Professional Documents
Culture Documents
Bahan Tutor 1 Blok 6.1
Bahan Tutor 1 Blok 6.1
An ectopic pregnancy occurs when this fetal tissue implants somewhere outside of the uterus or
attaching to an abnormal or scarred portion of the uterus.
Various risk factors for ectopic pregnancy have been identified (2-5) including previous
ectopic pregnancy, previous pelvic surgery, induction of ovulation, intrauterine device usage,
history of pelvic inflammatory disease (PID), and smoking at the time of conception (2, 6-9).
Aim. To determine pregnancy and delivery outcomes among teenagers. Materials and Methods. An
8-year retrospective comparative hospital-based cohort study is analysing singleton pregnancy
comorbidities and delivery parameters of a teenage group under the age of 20 compared with a
young adult group 20–24 years of age in a university hospital. Results. Teenage is a risk factor for
preterm birth <37 weeks (1.21 [1.08–1.35]), foetal growth restriction (1.34 [1.21–1.48]), episiotomy
(1.27 [1.21–1.34]), uterine revision (1.15 [1.06–1.25]), APGAR <7 at 1 min (2.42 [1.21–1.67]),
cephalopelvic disproportion (1.26 [1.07–1.48]), and postpartum haemorrhage (1.42 [1.25–1.62]);
however, caesarean delivery occurs less frequently in teenagers than in adults (0.75 [0.70–0.80]).
The following comorbidities are risk factors for teenage pregnancy (risk ratio [CI 95%]): anaemia
(1.13 [1.10–1.17]), low urinary tract infection (1.10 [1.03–1.18]), pediculosis (2.42 [1.90–3.00]),
anogenital condyloma (1.50 [1.04–2.17]), and trichomoniasis (1.74 [1.12–2.68]). The risks for
hepatitis B and hepatitis C, premature rupture of membranes, and placenta praevia were lower
compared with those in the young adult group, respectively, 0.43 (0.26–0.71), 0.90 (0.85–0.96), and
0.29 (0.20–0.41), while the risk for gestational diabetes and preeclampsia were the same in both
groups. Conclusion. Considering the high risks for teenage pregnancy, this information should be
provided to pregnant adolescent women and their caregivers.
Cavum retzi : excavasio vesikouterina
Darah banyak ngumpul di cavum douglass, cek nyeri goyang vagina. Karena kehamilan ektopik (di
tuba) yang pecah dan darahnya ngisi cavum douglass.
https://www.slideshare.net/merisadewi/kehamilan-ektopik-terganggu
Teen pregnancies carry extra health risks to both the mother and the baby.
Often, teens don't get prenatal care soon enough, which can lead to problems later on. They
have a higher risk for pregnancy-related high blood pressure and
its complications. Risks for the baby include premature birth and a low birth weight.
WHO
Recent findings: Any teen who presents with amenorrhea, pain, or vaginal bleeding should
be evaluated for a possible ectopic pregnancy. Adolescents are more likely to present with
pain than adults. Transvaginal ultrasound should be performed and if an intrauterine
pregnancy or ectopic pregnancy is not clearly seen, correlation with serum beta-human
chorionic gonadotropin levels is done. If the beta-human chorionic gonadotropin level is
above the 'discriminatory zone' of 1500 mIU and the transvaginal ultrasound does not show
an intrauterine pregnancy, ectopic pregnancy should be suspected.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18797271/
1. Keguguran
2. Gangguan Kesehatan
Organ reproduksi remaja belum siap untuk mengandung bayi selama 9 bulan. Sehingga,
hamil di usia remaja bukan nggak mungkin menyebabkan robekan di vagina dengan saluran
cerna atau saluran kencing dengan vagina. Akibatnya, di kemudian hari akan menimbulkan
infeksi yang berulang dan dapat menurunkan kualitas hidup remaja tersebut.
"Kekurangan zat besi ketika hamil juga berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi ibu.
Ketika tidak banyak mengonsumsi sayuran dan makanan yang mengandung zat besi, ibu
akan kekurangan zat besi dan berisiko anemia," jelas dr Uf.
5. Pendarahan
Pendarahan menjadi salah satu penyebab kematian pada ibu. Rahim perempuan yang
hamil di usia remaja masih terlalu kecil dan menyebabkan kontraksi terganggu. Akibatnya,
risiko pendarahan ketika persalinan meningkat. Pendarahan, baik berupa gumpalan yang
keluar atau tetap ada di dalam rahim bisa memicu infeksi, Bun.
Normalnya, bayi berada di kandungan ibu selama 37 minggu. Makanan yang dikonsumsi ibu
akan masuk ke tubuh bayi melalui plasenta. Saat hamil di usia remaja, risiko bayi lahir
prematur tinggi. Jika bayi lahir kurang dari 37 minggu, asupan oksigen ke tubuh bayi akan
menurun karena otak bayi tidak bisa berkembang dengan semestinya. Paru-paru bayi yang
lahir kurang dari 37 minggu tidak bisa berfungsi dengan sempurna. Sehingga, bayi harus
dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang biayanya sangat mahal dan harapan
hidupnya juga tidak tinggi.
7. Cacat Bawaan
Kulpeng SL
HPL= 40 minggu
Djj 140x/menit
39 minggu 4 hari
Preterm
Keluhan kenceng2
Keluar jaringan/janin
Klo gk lahir dalam 30 menit maka akan perdarahan retensi plasenta. Harus manual plasenta.
Hati hati syok neurogenic. Jgn ditarik, tapi diregangin
Tinggi fundus uteri berkaitan dengan nifas. 2 jari di bawah pusar setelah persalinan.
DEFINISI
Implantasi blastokista di tempat yang lain selain di endometrium rongga uterus.
An ectopic pregnancy occurs when fetal tissue implants outside of the uterus or attaches to an
abnormal or scarred portion of the uterus.
The embryo will then implant into endometrial tissue within the uterus. An ectopic pregnancy occurs
when this fetal tissue implants somewhere outside of the uterus or attaching to an abnormal or
scarred portion of the uterus.