You are on page 1of 6
PLIN Vermont Yankee USA Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir) atau dikenal dengan reaksi fisi berantai yang terkendali. Bagian utama dari reaktor nuklir adalah: elemen bakar, perisai, moderator, dan elemen kendali Reaksi fisi berantai terjadi apabila inti dati, suatu unsur.dapat belah (U-235, U-233, dan Pu-239) bereaksi dengan neutron termal/lambat yang akan ‘menghasilkan unsur-unsur lain dengan cépat serta menimbulkan energi panas, dan neutron-neutron baru. Komponen Utama Reaktor Nukliradalah: 1, Tangki Reaktor ‘Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang terbuat dari logam campuran dengan ketebalan sekitar 25 cm, Fungsi dari tangki ini adalah sebagai wadah untuk menempatkan komponen-komponen reaktor lainnya ddan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir, Tangki yang berdinding tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar dari sistem reaktor ", 2. TerasReaktor Komponen Reaktor yang berfimgsi sebagai tempat untuk bahan bakar. Teras reaktor dibuat berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar reaktor yang berbentuk batang, Teras reaktor dibuat dari logam yang tahan panas dan tahan korosi 3, Bahan Bakar Nui Bahan bakar adalah Komponen utama yang memegang peranan penting untuk berlangsungnya reaksi nuklit. Bahan bakar dibuat dari isotop alam seperti uranium, thorium yang mempunyai sifat dapat membelah apabila bereaksi dengan neutron, 4, Bahan Pendingin ‘Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada teras reaktor, maka apat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran panasnya. Bahan pendingin ini bisa digunakanairatau gas. 5, Elemen Kendali Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang dihasitkan dari reaksi sebelumnya tidak ditangkap atau diserap. Untuk mengendalikan reaksi ini, reaktor dilengkapi dengan elemen kendali yang terbuat dari bahan yang dapat menangkap atau menyerap neutron, Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut down) jika sewaktu- ‘waktu diperlukan dan apabila terjadi kecelakaan, 6. Moderator Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat (moderasi) yang dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan neutron thermal untuk memperbesar kemungkinan terjadinya reaksi nuklir selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan untuk moderator adalah air atau grafit. Reaktor nuklir berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi 2 (dua): 1. Reaktor Penelitian/Riset 2. Reaktor Daya (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/PLTN) Teras reaktor REAKTOR PENELITIAN Sesuai namanya, reaktor penelitian dikhususkan untuk kepentingan penelitian. Neutron yang ihasilkan oleh reaktor ini biasanya digunakan untuk ji takmerusak (non destructive tes), analisis dan ‘ji material, produksi radioisotop, penelitian lainnya, edukasi publik serta pendidikan dan pelatihan. Reaktor riset yang menghasilkan radioisotop untuk industri maupun bidang kesehatan disebut juga Reaktor Isotop. Reaktor Penelitian lebih sederhana jika dibandingkan dengan reaktor daya, serta beroperasi pada daya yang jauh lebih rendab, Reaktor ini membutuhkan bahan bakar serta produk fisi yang lebih sedikit, Biasanya bahan bakar yang digunakan adalah uranium dengan tingkat pengayaan lebih tinggi, bisa mencapai 20% U-235. Panas yang dihasilkan reaktor penelitian dirancang sekecil mungkin sehingga dapat dibuang ke lingkungan, Panas yang berasal dari teras reaktor dibawa ke sistem pendingin primer kemudian dilewatkan melalui alat penukar panas dan selanjutnya panas dibuang ke lingkungan melalui sistem pendingin sekunder. Tidak terjadi Kontak langsung antara uap/air yang mengandung radiasi dengan air pendingin yang dibuang ke lingkungan. Di Indonesia saat ini erdapat 3 reaktor penelitian, Reaktor Triga 2000 di Bandung dengan daya ‘maksimal 2 MW termal, Reakior Kartini di Yogyakarta dengan daya maksimal 100 KW dan Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy di Serpong dengan daya maksimal 30 MW termal. Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy Serpong ‘Sinar Cherenkov RSG-GAS Reaktor Kartint Yogyakarta REAKTOR DAYA Berbeda dengan reaktor penelitian yang membuang panasnya. Pada reaktor daya, panas bersuhu dan bertekanan tinggi yang diasilkan dari reaksi fisi dimanfaatkan untuk menghasitkan vap dan ‘memutar turbin, sedangkan neutron yang dihasilkan sebagian diserap dengan elemen kendali dan sebagian lagi diubah menjadi neutron lambat untuk berlangsungnya reaksi berantai. Reaksi fisi berantai terjadi jika neutron termal menembak U-235 lainnya secara terus menerus, Untuk mengubah neutron cepat menjadi neutron termal dipertukan moderator, tumbukan neutron dengan moderator akan memperlambat kecepatan neutron. Bahan yang umum digunakan sebagai moderatoradalah air (H,O), air berat (D,O) dan grafit. Untuk mengendalikan atau mengatur reaksi berantai dalam reaktor nuklir dipergunakan bahan yang menyerap neutron seperti boron dan cadmium yang bertujuan mengatur kerapatan neutron. Dengan mengatur kerapatan neutron ini dapat ditentukan tingkat daya reaktor nuklit, bahkan reaksi dapat dihentikan sama sekali (daya 0, semua neutron terserap batang kendall). Setelah panas dari reaktor digunakan untuk menghasilkan wap dan memutar turbin maka proses yang terjadi selanjutnya sama dengan pembangkit listrik lainnya, KESELAMATAN REAKTOR NUKLIR Prinsip keselamatan yang digunakan pada reaktor nuklir adalah untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan memperkecil dampak yang dapat diakibatkan oleh kejadian kecelakaan, yang lebih dikenal dengan sistem bertahanan berlapis (defence in depth). PLIN tipe VER di Rivne Ukraina Ada 5 pertahanan yang utama yaitu komponen reaktor, sistem proteksi reaktor, konsep pertahanan berlapis, pemeriksaan, pengujian dan operator. Komponen-komponen reaktor nuklir harus memenuhi standar kualitas yang tinggi dan handal, sehingga kemungkinan kegagalan komponen tersebut sangat kecil. Komponen yang dimaksud adalah pompa, katup, pipa, tangki dan instrumen pengendali Dalam sistem proteksi reaktor, desain keselamatan reaktor memanfaatkan sifat-sifat alam yang ‘menjamin adanya keselamatan inheren sehingga reaktor nuklit memiliki sistem yang dapat mentolerit terhadap kekelicuan operator. Disamping itu, reaktor dilengkapi dengan peralatan keselamatan lainnya yang dirancang menggunakan prinsip-prinsip 1, Pemisahan, komponen keselamatan yang berbeda dipisahkan schingga apabila terjadi kegagalan ‘mekanis pada satu lokasi tidak akan mempengaruhi unjuk kerja komponen yang ada di dekatnya. Diversiti, selalu terdapat lebih dari satu cara untuk melakukan suatu pekerjaan. Redundansi, selalu terdapat lebih dari satu komponen dari yang diperlukan. Saling tak gayut, yaitu sistem keselamatan yang tidak saling tergantung satu sama lainnya, Kegagalan yang aman, apabila terjadi kegagalan pada satu komponen, maka secara otomatis akan mempunyai kecenderungan pada kondisi aman. Sistem pertahanan berlapis bertujuan untuk mencegah keluarnya material radioaktif dan radiasi ke lingkungan, Pertahanan berlapis terdiri atas Bentuk bahan bakar (Fuel pellet) Kelongsong bahan bakar (Cladding) Sistem pendingin primer Bejana reaktor (Reactor vessel) Bangunan pengungkung (Containment building). Bagian-bagian reaktor nuklir dan sistem keselamatannya PLIN Rhone River PLIN Kruemmel Jerman Bentuk bahan bakar biasanya berupa oksida yang dipadatkan sehingga tidak mudah pecah dan tersebar, Dengan bentuk yang dipadatkan ini, maka unsur-unsur radioaktif hasil belah dapat terkungkung dengan baik di dalam matrik bahan bakar itu sendiri. Bahan bakar kemudian dibungkus dengan kelongsong logam sehingga apabila unsur hasil belahan lepas dari bahan bakar, maka kelongsong akan berfungsi untuk menahan unsur tersebut. Kelongsong yang berisi bahan bakar ditempatkan di dalam bejana reaktor yang terbuat dari baja tahan karat dengan tebal sekitar 25 em, Di sekeliling bejana dilindungi dengan dinding beton setebal 2m. Semua peralatan di atas ditempatkan di dalam suatu bangunan beton setebal | m sebagai lapis pertahanan terakhir yang disebut pengungkung, Bangunan pengungkung didesain untuk dapat menahan gangguan dari luar, seperti gempa bumi, tornado, banjir, jatubhnya pesawat terbang dan lain-lain, Untuk lebih menjamin keamanan masyarakat dan lingkungan di sekitar PLTN, maka ditetapkan suatu daerah khusus (exclusive zone) dengan radius sekitar | km dari PLTN yang harus terbebas dari aktivitas masyarakat umum, Selain itu, teknologi nuklir juga menerapkan azas keselamatan yang mendasarkan pada prinsip “4s Low As Reasonably Achievable” (ALARA), yaitu upaya keselamatan yang mengoptimalkan ‘manfaat dan meminimalkan resiko. Azas tersebut meliputi 1. Manfaat, mengupayakan manfaat sebesar-besamya dan resiko sekecil-kecilnya, 2. Optimasi, mengupayakan keselamatan semaksimnal mungkin dan dalam batas kewajaran 3. Limitasi, mencegah resiko bahaya radiasi terhadap kesehatan dengan pembatasan dosis yang aman, Pusat Diseminasi dan Kemitraan lum, Jakarta 12440, Gedung Perasten: JI Lebak Buus Raya No. 49, Pas VW Kotak Pos : 4390, Jakarta 12043, indonesia, Top. (021) 7658401, 7659402 Fx. (021) 75913833, Email: péin@balan.go.ia batan ‘wivw.batan god

You might also like