You are on page 1of 11
MAKALAH CAPITAL STRUCTURE OLEH AHMAD SAZILI 192220019 Pembuatan Makalah Pengganti Ujian Akhir Semester Ganjil, Mata Kuliah Manajemen Keuangan Madya UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN TAHUN AJARAN 2020 - 2021 1 Capital Structure atau dikenal Struktur Modal berbeda dengan “modal”. JIka modal adalah hal umum yang merupakan bagian penting dari berjalannya perusahaan, maka struktur modal adalah bagaian yang mengatur modal. Dalam pengertian Faktor Yang mempengaruhi dari mana sumber modal yang akan dipakai. Oleh karena itu Struktur ‘modal walib dipahami oleh pemilik perusahaan atau pemegang saham sumber modal mana Yang akan dipakai agar tidak bermasalah dikemudian hari, Karena salah dalam erhitungan dalam mendapatkan sumber modal akan mempengaruhi keuangan perusahaan dimasa mendatang. Pengertian Struktur Modal, Menurut para Ahll, 1L..Fred Weston dan Thomas E Copeland (1996) Westeon dan Copelend mengatakan bahwa struktur modal adalah pembiayaan Permanen Yang terdri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham, 2.Frank J.Fabozzi and Pamela Peterson (2000) Menurut Fabozzi dan Peterson, Struktur modal aalah kombinas dari hutang dan ekuitas Yang digunakan untuk membiayai proyek perusahaan. Struktur modal suatu Perusahaan adalah campuran hutang, ekuitas yang dihasilkan secara internal dan ekuitas baru, 3.J.Keown dkk (2000) Menurut Keown dkk struktur modal adalah paduan atau kombunasi sumber dana jangka Panjang yang digunakan oleh perusahaan. 4.Farah Margaretha (2004) Menurut Margaretha struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri atas utang hutang jangka panjang dan modal sendiri. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan 1, Struktur aktiva Setiap aktiva yang dimiliki bersumber dari struktur modal, karena struktur modal terdiri dari hutang dan ekuitas. Jadi semua aktiva yang dimiliki berasal dari utang dan modal perusahaan. Penjelasan ini dapat kita lihat pada neraca sederhana, aktiva sebelah debet dan hutang dan modal sebelah kredit. Bagaimana struktur aktiva mempengaruhi struktur modal. Perusahaan industri jasa, memiliki struktur modal yang berbeda dengan industri manufaktur, Perusahaan industri jasa cenderung didominsi oleh aktiva tetap. Perusahaan cenderung mengutamakan penambahan modal baru untuk memperoleh aktiva tetap. Sedangkan struktur aset pada perusahaaan manufaktur cenderung lebih seimbang dan lebih ‘melihat kebutuhannya. Menurut Smart, Gitman dan Megginson (2004) perusahaan yang memiliki aktiva tetap lebih banyak dari pada aktiva lancarnya cenderung memilki utang yang lebih tinggi, karena aktiva tetap bisa dijadikan jaminan atas hutang jika perusahaan sedang mengalami keslitas finansial dan butuh dana dari luar perusahaan. Dengan kata lain apapun alasannya struktur aktiva tetap akan bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan. 2. Struktur Aktiva Dapat kita secara nyata, perusahaan yang menjual saham dipublik adalah perusahaan besar » sementara perusahaan kecil cenderung mempebesar modal melalui hutang bank. ‘Sementara untuk investor baru, lebih sulit dilakukan karena faktor kepercayaan. Di lain perusahaan besar memiliki “nama” reputasi dan kredibilitas yang tingi dengan mudah bisa menerbitkan saham baru ataupun obligasi di pasar modal. Perusahaan besar ‘memiliki akses pendanaan yang lebih banyak dibandingkan perusahaan kecil. Jadi ukuran Perusahaan bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan tersebut. 3. Profitabilitas Perusahaan Fropitabilitas perusahaan adalah bagaimana perusahaan menghasilkan tingkat keuntungan disetipa periodenya. Profitabilitas disini adalah laba perusahaan sebelum dikurangi bunga dan pajak (earning interest and takes/EBIT). Menurut Frankdan Goyal (2004) Profitabilitas yang tinggi dan stabil cenderung memiliki struktur utang yang rendah. Dengan profit vang tinggl tentu memilki dana internal yang lebih banyak. Laba yang ditahannya lebih banyak dari perusahaan yang menghasilkan laba sedikit. Sejalan dengan teori Packing order yang lebih mengutamakan pendanaan internal dari pada eksterna, perusahaan yang memiliki cadangan laba yang melimpah cenderung membiayai kebutuhannya menggunakan laba yang ditahan. Cadangan laba yang tinggi memungkinakn perusahaan bisi memenuhi seluruh kebutuhannya tanpa harus mengambil dana dai pihak luar perusahaan. Ini menunjukan tingkat profitablitas perusahaan bisa ‘memperngaruhi struktur modal perusahaan, 4, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan / Growth. Perusahaan yang pertumbuhannya tinggi cenderung untuk expansi usaha yang lebih besar, mialanya bangun pabrik baru, mesin baru yang butuh dana yang besar, Sementara perusahaan yang pertumbuhannya rendah mereka cenderung bertahan, namun bila expansi tertunda karena analls investor atau pihak bank atas kinerja perusshaan belum ‘menyakinkan. 5. Resiko Bisnis / Business Risk Resiko bisnis akan mempengaruhl terhadap struktur modalnya. ‘Semakin tinggi resiko bisnis perusahaan , maka perusahaan cenderung kesulitan dalam ‘memperoleh pendanaan dari eksternal. Dan ini memaksa perusahaan menngunakan laba yang ditahan. llustrasinya, perusahaan tambang yang akan explorasi , yang butuh biaya besar sementara hasilnya belum bisa di pastikan berhasil atau tidak, dan ini beresiko terjadnya keruglan. Dengan kondisi inl mendapatkan dana dari ekstrenal sulit dilakukan karena Investor takut Tugi. Maka pilihan berikutnya adalah menggunakan dana sendiri atau laba yang ditahan, Namun biasanya perusahaan perusahaan tambang ini cenderung memilki aset yang banyak Yang bisa dljaminkan kebank. Jadl utang adalah alternatip terbalk dari perusahaan yang beresiko besar. 6. Pengendalian Perusahaan Struktur modal perusahaan “pemiliknya”nya adalah kreditur pemegang saham. Dan direktur adalah agen pemegang saham. Dalam menjalankan kegiatan operasonalnya , perusahaan akan selalau berhadapan dengan masalah keagenan (agency Problem). Salah satu cara ‘mengatasi masalah keagenan adalah dengan mengmbil utang sebagai sumber pendanaan, ‘Tujuannya agar tercipta pengendalian dari luar perusahaan yaitu kreditur. Dengan mengambil utang baik dalam bentuk hipotik maupun obligasi, Kreditur juga akan ikut mengawasi manajemen perusahaan agar tetap memiliki kinerja yang bagus. Kreditur ingin memastikan bahwa perusahaan sanggup untuk membayar utang pokok dan bunganya. Jadi Perusahaan yang ingin adanya pengndalian dari luar perusahaan harus memikirkan bahwa tindakan ini akan mengubah struktur modal dengan adanya utang baru. 7. Blaya Modal / Cost of Capital Ketika perusahaan akan memilih sumber tambahan modal apakah utang, menjual saham, menerbitkan obligasi, yang harus diperhitungkan adalah biaya modal. Biaya modal adalah biaya untuk mendaptkan dana, baik dana dari utang atau pun tambahan ekuitas. Dan Perusahaan harus memprioritaskan sumber dana yang paling murah, 8. Kestabilan Penjualan /Stability of Sales Kinerja penjualan produk yang stabil berimbas pada aliran kas perusahaan yang Ikut stabil. Selanjutnya aliran kas yang stabil cenderung memungkinkan perusahaan untuk mengambll hutang yang lebih besar. Perusahaa bisa mengendalikan aliran kas hasil penjualan sebagai Kekuatan untuk melunasi pokok hutang dan bunganya. Atau jika [a tidak mau berutang maka ia menggunakan laba yang ditahan untuk menambah volume usaha. Dan kesimpulannya Penjualan yang stabil Ikut mempengaruhi struktur modal. 9. Peraturan Undang Undang /Goverment Low Dalam insdutri tertentu, peraturan pemerintah bisa sangat mempengaruhi terhadap struktur modal perusahaan. Bahkan batas batas persentase utang dan ekuitasnya audah ditentukan. Dan tidak boleh dilanggar. Baik itu perusahaan negara (BUMN) , BUMD, maupun perusahaan swasta. Contoh Modal minimal usaha di sektor keuangan , untuk Bank Nasional, dan BPR, Syarat pembukaan cabang, asuransi, lembaga pembiayaan dll. Contoh lain Laba BUMN, berapa % untuk disetor ke negara, atau berapa yang bisa ditambah modal yang merupakan kebijakan menteri BUMN. 10. Preferens! Stakeholder Struktur modal perusahaan diputuskan dan dipengaruhinoleh stakholder (pihak yang berkentingan) yang terlibat. Stakeholder yang dimaksud adalah manager, pemegang saham. dan kreditur. Semua pihak mempunyal penilaian yang subjektip pada struktur modal, mereka memillki preferensi dan kepentingan yang berbeda beda, Ada yang suka berutang ada yang tidak, ada suka deviden ade yang tldak , yng bernal ambil resiko ada yang tl keberadaan mereka mempengaruhi mau main aman. Apun keputusan mereka yar struktur modal yang akan diambil, Teori Struktur Modal Perusahaan 1, Teorl pendekatan Tradisional Teori Pendekatan Tradisional mnytakan bahwa akan ada struktur modal dengan optimal. Dengan maksud, struktur modal mempunyai pengaruh pada nilai perusahaan, yang mana struktur modal bisa berubah ubah supaya dapat nilai perusahaan optimal. 2. Teori Pendekatan Modligiani dan Miller Teori ini dibagi 2 yaitu : L.Teori MM tanpa pajak. Pendapat Modligiani dn Miller mengena struktur modal adalah tidak relevanatau tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Kemudain ia mengajukan asumsi guna membangun teori mereka yakni : “Tanpa Agency Cost “-Tanpa Pajak “Investor bisa berhutang dengan suku bunga sama dari perusahaan “Investor memilkiinformasi serupa manajemen tentang prospek perusahaan pada masa depannya. ‘-Tanpa biaya kebangkrutan “EBIT tanpa pengaruh penggunaan utang ‘-Para investor merupakan price takers ‘-tika mengalami kebangkrutan , maka aset dijual harga pasar. 2.Teori MM dengan pajak Teori Modligiani dan Miller tanpa pajak dianggap tidak masuk akal. Lalu dimasuka pajak ke dalam teori mereka. Pajak dibayarkan untuk Pemerintah artinya menjadi aliran kas keluar Perusahaan. Utang dapat dipakai untuk menghemat pajak sebab dapat digunakan menjadi Pengurang pajak. 3. Teori Trade Off pada Struktur Modal Menurut pendapat yang diuangkapkan Myers (2004), perusahaan berhutang hingga dalam tingkat utang tertentu, yang mana penghematan pajak dari tambahan utang seperti biaya kesulitan keuangan”. Teori struktur modal perusahaan Trade Off ini, dalam struktur modal optimal menggunakan faktor antara biaya agen, pajak, dan biaya kesulitan, namun tetap mempertahankan sebuah asumsi symmetric information dan efisiensi pasar menjadi imbangan serta manfaat pemakaian utang. 4. Teorl Pecking Order Teori Fecking order menjelaskan mengapa perusahaan yang memilki tingkat keuntungan Yang lebih tinggi justru memiliki tingkat utang yang lebih kecil. Secara spesifik, perusahaan ‘memiliki urutan untuk preferensi penggunaan dana perusahaan, berikut urutannya . ‘@.Pandangan internal perusahaan, Dana internal didapat dari laba yang dihasilkan perusaha PN b.Perusahaan menghitung target rasio pembayaran berdasarkan perkiraan kesempatan investasi, c.Adanya kebijakan konstan yang digabung dengan fluktasi dan kesempatan berinvestas! tanpa prediksi sehingga aliran kas menjadi lebih besar dari pada pengeluaran investasi d.Jika pandangan ekstrenal diperlukan, maka perusahaan akan mengeluarkan surat berharga yang paling aman terlebih dahulu. 5. Teori Asimetri dan Signaling Teori ini menyatakan bahwa pihak pihak yang berhubungan dengan perusahaan tidak memniliki informasi yang sama tentang prosfek maupun resiko. 6. Teori Keagenan (agency Approach) Dengan teori ini, struktur modal tersusun untuk mengurangikonflik dari kelompok yang berkepentingan saja. Demikian penjelasan tentang pengertian, faktor dan teori struktur modal, dalam sebuah Perusahaan, manajemen struktur modal sangat diperlukan agar kondisi keuangan Perusahaan tetap dalam kondisi balk dan aman. Serta agar tidak terjadi kerugian yang bisa membuata perusahaan terjadi masalah... Manajemen struktur modal yang baik menandakan bahwa perusahaan berada dalam manajemen keuangan yang baik juga. Dengan banyaknya kemungkinan struktur modal optmal yang sesuai keperluan perusahaan, maka kehadiran sebuah software akuntansi online seperti jurnal merupakan sebuah el 10 Kebutuhan_sekaligus Investasi bisnis yangdapat memudahkan dan memb mendapat hasil struktur modal yang cepat dan akurat, 3S Ti Aaa == eae _ °°” jantu perusshaan

You might also like