Professional Documents
Culture Documents
254 662 1 SM
254 662 1 SM
Norma Yulianti
Meliza Silvy
STIE Perbanas Surabaya
E-mail : meliza@perbanas.ac.id
Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118, Indonesia
ABSTRACT
Being lack and ignorant of family financial management knowledge generally is due to being
lack of investment and planning for the welfare of the family. The lack of such knowledge can
lead to financial decisions every day. Therefore, experience in managing finance is neces-
sary. Individual experiences is a learning process in managing financial and investment
planning so that in making financial decisions every day can be focused and wiser. This study
focuses on financial knowledge and experience as a measure of literacy that influences the
attitudes and behavior of family financial investment planning in Surabaya. This study used
questionnaires which were distributed to 380 respondents. The sampling method was pur-
posive sampling, based on family income with a minimum income of Rp 2,000,000 per month.
The results showed that knowledge in finance and financial experience affect the investment
behavior of family financial planning, financial management attitudes moderating influence
and strengthen the financial knowledge and experience does not moderate influence on the
behavior of financial investment planning family finances.
Key words: Financial Literacy, Financial Experiences, Attitudes and Behavioral Finance
Manager Investment Planning.
ABSTRAK
Kondisi kekurangan dan perilaku mengabaikan pengetahuan manajemen keuangan keluarga
umumnya karena kurangnya investasi dan perencanaan untuk kesejahteraan keluarga.
Kurangnya pengetahuan tersebut dapat menyebabkan permasalahan keputusan keuangan
setiap hari. Oleh karena itu, pengalaman dalam mengelola keuangan diperlukan. Pengala-
man seseorang individu adalah proses pembelajaran dalam mengelola perencanaan keuan-
gan dan investasi sehingga dalam membuat keputusan keuangan setiap hari dapat terfokus
dan lebih bijaksana. Penelitian ini memfokuskan pada pengetahuan keuangan dan pengala-
man sebagai ukuran literasi yang mempengaruhi sikap dan perilaku perencanaan investasi
keuangan keluarga di Surabaya. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan
kepada responden sebanyak 380 orang. Pengambilan sampel dengan cara purposive sam-
pling berdasarkan pendapatan keluarga yang memiliki penghasilan minimal Rp 2.000.000
per bulan. Hasil penelitian in menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan dan pengalaman
keuangan berpengaruh terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga, sikap
pengelola keuangan memoderasi dan memperkuat pengaruh pengetahuan keuangan dan ti-
dak memoderasi pengaruh pengalaman keuangan terhadap perilaku perencanaan investasi
keuangan keluarga.
Kata Kunci: Financial Literacy, Financial Experiences, Attitudes and Behavioral Finance
Manager Investment Planning.
57
ISSN 2088-7841 Sikap Pengelola Keuangan … (Norma Yulianti)
58
Journal of Business and Banking Volume 3, No. 1, May 2013, pages 57 – 68
pembelian properti sebagai bentuk investasi Relevan dengan pendapat diatas, Clark
yang disewakan. Motivasi kepemilikan (2000: 5) mendefinisikan kualitas sebagai
properti di Indonesia saat ini lebih banyak ”how consistenly the product or service
dipengaruhi oleh alasan kepemilikan delivered meets or exceeds the customer’s
properti pribadi. (internal or eksternal) expectation and
Menurut Hailwood (2007) Mening- needs” (seberapa konsisten produk atau jasa
katnya KPR semacam ini, juga merupakan yang dihasilkan dapat memenuhi pengha-
indikasi kebutuhan terhadap peningkatan rapan dan kebutuhan internal dan eksternal
financial literacy agar masyarakat mampu pelanggan).
mengelola hutang dengan lebih sehat. Menurut Hailwood 2007, financial
Banyak individu yang memang kurang literacy akan mempengaruhi bagaimana
memiliki kecakapan financial baik pengeta- orang menabung, meminjam, berinvestasi
huan dasar apalagi yang lebih kompleks. dan mengelola keuangan Lebih jauh,
Literasi keuangan menjadi hal yang tidak kecakapan financial disini juga lebih
terpisahkan dalam kehidupan seseorang menekankan pada kemampuan untuk
karena literasi keuangan merupakan alat yang memahami konsep dasar dari ilmu ekonomi
berguna untuk membuat keputusan keuangan, dan keuangan, hingga bagaimana menerap-
namun dari pengalaman-pengalaman di kannya secara tepat.
berbagai negara masih menunjukkan relatif Menurut Rohrke & Robinson 2000,
kurang tinggi. Pengetahuan keuangan yang literasi keuangan adalah cara yang baik
rendah akan menyebabkan pembuatan rencana untuk mengajarkan konsumen tentang
keuangan yang salah. Literasi keuangan juga manfaat memiliki hubungan dengan lembaga
merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang keuangan. Diantaranya adalahpendanaan dan
agar terhindardari masalah keuangan. kredit, kemampuan untuk membangun keu-
Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari angan yang positif. Memberikan pelatihan
pendapatan semata (rendahnya pendapatan), literasi keuangan bukanlah satu ukuran co-
kesulitan keuangan juga dapat muncul jika cok untuk semua usaha. Literasi Keuangan
terjadi kesalahandalam pengelolaan keuangan dibagi menjadi empat kategori: awal
(miss-management) seperti kesalahan penggu- intervensi, dasar literasi, rehabilitasi kredit
naan kredit,dan tidak adanya perencanaan keu- dan perencanaan jangka panjangatau aset
angan. Keterbatasan finansial dapat menye- bangunan. Pengenalan pada tahap awal
babkan stress, dan rendahnya kepercayaan seringkali dapat menghilangkan kebutuhan
diri, bahkan untuk sebagian keluarga kondisi untuk intervensi korektif pada tahap-tahap
tersebut dapat berujung pada perceraian selanjutnya. Mengingat luasnya dan berba-
(Lusardi 2008). gai bahan yang tersedia, mungkin berguna
Berdasarkan pada uraian yang dijelaskan untuk pertama menentukan tujuan institusi
di atas peneliti tertarik untuk melakukan dan untuk melakukan pelatihan literasi
penelitian dengan judul: pengaruh pengeta- keuangan.
huan dan pengalaman keuangan terhadap
sikap pengelola keuangan dan perilaku Pengetahuan Keuangan (Financial
perencanaan investasi keluarga. Knowledge)
Menurut Hilgret & Jeanne 2003, kurangnya
RERANGKA TEORITIS DAN HIPO- pengetahuan tentang prinsip-prinsip manaje-
TETIS men keuangan dan masalah-masalah keu-
Literasi Keuangan (Financial Literacy) angan bisa menjelaskan mengapa beberapa
Menurut Lusardi dan Mitchell (2010) men- keluarga tidak mengikuti dianjurkan keu-
definisikan literasi keuangan sebagai penge- angan praktek. Untuk memiliki pengetahuan
tahuan keuangan dan kemampuan untuk me- keuangan maka perlu mengembangkan
ngaplikasikannya (knowledge and ability). keahlian keuangan dan belajar menggunakan
59
ISSN 2088-7841 Sikap Pengelola Keuangan … (Norma Yulianti)
alat keuangan. Keahlian keuangan adalah Sedangkan dalam sikap pengelola keuangan
sebuah teknik untuk membuat keputusan yang baik dimulai dengan mengaplikasikan
manajemen keuangan. sikap keuangan yang baik pula. Tanpa me-
Pengetahuan keuangan itu penting, tidak nerapkan sikap yang baik dalam keuangan,
hanya bagi kepentingan individu saja. Penge- sulit untuk memiliki surplus keuangan untuk
tahuan keuangan tidak hanya mampu mem- tabungan masa depan ,apalagi memiliki
buat anda menggunakan keuangan dengan modal investasi.
bijak, namun juga dapat memberi manfaat Dalam melakukan pengelolaan keuang-
pada ekonomi. Pengetahuan keuangan an haruslah ada perencanaan keuangan
mempunyai kekuataan untuk mengubah untuk mencapai tujuan,baik tujuan jangka
dunia. Penelitian lain menemukan bahwa pendek maupun jangka panjang.Media
konsumen berpenghasilan rendah, responden pencapaian tujuan tersebut dapat melalui
dengan pendidikan kurang, dan cenderung tabungan investasi,atau pengalokasian dana.
memiliki bawah rata-rata literasi keuangan. Dengan pengelolaan keuangan yang baik,
Orang yang memiliki pengetahuan keu- maka tidak akan terjebak pada perilaku
angan yang lebih baik akan memiliki berkeinginan yang tak terbatas.
perilaku keuangan seperti membayar semua
tagihan tepat waktu, membukukan pengelu- Perilaku Perencanaan Investasi
aran setiap bulan, dan memiliki dana darurat. Menurut Downes dan Goodman 2001: 1,
Peningkatan pengetahuan meningkatkan investasi pada hakekatnya merupakan
perilaku. Seseorang dapat memperoleh penempatan sejumlah dana pada saat ini
pengetahuan karenamelakukan menyimpan dengan harapan untuk memperoleh
dan mengumpulkan kekayaan, atau dimung- keuntungan di masa yang akan datang. Ada
kinkan karena memiliki pengalaman dua faktor yang dipertimbangkan dalam
keuangan keluarga. pangambilan keputusan, yaitu tingkat
pengembalian risiko.
Pengalaman Keuangan (Experience Investasi di pasar modal sangat memer-
Financial) lukan pengetahuan yang cukup, pengalaman,
Menurut Sina 2012, pengalaman keuangan serta naluri bisnis untuk menganalisis efek–
adalah kemampuan untuk membuat efek mana saja yang akan dibeli, mana yang
pertimbangan atau pengambilan keputusan akan dijual dan mana yang tetap dimiliki.
investasi untuk menentukan perencanaan Investasi juga merupakan penggunaan modal
dan pengelolaan investasi untuk mengetahui untuk menciptakan uang, baik melalui
kegunaan manajemen keuangan untuk saat sarana yang menghasilkan pendapatan
ini dan di masa mendatang. maupun melalui ventura yang lebih
Perencanaan dan pengelolaan investasi berorientasi ke risiko, yang dirancang untuk
dengan baik dan benar adalah untuk mendapatkan perolehan modal.
mencapai kesuksesan. Tentunya dalam hal Menurut Warsono 2010 dalam berinves-
ini kesuksesan dimaksud adalah ketente- tasi, saat ini banyak instrumen yang dapat
raman, kenyamanan dalam hidup untuk dipilih oleh individu, baik pada aset rill
sekarang dan di masa mendatang. Oleh seperti tanah, property dan real estate, dan
karena itu perlu secara kritis untuk menge- emas, maupun aset keuangan, seperti saham,
lola penghasilan. obligasi, sertifikat deposito, dan reksadana.
Dalam berinvestasi, ada lima faktor yang
Sikap Pengelola Keuangan mempengaruhi pilihan investasi yaitu:
Menurut Emil 1996, sikap adalah gambaran 1. Keamanan dan risiko (keamanan dalam
kepribadian seseorang yang terlahir melalui suatu investasi berarti risiko kerugian
gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap minimal),
suatu keadaan atau suatu objek (Emil, 1996). 2. Komponen faktor risiko (komponen
60
Journal of Business and Banking Volume 3, No. 1, May 2013, pages 57 – 68
faktor risiko yang berkaitan dengan canaan keuangan seperti investasi, manaje-
investasi khususs berubah dari waktu ke men kredit, asusansi maupun dana pensiun.
waktu),
3. Pendapatan investasi (pendapatan dalam Pengalaman Keuangan terhadap Perilaku
bentuk tunai dan bersifat pasti), Perencanaan Investasi
4. Pertumbuhan investasi (peningkatan Menurut Lusardi dan Tufano 2008, penga-
dalam nilai, seperti saham), laman keuangan dijadikan pembelajaran
5. Likuiditas (tinggi atau rendah). individu dalam mengelola keuangan maupun
Pada umumnya investasi pada aset riil pengambilan keputusan keuangan masa de-
mempunyai nilai satuan yang relatif besar pan. Pengalaman keuangan tentang inves-
dan mempunyai likuiditas relatif rendah, tasi, seperti membeli saham, reksadana, pro-
sedangkan aset keuangan mempunyai nilai perti secara online, memiliki dan meman-
satuan yang relatif kecil dan pada umumnya faatkan produk investasi (saham, obligasi,
mempunyai likuiditas yang tinggi. Investasi reksadana, dan lain-lain), dan lain-lain.
yang relatif mudah untuk dilakukan saat ini Menurut Hilgret & Jeanne 2003, kepu-
adalah pada aset keuangan. Salah satu tusan keuangan yang baik dan benar
prinsip dalam berinvestasi adalah higher dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan,
return higher risk. Suatu investasi dengan mengelola pengeluaran, pembayaran pajak
pengembalian diharapkan sangat tinggi, agar manajemen keuangan keluarga menjadi
maka risiko yang dihadapi oleh investor juga baik. Pengalaman masa kecil yang positif
sangat tinggi. Sebaliknya, jika angin tentang mengelola keuangan, lingkungan so-
berinvestasi pada aset keuangan dengan sial, dan sikap terhadap penghematan mema-
risiko rendah, maka pengembalian yang inkan peran manajemen keuangan dalam
diharapkan juga rendah. perilaku keluargadi masa yang akan datang.
Motivasi individu untuk hidup lebih baik
Pengetahuan Keuangan terhadap Peri- dengan belajar dari pengalaman. Pengalam-
laku Perencanaan Investasi an dapat dipelajari dari pengalaman pribadi,
Menurut Lusardi 2008, tingkat pengetahuan teman, keluarga atau orang lain yang lebih
keuangan adalah hal yang paling penting, berpengalaman sehingga memperbaiki
karena memungkinkan individu untuk me- dalam pengelolaan, pengambilan keputusan
mahami pengelola keuangan keluarga serta maupun perencanaan investasi keluarga.
memiliki perilaku penghematan. Pengeta- Berdasarkan penjelasan di atas, maka
huan keuangan tentang investasi seperti rerangka pemikiran dalam penelitian ini
mengetahui kerja suku bunga, dampak seperti pada Gambar 1.
inflasi, dan konsep diversifikasi risiko. Berdasarkan latar belakang dan rumusan
Kurangnya pengetahuan keuangan masalah di atas, maka hipotesis dalam
mungkin kurang diperlukan, jika individu penelitian ini adalah sebagai berikut:
bergantung pada bantuan orang lain untuk H1 : Pengetahuan dan pengalaman keuangan
membuat keputusan pengelola keuangan berpengaruh terhadap perilaku perencanaan
maupun perencanaan investasi, sehingga investasi keluarga.
pengetahuan keuangan memiliki pengaruh H2 : Sikap pengelola keuangan memoderasi
kecil terhadap perilaku investasi. Salah satu pengaruh pengetahuan dan pengalaman
alasan orang tidak terlibat dalam perencana- keuangan berpengaruh terhadap perilaku
an atau tidak memiliki pengetahuan keuang- perencanaan investasi keluarga.
an tentang investasi adalah kurangnya
literasi keuangan. METODE PENELITIAN
Jadi tingkat pengetahuan keuangan indi- Rancangan Penelitian
vidu berhubungan terhadap pengambilan Penelitian ini menggunakan beberapa ran-
keputusan keluarga dan perilaku peren- cangan penelitian. Ditinjau dari metode
61
ISSN 2088-7841 Sikap Pengelola Keuangan … (Norma Yulianti)
Gambar 1
Rerangka Pemikiran
Pengetahuan
Keuangan
Perilaku
H1 Perencanaan
Investasi
Pengalaman H2
Keuangan
Sikap
Pengelola
Keuangan
62
Journal of Business and Banking Volume 3, No. 1, May 2013, pages 57 – 68
memiliki surplus uang untuk tabungan masa diteliti dan terdiri atas sejumlah individu,
depan,apalagi memiliki modal investasi. baik yang terbatas. Namun pada penelitian
Sikap pengelola keuangan setiap individu ini tidak semua anggota populasi diteliti
berbeda karena setiap individu berada dalam hanya terdapat sebagian anggota populasi
kondisi keuangan dan target keuangan yang yang memenuhi kriteria yang terpilih
tidak sama antara individu yang satu dengan sebagai sempel. Teknik pengambilan
yang lainnya. sampling yang digunakan adalah
convinience sampling (Uma Sekaran: 2003)
Perilaku Perencanaan Investasi yaitu suatu teknik pengambilan sample
Perilaku perencanaan investasi pada berdasarkan kemudahan sampel
hakekatnya merupakan tindakan penempatan berdasarkan sampling tersebut digunakan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan karena dianggap lebih mudah dan tidak
untuk memperoleh keuntungan di masa yang menghabiskan dari responden, berdasarkan
akan datang. Ada dua faktor yang dipertim- pendapatan atau penghasilan dari keluarga,
bangkan dalam pangambilan keputusan yakni dari suami/ istri yang ada di
dalam berinvestasi, yaitu tingkat pengem- Surabaya.
balian dan risiko. Serta teknik pengambilan sampling yang
digunakan purposive sampling berdasarkan
Pengukuran Variabel pendapatan atau penghasilan keluarga, yakni
Variabel-variabel diukur menggunakan skala suami istri berdomisili di Surabaya.
Likert (penggunaan sikap dan perilaku), Respondennya adalah pengelola keuangan
skala rasio (pengetahuan) dan skala nominal keluarga dengan pendapatan minimal Rp.
(pengalaman). Skala Likert yaitu skala yang 2.000.000,- perbulan. Dalam penelitian ini
meneliti seberapa kuat subjek setuju atau melibatkan 380 responden.
tidak setuju dengan penyataan pada skala
(Uma Sekaran 2006:31). Responden diminta ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
untuk memilih pernyataan sesuai dengan Analisis Data Deskriptif
tingkatan mulai dari sangat setuju sampai Analisis deskriptif digunakan untuk
dengan sangat tidak setuju. Pengukuran mendeskripsikan nilai-nilai dari hasil
memakai lima tingkatan skor yaitu, skor 1 kuesioner masing-masing variabel. Berikut
s.d. skor 5. tanggapan responden mengenai pernyataan
dalam kuesioner tentang pengetahuan keu-
Instrumen Penelitian angan, pengalaman keuangan, sikap penge-
Instrumen yang digunakan dalam penelitian lola keuangan dan perilaku perencanaan
ini adalah metode kuesioner. Kuesioner investasi:
disusun sebagai dasar panduan wawancara Pengetahuan Keuangan
untuk melakukan penggalian pengetahuan Tanggapan responden terhadap variabel
keuangan dan konfirmasi pengelolaan keu- pengetahuan keuangan adalah dalam
angan yang akan dilakukan pengukuran. pengetahuan responden tentang investasi.
Instrumen disusun berdasarkan unsur-
unsur dalam pengelolaan keuangan, sebagai- Pengalaman Keuangan
mana tersebut di atas dengan mempertim- Tanggapan responden terhadap variabel
bangkan perilaku masyarakat. Kuisioner pengalaman keuangan adalah pengalaman
akan dibagi pada peneliti terdahulu yang responden tentang investasi.
diadaptasi responden.
Sikap Pengelola keuangan
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengam- Tanggapan responden terhadap variabel
bilan Sampel sikap pengelola keuangan adalah sikap
Populasi adalah keseluruhan objek yang responden terhadap investasi.
63
ISSN 2088-7841 Sikap Pengelola Keuangan … (Norma Yulianti)
64
Journal of Business and Banking Volume 3, No. 1, May 2013, pages 57 – 68
65
ISSN 2088-7841 Sikap Pengelola Keuangan … (Norma Yulianti)
risiko dan return yang dihadapi akan Sikap Pengelola Keuangan Memoderasi
mempengaruhi pengambilan keputusan Pengaruh Pengetahuan Keuangan Berpe-
dalam merencanakan investasi. Pengalaman ngaruh terhadap Perilaku Perencanaan
mengelola keuangan tidak semata-mata Investasi Keluarga
hanya memiliki produk investasi akan tetapi Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sikap
dapat memanfaatkan produk investasinya. pengelola keuangan memoderasi dan
Kurangnya memanfaatkan produk-produk memperkuat pengaruh pengetahuan
investasi mengakibatkan seseorang kurang keuangan terhadap perilaku perencanaan
berpengalaman dalam mengelola keuangan investasi keluarga. Dengan kata lain sikap
maupun merencanakan investasi. Sehingga pengelola keuangan yang baik akan
seseorang harus lebih berhati-hati dan meningkatkan perilaku perencanaan
memperhatikan resiko dan return yang akan investasi keluarga. Pengelola keuangan yang
mempengaruhi keputusan yang akan memiliki pengetahuan keuangan dan sikap
diambil utnuk keluarga. Motivasi untuk pengelola keuangan maka akan berpikir
kehidupan keluarga yang lebih baik juga berperilaku lebih baik dalam merencanakan
berasal dari pembelajaran hidup dan belajar investasi dikeluarga untuk masa depan.
dari pengalaman itu sendiri, sehingga Sikap pengelola keuangan dari pengelola
seorang pengelola keuangan keluarga lebih keuangan keluarga akan meningkatkan
berhati-hati dalam pengambilan keputusan perilaku perencanaan investasi karena pada
keuangan keluarga maupun perencanaan implementasinya keluarga akan berpikir
investasi keluarga. Jadi pengaruh kesejahteraan keluarganya dimasa depan
pengalaman keuangan berpengaruh sehingga melakukan perencanaan investasi.
terhadap perilaku perencanaan investasi Dengan memiliki sikap pengelola keuangan
maupun pengambilan keputusan keuangan yang baik maka pengelola keuangan akan
keluarga setiap harinya, sehingga keputusan lebih berperilaku positif untuk memiliki dan
keuangan yang didasari pengalaman memanfaatkan produk investasi atau
keuangan yang baik dan benar akan berperilaku seperti menabung, memiliki
menciptakan peningkatan pendidikan, produk asuransi, dan dana pensiun serta
mengelola pengeluaran keuangan keluarga merencanakan investasi.
dengan teratur dan bijak, pembayaran pajak Dengan memiliki pendapatan sebesar
agar manajemen keuangan keluarga Rp. 2.000.000 s.d. Rp. 4.999.000 maka
menjadi baik. pengelola keuangan berpikir untuk
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori merencanakan investasi. Sedangkan dana
yang dikemukakan oleh Hilgert dan Hogart yang telah disisihkan dari pendapatan
(2003) bahwa mengetahui dan perbulannya dipergunakan untuk
memanfaatkan kredit, tabungan, dan menyiapkan masa depan yang lebih baik.
investasi digolongkan memiliki pengetahuan Pengelola keuangan keluarga yang memiliki
keuangan dan pengalaman keuangan, pengetahuan keuangan dan sikap pengelola
sehingga peningkatan pengetahuan dan keuangan yang kemudian berpikir tentang
pengalaman keuangan dapat memperbaikan merencanakan investasi karena pendapatan
pengelolaan keuangan. Teori yang yang didapatkan perbulan dapat disishkan
dikemukakan oleh sina (2012) juga sesuai untuk investasi setelah dipergunakan untuk
dengan penelitian ini, Pengalaman keuangan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengelola
adalah kemampuan untuk membuat keuangan keluarga di Indonesia sangat
pertimbangan atau pengambilan keputusan berhati-hati dalam berinvestasi, karena
investasi untuk menentukan perencanaan pengelola keuangan keluarga di indonesia
dan pengelolaan investasi untuk mengetahui menempatkan dana pada instrumen investasi
kegunaan manajemen keuangan untuk saat yang berisiko rendah yaitu uang tunai
ini dan di masa mendatang. (termasuk tabungan dan deposito), emas,
66
Journal of Business and Banking Volume 3, No. 1, May 2013, pages 57 – 68
rumah yang telah dihuni, serta properti lain. dana pensiun, yang mana meskipun tidak
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori memiliki sikap pengelola keuangan, mereka
yang dikemukakan oleh maori (2012) tetap mengimplementasikan perencanaan
menunjukan Pengetahuan keuangan investasi untuk masa depan keluarganya.
mempengaruhi pengambilan keputusan Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
keuangan, akan tetapi lebih menekankan teori yang dikemukakan Hilgert serta Hogart
pada kemampuan untuk memahami terlebih (2003) bahwa pengalaman keuangan
dahulu konsep dasar keuangan sehingga merupakan kemampuan untuk menentukan
mudah menerapkannya keperilaku perencanaan dan pengelolaan investasi.
perencanaan investasi. Pengalaman tentang mengelola keuangan
diperkuat oleh sikap penghematan keuangan
Sikap Pengelola Keuangan tidak Memo- dalam perilaku keluarga di masa yang akan
derasi Pengaruh Pengalaman Keuangan datang.
Berpengaruh terhadap Perilaku Perenca-
naan Investasi Keluarga SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa KETERBATASAN
terdapat sikap pengelola keuangan tidak Berdasarkan hasil analisis yang telah
memoderasi pengaruh pengalaman keuangan dilakukan baik secara deskriptif maupun
yang berpengaruh terhadap perilaku statistik dengan regresi linear berganda
perencanaan investasi keluarga, dengan kata melalui program SPSS 17.0 maka dapat
lain sikap pengelola keuangan tersebut justru ditarik kesimpulan sebagai berikut:
memperlemah. Jika sikap pengelola Pengetahuan keuangan dan pengalaman
keuangan keluarga tidak memperkuat keuangan berpengaruh terhadap perilaku
pengalaman mengelola keuangan, maka hal perencanaan investasi keuangan keluarga;
tersebut menunjukkan bahwa suatu keluarga Sikap pengelola keuangan memoderasi dan
yang tidak memiliki sikap pengelola memperkuat pengaruh pengetahuan
keuangan, masih bisa mengimplementasikan keuangan dan tidak memoderasi pengaruh
perencanaan investasi. Pengalaman pengalaman keuangan terhadap perilaku
keuangan setiap individu dalam mengelola perencanaan investasi keuangan keluarga.
keuangan berbeda-beda sehingga pengelola Dalam penelitian ini terdapat beberapa
keuangan dapat menjadikan pembelajaran keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam
dari pengalaman keuangan tersebut agar penelitian ini adalah sebagai berikut :
lebih baik dan bijak dalam mengelola Beberapa pertanyaan dalam kuesioner belum
keuangan maupun menjadikan pembelajaran dapat dipahami dan memunculkan
dalam merencanakan investasi. multitafsir dari responden; Sampel yang
Pengelola keuangan dengan pengalaman digunakan pada penelitian ini adalah
keuangan yang lebih memungkinkan terlibat responden yang tinggal di kota Surabaya
dalam perilaku perencanaan investasi seperti Berdasarkan hasil analisis penelitian
membeli asset tetap (rumah, tanah, dan lain- yang telah disimpulkan, maka dapat
lain) atau mengikuti perkembangan fluktuasi diberikan saran-saran sebagai berikut :
harga saham IHSG dan memiliki dan Bagi keluarga
darurat. Semua aktifitas dan keputusan dapat Dapat membantu memahami literasi
diciptakan dari pengalaman-pengalaman keuangan sehingga dalam mengelola
keuangan sekaligus pengetahuan keuangan keuangan dapat dikatakan lebih baik dan
itu sendiri. Pengalaman keuangan yang di bijak. Selain itu, keluarga juga perlu
alami oleh responden, seperti menabung meningkatkan kemampuan mengelola
untuk tujuan jangka panjang, berinvestasi keuangan dalam merencanakan investasi
pada asset riil dari sekarang, lalu memiliki keluarga dan menyiapkan dana masa depan
produk asuransi, serta mengikuti program untuk keluarga.
67
ISSN 2088-7841 Sikap Pengelola Keuangan … (Norma Yulianti)
68