You are on page 1of 10

Penerapan Sistem ABC (Activity Based Costing System) Sebagai

Alternatif Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik


(Studi KDVXV SDGD 37 :RQRMDWL :LMR\R .HGLUL -DZD 7LPXU ´
Dian Rahmawati Ahmad Putri
Muhammad Saifi
Raden Rustam Hidayat
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: dianputry69@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study to determine the company's factory overhead charges and to find out the imposition
of factory overhead costs using ABC System (Activity Based Costing System).This type of research used in this
research is descriptive case study approach. ABC System (Activity Based Costing System) is a way to replace
the traditional cost accounting methods have many disadvantages in determining overhead costs ,because in
the application of the ABC System (Activity Based Costing System) perform calculations based on calculations
using activity cost driver. This study was to determine the application of the ABC System (Activity Based
Costing System) in PT. WonojatiWijoyo Kediri who use traditional cost accounting methods were always
effective to management ,in determining the cost of manufacturing overhead resulting from the distribution
costs. Based on the calculation results can be seen by comparing the calculation of factory overhead cost
accounting according to traditional methods with the ABC System (Activity Based Costing System), the result
is a product experience overcosting Rp . 9688 , for product B experience undercosting Rp. 6280 and C
products experience overcosting Rp. 8492.

Keyword: Activity Based Costing System (ABC system), Factory Overhead Costs.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembebanan biaya overhead pabrik pada perusahaan dan untuk
mengetahui pembebanan biaya overhead pabrik yang menggunakan sistem ABC (Activity Based Costing
System). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
Sistem ABC (Activity Based Costing System) adalah suatu cara yang dapat menggantikan akuntansi biaya
metode tradisional yang memiliki banyak kelemahan dalam menentuka biaya overhead pabrik, karena dalam
penerapan sistem ABC (Activity Based Costing System) melakukan perhitungan berdasarkan aktivitas yang
perhitungannya menggunakan cost driver (pemicu biaya). Penilitian ini untuk mengetahui penerapan dari
sistem ABC (Activity Based Costing System) pada PT. Wonojati Wijoyo Kediri yang menggunakan akuntansi
biaya metode tradisional yang selalu memberikan informasi yang kurang efektif kepada manajemen dalam
menentukan biaya overhead pabrik yang diakibatkan oleh distorsi biaya. Berdasarkan hasil perhitungan dapat
terlihat dengan membandingkan perhitungan biaya overhead pabrik menurut akuntansi biaya metode
tradisional dengan sistem ABC (Activity Based Costing System), yang hasilnya adalah produk A mengalami
overcosting sebesar Rp. 9.688, untuk produk B mengalami undercosting sebesar Rp. 6.280 dan produk C
mengalami overcosting sebesar Rp. 8.492

Kata kunci: Activity Based Costing System (Sistem ABC), Biaya Overhead Pabrik.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juli 2016| 18


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN biaya produksi. Akuntansi biaya tradisional yang
Peningkatan persaingan pasar global masih digunakan oleh beberapa perusahaan saat
mengharuskan perusahaan melakukan perubahan- ini, pembebanan biaya overhead pabrik pada
perubahan besar dalam teknologi yg terbaru dan produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka
organisasi produksi mereka serta memperbaiki yaitu berdasarkan keluaran fisik (output fisik),
efektifitas keputusan yg berhubungan dengan biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
penetapan harga, desain produk, serta persebaran langsung, biaya jam kerja langsung dan jam mesin.
konsumen. Persaingan dalam setiap aktivitas bisnis Menurut Hammer, Carter dan Usry
baik jasa, perdagangan maupun industri sekarang (2002:365), Activity Based Costing System (Sistem
ini banyak terjadi, dikarenakan semakin majunya ABC) merupakan suatu sistem biaya dengan pusat
teknologi, hidup produk yg semakin pendek, biaya overhead dialokasikan dengan berdasarkan
banyak produk pesaing yang meningkat, serta satu atau lebih faktor yang berhubungan yg
kualitas produk yg diinginkan oleh konsumen membuat produk bertambah nilainya, dan tidak
tinggi. Perusahaan sekarang ini diharapkan mampu hanya berdasarkan satu cara pembebanan yaitu jam
merubah segala sesuatu yang berhubungan proses kerja. Sistem ABC (Activity Based Costing System)
produksi, menjadikan suatu produk menjadi ini didasarkan pd konsep untuk produk
produk unggul di pasaran dengan cara memberikan mengkonsumsi kegiatan atau aktivitas, aktivitas
produk dengan kualitas tinggi dan harga jual yg mengkonsumsi sumberdaya, dengan
dpat bersaing di pasaran. mengidentifikasikan biaya aktivitas (Cost Of
Pemanfaatan teknologi saat ini dpat membantu Activity) kemudian menelusuri aktivitas ini ke
perusahaan untuk mengubah sistem perhitungan suatu produk khusus atau pelanggan yang
akuntansi biaya, terutama teknologi komputer menimbulkan aktivitas. Aktivitas perusahaan
untuk perhitungan yg lebih akurat pda perusahaan biasanya biaya overhead pabrik ke produk khusus
manufaktur. Akuntansi biaya yg digunakan oleh daripada ke produk yang umum. Dengan cara ini
perusahaan harus didesain agar dapat seorang manajemen dpat mengetahuai cara
menghasilkan informasi yg benar. Apabila mengendalikan suatu aktivitas, dan sebeb itu
informasi akuntansi biaya tdk menghasilkan belajar mengendalikan biaya-biaya secara efektif.
informasi biaya yg benar maka akan menimbulkan PT. Wonojati Wijoyo Kediri merupakan salah
suatu perubahan informasi dan pembuatan satu perusahaan yg bergerak dalam bidang
keputusan manajemen. furniture, seperti meja, bangku, lemari, tempat
Penentuan biaya barang dan jasa secara akurat tidur dan sebagainya. Bahan baku utama
merupakan hal yang mudah bila perusahaan pembuatan furniture pada perusahaan ini yaitu
memproduksi sedikit produk. Jika perusahaan kayu jati, dan berlokasi di Jl. Mataram Ds.
meningkatkan jumlah produk yg ditawarkan dan Karangrejo Kec. Ngasem Kab. Kediri. Target pasar
produk-produk ini menggunakan sumber daya dari PT. Wonojati Wijoyo Kediri adalah luar negeri
dalam jumlah yg berbeda-beda (seperti sumber seperti Amerika. Perusahaan ini menggunakan
daya yg berhubungan dengan pengawasan dan teknologi tinggi akan tetapi perhitungan masih
kendali mutu), maka akan lebih sulit untuk menggunakan metode tradisional, untuk saat ini
menemukan biaya produk yang akurat. Inilah perhitungan yang efektif menggunakan metode
alasan utama yg menyebabkan perusahaan sistem ABC (Activity Based Costing System).
menetapkan sistem penghitungan biaya Penggunaan mesin-mesin berteknologi tinggi
berdasarkan aktivitas. Biaya overhead pabrik dan teknologi komputer merupakan cara yang tepat
adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan untuk mewujudkan keunggulan-keunggulan yang
biaya tenaga kerja langsung. diinginkan, serta dapat mengurangi peranan tenaga
Pada umumnya, biaya overhead pabrik kerja dalam proses produksi. PT. Wonojati Wijoyo
dibebankan berdasarkan jam kerja langsung. Cara Kediri dalam membebankan biaya overhead pabrik
ini dianggap akurat pada saat porsi terbesar dari yang dibebankan pada jumlah produk yg dihasilkan
biaya adalah biaya tenaga kerja. Pada saat menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional
perusahaan sudah mulai mengembangkan oleh perusahaan. Pembebanan biaya yg kurang
teknologi maju dengan pemanfaatan komputer, akurat, yang disebabkan oleh sistem akuntansi
maka tenaga kerja menjadi sangat berkurang biaya tradisional yg selama ini digunakan oleh
perannya dalam membentuk produk. Kondisi yang perusahaan akan berpengaruh dalam penjualan
terjadi diatas ini jenis kondisi ketepatan penentuan perusahaan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juli 2016| 19


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Dengan adanya keunggulan sistem ABC sehat. Penjelasan diatas dpat disimpulkan bahwa
(Activity Based Costing System) dibandingkan akuntansi biaya lebih memfokuskan pada
dengan akuntansi biaya tradisional seperti yg minimalisasi biaya dengan jalan pengendalian
dijelaskan diatas dan dasar dlm pembebanan biaya biaya. Sedangkan, akuntansi manajemen berkaitan
overhead pabrik yang digunakan oleh PT. dengan alokasi sumber daya yg efisien dengan
Wonojati Wijoyo Kediri Jawa Timur, maka penulis jalan reduksi biaya dan lebih memfokuskan pada
menyusun skripsi dengan judul ³3HQHUDSDQ perencanaan dengan mengembangkan,
Sistem ABC (Activity Based Costing System) menghasilkan dan menganalisis informasi untuk
Sebagai Alternatif Dasar Pembebanan Biaya membantu manajemen membuat keputusan yg
Overhead Pabrik (Studi kasus pada PT. tepat dan sehat.
:RQRMDWL :LMR\R .HGLUL -DZD 7LPXU ´
2.3 Akuntansi Biaya Tradisional
2. KAJIAN PUSTAKA Menurut Riwayadi (2014:33) Akuntansi biaya
2.1 Konsep Biaya tradisional diterapkan pada teknologi yang stabil
Menurut William K. Carter (2009:30), biaya dan produksi massal dengan produk yg standar atau
didefinisikan suatu nilai tukar, pengeluaran, atau homogen. Karena perusahaan menghasilkan
pengorbanan yg dilakukan untuk menjamin produk yg standar atau homogen, perhitungan
perolehan manfaat yg di cerminkan sebagai harga pokok produknya relatif mudah. Harga
penyusutan atas arus kas atau aset lainnya. Beban pokok produk per unit diperoleh dengan hanya
didefinisikan sebagai biaya yg dibebankan membagi total biaya produksi dengan jumlah unit
terhadap pendapatan dlam periode akuntansi, yg dihasilkan.
karena itu beban dikurangkan dari pendapatan
dlam periode akuntansi tersebut. Dan perhitungan 2.4 Biaya Overhead Pabrik
biaya dilakukan berdasarkan pada tujuan biaya yg Biaya overhead pabrik adalah suatu biaya yg
dipilih (Hammer, Carter dan Usry, 2002:21). tidak bisa secara mudah diidentifikasikan secara
Dari beberapa pendapat diatas dapat langsung pada produk yang dihasilkan dari bahan
disimpulkan bahwa biaya merupakan total uang baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung
tertentu atau suatu sumber daya yang digunakan dan biaya pabrik lainnya sehingga suatu hubungan
untuk mencapai tujuan dan manfaat tertentu. Kata input-output susah ditentukan. Menurut Ony, Dony
lain dari biaya ialah suatu alat tukar dan Waluya dan Sri Dewi (2012:99) Biaya overhead
pengeluaran bagi perusahaan. Didalam perusahaan pabrik disebut juga biaya overhead manufaktur,
biaya sangat dibutuhkan untuk proses produksi biaya manufaktur, atau biaya pabrik terdiri atas
perusahaan. semua biaya manufaktur tidak dapat ditelusuri
secara langsung ke output tertentu. Biaya overhead
2.2 Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen pabrik biasanya memasukkan semua biaya
Akuntansi biaya yang terutama berhubungan manufaktur kecuali bahan baku dan tenaga kerja
dengan akumulasi biaya, penilaian persediaan, dan langsung.
kalkulasi produk. Akuntansi biaya menekanakan
pda sisi biaya dengan tujuan untuk minimalisasi 2.5 Sistem ABC (Activity Based Costing)
biaya dengan jalan pengendalian biaya (cost Menurut Mulyadi (2001:34) Activity Based
control). Dilihat dari dasar pencatatan berbeda jika Costing System merupakan salah satu wujud
akuntansi biaya menggunakan Prinsip Akuntansi pelepasan akuntansi manajemen dari dominasi
Berterima Umum (PABU) dan akuntansi akuntansi keuangan. Untuk cara lainnya dalam
menejemen tidak menggunkan PABU, karena menggunakan informasi biaya tidak langsung yaitu
kriteria pokok untuk mengolah data keuangan akuntansi aktivitas (Activity Accounting). Activity
dalam akuntansi manajemen adalah manfaat serta Accounting dapat diartikan dengan pengertian yg
lebih didasarkan atas logika dan pengalaman. penting dari suatu informasi biaya produk yg
Akuntansi manajemen berhubungan berbeda dan lebih akurat dari informasi yang telah
dengan alokasi sumber daya yang efisien dengan disediakan oleh akuntansi biaya tradisional.
jalan reduksi biaya (cost reduction) yg menerapkan Activity Based Costing (ABC) adalah suatu
pada perencanaan dengan mengembangkan, sistem akuntansi yg difokuskan pada aktivitas atau
menghasilkan dan menganalisis informasi untuk kegiatan untuk memproduksi suatu produk
membantu manajemen membuat keputusan yg tertentu. Biaya ditelusuri pda suatu aktivitas yg

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juli 2016| 20


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
berdasarkan pada masing-masing aktivitas atau mengatakan pengertian dari dokumen adalah
kegiatan memproduksi produk. catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
3. METODE PENELITIAN menumental dari seseorang. Menurut Nasution
3.1 Jenis Penelitian (1988) dalam buku Sugiyono (2011:226)
Jenis penelitian yang digunakan dalam menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan ilmu pengetahuan.
pendekatan studi kasus.. Pemaparan penelitian 3.5 Instrumen Penelitian
deskriptif Menurut Sugiyono (2002:11) Menurut Zuriah (2007:168), instrumen
menyatakan pengertian deskriptif adalah penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dlam
penelitian yg dilakukan untuk mengetahui nilai menggumpulkan data. Sedangkan dalam
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih pengumpulan data, instrumen yg digunakan dalam
(indenpenden) tanpa membuat perbandingan, penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan
atau menghubungkan dengan variabel yang wawancara.
lainnya, sedangkan Menurut A.A.Putu Agung 3.6 Analisis Data
(20012:4), pengertian dari pendekatan studi kasus Proses analisis dalam penelitian merupakan
adalah penelitian yg mengkaji suatu kasus bagian yg sangat penting dan menentukan dalam
tertentu yang dilakukan secara intensif, pencapaian tujuan penelitian yg telah ditetapkan.
mendalam, mendetail, dan komprehensif. Data yg telah terkumpul kemudian di
Sehingga dlam penelitian ini jenis penelitian yg klasifikasikan, di identifikasikan dan di
digunakan adalah penelitian deskriptif dengan interpretasikan dengan menggunakan suatu teknik
pendekatan studi kasus. analisis yg sesuai sehingga hasil analisis akan
3.2 Lokasi Penelitian memberikan arti dan makna yg berguna untuk
Penelitian ini dilakukan di PT. Wonojati mendiskripsikan fenomena-fenomena yg terjadi.
Wijoyo yang berlokasi di Jalan Mataram No. 1 Ds. Tahapan dalam analisis data dalam penerapan
Karangrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri sistem ABC (Activity Based Costing System)
Jawa Timur, yg bergerak dalam bidang industri dan adalah sebagai berikut :
pembuatan furniture dari bahan utama kayu jati. 1. Biaya overhead pabrik pada perusahaan untuk
Adapun yang menjadi alasan dipilihnya tempat ini menghitung tarif.
sebagai tempat penelitian adalah karena pada 2. Sistem ABC (Activity Based Costing System),
perusahaan dalam pembebanan. Biaya overhead dalam tahap ini dilakukan dengan cara :
pabrik pada produk, perusahaan belum a. Mengklasifikasikan aktivitas
menerapkan sistem ABC (Activity Based Costing b. Menghubungkan biaya dengan aktivitas
System). Jika pengendalian dapat dilakukan c. Mengumpulkan cost pool yang sama
terhadap cost driver (pemicu biaya) dengan d. Menghitung pool rate
mengendalikan aktivitas-aktivitas overhead, maka e. Overhead yang dibebankan = Pool Rage x
biaya overhead pabrik perusahaan juga dapat Cost Driver yang digunakan.
dikendalikan. f. Membandingkan antara biaya overhead
3.3 Sumber Data pabrik yg dihitung oleh perusahaan
Sumber data yg diperoleh peneliti diambil dengan biaya overhead yang dihitung
melalui data primer dan data sekunder karena dengan sistem ABC (Activity Based
peneliti melakukan pengambilan data secara Costing System) dan menetapkan varian
langsung tanpa melalui perantara dan peneliti juga yang terjadi.
mengambil data secara sekunder atau melalui
perantara karena peneliti memperoleh data melalui 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
dokumen atau formulir. 4.1 Penyajian data
3.4 Pengumpulan Data 4.1.1 Biaya Overhead Pabrik
Menurut Esterberg (2002) dalam buku Hubungan bagian produksi dengan bagian
Sugiyono (2011:231) mengatakan bahwa accounting yg baik mempermudah untuk
wawancara adalah pertemuan dua orang untuk perusahaan mendapatkan laporan biaya overhead
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, pabrik yg akurat. Keterangan dari produk A yaitu
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu chelsea dining chair, produk B yaitu amalfi lounge
topik tertentu. Menurut sugiyono (2011:240)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juli 2016| 21


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
chair dan produk C yaitu EURRNVLGH ´ SODQWHU. e. Jumlah Produksi Berjalan Tahun 2015 =
Berikut ini merupakan data biaya overhead pabrik: Produk A : 88, Produk B : 78, Produk C : 66
Tabel 1. Biaya Overhead Pabrik Tahun 2015 dan Total : 288.
Keteran Produk Produk Produk Sumber data : PT. Wonojati Wijoyo Kediri
Total
gan A B C (2015)
Biaya 865.176. 653.385. 571.83 2.090.39
Bahan 580 930 4.890 7.400
Pembant 4.3 Analisis dan Interprestasi Data
u 4.3.1 Biaya Overhead Pabrik yang Diterapkan
Biaya 15.507.1 17.353.3 16.143. 49.004.1 oleh Perusahaan
Listrik 80 00 680 60 Dalam membebankan biaya overhead pabrik
Biaya 17.748.1 19.394.4 18.806. 55.949.2
20 40 700 60
pada produk, PT. Wonojati Wijoyo menetapkan
Telepon
Biaya 6.011.87 8.128.12 7.456.2 21.596.2 tarif yg dipastikan diawal yaitu biaya overhead
Kebersi 0 0 30 20 pabrik dibebankan pda produk berdasarkan biaya
han bahan baku. PT. Wonojati Wijoyo menanggapi
Biaya 114.532. 133.052. 120.13 367.715. bahwa besarnya biaya overhead pabrik sama
TKTL 230 020 1.150 400 dengan besarnya dari biaya bahan baku.
Biaya 88.212.7 100.971. 86.719. 275.903.
Pemelih 90 560 390 740
Perusahaan menggunakan bahan dari kayu jati
araan untuk semua produk dan yg berbeda adalah
Biaya 91.058.1 98.948.1 92.919. 282.925. komposisi bahan produk dri masing-masing
Depresia 80 50 170 500 produk. Biaya overhead pabrik perusahaan per
si satuan unit untuk masing-masing produk, yaitu :
Biaya 24.741.0 29.371.5 25.639. 79.752.4 Tabel 2. Biaya Overhead Pabrik Perusahaan per
Asuransi 00 00 900 00
Satuan Unit untuk Masing-masing Produk
Biaya 1.222.98 1.060.60 939.65 3.223.24
BOP per
Bahan 7.950 5.020 1.110 4.080 Jenis Jumlah
Pembant BOP Satuan
Produk Produksi
u Unit
865.176. 653.385. 571.83 2.090.39 579.615 /
Total Produk A 2.110 Unit 1.222.987.950
580 930 4.890 7.400 Unit
Sumber : PT. Wonojati Wijoyo Kediri (2015) 491.020 /
Produk B 2.160 Unit 1.060.605.020
Unit
4.2.2 Data Pendukung 425.181 /
Produk C 2.210 Unit 939.651.110
Data pendukung yg dibutuhkan dalam Unit
penelitian ini adalah cost driver. Cost driver Sumber : PT. Wonojati Wijoyo Kediri (2015)
merupakan faktor-faktor penyebab yg menjelaskan
menggunakan overhead. Cost driver untuk 4.3.2 Penerapan Sistem ABC (Activity Based
memanfaatkan informasi yg siap tersedia sehingga Costing) dalam Pembebanan Biaya
akan meminimumkan biaya pengukuran itu Overhead Pabrik pada PT. Wonojati
penting, maka memilih cost driver. Cost driver yg Wijoyo
dipilih sebagai data pendukung adalah sebagai Penelitian ini menggunakan tiga jenis produk
berikut : dari PT. Wonojati Wijoyo sebagai sampel adalah
a. Luas Lantai Tahun 2015 = Produk A : 2300, produk A yaitu chelsea dining chair, produk B
Produk B : 2200, Produk C : 2000 dan Total yaitu amalfi lounge chair dan produk C yaitu
: 6500 brookside ´ planter. Sistem ABC (Activity Based
b. Jumlah Work Order Tahun 2015 = Produk A Costing) memfokuskan pada kegiatan atau
: 98, Produk B : 65, Produk C : 59 dan Total aktivitas pada dasar pemikiran yg menyatakan
: 222 bahwa kegiatan atau aktivitaslah yg menyebabkan
c. Jam Mesin Tahun 2015 = Produk A : 940, timbilnya biaya dan produk dan selanjutnya dicari
Produk B : 860, Produk C : 720 dan Total : hubungan aktivitas dengan produk yg
2.520. menggunakan aktivitas itu sendiri. Tahapan sistem
d. Jumlah Purchase Order Tahun 2015 = ABC (Activity Based Costing), yaitu :
Produk A : 150, Produk B : 160, Produk C :
132, dan Total : 442.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juli 2016| 22


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
a. Mengklasifikasikan Aktivitas antara biaya unit dan non unit sebesar
Penyajian data di atas dapat dilihat ada 17 Rp.1.167.457.560. Persentase biaya non unit
(tujuh belas) aktivitas yg termasuk dalam terhadap total biaya overhead sebesar 54,19%
aktivitas overhead pabrik sebagai berikut : dan merupakan nilai yg cukup efektif sehingga
1. Biaya bahan pembantu syarat untuk penerapan sistem ABC (Activity
2. Biaya listrik Based Costing) sehingga dapat dipenuhi.
3. Biaya telepon Pengelempokan aktivitas BOP ke dalam level
4. Biaya kebersihan aktivitas, yaitu :
5. Biaya tenaga kerja tidak langsung bagian Tabel 3. Pengelompokan Aktivitas BOP
pembelian kedalam Level Aktivitas
6. Biaya tenaga kerja tidak langsung bagian Level Aktivitas
Aktivitas Jumlah
pengiriman Unit Batch Fasilitas
Biaya Bahan
7. Biaya tenaga kerja tidak langsung bagian Pembantu
2.090.397.400 2.090.397.400

quality control Biaya Listrik


Biaya
49.004.160 49.004.160
55.949.260 55.949.260
8. Biaya tenaga kerja tidak langsung bagian Telepon
Biaya TKTL
administrasi pablik Bag 94.340.600 94.340.600
9. Biaya pemeliharaan bangunan pabrik Pembelian
Biaya TKTL
10. Biaya pemeliharaan mesin pabrik Bag 101.402.100 101.402.100
Pengiriman
11. Biaya pemeliharaan kendaraan Biaya TKTL
90.811.200 90.811.200
12. Biaya depresiasi bangunan pabrik Bag Quality
Control
13. Biaya depresiasi mesin pabrik
14. Biaya depresiasi kendaraan Biaya TKTL
Bag Adm. 81.161.500 81.161.500
15. Biaya depresiasi peralatan pabrik Pabrik

16. Biaya asuransi bangunan pabrik Biaya


17. Biaya asuransi mesin pabrik Pemeliharaan
79.257.600 79.257.600
Selanjutnya dicari hubungan antara Bangunan
Pabrik
aktivitas tersebut dengan produk yg Biaya
menggunakan atau mengkonsumsi aktivitas Pemeliharaan 100.376.150 100.376.150
Mesin Pabrik
overhead pabrik yaitu tiga jenis produk yang Biaya
di ambil sebagai sampel penelitian ini (produk Pemeliharaan 96.269.990 96.269.990
Kendaraan
A yaitu chelsea dining chair, produk B yaitu Biaya
21.596.220 21.596.220
amalfi lounge chair dan produk C yaitu Kebersihan
Biaya
EURRNVLGH ´ SODQWHU) melalui cost driver Depresiasi
55.895.500 55.895.500
yang dipilih. Sistem ABC (Activity Based Bangunan
Pabrik
Costing) menekankan bahwa produk yg Biaya
dihasilkan tidak secara langsung Depresiasi 97.005.100 97.005.100
Mesin Pabrik
mengkonsumsikan sumberdaya tetapi Biaya
menyerap aktivitas dan aktivitas inilah yang Depresiasi 78.399.900 78.399.900
Kendaraan
menggunakan sumberdaya secara langsung. Biaya
b. Menghubungkan Biaya dengan Aktivitas Depresiasi
51.625.000 51.625.000
Sistem ABC (Activity Based Costing) Peralatan
Pabrik
sebelum diterapkan di PT.Wonojati Wijoyo Biaya
ada dua persyaratan yg harus dipenuhi oleh Asuransi
42.257.000 42.257.000
Bangunan
perusahaan adalah: Pabrik
Biaya-biaya non unit harus merupakan Biaya
Asuransi 37.495.400 37.495.400
presentase yg signifikan dari total biaya Mesin Pabrik
overhead, Biaya unit dan non unit overhead Total 2.195.350.820 367.715.400 660.177.860 3.223.244.080

pabrik dari PT. Wonojati Wijoyo dapat dilihat Sumber : Data Diolah (2016)
pada tabel 12. Dari tabel itu terlihat bahwa
biaya unit sebesar Rp.2.195.350.820 Data-data tahun 2015 yang dipilih untuk
sedangkan biaya non unit sebesar cost driver yaitu luas lantai sebesar 7.240 m^2,
Rp.1.027.893.260 (berasal dari jumlah work order sebesar 222 kali, jam mesin
Rp.367.715.400 + Rp.660.177.860). Selisih sebesar 2.520, jumlah purchase order sebesar

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juli 2016| 23


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
442 kali, dan jumlah produksi berjalan sebesar Tabel 4. Pengelompokkan Aktivitas BOP
228 kali. Kegunaan dari lima cost driver yaitu: kedalam Cost Pool
1. Luas lantai seluas 7.240 •6 , digunakan
untuk menghitung tarif biaya Aktivitas Level
BOP
Cost Total Biaya
BOP Aktivitas Pool Cost Pool
kebersihan, biaya pemeliharaan
Biaya Bahan
bangunan pabrik, biaya asuransi Pembantu
bangunan pabrik, biaya depresiasi Biaya Listrik
Biaya
bangunan pebrik dan biaya depresiasi Telepon Unit 2.090.397.400
peralatan pabrik. Biaya Unit 49.004.160
Pemeliharaan Unit 55.949.260
2. Jumlah work order dalam satu tahun 222 Mesin Pabrik Fasilitas 100.376.150
1 2.430.227.470
kali, digunakan untuk menghitung tarif Biaya Fasilitas 97.005.100
Depresiasi Fasilitas 37.495.400
biaya tenaga kerja tidak langsung bagian Mesin Pabrik
pengiriman, biaya pemeliharaan Biaya
Asuransi
kendaraan dan baiya depresiasi Mesin Pabrik
kendaraan. Biaya TKTL
Bag. Batch 94.340.600 2 94.340.600
3. Jam mesin dalam satu tahun 2.520 per Pembelian
jam, digunakan untuk menghitung tarif Biaya TKTL
biaya pembantu, biaya listrik, biaya Bag.
Pengiriman
telepon, biaya pemeliharaan mesin Biaya Batch 101.402.100
Pemeliharaan Fasilitas 96.269.990 3 276.071.990
pabrik, biaya depresiasi mesin pabrik Kendaraan Fasilitas 78.399.900
dan biaya asuransi mesin pabrik. Biaya
4. Jumlah purchase order dalam satu tahun Depresiasi
Kendaraan
442 kali, digunakan untuk menghitung Biaya TKTL
tarif biaya tenaga kerja tidak langsung Bag. Quality
Control Batch 90.811.200
bagian pembelian. 4 171.972.700
Biaya TKTL Batch 81.161.500
5. Jumlah produksi berjalan dalam satu Bag. Adm.
Pabrik
tahun 228 kali, digunakan untuk Biaya
menghitung tarif biaya tenaga kerja tidak Pemeliharaan
Bangunan
langsung bagian quality control dan Pabrik
biaya tenaga kerja tidak langsungbagian Biaya
Kebersihan
administrasi pabrik. Biaya Fasilitas 79.257.600
Depresiasi Fasilitas 21.596.220
Bangunan Fasilitas 55.895.500 5 250.631.320
c. Mengumpulkan Cost Pool yang Sama Pabrik
Fasilitas 51.625.000
Kelompok biaya (cost pool) yang homogen Biaya
Fasilitas 42.257.000
Depresiasi
dpat menawarkan sejumlah kemungkinan cost Peralatan
driver. Untuk keadaan ini, cost driver yg dapat Pabrik
Biaya
digunakan pd sistem informasi yg ada Asuransi
sebelumnya hendak dipilih. Pemilihan ini akan Bangunan
Pabrik
meminimumkan biaya pengukuran. Sumber : Data Diolah (2016)
Kegiatan overhead yang telah ditentukan
dari masing-masing level aktivitas pada d. Menghitung Pool Rate
dikelompokkan ke dalam cost pool yang sama Tarif kelompok (pool rage) yaitu biaya per
berdasarkan rasio yg digunakan sama untuk unit dari penggerak aktivitas dihitung dengan
satu cost pool. Ada lima cost pool yang membagi biaya kelompok dengan kapasitas
ditentukan oleh cost driver dari kegiatan praktis penggerak aktivitas. Hitung pool rate
overhead yg ada di perusahaan. dengan membandingkan antara total biaya cost
Pengkelompokkan aktivitas overhead ke pool dengan total cost driver. Pool rate dari
dalam cost pool , sebagai berikut : masing-masing cost pool.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juli 2016| 24


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 5. Pool Rate dari Masing-masing Cost
Pool e. Overhead yang Dibebankan
1. Biaya Overhead Pabrik dengan Sistem
Cos Total
Aktivitas t Total Biaya Cost
Cost ABC pada Produk A
Pool
BOP Poo Cost Pool Drive
Rate Total BOP = Cost Pool Rate X Cost
l r
Biaya Bahan Driver
Pembantu Cost pool 1 : 964.375 X 940 =
Biaya
Listrik 906.512.500
Biaya Cost pool 2 : 213.440 X 132 =
Telepon
Biaya 28.174.080
Pemeliharaa Cost pool 3 : 1.243.567 X 98 =
n Mesin
2.430.227.47 121.869.566
Pabrik 1 2.520 964.375
0
Biaya Cost pool 4 : 754.226 X 88 = 66.371.888
Depresiasi
Mesin Cost pool 5 : 34.617 X 2300 =
Pabrik
Biaya
79.619.100
Asuransi Total = 1.202.547.134
Mesin
Pabrik
2. Biaya Overhead Pabrik dengan Sistem
Biaya TKTL ABC pada Produk B
Bag.
2 94.340.600 442 213.440 Total BOP = Cost Pool Rate X Cost
Pembelian
Driver
Biaya TKTL
Bag. Cost pool 1 : 964.375 X 860 =
Pengiriman 829.362.500
Biaya
Pemeliharaa Cost pool 2 : 213.440 X 150 =
1.243.56
n 3 276.071.990 222
7 32.016.000
Kendaraan
Biaya Cost pool 3 : 1.243.567 X 65 =
Depresiasi
Kendaraan
80.831.855
Cost pool 4 : 754.226 X 74 = 55.812.724
Biaya TKTL
Bag. Quality
Cost pool 5 : 34.617 X 2200 =
Control
4 171.972.700 228 754.266
76.146.400
Biaya TKTL
Bag. Adm.
Total = 1.074.169.479
Pabrik
Biaya 3. Biaya Overhead Pabrik dengan Sistem
Pemeliharaa
n Bangunan
ABC pada Produk C
Pabrik Total BOP = Cost Pool Rate X Cost
Biaya Driver
Kebersihan
Biaya
Cost pool 1 : 964.375 X 720 =
Depresiasi 694.350.000
Bangunan Cost pool 2 : 213.440 X 160 =
5 250.631.320 7.240 34.617
Pabrik
Biaya 34.150.400
Depresiasi Cost pool 3 : 1.243.567 X 59 =
Peralatan 73.370.453
Pabrik
Biaya
Cost pool 4 : 754.226 X 66 = 49.778.916
Asuransi Cost pool 5 : 34.617 X 2000 =
Bangunan 69.234.000
Pabrik
Total = 920.883.769
Sumber : Data Diolah (2016)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juli 2016| 25


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
f. Perbandingan Pembebanan Biaya 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Overhead Pabrik Perusahaan dengan Biaya 5.1 Kesimpulan
Overhead Pabrik Menggunakan Sistem Berdasarkan analisis yang telah dilakukan
ABC (Activity Based Costing) pada bab empat, menunjukkan hasil perhitungan
biaya overhead pabrik per unit oleh perusahaan
berbeda dengan biaya overhead pabrik per unit
Tabel 6. Perbandingan BOP Perusahaan dengan menggunakan sistem ABC (Activity Based
BOP Menggunakan Sistem ABC (Activity Costing). Perhitungan menggunakan sistem ABC
Based Costing) (Activity Based Costing) menunjukkan biaya
overhead pabrik per unit lebih kecil daripada
BOP BOP Sistem
Perusahaan ABC
Varian menggunakan metode tradisional untuk produk A
Jum
lah dan produk C. Sedangkan untuk produk B
N Pro Per
o. duk
Pro
Per Per ush Perse
perhitungan menggunakan sistem ABC (Activity
duks Perusa
i haan
Uni ABC Uni - ntase Based Costing) menunjukan biaya overhead pabrik
t t AB (%)
C
per unit lebih besar daripada menggunakan metode
tradisional yg biaya overhead pabriknya lebih
2.11 1.222.9 579. 1.202.5 569. 9.6 kecil.
1 A 1,69
0 87.950 615 47.134 927 88 Sistem ABC (Activity Based Costing)
menunjukkan perhitungan varian biaya overhead
- pabrik per unit yang negatif untuk produk B karena
2.16 1.060.6 491. 1.074.1 497. aktivitas overhead pabrik PT. Wonojati Wijoyo
2 B 6.2 -1,46
0 05.020 020 69.479 300 mengkonsumsi sember daya yg bersifat non unit
80 related lebih banyak. Jika suatu produk diproduksi
dengan jumlah yang besar, sumber daya yg bersifat
2.21 939.65 425. 920.88 416. 8.4 non unit related akan dikonsumsi lebih kecil per
3 C 2,03
0 1.110 181 3.769 689 92 produknya dan sebaliknya jika jumlah produksinya
rendah, sumber daya non unit related akan
dikonsumsi lebih tinggi per produknya. Produk B
Sumber : Data Diolah (2016) yg menunjukkan varian negatif dapat dijadikan
sebagai tolok ukur agar penerapan sistem ABC
Perbandingan biaya overhead pabrik (Activity Based Costing) dapat menghasilkan biaya
menggunakan perhitungan tradisional dengan overhead pabrik per unit yg lebih kecil dari
biaya overhead pabrik menggunkan sistem penggunaan metode tradisional yaitu jumlah
ABC (Activity Based Costing) yg ada di tabel produksi harus lebih besar dari jumlah produksi yg
20 diatas dapat dilihat bahwa produk A dan sebelumnya. Dan penggunaan non unit cost driver
produk C lebih efektif menggunakan sistem juga menyebabkan perbedaan biaya overhead
ABC (Activity Based Costing) dengan tingkat perusahaan dengan biaya overhead menggunakan
perbedaan sebesar 1,69 % dan 2,03 %. sistem ABC (Activity Based Costing).
Sedangkan untuk produk B penggunaan sistem
ABC (Activity Based Costing) kurang efektif 5.2 Saran
dalam pembebanan biaya overhead pabrik Saran dari peneliti dilihat dari hasilnya dan
pada produk ini menunjukkan hasil yg negatif melakukan penelitian di perusahaan maka saran yg
yaitu -1,46 %. Produk yg untuk jumlah dapat peneliti sampaikan kepada perusahaan PT.
produksinya tinggi, sumber daya yg tidak Wonojati Wijoyo adalah :
bersifat unit related (terkait) akan dikonsumsi 1. Perusahaan sebaiknya menerapakan sistem
oleh lebih banyak produk, maka konsumsi per ABC (Activity Based Costing) dalam
produknya akan lebih kecil dibandingkan pembebanan biaya overhead pabrik pada
dengan konsumsi sumber daya yg bersifat non produk dengan catatan jumlah produk yg
unit related dari produk yang jumlah diproduksi lebih banyak dari unit yg
produksinya rendah. diproduksi tersebut khususnya pada produk B
harus lebih besar dari jumlah produksi yg
sebelumnya agar aktivitas yg mengkonsumsi
sember daya non unit related tidak dikonsumsi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juli 2016| 26


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
terlalu besar per produknya. Namun dalam Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. (Konsep,
penerapan sistem ABC (Activity Based Manfaat & Rekayasa). Edisi Tiga. Jakarta :
Costing) sebagai dasar pembebanan biaya Salemba Empat.
overhead pabrik pada produk, perlu Purwanti, Ari, Dr. M.Ak, Prawironegoro
dipertimbangkan juga mengenai biaya Darsono, Dr. 2013. Akuntansi Manajemen.
penyusunan sistem ABC (Activity Based Edisi Tiga Revisi. Jakarta : Penerbit Mitra
Costing). Penghematan dengan menerapkan Wacana Media.
sistem ABC (Activity Based Costing) haruslah
lebih besar dari pada biaya penyusunan sistem Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor :
ABC (Activity Based Costing) karena Ghalia Indonesia.
mengingat biaya penyusutan sistem ABC Riane, Usman dan Abdi. 2008. Metode Penelitian
(Activity Based Costing) dalam perusahaan Sosial dan Ekonomi (Teori dan Aplikasi).
relatif besar. Bandung : Alfabeta.
2. Aktivitas pabrik PT. Wonojati Wijoyo relatif
banyak jumlahnya dan dengan menerapkan Riwayadi, 2014. Akuntansi Biaya (Pendekatan
sistem ABC (Activity Based Costing) dalam Tradisional dan Kontemporer). Jakarta :
pembebanan biaya overhead pabrik, Salemba Empat.
perusahaan atau pihak manajemen dapat Suryabrata, Sumadi. 2014. Metodologi
mengendalikan aktivitas pabrik dan dengan Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers.
demikian perusahaan dapat juga
mengendalikan biaya overhead pabrik Supriyono. 2002. Akuntansi Keuangan dan
berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Hal ini managemen. Yogyakarta : BPFE-
juga berpengaruh pada total biaya produksi. Yogyakarta.
-------------. 2006. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : Alfabeta Universitas
DAFTAR PUSTAKA Sarjanawiyata Tamansiswa.
Agung, Putu, Agung, Anak, Dr.,M.Si. 2012.
-------------. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Metodologi Penelitian Bisnis. Malang :
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Universitas Brawijaya Press (UB Press).
IKAPI.
Arikunto. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
Widilestariningtyas, Ony. Firdaus, Dony Waluya.
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.
Anggadini, Sri Dewi. 2012. Akuntansi
Rinka Cipta.
Biaya, Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Ilmu.
Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian
Revisi 2010.
Sosial dan Pendidikan. Teori Aplikasi.
Bustami, Bastian & Nurlela. 2013. Akuntansi Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Biaya. Edisi Empat. Jakarta : Penerbit Mitra
Wacana Media.
Carter, K. William. 2009. Akuntansi Biaya (Cost
Accounting). Buku Satu Edisi Empatbelas.
Jakarta : Selemba Empat.
Hammer, Lowrence H, Carter, William K, dan
Usry. Milton F. 2002. Cost Accounting. 11
th edition. Cincinnati. Ohio : South Western
Publishing Co.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi
Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya.
Jakarta : Gahalia Indonesia.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 1 Juli 2016| 27


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like