tina Serine Bank yang dt; Gan Leber kena trina Benda Peering. ‘lah SSP BPI in dengan bret apni ket ‘Genalan sat SSPD BPETE tk sep strn da stip ei pra hk aa tna data bangin. ‘Femi dapat jp igakan nak penbeyarn as sus prt sa engunglapan keane peeghitngna WP. (CARA PENGISIAN: ‘ins Peep Dea, is dengan Dis Pedpatn Desh yang with Keister dst angen HORUP A Diet engn daa WP LHURUF ibs dng ata don jes perl kaa dan si an are as a TEE ae amar nin in ona aos || Fi 7 Sa oy | “retary egntan paar & | ai a fee |S | S| Fiennes senssmits | we | | Seay mmm | ay | hacen ie Mee | Feet te o | entertain | 1 == i | Rotem it eae pet + Dalam a Perch Hk Rumah Saran Seat le. SaRSH) sehpsiman ie ala eptan Mester Pemkiman dan ‘Pracramileyah Re 2UKPTSM003 fenang pengnnan prumstan dan pemutinan depos dekwgan fli, Sed ‘Peruatan supine hh dengan Kepasan Mente Pekin dn Praseren Wis No 207KPTSIM 2004 dan rah ‘Sur Soins yung ata ca Krot Penlan Ramah bona (CPR bers) Jog pembungennnya MEME al [rem Mew Peerjan Una No CUPRI/I992 tang py TekisPohenguanResah San ‘aha 6 Ds dengan sents nh en ats nga berate ‘HURUEC Dis den poghinngan fa Ferlchan as Tah dan an Bangin (PET och WP. alan S3PD BMFTE digman tant scorn besos STPD SPHTB/SKPDB Kurang BayarSKPDB Kurang Bayar ‘Tantaan supine arf Dasha pr dis, ‘Regia Nin Perla Obj Pajak(NPOP is dengan mewperinkengaan NIOP PRB dan hang tsi be Pei Dalam tal tre ems psa epg bk aba lbh edt dat NOP PBB maka No PBB snp ar pert ‘Angha? Di seni denganboraya NPOPTIP una Kabupaten Kota yng bangin, yang dtphanKepls Darah (formas meng bones NPOPTAP dept peril mele Das Prodapatn Dah tmp), ‘Angin Cap els ‘eg ea ain ern POY ga 3 em i ik tr 5% nt Pe Fr LWURUFD is dong member adn "Xp otk yng soem a Seong WP massa pa rafal seen an lata bepsinena are C. Heft Sa asan ikon Sk menggatan priya arf C tapi menggusan Surat Tagihn Pik Dacrot [BpiTa (IPD BPHTD) Sure Keoapan Pj Darah BPHTD Kurang Boyt (SKPDD Karag By) ata Ser eaaapas ane Darah BPETB Keren Bayer Teen (SKPDB Kang Beyer Tabb) Hrafe jaa WP mene syrat eewskmendaptnpoeurngn nah yng sores a bua C. Dish ‘engn prone snus dengan Lau ung Da HHarafd fa ent Gest i sel re , hare B arf C, den hat spe stan berdatan SKPDB ‘RonbenlenSKPDD Ketenteyhacem Deedin/Pataas in yng mente Jomiah Pop Yang rs by ‘ee eng yang tera HURUF C. ‘BAGIAN JUMLAHPAJAK YANG DISETOR dia nempertatan HURUF C-4 dn pian pas HURUE D. ‘ska Dediih mia mi ston nengglan C4 jen gph maka aml secre sj ian yt dD, {jae dpi mata juni torn noggin C4 Galan eng proses yng yuan iD kasd, mola jumlah er sje all yang dayton oD Jami soon rt is ean gh nln a) da hh ada agian yng ar), Conan: Dalam hl BHT. yng hry tera sii (0, mabe WP tap meng SSPD BPHTB dengan menbeitan tetra "RIHIL” pac apa TUMLAH SETORAN SSPD BPHTD ah coup Seal leh PPATNowris nga ends tem ‘un leah cn (WP ak pera Ke Bk Yang Djs Dendsara Peoria). pests cis: Penceahn formas Suet Seoran Pala Darah BPHTE ranghap6fenam) mengpunalan keris tl carbonized warna path ‘dagen fol ISE Sm). BUPATI PAMEKASAN, Lampiran | ~ Pengurusan Akta

You might also like