You are on page 1of 4
Franciskus WP. = Penatalaksanaan Ekstirpasi Epulis ISSN: 1978-0206 PENATALAKSANAAN EKSTIRPASI EPULIS FIBROMATOSA UKURAN BESAR PADA GINGIVA RAHANG BAWAH KANAN DENGAN ANESTES! LOKAL rancishus W.Praba* & Bambang Dwi Rahardjo™* + Program Stud Bech Mulut dan Maksiolasia| Fokulias Kedoklean Gig, Unvestes Gaciah Mada, Yogyakarta ~ Bagian Bedah Mulut dan Maksiolasl. Fakltas Kedoktran Gig, Universitas Gagjan Mada, Yogyakarta ABSTRAK Latar belakang Eouts merupakan hiperpiasia gingiva yang meayerupa tumor (tumoue tke) yang berasal dar jaingan kat selaput penodontalperenkim yang SsebtKan Karena asi rons. Epi Hbromatosa memsiks penampakan kins bertang. a oeduuate, dana pula ida, warva agak pues, konsstensl Kenya. bala toga, pada. Kosch, dar mucan berdarah dan tidak menimbulkan rasa sake. Tujuan mangevalua: hal perawatan oksi¢pas opuls Hromalasa ukuran besa" dengan anestes| Tokal Kase exslipast epaislibromatosa pads kasus in dakukah pada wari usia 50 tahun yang datang dengan Kesullan ‘makan Karena benjolan Sick om o! daly mult pads pip scbesa Kr Penatalaksanesn exalrausiepuls Noeomatosa dengan ‘estes! loka pada kasus juga diakulan penghiangan falar predsposisnja beruna pemberinan kalkuls sebolum operas ‘dan penghalusan tulang yang iam yang merupakan as: kon ok Kesimpulan poranaian ekstrpasi opus Berukuran besar ‘dengan anestes' loka pada kasus i isa dperimbangkan. Karena masin aca akses untuk dlakukan deponilarutan anestes Maj Kel Gi, Jur 2012: 191) 58:61 Kata kunci Eputs ibromatosa, ekstfpas: anestos loka ABSTRACT Background Epul is a gingival hyperplasia that characteristic kes tumor, derived om the periodontal connective tis [ue/parenchyema due chronic tation, Epulsfbramatosa has pedunculated cnc apoearance. oF ay nok. Ye ctor rather pale han surrounding nssue. ease consistency, wel deine, sai slurcy, no beads easty and does not cause pai. Objective {o evaluate the extrpaton resus of age puts Novomalosa wth local anestnesia, Case the extrpaten on ths case (raiment 's performed on women aged 50 years od who came found i aifcut to eat because of x3 cm hump inthe mouth onthe fet ‘chest, Treatment the extpaton management of ets hbrmatasa hth local anesthesia ins cases also done by pred. fon factors removal such as caleius removing beore surgery and smoothing the sharp bone thal make a loca! chronic irfaion. Conclusion alge epulsexirzavion vent with local anesinesia i case caus be considered, because heres access to ject anesthene solution Maj Kes Gr Juni 2012; 19(1): 58-81 Key words: Epuls fbvomatosa, extirpation, local anesthesia PENDAHULUAN Latar belakang Neoplasma merupakan massa jaringan ab- ocmal akbat prolilras: abnormal se\-sel yang per tumbuhannya berlebih dan terkoordinas: dengan ja- Fingan normal di sekitaya meskipun rangsang teian hilang.* Neoptasma in’ berkembang berlebinan yang mungkin dapat berupa neoplasma jinak, pre-maligna, (karsinoma in situ) atau maligna (kanker) “Tumor adalah jringan baru yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab tu- ‘mor. Tumor dapat dibagi menjadi tumor odontogenik {dan non-odontogenik. Tumor odontagenik,dibag) lag ‘menjadi tumor yang berasal dari ektodermal, mosio dormal, dan campuran mesio-oklodermal. Sedang- kan tumor non-odontogenik dibagi menjadi tumor ‘osteogenik, non-osteagenik, tumor jaringan vaskuler, ddan tumor jaringan sarat ‘Tumor non-osteogenik cioagi menjadi tumor 58 ‘pitol, hiporptasiinflamasi dan tumor mesiodermal Pada penggolongan ini, epulis termasuk kepada tumor eptel. Epuls adalah istiah yang nonspesiti tntuk tumor Gan massa sepert tumor pada gingiva {gusi). Epulis adalah benjolan non-neoplastik pada Gingiva. Mikroskopis dibatasi epitel skuamosa dan ‘merupakan proses kronik yang dikompensasi dengan ‘memanjangnya papila cori (membran basalis aniara epite! dan stroma masih bagus) Konsistensinya ter- garlung pada komponennya, bisa jaringan ikat. jri- gan granulasi dan jaringan lain. Bisa disebabkan oleh hiperplasi akibat intasi atau jaringan granulasi akibatinfamasi Epulis merupakan hiperplasia gingiva yang menyerupai tumor (tumour like) yang berasal dati jaringan ikat selaput periodontal’ parenkim, diduga disebabian Karena intasi kronis (oral hygiene yang Dburuk dan gigi tun). Ketidakseimbangan hormonal dan proses penyembutian yang berlebshan. Epuls in| bersifat fibrous, hiperpiasik atau granviatil> Dalam pportumbubannya epuls ini bisa iéak berlangkai atau Maj Ked Gi, Juni 2012; 19(1): 58-61 biasa disebut sesile dan dan bisa pula bertangkal (peduncutated, ‘Rumusan masalat Penatalaksanaan ekstrpasi epulis fibromato- ‘sa ukuran bosar biasanya ilakukan dengan anestesi lumum. Apakah penatalaksanaan epuls Hibromatosa ‘ukuran besar dengan anestesi lokal dapat diakukar rmengingat masih ada akses untuk diskukan deport larulan anestos?? ‘Tujuan penulisan ‘Mengevaluasihasil perawalan ekstirpasi epu- lis fibromaiosa ukuran besar dengan anestesilokal arena masin ada akses untuk dilakukan deponic larutan anestesi LAPORAN KASUS Anamnesis, Seorang wanta Ny. § usia 50 tahun datang rmerasakan kesullan makan karena benjolan besar di dalam mulut pada pipi sebelah kr yang teria se Jak 2 tahun yang lau, tidak ada rasa sakil, ak ada penambahan pombesaran akhit-akir ini, Pada regio lersebut pernah dilakukan muliple ekstraksi 3 tahun yang lalu, Pasion ini sudah diver: pengobatan antibio- tik + bulan yang lal dari rumah sakit, telapi belum diver tahu diagnosanya, Oral iygene pasien buruk, tervtama pada gigi di regio antagonis les. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Pemoriksaan intraoral memperinatkan ma ssa berukuran Sx4x3. cm kenyal, bertangkai, dan tidak madam berdarah. Pada pemerksaaan okstraoral ‘dtemukan pembesaran pada pip karena desakan {dani massa intraoral, tetapi tidak pada kelenjar getah ening, Kemudian dlakukan pemeriksaan radiograt dengan menggurakan Rontgen Orthopanoramic {OPG) untuk melihat kelainan-kelainan pada gigi-gig| dan tulang rahang. Dari gambaran Flontgen, tulang alveolar yang tajam dan impaksi gigi molar ketiga pada rahang bawah (Gambar 1). Diagnosa semen: fara massa tersebut adalah epulis fibromatosa akan yang diakukan adalah ekstipas: massa dang ‘an menggunakan anestes!lokal, Hasil pemerksaan ppatologi anatomi dari massa tersebut adalah epuls fibrematosa, Penatalaksanaan Perawatan dimslai dengan skeling gigi mengi- ‘gal salah satu etio'ogi epulis dan OH pasion bu: ISSN. 1978-02068 ‘uk, Dilanjutkan dengan menentukan batas lesi dan ‘melakukan suci hama pada daeran operasi dengan jpovidon iodine 10% pada daerah operas. Anestes: lok Gow-Gates diakukan dengan deponir1.Scc la ‘utan anesiesi,teknik anestest ini dilakukan meng}: gat lesi yang besar menghslangi akses anestesi ‘lok bukal (lang buccal nerve) Fiksasi_jaringan lesi dengan benang sutu ring 3-0 ganda untuk memudankan deseksi massa. {dengan faspaterium, massa cikeliingi sampai dassr. kadang dapat dikombinasi dengan scalpel. ‘Ukur dan masukkan jaringan pada lerutan ‘iksasi 10% untuk dikiimkan ke bagian Petolog) ‘Anatom. Pastian tidak ada perdaranan hebat pada Dekas lest. Jka ada perdaranan hebat, lakukan kor: rest mekanis dengan kagsa sleril selama 2 meni (KED pasien), jka pordarahan masin tejadi_injeksi ‘asam traneksamal, (Dapal daplikasikan kauter untuk mencegah perdarahan yang tak kurjung berent enghalusan tuiang diperlukan karena merupakan salah satu penyebab timbulnya massa. kemucian ai- lanjlkan dengan suturing dan pemasangan tamgon sia bat-obatan yang diberitan adalah clyn amicin 300mg, metil precnisolon 4mg, metamfiron 500mg, asam traneksamat 500mg, Intruksi kepada paasien untuk menggigit tampon selama 1 jam, tidak sering meludah dan borkumur, menghindari maka. nan panas, merjaga oral hygiene, kontrol 1 hari, 1 rminggu dan 2 minggu pasca operas Pada kontrol hari pertama pasca operas, te jag risus 1 jai, tidak ada pembengkakan kelenjar (etah bening, tidak ada rasa saki, stomatitis attose 2 tit di labs. Pada kontrol 1 minggu pasca ope- ‘asi jaitan dibuka, pasien dapat membuka mulut 2 jar, masin terdapat jaringan fibrous di bukal, tidak ada rasa saki. Pasion ciberikan serrapeptase 59 ([Dansera) untuk mempercepat melisiskan jaringar liprosa pada bukal. Pada kontrol 2 minggu pasca operasiterhat luka yang masih belum terutup sempurna dxarena: kan ada stomatitis, tetapi penyembuhar luke kearah pperbaikan, jaringan fibrous ci bukal menghilang, dan pasion dapat membuka mulut 3 jar (Gambar 2) PEMBAHASAN Faktor predisposisi dari epulis adalah sritas| kronis lokal misairya kalkulus. kanes servical sisa ‘kar gig Epulis dapat dbedakan berdasarkan ello: ogi teradinya antara lain : epuls kongenital, epuls. fibromatosa. epulis granulomatosa. epuls fissura tum. epulls telangiectatica. epulis gravidarum. dan iant.cell epuls* Perubahan hotmon yang tetjad ‘sal hamil berpengaruh besar terhadap Kesehatan igi dan mulut, termasuk gust. Perubahan.hormor ini menyebabkan terjadinya periunakan pembuluh darah gusi sehingga bisa menimbulkan peradangan 59 Franciskus W.P. : Penatalaksanaan Exstirpasi Epulls pada gusi Diagnosa banding epuls adalah tumor yang sering tefjadi pada gingiva yaitu: papiloma dan fibro: ‘ma. Papiloma merupakan tumor jinak epitel rongga. mulut (epitel skuamous) yang paling sering. Dapat timbul pada segala umur dan umumnya terletak di bibir idan, dasar mulut atau palatum lunak, pipi dan ‘gingival. Tumor ini tampak sebagai tonjolan eksohitk ‘yang dapat keluar dari tangkai atau dasar sesil Papi loma tidak ganas telapi disarankan untuk diiakukan ceksisi pembedahan ? Fibroma merupakan reaks! prolteasi fbeo blas dengan banyak serat kolagen yang timbul seba ‘gai reaksi terhadap initas kronik. Lida dan mukosa pipi merupakan daerah yang paling disukal Karena Jaringan ini sering tergigt. Lest ini disebut floroma ‘taumativa. Hiperplas! jnak in tidak bersifat neoplas ‘ma dan tumbuh lambat. Bila telah mencapai ukuran tertentu, maka pertumbunan pada umumnya berhen- Epulis di regio posterior rahang bawah pada asus ini divaskvlar'sasi oleh anatomose dari arteri alveolar inferior saja. Sedangkan saraf yang berpe- ran di daerah epuls ini adalan nervus mancibularis, dengan cabangaya nervus alveolar inferior yang ke- lar dari basis mandibula dan nervus lingual Faktor yang mempersult atau kendala dari joperasi kasus ini adalah besarrya massa memper- sult akses anestesiblok teknik Akinosi dan blok bu: kal (long buccal nerve biok), oleh Karena it dilaku- an anestesi blok mandioula Gow-Gates.Tambahan anestesi infilrasi daeran bukal dliakukan setelan ‘pangkal epuls teriepas dari gingiva untuk mengu: rang} perdarahan, Rasa sakit ka epulis digerakkan ke arah lingual, padahal ruang pergerakan kearan ‘bukal sudah tidak ada dan arah dasar epulis oerada oi ingual ‘Blok mancibula Gow-Gates adalah blok man dibula sebenarnya, Karena hampir menganestes! seluruh saraf mandibula divsirigeminal (saraf man- dibuia atau V3). Sarat ini merupakan batang saral Utama di mana batang anterior lebih keclberianjut ke bbatang posterior lebih besar dalam fossa infratompo- ral sebelum melewai foramen ovale tuiang sphenoid Dengan demikian, sarat yang dianestesi dengan Blok mandibula Gow-Gates adalah saraf alveolaris man- tik dan dioleskan gel anestesi topikal (prokain). Ke> ‘mugian Sputt diaankan ke sisi penyuntikan melalui sudut mulut pada sisi berlawanan, dibawah tonjolan mesiopaiatinal Molar kedua maksia, jarum dinser- sskan kedalam jaringan sedikit sebelah distal molar kkedua maksila. Jarum diuruskan kebidang perpan- Jangan garis melalui sudut mulut ke intertragic notch pada sis: penyuntikan kemudian dsejajarkan dengan ‘sudut telinga ke wayah seningga arah spult bergoser ke gig) premolar pada sisi yang berlawanan, posis! tersebut dapat berubah dar gigi molar samoai gigi Insisivus tergantung dari derajat dvergensi ramus ‘mandibula dar telinga ke ssi wajah. © Jarum insersikan perlahar-iahan sampai berkontak dengan tulang leher kondilus, sampal ke- alamam kira-kra'25 mam, Jika jarum belum berkon= tak dengan tulang, maka jarum citark Kembali per- lanar-lanan dan arahnya diulangi sampai berkontak dengan tulang. Anestetikum tidak boleh dikeluarkan. jika aru tidak kontak dengan tulang. Jarum citar 1 mm . Kemudian aspicasi, jika negatt depositkan anestetikum sebanyak 1.8 - 2cc perlahan-lanan Spuit ditarik dan pasien tetap membuka mulut se- lama 1 2 menit. Setelah 3 ~ 5 menit pasien akan ‘merasa baal dan perawatan boleh dilakukan Pertimbangan diakukan operasi lokal pada ‘asus ini adalah hasil pemeriksaan darah yang baik {gula daran. proses perivekuan dara, darah Jeng rap) dan keinginan pasien untuk dilakuken operasi dengan anestesilokal KESIMPULAN pulls pada kasus ini merupakan hiperplasia gingiva yang berasal dari aringan ikat selaput perio- ontal/ parenkim, disebabkan arena iritasi krons. Fakior precisposisi dan epulis ini adalah tas! kronis lokal dari kalkulus dan tulang yang talam. Komplikasi pada operasi epulis ini adalan pperdarahan, infeksi dan rekurensi, Olen karena itd peru diberikan asam traneksamat untuk mengurangi resko perdarahan, anlibiotk yang adekuat untuk ‘menghindarinfeksi, dan teknik operasi yang bersin. ‘optimal untuk menghindarirekurensi Pemilinan perawatan ekstrpasi epuls ber- vukuran besar dengan anestes! lokal pada kasus in) bisa diperimbangkan, karena masin ada akses un- tuk dlakukan deponiriarutan anestesi (Maj Ked Gr Juni 2012: 19(1):58-61 SARAN Epulis merupakan hiperpiasiajaringan ging: va, pendiagnosaan awal dapat dilakukan dengan pe- meniksaan kins (leak, warna. permukaan, ukuran, ‘mobiltas tumor dan pembesaran kelenjar getah be: ring) dan pemeriksaan penuniang radioiog! OPG un- tuk menagakkan epuils atau suatu keganasan sebe- jum diakukan Diopsi. Cir khas (patognomotik) dar cepuls adalah berasal dari jaringan gingiva, memilik tangkai (pedunculates yang dapat digerakkan dari Penggunaan obat-obatan penghentian per darahan oral perlu iberkan untuk -mengurangi erdarahan seperti golongan asam aminokaproat {asam traneksamat) yang bereaksi sebagai anti ‘bnnolk dan vitamin K (wtamin koagulan) bekeria dengan menghambat antkoagulan (kumarin, war farin) sehingga hipoprotrombinemia dapat clatas Namun, pemberian vitamin K sebaiknya ctberkan setelan kita melhat dar hasil pemeriksaan daran (kekurangan faktor VI, XX)" Gambar 1. Pemeriksaan fisik intraoral, pemerik- saan penunjang OPG dan pemerix saan dara Ny. $ satu minggu sebe- lum operasi ISSN. 1978-0206 DAFTAR PUSTAKA 1. Couthard R Horner K, Sloan P dan Theaker E_ Mas ter Dentist: Oral and Mamiotacial Surgery, Rado.gy Pathology and Ora! Medicine. ol 1 2 €9. Church Livingstone Elsevier burg, 2008: 185 2. Scull, Crspian, Oral and Maulofacta! Medicine: The ‘Basis of Diagnosis and Treatment 2= Ed CrurchalLv ingstone Elsewer. Edrbur, 2008: 201 3. Susiono, J Pemenksan Patolog untuk Diagnosis Neo. plasma Mulut EGC. Jakarta, 2008: 16-17 4, Hupp. Elis, € dan Tusket, M.A. Cantemperary Oral and Mauilotacial Surgery S* Ed. Mosby Elsevier St ouis, 2008: 290-1 Fenrenoach MJ. Gow-Gates Mandouiar Nerve Block: ‘An Alternative in Local Anesthetic Use. Access. Pri alpha, 2002 36.37 6. Kain, HA. Anesies! Blok Manda, pustake unpas _acidiwpcontent..08/anestes, Bok, mandbula pa! 7. Departemen Farmakolog: dan Terapeutic FKUL. Fa ‘makolog! dan Terao. ES, Balai Penerbt KUN. Kara, 2009 798, 808-5, 819, we ee eee aes: Gibula divsi tigeminal, yang meliput saraf bukal (long buccal nerve) yang Gambar 3, aianestesi Gow-Gates dengan biok mandiouia 6

You might also like