Lili, a seven years old girl (25kg), was taken to a doctor due to unintended weight

loss. The girl looked thin. She lived with her grandpa who had tuberculosis.
Physical examination found no abnormality, tuberculine test was positive. A
laboratory examination however indication indicated relative lymphocytes and
increase in erythrocytes sedimentation rate. X-ray examinaton showed primary
complex tuberculosis. The doctor diagnosed primary tuberculosis and prescribed
antituberculosis isoniazid, ethambutol, rifampicine and pyrazinamide for intensive
phase of treatment.

The step of prescription writing:

1. Are the P-drug suitable for the patient? (verify the suitability of the P-drug
by checking the active substance, dosage form, standard dosage schedule
including standard duration of treatment). If not suitable, which ones are/is
suitable for her? Give explanation!
2. Describe the various kind of pharmaceutical dosage form and the strengh
of those suitable drugs (both generic and brand) and which one is suitable
for patient?
3. Establish the proper dosage regimen (dosage, frequency of administration,
route of administration, time of administration, duration of the treatment)
of those drugs!
4. Write all of the possible prescription forms (magistral, offical, and special)
then select which is the most suitable for the patient!
5. Give information about the medicines to the patien (effects, side effects,
instructions, warnings).

Answer

1. A. Define patient problems

Pasien dengan terdiagnosis tuberkulosis primer.

B. Therapeutic objective (s)

 - Menyembuhkan pasien dan mengembalikan kualitas hidup dan
produktivitas.

- Mencegah kematian karena penyakit TB aktif atau efek lanjutannya.

- Mencegah kekambuhan.

- Mengurangi transmisi atau penularan kepada yang lain.

- Mencegah terjadinya resistensi obat serta penularannya.

C. Effective groups of drugs

Jenis obat lini pertama:

- INH
- Rifampisin
- Pirazinamid
- Etambutol

D. Comparison between group

Efficacy safety Suitability

INH Efek samping Kontraindikasi
Dari usus sangat cepat Neuritis perifer, Obat hepatotoksik
difusinya kedalam ensefalopati toksik,
jaringan dan cairan kedutan otot, ataksia,
tubuh. Didalam hati INH stupor, tinnitus, euforia,
di asetilasi oleh enzim gangguan memori,
asetil transferase psikosis toksik,
menjadi metabolit peningkatan sgot sgpt.
inaktif. T ½ 1-4 jam
tergantung kecepatan
asetilasi. Ekskresinya
melalui ginjal.

Rifampisin Efek samping Kontraindikasi

Reabsorpsi nya sangat Heart burn, nyeri Hipersensitivitas
tinggi di usus, distribusi epigastrik, mual muntah, terhadap rifampisin dan
ke jaringan dan jaringan diare, myopati, penyakit liver.
tubuh baik. Plasma t ½ peningkatan sgot sgpt,
berkisar antara 1,5 – 5 gangguan darah,
jam. Ekskresinya melalui menurunnya konsentrasi
empedu. hb.
Pirazinamid Efek samping Kontraindikasi
Reabsorpsinya cepat dan Hepatotoksik, disuria, Gangguan fungsi hati
sempurna, t max 1-2 artralgia, anoreksia, berat, porfiria
jam. 70% di ekskresikan iritasi GI, dermatitis,
melalui urin. hiperurisemia, gout.
Etambutol Efek samping Kontraindikasi
Pada pemberian oral Neuritis optik disertai Neuritis optik, gangguan
sekitar 75-80% diserap penurunan penglihatan fungsi ginjal berat, dan
dari saluran cerna, t max penglihatan, dermatitis, hipersensitivitas terhadap
dicapai dalam waktu 2-4 pruritus, sakit kepala, etambutol.
jam. kehilangan
keseimbangan, demam,
disorientasi, halusinasi,
trombositopenia, nyeri
sendi, urtikaria.
Streptomisin Efek samping Kontraindikasi
Kerusakan vestibular Gangguan pendengaran,
dan auditori, myastenia gravis,
nefrotoksik, reaksi kehamilan.
hipersensitivitas,
parestesia pada mulut.
 Efficacy safety Suitability Cost
Tidak
Tidak memiliki
memiliki Obat
perbedaan
perbedaan ditanggung
INH t ½ 1-4 jam signifikan
signifikan oleh
dengan obat
dengan obat pemerintah
lainnya
lainnya
Tidak
Tidak memiliki
memiliki Obat
Plasma t ½ perbedaan
perbedaan ditanggung
Rifampisin berkisar antara signifikan
signifikan oleh
1,5 – 5 jam. dengan obat
dengan obat pemerintah
lainnya
lainnya
Tidak
Tidak memiliki
memiliki Obat
perbedaan
Pirazinami perbedaan ditanggung
T max 1-2 jam. signifikan
d signifikan oleh
dengan obat
dengan obat pemerintah
lainnya
lainnya
Tidak
Tidak memiliki
memiliki Obat
T max dicapai perbedaan
perbedaan ditanggung
Etambutol dalam waktu 2- signifikan
signifikan oleh
4 jam. dengan obat
dengan obat pemerintah
lainnya
lainnya
E. Choose a P drugs
 F. Prescription

G. Information, instruction & warning

2. Zfg
3. A. Isoniazid
- Dosis : 4-6 mg/kgBB/hari
 =4x25 = 100 mg/hari
Sediaan obat :
- Frekuensi administrasi : 1x/hari
- Rute administrasi : oral
- Waktu administrasi : tiap 24 jam, 1 jam sebelum makan
- Durasi pengobatan : 6 bulan

B. Rifampisin
- Dosis : 8-12 mg/KgBB/hari
= 10x25 = 250 mg/hari

- Frekuensi administrasi : 1x/hari

- Rute administrasi : oral
- Waktu administrasi : tiap 24 jam
- Durasi pengobatan : 6 bulan

C. Pirazinamid
- Dosis : 20 – 30 mg/KgBB
20x25 = 500 mg/hari
- Frekuensi administrasi : 1x/hari
- Rute administrasi : oral
- Waktu administrasi : tiap 24 jam
- Durasi pengobatan : 6 bulan

D. Etambutol
- Dosis : 15-20 mg/KgBB
=20x25 = 500 mg/hari
- Frekuensi administrasi : 1x/hari
- Rute administrasi : oral
- Waktu administrasi : tiap 24 jam
- Durasi pengobatan : 6 bulan
4. dr.

SIP: 101/13/117

Alamat:

Palu,

R/ Capl. Rifampisin 600 mg No.

s.1/2 capl.d.d.24.o.h

R/ Tab. Isoniazid 100 mg No.

s.1.d.d.24.o.h

R/ Pirazinamid 500 mg No.

s.