You are on page 1of 6

Pengaruh Pemberian Modifikasi Posisi Bayi Pada Pasien Fototerapi

Terhadap Derajat Ikterik Pada Bayi Baru Lahir Di RSU Mitra Delima

Erlita Hafidhati 1, Faizatur Rohmi 2, Ronal Surya A, 3


1,2,3
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen Jl.
Trunojoyo No.16 Kepanjen Malang
E-mail : ehafidhati@gmail.com

ABSTRACT: Neonatal jaundice if the amount is very large, it can damage the function of
the skin and other body tissues owned by the baby, and requires treatment, one of which
is phototherapy, phototherapy is a management of jaundice that aims to reduce the
concentration of bilirubin in the circulation or prevent the increase in bilirubin levels, to
increase the effectiveness of phototherapy changing the position of the baby during
phototherapy can reduce jaundice faster. The method in this study was a pre-
experimental one group pre test post test design. In February 2021 at the partner hospital
Delima Bululawang. The population in this study were all babies who received light
therapy in the perinatology room of Mitra Delima Hospital in January as many as 32
babies withsample 24 sample baby by using techniques accidental sampling. The results
of the analysis of the study, there were 23 babies who experienced a decrease in the
degree of jaundice after giving baby position modification phototherapy with the results of
the Wilcoxon Signed Ranks Test statistical test of 0.000, thus the conclusion that can be
drawn means that there is an effect of giving modification of baby position in
phototherapy patients on the degree of jaundice in infants. New Born in Mitra Delima
Hospital.

Keywords : Jaundice, Phototherapy, Position

ABSTRAK: Ikterus neonatus jika jumlahnya sangat banyak, ia dapat merusak fungsi kulit
dan jaringan-jaringan tubuh lainnya yang dimiliki oleh bayi, serta memerlukan
penatalaksanaan salah satunya fototerapi, fototerapi merupakan penatalaksanaan ikterik
yang bertujuan untuk menurunkan konsentrasi bilirubin dalam sirkulasi atau mencegah
peningkatan kadar bilirubin, untuk meningkatkan efektifitas fototerapi mengubah posisi
bayi selama fototerapi dapat menurunkan ikterus lebih cepat.Metode dalam penelitian ini
adalah pre eksperimental one group pre test post test design. Pada bulan februari 2021
di RSU mitra Delima Bululawang .Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang
mendapatkan terapi sinar di ruang perinatology RSU Mitra Delima bulan Januari
sebanyak 32 Bayi Dengan sampel 24 bayi sampel dengan mengunakan teknik
accidental sampling. Hasil analisa Penelitian ada sebanyak 23 bayi mengalami
penurunan derajat ikterus setelah Pemberian Fototerapi Modifikasi Posisi Bayi dengan
hasil uji statitistik Wilcoxon Signed Ranks Test adalah sebesar 0,000, dengan demikian
kesimpulan yang dapat diambil berarti ada Pengaruh Pemberian Modifikasi Posisi Bayi
Pada Pasien Fototerapi Terhadap Derajat Ikterik Pada Bayi Baru Lahir Di RSU Mitra
Delima.

Kata Kunci : Ikterik, Fototerapi, Posisi


LATAR BELAKANG (Sinta, 2019).Harvard School of
Penyakit kuning ialah suatu Public Health: terdapat 42,7%
meningkatnya kadar bilirubin (n=834) kasus ikterik pada bayi
didalam darah kurang dari 5mg / dL, dengan berat lahir < 2.500 gram
secaramklinis digambarkan dengan (RO=3,45 IK=3,01) dan 47,5%
munculnya penyakit kuning, dengan (n=777)kasus ikterik pada bayi
penyebab fisiologis dan non kurang bulan (usia gestasi < 37
fisiologis (A, Sukadi, Kosim MS, minggu)(RO=4,34 IK=3,77). Ikterik
Yunanto A, Dewi R, Sarosa GI, neonatal berhubungan dengan
2010). Penyakit kuning adalah penyakit lain seperti
adanya warna kuning di dalam kulit anemiahemolitik, kelainan endokrin
dan sklera karena peningkatan metabolik, kelainan anatomi organ
derajat bilirubin dalam darah hati, dan infeksi.
(hiperbilirubinema). Pada bayi cukup Penatalaksanaan pada ikterus
bulan penyakit kuning muncul ketika neonatal harus di lakukan
fokus serum bilirubin mencapai 85- pemeriksaan terlebih dahulu apakah
120 µmol / L. ikterus fisiologis atau non-fisiologis,
Berdasarkan informasi dari Penelitian yang dilakukan oleh
oraganisasi kesehatan dunia (WHO, (Maulidya, 2013) mendapatkan
2015)informasi kematian bayi di bahwa prevalensi penyakit kuning
negara ASEAN (Hubungan Negara- neonatal diperoleh sebanyak 49 bayi
negara Asia Tenggara), misalnya di (13,2%), yang terdiri dari ikterus
Singapura 3 untuk setiap 1000 fisiologis 24 (55,8%) dan penyakit
kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per kuning non-fisiologis 19 (44,2%).
1000 kelahiran hidup, Thailand 17 Penatalaksanaan berupa fototerapi
untuk setiap 1000 kelahiran hidup, dan tranfusi tukar (Silvia, 2016)
Vietnam 18 untuk setiap 1000 merupakan penangan yang sering
kelahiran hidup, dan Indonesia 27 dilakuakn utnuk kasus ikterus .
untuk setiap 1000 kelahiran hidup. Sebagian besar unit neonatal di
Banyak bayi yang memiliki berat di Indonesia memberikan fototerapi
bawah 2,5 kg saat memasuki dunia pada setiap bayi baru lahir cukup
sebelum 37 minggu pertumbuhan bulan dengan BST ≥ 12 mg/dL atau
dapat menyebabkan penyakit kuning bayi prematur dengan BST ≥10
selama tujuh hari pertama mg/dL tanpa melihat usia (HTA,
kehidupan. Umumnya penyakit 2010). Fototerapi merupakan
kuning tidak berbahaya dan tidak penatalaksanaan ikterik yang
membutuhkan pengobatan. Namun, bertujuan untuk menurunkan
penyakit kuning yang terjadi dalam konsentrasi bilirubin dalam sirkulasi
24 jam pertama kehidupan harus atau mencegah peningkatan kadar
diperhatikan. Penyakit kuning terlihat bilirubin. Bilirubin merupakan salah
jelas pada tingkat mata ketika fiksasi satu hasil pemecahan hemoglobin
bilirubin dalam darah pada bayi atau yang di sebabkan oleh kerusakan
anak-anak> 5 mg / L. sel darah merah (SDM). Ketika SDM
Hasil penelitian awal di RSU dihancurkan, hasil pemecahan
Mitra Delima Bululawang Kabupaten terlepas ke sirkulasi, tempat
Malang pada tanggal 10-20 Oktober hemoglobin terpecah menjadi
2020 didapatkan dari 10 bayi, 4 bayi difraksi heme dan globin. Bagian
mengalami ikterus neonatorum. globin (protein) digunakan oleh
Sebagian besar kuning adalah tubuh, dan bagian heme diubah
jinak, akan tetapi karena potensi menjadi bilirubin tidak terkonjugasi,
toksik dari bilirubin, semua bayi lahir yaitu suatu zat tidak larut yang
harus dipantau untuk mendeteksi terikat pada albumin. Karena
kemungkinanmenjadi ikterik berat bilirubin berwarna kuning, maka jika
jumlahnya sangat banyak, ia dapat Memperlihatkan bahwa
merusak fungsi kulit dan jaringan- distribusi responden pada pre
jaringan tubuh lainnya yang dimiliki Modifikasi Posisi Bayi pasien
oleh bayi. fototerapi derajat 4 sebanyak 11
Berdasarkan latar belakang 45.8%)
diatas melihat besarnya masalah Distribusi Frekuensi
apabila ikterus dibiarakan makan Postmodifikasi Posisi Bayi
peneliti ingin Menganalisis Pengaruh Terhadapkderajat Ikterikkpada
Pemberian Foto Terapi Modifkasi Bayikbaru Lahir Di Rsu Mitra
Posisi Bayi terhadap Derajat Ikterik Delima
pada Bayi Baru Lahir Di RSU Mitra Derajat Kreamer F %
Delima.
Derajat kreamer 1 2 8.3
METODE Derajat kreamer 2 9 37.5
Desain dalam penelitian ini adalah
Preeksperimental One Group Pre Derajat kreamer 3 8 33.3
Test PostTest. sample pada Derajat kreamer 4 5 20.8
penelitian ini berjumlah 24
responden. Variabel independent Total 24 100
pengaruh pemberian modifikasi
posisi bayi pada pasien fototerapi Berdasarkan tabel di atas
dan variabel dependent derajat bahwa responden pada posf
ikterik. Instrument pada penelitian Modifikasi Posisi Bayi pasien
ini lembar observasi Derajat Ikterus fototerapi derajat 2 sebanyak 9
Menurut Kreamer. analisis pada (37.5%) responden
penelitian ini mengunakan uji uji statistic Tingkat Derajat
Ikterik Sebelum dan Sesudah
statistik Wilcoxon Signed Ranks
Modifikasi Posisi Bayi pasien
Derajat kemaknaan ditentukan α = Fototerapi
0,05 p-
HASIL Value
Medi
Dari hasil penelitian yang Kelompok n Asymp.
dilakukan di RS Mitra delima, Kec.
an
Sig. (2-
bululawang, Kab. Malang tailed)
didapatkan data dari 24 responden
Distribusimfrekuensi pre
PreFototera 4.00(
24
Modifikasi Posisi Bayi pada pasien pi 3-5)
.000
Fototerapi TerhadapkDerajat PosFototera 3.00(
IkterikkPada BayikBaru Lahir Di
24
pi 1-4)
RSU Mitra Delima.
Dari hasil analisis
Derajat Kreamer F % berdasarkan hasil output diketahui
nilai Asymp.Sig(2-tailed) pada uji
Derajat kreamer 3 8 33.3 Wilcoxon Signed Ranks Test adalah
Derajat kreamer 4 11 45.8 sebesar 0,000, karena hasil P Value
<0,05 maka H0 ditolak dan H1
Derajat kreamer 5 5 20.8 diterima dengan demikian berarti
ada Pengaruh Pemberian
Total 24 100.0
Modifikasi Posisi Bayi Pada Pasien
FototerapimTerhadapmDerajatmIkte
rikmPadamBayi Baru Lahir Di RSU Menurut peneliti, pemberian
Mitra Delima. fototerapi dengan modifikasi posisi
untuk menurunkan derajat ikterik
PEMBAHASAN pada bayi baru lahir ydapat
Pengaruh Pemberian Foto dikayakan efektif, pada pasien
Terapi Modifikasi Posisi Bayi fototerapi , dimana derajat ikterus
Terhadap Derajat Ikterik Pada Bayi pada bayi baru lahir secra bertahap
Baru Lahir di RSU Mitra Delima turun dan secara klinis bayi juga
Seperti yang diindikasikan tidak tampak kuning lagi, selain itu
oleh (Kosim, 2012) Fototerapi pemberian fototerapi akan
terkonsentrasi merupakan fototerapi mengurangi kebutuhan transfusi
yang memanfaatkan sinar rentang tukar. Sedangkan merubah posisi
biru (frekuensi 430-490 nm) dengan bayi akan mengurangi luka lecet
kekuatan sekira 30 uW / cm2. atau ulkus selama pemberian
(Bhutani, 2011) mengemukakan fototerapi.Merubah posisi bayi
untuk mengurangi hasil fototerapi, dilakukan setiap 3 jam, hal ini
dokter spesialis dan klinik harus dilakukan untuk menerapkan
menjamin bahwa alat fototerapi yang manajemen tekanan pada kulit,
digunakan harus benar-benar dimana tindakan ini selain agar
mencerahkan daerah permukaan sinar fototerapi bisa maksimal
tubuh pasien. Teori yang ada pada mengenai seluruh bagian
(Silvia, 2016) situasi bayi selama permukaan kulit juga untuk
fototerapi dapat membangun mencegah terjadinya masalah
kecukupan fototerapi dalam keperawatan baru pada bayi yaitu
menurunkan kadar bilirubin serum cidera pada kulit bayi atau dikenal
yang habis dan memiliki pilihan dengan gangguan inegritas kulit.
untuk mengurangi panjang yang Hal ini sejalan dengan penelitiaan
lebih terbatas selama kerangka (Dahru Bunyaniah, 2015) Hasil
waktu fototerapi.Partikel bilirubin estimasi kadar ikterik dilakukan pada
meninggalkan ruang intravaskular jam ke-24 dan jam ke-36. Terapi
dengan dispersi tergantung pada terapi fototerapi dilakukan pada
perbedaan di fokus ke vena terdekat responden dengan kadar ikterik
Selama fototerapi, ia tiba di derajat 3. Pada jam ke-24 sebelum
pembuluh dermal dan merespons fototerapi terdapat 20 responden
dengan skrota bilirubin intravaskular yang membutuhkan pengobatan.
l dengan mengubah keadaan atom dengan sebagian besar (70%)
menjadi atom yang larut dalam air memiliki tingkat ikterik 4. Setelah
yang dibuang melalui empedu dan perawatan foto, terjadi penurunan
ginjal. derajat ikterik menjadi derajat 3 dan
Penelitian bahwa ada sebanyak 2. Pada uji Wilcoxonsigned nilai p
23 bayi mengalami penurunan sebesar 0.000 (<0.05). Sehingga
derajat ikterus setelah Pemberian dapat memberikan dampak
Fototerapi Modifikasi Posisi Bayi pemberian fototerapi terhadap
dengan hasil uji statitistik Wilcoxon tingkat penyakit kuning pada bayi
Signed Ranks Test adalah sebesar selama 24 jam. Setelah fototerapi,
0,000, dengan demikian berarti ada semua responden mengurangi
Pengaruh Pemberian Modifikasi tingkat penyakit kuning menjadi
Posisi Bayi Pada Pasien Fototerapi derajat 2 dan derajat 3. Setelah
Terhadap Derajat Ikterik Pada Bayi fototerapi derajat ikterik turun
Baru Lahir Di RSU Mitra Delima. menjadi derajat 2 dan derajat 3. Hal
Serta banyak dari ikterus derajat 4 ini dimungkinan pada derajat
turun ke derajat kreamer 3 dan 2. tersebut sinar pototerapi efektif
untuk menurukan ikterus dengan
pengaruh dari jenis, lampu jarak, NeonatalHyperbilirubinemia
luas permukaan foto terapi itu in the Newborn Infant 35 or
sendiri. More Weeks ofGestation’, of
the American Academy of
KESIMPULAN Pediatrics, 177. Available at:
Setelah membahas keseluruhan, https://pediatrics.aappublicati
maka pada bab ini penulis akan ons.org/content/117/4/1174.
menyampaikan kesimpulan sebagai Dahru Bunyaniah (2015) ‘Pengaruh
berikut: Fototerapi Terhadap Derajat
Ikterik Pada Bayi Baru Lahir’,
1. Bayi ikterus pada prefototerapi pp. 1–21. Available at:
derajat 4 sebanyak 11 45.8%) http://eprints.ums.ac.id/25662
2. bayi ikterus posfototerapi /11/NASKAH_PUBLIKASI.pd
Fototerapi Modifikasi Posisi f.
derajat 2 sebanyak 9 (37.5%) HTA (2010) Buku Panduan
3. hasil analisis berdasarkan hasil Tatalaksanan Bayi Baru
output diketahui nilai Lahir Di Rumah Sakit.
Asymp.Sig(2-tailed) pada uji Jakarta: Direktorat Jandral
Wilcoxon Signed Ranks Test Bina Pelayanan Medik
adalah sebesar 0,000, ada Kemenkes RI.
Pengaruh Pemberian Modifikasi Kosim (2012) Buku Ajar
Posisi Bayi Pada Pasien Neonatologi. Jakarta: Ikatan
Fototerapi TerhadapnDerajat Dokter Anak Indonesi.
IkteriknPada BayinBaru Lahir Di Maulidya (2013) ‘Gambaran Faktor
RSU Mitra Delima. Risiko Ikterus Neonatorum
padaNeonatusdi Ruang
Saran Perinatologi RSUD Raden
1. Bagimrumahm Sakit Mattaher Jambi Tahun 2013
Penelitian dapat dipakai sebagai akultas kedokteran dan ilmu
acuan unutk menerapkan kesehatan Universitas
Pemberian Modifikasi Posisi Jambi’, kesehatan.
Bayi pada pasien Fototerapi , Silvia, I. (2016) ‘Pengaruh Posisi
agar sinar fototerapi lebih efektif Bayi Terhadap Kadar
serta di pertimbangkan untuk Bilirubin Pada Fototerapi
pembuatan SOP agar tahapan Konvensional’. Available at:
rubah posisis bayi dapat di http://repository.usu.ac.id/han
terapkan di ruangan saat dle/123456789/55162?
pemberian fototerapi. show=full.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Sinta, L. (2019) Buku Ajar Asuhan
Diharapkan bisa dilakukan Kebidanan Pada Neonatus
mencari faktor-faktor yang bisa Bayi dan Balita. Sidoarjo:
menyebabkan ikterus pada bayi Indomedia Pustaka.
baru lahir. WHO (2015) Neonatal Mortality
Rate (Per 1000 Live Births)
DAFTAR PUSTAKA (Mortality and Global Health
A, Sukadi, Kosim MS, Yunanto A, Estimates). Available at:
Dewi R, Sarosa GI, U. A. http://apps.who.int/gho/data/n
(2010) Buku Ajar ode.imr.WHOSIS_000003?
Neonatologi (Edisi Ke-1). lang=en.
Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia.
Bhutani (2011) ‘Phototherapyto
Prevent Severe

You might also like