You are on page 1of 22
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang” berdimensi jamak (multi- dimensional), mencakup perubahan orientasi dan organisasi dari sistem sosial, ekonomi, politik dan budaya, Sedangkan permbangunan ekcnomi merupakan bagian dari proses pembangunan yang mencakup usaha-usaha suatu masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan. Hal itu berarti pembangunan ekonomi dapat diartikan pula sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan iil per kapita suatu masyarakat_meningkat dalam jangka panjang, Selain peningkatan produksi dan pendapatan proses tersebut juga akan membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi masyarakat. Perubahan struktur ekonomi pada umumnya ditandai dengan pergeseran kegiatan ekonomi yang semula lebih banyak pada kegiatan pertanian kemudian bergeser ke arah industri dan akhirnya ke sektor jasa. Perubahan struktur tersebut merupakan suatu proses yang terkait dan runtut dari satu tahap ke tahap lain sesuai dengan kemampuan dan kehendak masyarakat, Dalam upaya itu diperlukan adanya pemupukan sumber-sumber pembangunan dan proses alokasi serta pendayagunaan secara optimal. Sumber-sumber pembangunan semestinya berasal ‘ dari surplus yang diciptakan oleh masyarakat melalui kegiatan ekonomi yang diwujudkan dalam pembentukan modal untuk merangsang produksi lebih tinggi secara berkesinambungan. Produksi yang tinggi akan menciptakan pendapatan yang tinggi pula, yang pada gilirannya akan merangsang peningkatan dan pergeseran pola konsumsi ‘masyarakat. Dengan terpenuhinya kebutuban pangan, maka peningkatan konsumsi akan mengambil bentuk peningkatan konsumsi non-pangan baik barang olahan ‘maupun jasajasa. Proses ini menandai terjadinya alokasi sumber daya dan dana yang relatif besar ke sektor industri manufaktur yang biasanya di barengi dengan perubahan kuantitas dan kualitas serta komposisi faktor produksi dan -pengembangan teknologi. Selain itu akan terjadi puia spesialisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi baik antar sektor dan unit usaha maupun dalam tiap unit usaha, Selanjutnya peningkatan dan pergeseran pola konsumsi masyarakat akan merangsang peningkatan tingkat produksi dan meningkatkan investasi Pada sisi lain, pergeseran pola konsumsi ini akan dapat menciptakan struktur permintaan pasar dalam negeri yang tangguh terutama kesempatan pasar bagi golongan ekonomi iemah, Permintaan efektif di dalam negeri ini pada gilirannya akan menjadi penentu arah dan dinamika pembangunan yang dikembangkan melalui pembangunan sektor pertanian, schingga sektor ini menjadi penyedia pasar yang efektif untuk produk sektor-sektor industri Dinamika pembangunan yang diharapkan terutama adalah dampaknya terhadap pertumbuhan ouput produksi secara konstan dalam jangka panjang dan terhadap pértuasan kesempatan kerja serta pemerataan pendapatan, Hubunigan antara ketiga tujuan itu dalam proses yang dinamis adalah jika sasaran perluasan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas dapat dicapai maka perkembangan ekonomi akan memberi peluang bagi pemerataan di bidang pendapatan dan bidang bidang Jainnya. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa masyarakat telah mencapai kemakmuran dan sekaligus kesejahteraan yang semakin ting, Dalam rangkaian tersebut maka dapat dijelaskan bahwa kemakmuran berarti kesejahteraan akan terjadi jika; pertama, semua indikator kesejahteraan dapat diwujudkan dan dapat dibeli dengan pendapatan. Kedua, setiap anggota masyarakat_mempunyai kemampuan yang sama dalam menghasilkan dan menikmati pendapatan yang didistribusikan sesuai dengan mekanisme pasar. Ketiga, setiap anggota masyarakat harus ikut dalam yroses menciptakan produksi, memperoleh pendapatan “dan menggunakan pendapatan untuk keperluan konsumsi, Sejalan dengan anggapan itu maka pembangunan sesungguhnya adalah proses yang berorientasi pada manusianya, Dengan memberikan perhatian pada ‘unsur manusianya, maka indikator sosial yang dalam hal ini tidak semata diukur dengan tercapainya tingkat produksi rata-rata yang tinggi saja tetapi terciptanya keadaan yang benar-benar, dinikmati oleh setiap anggota_ masyarakat Pembangunan yang berorientasi_ pada manusianya (human development orientation) mengutamakan pada paling tidak tiga unsur penting yakni: aspek kehidupannya (/wman life), pengetahuan, dan tingkat hidup yang memadai Pembangunan yang berorientasi pada unsur manusianya berarti pula mempersiapkan manusia untuk ikut aktif dalam proses pembangunan_ yang berkesinambungan (sustainable), Hal itu berarti persbangunan yang. diciptokan dari masyarakat sendiri, oleh masyarakat dan untuk semua masyarakat. Dengan demikian setiap anggota masyarakat harus ikut serta dalam setiap tahap pembangunan sesuai dengan kemampuannya Dalam kerangka di atas pembangunan masyarakat desa untuk mengarah kepada kemandirian (desa mandiri) diarahkan untuk mentransformasikan struktur kegiatan sosial, ekonomi dan kelembagaan yang semula bercorak subsistem, tradisional dan agraris menuju pada struktur ckonomi bercorak perkotaan, modern dan industri, Dinamika yang terjadi dalam proses tersebut ditandai dengan perembesan struktur dan budaya modem ke dalam struktur dan budaya perdesaan schingga akan terjadi perluasan proses modernisasi ke seluruh masyarakat Sebagai akibatnya struktur dan kebudayaan tradisional yang menpuasai dacrah perdesaan mulai mengalami transformasi ‘mengantarkan terjadinya tahapan di mana perbedaan-perbedaan struktural dan kultural antara kota dan desa menjadi semakin menyempit, Dalam kondisi itu masyarakat desa berhasil mengembangkan suatu kehidupan ekonomi, politik dan budaya yang semakin rasional. Akhimya antara desa dan kota terpola suatu hubungan timbal balik yang harmonis dan saling dapat menciptakan surplus bagi pertumbuhan masyarakat keduanya. Keberpihakan pembangunan pada wilavah desa saat ini juga menjadi salah satu prioritas pemeriniah pusat, dalam arah kebijakan nasional pengembangan wilayah 2015-2019 dijelaskan tentang upaya peningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, membangun potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumberdaya alam dan Vingkungan secara berkelaajutan-melafui .pengostan desu dan masyerakatnya, serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di perdesaan untuk mendorong pengembangan perdesaan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi serta mendorong keterkaitan desa-kota (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019:2014). Strategi yang ditetapkan dalam penguatan desa diantaranya melalui pengembangan usaha berbasis potensi loka, meningkatkan kapasitas maupun kualitas jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, dan jaringan transportasi, pendampingan berkelanjutan dalam perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan desa, perwujudan kemandirian pangan serta mem{asilitasi peningkatan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan kemandirian nangan dan energi perdesaan Pengembangan Ekonomi Perdesaan dilakukan melalui peningkatkan kegiatan ‘ekonomi desa yang berbasis komoditas unggulan, peningkatan produktivitas, serta penerapan ckonomi hijau, Menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana produksi, pengolahan, dan pasar desa, Meningkatkan gkses masyarakat desa terhadap modal usaha, pemasaran dan informasi pasar dan mengembangkan Jembaga pendukung ekonomi desa seperti koperasi, dan BUMDesa, dan lembaga ekonomi mikro lainnya (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasiona!:2014). Kemampuan masyarakat desa untuk berproduksi dan memasarkan basil produksinya perlu didukung dan ditingkatkan melalui penataan kelembagaan dan perluasan serta diversifikasi usaha agar makin mampu mengarahkan dan memanfaatkan dana dan daya bagi peningkatan pendapatan dan taraf hidupnya Bertolak dari amanat di atas lazimnya pembangunan perdesaan memang harus diletakkan dalam Kerangka pembangunan yang berkelanjutan. Hal tersebut disebabkan selain karena target peningkatan kondisi sosial ekonomis yang akan dikejar selalu bergerak maju oleh karena laju kenaikan jumlah penduduk perdesaan, juga karena corak kehidupan dan penataan masyarakat desa sangat karagam, Dasar-dasar pembangunan daerah perdesaan selalu dicari dalam sosial ekonomis yang dinilai merupakan faktor pembentuk kehidupan at desa_secara berkelanjutan. Dasar-dasar tersebut umumnya banyak oleh keadaan geografis, profesi kehidupan yang berkembang setempat, ‘serta beberapa faktor lain yang timbul dari pengaruh lingkungan yang luas seperti ‘halnya hubungan kota besar dan daerah perdesaan, Pembangunan desa dalam konteks tersebut adalah seluruh kegiatan Pembangunan yang berlangsung di desa dan meliputi seluruh aspok kehidupan masyarakat, dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya goiong royong. Implisit dalam konsep tersebut terkandung adanya syarat partisipasi muri masyarakat perdesaan dalam pembangunan sebagai subyek sekaligus sebagai obyek pembangunan itu sendiri, Partisipasi muri horus diartikan bahwa setiap pelaku ekonomi harus ikutserta dalam setiap tahap pembangunan desa sesuai dengan latar belakang, kemampuan atau produktivitasnya dan keablian masing-masing dengan dilandasi oleh rase tanggung jawab dan tenggang rasa untuk kepentingan bersama Dalam partisipasi murni setiap pelaku ekonomi di perdesaan harus selalu diikutsertakan dalam perencanaan, pelaksanaan, menghasilkan, menikmati dan melestarikan, Tanpa adanya kelima tahapan ini maka proses pembangunan desa tidak akan mencapai sasarannya. Namun demikian perlu disadari bahwa keadaan, ‘ Jatar belakang, pemilikan faktor produksi dan produktivitas dari masing-masing pelaku ekonomi di desa tidaklah seragam, sehingga selalu ada variasi keikutsertaan dalam pembangunan serta manfaat yang akan diperolehnya nanti Selain itu harus disadari juga adanya kelemahan-kelemahan masyarakat desa yang 6|Halaman secara homogen menghinggapi mereka, seperti pemilikan aset yang. terbatas, rendahnya mutu sumberdaya manusia, lemahnya lembaga pemerintahan desa dan Jembaga masyarakat desa dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, terbatasnya jangkauan pelayanan lembaga perekonomian dalam ‘mendukung usaha ekonomi desa, dan belum meratanya prasarana dan sarana sosial ekonomi dalam melayani kebutuhan masyarakat desa. Universitas Negeri Malang (UM) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, merupakan salah satu lembaga yang memiliki komitmen besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini tercermin dalam rencana strategis bisnis UM yang menyatakan bahwa akan menyelenggarakan penelitian untuk memajukan imu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan kesejahteraan ‘masyarakat, dan mendapatkan pengakuan nasional dan internasional; begitu juga dalam menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai pengamalan dan pembudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Peranan dan kebijakan pemerintah juga sangat diperlukan agar hasil pembangunan dapat dinikmati oleh semua pelaku ekonomi di desa sesuai dengan pengorbanannya, Dalam kerangka tersebut peran pemerintah harus secara efektif menjaga efisiensi dalam alokasi sumberdaya yang ada untuk sebesar-besamya kesejahteraan masyarakat, melaksanakan keadilan A certab baik dalam melaksanakan kegiatan produksi, penciptaan lapangan kerja maupun distribusi pendapatan dan menjaga stabilitas nasional dalam perekonomian makro, Secara pragmatis pemberian kepercayaan kepada pelaku ekonomi lain untuk turut serta T|Halaman dalam pembangunan desa tentu akan lebih membantu meringankan beban dan tugas pemerintah, baik dalam hal dana, dalam pelaksanaan pembar_gunan ‘maupun dalam melestarikan hasil pembangunan yang telah dicapai, Dengan begitu berarti pula aspek kemitraan dalam pembangunan desa dapat diwujudkan fanpa mematikan kreativitas din potensi yang dimiliki masyarakat desa. Dalam perspektif ekonomi, sejalan dengan kebijakan pembangunan JP II sasaran pokok pembangunan perdesaan adalah untuk menciptakan kondisi ekonomi rakyat di perdesaan yang kukuh, tercapainya keterkaitan perekonomian 4 perdesaan dan persoalan, terwujudnya masyarakat perdesaan yang sejahtera dan teratasinya masalah Kkemiskinan di perdesaan. Sedangkan dalam perspektif Kelembagaan, pembangunan desa ditujukan untuk semakin berfungsinya lembaga pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan desa untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan pembangunan perdesaan, terjaminnya kepastian hukum bagi masyarakat perdesaan mengenai penguasaan dan penguahaan tanah yang sesuai dengan hukum serta tradisi dan adatistiadat setempat Di samping itu tak diabaikan juga beberapa agenda pembangunan yang masih tertinggal pada masa sebelumnya sebagai kelengkapan dari target yang ingin dicapai. Beberapa persoalan tersebut adalah masalah ketidakmerataan pembangunan antar daerah, antar wilayah dan ketidakmerataan dalam pemilikan kegiatan produksi serta ketidakmerataan antarsektor, masalah pencukupan sarana dan prasarana di perdesaan, masalah partisipasi dan kemandirian, dan masalah Konsolidasi dan penyamaan persepsi di antara masingmasing pihak yang terkait dalam program pembangunan perdesaan. Dalam pelaksanaannya kebijaksanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah dituangkan dalam tiga arah > ijaksanaan, yaitu tidak langsung, langsung dan khusus. Kebijaksanaan tidak i diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan setiap penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan antara lain adalah sosial politik yang tenteram, ekonomi ang stabil dan budaya yang ibang. Kebijaksanaan langsung diarahkan kepada peningkatan peranserta Produktivitas sumberaya manusia, khususnya golongan masyarakat lapatan rendah, melalui penyediaan kebutuhan dasar berupa pangan, i% perumaban, Kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan untuk mendorong kemandirian golongan jarakat berpendapatan rendah. Sedangkan kebijaksanaan khusus adalah -mempersiapkan masyarakat dan meningkatkan kemampuan aparat daerah yang >bertanggung jawab langsung dalam merencanakan, melaksanakan dan memantau pelaksanaan program-program pembangunan, dan sekaligus memacu dan memperluas upaya untuk meningkatkan pemerataan pembangunan dan Penanggulangan kemiskinan, Kebijaksanaan ini dilaksanakan secara terpilih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kesiapan aparat daerah setempat Sebagai perwujudan dari arah dan sasavan di atas program pembangunan perdesaan yang merupakan bagian dari pembangunan nasional, sejak Repelita 1 dijabarkan dalam program pembangunan sektoral, regional dan khusus. Program sektoral umumnya berorientasi pada peningkatan produksi dan pembangunan sarana dan prasarana fisik yang. secara langsung menunjang _pemenuhan kebutuhan dasar (basic needs approach) seperti pangan, sandang, perumahan, pendidikan, dan keschatan. Sementara itu program pembangunan regional iarahkan pada pengembangan potensi dan kemampuan sumber daya manusia ‘yang ada di daerah, khususnya daerah perdesaan sehingea swadaya dan kreativitas masyarakat dapat ditingkatkan. Kabupaten Malang adalah salah satu Kabupaten di Indonesia yang terletak di Propinsi Jawa Timur dan merupakan Kabupaten yang terluas kedua wilayahnya ‘setelah Kabupaten Banyuwangi dari 38 Kabupaten/ Kota yang ada di-Jawa Timur. Hal ini didukung dengan luas wilayahnya 3.534,86 km* atau sama dengan 353.486 hha dan jumlah penduduk sesuai Date Pusat Statistik sebanyak 2.544.315 jiwa (tahun 2015) yang tersebar di 33 kzcamatan, 378 Desa, 12 Kelurahan. Kabupaten Malang jiiga dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi diantaranya dari pertanian, perkebunan, tanaman obat keluarga dan lain sebagainya, Disamping itu juga dikenal dengan obyek-obyek wisatanya Kabupaten Malang sendiri memiliki banyak desa yang berpotensi menjadi desa mandiri yang bisa mensejahterakan masyarakatnya, Namun ternyata dari 378 desa yang ada di kabupaten Malang masih terdapat 16 desa di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, masiii berkategori tertinggal, Desa tertinggal itu adalah Desa Purwodadi (Donomulyo), Desa Kepatihan (Tirtoyudho), Desa Kaliasti (Kalipare), Desa Dawuhan (Poncokusumo), Desa Pandansari (Neantang), Desa Jombok (Ngantang), Desa Putukrejo (Kalipare), Desa Sumberkerto (Pagak), Desa Gajahrejo (Gedangan), Desa Sumberejo (Poncokusumo), Desa Kidal (Tumpang), Desa Tegalrejo (Sumbermanjing Wetan), Desa Sido Luhur (Lawang), Desa Srigonco (Bantu), Desa Taji Jabung), dan satu desa sangattertinggl,yaitu Desa Sumberpetung (Kecamatan Kalipare). 10jHolamar B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas adalah belum adanya pemetaan yang baik dalam melihat potensi desa serta sebuah model pemberdayaan masyarakat untuk menjadi desa mandiri ekonomi dan energi di Kabupaten Malang Jawa Timur. > C. Tujuan Peneli n Berdasarvan latar belakang diatas, maka tujugn penelitian ini adalah untuk: 1, Membuat pemetaan désa potensi ekonomi produktif berbasis potensi lokal di kabupaten Malang Jawa Timur. 2, Membuat pemetaan desa potensi energi alternatif berbasis kearifan lokal di kabupaten Malang Jaya Timur. 3. Menyusun model pemberdayaan masyarakat mandiri ekonomi dan energi ‘melalui desa binaan di kabupaien Malang Jawa Timur. D. Batasan Penelitian Batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah 1. Cakupan daerah penelitian adalah hanya mencakup pada Kabupaten Malang Jawa ‘Timur. 2. Potensi yang diukur pada desa dalam penelitian ini adalah hanya mencakup potensi ekonomi produkt. dan’ energialtematif’ berbasis kearifan lokal. ny Definisi Operasional 1 Pemetaan potensi desa, adalah sebuah kegiatan untuk mengetahui, menggambarkan dan memudahkan dalam mengenali dan memahami potensi-potensi dan permasalahan yang ada dalam wilayah desa Desa mandiri, adalah desa yang mencerminkan kemauan masyarakat ddesa yang kuat untuk maju, dengan dihasilkannya produk/ karya desa yang membanggakan dan kemampuan desa memenuhi kebutuhan- Kebutuhannya sendiri. Desa mandiri bertumpu pada trisakji desa yeitu, karsa, karya dan sembada mendakup bidang ekonomi, budaya dan ‘sosial. Desay binsan. adalat Sad, probram pem bergumaat manyeredat. Denpe penguatan kapasitas dan pembangunan sarana prasarana _serta infrastruktur wilayah dengan target lokasi desa yang memenuhi kriteria, potensi serta berminat untuk dikembangkan. 12 40012088616721£96 Pd'W Wn (We) 1AeWeASeW epeday URIPgesuag LEP UeRNDUAY BBEqWOT Ip Z10z UNYeY ped ueyeuRsyeyip Sued Suejew uayedngey 1p uesn{uejayiag UeeUIg eSaq URs\aULY 1eBeqas 1819Ug uep 1woUu043, IeW BSaq |sUa}Og UeEJ@WIad :\NpNLusq BULA (WZd1/SNdVvy) ULANUAd ULIeIBay We}ep eiofBuy : 1eBpqes Surjew Laan seyssanlun 34 uasog : ueIeqer }00zrOr L0ZZ}809864 + NGIN/IN WW “3's ‘eunsnBy lina: eweN repeday ueeSseysuad veyreduecusus ul ueSuap Suejey LiOBN seUsJOAIUN JEYEIeASEW epeCdy| URIPgeBUDY URG URNNEUEd BBeqUIT ENI2} 2VOZ/L UPL ZENNVE ELLOS JOWON WHYS ae ALVVUVASYW Vavday NVIGSVONAd NVG NVILIT3N3d VoVEW3 ONVIW I393N SV.LISHIAINN IDONLL NVWIGIONSd NVG “IDOTONYAL “L3SIY NVINaLNaWay LAPORAN PENELITIAN PEMETAAN POTENSI DESA MANDIRI EKONOMI DAN ENERGI SEBAGAI RINTISAN DESA BINAAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN MALANG Oleh: Dr. Agung Winarno, SE, MM Sopingi, S.Sos, M.Pd ‘Trisetia Wijayanti, SE, MBA. Yuli Agustina, SE, MM / we LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2017 , HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN LP2M TAHUN 2017 1, Judul Penelitian Pemetaan Potensi Desa Mandiri Energi dan Ekonomi Sebagai Rintisan Desa Binaan ‘Berkelanjutan di Kabupaten Malang ‘Ketua Penelitian ‘a. Nama lengkap Dr. H. Agung Winaro, SE, MM . Jenis Ketamin + Laki-laki ¢ NIP 196303142001121001 . Jabatan Struktural + Pembina , Jabatan Fungsional/ Gol : Lektor Kepala/ IVA. f Fakultas/Jurusan Ekonomi/ Manajemen . Keahlian : llmu Manajemen Waktu Penelitian : Maret - Agustus 2017 Pembiayaan dana + Allokasi dana LP2M Tahun Anggaran 2017 “Rp: 25:000.000 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah) Malang, 27 Oktober 2017 ‘Kepala P2SWKKN, Ketua Peneliti 5 ‘NIP. 196303142001121001, ‘NIP. 196303142001121001 iH 6312291988021001 KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Allah SWT terucap atas segala Hidayah dan Inayah-Nya yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pemetaan Potensi Desa Mandiri Energi dan Ekonomi Sebagai Rintisan Desa Binaan Berkelanjutan di Kabupaten Malang”. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, Rasa terima ‘Kasih kami haturkan kepada : 1. LP2M Universitas Negeri Malang yang telah memfasilitasi dan meridukung secara penuh dalam terselenggaranya penelitian ini. 2. Seluruh Anggota Tim Penelitian. yang telah bekerjasama untuk menyelesaikan penelitian ini. 3. Para Mahasiswa yang turut membantu sebage Observer, serta 4. Para perangkat desa dan Tokoh Masyarakat Desa Pait dan Sumberagung yang telah membagi informasi dan berdiskusi bersama dengan kami. Kami menyadari, masih begitu banyak kekurangan dalam penyusunan laporan penelitian ini. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa kami harapkan demi perbaikan dalam laporan ini. Akhir kata kami sampaikan banyak terima kasih kepada ‘semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penelitian ini. Malang, November 2017 Tim Peneliti DAFTAR ISI Halaman i TAR veces LEMBAR PENGESAHAN. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN .. BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang .. ‘Rumusan Masalah ‘Tujuan Penelitian Batasan Penelitian .... Definisi Operasional........ BABII KAJIAN TEORI A. Pengembangan Potensi Desa Binaan .. B. Desa Mandiri C. Energi Altemnatif dan Ekonomi Produktif dalam Penelitian BAB II METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Teknik Pengumpulan Data. C. Teknik Analisis Data..... D. Jangka Waktu Pelaksanaan E. Sumber Pendanaan.... | |BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Potensi Lokal yang ditemukan di Kabupaten Malang. 1. Desa Sumberagung, iv] Halaman 2 r 35 if 3. Rencana dan Pemetaan Potensi Ekonomi Produktif dan Energi Alternatit yang dapat di Kembangkan BABIV PENUTUP A. Kesimpulan...... B. Saran DAFTAR PUSTAKA.... LAMPIRAN.... v| Halaman DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Jadwal Kegiatan..... 411 Jumlah Penduduk Desa Sumberagung .... 42 Penggunaan Tanah di Desa Sumberagung .. 4.3 Penggunaan Wilayah dese Pait “ 44 Rencana Pengembangan Ekonomi dan Energi di Desa ‘Sumberagun, 45 Tabel Matriks SWOT Ekonomi Produktif Desa Sumieragung 46 Tabel Matriks SWOT Energi Alternatif Desa Sumberagung 47 Rencana Pengembangan Ekonomi dan Energi di Desa Pai 4.8 Tabel Matriks SWOT Ekonomi Produktif Desa Pai 4.9 Tabel Matriks SWOT Energi Alternatif Desa Pait,... vi | Halaman DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tahap Pembuatan BioGas .. 2.2 Siklus Produksi - Pendapatan 3.1 Raneangan Penelitian.. 4.1 Pemandangan Alam Desa Sumberagung 4.2 Pemandangan (view) di Gunung Srege 4. Pemandangan yang dapat diakses di Gunung Srege. 4.4 Infrastruktur Jal lan ke Gunung Srege yang masih Alami.. 4.5 Makam Raja Kasaeng Gaselong..... 4.6 Gapura Megah Meauju Komplek Makam..... 4.7 Makam Mbah Segalor. 4.8 Karet Salah Satu Hasil Bumi deSa Sumberagung... 4:9 Perkebunan Hasil Bumi desa Sumberagung.... 4.10 Suasana Hutan Bambu... 411 Sungai dengan Air Jemih yang melalui Hutan Bambu dan Pinus, 4.12 Peternakan Sapi Perah di Desa Sumberagung 4.13 Salah Satu Pemilik Sapi Perah di Des: Sumberagung 4.14 Pemandangan di Tepi Bendungan Selorejo... 4.15 Pemandangan di pi Bendungan Selorej 4-16 Fasilitas Umum yang sedang Dibangun dengan Dana Urunan Masyarakat Desa.........47 417 Petermakan Sapi di Desa Sumberagung yang belum Mengolah Limbah Kotoran Sapi 48 4.18 Hutan Bambu yang Hampir Gundul akibat Pencbangan. 4.19 Aliran Sungai di Sekitar Hutan.. 4.20 Salah Satu Cobaan di Desa Pait.. 49 50 52 58 4.21 Skema Alur Desa Binaan..... Halaman DAFTAR LAMPIRAN 41. Pemetaan Potensi Ekonomi dan Energi di Desa Sumberagung.. Pemelaan Potensi Ekonomi dan Energi di Desa Pait Halaman

You might also like