p P(x) dx +! G(x) dx,dari bidang di bawah antara fungsi F(x) dengan sumbu x
. patas interval a dan b sebenamya diperoleh dengan
ante bidang antara a dan b tersebut ke dalam n bagian
sama.
oe demikian maka setiap bagian tersebut adalah :
b-a gi Fl 2
he 2—* dimana AX=Xi4) —X;
Ax merupakan bagian yang sama
dan AA = F(xy) Ax — F(x,) Ax
jum! lah bagian yang sama n = ~ _ , maka Ax ——~ 0,
seluruh luas dari bidang fungsi tersebut antara a
> “
V# F(x) + P(g) # on FO6q) | A= 2 FOG) Ax
Ne i: ‘s
i -) Ax = f F(x)= dx
Ax > 0, maka dime 5 au Gi d
&
f n
ie Bi =i D F(x) Ax
3 Luss (=f Fes) dx Nearer st
) antara a dan b seperti pada gambar 8.3
kan oleh t, maka =
(x) dx = A(t)n t sebesar At, maka kita temy;
+ At, dengan fungsinya adalah i
F(t) dt, sehingga : ul
atau f(t) = J F(t) dt
1A (t)= f(t) +e
ta.
maka: A(a) = f(a) += 0
eroleh : c = — f(a)
vitu : A(t) = f(t) +c
A (t) = f(t) — f(a)
(t) = £(t) — f(a).
f(t) +c
pricy
aan di atas sebelumnya
t =a dan t=bads: pal ini kita lihat kebalikannya tidak
fs dari b ke a, maka hasilnya:
a
a
tuas f= f F(x) dx= ta) 100)
lari a ke b tetapi
Dari kedua uraian di atas ini, maka kita dapatkan bahwa :
[Fe dx = f(b) - f(a) =-{ f(a) - f(b) } --/ F(x) dx,
b a
Bumus 3 : f FO) dx =~ f P(x) dx (dimanaa + b).
Seperti telah kita ketahui dari uraian di atas bahwa
Bias. b:
Luas / = f F(x) dx = f(b) — f(a)
a a
Sedangkan untuk luas fungsi F(x) di antara b dan c adalah :
RG.
Li = f =f(c)—f(b
juas f gf (c) — f(b)
_ Maka Tuas fungsi F(x) di antara a dan c dapat kita peroleh
Fe P weyax+ f F(x) dx
ie b
= f(b) — fla) + £0) — f(b)
=f(c)—fa)= fF) dx.
2 P R(x) dx + i F(x) dx = f Feo a.
terdapat suatu fungsi F(x) merupakan hasil penjum-
fb erungel yaitu G(x) dan H(x), miake lues
ngsi F(x) dalam batas-batas eae
n i fungsi G(x a
Jas dari biden in Iuas dari bidang fung-
INTEGRAL 227Bila F = G(x) + H(x), maka
Rumus5 ° ila F(x) ye i
= x (x) dx.
? F(x) dx = ess )dx + d
ian terdahulu telah kita ketahui bahwa :
P p(x) dx = f(a) — (0) =a)
é
Dari ural
Luas {i =
Sedangkan :
Luas iE = fi F(x) dx = f(0)—f(—a)=f(a) |
Maka Luas = f F(x) dx = f(a) + f(a) = 2f(a) = af F(x) ax
Rumus 6 :
a
/
oh.
a
f F(x) dx = 2
-a
Contoh 13 : fs —
Gambar 8.4.
Grafik y = x?
204
contoh 14: f (3 +4) dx = (3x + 9/943/2) /A
= [ 8(4) + 2/9(4)8/2) — (51) + 21)
~ [12 + 2/3(8)] — [3 + 2/3)
-41
3
Contoh 15: Gambar 8.5
: y
Carilah luas di bawah Grafik y +x"
curve 4
Pee dare =.0 \\
1l+x
sampai dengan x = 1
1) Dengan menggu-
nakan pendekat-
an di mana inter-
val 0 dan 1 dibagi
atas lima bagian. \\
N
Pets 2 soa *
2) Dengan pengintegralan.
6
1 carayan: Lo«x <1)
Grafik y = TTXJawab
1) Luasnya adalah :
d+ 4
=0,2[ 1a 1,3
= 0,2 [0,909 + 0,769 + 0,667 + 0,588 + 0,526]
Ip
el
L;
1
+ ig!
w
on
ont
= 0,693
2) Luasnya adalah :
1
i dx =jn(1+x) / =In2—In1=0,693
3 1+x é
Dee ee as
Contoh 16 : Z eX dx adalah
0,2 [ €70001 + 2 0,09 5 «0,25 , 049,
es 0,31)
= 0,2 [0,990 + 0,914 + 0,779 + 0,613 + 0,445]
= 0,748
é ‘ :
Contoh 17 : ¢ (4x — x*) dx adalah:
- A
= (2x? —x—
a
= (32 —84)_9
( a
= 32
3
2, CARA MENGINTEGRALKAN. SUATU FUNGSI.
2.1. Menggunakan Kebalikan Differensial
Seperti telah diuraikan terdahulu bahwa integral berhu-
bungan. dengan persoalan mencari fungsi la dengan
gsi semui la
mengetahui laju perkembangan fungsi tersebut atau pera”
dingan tingkat perubahan variabel tidak bebasnya dené®”
tingkat perubahan variabel bel A !
sebagai kebalikan differensial
basnya. Oleh karenanya disebt
atau anti derivative.